Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM UTILITAS BANGUNAN GEDUNG


“Karkteristik Termodinamika Refrigerant Dan Oli Refrigerant”

Disusun Oleh :
Jevri Sugara
18/16500/XIII KGSP

SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA


Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
TAHUN 2020/2021

1
Karkteristik Termodinamika Refrigerant Dan Oli Refrigerant

I. Pengertian Pelumasan
Pelumas (lubricant atau sering disebut lube) adalah suatu bahan (biasanya
berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan
benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai
pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based)
dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan
sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling
bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat
gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi bagian-
bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak pelumas
berfungsi meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli
kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem
pendingin melewati kondensor dan evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus
memiliki persyaratan khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur
kompresor yang tinggi, memiliki titik beku yang renndah, dan tidak menimbulkan efek
negatif pada sifat refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya.
Refrigeration (pendinginan) adalah proses membuang panas dari suatu zat agar
menjadi dingin. Sebagai contoh, pada saat es mencair, es tersebut menyerap panas dari
lingkungan di sekitarnya yang menyebabkan efek pendinginan pada lingkungan di
sekitar es tersebut. Pada sistem refrigeration (pendingin), proses yang digunakan untuk
mendapatkan pendinginan yang terus-menerus dilakukan dengan cara mengubah zat
pendingin (refrigerant) dari bentuk cair ke bentuk gas dan kembali ke bentuk cair secara
terus-menerus dengan cara penguapan (evaporation) dan pengembunan (condensation).
Oleh karena itu dalam sistem refrigeration (pendingin) dikenal 5 bagian peralatan
utama yaitu, peralatan penguap (evaporator), peralatan penekan (compressor),
peralatan pengembun (condenser), peralatan penerima/penampung (receiver/reservoir),
dan katup penyebar (expansion valve).

2
II. Fungsi Pelumas Dan Refrigerant
Minyak pelumas pada sistem AC memiliki beberapa fungsi yaitu :
1. Mengurangi friction
2. Mencegah wear/aus
3. Meningkatkan penyekatan (sealing) ruang tekan
4. Mendinginkan
Untuk menjalankan fungsi seperti tersebut di atas dengan baik, maka pelumas
kompresor harus memiliki :
1. Ketahanan terhadap oksidasi
Dengan adanya oksigen, maka pada temperatur tinggi akan
menghasilkan sludge, viskositas yang meningkat, endapan karbon, bahkan
bahaya kebakaran. Oleh karenanya pelumas harus memiliki sifat fisik untuk
tahan/stabil terhadap oksidasi.
2. Stabilitas Terhadap Temperatur Tinggi
Pada saat kompresor dioperasikan, temperatur akan naik & pelumas
harus dapat menurunkan (cooling system) temperatur tanpa terjadi kerusakan
pada pelumasnya sendiri (stabil). Pelumas yang gagal mengantisipasi
temperatur juga akan membentuk endapan karbon & akan menyebabkan
terjadinya kebakaran. Temperatur tinggi pada umumnya banyak dihasilkan oleh
kompresor jenis reciprocating.
3. Viskositas Stabil
Penentuan viskositas adalah hal yang terpenting dalam pengoperasian
kompresor. Viskositas harus cukup untuk memberikan lapisan tipis pelumas
diantara 2 permukaan metal yang saling bertemu tetapi cukup tipis (encer)
sehingga mengurangi tenaga yang diperlukan untuk mengantisipasi internal
friction (drag).
Fungsi refrigerant pada sistem AC adalah untuk menyerap panas dari
ruangan sehingga udara yang berada pada ruangan tersebut menjadi dingin.
Proses pendinginannya yaitu : Zat pendingin (refrigerant) diubah bentuknya
dari bentuk cair menjadi uap dengan cara dialirkan dari peralatan
penerima/penampung (receiver/reservoir) melalui katup penyebar (expansion
valve) ke peralatan “evaporator coil”, uap zat pendingin inilah yang kemudian
menyerap panas lingkungan di sekelilingnya, dalam hal ini udara dalam ruang
pendingin (refrigerator room).Fungsi kompresor pada sistem pendingin tidak
hanya memberikan tekanan untuk mengirimkan zat pendingin (refrigerant) ke
“evaporator coil” hingga berubah bentuk dari cair menjadi uap, tetapi
kompresor juga memberi tekanan pada peralatan pengembun (condenser) untuk
mengubah zat pendingin dari bentuk uap ke bentuk cair kembali, hingga proses
pendinginan bisa berjalan terus- menerus. Temperatur operasi kompresor
pendingin dapat mencapai -300.

