Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

UNIT PERCOBAAN EL 04
SILICON CONTROLED RECTIFIER (SCR)

4.1. Maksud dan Tujuan Percobaan


Mempelajari karakteristik SCR dan mengamati gejala yang ditimbulkan oleh
sifat-sifatnya.

4.2. Alat Percobaan


 1 Unit CRO
 2 Buah Miliampere
 1 Buah Mikroampere
 1 Buah Multitester
 2 Buah Unit Power Supply
 Kabel Penghubung
 1 Unit Alat EL 04

4.3. Landasan Teori


4.3.1. Pengertian SCR
Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat dengan SCR adalah
Dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dengan Dioda pada
umumnya yang hanya mempunyai 2 kaki terminal, SCR adalah dioda yang
memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3 pada SCR tersebut dinamai
dengan Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi sebagai pengendali
(Control), sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda pada umumnya yaitu
Terminal “Anoda” dan Terminal “Katoda”. Silicon Controlled Rectifier (SCR)
merupakan salah satu dari anggota kelompok komponen Thyristor.

Silicon Controlled Rectifier (SCR) atau Thrystor pertama kali


diperkenalkan secara komersial pada tahun 1956. SCR memiliki kemampuan
untuk mengendalikan Tegangan dan daya yang relatif tinggi dalam suatu
perangkat kecil. Oleh karena itu SCR atau Thyristor sering difungsikan sebagai
Saklar (Switch) ataupun Pengendali (Controller) dalam Rangkaian Elektronika
yang menggunakan Tegangan / Arus menengah-tinggi (Medium-High Power).
Beberapa aplikasi SCR di rangkaian elektronika diantaranya seperi rangkaian

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


Lampu Dimmer, rangkaian Logika, rangkaian osilator, rangkaian chopper,
rangkaian pengendali kecepatan motor, rangkaian inverter, rangkaian timer dan
lain sebagainya.

Gambar 4.1 Simbol SCR, P-N-P-N

Pada dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4 lapis Semikonduktor


yaitu PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) atau sering disebut dengan PNPN
Trioda. Terminal “Gate” yang berfungsi sebagai pengendali terletak di lapisan
bahan tipe-P yang berdekatan dengan Kaki Terminal “Katoda”. Cara kerja
sebuah SCR hampir sama dengan sambungan dua buah bipolar transistor
(bipolar junction transistor).

4.3.2. Prinsip Kerja SCR


Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun
SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat
mengaktifkannya.  Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai
pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke
Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON
meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut
dilepaskan.  Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-
Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR.
Besarnya arus Holding  atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR
itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang
berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi
“OFF”, kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik
Nol.

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


Gambar 4.2 Prinsip Kerja SCR

4.4. Langkah Percobaan


Percobaan I :
1. Membuat rangkaian pada gambar rangkaian percobaan.
2. Ground alat ukur CRO dihubungkan dengan ground rangkaian SCR.
3. Vin AC rangkaian diberi input AC 12 Volt.
4. S2 pada posisi ON dan Sp pada posisi 8.
5. Menghidupkan alat ukur CRO.
6. Hin (x) pada rangkaian SCR dihubungkan ke H pada CRO dan putar
Volt/div.
7. Vin (Y) pada rangkaian SCR dihubungkan ke V pada CRO dan putar
volt/div.
8. Mengatur CRO pada vertical dan horisontalnya sehingga membentuk
garis 4 kotak.
9. Mengatur Vr rangkaian SCR supaya mendapatkan 4 gambar yang
berbeda.

Percobaan II :
1. Memasukkan tegangan DC (0-12) volt pada Va rangkaian SCR.
2. Ia rangkaian SCR dihubungkan dengan mikro ampere (µA).
3. Vak rangkaian SCR dihubungkan dengan voltmeter DC (multimeter).
4. Mengatur tegangan input DC rangkaian SCR sebagai tegangan
referensi (Vref) sehingga memiliki kelipatan 2 (2,4,6, dst).
5. Mencatat Vak dan Ifo/Ia pada lembar data.

Percobaan III :

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


1. Menghubungkan Vr/V2 dengan E2 dengan mA (miliampere). Ia/Ifo
diganti dengan miliampere lalu dihubungkan dengan mA.
2. Mengatur E-I agar Vref menjadi 2,4,6, dst.
3. Saklar S1 ON, mengatur E-2 sampai Ifo menunjukkan nilai tertentu
lalu pengaturan dihentikan dan catat Ifo, Vak dan IG pada lembar data.
4. Untuk memperoleh Ih yaitu dengan cara :
a. E-2 diatur agar IG nol.
b. E-1 diturunkan ditandai dengan turunnya Ifo sehingga didapatkan
arus yang paling minimal pada saat dioda tidak menghantar
penurunan secara drastis/mendadak pada Ifo ditandai dengan beban
lampu mati (RL).

Skema Rangkaian :

Gambar 4.3 Rangkaian SCR

Gambar 4.3 Rangkaian SCR

4.5. Data Hasil Percobaan


I.

