Anda di halaman 1dari 4

Kisah Kumbakarna dan Wibisana

Satu cerita tentang kebenaran dan sebuah pilihan, antara kakak beradik Arya Kumbakarna dan
Gunawan Wibisana dari kerajaan Alengka. Alkisah pada wiracarita Ramayana, Kumbakarna dan
Wibisana ini adalah saudara kandung Rahwana, sang raja Alengka.

Masih ada satu orang saudara wanita bernama Sarpakenaka. Rahwana, Kumbakarna dan
Sarpakenaka berwujud raksasa sedangkan Wibisana berwujud manusia. Karena pengetahuan dan
kebijaksanaannya, Rahwana menjadikan Wibisana sebagai penasihat utama kerajaan.

Suatu hari Rahwana jatuh cinta pada Sinta, permaisuri Rama, raja Ayodya. Dia berusaha dengan
segala macam cara untuk mendapatkan Sinta, hingga suatu hari dia menyamar menjadi seekor rusa,
menyelinap ke hutan di kerajaan Ayodya dan menculik Sinta. Ia ditaruh di istana milik Wibisana,
ditemani oleh Trijatha, putri Wibisana.

Rama yang marah karena istrinya diculik, mengirim Hanoman untuk memata-matai negara Alengka.
Ia berhasil masuk dan menemukan Sinta dalam kondisi yang menyedihkan karena merasa tidak
bahagia (ya siapa juga yang ditawan malah bahagia). Sebelum kembali ke Ayodya, Hanoman
membuat keributan dengan membakar istana Alengka.

Singkat cerita, perang antara Ayodya dan Alengka pun dimulai. Rama menyiapkan kekuatan yang
dipimpin oleh Hanoman. Rahwana dengan berapi-api menyiapkan pasukan untuk menyerang
Ayodya. Di awal peperangan, Sarpakenaka terbunuh oleh Hanoman yang mencabut kuku saktinya
dan kemudian Surawijaya menghabisi nyawanya dengan panah. Melihat satu persatu pahlawan
perang Alengka berguguran oleh pasukan kera Rama, Kumbakarna dibangunkan dari tidurnya oleh
Indrajit dengan mencabut salah satu bulu betisnya. Kumbakarna kalau tidur bisa berhari-hari bahkan
berbulan-bulan tanpa makan.

Kumbakarna segera tanggap melihat negaranya diserang oleh Ayodya kemudian bersiap-siap untuk
bergabung dalam peperangan. Namun ia melihat bahwa peperangan itu terjadi karena Ayodya
sedang berusaha menyelamatkan Sinta yang diculik oleh kakaknya. Ia mencoba merayu kakaknya,
Rahwana, untuk mengembalikan Sinta kepada suaminya.

BACA JUGA

Kisah Kehidupan Karna Dikehidupan Sebelumnya


Kisah Leela dan Dewi Saraswati

Kalki Awatara di Hari Kiamat Penghujung Zaman Kaliyuga

Sudah bisa diduga, Rahwana menolak. Awalnya ia tak mau ikut dalam peperangan karena ia tahu
kakaknya bersalah, namun ia tidak tahan melihat negaranya diserang.

Wibisana, di sisi lain melihat hal yang sama namun mengambil langkah yang berbeda. Ia
memutuskan untuk meninggalkan Alengka dan pergi ke Ayodya, berperang untuk Rama melawan
Alengka.

Kumbakarna kepada adiknya, Wibisana : “Bagi kanda Rahwana engkau pengkhianat, tapi bagiku
engkau punya alasan kuat dengan memilih jalan kebenaran. Dengan teguh engkau menjunjung
kebenaran, meski untuk itu engkau harus menyeberang ke pihak lawan. Sama seperti dirimu, aku
pun punya alasan yang benar untuk maju melawan musuh Alengka.”

Epos ini sering dipilih untuk menggambarkan nasionalisme, entah nasionalisme teritoris seperti yang
dimiliki oleh Kumbakarna (right or wrong, it’s my country) atau nasionalisme universalis seperti yang
dimiliki oleh Wibisana, yang melihat kebenaran sebagai sesuatu yang absolut. Mengenai yang mana
yang benar, saya tidak berani menghakimi. Mereka punya alasan yang kuat untuk memilih jalannya
masing-masing, dan melakukan pilihannya dengan segenap hati. Siapa yang pahlawan? Dua-duanya.

Di akhir cerita, Kumbakarna dikalahkan oleh Rama setelah kaki dan tangannya diputus, kemudian
akhirnya kepalanya dipanah hingga terpisah dari tubuhnya dan gugurlah Kumbakarna. Sebelum
meninggal, Kumbakarna ditemui oleh adiknya, Wibisana yang menangis dan bersimpuh di atas tubuh
kakaknya. Ia berpesan kepada Wibisana agar terus mengabdi kepada Sri Rama, dan menitipkan
adiknya pada Sri Rama.

Pada hari Kumbakarna gugur, Rama mengadakan gencatan senjata sebagai wujud penghormatan
atas keberaniannya.

Sumber : ceritadewata.blogspot.com

Berbagi

Anda mungkin menyukai postingan ini


Kisah Kelahiran Hanoman

Cerita Legenda Kebo Iwa Yang Di Takuti Mahapatih Gajah Mada

Kisah Cerita Mahabhrata

Asal Mula Nama Buleleng dan Singaraja di Bali

ARTIKEL POPULER

10 Awatara Dewa Wisnu

Awatara atau Avatar dalam agama Hindu adalah ink…

Kresna Awatara Perwujudan Kedelapan Dewa Wisnu

Awatara atau Avatar  dalam agama  Hindu  adalah inkarnasi d…

Kalki Awatara Perwujudan Kesepuluh Dewa Wisnu

Awatara atau Avatar  dalam agama  Hindu  adalah inkarnasi d…


Legenda Candi Prambanan - Roro Jonggrang

Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar…

LABEL

Bali Banyuwangi Cerita Anak Dewa Dongeng Fabel Gorontalo Irian
Jaya Jawa Kalimantan Legenda Maluku Riau Sulawesi Utara Sumatra Utara Surabaya

BERLANGGANAN VIA EMAIL

About 

Contact 

Privacy 

Disclaimer

© 2020 - Cerita Bedahulu

Anda mungkin juga menyukai