Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI PADA LANSIA

Pokok Bahasan : Lansia


Sub Pokok Bahasan : Gizi Pada Lansia
Tempat : Balai Desa kec.Neglasari
Sasaran : Lansia
Waktu : 09.00 – 09.30 (30 menit)
Hari/Tanggal : Rabu / 14 Februari 2018
Penyuluh : Kelompok 1 Roleplay

A. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah menegikuti penyuluhan kesehatan diharapkan lansia dapat
memahami tentang gizi pada lansia.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat :
1. Menjelaskan Pengertian Gizi pada Lansia dengan benar
2. Menyebutkan Tujuan Gizi pada Lansia dengan benar
3. Menyebutkan Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansia
dengan benar
4. Menyebutkan Asupan makanan pada lansia dengan benar
5. Menyebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada
lansia dengan benar
6. Menyebutkan Masalah gizi pada lansia dengan benar
7. Menjelaskan Perencanaan Makanan Untuk Lansia dengan benar.

C. Materi :
1. Pengertian gizi pada lansia
2. Penyebab tujuan gizi
3. Hal yang perlu diperhatikan pada pemenuhan gizi lansia
4. Asupan makanan pada lansia
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia
6. Masalah gizi pada lansia
7. Perencanaan makanan untuk lansia

D. Metode : Diskusi dan tanya jawab

E. Media :
1. Leaflet

F. Kegiatan :

Kegiatan
Waktu
No Tahap
( menit )
Penyuluh Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1) Perkenalan diri 1) Menyimak
2) Menjelaskan Tujuan Penyuluhan 2) Mendengarkan
penjelasan

2. Inti 20 menit 1) Penyampaian materi 1) Menyimak dan


 Menjelaskan Pengertian Gizi mencatat
pada Lansia dengan benar
 Menyebutkan Tujuan Gizi
pada Lansia dengan benar
 Menyebutkan Yang Perlu
Diperhatikan pada Pemenuhan
Gizi Lansia dengan benar
 Menyebutkan Asupan
makanan pada lansia dengan
benar
 Menyebutkan Faktor-faktor
yang mempengaruhi
kebutuhan gizi pada lansia
dengan benar 2) Bertanya
 Menyebutkan Masalah gizi
pada lansia dengan benar 3) Menyimak
 Menjelaskan Perencanaan
Makanan Untuk Lansia
dengan benar.

2) Memberi kesempatan kepada


masyarakat untuk bertanya
3) Memberi jawaban atas pertanyaan
masyarakat

3. Penutup 5 menit 1) Kesimpulan 1) Menyimak


2) Evaluasi (bertanya) 2) Menjawab
3) Menutup pertemuan dan memberi 3) Menjawab
salam salam

G. Sumber Bacaan
Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003.
Direktorat gizi masyarakat DJBKM. Depkes RI
Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.
Sunita Al Matsier, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

H. Evaluasi
Jenis : Essay
Cara : lisan
Waktu : setelah dilakukan penyuluhan
Soal
1. Jelaskan Pengertian Gizi pada Lansia dengan benar
2. Sebutkan Tujuan Gizi pada Lansia dengan benar
3. Sebutkan Hal Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi
Lansia dengan benar
4. Sebutkan Asupan makanan pada lansia dengan benar
5. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada
lansia dengan benar
6. Sebutkan Masalah gizi pada lansia dengan benar
7. Jelaskan Perencanaan Makanan Untuk Lansia dengan benar.
LAMPIRAN 1
NUTRISI LANSIA

1. Pengertian Gizi dan Lansia


Istilah gizi berasal dari bahasa arab Giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa inggris dikenal dengan istilah Nutrition yang berarti bahan makanan
atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi.
Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik
Irianto, 2006:2)
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Kelompok yang di kategorikan lansia ini akan mengalami suatu proses
penuaan.
Berdasarkan definisi diatas, gizi lansia adalah nutrisi yang di peruntukan pada
pada seseorang yang usianya telah beranjak 60 tahun ke atas. Lansia bukan
suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan
stres lingkungan.

2. Tujuan Gizi pada Lansia


a. Memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan usia.
b. Terpenuhinya kebutuhan jasmani.
c. Terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi lanjut usia.