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


I. II.

Keadaan Off Keadaan On


III. IV.

Keadaan Break Over Keadaan Break Down

II. Pengukuran arus bocor Ifo


Untuk saklar S dalam posisi Off (Terbuka)
No. Vref (Volt) VAK (Volt) Ifo (µA)
1. 2 4 40
2. 4 5 50
3. 6 6 58
4. 8 8 72
5. 10 10 94
6. 12 12 100

III. Pengukuran arus Anoda dan Halding


Untuk saklar S dalam posisi Off (Terbuka)
No
Vref (Volt) Ifo (mA) IG (mA) VAK (Volt) Ih (mA)
.

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


1. 4 40 12 4 12
2. 6 45 12 5 13
3. 8 55 10 5,5 15
4. 10 60 10 5 20
5. 12 87 10 5,5 10
6. 14 95 10 5 10

4.6. Analisa Data


I. Pengukuran arus bocor Ifo
V ak
Rumus : Rf =
I fo
4
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
40
5
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
50
6
 Rf = = 0,103 x 10-6 Ω
58
8
 Rf = = 0,11 x 10-6 Ω
72
10
 Rf = = 0,106 x 10-6 Ω
94
12
 Rf = = 0,12 x 10-6 Ω
100

II. Pengukuran arus Anoda dan Halding


V ak
Rumus : Rf =
I fo
4
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
40
5
 Rf = = 0,11 x 10-6 Ω
45
5,5
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
55
5
 Rf = = 0,083 x 10-6 Ω
60
5,5
 Rf = = 0,063 x 10-6 Ω
87
5
 Rf = = 0,052 x 10-6 Ω
95

4.7. Tugas
1. Hitunglah resistansi maju Rf SCR !

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


2. Gambarkan prinsip kerja dari SCR!
3. Apa yang anda ketahui tentang SCR terangkan?
4. Bagaimana cara mematikan SCR?
5. Terbuat dari apa SCR itu dan gambarkan simbol dari SCR?

Jawaban :

1. A). Pengukuran arus bocor Ifo


V ak
Rumus : Rf =
I fo
4
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
40
5
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
50
6
 Rf = = 0,103 x 10-6 Ω
58
8
 Rf = = 0,11 x 10-6 Ω
72
10
 Rf = = 0,106 x 10-6 Ω
94
12
 Rf = = 0,12 x 10-6 Ω
100

B). Pengukuran arus Anoda dan Halding


V ak
Rumus : Rf =
I fo
4
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
40
5
 Rf = = 0,11 x 10-6 Ω
45
5,5
 Rf = = 0,1 x 10-6 Ω
55
5
 Rf = = 0,083 x 10-6 Ω
60
5,5
 Rf = = 0,063 x 10-6 Ω
87
5
 Rf = = 0,052 x 10-6 Ω
95

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


2.

Gambar 4.4 Prinsip Kerja SCR

3. SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier yang


merupakan salah satu jenis dioda yang memiliki fungsi sebagai
pengendali. SCR atau Thyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung
thiratron. Berbeda dari dioda pada umumnya yang hanya memiliki dua
kaki, yakni kaki anoda dan katoda, SCR ini memiliki tiga kaki.
Disamping anoda dan katoda, SCR memiliki sebuah kaki yang disebut
terminal gate atau gerbang. Fungsi kaki gate adalah untuk
pengontrolan tegangan yang dihantarkan atau disearahkan olehnya.
Kondisi menghantar dan meyearahkan tegangannya tergantung dari
masukkan pada input gate.
4. Satu-satunya cara mematikan SCR adalah dengan mengurangi arus
trigger (It) dibawah arus penahan (Ih). Sama saja dengan menurunkan
tegangan Anoda- Katoda ke titik nol.
5. SCR terbuat dari bahan-bahan campuran P dan N. SCR berisi bahan-
bahan yang terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan
biasanya disibut dengan PNPN Trioda.

Gambar 4.5 Simbol SCR

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


4.8. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan percobaan dapat di simpulkan sebagai berikut
bahwa SCR atau Thyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Berbeda dari dioda pada
umumnya yang hanya memiliki dua kaki, yakni kaki anoda dan katoda, SCR ini
memiliki tiga kaki. Disamping anoda dan katoda, SCR memiliki sebuah kaki yang
disebut terminal gate atau gerbang. Fungsi kaki gate adalah untuk pengontrolan
tegangan yang dihantarkan atau disearahkan olehnya. Kondisi menghantar dan
meyearahkan tegangannya tergantung dari masukkan pada input gate. Saat SCR
dalam keadaan ON, maka seterusnya akan dalam keadaan ON walaupun tegangan
pemicu dilepas. Dan untuk mengembalikannya ke posisi OFF, arus maju pada
anoda dan katoda harus diturunkan sampai berada di posisi Ih (Holding Current)
SCR. Dapat disimpulkan bahwa masing-masing SCR memilik arus holding yang
berbeda-beda.

Daftar Pustaka

Putra Gunawan, 2013 Pengertian dan Fungsi SCR Silicon,


http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-dan-
fungsi-scr-silicon.html?m=1 (diakses 27 Maret 2017)
Putra Harizal, 2016 Pengertian SCR Silicon Controlled,

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017


http://pandaielektronika.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-scr-silicon-
controlled.html?m=1 (diakses 27 Maret 2017)
Rudiawan Eko, 2013 Pengertian dan Fungsi SCR,
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-scr/
(diakses 27 Maret 2017)

Catatan

Ass Nilai

Hasnanto Rendyansyah D.P/ 161041039/ EL. 04/ 27 Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai