Pemeriksaan Tekanan Darah Rumple Leede P
Pemeriksaan Tekanan Darah Rumple Leede P
Oleh :
Kelas : II B
2019/2020
I. HARI/TANGGAL :
Praktikum dilaksanakan pada : Jumat, 15 Maret 2020
II. TUJUAN
A. Tujuan Pemeriksaan Tekanan Darah
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan tekanan darah
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan tekanan darah
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan tekanan darah
2. Mahasiswa dapat menentukan hasil dari pemeriksaan tekanan
darah
B. Tujuan Pemeriksaan Rumple leede (Percobaan Pembendungan)
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan Rumple leede test
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan Rumple leede test
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan Rumple leede test
2. Mahasiswa dapat mengintepretasikan hasil dari pemeriksaan
Rumple leede
C. Tujuan Pemeriksaan Retraksi Bekuan (Clot Retraction)
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan Retraksi Bekuan
pada sampel darah probandus
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemeriksaan Retraksi Bekuan
pada sampel darah probandus
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara pemeriksaan Retraksi Bekuan
pada sampel darah probandus
2. Mahasiswa dapat menentukan hasil dari pemeriksaan Retraksi
Bekuan pada sampel darah probandus
III. METODE
A. Metode Pemeriksaan Tekanan Darah
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan tekanan darah adalah
metode Vaskulator / Auskultasi (korotkov).
B. Metode Pemeriksaan Rumple Leede (Percobaan Pembendungan)
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan rumple leede adalah
metode rumple leede (pembendungan).
C. Metode Pemeriksaan Retraksi Bekuan (Clot Retraction)
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan retraksi bekuan yaitu
metode clot retraction.
IV. PRINSIP
A. Prinsip Pemeriksaan Tekanan Darah
Tekanan darah dalam arteri tidaklah tetap besarnya antara tiap - tiap
denyut cor. Yaitu berubah - ubah antara tekanan sistole (maxsimal) dan
tekanan diastole (minimal). apabila tekanan eksternal diberikan dibagian
arteri dan tekanan darah yang diperlukan untuk menimbulkan oklusi aliran
darah menunjukan tekanan dalam pembuluh darah tersebut.
B. Prinsip Pemeriksaan Rumle Leede (Percobaan Pembendungan)
Terhadap kapiler diciptakan suasana anoksia dengan jalan
membendung aliran darah vena. Terhadap anoksia dan penambahan
tekanan internal akan terlihat kemampuan kapiler bertahan. jika ketahanan
kapiler turun maka akan menimbulkan "petechiae" pada kulit
C. Metode Pemeriksaan Retraksi Bekuan (Clot Retraction)
5 mL darah segera setelah diambil dari vena dimasukkan kedalam
tabung centrifuge dan setelah membeku darah diinkubasi pada suhu 37oC
selama 1 jam sampai serum serta sel - sel darah yang terlepas keluar dari
bekuan diukur volumenya dinyatakan dalam % dari volume darah
seluruhnya.
V. DASAR TEORI
X. PEMBAHASAN
A. Pemeriksaan Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh
jantung terhadap dinding arteri. Tekanan ini terus menerus akan berada
dalam pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir secara konstan.
Gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh bergantung
pada volume darah yang terkandung dalam pembuluh dan distensibilitas
dinding pembuluh (seberapa mudah pembuluh darah tersebut
diregangkan). Jika volume darah yang masuk ke arteri sama dengan
volume darah yang keluar dari arteri selama periode yang sama maka
tekanan darah arteri akan konstan [ CITATION Nin16 \l 1033 ].
a. Umur
c. Kondisi Kesehatan
1. Kelebihan berat badan dan obesitas
2. Penyakit Kardiovaskular
d. Olahraga
f. Kondisi Psikis
Menurut Lawson et al (2007), kondisi psikis seseorang dapat
mempengaruhi tekanan darah, misalnya kondisi yang mengalami stres
atau tekanan. Respon tubuh terhadap stres disebut alarm yaitu reaksi
pertahanan atau respon perlawanan. Kondisi ini ditandai dengan
adanya peningkatan tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan,
dan ketegangan otot. Stres akan membuat tubuh lebih banyak
menghasilkan adrenalin, hal ini membuat jantung bekerja lebih cepat
dan kuat.
g. Jenis Kelamin
V= Q/A
a. Ruang Pemeriksaan
c. Persiapan Pasien
d. Tempat pengukuran
a. Tensimeter
Spesifikasi:
Pada saat cedera, terjadi tiga proses utama yang bertanggung jawab
atas hemostasis dan pembekuan, yaitu: (l) vasokonstriksi sementara; (2)
reaksi trombosit yang terdiri dari adhesi, reaksi pelepasan dan agregasi
trombosit; dan (3) pengikatan faktor-faktor pembekuan (Price and Wilson,
2006).
a. Kadar fibrinogen
d. Hct
2. Pengiriman Sampel
4. Pemilihan Alat
b. Tahap Analitik
1. Alat/instrumen
2. Metode pemeriksaan
Anggraeni, D.E., 2016. Perbedaan Kadar Asam Urat Berdasarkan Variasi Suhu
dan Waktu Inkubasi. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Fauziati, A., 2013. Hiperfibrinolisis pada Pasien Sirosis Hati. Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Ilmu Kedokteran UII, Yogyakarta.
Fiktor, Ferdinand P., 2011. Praktis Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Gunita, A.M., 2007. Karakteristik Enzim Fibrinolitik dari Cacing Tanah Perionyx
excavates. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Handayani, et al., 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Lawson R.Wulsin and Arthur J, BarskyVictor RG, Kaplan NM. 2007. Systemic
hypertension: mechanisms and diagnosis. In: Libby P, Bonow RO, Mann
DL, Zipes DP, eds.,. Braunwald's Heart Disease: A Textbook of
Cardiovascular Medicine. 8th ed. Philadelphia. Saunders Elsevier.
Sugiarti., 2013. Pengaruh Waktu dan Suhu Inkubasi terhadap Jumlah Trombosit
Metode Automatic. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Sujud.et al., 2015. Perbedaan Jumlah Trombosit pada Darah EDTA yang Segera
Diperiksa dan Penundaan Selama 1 Jam di Laboratorium RSJ Grhasia
Yogyakarta. Jurusan Analis Kesehatan Kemenkes Yogyakarta,Yogyakarta.
Susilo, Y.V. et al., 2005. Pengaruh Waktu dan Suhu Inkubasi pada Optimasi
Assay Kit Ria Mikroalbuminuria. Pusat Pengembangan Radioisotop dan
Radiofarmaka (P2RR), Batan.