Asam Dan Basa
Asam Dan Basa
Sumber: www.indiamart.com.
www.brambleberry.com
Gambar 1.1
(a) jeruk mempunyai rasa asam serta
(b) sabun terasa pahit dan licin jika terkena
air
(a) (b)
Tentunya kalian semua sering makan jeruk. Bagaimana rasa jeruk tersebut? Ada
jeruk yang rasanya manis dan masam. Akan tetapi walaupun jeruk itu manis, tetap saja
ada rasa masamnya. Dari manakah rasa masam tersebut? rasa masam pada jeruk berasal
dari asam sitrat. Jeruk merupakan salah satu contoh asam yag ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari. bagaimana dengan sabun? Ketika kalian mandi, pernahkah busa
sabun masuk ke dalam mulut kalian? Bagaimana rasanya? Sabun mempunyai rasa pahit
dan ketika terkena air menjadi terasa licin. Sabun termasuk salah satu contoh benda
yang bersfat basa yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Carilah contoh asam
dan basa lainnya yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
1
Asam terdiri atas asam kuat dan asam lemah. Asam yang dalam larutan banyak
menghasilkan ion H+ disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion
H+ disebut asam lemah. Asam kuat dinyatakan dengan satu anak panah. Hal ini
menunjukkan bahwa asam kuat terion sempurna, sehingga reaksi terjadi dari kiri ke
kanan. Asam lemah dinyatakan dengan anak panah bolak-balik, karena hanya terion
sedikit, sehingga reaksi berlangsung dari arah kiri dan ke arah kanan.
Contoh:
1) Pengionan asam kuat, misalnya asam klorida
( ) ( ) ( ) ( )
Tetapi untuk menyederhanakan penulisan dapat dituliskan sebagai berkut.
( ) ( ) ( )
ion klorida
2) Pengionan asam lemah, misalnya asam oksalat
( ) ( ) ( )
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa asam mengandung unsur hidrogen. Ciri
khas asam ialah dalam pelarut air mengion menjadi ion hidrogen yang bermuatan positif
(H+) dan ion lain yang bermuatan negatif, disebut ion sisa asam. Ion H+ inilah yang
sebenarnya pembawa sifat asam.
Jumlah ion H+ yang dapat dilepas oleh suatu asam dalam air disebut valensi asam.
Valensi asam ditunjukkan pada persamaan kimia berikut.
( ) ( ) ( )
valensi asam
Tabel 1.1 beberapa Asam kuat dan Asam Lemah dengan Reaksi Pengionan
Rumus Asam Nama Asam Reaksi Pengionan Ion Sisa
Asam
Asam bervalensi 1 (monoprotik)
HF Asam fluorida ( ) ( ) ( )
HClO4 Asam ( ) ( ) ( )
perklorat
HNO2 Asam nitrit ( ) ( ) ( )
Asam bervalensi 2 (diprotik)
H2SO4 Asam sulfat ( ) ( ) ( )
H2S Asam sulfida ( ) ( ) ( )
H2CO3 Asam karbonat ( ) ( ) ( )
Asam bervalensi 3 (triprotik)
2
H3PO4 Asam fosfat ( ) ( ) ( )
H3AsO3 Asam arsenat ( ) ( ) ( )
b. Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida
(OH-) atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion OH- jika dilarutkan dalam air.
Basa juga terdiri atas basa kuat dan basa lemah. basa yang dalam larutan banyak
menghasilkan ion OH- disebut basa kuat, sedangkan basa yang sedikit menghasilkan
ion OH- disebut basa lemah. Basa kuat terion hampir sempurna. Penulisan reaksi
pengionan untuk basa kuat dan basa lemah dengan penulisan pengionan asam kuat dan
asam lemah, sebagai berikut:
Contoh:
1) Pengionan basa kuat, misalnya natrium hidroksida
( ) ( ) ( )
2) Pengionan basa lemah
( ) () ( ) ( )
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa senyawa basa dalam air akan trion
menghasilkan ion . Dengan demikian, sifat basa disebabkan adanya ion . Ion
inilah sebgai oembawa sifat basa.
Jumlah ion yang dapat dilepas oleh suatu basa dalam air disebut valensi basa.
Valensi basa ditunjukkan pada persamaan kimia berikut.
( ) ( ) ( ) ( )
valensi basa
Tabel 1.2 Beberapa Basa Kuat dan Basa Lemah dengan reaksi pengionannya
3
golongan basa. misalnya, etil alcohol (C2H5OH), gugus hidroksil pada etil alcohol
tersebut dalam larutan tidak dapat dilepaskan sebagai ion OH-.
Teori asam basa Arrhenius memiliki beberapa kekurangan, antara lain sebagai
berikut.
a. Hanya dapat menjelaskan sifat asam basa apabila zat dilarutkan dalam air
b. Tidak dapat menjelaskan sifat basa ammonia dan natrium karbonat yang tidak
mengandung ion OH- namun dapat menghasilkan ion OH- ketika dilarutkan dalam
air.
4
2) ( ) () ( ) ( )
basa asam asam basa
: basa, karena dapat menerima proton dari , sehingga menjadi
: asam, karena dapat memberi proton pada , sehingga menjadi
: asam, karena dapat memberi proton pada , sehingga menjaadi
: basa, karena dapat menerima proton dari , sehingga menjadi
Pasangan dan adalah pasangan asam basa konjugasi.
Pasangan dan adalah pasangan asam basa konjugasi.
Berdasarkan contoh reaksi asam basa di atas menunjukkan bahwa air dapat
bersifat asam dan basa. zat yang dapat bersifat sebagai asam dan basa disebut amfiprotik.
Persamaan kimianya adalah sebagai berikut.
( ) () ( ) ( )
asam basa asam basa
Teori asam basa ronsted-Lowry memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut.
a. Dapat menjelaskan sifat asam basa zat pada pelarut dan larutan selau air, bahkan
tanpa pelarut.
b. Dapat menjelaskan sifat asam basa kation dan anion.
c. Dapat menjelaskan zat yang bersifata amfiprotik atau amfoter, yaitu dapat berupa
asam atau basa.
Adapun kekurangannya yaitu, teori ini tidak dapat menjelaskan sifat asam basa
yang tidak melibatkan transfer proton.
5
Contoh reaksi asam basa menurut Lewis sebagai berikut:
Rumus bangunya:
Latihan
6
B. Keseimbangan Ion dalam Larutan Asam dan Basa
1. Keseimbangan Air
Air merupakan elektrolit lemah yang sangat lemah karena sebagian kecil dari
molekul air terionisasi dengan reaksi:
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
Berdasarkan reaksi ionisasi air di atas merupakan reaksi kesetimbangan sehingga
berlaku hukum kesetimbangan:
Air murni mempunyai konsentrasi yang tetap sehingga hasil kali dari konsentrasi
air murni dengan K akan menghasilkan nilai yang tetap.
K [H2O] = [H+][ OH-] = tetap
Oleh karena nilai K[H2O] tetap, tetapan kesetimbangan air dinyatakan sebagai
tetapan ionisasi air dan diberi lambang Kw.
Nilai tetapan ionisasi ait tetap pada suhu tetap. Reaksi ionisasi air merupakan reaksi
endoterm sehingga bila suhunya naik, nilai Kw akan semakin besar. Pada suhu 25°C,
nilai Kw adalah . Persamaan rekasi ionisasi air sebagai berikut,
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
menunjukkan bahwa .
Oleh karena itu, pada suhu 25°C konsentrasi ion H+ dan OH- dapat ditentukan sebagai
berikut.
