Makalah
Makalah
PENDAHULUAN
Sungai Metro merupakan golongan air kelas III yaitu air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman
dan atau peruntukan lain yang sama dengan kegunaan tersebut. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Metro mempunyai luas wilayah 2.970,6 ha yang mencakup sebagian wilayah Kecamatan
Sukun, Kecamatan Lowokwaru, sebagian kecil Kecamatan Klojen dan Kecamatan
Kedungkandang. DAS yang terletak di Kelurahan Karangbesuki, merupakan lokasi yang
berada di hulu sungai Metro,Kecamatan Sukun. DAS yang terletak di Kelurahan
Pisangcandi, merupakan lokasi yang berada di tengah sungai Metro,Kecamatan Sukun. DAS
yang terletak di Kelurahan Bandungrejosari, merupakan lokasi yang berada di hilir sungai
Metro,Kecamatan Sukun.
DAS Metro memiliki sungai utama yaitu sungai Metro dan anak-anak sungainya yang
berperan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota Malang. Terdapat tiga sungai yang
sangat krusial karena menjadi saluran utama yang mendukung sistem saluran drainase di
Kota Malang yaitu sungai Brantas, sungai Metro, dan sungai Amprong.
Pada musim hujan, curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi dapat
meningkatkan laju aliran limpasan dengan cepat. Hal ini dikarenakan semakin berkurangnya
lahan terbuka hijau yang berfungsi untuk menyerap air dan mereduksi debit aliran yang
masuk ke sistem drainase dan sungai. Dengan meningkatnya debit aliran ini potensi banjir
meningkat dan daerah genangan di pemukiman di Kota Malang meluas.
1
Gambar 1.1.1 Lokasi sungai Metro
2
Gambar 1.1.2 Banjir Rendam Rumah W arga di Malang 28/03/2019, 04:41 WIB
2. Alih fungsi lahan yang kerap sering terjadi daerah bantaran sungai-sungai di kota
Malang khususnya di DAS Metro.
3
3. Rasio daerah terbangun lebih banyak daripada daerah terbuka hijau
BAB II
PEMBAHASAN & CARA MENGATASI
Dalam pengamatan ini beberapa tahapan akan dilakukan secara sistematis dan terencana
serta diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan. Tahapan-tahapan yang diperlukan untuk menyusun penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencari sumber-sumber terpecaya dari Internet
2. Pengumpulan data-data yang diperlukan
3. Menyusun kesimpulan
4
Perubahan tata guna lahan Tahun 1995 dan Tahun 2008 adalah seperti pada Tabel 2.1.1 sebagai
berikut:
3. Menyusun Kesimpulan
Tahapan terakhir dari pengamatan ini adalah menyusun kesimpulan dari hasil analisa data dan
analisis dari hasil data. Kesimpulan memuat jawaban - jawaban dari tujuan dilakukannya
pengamatan juga dirumuskan saran-saran yang perlu disampaikan yang bertujuan untuk
penyempurnaan pengamatan di masa yang akan datang.
Inisiasi
5
Meningkatkan kesadaran akan PSDAT (IWRM)
Untuk meningkatkan kesadaran akan hal ini, maka perlu diadakan penyuluhan kepada
masyarakat sekitar karena tanpa adanya pastisipasi dari mereka program ini tidak akan
berjalan dengan baik. Tidak hanya masyarakat sekitar kami pun juga harus menggandeng
stakeholder sekitar seperti perusahaan – perusahaan yang ada di sekitar lokasi yang ditinjau.
Berikut beberapa tim manajemen guna memperlancar rencana kerja yang di susun, beberapa
tim manajemen sebagai berikut :
- TA Teknik Sipil
menghitung konstruksi pembangunan di daerah yang ditinjau seperti perhitungan
infrastruktur
- TA Geologi
Memberikan pengarahan dan langkah-langkah kerja pada tim geologi.
Membuat analisa terhadap data lapangan dan hasil test laboratorium.
Membuat rekomendasi mengenai data-data yang akan digunakan untuk
perencanaan
Melakukan indetifikasi keadaan geologi didaerah proyek
Menyusun laporan geologi
- TA Ekonomi
Menganalisis sektor perekonomian kawasan dan meningkatkan pendapatan
ekonomi wilayah dengan cara menggali sumber-sumber pendapatan untuk
pembiayaan pembangunan
Mengidentifikasi komponen-komponen kegiatan pendanaan/pembiayaan
program pengembangan prasarana.
- TA ARSITEK
Membuat spesifikasi pembangunan
Memahami hubungan antara manusia, bangunan, dan lingkungan
Mendalami pengetahuan daya dukung lingkungan
Melakukan persiapan pekerjaan perancangan
6
Menerapkan batasan anggaran dan peraturan bangunan
Serta melibatkan stakeholder terkait dalam seluruh proses karena stakeholder inilah yang
menerima dampak yang besar dan juga sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah.
“Terwujudnya Kota Malang Yang Bersih, Sehat, dan Aman Melalui Pemulihan Aih Fungsi
Lahan Dengan Menerapkan Metode PSDAT (IWRM)”
Mengambil solusi yang tepat untuk dapat mengatasi masalah akibat alih fungsi lahan
di kota Malang
Situasi Analisis
Ada 5 masalah utama penyebab alih fungsi lahan yang terjadi di kota Malang seperti berikut:
7
Kapasitas pengelola kehutanan masih rendah
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.
Alih fungsi lahan ini berakibat kepada warga sekitar DAS Metro seperti terjadinya banjir,
longsor, dan juga menurunnya kualitas air yang sangat merugikan masyarakat yang ada di
kota Malang.
IWRM Plan
Penanaman pohon / penghijauan kembali di bagian hulu DAS Metro.
Menambah lahan terbuka hijau di daerah perkotaan
Sosialisasi kepada masyarakat untuk saling bekerjasama dalam memelihara kelestarian
lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai Metro
Semua rencana diatas dapat dilakukan bersama oleh stakeholders maupun pemerintah
setempat.
8
kebijakan dapat menginstrusikan kepada masyarakat tentang pengelolaan sumber daya air
dengan metode IWRM.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alih fungsi lahan yang terjadi di Kota Malang khususnya di daerah DAS Metro yang paling
parah karena alih fungsi lahan hijau menjadi perumahan, area industri, area pertokoan, dll
sehingga mengakibatkan beberapa kerugian terhadap masyarakat sekitar seperti terjadinya banjir,
longsor, dll. Sehingga Pemerintah setempat, masyarakat setempat, serta stakeholders perlu
pengetahuan yang baik untuk mengatasi permasalahan alih fungsi lahan tersebut yang semakin
lama semakin parah. Maka dari itu beberapa usaha pemerintah dalam mengatasi permasalahan
alih fungsi lahan tersebut yaitu dengan pemulihan alih fungsi lahan dengan lebih tegas dalam
menjalankan peraturan-peraturan pemerintah agar tidak banyak terjadinya alih fungsi lahan
maupun penebangan hutan secara liar dan juga memperluas lahan terbuka atau lahan hijau
sehingga dapat berfungsi untuk daerah resapan air dan juga dapat mengatasi beberapa kerugian
masyarakat sekitar yang terjadi akibat alih fungsi lahan tersebut.
3.2 Saran
Saran kita sebagai mahasiswa teknik sipil, pemerintah harus lebih perhatian terhadap
bencana tahunan ini serta menjadi tanggung jawab pemerintah akan permasalahan ini. Dan juga
peran masyarakat setempat juga tidak kalah penting yaitu untuk turut serta melestarikan dan
menjaga kondisi lingkungan DAS Metro.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Dikjen Sumber Daya Air, Jurnal, “Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Metro
Kota Malang.” http://sda.pu.go.id/produk/newsmain_list.php?qs=belawan (diakses
tanggal 28 Oktober 2019)
2. Jurnal, “DAS Metro.” http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/, (diakses tanggal 28
Oktober 2019)
3. wahyudi, 2017, “90 % Daerah Aliran Sungai di Sumut Kondisinya Kritis.”
https://news.okezone.com/ (diakses tanggal 28 Oktober 2019)
4. dahrunt, 2016, “Upaya Menyelesaikan Masalah Banjir atau Genangan Air di Kota
Malang.”http://dahrunt.blogspot.com/2016/05/upaya-menyelesaikan-masalah-banjir
atau.html (diakses tanggal 28 Oktober 2019)
5. onrizal, 2012, “Potret DAS di Malang.”
https://onrizal.wordpress.com/2012/06/06/potret-das-di-malang/ (diakses tanggal 28
Oktober 2019)
6. https://regional.kompas.com/read/2011/01/06/17322390/Banjir.Kanal.Malang.Tak.Mamp
u.Menampung.
7. http://www.malangbisnisdaily.com/news/online/read/2018/05/09/35975/masalah_sungai_
di_malang_sampah_hingga_alih_fungsi_lahan/
8. https://travel.kompas.com/read/2011/01/07/04415571/.limbah.rumah.tangga.di sungai
metro/
9. http://sda.pu.go.id/tkpsda/bup/uploads/menu/FILE_201708162426.pdf
10.https://www.academia.edu/11383615/KAJIAN_KUALITAS_AIR_DAN_STATUS_MUTU_AIR_SUNG
AI_METRO
10