Laporan Praktikum ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Pengolahan Rempah dan Bahan Penyegar
dosen pengampu : Dwi Lestari Rahayu, S.TP., M.Si.
OLEH:
Vadilah Fitria 1601624
Kelompok 4
3. Daun Salam
Daun salam banyak digunakan sebagai pemberi flavor masakan karena
mengandung minyak atsiri yang khas. Daun salam biasa digunakan dalam
bentuk segar maupun kering dalam masakan Indonesia terutama di Sumatra,
Jawa dan pa ling banyak di Bali (Katzer, 2004).
Agusta (2000), menyatakan bahwa minyak atsiri daun salam
mengandung n-kaprialdehida, 3,7 dimetil-1-oktena, n-dekanal, cis-4-dekanal,
patchoulena, D-nerolidol dan kariofilena oksida, sedangkan Sembiring dkk.
(2003) menyatakan kandungan minyak daun salam dari Bogor dan Sukabumi
adalah kaprilaldehid, 3,7-dimetil-1-oktena, dekanal, cis-4-dekenal,
sikloheksana, asam oktanoat, dan nerolidol.
4. Serai
Serai merupakan tumbuhan yang masuk ke dalam family
rumputrumputan. Dikenal juga dengan nama serai (Indonesia), dan sereh
(Sunda). Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau
yang kuat seperti lemon, sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara
tropis
Serai memiliki kandungan lemongrass sehingga membuat serai
memiliki aroma khas dengan rasa yang agak pedas . Kandungan lain yang
terdapat dalam serai adalah minyak atsiri. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, kandungan minyak atsiri yang terdapat dalam serai sebesar 0,25%.
Hasil pengujian kandungan minyak atsiri yang dilakukan terhadap minuman
serbuk serai yaitu sebesar 0,1%. Menurut Agusta (2000), serai memiliki aroma
yang cukup tajam dikarenakan serai mengandung minyak atsiri dengan
komponen utamanya sitronelol dan geraniol.
5. Lengkuas
Lengkuas (Alpinia galanga L.) merupakan anggota familia
Zingiberaceae. Secara umum, ada dua jenis lengkuas yang dikenal, yaitu
lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) dan lengkuas putih (Alpinia
galanga (L) Wild.
Komponen kimia utama yang memberikan aroma pada lengkuas adalah
senyawa asetoksihavikol asetat (ACA/galangal asetat) yang bersifat sebagai
anti alergi, antioksidan, dan antijamur (Hernani,2010). De Pooter et al. (1985)
menyatakan bahwa rimpang lengkuas mengandung senyawa 1-‘asetosikhavikol
asetat sekitar 0,5-1% dari minyak atsiri rimpang lengkuas segar dengan metode
distilasi uap, sedangkan Kondo et al. (1993) menemukan senyawa ACA sebesar
lebih kurang 0.11% (per 100 gram bahan lengkuas segar) yang diperoleh
dengan metode kromatografi kinerja tinggi (HPLC) preparative.
6. Daun Mint
Kandungan utama daun mint adalah minyak atsiri yang komponennya
terdiri dari menthol, monoterpen lainnya termasuk menthone (10-40%), mentil
asetat (1-10%), menthofuran (1-10%), cineol (eucalypol, 2-13%) dan limonene
(0,2-6%). Monoterpen seperti pinene, terpinene, myrcene, b-caryphyllene,
piperitone, piperitenon, piperitone oksida, pulegone, eugenol, menthone,
isomenthone, carvone, cadinene, dipentene, linalool, a-phellendrene, ocimene,
sabinene, terpinolene, fenchrome,p-menthane dan b-thujone juga hadir dalam
jumlah kecil. Selain itu, daun mint juga mengandung flavonoid, phenolic acids,
triterpenes, vitamin C dan provitamin (precursor vitamin) A, mineral fosfor,
besi, kalsium, dan potassium.