3
III. Sample Produk Pelumas AC
1. Pelumas SUNISO GS
SUNISO GS adalah minyak kualitas premium tegas dirancang untuk digunakan
sebagai pelumas kompresor pendingin. SUNISO GS Minyak yang larut baik
dengan pendingin HCFC dan CFC seperti R-22, R-502 dan R-12, sementara
menampilkan stabilitas yang sangat baik dan memberikan layanan panjang
kehidupan bebas masalah dalam sistem pendinginan dengan menggunakan
refrigerant di atas. Selain itu, SUNISO GS Minyak juga melakukan dengan sangat
baik dengan refrigerant alam seperti R-717, R-600 dan R-290. SUNISO GS Minyak
yang disuling dari minyak mentah yang dipilih khusus naphthenic dengan metode
khusus menjamin pelumasan yang sangat baik dan properti lainnya. SUNISO GS
Minyak tersebut disetujui oleh semua pendingin ruangan utama, kulkas, freezer,
AC produsen mobil di dunia.

Property SUNISO 3GS SUNISO 4GS SUNISO 5GS

Density n 15°C g/cm 3 0.909 0.915 0.921


Color ASTM L0.5 L1.0 1.0

Viscosity 40°C mm 2 /s 29.5 54.9 94.6

Viscosity n 100°C mm 2 /s 4.31 5.97 7.78

Flash Point COC °C 178 188 208


Pour Point °C -40 -35 -27.5

Total Acid mgKOH/g 0.01 0.01 0.01

Aniline Point °C 75.4 79.8 80.4

Water Air ppm 20 20 20


Floc Point °C -53 -46 -35

4
2. Pelumas SUNISO SL-S
SUNSIO SL-S series adalah minyak pendingin sintetis yang dirancang khusus
untuk menggunakan ke kompresor pendingin untuk lemari es, lemari pembeku,
pendingin dan sistem pendinginan industri untuk dikenakan. Dengan
hydrofluorocarbon (HFC) refrigerant.SUNISO SL-seri S memiliki
miscibilityoptimal dan kompatibilitas dengan refrigerantHFC seperti R-134a dan
R404A. SUNISO SL-S series dirumuskan oleh dipilih basestocks ester poliol dan
aditif, yang menampilkan karakteristik berikut. Stabilitas hidrolitik ExcellentLuar
biasa Kestabilan Termal Posisi pelumasan Listrik Properti Tinggi pengisolasi
SUNISO SL-S series tersedia di kelas viskositas ISO VG10, VG15, VG22 dan
VG32 untuk berbagai sistem pendingin. Untuk pasar-setelah dan bidang jasa,
SUNISO SL-S series tersedia dalam 200 L drum dan kaleng ember 20L.

3. Pelumas SUNICE T-68


SUNICE T-68 adalah minyak sintetis pendingin yang dirancang khusus untuk
menggunakan ke kompresor refrigerasi untuk sistem pengkondisian udara untuk
dikenakan dengan hydrofluorocarbon (HFC) refrigerant. T SUNICE-68 memiliki
miscibility optimal dan kompatibilitas dengan refrigeran HFC seperti R-407C, R-
410A dan R-404A. SUNICE T-68 yang dirumuskan oleh dipilih basestocks ester
poliol dan aditif, yang menampilkan karakteristik berikut. Untuk pasar-setelah dan
bidang jasa, SUNICE T-68 tersedia dalam 200 L drum dan kaleng ember 20L.

IV. Karakteristik Pelumas dan Refrigerant AC


Melihat kondisi kerja kompresor pendingin, maka diperlukan pelumas dengan
karakteristik :
1. Base Oil pilihan dengan viscosity index yang relatif tinggi
sehingga viskositas/kekentalan oli relatif stabil.
2. Base oil yang dipilih pada umumnya adalah dari seri naftanik, yang secara
alamiah memiliki pour point relatif lebih rendah dibanding dari seri paraffin.
3. Untuk mendapatkan performa pendinginan yang lebih baik, pelumas dengan
bahan dasar sintetik murni dari seri Polyol Ester menjadi pilihan yang tepat.
Sifat-sifat fisik termodinamika refrigerant yang digunakan dalam sistem
refrigerasi perlu diperhaatikan agar sistem dapat bekerja dengan aman dan
ekonomis, adapun sifat refrigerant yang baik adalah :
1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi, untuk menghindari
kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunya efisiensi
volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
2. Tekanan pengembunan yang rendah sehingga perbandingan kompresinya
rendah dan penurunan prestasi kompresor dapat dihindari.

5
3. Kalor laten penguapan harus tinggi agar panas yang diserap oleh
evaporator lebih besar jumlahnya, sehingga untuk kapasitas yang sama,
jumlah refrigerant yang dibutuhkan semakin sedikit.
4. Koefisien prestasi harus tinggi, ini merupakan parameter yang penting
untuk menentukan biaya operasi.
5. Konduktifitas thermal yang tinggi untuk menentukan karakteristik perpindahan
panas.
6. Viskositas yang rendah dalam fasa cair atau gas. Dengan turunnya tahanan
aliran refrigerant dalam pipa kerugian tekanannya akan berkurang.
7. Konstata dielektrik yang kecil, tahanan listrik yang besar serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolasi listrik.
8. Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang
digunakan sehingga tidak menyebabkan korosi.
9. Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau.
10. Refrigerant tidak boleh mudah terbakar dan meledak.
11. Dapat bercampur dengan minyak pelumas tetapi tidak
merusak dan mempengaruhinya.
12. Harganya murah dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.

V. Persyaratan Refrigeran
Persyaratan refrigeran (zat pendingin) untuk unit refrigerasi adalah sebagai
berikut :
1) Tekanan penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki
temperatur penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat
dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator, dan turunnya
efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
2) Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi. Apabila tekanan
pengembunannya rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih
rendah sehingga penurunan prestasi kompresor dapat dihindarkan. Selain itu,
dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman
karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan menjadi lebih
kecil.
3) Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigeran yang memiliki kalor laten
penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas
refrigerasi yang sam, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih
kecil.
4) Volume spsifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup kecil. Refrigeran
dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang
kecil akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume torak
yang lebih kecil.
5) Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik termodinamika dari
refrigeran, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk
menekan biaya operasi

6
6) Konduktifitas termal yang tinggi . konduktivitas termal sangat penting
untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
7) Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan
turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanan akan
berkurang.
8) Konstanta dielektrika dari refrigeran yang keci, tahanan listrik yang besar,
serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik (utamanya
untuk kompresor hermatik)
9) Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang
dipakai, sehingga tidak menyebabkan korosi
10) Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau merangsang Catatan
Kuliah: Disiapakan Oleh; Ridwan
11) Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan meledak
12) Refrigeran harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran
13) Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh
14) Ramah lingkungan.

VI. Fungsi Refrigerant


Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau
mesin pengkondisian udara (AC). Fungsi refrigerant pada sistem AC adalah untuk
menyerap panas dari ruangan sehingga udara yang berada pada ruangan tersebut
menjadi dingin. Proses pendinginannya yaitu : Zat pendingin (refrigerant) diubah
bentuknya dari bentuk cair menjadi uap dengan cara dialirkan dari peralatan
penerima/penampung (receiver/reservoir) melalui katup penyebar (expansion valve) ke
peralatan “evaporator coil”, uap zat pendingin inilah yang kemudian menyerap panas
lingkungan di sekelilingnya, dalam hal ini udara dalam ruang pendingin (refrigerator
room).Fungsi kompresor pada sistem pendingin tidak hanya memberikan tekanan
untuk mengirimkan zat pendingin (refrigerant) ke “evaporator coil” hingga berubah
bentuk dari cair menjadi uap, tetapi kompresor juga memberi tekanan pada peralatan
pengembun (condenser) untuk mengubah zat pendingin dari bentuk uap ke bentuk cair
kembali, hingga proses pendinginan bisa berjalan terus-menerus. Temperatur operasi
kompresor pendingin dapat mencapai -300.

7
VII. Sample Produk Refrigerant
1) Refrigerant Halocarbon (CFC)

Refrigeran Titik Jenis Temperatur Temperatur


didih Kompresor penguapan pengembunan
(0C )
R 11 23,8 Sentrifugal Tinggi (pendinginan Biasa (pendinginan
udara) air, udara)
R 12 - 29,8 Torak, putar Tinggi-rendah Biasa (pendinginan
(pembekuan, air, udara)
pendinginan ruangan)
R 13 - 81,4 Torak, putar Temperatur sangat Pendinginan biner
rendah
R 21 8,9 Torak, putar Tinggi (pendinginan) Tinggi
(pendinginan udara)
R 22 - 40,8 Torak, putar Tinggi-rendah Biasa (pandinginan
(refrigerasi, air, pendinginan
pendinginan udara)
R 113 47,6 Sentrifugal Tinggi (pendinginan) Biasa (pandinginan
air, pendinginan
udara)
R 502 - 45,6 Torak, putar Tinggi-rendah Biasa (pandinginan
(refrigerasi, air, pendinginan
pendinginan) udara

2) Hydrocarbon Refrigerant
Hydrocarbon refrigerant atau natural refrigerant saat ini dinilai sebagai
alternatif terbaik bagi solusi untuk permasalahan bahan pendingin tersebut.
Dengan kandungan pencampuran antara propane dan butaneyang sesuai
hydrocarbon memiliki berbagai macam keunggulan sebagai drop-in-subtitute
yang kompatibel dengan semua jenis system pendingin yang ada saat ini.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh hydrocarbonrefrigerant adalah sifat
termodinamika-nya yang mampu menciptakan efisiensi energi secara luar biasa
yang tidak dimiliki oleh refrigerant sintetik dan kemampuannya untuk
menggantikan volume refrigerant sintetik dengan jumlah yang lebih sedikit
sehingga menciptakan efisiensi dalam instalasi serta tentunya ramah
lingkungan yang dikarenakan tidak berdampak negatif bagi lapisan ozon
atmosfir maupun pemanasan global.

8
3) DURACOOL® Refrigerant
DURACOOL® Refrigerant Dewasa ini teknisi dan pemakai AC telah
mengenal luas penggunaan refrigerant halocarbon (CFC) seperti R11, R12, R22,
R502 dan R134a yang telah dikenal dengan sebutan “freon” dalam sistem
refigerasi. Tapi perlu diingat bahwa pemakaian refrigerant halocarbon (CFC)
tidak ramah lingkungan, karena berpotensi merusak lapisan ozon / Ozon
Depleting Potential (ODP) dan berpotensi meningkatkan pemanasan bumi /
Global Warming Potential (GWP).
Keuntungan menggunakan Duracool Refrigerant :
a) Menurunkan penggunaan listrik sampai dengan 15% – 25% (hemat listrik)
b) Menambahkan umur kompresor (awet)
c) Ramah lingkungan (tidak beracun dan tidak merusak
lingkungan d) Tidak merusak lapisan ozon (Non ODP)
d) Tidak meningkatkan pemanasan global (Non GWP)
e) Pencapaian temperatur dingin lebih cepat (hemat energi)
f) Suara mesin kompresor menjadi lebih halus

VIII. Aplikasi Refrigerant


Refrigerant Penggunaan
R 11 Pendinginan air sentrifugal
R 12 Penyegarudara, refrigerasi dan pendinginan
R 13 Refrigerasi temperatur sangat rendah
R 21 Pendingin kabin alat pengangkat
R 22 Penyegar udara, refrigerasi pada umumnya, pendinginan.
R 113 Pendingin air sentrifugal ukuran kecil
R 502 Lemari pamer, unit temperatur rendah

1. Karakteristik Termodinamika Refrigeran


A. R 12 (Kompressor : torak, rotary dan sentrifugal)
Pemakaian : -40 s/d 10 sangat luas dari lemari es, freezer, ice cream
cabinet, water cooler sampai pada refrigrasi dan air conditioning yang besar. R-
12 merupakan bahan pendingin yang utama untuk air conditioning mobil dan
aerosol. Titik didih -21,6 (-29,8 ) pada1 atm. Tekanan penguapan 11,8 pada 5
( 15 ) dan tekanan dan tekanan kondensasi 93,3 kondensasi 93,3 psig pada psig
pada 86 ( 30 ). Kalor laten uap 71,74 Btu/lb pada titik didih. R-12 yaitu
tekanan kerja dan satu kerja lebih rendah, bercampur dengan minyak pelumas
lebih baik pada semua keadaan dan harganya lebih murah.
B. R 22 (Kompressor : torak, rotary dan sentrifugal)
Pemakaian : -50 - 10 terutama untuk air conditioning sedang dan kecil,
juga dipakai untuk freezer, polsroge, display cases dan banyak lagi pemakaian
pemakaian pada suhu sedang dan suhu rendah. rendah. Titik didih -41,4 (-
40,8 ) pada 1 atm. Tekanan Tekanan penguapan penguapan 28,3 psig pada
9
dan tekanan kondensasi 158,2 psig pada 86 .Kalor laten uap 100,6 Btu/lb
pada titik didih. Keuntungan R-22 terhadap R-12 yaitu :
1) Untuk pergerakan torak yang sama, kasitasnya >60%.
2) Untuk kasitas yang sama, bentuk kompressor lebih kecil pipa yang
dipakai juga ukuran kecil.
3) Pada suhu dievaporator antara -30 – (-40 tekanan R-22 lebih dari
1atm sedangkan R12 kurang dari 1 atm .
R -22 tidak korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium,
kuningan, baja tahan karat, las perak, timah soldar, dll. R-22 mempunyai
kemampuan menyerap air tiga kali lebih besar dari R-12. Sehingga jarang
terjadi pembekuan pada evaporator. Minyak pelumas R-22 pada tekanan tinggi
dapat bercampur dengan baik dan pada tekanan rendah minyak pelumas
memisah.

C. R 500
Pemakaian : untuk memperbanyak model packaged dan room air
conditioning yang kecil dan sedang. Juga pada lemari es untuk daerah yang
memakai listrik 50 Hz. Titik didih -28,3 (33,5 ) pada 1 atm. Tekanan
penguapan penguapan 10,4 psig pada 5 dan tekanan kondeensasi 112,9
psig pada 86 Kalor laten uap 85,5 Btu/lb pada titik didih. R-500 adalah
campuran azeotrope dari R-12(73,8% dari berat ) dan R-152 A Diflioro Ethana
(26,2 % dari berat dari berat ). Disebut ). Disebut juga carrene juga carrene -7
dipakai h -7 dipakai hanya untu anya untuk mesin refrigrasi k mesin refrigrasi
buatan carrier. Keuntungan R-12 :
1) Jika dipakai pada mesin yang sama, dapat memberikan kapasitas 18%
lebih besar.
2) Dapat dipakai dari daerah 60 Hz dengan R-12 ke daerah 50 Hz
dengan R500, pada mesin yang sama akan memberikan kapasitas
yang sama pula.
R-500 tidak dapat terbakar,tidak beracun,stabildan mempunyaai
daya campur dengan minyak pelumas yang baik pada suhu rendah seperti
R-12. Kemampuan menyerap sangat besar sehingga apabila hendak dari
dengan R500 sebelumnya system divakumkan dengan memompa air
keluar menggunakan menggunakan pompa vakum pompa vakum
khusus. Kebocoran khusus. Kebocoran dapat dicari deng dapat dicari
dengan halide leak detector, leak detector, electronic leak detector, air
electronic leak detector, air sabun atau zat sabun atau zat warna, dll.

D. R 50
Pemakaian : -60 - -20 khusus dibuat untuk evaporator dengan suhu
rendah, untuk menggantikan R-22 tetapi juga pada suhu sedang. Titik didih
- 49,8 (45,4 ) pada 1atm. Tekanan penguapan 35,9 psig pada 5 dan
tekanan kondensasi 176,6 psig pada 86 . Kalor laten uap 16,46 Btu/lb
pada titik didih. Keuntungan R-502 terhadap R-22 yaitu :
1) Kapasitasnya 15 – 25% lebih 25% lebih besar, pada besar, pada
pemakaian suhu pemakaian suhu -18 dan yang lebih rendah.

10
2) Kompressor akan bekerja bekerja dengan suhu yang lebih rendah
sehingga sehingga dapat memperpanjang daya tahan katup dan lain-lain
bagian dari kompressor.
3) Kepala silinder dari kompressor yang besar silinder dari kompressor
yang besar tidak perlu did tidak perlu didinginkan dengan inginkan
dengan air, karena suhunya yang sama dengan kompressor yang
memakai R-12, sedangkan biasanya diperlukan pada R-22.
4) Suhu motor dan minyak pelumas tetap rendah, sehingga minyak
pelumas kompressor tetap dapat memberikan pelumasan dengan
baik karena kekentalannya tetap tidak berubah.
R-502 dapat bercampur minyak pelumas dengan baik pada suhu diatas
27 tetapi dibawah dibawah 25 minyak akan memisah dan
mengapung diatas bahan pendingin pendingin cair. Sifat ini
menyebabkan menyebabkan minyak dapat ikut kekondensor
kekondensor dan dievaporator minyak terpisah. Memerlukan alat
khusus seperti pemisah minyak ( oil separator )untuk mengembalikan
minyak pelumas ke kompressor.

E. Amonia
Digunakan untuk industry, terutama pabrik es yang besar dan sisten
absorpsi. Titik didih -28 ( -33,3 ) pada 1 atm. Tekanan penguapan 19,6 mHg
pada 5 ( -15 dan tekanan kondensasi154,5 psig pada 86 ( 30 ). Kalor
laten uap 589,3 Btu/lb pada titik didihnya. Kalor laten tersebut sangat besar dan
merupakan yang terbesar daripada bahan pendingin yang lain. ingin yang lain.
Terdiri dari sebuah unsure nitrogen dan 3 unsur hydrogen yang tidak
tergolong dalam fluorocarbon. Amonia berwujud gas yang tidak berwarna tetapi
mudah terbakar dan sanat beracun. Amonia yang murni tidak korosif terhadap
logam yang banyak dipakai pada system regrigrasi. Amonia yang bercampur
bercampur air akan menjadi menjadi korosif korosif terhadap terhadap logam
non ferco, terutama terutama tembaga, kuningan, seng dan timah. Amonia lebih
ringan daripada minyak pelumas pelumas . Kompressor Kompressor juga tidak
dapat larut ke dalam minyak pelumas pelumas tersebutt, maka tidak dapat
menyerap minyak dari tempat minyak kompressor. Kekuatan dielektrik dari
amonia rendah, tidak adapat dipakai dengan compressor termatik yang
berhubungan langsung dengan alat-alat listrik
F. Freon
Dengan merek dagang Freon, refrigeran jenis ini adalah yang paling
banyakdipakai. Tetapi karena banyak dipakai. Tetapi karena sifatnya yang
berupa sifatnya yang berupa ODS maka pemakaiannya ODS maka
pemakaiannya di negara-negara maju sudah sangat dibatasi. Jenis-jenis freon
antara lain R-11 (AC dengan kapasitas besar), R-12 (AC dan freezer dalam
rumah tangga), R22 (heat pump dan AC bangunan komersial dan industri besar),
R-502 (chiller supermarket) dll. supermarket) dll. Jenis Freon yang Jenis Freon
yang bukan ODS adalah bukan ODS adalah R-134a.

11
Daftar Purtaka
http://rahmadnurrizky.blogspot.com/2014/04/memahami-karakteristik-memilih.html?m=1

http://mankogah.blogspot.com/2011/06/pelumas-dan-refrigerant-ac_14.html

file:///C:/Users/asus/Downloads/refrigerant%20dan%20pelumas.pdf
https://id.scribd.com/document/136468991/Karakteristik-Termodinamika-Refrigeran
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ridwan.staff.gunadarma.ac.id/Downl
oads/files/10074/refrigerant%2Bdan%2Bpelumas.pdf&ved=2ahUKEwim7M381JnrAhUBfH0KHaH7DY
EQ FjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0wbYiJnPqaSOM3ZtnSxJAr

12

Anda mungkin juga menyukai