Disetujui oleh :
dr. Stephanie
1.0 TUJUAN
1.1 Menghilangkan distensi kandung kemih
1.2 Mendapatkan urin steril untuk pemeriksaan
1.3 Mengkaji residu urin
2.0 RUANG LINGKUP
2.1 Dokter
2.2 Perawat terampil
3.0 INDIKASI
3.1 Kondisi retensi urin
3.2 Inkontinensia urin total
3.3 Pasien yang memerlukan pengawasan balance cairan
3.4 Pasien yang akan menjalani operasi dan perawatan setelah operasi
4.0 PROSEDUR
4.1 Instrumen:
Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa steril
Kom steril
Duk steril
Kateter sesuai ukuran
Sarung tangan steril
Sarung tangan bersih
Cairan antiseptik
Spuit 10 cc atau 20 cc
Aquadest steril
Pelumas
Urine bag
Plester
Gunting
Perlak
Selimut
Tirai/sampiran
Bengkok
Botol spesimen (Jika diperlukan)
No PT :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL / MHC/SOP/2019/KEP/002
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE
4.2 Langkah-langkah :
Mendekatkan alat ke samping pasien
Cuci tangan menggunakan air mengalir atau hand rub
Pakai sarung tangan bersih
Mempersiapkan alat lainnya
Mengisi kom dengan cairan aquadest steril
Buka kateter urin steril serta siapkan pelumas dan letakkan di bak instrumen steril
(Jangan menyentuh area steril)
Buka spuit dan letakkan di bak instrumen steril (Jangan menyentuh area steril)
Pasang perlak dibawah bokong pasien
Menutup area pinggang dengan selimut pasien serta menutup bagian ekstremitas
bawah dengan selimut mandi sehingga hanya area perineal yang terpajan
Bersihkan area genitalia menggunakan kasa dan cairan antiseptik
Letakkan bengkok di sela paha
Pakai sarung tangan steril
Pasang duk steril di area pemasangan kateter
Ambil kateter dari bak instrument steril dan berikan pelumas pada ujung kateter
Pada laki-laki :
o Posisikan penis tegak lurus 900 dengan tubuh pasien.
o Secara perlahan masukkan ujung kateter dengan perlahan ke dalam uretra
17,5cm-22cm (dewasa) dan 5-7,5cm (anak) atau sampai urin keluar.
Pada wanita :
o Buka labia minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk
dengan jari tengah tangan tidak dominan.
o Masukkan ujung kateter dengan perlahan ke dalam uretra 5cm-7,5cm
(dewasa) dan 2,5cm (anak) atau sampai urin keluar.
Gunakan pinset atau tangan dominan untuk masukkan kateter perlahan-lahan
hingga urin keluar
Tampung urin di botol spesimen jika diperlukan
Kembungkan balon dengan cairan aquadest yang sesuai dengan label spesifikasi
Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan
Sambungkan kateter dengan urine bag
Fiksasi kateter:
o Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada abdomen bagian bawah
o Pada pasien wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
Letakkan urine bag pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih
Lepaskan duk dan perlak
No PT :
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL / MHC/SOP/2019/KEP/002
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE