Anda di halaman 1dari 21

ASAM DAN BASA

Sumber: www.indiamart.com.
www.brambleberry.com

Gambar 1.1
(a) jeruk mempunyai rasa asam serta
(b) sabun terasa pahit dan licin jika terkena
air

(a) (b)
Tentunya kalian semua sering makan jeruk. Bagaimana rasa jeruk tersebut? Ada
jeruk yang rasanya manis dan masam. Akan tetapi walaupun jeruk itu manis, tetap saja
ada rasa masamnya. Dari manakah rasa masam tersebut? rasa masam pada jeruk berasal
dari asam sitrat. Jeruk merupakan salah satu contoh asam yag ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. bagaimana dengan sabun? Ketika kalian mandi, pernahkah busa
sabun masuk ke dalam mulut kalian? Bagaimana rasanya? Sabun mempunyai rasa pahit
dan ketika terkena air menjadi terasa licin. Sabun termasuk salah satu contoh benda
yang bersfat basa yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Carilah contoh asam
dan basa lainnya yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

A. Perkembangan Konsep Asam Basa


Sifat asam dan basa dari suatu larutan dapat dijelaskan menggunakan beberapa teori,
yaitu Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923). Ketiga teori ini
mempunyai dasar pemikiran yang berbeda, tetapi saling melengkapi dan memperkaya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang konsep asam basa, coba kalian pahami uraian
berikut.
1. Teori Asam Basa Menurut Arrhenius
Pada tahun 1887, Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia dari Swedia
mengemukakan tentang konsep asam dan basa. Arrhenius menjelaskan bagaimana
kekuatan asam dalam air tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya.
a. Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+) atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion H+
jika di larutkan dalam air.

1
Asam terdiri atas asam kuat dan asam lemah. Asam yang dalam larutan banyak
menghasilkan ion H+ disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion
H+ disebut asam lemah. Asam kuat dinyatakan dengan satu anak panah. Hal ini
menunjukkan bahwa asam kuat terion sempurna, sehingga reaksi terjadi dari kiri ke
kanan. Asam lemah dinyatakan dengan anak panah bolak-balik, karena hanya terion
sedikit, sehingga reaksi berlangsung dari arah kiri dan ke arah kanan.
Contoh:
1) Pengionan asam kuat, misalnya asam klorida
( ) ( ) ( ) ( )
Tetapi untuk menyederhanakan penulisan dapat dituliskan sebagai berkut.
( ) ( ) ( )
ion klorida
2) Pengionan asam lemah, misalnya asam oksalat
( ) ( ) ( )
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa asam mengandung unsur hidrogen. Ciri
khas asam ialah dalam pelarut air mengion menjadi ion hidrogen yang bermuatan positif
(H+) dan ion lain yang bermuatan negatif, disebut ion sisa asam. Ion H+ inilah yang
sebenarnya pembawa sifat asam.
Jumlah ion H+ yang dapat dilepas oleh suatu asam dalam air disebut valensi asam.
Valensi asam ditunjukkan pada persamaan kimia berikut.
( ) ( ) ( )

valensi asam
Tabel 1.1 beberapa Asam kuat dan Asam Lemah dengan Reaksi Pengionan
Rumus Asam Nama Asam Reaksi Pengionan Ion Sisa
Asam
Asam bervalensi 1 (monoprotik)
HF Asam fluorida ( ) ( ) ( )
HClO4 Asam ( ) ( ) ( )
perklorat
HNO2 Asam nitrit ( ) ( ) ( )
Asam bervalensi 2 (diprotik)
H2SO4 Asam sulfat ( ) ( ) ( )
H2S Asam sulfida ( ) ( ) ( )
H2CO3 Asam karbonat ( ) ( ) ( )
Asam bervalensi 3 (triprotik)

2
H3PO4 Asam fosfat ( ) ( ) ( )
H3AsO3 Asam arsenat ( ) ( ) ( )

b. Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida
(OH-) atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion OH- jika dilarutkan dalam air.
Basa juga terdiri atas basa kuat dan basa lemah. basa yang dalam larutan banyak
menghasilkan ion OH- disebut basa kuat, sedangkan basa yang sedikit menghasilkan
ion OH- disebut basa lemah. Basa kuat terion hampir sempurna. Penulisan reaksi
pengionan untuk basa kuat dan basa lemah dengan penulisan pengionan asam kuat dan
asam lemah, sebagai berikut:
Contoh:
1) Pengionan basa kuat, misalnya natrium hidroksida
( ) ( ) ( )
2) Pengionan basa lemah
( ) () ( ) ( )
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa senyawa basa dalam air akan trion
menghasilkan ion . Dengan demikian, sifat basa disebabkan adanya ion . Ion
inilah sebgai oembawa sifat basa.
Jumlah ion yang dapat dilepas oleh suatu basa dalam air disebut valensi basa.
Valensi basa ditunjukkan pada persamaan kimia berikut.
( ) ( ) ( ) ( )

valensi basa
Tabel 1.2 Beberapa Basa Kuat dan Basa Lemah dengan reaksi pengionannya

Basa Nama Bsam Reaksi Pengionan


Basa Kuat
KOH Kalium hidroksida ( ) ( ) ( )
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida ( ) ( ) ( ) ( )
Ba(OH)2 Barium hidroksida ( ) ( ) ( ) ( )
Basa Lemah
NH3 Amonia ( ) () ( ) ( )
Al(OH)3 Aluminuym hidroksida ( ) ( ) ( ) ( )
Fe(OH)3 Besi(III) hidroksida ( ) ( ) ( ) ( )
Apakah semua senyawa yang memiliki gugus hidroksida sisebut senyawa basa?
Tidak semua senyawa yang dalam rumus kimianya terdapat gugus hidroksida termasuk

3
golongan basa. misalnya, etil alcohol (C2H5OH), gugus hidroksil pada etil alcohol
tersebut dalam larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH-.
Teori asam basa Arrhenius memiliki beberapa kekurangan, antara lain sebagai
berikut.
a. Hanya dapat menjelaskan sifat asam basa apabila zat dilarutkan dalam air
b. Tidak dapat menjelaskan sifat basa ammonia dan natrium karbonat yang tidak
mengandung ion OH- namun dapat menghasilkan ion OH- ketika dilarutkan dalam
air.

2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry


Johannes N. Bronsted dan Thomas (1923), mengemukakan teori asam basa.
menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton (H+)
kepada senyawa lain dan disebut donor proton, sedangkan basa adalah senyawa yang
dapat menerima proton ion (H+) dari senyawa lain dan disebut akseptor proton.
Konsep asam dan basa menurut Bronsted-Lowry adalah zat bersifat asam atau basa
dapat ditentukan dengan melihat kemampuan zat dalam serah terima proton dalam
larutan. Dalam hal ini pelarut tidak terbatas oleh pelarut air saja, tetapi dapat berupa
pelarut lain, misalnya alcohol, ammonia cair, dan eter.
Contoh:
1) ( ) ( ) ( ) ( )
asam basa asam basa
HCl : asam, karena dapat memberi proton pada , sehingga menjadi
: basa, karena dapat menerima proton dari HCl, sehingga menjadi
: basa, karena dapat menerima proton dari , sehingga menjaadi HCl
: asam, karena dapat memberi proton pada , sehingga menjadi
Suatu asam akan membentuk basa konjugasi setelah melepaskan ion H+ -nya.
Asam HCl membentuk basa konjugasi . Sebaliknya, basa akanmembentuk asam
+
konjugasi setelah menerima ion H . Basa membentuk asam konjugasi .
Pasangan HCl dan adalah pasangan asam basa konjugasi.
Pasangan dan adalah pasangan asam basa konjugasi.

4
2) ( ) () ( ) ( )
basa asam asam basa
: basa, karena dapat menerima proton dari , sehingga menjadi
: asam, karena dapat memberi proton pada , sehingga menjadi
: asam, karena dapat memberi proton pada , sehingga menjaadi
: basa, karena dapat menerima proton dari , sehingga menjadi
Pasangan dan adalah pasangan asam basa konjugasi.
Pasangan dan adalah pasangan asam basa konjugasi.
Berdasarkan contoh reaksi asam basa di atas menunjukkan bahwa air dapat
bersifat asam dan basa. zat yang dapat bersifat sebagai asam dan basa disebut amfiprotik.
Persamaan kimianya adalah sebagai berikut.
( ) () ( ) ( )
asam basa asam basa
Teori asam basa ronsted-Lowry memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut.
a. Dapat menjelaskan sifat asam basa zat pada pelarut dan larutan selau air, bahkan
tanpa pelarut.
b. Dapat menjelaskan sifat asam basa kation dan anion.
c. Dapat menjelaskan zat yang bersifata amfiprotik atau amfoter, yaitu dapat berupa
asam atau basa.
Adapun kekurangannya yaitu, teori ini tidak dapat menjelaskan sifat asam basa
yang tidak melibatkan transfer proton.

3. Teori Asam Basa Lewis


Teori asam basa lewis merupakan penyempurnaan dari teori asam basa Bronsted-
Lowry, karena teori asam basa Bronsted- Lowry tidak dapat menjelaskan sifat asam
basa yang tidak melibatkan transfer proton.
Gillbert Newton Lewis (1923) mengemukakan konsep tentang asam dan basa.
asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron dari senyawa lain
sehingga membenruk ikatan kovalen koordinasi. Sedangkan, basa adalah senyawa yang
dapat memberi pasangan elektron.

5
Contoh reaksi asam basa menurut Lewis sebagai berikut:

Rumus bangunya:

Ikatan kovalen koordinasi


Teori asam basa Lewis memiliki kelebihan antara lains ebgai berikut:
a. Dapat menjelaskan sifat asam basa yang tidak melibatkan transfer proton
b. Dapat menjelaskan sifat asam basa oksida asam dan oksida basa.
c. Dapat menjelaskan sifat asam basa molekul senyawa yang memiliki pasangan
elektron bebas (PEB)
d. Dapat menjelaskan sifat asam basa zat organic, seperti protein dan DNA.
Adapun kekurangannya yaitu, teori ini hanya dapat menjelaskan sifat asam basa zat
atau ion yang mencapai kaidah octet atau kesatbilan saja.

Latihan

1. Tulis reaksi ionisasi dari asam dan basa berikut:


a. Asam nitrat
b. Barium hidroksida
2. Tuliskan fungsi setiap spesi, sebagai asam atau basa pada reaksi asam-basa
berikut:
(𝑎𝑞) (𝑎𝑞) (𝑎𝑞) (𝑎𝑞)
Serta tentukan pasangan asan-basa kojugasinya dari rekasi tersebut.
3. Manakah di antara reaksi berikut yang merupakan reaksi asam-basa Lewis?
a. PCl3 + BF3⟶ Cl3P:BF3
b. Ca + S ⟶ Ca2+ + S2-

6
B. Keseimbangan Ion dalam Larutan Asam dan Basa
1. Keseimbangan Air
Air merupakan elektrolit lemah yang sangat lemah karena sebagian kecil dari
molekul air terionisasi dengan reaksi:
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
Berdasarkan reaksi ionisasi air di atas merupakan reaksi kesetimbangan sehingga
berlaku hukum kesetimbangan:

Air murni mempunyai konsentrasi yang tetap sehingga hasil kali dari konsentrasi
air murni dengan K akan menghasilkan nilai yang tetap.
K [H2O] = [H+][ OH-] = tetap
Oleh karena nilai K[H2O] tetap, tetapan kesetimbangan air dinyatakan sebagai
tetapan ionisasi air dan diberi lambang Kw.

Nilai tetapan ionisasi ait tetap pada suhu tetap. Reaksi ionisasi air merupakan reaksi
endoterm sehingga bila suhunya naik, nilai Kw akan semakin besar. Pada suhu 25°C,
nilai Kw adalah . Persamaan rekasi ionisasi air sebagai berikut,
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
menunjukkan bahwa .

Oleh karena itu, pada suhu 25°C konsentrasi ion H+ dan OH- dapat ditentukan sebagai
berikut.


= mol/L
dan mol/L

7
2. Pengaruh Asam dan Basa terhadap Kesetimbangan Air
Adanya ion yang dihasilkan oleh suatu asam dan ion yang dihasilakan oleh
suatu basa dapat mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan pada reaksi
kesetimbangan air:
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
Bagaimana pengaruh adanya asam dan basa di dalam air tersebut?
a. Asam Kuat
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya.
Jika di dalam air terlarut asam kuat misalnya HCl 0,1 M; kesetimbangan air akan
terganggu.
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) persamaan (1)
10-7 M 10-7M
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) persamaan (2)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Adanya ion H+ yang bersal dari HCl (reaksi 2) menyebakan keseitmbangan air
(reaksi 1) bergeser ke kiri sehingga [H+] dan [OH-] dari air menjadi kurang dari .
+ +
Dengan demikian, [H ] dari air pada reaksi (1) dapat diabaikan terhadap [H ] dari HCl,
sebab, di dalam air murni saja hanya terdapat sebuah ion H+ dari sepuluh juta molekul
air.
Kesimpulannya bahwa untuk larutan asam kuat, [H+] hanya dianggap berasal dari
asam saja, sedangkan ion [H+] dari air dapat diabaikan karena terlalu kecil jika
dibandingkan dengan H+ yang berdala dari HCl 0,1 M.
Secara umum, apabila di dalam air terdapat asam kuat (HnA) dengan konsentrasi a
mol/liter, konsentrasi ion H+ dalam larutan asam tersebut dapat dihitung dengan cara:
HnA (aq) nH+ (aq) + An-(aq)
a mol/L (n x a ) mol/L
[H+] = (n x a) mol /L
dengan : a = kemolaran asam
n = jumlah ion H+ yang dihasilkan dari ionisasi asam

8
Contoh Soal

hitunglah konsentrasi ion H+ dalam larutan H2SO4 0,05 M.


jawab:
( ) ( ) ( )
0,05 M (2 x 0,05) M
Jadi, [H+] = 0,1 M

b. Basa Kuat
Basa kuat sama seperti asam kuat, yaitu basa yang di dalam larutannya dianggap
terionisasi sempurna. Basa kuat di dalam larutan akan menggangu kesetimbangan air.
Misalnya, di dalam air terlarut NaOH 0,1 M; maka terdapat reaksi kesetimbangan:
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) persamaan (1)
10-7 M 10-7M
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) persamaan (2)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Adanya ion OH- dari NaOH akan menggeser kesetimbangan air (reaksi 1) ke kiri.
Konsentrasi H+ dan OH- dari air menjadi berkurang. Konsentrasi ion-ion ini sangat
sedikit dibandingkan dengan konsentrasi ion OH- yang berasal dari NaOH. Oleh karena
itu, [OH-] yang berasal dari air dapat diabaikan.
Secara umum, jika di dalam air terdapat basa kuat (L(OH)n) dengan konsentrasi b
mol/liter, konsentrasi ion OH- dalam basa tersebut dapat dihitung dengan cara:
L(OH)n (aq) Ln+ (aq) + nOH- (aq)
B mol/L (n x b) mol/L
-
[OH ] = (n x b) mol/L
dengan: b = kemolaran basa
n = jumlah ion OH- yang dihasilkan dari ionisasi basa

9
Contoh Soal

hitunglah [H+] dan [OH-] yang terdaoat dalam larutan NaOH 0,01 M.
jawab:
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
0,01 M (1 x 0,01) M
Jadi,
[OH-] = 0,01 M

(ingat Kw = pada suhu 25°C)


=

c. Asam Lemah
Menurut Arrhenius, asam lemah adalah asam yang di dalam larutan sedikit
terionisasi atau mempunyai derajat ionisasi yang kecil. Reaksi ionisasi asam lemah
merupakan reaksi kesetimbangan ionisasi, misalnya untuk asam HA:
HA (aq) H+(aq) + A-(aq)
Tetapan ionisasi pada asam lemah diberi lambang Ka:

Dari persamaan ionisasi asam lemah:


HA (aq) H+(aq) + A-(aq)
Setiap satu molekul HA yang terionisasi akan menghasilkan sebuah ion H+ dan sebuah
ion A-. Oleh karena itu, konsentrasi ion yang berasal dari HA akan selalu sama
dengan konsentrasi ion A- atau [ [ A-] sehingga konsentrasi ion A- dapat
disubtitusikan ke dalam persamaan:

atau


dengan:

10
Contoh Soal
hitunglah konsentrasi ion di dalam larutan CH3COOH 0,1 M jika tetapan
-5
ionisasi (Ka) CH3COOH = 10 .
Jawab:

Nilai Ka mengambarkan kekuatan asam. Semakin besar Ka bearti semakin banyak


ion yang dihasilkan, atau semakin kuat asam tersebut. selain nilai Ka, besaran lain
yang digunakan untuk mengetahui kekuatan asam adalah derajat ionisasi ( ).
Bagaimana hubungan derajat ioniasasi dengan Ka dan konsentrasi asam?
Dari reaksi setimbang:
HA (aq) H+(aq) + A-(aq)
Mula-mula : aM
Terioniasasi : a a a
Setimbang : (a - a ) a a
Dengan rumusan:

a √
maka:

