Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai Metro merupakan golongan air kelas III yaitu air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman
dan atau peruntukan lain yang sama dengan kegunaan tersebut. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Metro mempunyai luas wilayah 2.970,6 ha yang mencakup sebagian wilayah Kecamatan
Sukun, Kecamatan Lowokwaru, sebagian kecil Kecamatan Klojen dan Kecamatan
Kedungkandang. DAS yang terletak di Kelurahan Karangbesuki, merupakan lokasi yang
berada di hulu sungai Metro,Kecamatan Sukun. DAS yang terletak di Kelurahan
Pisangcandi, merupakan lokasi yang berada di tengah sungai Metro,Kecamatan Sukun. DAS
yang terletak di Kelurahan Bandungrejosari, merupakan lokasi yang berada di hilir sungai
Metro,Kecamatan Sukun.
DAS Metro memiliki sungai utama yaitu sungai Metro dan anak-anak sungainya yang
berperan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota Malang. Terdapat tiga sungai yang
sangat krusial karena menjadi saluran utama yang mendukung sistem saluran drainase di
Kota Malang yaitu sungai Brantas, sungai Metro, dan sungai Amprong.
Pada musim hujan, curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi dapat
meningkatkan laju aliran limpasan dengan cepat. Hal ini dikarenakan semakin berkurangnya
lahan terbuka hijau yang berfungsi untuk menyerap air dan mereduksi debit aliran yang
masuk ke sistem drainase dan sungai. Dengan meningkatnya debit aliran ini potensi banjir
meningkat dan daerah genangan di pemukiman di Kota Malang meluas.

1
Gambar 1.1.1 Lokasi sungai Metro

REKAM JEJAK PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERJADI DI DAS METRO


Rekam jejak banjir yang terjadi di DAS Metro sejak tahun 2011-2019 awal
menunjukkan bahwa didaerah DAS Metro tersebut rawan terjadi bencana banjir
dikarenakan masalah alih fungsi lahan di DAS Malang khususnya di DAS Metro dan
dengan curah hujan rata-rata mencapai 1.873 mm per Tahun. Rata-rata kecepatan udara
berkisar 1,10 m/detik dengan tingkat penguapan sebesar 3,47 mm/hari. Suhu udara rerata
per bulan berkisar antara 21,7o C sampai 34o C.Dapat dilihat berikut beberapa rekam
jejak banjir yang terjadi di DAS Metro sejak tahun 2011-2019 awal :
1. Banjir rendam rumah warga di kota Malang pada Maret 2019 yang terjadi di
kecamatan Lowokwaru, terdapat 12 kelurahan di kecamatan tersebut yang terendam
banjir.

2
Gambar 1.1.2 Banjir Rendam Rumah W arga di Malang 28/03/2019, 04:41 WIB
2. Alih fungsi lahan yang kerap sering terjadi daerah bantaran sungai-sungai di kota
Malang khususnya di DAS Metro.

Gambar 1.1.2 Kondisi bantaran sungai Metro 17/06/2019, 15:47 WIB

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk menanggulangi kerusakan DAS Metro yang
terjadi akibat alih fungsi lahan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bertambahnya lahan kritis akibat perizinan penebangan hutan yang kurang tegas
dari pemerintah setempat
2. Kawasan resapan air yang di konversi menjadi pemukiman serta pertokoaan

3
3. Rasio daerah terbangun lebih banyak daripada daerah terbuka hijau

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca agar dapat
mengetahui bahwa kerusakan pada DAS Metro akibat alih fungsi lahan sangat merugikan
masyarakat setempat karena dapat mengakibatkan potensi banjir pada saat musim penghujan
datang.

BAB II
PEMBAHASAN & CARA MENGATASI

2.1 Metodologi yang digunakan

Dalam pengamatan ini beberapa tahapan akan dilakukan secara sistematis dan terencana
serta diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan. Tahapan-tahapan yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencari sumber-sumber terpecaya dari Internet
2. Pengumpulan data-data yang diperlukan
3. Menyusun kesimpulan

1. Mencari sumber-sumber terpercaya dari Internet


Mencari sumber-sumber yang terpecaya dari internet untuk dijadikan bahan penilitian dan
pembahasan permasalahan yang ada.
.
2. Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data sekunder yang diperoleh dari sumber
terkait :

4
Perubahan tata guna lahan Tahun 1995 dan Tahun 2008 adalah seperti pada Tabel 2.1.1 sebagai
berikut:

Land Use (Ha) 1995 2008 Laju Perubahan


Air empang 194.52 5077.26 2510.10
Air rawa 7898.27 5120.79 -35.17
Air tawar sungai 4448.87 5347.93 20.21
Hutan rimba 82802.60 75704.98 -8.57

Pasir/ bukit pasir laut 711.71 337.13 -52.63


Perkebunan / kebun 228062.42 247384.37 8.47
Permukiman dan tempat 29823.39 33934.99 13.79
kegiatan
Sawah 97168.99 106230.24 9.33
Semak belukar 58519.06 53841.17 -7.99
Tagalan/ lading 105089.22 22 86985.37 -17.23
Penggunaan lain 6847.03 1601.84 -76.61
Total 621566.08 621566.08 0.00
2.1.1 Sumber : Analisa Peta dan Perhitungan

3. Menyusun Kesimpulan
Tahapan terakhir dari pengamatan ini adalah menyusun kesimpulan dari hasil analisa data dan
analisis dari hasil data. Kesimpulan memuat jawaban - jawaban dari tujuan dilakukannya
pengamatan juga dirumuskan saran-saran yang perlu disampaikan yang bertujuan untuk
penyempurnaan pengamatan di masa yang akan datang.

2.2 Pendekatan PSDAT (IWRM)

 Inisiasi

Memperoleh komitmen pemerintah

Pemerintah turut serta dalam mengatasi permasalahan – permasalahan ini terutama


pemerintah pusat, salah satu keikut sertaan pemerintah dalam hal ini adalah menggalakkan
penananaman pohon di bagian hulu DAS Metro. Serta dalam mengantisipasi banjir di kota
Malang, Maka dari itu pemerintah harus berkomitmen untuk menjaga kelestarian sumber
daya air DAS Metro agar permasalahan yang terjadi di DAS Metro dapat teratasi dengan
mengacu pada peraturan perundangan dan peraturan pemerintah.

5
Meningkatkan kesadaran akan PSDAT (IWRM)

Untuk meningkatkan kesadaran akan hal ini, maka perlu diadakan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar karena tanpa adanya pastisipasi dari mereka program ini tidak akan
berjalan dengan baik. Tidak hanya masyarakat sekitar kami pun juga harus menggandeng
stakeholder sekitar seperti perusahaan – perusahaan yang ada di sekitar lokasi yang ditinjau.

Mengembangkan rencana kerja

Berikut beberapa tim manajemen guna memperlancar rencana kerja yang di susun, beberapa
tim manajemen sebagai berikut :

- TA Teknik Sipil
 menghitung konstruksi pembangunan di daerah yang ditinjau seperti perhitungan
infrastruktur
- TA Geologi
 Memberikan pengarahan dan langkah-langkah kerja pada tim geologi.
 Membuat analisa terhadap data lapangan dan hasil test laboratorium.
 Membuat rekomendasi mengenai data-data yang akan digunakan untuk
perencanaan
 Melakukan indetifikasi keadaan geologi didaerah proyek
 Menyusun laporan geologi
- TA Ekonomi
 Menganalisis sektor perekonomian kawasan dan meningkatkan pendapatan
ekonomi wilayah dengan cara menggali sumber-sumber pendapatan untuk
pembiayaan pembangunan
 Mengidentifikasi komponen-komponen kegiatan pendanaan/pembiayaan
program pengembangan prasarana.
- TA ARSITEK
 Membuat spesifikasi pembangunan
 Memahami hubungan antara manusia, bangunan, dan lingkungan
 Mendalami pengetahuan daya dukung lingkungan
 Melakukan persiapan pekerjaan perancangan

6
 Menerapkan batasan anggaran dan peraturan bangunan
Serta melibatkan stakeholder terkait dalam seluruh proses karena stakeholder inilah yang
menerima dampak yang besar dan juga sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

 Visi dan Misi

“Terwujudnya Kota Malang Yang Bersih, Sehat, dan Aman Melalui Pemulihan Aih Fungsi
Lahan Dengan Menerapkan Metode PSDAT (IWRM)”

 Memperketat serta mengimplementasikan secara langsung tentang kebijakan


penebangan hutan untuk mencegah kekritisan lahan yang terjadi di DAS Metro dan
melakukan reboisasi pada hutan yang mengalami kegundulan.
 Menerapkan kebijakan pemerintah untuk tidak membangun permukiman pada daerah
kawasan resapan air untuk mencegah terjadinya banjir
 Memperbanyak lahan terbuka hijau pada daerah perkotaan untuk membantu
penyerapan air agar dapat mencegah terjadinya banjr
 Pentingnya keterlibatan dari pemerintah dan masyarakat akan kesadaran tentang
lingkungan dan pengelolaan sumber daya air, sehingga pemertintah sebagai pengelola
kebijakan dapat menginstrusikan kepada masyarakat tentang pengelolaan sumber daya
air dengan metode PSDAT (IWRM).
 Mengetahui dampak dari bertambahnya lahan kritis bagi masyarakat kota Malang dan
sekitarnya

 Mengambil solusi yang tepat untuk dapat mengatasi masalah akibat alih fungsi lahan
di kota Malang

 Situasi Analisis

Ada 5 masalah utama penyebab alih fungsi lahan yang terjadi di kota Malang seperti berikut:

 Berkurangnya luasan hutan


 Terjadinya kerusakan pada daerah aliran sungai
 Penegakan hukum terhadap pembalakan liar (illegal logging) kurang kuat

7
 Kapasitas pengelola kehutanan masih rendah
 Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.

Alih fungsi lahan ini berakibat kepada warga sekitar DAS Metro seperti terjadinya banjir,
longsor, dan juga menurunnya kualitas air yang sangat merugikan masyarakat yang ada di
kota Malang.