√
= mol/L
dan mol/L
7
2. Pengaruh Asam dan Basa terhadap Kesetimbangan Air
Adanya ion yang dihasilkan oleh suatu asam dan ion yang dihasilakan oleh
suatu basa dapat mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan pada reaksi
kesetimbangan air:
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
Bagaimana pengaruh adanya asam dan basa di dalam air tersebut?
a. Asam Kuat
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya.
Jika di dalam air terlarut asam kuat misalnya HCl 0,1 M; kesetimbangan air akan
terganggu.
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) persamaan (1)
10-7 M 10-7M
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) persamaan (2)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Adanya ion H+ yang bersal dari HCl (reaksi 2) menyebakan keseitmbangan air
(reaksi 1) bergeser ke kiri sehingga [H+] dan [OH-] dari air menjadi kurang dari .
+ +
Dengan demikian, [H ] dari air pada reaksi (1) dapat diabaikan terhadap [H ] dari HCl,
sebab, di dalam air murni saja hanya terdapat sebuah ion H+ dari sepuluh juta molekul
air.
Kesimpulannya bahwa untuk larutan asam kuat, [H+] hanya dianggap berasal dari
asam saja, sedangkan ion [H+] dari air dapat diabaikan karena terlalu kecil jika
dibandingkan dengan H+ yang berdala dari HCl 0,1 M.
Secara umum, apabila di dalam air terdapat asam kuat (HnA) dengan konsentrasi a
mol/liter, konsentrasi ion H+ dalam larutan asam tersebut dapat dihitung dengan cara:
HnA (aq) nH+ (aq) + An-(aq)
a mol/L (n x a ) mol/L
[H+] = (n x a) mol /L
dengan : a = kemolaran asam
n = jumlah ion H+ yang dihasilkan dari ionisasi asam
8
Contoh Soal
b. Basa Kuat
Basa kuat sama seperti asam kuat, yaitu basa yang di dalam larutannya dianggap
terionisasi sempurna. Basa kuat di dalam larutan akan menggangu kesetimbangan air.
Misalnya, di dalam air terlarut NaOH 0,1 M; maka terdapat reaksi kesetimbangan:
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq) persamaan (1)
10-7 M 10-7M
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq) persamaan (2)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Adanya ion OH- dari NaOH akan menggeser kesetimbangan air (reaksi 1) ke kiri.
Konsentrasi H+ dan OH- dari air menjadi berkurang. Konsentrasi ion-ion ini sangat
sedikit dibandingkan dengan konsentrasi ion OH- yang berasal dari NaOH. Oleh karena
itu, [OH-] yang berasal dari air dapat diabaikan.
Secara umum, jika di dalam air terdapat basa kuat (L(OH)n) dengan konsentrasi b
mol/liter, konsentrasi ion OH- dalam basa tersebut dapat dihitung dengan cara:
L(OH)n (aq) Ln+ (aq) + nOH- (aq)
B mol/L (n x b) mol/L
-
[OH ] = (n x b) mol/L
dengan: b = kemolaran basa
n = jumlah ion OH- yang dihasilkan dari ionisasi basa
9
Contoh Soal
hitunglah [H+] dan [OH-] yang terdaoat dalam larutan NaOH 0,01 M.
jawab:
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
0,01 M (1 x 0,01) M
Jadi,
[OH-] = 0,01 M
c. Asam Lemah
Menurut Arrhenius, asam lemah adalah asam yang di dalam larutan sedikit
terionisasi atau mempunyai derajat ionisasi yang kecil. Reaksi ionisasi asam lemah
merupakan reaksi kesetimbangan ionisasi, misalnya untuk asam HA:
HA (aq) H+(aq) + A-(aq)
Tetapan ionisasi pada asam lemah diberi lambang Ka:
atau
√
dengan:
10
Contoh Soal
hitunglah konsentrasi ion di dalam larutan CH3COOH 0,1 M jika tetapan
-5
ionisasi (Ka) CH3COOH = 10 .