7. Seledri
Seledri (Apium graveolens L.) merupakan anggota keluarga Apiaceae
(sinonim dengan Umbellifereae). Spesies seledri dibagi menjadi dua varietas,
yakni A. graveolens var. dulce atau yang lebih dikenal dengan sebutan seledri
batang, varietas ini banyak digunakan sebagai penyedap makanan terutama
pada bagian batang dan daunnya.
Seledri memiliki sedikit rasa pedas dan aroma yang khas sehingga
banyak digunakan sebagai bumbu penyedap pada berbagai produk makanan
(Kolarovic et al, 2010). Aroma khas pada seledri berasal dari turunan ftalid.
Ftalid dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antitumor dan insektisida. Sebesar
74,676,6% ftalid terdapat di daun, bagian batang sebesar 56,8-74,1%, dan
bagian akar sebesar 57,7-79,7% (Sellami, Ibtissem Hamrouni et al, 2012).
8. Asam
Tanaman asam jawa termasuk ke dalam family Leguminose dimana
buahnya berbentuk polong. Ada 61 komponen volatil yang berhasil
diidentifikasi dari buah asam jawa dan yang paling berperan dalam aroma asam
jawa adalah 2-asetil furan, furfural, dan 5-metil furfural (Nagy, Shaw 1980).
9. Lada Hitam
Lada hitam dengan nama latin Piper ningrum L adalah salah satu
rempah yang memiliki aroma dan rasa yang pedas. Rasa pedas tersebut karena
lada hitam mengandung zat piperine, piperanin, dan chavicine.
Hamrapurkar et al. (2011) menyatakan bahwa piperine memiliki sifat
yang stabil. Selain piperine, lada hitam juga mengandung chavicine yang
merupakan isomer basa piperine. Chavicine memiliki sifat yang mirip dengan
capsaicin yaitu senyawa yang terdapat pada cabai merah. Capsaicin merupakan
senyawa kimia yang menyebabkan terjadinya proses pembakaran tubuh
sehingga akan menghasilkan efek panas (Tihnulat 2009). Lada hitam juga
mengandung piperanol, eugenol, safrol, metal eugenol dan maristissin,
monoterpene dan seskuiterpene (Hamrapurkar et al. 2011).
10. Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya
dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Indonesia memiliki
cukup banyak jenis tanaman yang memiliki kandungan minyak salah satunya
adalah tanaman kemiri (Aleurites moluccana willd). Inti biji kemiri
mengandung 60–66% minyak. Penanaman kemiri modern kebanyakan hanya
untuk memperoleh minyaknya. Dalam setiap penanaman, masing-masing
pohon akan menghasilkan sekitar 30–80 kg kacang kemiri, dan sekitar 15
sampai 20% dari berat tersebut merupakan minyak yang didapat. Kebanyakan
minyak yang dihasilkan digunakan secara lokal, tidak diperdagangkan secara
internasional.
Minyak kemiri terutama mengandung asam oleostearat. Minyak yang
lekas mengering ini biasa digunakan untuk mengawetkan kayu, sebagai pernis
atau cat, melapis kertas agar anti-air, bahan sabun, bahan campuran isolasi,
pengganti karet, dan lain-lain. Minyak kemiri sebagai bahan bakar berkualitas
lebih rendah daripada minyak tung, minyak serupa yang dihasilkan oleh
buah tung (Vernicia fordii (sin. Aleurites fordii) dari Cina dan Aleurites
montana).
11. Kapulaga
Biji kapulaga mengandung 3-7% minyak atsiri yang terdiri atas
terpineol, terpinil asetat, sineol, alfa borneol, dan beta kamfer.Disamping itu
biji juga mengandung lemak,protein, kalsium oksalat dan asam kersik.
Minyak atsiri (essensial oil) didefinisikan sebagai suatu kelompok dari
senyawa berbau (odorus), larut dalam alkohol, terdiri dari campuran eter,
aldehida, keton, dan terpen. Minyak atsiri umumnya merupakan gabungan
kelompok-kelompok senyawa volatil yang membentuk aroma spesifik dari
spesies tanaman tertentu.
Kapulaga, berupa biji dari keluarga jahe-jahean yang memiliki aroma
unik dan eksotik, pedas, spicy (khas rempah-rempah) disertai rasa manis.
Komponen utama pembawa aroma spesifik tersebut adalah cineole dan a-
terpinyl acetat.
12. Cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) merupakan
tanaman rempah yang sejak lama digunakan dalam industri rokok kretek,
makanan, minuman dan obat – obatan.
Bunga cengkeh kering mengandung minyak atsiri, fixed oil (lemak),
resin, tannin, protein, cellulosa, pentosan dan mineral. Karbohidrat terdapat
dalam jumlah dua per tiga dari berat bunga. Komponen lain yang paling banyak
adalah minyak atsiri yang jumlahnya bervariasi tergantung dari banyak faktor
diantaranya jenis tanaman, tempat tumbuh dan cara pengolahan (Purseglove, et
al., 1981).
Kandungan fixed oil di dalam bunga cengkeh berkisar antara 5 - 10 %
yang terdiri dari minyak lemak dan resin (Purseglove, et al., 1981). Minyak
lemak tersebut sebagian besar terdiri dari asam lemak tidak jenuh (94% dari
total asam lemak), dan asam lemak tersebut sebagian besar terdiri dari asam
stearat yaitu sekitar 89% dari total asam lemak jenuh. Di samping sebagai
sumber bahan flavour alami, cengkeh juga mengandung unsur unsur nutrisi
lain seperti : protein, vitamin dan mineral.
Rasa dari bunga lawang ini berasal dari senyawa kimia, yang dikenal
sebagai anethol. Karena rasa yang kuat, bunga lawang paling sering digunakan
sebagai bumbu kuliner. Namun, bunga lawang ini juga memiliki beberapa sifat
obat, dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, diantaranya dalam
perkembangan botani, kimia,farmakologi dan terapi.
Diperoleh dari buah yang berbentuk bintang dengan biji di dalamnya.
Aroma spesifiknya berasal dari a-pinene, anethole,methyl chavicol dan
anisketon.
16. Adas
Adas mengandung minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1-6 persen,
mengandung 50-60 persen anetol, lebih kurang 20 persen fenkon, pinen,
limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12
persen minyak lemak. Kandungan anetol yang menyebabkan adas
mengeluarkan aroma yang khas dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung
bergapten. Akar dan biji mengandung stigmasterin (serposterin).
18. Allspice
Allspice mulai dikenal di Eropa jauh setelah pertama kali ditemukan
dalam suatu ekspedisi Colombus. Karena bentuk allspice menyerupai biji lada,
biji baru ini disebut “lada”. Allspice berasal dari hindia barat dan Amerika
Selatan. Allspice dibudidayakan di Jamaika dan Amerika Tengah.
Karena memiliki karakteristik rasa dan aroma kayu manis, cengkih, pala
dan lada hitam, maka rempah ini dikenal sebagai allspice. Karakteristik baunya
disebabkan adanya minyak esensial yang ditemukan di perikarp (dinding buah),
yang memiliki rasa panas dan sepat. Buah kering yang belum masak berasal
dari pohon hijau rimbun berketinggian 6-9 meter. Buahnya berbentuk hampir
seperti bola, berdiameter 4-7 mm. Warna buahnya cokelat kemerahan, dan
pernukaannya agak kasar.
22. Oregano
Minyak esensial yang berasal dari tanaman genus Origanum ini
mengandung Senyawa tanin, fenol (carvacrol, thymol, cineole, dan borneol),
monoterpen hidrokarbon ;limonene, terpinene, ocimene, caryophyllene, alpha-
pinene, beta-pinene, alphaterpinene, beta-bisabolene, p-cymene, myrcene, dan
camphene), serta monoterpen alkohol (linalool dan 4-terpineol). Tanaman
oregano juga mengandung senyawa asam lemak seperti asam rosmarinat, asam
palmitat, asam stearat, asam oleat, asam ursolat, asam kafeat, dan asam kaprat.
