Anda di halaman 1dari 9

PROTOZOA DAN ARTROPHODA

Kelompok 3 :
Nurwildayani (M.20.02.044)
Safira (M.20.02.050)
Waldi (M.20.02.056)
Dosen pengampu : Ikes Dwi Astuti, SKM,.M.Epid
DEVINISI

 Pengertian Protozoa, Klasifikasi, Ciri, Reproduksi dan


Manfaat adalah hewan bersel tunggal, berinti sejati
(eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal
dari kata protos yang berarti pertama dan zoon yang berarti
hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Protozoa
berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoon yang
berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama
 Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku,
segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri
kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga
terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri
bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
Jenis-jenis Protozoa penyebab penyakit

Siliofora, yang menjadi


Amoeba, penyebab balantidiasis
yang adalah infeksi usus
menyebabkan langka yang disebabkan
 penyakit oleh bakteri
 amebiasis. Balantidium coli,
parasit bersel tunggal.

Sporozoa, yang Flagellata, yang


menjadi penyebab mengakibatkan penyakit giardiasis.
kriptosporidiosis, Giardiasis adalah gangguan
malaria, dan pencernaan akibat infeksi parasit
toksoplasmosis. pada usus halus.
Cara penularan dan pencegahan

 Cara Penularan
 Makan daging, buah-buahan, dan sayuran yang telah
terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi, atau telah
terkontaminasi oleh kotoran hewan yang telah terinfeksi.
 Minum atau mencuci makanan dengan air yang telah
terkontaminasi.
 Tidak menjalani kebiasaan hidup bersih
 Meminum air yang terkontaminasi, termasuk tidak sengaja
menelan air saat berenang di air yang mengandung
parasit Cryptosporidium.
 Mengonsumsi makanan tidak matang yang terkontaminasi.
 Kontak dengan penderita atau hewan yang terinfeksi
kriptosporidiosis
 Cara pencegahan
 Terapkan kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir. ...
 Cuci sayur atau buah sampai bersih dan kupas sebelum
dikonsumsi.
 Cuci peralatan masak sampai bersih sebelum digunakan.
 Rebus air hingga mendidih sebelum diminum.
 Konsumsi susu dan produk susu yang sudah melalui proses
pasteurisasi.
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah
menggunakan toilet dan sebelum menyentuh makanan.
 Jika tidak ada sabun, gunakan hand sanitizer berbahan dasar
alkohol untuk membersihkan tangan.
 Terapkan kebiasaan cuci tangan kepada anak-anak Anda.
 Minum dan gunakan sumber air yang bersih.
Jenis-jenis Artrophoda penyebab penyakit

 Arachnida
Kata arachnida berasal dari bahasa Yunani, yakni “arachno” yang
berarti laba-laba. Namun anggota dari kelas ini bukan hanya laba-
laba. Secara umum anggotanya memiliki dua bagian tubuh
utama, yaitu bagian depan (kepala) dan bagian belakang (perut).
 Myriapoda
Kata myriaooda berasal dari bahasa Yunani yakni “Myria” yang
berarti banyak dan “podos” yang berarti kaki. Hewan kaki seribu 
(Myriapoda, millipede) termasuk ke dalam hewan arthropoda.
 Insecta
Kata insecta diambil dari bahasa latin, yang berarti
serangga. Insecta adalah satu-satunya hewan dalam
kelompok invertebrata yang mempunyai kemampuan untuk
terbang. Contoh insecta: Hymenoptera (lebah, tawon, semut
api), lalat, nyamuk, bedbugs, pinjal, kutu, kissing bugs
Cara penularan dan pencegahan
 Cara penularan
1. Bila di dalam tubuh vektor,parasit hanya membelah diri
menjadi banyak,penularan di sebut penularan
prpagatif, misal pada pestis dalam pinjal tikus.
2. Pada myriapoda yakni kaki seribu, apabila hewan ini
merasa terganggu akan menggulung tubuhnya, dan
mengeluarkan beberapa substansi beracun, utamanya
asam hidroklorit dan hidrogen sianida. Kedua substansi
ini bisa membuat kulit yang berkontak terasa terbakar,
kehitaman, kemerahan, gatal, melepuh, bengkak, dan
mengalami gejala peradangan lainnya akibat iritasi.
3. Dengan menempel ke makanan-makanan terbuka
yang di konsumsi
 Cara pencegahan
Upaya penanggulangan penyakit tular Vektor dan zoonotik
yang efektif yaitu dengan cara pengendalian Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit. Pengendalian Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit adalah semua kegiatan atau
tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit serendah mungkin, sehingga
keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan
penyakit di suatu wilayah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai