Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN GIZI KURANG PADA BALITA

A. JUDUL
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Gizi Kurang pada Balita

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien dapat
mengerti dan memahami tentang gizi kurang pada balita.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dapat :
a. Mengerti dan mampu menyebutkan pengertian gizi kurang
b. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang penyebab gizi kurang
c. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang tanda-tanda gizi kurang
d. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali akibat gizi kurang pada balita
e. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan gizi kurang
f. Mengerti dan mampu mendemonstrasikan kembali tentang cara membantu
meningkatkan selera makan balita

C. TEMPAT
Poliklinik Anak RSUP Sanglah

D. WAKTU
Sabtu, 13 Juli 2013 pukul 09.00-09.30 WITA

E. SASARAN
Keluarga pasien Poliklinik Anak RSUP Sanglah
F. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

G. MEDIA
1. Flip chart
2. Leaflet
3. Alat demonstrasi

H. PEMBAGIAN KELOMPOK
1. Ketua : Ni Made Dwiyanti
2. Moderator : I Putu Agus Prawita Styawan
3. Penyaji : Ni Kadek Diah Purnamayanti
4. Demonstrator : Putu Hena Pramonia Cita
5. Fasilitator : I G A Meila Satria Dewi
6. Observer : Putu Rudi Mahardikaputra

I. RENCANA PELAKSANAAN
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan : 5 menit
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Mengingatkan kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Pemberian materi: 10 menit
1) Pemantauan status gizi pada balita
2) Penyebab gizi kurang
3) Akibat gizi kurang
4) Penanganan gizi kurang
3. Demonstrasi 10 menit
4. Penutup : 5 menit
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Menyimpulkan seluruh materi
3) Mengevaluasi peserta
4) Mengakhiri kontrak
5) Memberi salam penutup

J. SETTING TEMPAT
Keterangan gambar:
1 1. Penyaji
3 4
2. Peserta
3. Moderator
2
4. Demonstrator
5 6 5. Fasilitator
6. Observer

K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural :
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam
penyuluhan yaitu :
 Leaflet
 Flipchart
 Bahan demonstrasi
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuatkan flipchart dan leaflet dengan
ringkas, menarik, lengkap mudah di mengerti oleh peserta penyuluhan.
c. Persiapan Peserta
Penyuluhan mengenai pencegahan gizi kurang bagi balita. Peserta telah
diinformasikan sebelum dilaksanakan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses :
Peserta mengikuti acara pembelajaran kesehatan dari awal sampai selesai dan aktif
selama proses pembelajaran kesehatan berlangsung.

3. Evaluasi Hasil :
a. Sebanyak 60% peserta mampu mengungkapkan kembali pengertian gizi kurang.
b. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 8 penyebab gizi kurang.
c. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 7 tanda dan gejala gizi kurang.
d. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 5 akibat gizi kurang .
e. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan penatalaksanaan gizi kurang.
f. Salah satu peserta mampu mendemonstrasikan kembali cara membantu meningkatkan
selera makan balita.

LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN GIZI KURANG
Gizi kurang adalah kondisi dimana asupan nutrisi kurang dari kebutuhan sehingga
dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan balita. Keadaan kekurangan gizi akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau menderita sakit dalam waktu lama (Ilham,
2009).

Untuk mengetahui status gizi pada anak telah adekuat perlu dilakukan pemantauan
pertumbuhan sebagai indikator status gizi. Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran
fisik dari waktu ke waktu. Contoh : anak bertambah berat badannya , anak bertambah tinggi
badannya. Anak yang gizinya seimbang pertumbuhannya akan baik sedangkan anak yang
gizinya tidak seimbang maka pertumbuhannya akan terganggu.
Untuk menilai pertumbuhan perlu dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan umur
secara berkala. Adapun cara untuk menilai pertumbuhan anak dari 0 bulan - 5 tahun menurut
KMS adalah :
a. Penilaian pertumbuhan dilakukan dengan membuat garis yang menghubungan antara dua
titik hasil penimbangan pada KMS.
b. Pertumbuhan disebut baik bila grafik BB mengikuti garis sejajar N2 atau lebih
dibandingkan kurva baku N1 pada KMS.
 N1 (tumbuh kejar ): bila BB naik dibandingkan bulan lalu dan grafik berpindah ke pita
yang lebih atas (tua).
 N2 (tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik mengikuti pita warna
yang sama.
c. Sebaliknya pertumbuhan dikatakan tidak baik bila grafik BB menunjukkan penurunan T3,
datar T2 atau naik dengan peningkatan BB yang kurang mencukupi (T1).
 T1 (tumbuh tidak memandai) : bila BB naik dibandingkan bulan lalu tetapi grafik
berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda).
 T2 (tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap disbanding bulan lalu, sehingga grafik di
KMS mendatar.
 T3 (tumbuh negatif): bila BB bulan ini turun dibandingkan bulan lalu, sehingga grafik
di KMS menurun.
Keadaaan tersebut mencerminkan gizi kurang pada anak dan jika tidak ditanggulangi
akan mengarah ke gizi buruk.

Selain itu status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur anak
(dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, bila berat badannya kurang,
maka status gizinya kurang. Di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), telah disediakan Kartu
Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk memprediksi status gizi anak
berdasarkan kurva KMS. Dengan memperhatikan umur anak, kemudian memetakan berat
badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas garis hijau maka status gizi baik, bila di
bawah garis merah, maka status gizi buruk. Parameter yang umum digunakan untuk
menentukan status gizi pada balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Lingkar kepala sering digunakan sebagai ukuran status gizi untuk menggambarkan
perkembangan otak. Sementara itu, parameter status gizi balita yang umum digunakan di
Indonesia adalah berat badan menurut umur. Parameter ini dipakai menyeluruh di Posyandu (
Ali, 2009)

B. PENYEBAB GIZI KURANG


a) Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan.
b) Pemberian makanan yang nilai gizinya kurang.
c) Anak yang menderita penyakit tertentu dalam waktu lama (seperti : cacingan,
malabsorpsi (gangguan penyerapan), TBC, dll)
d) Balita tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebelum usia 6 bulan.
e) Balita yang mendapatkan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan.
f) Balita yang disapih sebelum usia 2 tahun.
g) Balita tidak mendapatkan makanan pendamping ASI (MP ASI) pada usia 6 bulan atau
lebih.
h) Kebersihan kurang dan lingkungan kotor.
(Soetjiningsih, 1998)
C. TANDA DAN GEJALA GIZI KURANG
a) Berat balita yang selalu menurun.
b) Berat badan tidak naik selama 3 bulan dan berada dibawah garis normal pada KMS
c) Kondisi anak lemah.
d) Wajah pucat.
e) Pertumbuhan yang terhambat.
f) Anak cengeng dan rewel
g) Perkembangan balita tidak sesuai dengan umur.
(Soetjiningsih, 1998)

D. AKIBAT GIZI KURANG


a) Proses tumbuh kembang anak jadi terganggu.
b) Terjadinya penurunan daya tahan tubuh.
c) Anak menjadi mudah terserang penyakit.
d) Perkembangan intelektual terganggu.
e) Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga kesehatan

(Soetjiningsih, 1998)

E. PENATALAKSANAAN GIZI KURANG

Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat
makanan.
Triguna makanan adalah:
 Mengandung zat tenaga; karbohidrat, makanan pokok (nasi, jangung, sagu dan lain-lain).
 Mengandung zar pembangun; protein, lauk-pauk (daging, telur, tempe tahu, ikan laut, dan
lain-lain)
 Mengandung zat pengatur; vitamin dan mineral (sayur dan buah)

Cara menghidangkan makanan bagi keluarga penderita gizi kurang:

 Sajikan hidangan makanan sehari-hari berdasarkan triguna makanan.


 Berikan makanan secara beragam dan penyajian yang unik.
 Berikan aneka ragam makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
 Berikan makanan yang mudah dicerna.
 Gunakan garam beryodium.
Jenis makanan usia 1-2 tahun

 Berikan nasi yang ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging/wortel/bayam/kacang


hijau.
 Berikan makanan tersebut 3 kali sehari.
 Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari seperti bubur kacang hijau, pisang, biskuit
dan buah.
 Penuhi gizi seimbang
 Membuat variasi menu sesuai dengan kesukaan anak

Menu sehari-hari

 Pagi : nasi, sayur, sop, ikan/ayam.


 Siang : nasi, sayur, bayam, 1 potong tahu/tempe, dan buah.
 Sore/malam: nasi, 1 butir telur, sayur.

Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya berdasarkan
Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun :

Biji padi-padian

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram).
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140 gram).
 Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar
sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah matang.

