Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pancasila

1. Kembangkan tentang pemahaman filsafat sebagai sekumpulan


sikap dan kepercayaan; peoses kritik; gambaran keseluruhan;
analisa logis dan sekumpulan problematik.

a. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan


dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis (arti informal),
merupakan arti yang informal tentang filsafat atau kata-kata
"mempunyai filsafat", Misal: Jika seseorang mengalami suatu krisis atau
pengalaman tertentu, kemudian ditanyakan kepadanya: "bagaimana
pengaruh kejadian itu?", "bagaimana ia menghadapinya?". Sikap secara
filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan
selalu bersedia meninjau suatu problem dari semua sudut pandang.
b. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan
dan sikap yang sangat dijunjung tinggi (arti formal), merupakan arti
yang formal dari "berfilsafat". Dua arti filsafat, "memiliki dan
melakukan", tidak dapat dipisahkan sepenuhnya satu dari lainnya. Oleh
karena itu, jika tidak memiliki suatu filsafat dalam arti yang formal dan
personal, seseorang tidak akan dapat melakukan filsafat dalam arti kritik
dan reflektif (reflective sense).
Ahli filsafat, teologi, sains, dan lain-lainnya mungkin berbeda
karena beberapa alasan:
1. Mereka melihat benda dari sudut pandang yang berbeda dikarenakan
adanya pengalaman pribadi, latar belakang kebudayaan, dan
pendidikan yang berbeda.
2. Mereka hidup dalam dunia yang berubah. tidak cukup sempurna,
sehingga dapat ditafsirkan bermacam-macam. Meskipun demikian,
ahli filsafat tetap memeriksa, menyelidiki, dan mengevaluasi
bahanbahan itu dengan harapan dapat menyajikan prinsip-prinsip
yang konsisten yang dapat dipakai oleh seseorang dalam
kehidupannya.
c. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
(arti komprehensif), Filsafat berusaha untuk mengombinasikan hasil
bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga
menjadi pandangan yang konsisten tentang alam. Seorang ahli
filsafat ingin melihat kehidupan, tidak dengan pandangan seorang
saintis, seorang pengusaha atau seorang seniman, akan tetapi dengan
pandangan yang menyeluruh, mengatasi pandangan-pandangan yang
parsial.
d. Filsafat adalah sekumpulan problematik yang langsung mendapat
perhatian manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat
(arti aktual-fundamental), Filsafat mendorong penyelidikannya
sampai kepada soal-soal yang 4 paling mendalam dari eksistensi
manusia. Sebagian dari soal-soal filsafat pada zaman dahulu telah
terjawab dengan jawaban yang memuaskan kebanyakan ahli filsafat.
Sebagai contoh, adanya ide bawaan telah diingkari orang semenjak
zamannya John Locke abad ke-17.

2. Jelaskan dan beri contoh urgensi pancasula sebagai sistem filsafat.


Urgensi Pancasila sebagai sistem filsafat artinya refleksi filosofis
mengenai Pancasila sebagai dasar negara. Sastra pratedja menjelaskan
makna filsafat Pancasila sebagai berikut. Pengolahan filsofis Pancasila
sebagai dasar negara ditujukan pada beberapa aspek.
1. Agar dapat diberikan pertanggung jawaban rasional dan mendasar
mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik.
2. Dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional dalam
bidang-bidang yang menyangkut hidup bernegara.
3. Dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan yang
bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat, serta memberikan perspektif pemecahan terhadap
permasalahan nasional.

Pancasila sebagai sistem filsafat sudah dikenal sejak para pendiri negara
membicarakan masalah dasar filosofis negara (Philosofische Grondslag) dan
pandangan hidup bangsa (weltanschauung). Meskipun kedua istilah tersebut
mengandung muatan filsofis, tetapi Pancasila sebagai sistem filsafat yang
mengandung pengertian lebih akademis memerlukan perenungan lebih
mendalam. Ada dua pendekatan yang berkembang dalam pengertian filsafat
Pancasila, yaitu Pancasila sebagai genetivus objectivus dan Pancasila sebagai
genetivus subjectivus. Kedua pendekatan tersebut saling melengkapi karena
yang pertama meletakkan Pancasila sebagai aliran atau objek yang dikaji oleh
aliran-aliran filsafat lainnya, sedangkan yang kedua meletakkan Pancasila
sebagai subjek yang mengkaji aliran-aliran filsafat lainnya. Pentingnya
Pancasila sebagai sistem filsafat ialah agar dapat diberikan pertanggungjawaban
rasional dan mendasar mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-
prinsip politik; agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional
dalam penyelenggaraan negara; agar dapat membuka dialog dengan berbagai
perspektif baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai