Uts Sim-Fera Liza NPM 0906594343 PDF
Uts Sim-Fera Liza NPM 0906594343 PDF
Studi analisis :
PERKEMBANGAN TELENURSING
FERA LIZA
NPM. 0906594343
Abstrak
Perkembangan teknologi komputer dan teknologi kesehatan serta makin tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas, murah dan
cepat, menuntut profesi perawat menggunakan teknologi kesehatan dalam
memberikan asuhan keperawatan yang profesional. Tulisan ini membahas tentang
pengertian telenursing, prinsip-prinsip, kelebihan dan kekurangan telenursing serta
aplikasinya dalam pelayanan keperawatan. Telenursing sudah digunakan dalam
pelayanan keperawatan di berbagai negara di dunia. Hal ini disebabkan oleh
kemudahan yang diperoleh dari sistem tersebut. Berbeda halnya di Indonesia, masih
sangat sedikit pelayanan keperawatan yang menggunakannya. Hal ini disebabkan oleh
belum tersedianya infrastruktur yang memadai, masih terbatasnya SDM perawat yang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang telenursing termasuk kebijakan
institusi pelayanan. Penelitian-penelitian telenursing menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan kepuasan masyarakat dan telenurses terhadap pelayanan kesehatan.
Telenursing itu sendiri merupakan mekanisme efektif untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
I. Latar Belakang
B. Ciri-ciri telemedicine :
1. Interaktif
2. Biaya telekomunikasi
3. Biaya teknologi
4. Transmisi multimedia
5. Response time
6. Konsultan dapat mengumpulkan data riwayat dan pemeriksaan fisik pasien.
7. Berakibat pada hubungan pasien-konsultan
8. Berguna untuk pelayanan primer
9. Menyenangkan atas pelayanan kesehatan
10. Mudah dijadwalkan
11. Perlu menyiapkan kebutuhan data bagi konsultan
12. Menurunkan biaya tatap muka
( Boy.S. 2007)
C. Media telenursing
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic
http://www.telehealth.ca/intrototelehealth.html
D. Keuntungan telenursing :
1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
2. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
3. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan
4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi
5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di
rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan.
6. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan
internet (American Nurse Assosiation, 1999)
E. Prinsip-prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek
asuahan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui
penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.
D. Aplikasi Telenursing
Telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing
dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat
dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan sistem
monitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan
berat badan melalui internet. Melalui sistem interaktif video, pasien contact on-call
perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan
masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin
atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil
dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit
kardiopulmoner dan persyarafan. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam managemen penyakit
kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan
memberikan dukungan secara online.
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT
Scan, foto rontgen, dsb.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan
darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat
tujuan mereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh.
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu
konseling.
http://www.google.co.id/imglanding?q=gambar+telenursing&hl
Telenursing digunakan untuk penyuluhan
F. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi
langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan
kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan
pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan
teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen
klien.
2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Helen A.Snooks dkk berjudul “ Real
Nursing? Development Telenursing” di sebuah National Health Service di
Inggris pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat yang bekerja di sana.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif perawat
terhadap dampak dari telenursing. Dari penelitian ini diperoleh laporan bahwa
alasan mereka bergabung dengan layanan telepon ini adalah karena
peningkatan gaji dan kerja yang fleksibel. Duapertiga dari mereka melaporkan
peningkatan kepuasan kerja dan perkembangan keterampilan keperawatan.
3. Ada penelitian lain yang berjudul : “Telenurses’ experiences of working with
computerized decision support: supporting, inhibiting and quality improving “
yang dilakukan oleh Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di
Department of Public Health and Caring Sciences, Uppsala University,
Sweden and Department of Caring Science and Sociology, University of Ga¨
vle, Sweden.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman telenurses yang
bekerja dengan sistem pendukung komputerisasi dan bagaimana sistem
tersebut dapat mempengaruhi pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse
(RN) dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN tersebut
berasal dari tiga pusat konseling via telepon di Swedia yang menggunakan
komputer sebagai pendukung layanannya. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa para telenurses menemukan sistem pendukung keputusan yang
menyederhanakan pekerjaan mereka, melengkapi pengetahuan mereka,
memberikan mereka keamanan dan meningkatkan kredibilitas mereka. Mereka
juga menggambarkan, kadang-kadang sistem tersebut bertentangan dengan
pendapat mereka sendiri. Partisipan mengatakan bahwa sistem komputerisasi
tidak dapat menggantikan pengetahuan dan kompetensi perawat.
4. Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian
yang berjudul : “ Patient And Carer Perspectives Patients and families
experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern
Canada” yang dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang konsultasi
dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan kesehatan di desa
terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode pengumpulan data menggunakan video dan wawancara semi
terstruktur terhadap partisipan 10 orang pasien dan 9 orang perwakilan
keluarga yang telah menggunakan fasilitas telenursing sekurang-kurangnya
selama 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan
mengemukakan keuntungan telehealth yaitu mengurangi beban (biaya
perjalanan, akomodasi, kehilangan upah, kehilangan waktu dan keterbatasan
fisik), memaksimalkan dukungan (akses ke keluarga,teman,akrab lingkungan
rumah, perawat, dan penyedia layanan lainnya).
III. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh
ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit
institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah, RS
Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah
mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer. Namun
memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh
keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah keterbatasan SDM yang
menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih
minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan
masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.
Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem
informasi berbasis komputer.
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak
persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan.
Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam praktek
telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam area praktek
keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik pribadi yang akan
memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenusring, misalnya : sikap positif,
membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki pengetahuan & kemampuan untuk
menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan
untu mengoperasikan teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi
yang digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor
secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan protokol
operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Lewis Geraint. (2007). Virtual Wards Real Nursing. Primary Health Care. Vol.17 No.6.
July 2007. (Ebscho) database. Diunduh tanggal 23 Oktober 2010
Pat Sevean, Sally Dampier “Patient and Carer Perspectives Patients and Families
Experiences with Video Telehealth in Rural/Remote Communities in Northern
Canada” _ 2008 The Authors. Journal compilation _ 2008 Blackwell Publishing Ltd,
Journal of Clinical Nursing, 18 (Ebscho) database.l Diunduh tanggal 23 Oktober
2010legered s