3. Asupan Makanan Pada Lansia


a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon,
hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Seiring dengan bertambahnya usia,
gangguan-gangguan fungsional tubuh pada lansia sangat mempengaruhi
aktivitas sel tubuh. Hal ini tentunya akan mempengaruhi sistem pencernaan
dan metabolisme pada lansia dapat berupa kekurangan bahkan kelebihan
gizi. Munculnya gangguan-gangguan ini dapat menimbulkan penyakit
tertentu atau sebagai akibat dari adanya suatu penyakit tertentu (Fatmah,
2010).
b. Protein
Protein adalah suatu substansi kimia dalam makanan yang terbentuk dari
serangkaian atau rantai-rantai asam amino. Protein dalam makanan di dalam
tubuh akan berubah menjadi asam amino yang sangat berguna bagi tubuh
yaitu untuk membangun dan memelihara sel, seperti otot, tulang,enzim, dan
sel darah merah. Selain fungsinya sebagai pembangun dan pemelihara sel,
protein juga dapat berfungsi sebagai sumber energi dengan menyediakan 4
kalori per gram, namun sumber energi bukan merupakan fungsi utama
protein. Pemilihan protein yang baik untuk lansia sangat penting mengingat
sintesis protein di dalam tubuh tidak sebaik saat masih muda, dan banyak
terjadi kerusakan sel yang harus segera diganti. Kebutuhan protein untuk
usia 40 tahun masih tetap sama seperti usia sebelumnya. Pakar gizi
menganjurkan kebutuhan protein lansia dipenuhi dari yang bernilai biologis
tinggi seperti telur, ikan, dan protein hewani lainnya karena kebutuhan asam
amino esensial meningkat pada usia lanjut. Akan tetapi, harus diingat bahwa
konsumsi protein yang berlebihan akan memberatkan kerja ginjal dan hati
(Fatmah,2010).
c. Lemak
Lemak adalah penyumbang energi terbesar per gramnya dibandingkan
penghasil energi yang lain (karbohidrat dan protein). Satu gram lemak
menghasilkan 9 kilokalori, sedangkan satu gram protein dan karbohidrat
masing-masing menghasilkan 4 kilokalori. Fungsi lain dari lemak adalah
sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K untuk keperluan tubuh (Fatmah,
2010).
Lemak jenuh adalah lemak yang dalam struktur kimianya mengandung
asam lemak jenuh. Konsumsi lemak jenis ini dalam jumlah berlebihan dapat
meningkatkan kolesterol dalam darah. Lemak jenis ini cenderung
meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida yang merupakan komponen-
komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan
(Fatmah,2010).
Lemak tak jenuh merupakan lemak yang memiliki ikatan rangkap yang
terdapat di dalam minyak (lemak cair) dan dapat berada dalam dua bentuk
yaitu isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada
sebagai asam lemak cis,hanya sedikit yang berada dalam bentuk trans.
Jumlah asam lemak trans (trans-fatty acid-TFA) dapat meningkatdi dalam
makanan berlemak terutama margarin akibat proses pengolahan yang
diterapkan (Fatmah, 2010).
Karena kebutuhan energi telah menurun saat seseorang berada di atas usia
40 tahun, maka dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan berlemak
terutama lemak hewani yang kaya akan asam lemak jenuh dan kolesterol.
Lemak nabati umumnya tidak berbahaya karena banyak mengandung asam
lemak tak jenuh dan tidak mengandung kolesterol (Fatmah, 2010).
d. Vitamin dan Mineral
Vitamin merupakan fungsi vital dalam metabolisme tubuh, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh, sedangkan mineral sendiri merupakan unsur
pelengkap yang membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan di
dalam tubuh. Contoh : sayur-sayuran, buah-buahan, air minearal, dll.
(Fatmah ,2010)
Contoh Menu Sehat pada Lansia

Contoh Menu Lansia Dalam 1 Hari

Waktu Makan Pria (2200 kal) Wanita (1850 kal)

Pagi 1 porsi nasi/kentang rebus 1 porsi nasi/ kentang rebus

1 butir telur (Telur Mata Sapi atau


telur rebus) 1 btr telur

1 mangkuk soup sayuran 1 mangkuk soup sayuran

1 gls susu 1 gls susu

Pukul 10.00 Jagung rebus /buah Jagung rebu /buah

Siang 1 porsi nasi 1 mangkuk nasi

50 gr pepes ikan 50 gr pepes ikan

25 gr tempe tahu/kacang-kacangan
25 gr tempe tahu/kacang-
kacangan
1 mangkuk sayuran (Sayur Asem)
1 mangkuk sayuran ( Sayur
1 ptg buah Asem )

1 ptg buah
Pukul 17.00 Pisang rebus/ buah Pisang rebus/ buah

Malam 1 mangkuk nasi 1 mangkuk nasi

50 gr pepes tahu 50 gr pepes tahu

1 mangkuk sayuran (Sup Sayur) 1 mangkuk sayuran

1 ptg buah (Pisang) 1 ptg buah

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia


a. Kehilangan gigi
Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurangnya
kenyamanan atau munculnya rasa sakit saat mengunyah makanan (Fatmah,
2010)
b. Kehilangan indera perasa dan penciuman
Hilangnya indera perasa dan penciuman akan menurunkan nafsu makan.
Selain itu, sensitivitas rasa manis dan asin berkurang (Fatmah, 2010)
c. Berkurangnya cairan saluran cerna (sekresi pepsin), dan enzim-enzim
pencernaan proteolitik. Pengurangan ini mengakibatkan penyerapan protein
tidak berjalan efisien (Fatmah, 2010)
d. Berkurangnya sekresi saliva
Kurangnya saliva dapat menimbulkan kesulitan dalam menelan dan dapat
mempercepat terjadinya proses kerusakan pada gigi (Fatmah, 2010)
e. Penurunan motilitas usus
Terjadinya penurunan motilitas usus yang memperpanjang waktu singgah
(transit time) dalam saluran gastrointestinal mengakibatkan pembesaran
perut dan konstipasi (Fatmah, 2010)

5. Masalah gizi pada lansia


a. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan
juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari
yang Dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila
hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-
kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya
tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena
infeksi.
b. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah
dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan
berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan
tidak bersemangat.

6. Perencanaan Makanan Untuk Lansia


Perencanaan makan secara umum :
a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam,
yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
b. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang.
Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan
lebih sering dengan porsi yang kecil.
c. Banyak minum dan kurangi garam
Dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan
menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta
mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
d. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang
berlemak seperti santan, mentega dll.
e. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diperhatikan hal hal sebagai berikut :
 Makanlah makanan yang mudah dicerna
 Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik,
makanan harus lunak/lembek atau dicincang
 Makan dalam porsi kecil tetapi sering
 Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan
f. Batasi minum kopi atau teh.
g. Dianjurkan makan makanan yang mengandung zat besi seperti : kacang-
kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
h. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus,
atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng.

Anda mungkin juga menyukai