Anda di halaman 1dari 5

Circulation

A. Definisi
Circulation yaitu pemeriksaan sistem sirkulasi darah. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk meyakinkan bahwa jantung korban berfungsi dengan baik.

B. Pengkajian
Langkah-langkah dalam pengkajian terhadap status sirkulasi pasien, antara
lain :

1) Cek nadi dan mulai lakukan CPR jika diperlukan.


2) CPR harus terus dilakukan sampai defibrilasi siap untuk digunakan.
3) Kontrol perdarahan yang dapat mengancam kehidupan dengan
pemberian penekanan secara langsung.
4) Palpasi nadi radial jika diperlukan:
 Menentukan ada atau tidaknya
 Menilai kualitas secara umum (kuat/lemah)
 Identifikasi rate (lambat, normal, atau cepat)
 Regularity
5) Kaji kulit untuk melihat adanya tanda-tanda hipoperfusi atau hipoksia
(capillary refill).
6) Lakukan treatment terhadap hipoperfusi

C. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan Sirkulasi Spontan
2. Penurunan curah jantung
3. Perfusi perifer tidak efektif
4. Pola nafas tidak efektif
5. Intoleransi aktivitas
No Diagnosis Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1. Perfusi perifer Setelah di lakukan tindakan Perawatan sirkulasi
tidak efektif keperawatan selama 2x24 Obsrvasi :
Definisi : penurunan jqm di harapkan perfusi o Periksa sirkulasi perifer (mis,
sirkulasi darah pada perifer tidak efektif dengan nadi,edema, pengisian kapiler,
level kapiler yang kriteria hasil : warna, suhu, ankle-brachial
dapat menganggu 1) Denyut nadi perifer index)
metabolisme tubuh meningkat o Identifikasi faktor risiko
Penyebab : 2) Sensasi meningkat gangguan sirkulasi (mis,
1) Hiperglikemia 3) Edema perifer menurun diabetes, perokok, orang tua,
2) Penurunan 4) Nyeri ektrmitas hipertensi, dan kolestrol tinggi)
konsentrasi menurun o Monitor panas, kemerahan,
hemoglobin. 5) Parastesia menurun nyeri, atau bengkak pada
3) Kekurangan 6) Turgor kulit normal ektremitas)
volume cairan 7) Tekanan darah Terapeutik :
4) Penurunan aliran sistolik/diastolik o Hindari pemasangan infus
arteri/vena membaik atau pengambilan darah di
5) Kurang terpapar 8) Tekanan darah arteri area keterbatasan perfusi
informasi (mis, rata-rata membaik o Hindari pengukuran
diabetes melitus, 9) Indeks ankle-brachial tekanan darah pada
hiperlipidemia membaik ekstremitas dengan
6) Kurang terpapar keterbatasan perfusi
informasi (mis, o Hindari penekanan dan
merokok, pemasangan tourniquet
trauma,obesitas, pada area yang cedera
imobilitas ) o Lakukan pencegahan
Gejala dan tanda
infeksi
mayor :
o Lakukan perawatan kaki
1) Pengisian kapiler
>3 detik dan kuku
2) Nadi perifer o Lanjutkan hidrasi
menurun atau Edukasi :
tidak teraba o Anjurkan berhenti
3) Akral teraba merokok
dingin o Anjurkan berolahraga rutin
4) Warna kulir o Anjurkan menggunakan
pucat obat penurun tekanan
5) Turgor kulit darah, antikoagulan, dan
menurun penurun kolesterol jika
Gejala dan tanda perlu
minor : o Anjurkan minum obat
1) Parastesia pengontrol tekanan darah
2) Nyeri secara teratur
ekstremitas o Anjurkan melakukan
3) Edema perawatan kulit yang tepat
4) Indeks ankle- o Anjurkan program
brachial <0,90 rehabilitasi vaskuler
5) Bruit femoral o Anjurkan program diet
untuk memperbaiki
sirkulasi (mis, rendah
lemak jenuh, minyak ikan
omega 3)
o Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
di laporkan (mis, rasa sakit
yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya rasa )


2 Gangguan Sirkulasi Setelah dilakukanasuhan Manajemen Defibrilasi
Spontan keperawatan selama ....... Obsrvasi :
Ketidakmampuan x ....... jam sirkulasi spontan o Periksa irama pada monitor
untuk dengan kriteria: setelah RJP 2 menit.
mempertahankan 1) Tanda-tanda Terapeutik :
sirkulasi yang vitaldalam o Lakukan resusi tasi jantung
adekuat untuk rentangnorma paru (RJP) hingga mesin
menunjang l defibrillator siap
kehidupan. 2) SPO2 95- o Siapkan dan hidupkan
100% mesin defibrilator
Penyebab : 3) Nadi perifer
1. Abnormalitas o Pasang monitor EKG
teraba kuat o Pastinkan irama EKG henti
kelistrikan 4) Akral hangat
jantung jantung (Vf atau VT tanpa
5) CRT kurang nadi)
2. Abnormalitas dari 2detik
struktur o Atur jumlah energi dengan
6) Tidak
jantung mode asynchronized (300
mengalami
3. Penurunan joule untuk monofasik dan
penurunan
fungsi 120-200 joule untuk
kesadaran
ventrikel bifasik)
7) Hasil AGD
Gejala Mayor : o Angkat paddle dari mesin
dalam rentang
Subjektif : dan oleskan jeli pada
normal
1. Tidak paddle
8) Ada produksi
berespon o Tempelkan paddle sternum
urin dalam 6
jam (kanan) pada sisi kanan
Objektif : sternum di bawah
1. Frekuensi 9) Gambaran
EKG tidak klavikula dan paddle apeks
nadi (kiri) pada garis
<50x/menit menunjukkan
kelainan midaksillaris setinggi
atau elektroda V6
>150x/mnt o Isi energi dengan menekan
2. Tekanan
tombol charge pada paddle
darah sistolik
atau tombol charge pada
<60 mmHg
mesin defibrillator dan
atau >200
menunggu hingga energi
mmHg yang diinginkan tercapai
3. Frekuensi o Hentikan RJP saat
napas defibrillator siap
<6x/mnt atau o Teriak bila defibrillator
>30 x/mnt. telah siap
4. Kesadaran o Berikan syok dengan
menurun menekan tombol pada
atau tidak kedua paddle bersamaan.
sadar. o Angkat paddle dan
Gejala Minor : langsung lanjutkan RJP
Objektif : tanpa menunggu hasil
1. Suhu tubuh irama yang muncul pada
<34,5’C monitor setelah pemberian
2. Tidak ada defibrilasi
produksi urin o Lanjutkan RJP sampai 2
dalam 6 jam menit
3. Saturasi
oksigen
<85%
4. Gambaran
EKG
menunjukkan
aritmia letal
5. Gambaran
EKG
menunjukkan
aritmia
mayor
6. ETCO2 <35
mmHg

Anda mungkin juga menyukai