Oleh karena HA yang terionisasi sangat sedikit, [HA] dianggap tetap, sehingga
didapatkan:

Rumus tersebut menunjukkkan bahwa jika larutan semakin encer, derajat


ionisaasinya semakin besar. Demikian juga jika larutan semain pekat, derajat
ionisasinya semkain kecil. Asam sangat pekat bahkan derajat ionisasi mendekati nol.

11
Contoh Soal

konsentrasi ion dalam suatu larutan asam adalah 10-4 M. jika tetapan ionisasi
asam (Ka) tersebut adalah 10-6, berapa persen asam yang terionisasi?
Jawab:
[ 10-4 , berdasarkan rumusan √ , dapat ditentukan konsentrasi
asam tersebut adalah

Dengan rumus √ , dapat dihitung:

1%

d. Asam Poliprotik
Asam poliprotik adalah asam yang dalam larutannya dapat melepaskan lebih dari
satu ion H+. Misalnya, H2CO3, H3PO4, dan H2S. Asam-asam terseut terionisasi secara
bertahap. Dengan demikian, ada lebih dari satu nilai Ka misalnya asam sulfida (H2S):
H2S (aq) H+ (aq) + HS- (aq) persamaan (1)

HS- (aq) H+ (aq) + S2- (aq) persamaan (2)

Jika persamaan reaksi (1) dan (2) digabung, didapatkan:


(1) H2S (aq) H+ (aq) + HS- (aq)
(2) HS- (aq) H+ (aq) + S2- (aq)
(3) H2S (aq) 2 H+ (aq) + S2- (aq) Persamaaan (3)

12
Dari persamaan reaksi (3) maka didapatkan:

Dengan memperhatikan Ka dari persamaan reaksi (3), hasil perkalian dari Ka1 dan Ka2
didapatkan:

Ka1 Ka2 =

Jadi, nilai tetapan kesetimbangan secara keseluruhan merupakan hasil kali dari Ka pada
tahapan reaksi-reaksi kesetimbangan:
Ka = Ka1 Ka2

e. Basa Lemah
Seperti asam lemah, basa lemah basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi
sehingga reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
BOH (aq) B+(aq) + OH-(aq)
Dengan cara penurunan yang sama, didapatkan rumus untuk menghitung konsentrasi
ion OH- dalam larutan adalah sebagai berikut.

dengan:

dan derajat ionisasinya dapat ditentukan dengan rumus:

Kb dan dapat digunakan sebagai ukuran kekuatan basa. Semakin besar nilai Kb,
semakin kuat basanya dan semakin besar nilai derajat ionisasinya.

Latihan

1. Terapan ionisasi suatu asam adalah 10-5. Hitung presentase asam tersebut
mengion dalam larutan yang konsentrasinya 0,001 M!
2. Hitun konsentrasi ion H+ dalam larutan NH3 0,01 M jika Kb NH3 = 10-5!
3. Larutan basa LOH 0,1 M mengion 2%. Tentukan nilai tetapan ionisasi (Kb)
basa tersebut!
4. 0,05 mol larutasn asam HA dalam 500 mL larutan yang mengandung 5 x 10-4.
Hitunglah harga Ka larutan tersebut!
13
C. Derajat Keasaman (pH)
Konsentrasi ion hidrogen [H+] dalam suatu larutan encer reletif kecil, tetapi sangat
menentukan sifat larutan, terutama larutan dalam air. Misalnya saja konsentrasi ion H+
dalam akuades sekitar 0,0000001 M atau 10-7 M. penulisan tersebut sangat tidak efektif
dan merepotkan. Oleh karena itu, pada tahun 1909 seorang ahli kimia Denmark
bernama S. P. L. Sorensen mengusulkan konsep “pH” (pangkat ion hidrogen) agar
memudahkan pengukuran dan perhitungan untuk mengikuti perubahan konsentrasi ion
H+ dalam suatu larutan.
Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi negatif logaritma dari konsentrasi ion
H+ dalam suatu larutan, yang dirumuskan sebagai berikut.

dengan analogi yang sama, untuk menentukan nilai konsentrasi OH- dalam larutan dapat
digunakan rumus nilai pOH

dalam kesetimbangan air terdapat tetapan kesetimbangan:

Jadi, dengan mengunakan konsep –log = p, maka:


( )
( ) ( )

pada suhu 25°C nilai Kw = 10-14 maka didapat,

Contoh Soal

hitunglah pH dan pOH air murni pada 25°C


jawab:
air murni pada 25°C mempunyai dan dalam air murni adalah sama, dapat
ditentukan pula nilai pOH pada air murni.
atau dengan menggunakan rumus:

14
Air murni mempunyai nilai pH = 7 dan pOH = 7. Bagaiaman nilai pH larutan
bersifat asam atau bersifat basa? beberapa contoh berikut dapat digunakan untuk
menemukan nilai pH dan pOH dengan suatu kondisi suatu larutan.

Contoh Soal

Tentukan pH dan pOH dari larutan berikut:


a. Larutan asam kuat HCl 0,1 M
( ) ( ) ( )
Jawab:

oleh karena larutan dalam air, nilai pOH dapat ditentukan berdasarkan nilai
tetapan kesetimbangan air Kw =10-14.

atau dengan cara


pH + pOH = 14
1 + pOH = 14
pOH = 13

15
b. Larutan asam lemah CH3COOH 0,1 M; Ka= 10-5
Jawab:


M

pOH = 14 – pH
= 11- 3
= 11

c. Larutan basa kuat NaOH 0,1 M


( ) ( ) ( )

pH = 14 – pOH
= 14 - 1
= 13

16
d. Basa lemah NH4OH 0,1 M Kb = 10-5

pH = 14 – pOH
= 14 - 3
= 11

Berdasarkan contoh-contoh di atas, nilai pH dengan pOH dalam larutan asam


dan basa dapat dinyatakan sebgai berikut.
pH 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1
M

1
M
sifat asam netral basa

Pada dasarnya, pH digunakan untuk menyatakan konsentrasi ion H+ dalam


larutan encer. Hubungan anatara konsentrasi ion H+ dalam larutan dengan nilai pH pada
suhu 25°C adalah sebagai berikut.
Larutan asam : [H+] > M dan nilai pH < 7
Larutan basa : [H+] < M dan nilai pH > 7
+
Larutan netral : [H ] = M dan nilai pH = 7
Nilai pH dapat memberikan informasi tentang kekuatan suatu asam atau basa.
untuk konsentrasi yang sama, semakin kuat suatu asam, semakin besan konsentrasi ion
H+ dalam larutan, dan nilai pH-nya semakin kecil. Semakin kuat suatu asam, semakin
kecil nilai pH-nya. Sebaliknya, semakin kuat suatu basa, semakin besar konsentrasi ion
OH-, semakin kecil konsentrasi ion H+ dalam larutan. Akibatnya, nilai pH menjadi besar.
Semakin kuat seuatu basa, semakin besar nilai pH-nya.

17
Latihan

1. Hitunglah pH larutan:
a. Ba(OH)2 0,0005 M
b. HCl 0,02 M
c. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
d. NH3 0,1 M (Kb = 10-5)
e. HF 0,1 M (Ka = 8,1 x 10-4 M)
2. Larutan HA 0,1 M mempunyai pH = 3. Hitumglah nilai Ka dan derajat ionisasi
( ) asam tersebut.
3. Suatu basa lemah BOH 0,01 M mempunyai nilai pH = 9 – log 2. Hitunglah
nilai Kb basa tersebut.

D. Indikator Asam dan Basa


Untuk mengenali suatu zat apakah bersifat asam atau basa kita tidak boleh
memegang atau mencicipinya, karena akan sangat berbahaya. Contohnya asam sulfat
(H2SO4), yang dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai accu zuur (air aki). Bila
tangan atau kulit terkena asam sulfat akan melepuh seperti luka bakar dan bila mata
yang terkena asam sulfat yang terkena akan buta. Contoh lain, misalnya natrium
hidroksida (NaOH) meruoakan basa yang banyak digunakan untuk membersihakn
saluran air bak cuci. Bila tangan atau kulit terkena natrium hidroksida akan terasa gatal-
gatal dan tangan mudah terluka atau iritasi.
Jadi, bagaimana cara mengenali suatu zat yang bersifat asam atau bersifat basa?
cara yang tepat untuk menentukan sifat asam dan sifat basa adalah denan menggunakan
penunjuk yang disebut indikator. Apa yang kalian ketahui tentang indikator asam basa?
indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam
lingkungan asam atau lingkungan basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat
digunakan untuk membedakan antara larutan asam dengan larutan basa, yaitu indikator
alami, kertas lakmus, dan larutan indikator.
1. Indikator Alami
Indikator asam basa dapat dibuat secara sintesis (buatan) mapun secara alami.
bagaimana cara membuat indikator alami? dapakah kalian menyebutkan contoh
indikator alami?
Amati gambar 1.2
Bandingkan gambar-gambar tersebut! seandainya benda pada gambar tersebut
dilumat dengan jari tangan, apa yang akan terjadi pada jari tangan kalian?

18
Sumber: www.amazon.com.

Gambar 1.2
(a) kubis ungu (b) kunyit
dan (c) bunga sepatu dapat
digunakan untuk indikator
alami
(a) (b) (c)
Di alam, banyak ditemukan tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan indikator asam
basa. Makhota bunga-bunga berwarna, daun kunyit, wortel, dan bit dapat digunakan
sebagi indikator alami untuk membedakan anatara larutan yang bersifat asam dangan
larutan yang bersifat basa.

2. Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan salah satu indikator buatan (sintesis) yang sering
digunakan di laboatorium kimia. Kertas lakmus yang umum digunakan sebagai
indikator asam basa ialah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.

Sumber: www.moedah.com.

Gambar 1.3
Indikator lakmus merah dan biru

Amati Tabel 1.3! Pada tabel berikut disajikan hasil pengujian perubahan warna
kertas lakmus dalam larutan zat-zat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 1.3 Pengujian Sifat Beberapa Larutan dengan Kertas Lakmus

Perubahan Warna Lakmus


No Larutan Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1 Amonia Biru Biru Basa
2 Natrium hidroksida biru biru basa
3 Garam dapur merah biru netral
4 Air aki merah merah Asam
5 Air jeruk merah merah asam
6 Ammonium klorida merah merah asam

19
Cobalah analisis tabel di atas! Apa yang dapat kalian simpulkan berdasarkan
perubahan warna kertas lakmus? Berdasarkan hasil pengujian denan kertas lakmus
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Larutan pada Tabel 1.3 ada yang mengubah warna lakmus da nada yang tidak
mengubah warna lakmus. Larutan yang dapat mengubah warna lakmus biru
menjadi merah bersifat asam dan larutan yang mengubah lakmus biru menjadi
merah bersifat basa, sedangkan yang tidak mengubah warna lakmus bersifat netral.
b. Sifat larutan terhadap kertas lakmus sebgai berikut.
1) Larutan asam memerahkan lakmus biru
2) Larutan basa membirukan lakmus merah
3) Larutan netral tidak mengubah warna lakmus
Perubahan warna kertas lakmus dalam larutan asam dan larutan basa dapat dilihat
pada Gambar 1.4

Sumber: www.fineartamerica.com.

Gambar 1.4
(a) larutan asam memerahkan lakmus biru
(b) larutan basa membirukan lakmus merah

(a) (b)

3. Larutan Indikator
Larutan indikator merupakan salah saru jenis indikator buatan (sintesis) selain
kertas lakmus. Larutan indikatro yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah
fenolftalein, metil merah, metil oranye, dan bromtimol biru. Berikut jangkauan
beberapa indikator asam-basa.
Tabel 1. 4 Jangkauan warna beberapa indikator asam-basa

Indikator Asam-Basa Perubahan Warna Rentang pH


Metil Oranye Merah - Kuning 3,1 – 4,4
Metil Merah Merah - Kuning 4,4 – 6,3
Bromtimol Biru Kuning - Biru 6,0 – 7,6
Fenolftalein Tak berwarna - Merah 8,3 – 10, 0

20
4. Pita Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran beberapa indikator yang dapat berubah
pada setiap satuan nilai pH. Terdapat indikator universal yang berbentuk kertas (stik)
yang dilengkapai dengan peta warna dan pH-nya seperti gambar berikut.

Sumber: www. nz.dhgate.com

Gambar 1.5
Pita Indikator Universal

21

Anda mungkin juga menyukai