Anda di halaman 1dari 7

KANDUNGAN TANAMAN JAHE MERAH ((Zingiber officinale

Roscoe) DAN METABOLIT SEKUNDERNYA

Helmi MatiinWibowo

Akademi Farmasi Yarsi Pontianak


Jl. Panglima Aim No. 2 Pontianak
Telp. (0644) 442166
*
Email: helmimatin123@gmail.com

ABSTRAK

Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) telah lama digunakan masyarakat asia termasuk
Indonesia sebagai obat tradisional dan bumbu masak. Informasi mengenai kandungan
tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) dan metabolit sekunder sangat penting
untuk pengembangannya sebagai obat tradisional sehingga dapat meminimalisasi efek
sampingnya. Penulisan artikel ini berdasarkan berbagai macam tinjauan literatur terhadap
teori-teori yang relevan. Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu
tanaman yang banyak di budidayakan di Indonesia. Tanaman kunyit merupakan tanaman
yang banyak manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, selain sebagai bumbu masakan,
obat-obatan. Oleh masyarakat lokal Indonesia, Jahe merah digunakan sebagai bahan jamu.
Kandungan utama yang terkandung di dalam rimpang jahe merah adalah minyak atsiri dan
oleoresin. Metabolit sekunder yang terkandung pada jahe merah adalah fenol, flavonoid,
dan terpenoid yang memiliki kemampuan antioksidan dan antimikroba

Kata Kunci: Jahe merah, Kandungan senyawa, Metabolit sekunder

PENDAHULUAN merupakan kandungan jahe merah yang


Tanaman jahe (Zingiber officinale) meliputi fixed oil yang terdiri dari
telah lama dikenal dan tumbuh baik di zingerol, shogaol, dan resin (Herlina dkk,
Indonesia. Jahe yang termasuk keluarga 2004).
Zingiberaceae (temu-temuan), adalah Berdasarkan beberapa penelitian,
tanaman rimpang yang sangat populer dalam minyak atsiri jahe merah
sebagai rempah-rempah maupun sebagai terdapat unsur-unsur n-nonylaldehyde, d-
bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari camphene, cineol, geraniol, dan
yang menggembung di ruas-ruas tengah. zingiberene. Bahan-bahan tersebut
Rasa dominan pedas disebabkan senyawa merupakan sumber bahan baku terpenting
keton bernama zingeron. dalam industri farmasi atau obat-obatan.
Jahe merah mengandung Kandungan minyak atsiri dalam jahe
komponen minyak menguap (volatile merah kering sekitar 1-3 %. Komponen
oil), minyak tak menguap (non-volatile utama minyak atsiri jahe merah yang
oil), dan pati. Minyak menguap menyebabkan bau harum adalah
disebut minyak atsiri merupakan zingiberen dan zingiberol. Oleoresin
komponen pemberi aroma khas, jahe merah banyak mengandung
sedangkan minyak yang tak menguap komponen-komponen non volatil yang
disebut oleoresin merupakan komponen mempunyai titik didih lebih tinggi
pemberi rasa pedas dan pahit. daripada komponen volatil minyak atsiri.
Komponen yang terdiri dari oleoresin Oleoresin tersebut mengandung
komponen-komponen pemberi rasa yakni (3)-, (4)-, (5)-, (6)-, (8)-, (10) dan
pedas yaitu gingerol sebagai komponen (12)-Gingerol. Senyawa lain yang lebih
utama serta shagaol dan zingeron dalam pedas namun memiliki konsentrasi yang
jumlah sedikit. Kandungan oleoresin lebih kecil ialah shogaol (fenilalkanone).
jahe merah segar berkisar antara 0,4 Gingerol dan Shogaol telah diidentifikasi
– 3,1 persen (Herlina dkk, 2000) sebagai komponen antioksidan fenolik
Jahe merah lebih banyak jahe. Elemen lainnya yang juga
digunakan sebagai obat tradisional ditemukan ialah gingediol, gingediasetat,
karena kandungan minyak atsiri dan gingerdion, dan gingerenon.
oleoresinnya paling tinggi sehingga lebih Jahe banyak mengandung
ampuh menyembuhkan berbagai macam berbagai fitokimia dan fitonutrien.
jenis penyakit. Kandungan minyak atsiri Beberapa zat yang terkandung dalam
jahe merah berkisar antara 2.583.72% jahe adalah minyak atsiri 2-3%, pati
(bobot kering), sedangkan jahe gajah 20-60%, oleoresin, damar, asam
0.82-1.68% dan jahe emprit 1.5-3.3%. organik, asam malat, asam oksalat,
Selain itu, kandungan oleoresin jahe gingerin, gingeron, minyak damar,
merah juga lebih tinggi dibandingkan flavonoid, polifenol, alkaloid, dan
jahe lainnya, yaitu 3% dari bobot kering musilago. Minyak atsiri jahe
(Herlina et al., 2002). mengandung zingiberol, linaloal,
Komponen kimia yang terdapat kavikol, dan geraniol. Rimpang jahe
pada jamu jahe merah ada 2, yaitu kering per 100 gram bagian yang
komponen volatil dan nonvolatil. dapat dimakan mengandung 10 gram
Komponen volatil, sebagian besar terdiri air, 10-20 gram protein, 10 gram lemak,
dari derivat seskuiterpen (>50%) dan 40-60 gram karbohidrat, 2-10 gram serat,
monoterpen. Komponen inilah yang dan 6 gram abu. Rimpang keringnya
bertanggungjawab dalam aroma jahe, mengandung 1-2% gingerol (Suranto,
dengan konsenstrasi yang cenderung 2004).
konstan yakni 1-3%. Derivat Oleoresin dari rimpang jahe
seskuiterpen yang terkandung mengandung [6]-gingerol (1-[4’-hidroksi-
diantaranya zingiberene (20-30%), ar- 3’-metoksifenil]-5hidroksi-3-dekanon).
curcumene (6-19%), β- Senyawa ini bersifat pungent dan
sesquiphelandrene (7-12%) dan β- memiliki aktivitas farmakologi dan
bisabolene (5-12%). Sedangkan derivat fisiologis yang sangat luas (Surh, 2002).
monoterpen yang terkandung Senyawa aktif yang paling pungent pada
diantaranya α-pinene, bornyl asetat, jahe yaitu (6)-gingerol (Shahidi dan
borneol, camphene, ρ-cymene, cineol, Naczk, 1995). Beberapa review
citral, cumene, β-elemene, farnesene, β- (Ravindran dan Babu, 2005)
phelandrene, geraniol, limonene, linalol, menyebutkan bahwa oleoresin jahe
myrcene, β-pinene dan sabinene. mengandung komponen-komponen
Komponen nonvolatil terdiri dari pungent sebagai berikut: (3)-, (4)-, (5)-,
oleoresin (4,0-7,5%). Ketika rimpang (6)-, (8)-, (10)-, (12)-, (14)-gingerol;
jahe diekstraksi dengan pelarut, maka metil-(6)-, metil-(8)-, metil-(10)-, metil-
akan didapatkan elemen pedas, elemen (12)-gingerol; (4)-, (6)-, (10)-shogaol;
non- pedas, serta minyak esensial (6)-, (8)-metilshogaol; (4)-, (6)-, (8)-,
lainnya. Elemen-elemen tersebut (10)gingediol; (6)-metilgingediol; (4)-,
bertanggungjawab dalam memberi rasa (6)-gingediasetat; (6)-metilgingediasetat;
pedas jahe. Telah diidentifikasi salah (4)-, (6)-, (8)gingerdion; dihidrogingerol;
satu dari elemen ini yang disebut dengan heksahidrokurkumin; dan
gingerol, dengan rumus kimia 1-[4- desmetilheksahidrokurkumin.
hidroksi-3-methoksifenil]-5 hidroksi Sebagai bahan obat tradisional,
alkan-3-ol. Senyawa ini memiliki rantai jahe dapat digunakan secara tunggal
samping yang bervariasi. Dan senyawa ataupun dipadukan dengan bahan obat
gingerol yang telah diidentifikasi diberi herbal lainnya yang mempunyai fungsi
nama sesuai dengan rantai sampingnya saling menguatkan dan melengkapi (Nala,
1992; Santoso, 2008). ahli menyebutnya sebagai jenis tanaman
Dalam pembahasan, akan antioksidan terkuat sedunia (Anonim,
diuraikan kandungan gizi, senyawa 2007).
kimia aktif yang berefek erhadap Kandungan minyak atsiri dan
kesehatan tubuh, dan metabolit oleoresin pada rimpang jahe merah cukup
sekundernya tinggi sehingga jahe merah memiliki
peranan penting dalam dunia pengobatan,
baik pengobatan tradisional maupun
METODE untuk skala industri dengan
Penulisan artikel ini didasarkan memanfaatkan kemajuan tekhnologi
suatu tinjauan literatur terhadap teori- (Evans, 2002 dalam Hernani & Winarti,
teori yang relevan. Sumber tinjauan 2013). Rasa dominan pedas pada jahe
meliputi studi pencarian sistematis disebabkan senyawa keton bernama
database jurnal, skripsi, dan artikel zingeron. Senyawa lain yang turut
(google cendekia). menyebabkan rasa pedas pada jahe adalah
golongan fenilalkil keton atau yang biasa
disebut gingerol dan [6]-gingerol.
HASIL DAN PEMBAHASAN Keduanya merupakan komponen yang
Kandungan senyawa paling aktif dalam jahe.
Jahe memiliki beberapa Manfaat jamu jahe merah sudah
kandungan kimia yang berbeda. dikenal turun temurun di antaranya
Senyawa kimia rimpang jahe sebagai pereda sakit kepala, batuk, masuk
menentukan aroma dan tingkat angin. Jahe juga sering digunakan sebagai
kepedasan jahe. Menurut Rismunandar, obat untuk meredakan gangguan saluran
beberapa faktor yang dapat pencernaan, rematik, obat antimual,
mempengaruhi komposisi kimia rimpang mabuk perjalanan, kembung, kolera,
jahe adalah antara lain: jenis jahe, tanah diare, sakit tenggorokan, difteria,
sewaktu jahe ditanam, umur rimpang penawar racun, gatal digigit serangga,
saat dipanen, pengolahan rimpang jahe keseleo, bengkak, serta memar (Setiawan,
(Putri, 2014). Komponen yang 2015: 26).
erkandung dalam jahe antara lain adalah Jahe mengandung dua enzim
air 80,9%, protein 2,3%, lemak 0,9%, pencernaan yang penting dalam
mineral 1-2%, serat 2-4%, dan membantu tubuh untuk mencerna dan
karbohidrat 12,3% (Rahingtyas, 2008). menyerap makanan. Pertama, lipase yang
Menurut Denyer, secara umum berfungsi memecah lemak dan kedua
jahe mengandung pati, minyak atsiri, adalah protease yang berfungsi memecah
serat, sejumlah kecil protein, vitamin, protein. Jahe juga sekurangnya
mineral, dan enzim proteolitik yang mengandung 19 komponen bioaktif yang
disebut zingibain. Menurut penelitian berguna bagi tubuh. Senyawa kimia pada
Hernani dan Hayani (2001), jahe merah jahe di antaranya adalah minyak atsiri
mempunyai kandungan pati (52,9%), yang terdiri dari senyawa-senyawa :
minyak atsiri (3,9%) dan ekstrak yang seskuiterpen, zingiberen, bisabolena,
larut dalam alkohol (9,93%) lebih tinggi zinger-on, oleoresin, kamfena, limonen,
dibandingkan jahe emprit (41,48; 3,5 dan borneol, sineol, sitral, zingiberal,
7,29%) dan jahe gajah (44,25; 2,5 dan felandren. Disamping itu terdapat juga
5,81%). shogaol, gingerol, pati, damar, asam-
Rimpang jahe juga mengandung asam organik seperti asam malat dan
senyawa fenolik. Beberapa komponen asam oksalat, vitamin : A, B dan C,
bioaktif dalam ekstrak jahe antara senyawa-senyawa flavonoid dan
lain (6)-gingerol, (6)-shogaol, polifenol (Setiawan, 2015: 26).
diarilheptanoid dan curcumin. Jahe Zingiberin (𝐶15𝐻24) adalah
juga mengandung zat aktif shogaol senyawa paling utama dalam minyak
dan gingerol yang berfungsi untuk jahe. Senyawa ini memiliki titik didih
membangkitkan energi. Bahkan, para 34ºC pada tekanan 44 mm, dengan berat
enis pada 20ºC adalah 0,8684. Indeks mempunyai kompenen kandungan yang
biasnya 1,4956 dan putaran optik 73º38’ khas,kandungan minyak atsiri jahe merah
pada suhu 20ºC. Selama penyimpanan sekitar 2,58%-2,72% dihitung
zingiberence akan mengalami berdasarkan berat kering. Minyak
resinifikasi. Sementara itu zingiberol atsiriumumnya berwarna kuning, sedikit
merupakan seskwiterpen alcohol kental, dan merupakan senyawa yang
(𝐶15𝐻26O) yang menyebabkan aroma memberikan aroma yang khas pada jahe.
khas pada minyak jahe. Kandungan minyak atsiri yang tidak
Senyawa zingerone, yang menguap disebut oleoresin yakni
memberikan karakter sangat tajam dari kompenen yang memberi rasa pahit dan
rimpang jahe, sangat efektif terhadap pedas (Harliansyah 2007).Hasil penelitian
Escheria coli penyebab diare, terutama Ghufron (2001) rimpang jahe merah
pada anak-anak karena jahe merah mengandung senyawa gingerol, shagaol,
memiliki kandungan gingerone dan zingeron yang memiliki aktivitas sebagai
gingerol yang tinggi yang berperan antioksidan. Hasil penelitian dari
dalam menghambat pertumbuhan bakteri Harliansyah(2007)rimpang jahe merah
memiliki kandungan gingerol yang
bersifat antioksidan tinggi, antiinflamasi,
antimutagenikdan antikarsinogenik.
Senyawa aktif yang terbukti memiliki
aktivitas sebagai antikanker seperti
diterpenoid, triterpenoid, flavonoid,dan
alkolid (Rahman et al. 2011). Hasil
penelitian Fadlilah (2013) rimpang jahe
merah mengandung terpenoid, flavonoid
memiliki aktivitas sebagai
antikankerdengan penghambatan
proliferasi dan penghambatan
angiogenesis sehingga sel kanker
mengalami kematian.
Senyawa antioksidan berperan
mencegah proses oksidasi pada susu,
Escheria coli dan acillus Subtilis. karena susu mengandung lemak dan
Sebagai salah satu tanaman obat, jahe lemak mudah teroksidasi, sehingga
memiliki efek farmakologis seperti yang penambahan EJM bertujuan untuk
terlihat pada tabel di bawah ini : memperpanjang daya simpan SPK
dengan mencegah reaksi oksidasi. Reaksi
Metabolit sekunder oksidasi pada SPK akan menyebabkan
terjadinya perubahan aroma dan rasa susu
Berbagai penelitian telah serta kehilangan senyawa riboflavin
membuktikan bahwa jahe memiliki (Ambarsari et al., 2013).Senyawa
sifat antimikroba. Kandungan senyawa antioksidan berfungsi juga sebagai
metabolit sekunder yang terdapat pada antibakteriyaitu dengan menghambat
tanaman jahe terdiri dari golongan sintesis dinding selbakteri, mengambat
fenol, flavonoid, terpenoid, minyak keutuhan permeabilitas dinding sel
atsiri dan diduga merupakan golongan bakteri, menghambat kerja enzim, dan
senyawa metabolit sekunder menghambat sintesis asam nukleat dan