Mineral yang terkandung antara lain kalium, magnesium, mangan, seng, clan
tembaga. Vitamin yang terkandung antara lain vitamin B3 (niasin) dan
betakaroten. Origanum vulgare subsp. hirtum memiliki flavor pedas, panas, dan
pungentterbaik. Diduga yang berperan dalam pembentukan flavor tajam dan
pungent ini adalah senyawa carvacrol.
24. Cumin
Beberapa penelitian melaporkan bahwa kandungan kimia jintan hitam
terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, asam lemak tak jenuh (omega 3 dan
omega 6) d-limonena, simena, glukosida, saponin, zat pahit, jigelin, nigelon,
dan timokuinon.
Minyak jinten hitam mengandung asam lemak yang terdiri dari: asam
linoleat 56%; asam oleat 24,6%; asam palmitat 12%; asam stearat 3%; asam
eikosadienoat 2,5%; asam linolenat 0,7%, dan asam miristat 0,16%.
Katzer, G. (2004). Indonesian bay leaf (Eugenia polyantha Wight). Gernot Katzer’r
Spice Dictionary. http:// www.ang.kfunigraz.ac.at/ ~Katzer/engl/
genericframe. html?Eugepol.html.
Khaira N., Misrahanum, R Idroes, M Bahi, Khairan. 2016. Pengaruh kombinasi
Ekstrak petroleum eter bawang putih (Allium sativum L) dengan vitamin C
terhadap aktivitasCandida albicans*. Jurnal natural. 16(1):37-42.
Kolarovic, Jovanka, Mira Popovic, Janka Zlinská, Svetlana Trivic, and Matilda
Vojnovic. 2010.“Antioxidant Activities of Celery and Parsley Juices in Rats
Treated with Doxorubicin.”Molecules 15(9):6193– 6204.
Kondo, A., H. Ohigashi, A Murakami, J. Suratwasee and K. Koshimazu. 1993.
Acetoxy chavicol acetate as a potency inhibitor of tumor promotor induced
Epsteinbar virus activation from Languas Galanga, a Thai condiment. J.
Biosci, Biotech. Biochem. 57(8): 1344-1345.
Lawrence, B.M. and R.J., Reynolds, 1988. Progress in essential oils. Perfumer
Flavorist. An Allured Publication. Vol. 13 (3)
Paimin FB dan Murhananto. 1991. Budidaya, Pengolahan, dan Perdagangan Jahe.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Purseglove, J.W, E B. Brown, C. L green and S. R. J. Robbins. 1981. Spices. Vol I.
Longman, London and New York P. 229 – 285.
Ravindran PN dan Babu KN (eds.). 2005. Ginger: The Genus Zingiber. CRC Press.
Washington DC.
Rismunandar. 2001. Kayu kulit manis, Budi Daya dan Pengolahan. Penebar Swadaya.
Depok.
http://www.raysahelian.com/cumin.html.
Sellami, Ibtissem Hamrouni et al. 2012. “Essential Oil and Aroma Composition of
Leaves, Stalks and Roots of Celery (Apium Graveolens Var. Dulce) from
Tunisia.” Journal of Essential Oil Research 24(6):513–21.
Sembiring, B.S., Winarti, C. dan Baringbing, B. ( 2003). Identifikasi komponen kimia
Minyak daun salam (Eugenia polyantha) dari Sukabumi dan Bogor. Buletin
Tanaman Rempah dan Obat 12: 9-15.
Tihnulat ANU. 2009. Efek bawang putih (Allium sativum) dan cabe jawa (Piper
retrofractum V)terhadap jumlah neutrofil pada tikus yang diberi suplemen
kuning telur. Laporan akhir penelitian karya tulis ilmiah Fakultas kedokteran
Universitas Diponegoro Semarang.
Semarang.
Wang, R., Wang, R., Yang, B., 2009. Extraction of essential oils from five cinnamon
leaves and identification of their volatile compound compositions. Innovative
Food Science and Emerging Technologies, 10, 289–292