0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan3 halaman
Vulnus perforatum dan penetratum adalah luka akibat benda tajam yang menembus lapisan kulit dan jaringan. Vulnus perforatum menembus organ dalam seperti usus atau paru-paru, sedangkan vulnus penetratum hanya menembus kedalam jaringan. Penatalaksanaannya meliputi membersihkan luka, menjahit luka, memberikan antibiotik dan analgetik, serta kontrol berkala untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Vulnus perforatum dan penetratum adalah luka akibat benda tajam yang menembus lapisan kulit dan jaringan. Vulnus perforatum menembus organ dalam seperti usus atau paru-paru, sedangkan vulnus penetratum hanya menembus kedalam jaringan. Penatalaksanaannya meliputi membersihkan luka, menjahit luka, memberikan antibiotik dan analgetik, serta kontrol berkala untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Vulnus perforatum dan penetratum adalah luka akibat benda tajam yang menembus lapisan kulit dan jaringan. Vulnus perforatum menembus organ dalam seperti usus atau paru-paru, sedangkan vulnus penetratum hanya menembus kedalam jaringan. Penatalaksanaannya meliputi membersihkan luka, menjahit luka, memberikan antibiotik dan analgetik, serta kontrol berkala untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Kualitas - Kuantitas - Keluhan Utama : Perjalanan Penyakit Vulnus perforatum adalah luka yang disebabkan oleh panah, tombak atau proses infeksi yang meluas hingga melewati selaput serosa atau epithel organ jaringan. Sedangkan vulnus penetratum sama seperti vulnus punctum tetapi sampai masuk ke dalam organ, biasanya pada abdomen atau thorax. Terjadi proses peradangan yang akan merangsang rasa nyeri karena iritasi pada ujung serabut saraf. Rusaknya pembuluh darah juga akan menyebabkan keluarnya darah bahkan perdarahan. Organ yang menderita luka akan mengalami gangguan fungsi. Fakto Memperingan - r Memperberat -
kesadaran, syok O Pemeriksaan Fisik Vulnus penetratum memiliki ciri- ciri luka yang sama dengan vulnus punctum yaitu luka akibat benda tajam dimana batas luka tegas, tidak ada jembatan jaringan, dan bila luka ditautkan bisa tertutup rapat. Luka terbuka harus segera dirawat agar tidak menimbulkan berbagai komplikasi. Vulnus perforatum akibat infeksi menampakkan gambaran klinis yang berbeda sesuai organ yang terinfeksi, misalnya pada perforasi usus karena typhoid mengakibatkan peritonitis. Bisa juga terjadi luka perforasi selain karena infeksi dan benda tajam, misalnya pada perforasi gaster akibat konsumsi aspirin dalam jangka waktu lama pada lansia. Gambar
Gambar 1. Vulnus perforatum
Gambar 2. Vulnus penetratum
A Diagnosis Diagnosis vulnus perforatum dan
penetratum didasarkan pada riwayat dan gambaran klinis. Diagnosa biasanya sudah bisa ditegakkan dengan pemeriksaan fisik. Pada pasien paling sering ditemukan adanya riwayat trauma oleh benda tajam. DD Vulnus punctum
P Terapi Luka dibersihkan menggunakan
larutan garam fisiologis atau NaCl 0,9%. Lakukan anestesi luka dengan lidokain injeksi dosis 3- 4mg/kgBB. Bila luka masih kotor (banyak kontaminasi benda asing dan jaringan yang rusak) lakukan debridemen. Lihat kondisi luka dengan memperhatikan panjang lebar dalamnya luka. Bila luka dalam membutuhkan hecting dalam dengan menggunakan catgut dan hecting luar dengan menggunakan silk. Berikan larutan betadine untuk mempercepat pengeringan luka dan mencegah infeksi. Tutup luka dengan menggunakan kain kasa steril lalu rekatkan dengan plester. Anjurkan pasien kontrol setelah 2 hari. Obat yang diberikan antara lain suntikan TT 0.5cc, antibiotik seperti amoksisilin 4x500mg/hari untuk mencegah infeksi, analgetik antiinflamasi seperti parasetamol 3x500mg/hari untuk mengurangi rasa nyeri, bisa diberikan vitamin C 1x1 tablet/hari untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Cara Kerja Tujuan utama dari penatalaksanaan vulnus perforatum dan penetratum adalah mengatasi kegawatdaruratan bila ada. Selain itu juga bertujuan untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi baik lokal maupun sistemik Efek Samping / Luka yang tidak dirawat dan Komplikasi dibiarkan terbuka dalam waktu lama dapat menjadi port d’entry berbagai mikroba sehingga terjadi infeksi yang akan memperlambat proses penyembuhan luka. Infeksi yang berkepanjangan atau bila bakteri masuk pembuluh darah dapat menyebabkan sepsis. Luka yang mengena pembuluh darah besar dapat menyebabkan perdarahan dan berakibat pada syok hipovolemik, tetapi bila kena organ dalam tentu merusak fungsi organ tersebut dan bisa juga terjadi ruptur.
Prognosis Apabila penyakit tanpa disertai
komplikasi, prognosis umumnya bonam, bila dengan komplikasi, prognosis umumnya dubia ad malam.