bioaktif yang dapat menghambat protein.Senyawa falvonoid merupakan
pertumbuhan mikroba patogen dan salah satu senyawa yang berfungsi
mikroba perusak pangan (Purwani, sebagai antioksidan sekaligus
2011). antimikroba (Fitrial et al., 2008)
Rimpang jahe merah mengandung Sebuah penelitan tahun 2007 dan
kompenen senyawa kimia yang terdiri 2015 pada hewan menemukan bahwa
dari minyak menguap, minyak tidak jahe adalah obat yang efektif untuk diare
menguap dan pati. Jahe merah
yang disebabkan oleh bakteri Putri, D.A., 2014. Pengaruh Metode
Escherichia coli. Jahe bekerja dengan Ekstraksi dan Konsentrasi Terhadap
cara memblokir bakteri beracun yang Aktivitas Jahe Merah (Zingiber
menyebabkan diare dan mencegah cairan officinale var rubrum) Sebagai
menumpuk di dalam usus. Jahe memiliki AntibakteriEscherichia coli. Jurusan
efek antidiare pada tubuh (Syah, 2017). Pendidikan Matematika dan Ilmu
Jahe merah banyak diresepkan Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu
para herbalis sebagai salah satu obat Rahingtyas, D.K. 2008. Pemanfaatan
asma. Menurut dr. Suwijiyo Pramono Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai
Dosen Fakultas Farmasi UGM, efek Tablet Isap untuk Ibu Hamil dengan
antihistamin pada jahe merah yang dapat Gejala Mual dan Muntah. Skripsi.
meredakan asma (Setyawan, 2015, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
hlm.30). Adapun komponen jahe merah Evans, W.C., 2002, Trease and Evans
paling utama adalah gingerol yang Pharmacognosy, 15th edition, W. B.
bersifat antikoagulan. Fungsi gingerol Saunders, Edinburg.
yaitu mencegah penggumpalan darah,
sehingga pembuluh darah tidak akan Hernani dan Winarti, C. 2013.
tersumbat. Seperti kita ketahui bahwa Kandungan Bahan Aktif Jahe dan
penyumbatan pembuluh darah Pemanfaatannya dalam Bidang
merupakan penyebab utama stroke dan Kesehatan. Bogor :Balai Besar
serangan jantung (Setyawan, 2015, hlm. Penelitian Dan Pengembangan
34). Selain itu jahe merah sering Pascapanen Pertanian
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat Setiawan, Budi. 2015. Peluang Usaha
herbal karena aromanya yang sangat Budidaya Jahe. Pustaka Baru Press.
tajam. Khasiatnya antara lain membuat Yogyakarta.
lambung menjadi nyaman, Purwani, E.,Retnaningtyas,E.,Widowati,
mengeluarkan angin, serta melawan D. 2008. Pengembangan Model dari
pilek dan flu (Setyawan, 2015, hlm. 34). Ekstrak Lengkuas (Languas galangal),
Kunyit (Curcuma domestica), dan Jahe
KESIMPULAN (Zingiber officinale) sebagai Pengganti
Formalin pada Daging dan Ikan Segar.
Kandungan senyawa utama yang Dikti. Jakarta
terkandung dalam jahe merah adalah
minyak atsiri dan oleresin. Metabolit Ghufron, muhammad. 2001. Gambaran
sekundernya adalah fenol, flavonoid, Struktur Histologik Hepar dan Ren
dan terpenoid yang memiliki aktivitas Mencit Setelah Perlakuan Infusa Akar
antioksidan dan antimikroba Rimpang Jahe (Zingiber officinale)
Dengan Dosis Bertingkat. Jurnal
kedokteran yarsi. 9:72-88
DAFTAR PUSTAKA Rahman, M.D.A., Paul, P., & Rahman,
Herlina, R, Murhananto, J Endah, T A.A., 2011, Antinociceptive,
Listyarini & ST Pribadi. 2004. Antibacterial & Diuretic Activities of
KHASIAT DAN MANFAAT TANAMAN Cerbera odollam Gaertn Roots,
HERBAL;EGC jakarta Research Journal of Pharmaceutical,
Herlina R, Murhananto JE, Listyarini Biological and Chemical Sciences, 2 (3),
T, dan Pribadi ST.2002. Khasiat dan 16-23
Manfaat Jahe Merah: Si Rimpang Ajaib. Ambarsari, I., Qanytah., dan Sarjana.
Media Pustaka. Jakarta. (2013). Perubahan Aktivitas
Nala, N. 1992. Usada Bali. Penerbit PT Antioksidan pada Bawang Putih Selama
Upada Sastra. Denpasar Proses Pengolahan dan Penyimpanan.
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian.
Santoso, H.B. 2008. Ragam & Khasiat 9(2): 64-73.
Tanaman Obat. PT Agromedia
Pustaka.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai