FILSAFAT
EPISTIMOLOGI
ESTETIKA
ETIKA
AGAMA
METAFISIKA
ILMU
FILSAFAT ILMU ALAM
ILMU
PENDIDIKAN SOSIAL
HUKUM
MATEMATIKA
POLITIK
SEJARAH
PENGANTAR
FILSAFAT
BAHAN DISKUSI KITA
A. PENGERTIAN FILSAFAT
KONSEP AL-FARABI
c. Harus Koheren
Koheren atau runut adalah unsur-unsurnya tidak boleh
mengandung uraian-uraian yang bertentangan satu
sama lain. Koheren atau runut didalamnya memuat
suatu kebenaran logis. Sebaliknya apabila suatu uraian
yang didalamnya tidak memuat kebenaran logis, uraian
dikatakan sebagai uraian yang tidak koheren/runut.
FILASAFAT SEBAGAI CARA BERPIKIR
a. Harus Sistematis
Dimaksudkan untuk menyusun suatu pola pengetahuan
yang rasional. Sitematis adalah masing-masing unsur
saling berkaitan satu dengan yang lain secara teratur
dalam suatu keseluruhan. Sistematika pemikiran
seorang filosof banya dipengaruhi oleh keadaan
dirinya, lingkungan, zamanya, pendidikan dan sistem
pemikiran yang mempengaruhi.
d. Harus Rasional
Rasional adalah unsur-unsurnya berhubungan secara
logis. Artinya, pemikiran filsafat harus diuraikan dalam
bentuk yang logis, yaitu suatu bentuk kebenaran yang
mempunyai kaidah-kaidah berpikir (logika).
e. Harus Sinoptik
Sinoptik artinya pemikiran filsafat harus melihat hal-
hal secara menyeluruh atau dalam kebersamaan secara
integral.
Misalnya,
Objek materi filsafat adalah : segala sesuatu yang ada. “Ada” di sini
mempunyai tiga pengertian :
Umum di sini berarti bahwa dalam hal tertentu, hal tersebut dianggap
benar selama tidak merugikan kedudukan filsafat sebagai ilmu
Menurut Ir. Poedjawijatna, objek materi filsafat adalah ada dan yang
mungkin ada.
Objek materi filsafat tersebut sama dengan objek materi dari ilmu
seluruhnya.
2. Tidak Faktual
Kata lain tidak faktualadalah spekulatif, yang arti filsafatnya
membuat dugaan-dugaan yang masuk akal mengenai sesuatu
dengan tidak berdasarkan pada bukti.
Hal ini sebagai sesuatu hal yang melampaui tapal batas dari fakta-
fakta pengetahuan ilmiah.
Jawaban yang didapat dari dugaan-dugaan tersebut sifatnya juga
spekulatif. Hal ini bukan berarti bahwa pemikiran filsafat tidak
ilmiah, akan tetapi pemikiran filsafat tidak termasuk dalam lingkup
kewenangan khusus.
5. Implikatif
Pemikiran filsafat yang baik dan terpilih selalu mengandung
implikasi (akibat logis). Dari implikasi tersebut diharapkan akan
mampu melahirkan pemikiran baru sehingga akan terjadi proses
pemikiran yang dinamis dari tesis ke anti tesis kemudian sintesis,
dan seterusnya.... Sehingga tiada habis-habisnya. Pola pemikiran
yang implikatif (diaktis) akan dapat menyuburkan intelektual.
TERIMA KASIH