2BL01076 PDF
2BL01076 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
(Indonesia), sereh (Sunda), bubu (Halmahera); serai, serai dan serai dapur
(Malaysia); tanglad dan salai (Filipina); balioko (Bisaya), slek krey sabou
memiliki bau yang kuat seperti lemon, sering ditemukan tumbuh alami di
2-5cm, berwarna hijau muda, kasar dan mempunyai aroma yang kuat
(Wijayakusumah, 2005).
8
90%. Sedangkan jenis lenabatu menghasilkan minyak dengan kadar
kebun, tetapi dapat ditanam dalam berbagai kondisi di daerah tropis yang
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae/Poaceae
Genus : Cymbopogon
Species : Cymbopogon nardus L. Rendle
dalam Gambar 1.
A B C
9
Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman serai antara lain
pada daun sereh dapur mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen
utama minyak sereh dikenal sebagai total senyawa yang dapat diasetilasi.
Ketiga komponen ini menentukan intensitas bau harum, nilai dan harga
dan jumlah total alkohol masing-masing harus lebih tinggi dari 35%
(Wijesekara, 1973).
komponen utama yaitu sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%),
disamping itu terdapat pula geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan
10
Gambar 2. Struktur molekul minyak atsiri yang dihasilkan oleh serai
(Sumber : Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991)
yaitu dari daunnya mengandung 0,4% minyak atsiri dengan tiga komponen
dalam pelarut organik. Minyak adalah istilah untuk lipid yang bukan
berasal dari hewan. Minyak atsiri merupakan jenis minyak yang dihasilkan
dari tanaman. Minyak cenderung berbentuk cair pada suhu kamar, ini
11
berbeda dengan minyak hewani atau yang lebih dikenal dengan lemak
mudah menguap karena kaya akan ikatan ganda dan asam lemak tidak
peluruh keringat (diaforetik), dan penghangat badan. Sebuah tim riset dari
Ben Gurion University di Israel pada tahun 2006 menemukan bahwa serai
dalam serai terhadap sel normal dan sel kanker. Pada konsentrasi sitral 1
gram serai dalam air panas, sitral memicu apoptosis dalam sel kanker
12
B. Pengertian Minuman Serbuk Instan dan Proses Pembuatannya
bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang dibuat dari campuran
adalah mutu produk dapat terjaga, tidak mudah terkotori, tidak mudah
kadar air yang cukup rendah yaitu sekitar 0,6-0,85%. Melalui proses
atau spray drying. Kendala jika menggunakan metode ini adalah dari segi
biaya sangat mahal sehingga tidak cocok untuk usaha menengah ataupun
bahan. Apabila suhu yang digunakan terlalu rendah (<50oC), maka proses
13
pengeringan akan berlangsung lama. Suhu yang digunakan berkisar antara
pemisahan ketika terjadi alih massa dari fase cair menjadi kristalisasi padat
murni melalui penurunan suhu atau pemekatan larutan (Earle, 2000 dalam
Hidayati, 2007).