Jawab:
√
a √
maka:
Oleh karena HA yang terionisasi sangat sedikit, [HA] dianggap tetap, sehingga
didapatkan:
11
Contoh Soal
konsentrasi ion dalam suatu larutan asam adalah 10-4 M. jika tetapan ionisasi
asam (Ka) tersebut adalah 10-6, berapa persen asam yang terionisasi?
Jawab:
[ 10-4 , berdasarkan rumusan √ , dapat ditentukan konsentrasi
asam tersebut adalah
√
1%
d. Asam Poliprotik
Asam poliprotik adalah asam yang dalam larutannya dapat melepaskan lebih dari
satu ion H+. Misalnya, H2CO3, H3PO4, dan H2S. Asam-asam terseut terionisasi secara
bertahap. Dengan demikian, ada lebih dari satu nilai Ka misalnya asam sulfida (H2S):
H2S (aq) H+ (aq) + HS- (aq) persamaan (1)
12
Dari persamaan reaksi (3) maka didapatkan:
Dengan memperhatikan Ka dari persamaan reaksi (3), hasil perkalian dari Ka1 dan Ka2
didapatkan:
Ka1 Ka2 =
Jadi, nilai tetapan kesetimbangan secara keseluruhan merupakan hasil kali dari Ka pada
tahapan reaksi-reaksi kesetimbangan:
Ka = Ka1 Ka2
e. Basa Lemah
Seperti asam lemah, basa lemah basa lemah hanya sedikit mengalami ionisasi
sehingga reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
BOH (aq) B+(aq) + OH-(aq)
Dengan cara penurunan yang sama, didapatkan rumus untuk menghitung konsentrasi
ion OH- dalam larutan adalah sebagai berikut.
√
dengan:
Kb dan dapat digunakan sebagai ukuran kekuatan basa. Semakin besar nilai Kb,
semakin kuat basanya dan semakin besar nilai derajat ionisasinya.
Latihan
1. Terapan ionisasi suatu asam adalah 10-5. Hitung presentase asam tersebut
mengion dalam larutan yang konsentrasinya 0,001 M!
2. Hitun konsentrasi ion H+ dalam larutan NH3 0,01 M jika Kb NH3 = 10-5!
3. Larutan basa LOH 0,1 M mengion 2%. Tentukan nilai tetapan ionisasi (Kb)
basa tersebut!
4. 0,05 mol larutasn asam HA dalam 500 mL larutan yang mengandung 5 x 10-4.
Hitunglah harga Ka larutan tersebut!
13
C. Derajat Keasaman (pH)
Konsentrasi ion hidrogen [H+] dalam suatu larutan encer reletif kecil, tetapi sangat
menentukan sifat larutan, terutama larutan dalam air. Misalnya saja konsentrasi ion H+
dalam akuades sekitar 0,0000001 M atau 10-7 M. penulisan tersebut sangat tidak efektif
dan merepotkan. Oleh karena itu, pada tahun 1909 seorang ahli kimia Denmark
bernama S. P. L. Sorensen mengusulkan konsep “pH” (pangkat ion hidrogen) agar
memudahkan pengukuran dan perhitungan untuk mengikuti perubahan konsentrasi ion
H+ dalam suatu larutan.
Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi negatif logaritma dari konsentrasi ion
H+ dalam suatu larutan, yang dirumuskan sebagai berikut.
dengan analogi yang sama, untuk menentukan nilai konsentrasi OH- dalam larutan dapat
digunakan rumus nilai pOH
Contoh Soal
14
Air murni mempunyai nilai pH = 7 dan pOH = 7. Bagaiaman nilai pH larutan
bersifat asam atau bersifat basa? beberapa contoh berikut dapat digunakan untuk
menemukan nilai pH dan pOH dengan suatu kondisi suatu larutan.
Contoh Soal
oleh karena larutan dalam air, nilai pOH dapat ditentukan berdasarkan nilai
tetapan kesetimbangan air Kw =10-14.