 IWRM Plan
 Penanaman pohon / penghijauan kembali di bagian hulu DAS Metro.
 Menambah lahan terbuka hijau di daerah perkotaan
 Sosialisasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama dalam memelihara kelestarian
lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai Metro

Semua rencana diatas dapat dilakukan bersama oleh stakeholders maupun pemerintah
setempat.

2.3 Penyelesaian Permasalahan

1) Perlindungan Ekosistem Alam.


Dengan mengacu pada kebijakan pemerintah UU nomor 18 tahun 2003 terhadap
penebangan hutan, seharusnya pemerintah dapat mengontrol dan memelihara hutan yang ada
pada hulu DAS Metro sehingga tidak bertambahya lahan kritis akibat penebangan hutan
yang tidak di sertai dengan reboisasi dan hutan yang di jadikan sebagai lahan budidaya.
2) Komitmen pada Peraturan Perundangan dan Peraturan Pemerintah.
Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, maka tahap pertama dalam melakukan penelitian
ini adalah membuat komitmen awal pemerintah agar peraturan tersebut dapat gunakan
sebagai acuan utnuk terwujudnya rencana pengendalian daya rusak air.
3) Peningkatan Kesadaran.
Pentingnya keterlibatan dari pemerintah dan masyarakat akan kesadaran tentang
lingkungan dan pengelolaan sumber daya air, sehingga pemertintah sebagai pengelola

8
kebijakan dapat menginstrusikan kepada masyarakat tentang pengelolaan sumber daya air
dengan metode IWRM.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alih fungsi lahan yang terjadi di Kota Malang khususnya di daerah DAS Metro yang paling
parah karena alih fungsi lahan hijau menjadi perumahan, area industri, area pertokoan, dll
sehingga mengakibatkan beberapa kerugian terhadap masyarakat sekitar seperti terjadinya banjir,
longsor, dll. Sehingga Pemerintah setempat, masyarakat setempat, serta stakeholders perlu
pengetahuan yang baik untuk mengatasi permasalahan alih fungsi lahan tersebut yang semakin
lama semakin parah. Maka dari itu beberapa usaha pemerintah dalam mengatasi permasalahan
alih fungsi lahan tersebut yaitu dengan pemulihan alih fungsi lahan dengan lebih tegas dalam
menjalankan peraturan-peraturan pemerintah agar tidak banyak terjadinya alih fungsi lahan
maupun penebangan hutan secara liar dan juga memperluas lahan terbuka atau lahan hijau
sehingga dapat berfungsi untuk daerah resapan air dan juga dapat mengatasi beberapa kerugian
masyarakat sekitar yang terjadi akibat alih fungsi lahan tersebut.

3.2 Saran

Saran kita sebagai mahasiswa teknik sipil, pemerintah harus lebih perhatian terhadap
bencana tahunan ini serta menjadi tanggung jawab pemerintah akan permasalahan ini. Dan juga
peran masyarakat setempat juga tidak kalah penting yaitu untuk turut serta melestarikan dan
menjaga kondisi lingkungan DAS Metro.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Dikjen Sumber Daya Air, Jurnal, “Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Metro
Kota Malang.” http://sda.pu.go.id/produk/newsmain_list.php?qs=belawan (diakses
tanggal 28 Oktober 2019)
2. Jurnal, “DAS Metro.” http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/, (diakses tanggal 28
Oktober 2019)
3. wahyudi, 2017, “90 % Daerah Aliran Sungai di Sumut Kondisinya Kritis.”
https://news.okezone.com/ (diakses tanggal 28 Oktober 2019)
4. dahrunt, 2016, “Upaya Menyelesaikan Masalah Banjir atau Genangan Air di Kota
Malang.”http://dahrunt.blogspot.com/2016/05/upaya-menyelesaikan-masalah-banjir
atau.html (diakses tanggal 28 Oktober 2019)
5. onrizal, 2012, “Potret DAS di Malang.”
https://onrizal.wordpress.com/2012/06/06/potret-das-di-malang/ (diakses tanggal 28
Oktober 2019)
6. https://regional.kompas.com/read/2011/01/06/17322390/Banjir.Kanal.Malang.Tak.Mamp
u.Menampung.
7. http://www.malangbisnisdaily.com/news/online/read/2018/05/09/35975/masalah_sungai_
di_malang_sampah_hingga_alih_fungsi_lahan/
8. https://travel.kompas.com/read/2011/01/07/04415571/.limbah.rumah.tangga.di sungai
metro/
9. http://sda.pu.go.id/tkpsda/bup/uploads/menu/FILE_201708162426.pdf
10.https://www.academia.edu/11383615/KAJIAN_KUALITAS_AIR_DAN_STATUS_MUTU_AIR_SUNG
AI_METRO

10

Anda mungkin juga menyukai