telah jadi hingga diperoleh bubuk yang lembut. Keuntungan metode ini
adalah dari segi biaya cukup murah, proses cepat dan serbuk yang
14
dan digemari masyarakat karena memiliki beberapa keunggulan
diantaranya praktis, mempunyai rasa yang menarik dan mudah larut dalam
air. Sediaan effervescent yang paling sederhana, mudah dan praktis dibuat
dalam air. Gas yang dihasilkan saat pelarutan adalah karbondioksida (CO2)
sehingga dapat memberikan efek sparkle atau rasa seperti air soda
dan asam tartarat, tidak hanya dipilih satu macam asam saja karena akan
digunakan adalah asam sitrat sebagai asam tunggal, maka granul yang
sementara apabila yang digunakan adalah asam tartarat maka granul akan
15
Tabel 1. Persyaratan Minuman Soda Berdasarkan SNI 01-3708-1995
Kriteria Satuan Persyaratan
Keadaan
Warna - Jernih
bau - Tidak berbau
Rasa - Normal
CO2 atm 3-5
Total Padatan terlarut mg/Kg Maksimal 500
Bahan Tambahan Pangan- sesuai SNI 01-3708-1995
Cemaran Logam
Timbal (Pb) mg/Kg Maksimal 0,2
Tembaga (Cu) mg/Kg Maksimal 2
Seng (Zn) mgKg Maksimal 5
Raksa (Hg) mg/Kg Maksimal 0,03
Timah (Sn) mg/Kg Maksimal 40
Untuk kaleng 250
Arsen (As) mg/Kg Maksimal 0,1
Cemaran Mikrobia
Angka Lempeng Total Koloni/ ml Maksimal 2.102
Coloform APM/ml Maksimal 20
Eschericia coli APM/ml <3
Salmonella - 1/100ml
Staphylococus aureus koloni/ml 0
Vibrio species koloni/ml (-)
Clostridium Perfringens koloni/ml (-)
Kapang dan Khamir koloni/ml Maksimal 50
yang umum digunakan pada makanan dan seringkali secara alami terdapat
dalam makanan, seperti asam sitrat, asam tartarat, asam malat, asam
fumarat, asam adipat, dan asam suksinat. Asam sitrat lebih banyak
16
Asam sitrat adalah asam hidroksi trikarboksilat (2-hidroksi-1,2,3-
dari cara fermentasi. Asam sitrat merupakan asam organik yang pertama
kali diisolasi dan dikristalkan menjadi hablur atau serbuk berwarna putih
oleh Scheele pada tahun 1784 dari sari buah jeruk kemudian diproduksi
Wahyuni, 2005).
air sekitar 7,5-8,8% dan hanya mengandung satu molekul air untuk tiap
asam sitrat) dan anhidrat (dibuat dengan dehidrasi produk asam sitrat
memisahkan semua air dari produk akhir) (Suharto, 1995). Asam sitrat
memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dan mudah diperoleh dalam
sebagai tartar. Secara kimia atau menurut IUPAC, asam tartarat bernama
dalam Subarjati, 2012). Asam tartarat memiliki kelarutan lebih baik, lebih
17
Asam tartarat merupakan hablur tidak berwarna, berbentuk serbuk
halus sampai granul, warna putih, tidak berbau, rasa asam, stabil di udara
dan mudah larut dalam air serta etanol. Secara alami, asam tartarat terdapat
makanan, asam tartarat termasuk dalam asidulan yaitu zat yang berperan
putih, mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih.
Natrium karbonat ini menghasilkan rasa yang enak dan segar karena
18
lingkungan yang dapat menginisiasi reaksi effervescent (Lachman dkk.,
sehingga rasa getir dapat tertutupi dengan adanya CO2 dan pemanis
dilarutkan, oleh karena itu kadar air bahan baku dan kelembaban
karena hasil reaksi adalah air. Kelarutan dari bahan baku merupakan salah
kurang baik, maka reaksi tidak akan terjadi dan produk effervescent tidak
19
Parameter yang sering digunakan dalam pembuatan minuman
merupakan salah satu atribut mutu yang sangat penting pada bahan dan
warna, yaitu warna kromatik (Hue) merah dan hijau yang ditulis dengan
notasi a*, intensitas warna (chroma) biru dan kuning dengan notasi b*, dan
20
Total (ALT) adalah metode yang digunakan untuk melihat pertumbuhan
tidak baik terhadap air. Adanya bakteri tersebut dalam makanan ataupun
menjadi coliform fecal (berasal dari kotoran hewan atau manusia) dan
gelembung udara yang dihasilkan oleh mikrobia. Hasil positif dari uji
laki dan 15 orang perempuan untuk mengetahui ranking pada rasa, warna,
(F1), formula 2 (F2), dan formula 3 (F3) yang telah disediakan dengan 50
21
ml air yang telah disiapkan. Penilaian dibuat dengan rentang 1 hingga 4
D. Hipotesis
3,5:1:2
22