15
b. Larutan asam lemah CH3COOH 0,1 M; Ka= 10-5
Jawab:
√
M
pOH = 14 – pH
= 11- 3
= 11
pH = 14 – pOH
= 14 - 1
= 13
16
d. Basa lemah NH4OH 0,1 M Kb = 10-5
pH = 14 – pOH
= 14 - 3
= 11
1
M
1
M
sifat asam netral basa
17
Latihan
1. Hitunglah pH larutan:
a. Ba(OH)2 0,0005 M
b. HCl 0,02 M
c. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
d. NH3 0,1 M (Kb = 10-5)
e. HF 0,1 M (Ka = 8,1 x 10-4 M)
2. Larutan HA 0,1 M mempunyai pH = 3. Hitumglah nilai Ka dan derajat ionisasi
( ) asam tersebut.
3. Suatu basa lemah BOH 0,01 M mempunyai nilai pH = 9 – log 2. Hitunglah
nilai Kb basa tersebut.
18
Sumber: www.amazon.com.
Gambar 1.2
(a) kubis ungu (b) kunyit
dan (c) bunga sepatu dapat
digunakan untuk indikator
alami
(a) (b) (c)
Di alam, banyak ditemukan tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan indikator asam
basa. Makhota bunga-bunga berwarna, daun kunyit, wortel, dan bit dapat digunakan
sebagi indikator alami untuk membedakan anatara larutan yang bersifat asam dangan
larutan yang bersifat basa.
2. Kertas Lakmus
Kertas lakmus merupakan salah satu indikator buatan (sintesis) yang sering
digunakan di laboatorium kimia. Kertas lakmus yang umum digunakan sebagai
indikator asam basa ialah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Sumber: www.moedah.com.
Gambar 1.3
Indikator lakmus merah dan biru
Amati Tabel 1.3! Pada tabel berikut disajikan hasil pengujian perubahan warna
kertas lakmus dalam larutan zat-zat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 1.3 Pengujian Sifat Beberapa Larutan dengan Kertas Lakmus
19
Cobalah analisis tabel di atas! Apa yang dapat kalian simpulkan berdasarkan
perubahan warna kertas lakmus? Berdasarkan hasil pengujian denan kertas lakmus
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Larutan pada Tabel 1.3 ada yang mengubah warna lakmus da nada yang tidak
mengubah warna lakmus. Larutan yang dapat mengubah warna lakmus biru
menjadi merah bersifat asam dan larutan yang mengubah lakmus biru menjadi
merah bersifat basa, sedangkan yang tidak mengubah warna lakmus bersifat netral.
b. Sifat larutan terhadap kertas lakmus sebgai berikut.
1) Larutan asam memerahkan lakmus biru
2) Larutan basa membirukan lakmus merah
3) Larutan netral tidak mengubah warna lakmus
Perubahan warna kertas lakmus dalam larutan asam dan larutan basa dapat dilihat
pada Gambar 1.4
Sumber: www.fineartamerica.com.
Gambar 1.4
(a) larutan asam memerahkan lakmus biru
(b) larutan basa membirukan lakmus merah
(a) (b)
3. Larutan Indikator
Larutan indikator merupakan salah saru jenis indikator buatan (sintesis) selain
kertas lakmus. Larutan indikatro yang sering digunakan di laboratorium kimia adalah
fenolftalein, metil merah, metil oranye, dan bromtimol biru. Berikut jangkauan
beberapa indikator asam-basa.
Tabel 1. 4 Jangkauan warna beberapa indikator asam-basa
20
4. Pita Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran beberapa indikator yang dapat berubah
pada setiap satuan nilai pH. Terdapat indikator universal yang berbentuk kertas (stik)
yang dilengkapai dengan peta warna dan pH-nya seperti gambar berikut.
Gambar 1.5
Pita Indikator Universal
21