Sayuran

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
 Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan
gelas takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai
matang untuk mencegah anak tersedak.
Buah-buahan

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
 Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas takar.
Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.

Susu

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml).
 Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1
1/2 ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.

Daging dan kacang-kacangan

 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).
 Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram).
 Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging ayam
atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur.

(Sutomo, 2008)

F. CARA MEMBANTU MENINGKATKAN SELERA MAKAN ANAK

Cara meningkatkan selera makan anak:


1. Atur jadwal makan
Balita belum memiliki nafsu makan yang kuat. Oleh karena itu, mereka enggan makan
sebanyak tiga kali dalam sehari. Agar balita tetap memperoleh asupan gizinya yang
cukup, orang tua sebaiknya mengatur jadwal makannya.
2. Atur porsi makan dengan porsi kecil tapi sering dengan kandungan gizi tinggi
Agar aktivitas makan menjadi kebiasaan bagi balita, balita perlu diberi makan dengan
porsi kecil tapi sering namun mengandung gizi tinggi.
3. Makan dengan piring berwarna cerah, unik, dan menarik
4. Buat makanan yang unik, menarik, dan bervariasi
Orang tua perlu menyajikan makanan secara unik dan menghiasnya agar balita tertarik
untuk makan. Jangan terus-menerus memberi jenis makanan yang sama pada balita.
Mengubah menu makan setiap hari dapat meningkatkan nafsu makan balita.
5. Tambah makanan selingan yang sehat
Menambah makanan selingan dengan bahan yang bergizi diantara makanan utama dapat
meningkatkan porsi makan balita, sehingga akan meningkatkan status gizinya.
6. Batasi minum di sela-sela waktu makan
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila
anak anda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan
maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak. 
7. Upayakan ada waktu makan bersama, misal dengan keluarga atau teman sebaya
Makan bersama dapat menyebabkan munculnya minat makan anak bila melihat
sekelilingnya juga melakukan aktivitas yang sama. (Farida, 2009).
8. Berikan pujian pada anak bila mau mengunyah dan menelan makanannya dengan baik.
9. Libatkan anak dalam menyiapkan makanan
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk membantu menyiapkan meja makan.
10. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
11. Siasati makanan yang tidak disukai anak dengan mencampurkannya pada makanan
kesukaan anak dalam tekstur yang kecil sehingga tidak terlihat oleh anak, namun tetap
memenuhi kebutuhan gizi.

Cara menyiapkan makanan yang unik dan menarik untuk anak:

1. Menggunakan tempat makan berwarna atau bermotif lucu, atau tokoh kartun/binatang
kesukaan anak.
2. Membuat bentuk makanan yang unik, seperti wajah tersenyum, tokoh kartun atau
binatang yang disukai anak.
3. Menghidangkan buah-buahan dengan membentuk seperti sate, atau binatang lucu.
4. Membuat bentuk makanan yang bervariasi.
Langkah-Langkah Demonstrasi
Tahap persiapan:
1. Alat dan bahan
Alat
1. Piring
Bahan
1. Nasi
2. Sayur-sayuran
3. Daging
4. Telor
Tahap kerja:
1. Bentuk nasi menjadi binatang yang disukai anak misalnya beruang.
2. Guanakan lauk pauk dan sayuran sebagai hiasan.
3. Ciptakan suasana menyenangkan saat anak makan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Khomsan, 2009. Status Gizi Balita. (online). (http://medicastore.com. diakses pada 9 Juli
2013).
BKKBN. 2003. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Balita Yang Sehat Dan Berkualitas. Jakarta
Depkes RI. 2000. Perawatan Bayi Dan Balita. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
Farida, M. 2009. Tips Cara Menghadapi Bayi atau Balita yang Susah Makan, (online),
(http://manajubelz..com/2010/12/tips-cara-menghadapi-bayi-atau-
balita.html#axzz21JksgJps, diakses 9 Juli 2013).
Ilham. 2009. Gizi Kurang, (online), (http://healthreference-ilham..com/2009/03/gizi-kurang.html,
diakses 9 Juli 2013).
Ramadhani, A. 2010. Nutrisi pada Balita, (online),
(http://keperawatandankesehatan..com/2010/09/nutrisi-pada-balita.html, diakses 9 Juli
2013).
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta.
Sutomo, Budi. 2008. Makanan Untuk Balita. Jakarta : PT. Primamedia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai