Anda di halaman 1dari 17

“RANGKUMAN

MATERI BAB
KRITIK DAN
ESSAY”

1
1.Bagaimana ciri-ciri teks kritik?

Secara umum, teks kritik sastra memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Bersifat menanggapi/mengomentari karya orang lain.


b. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan.
c. Memberi saran perbaikan.
d. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian dengan
karya sastra bersangkutan.
e. Terdapat penalaran dan analisis mendalam dan interpretasi.
f. Ada kesimpulan penilaian kritikusterhadap karya sastra yang dikritik.

Namun, apabila dianalisis lebih mendalam dengan memilah berbagai macam


teks kritik sastra berdasarkan jenisnya masing-masing,maka akan ditemukan ciri
spesifik yang membedakan teks kritik sastra satu dengan yang lainnya. Berikut
merupakan jenis-jenis teks kritik beserta ciri khususnya.

1) Berdasarkan bentuk

a. Kritik teoritis

Cirinya:

Bekerja atas dasar prinsip-prinsip umum untuk menetapkan seperangkat


istilah yang berhubungan, pembedaan-pembedaan, dan kategori-kategori untuk
diterapkan pada pertimbangan dan interpretasi karya sastra maupun penerapan
“kriteria” (standar atau norma) untuk menilai karya sastra dan pengarangnya.

b. Kritik terapan

Cirinya:

Berisi diskusi karya sastra tertentu dan penulisnya. Misalnya buku


Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei Jilid II (1962) yang

2
mengkritik sastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad Ali, Nugroho
Notosusanto, Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya.

2) Berdasarkan pelaksanaan

a. Kritik judisial

Cirinya:

1. Menganalisis karya sastra berdasarkan pokok,organisasi,teknik,serta


gayanya.

2. Merdasar pertimbangan individu atas dasar standar umum.

b. Kritik induktif

Cirinya:

1. Menguraikan karya sastra berdasarkan fenomena yang ada

2. Menganalisis secara objektif sebagaimana halnya ahli ilmu alam

c. Kritik impresionistik

Cirinya:

1. Menggambarkan kritik dengan kata dan sifat khusus karya

2. Menyatakan tanggapan langsung setelah membaca karya sastra

3) Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra

a. Kritik mimetik

Cirinya:

1. Tidak percaya bahwa karya sastra adalah penggambaran hidup manusia

3
2. Cenderung mengukur kemampuan karya dalam menangkap gambaran
kehidupan

b. Kritik pragmatik

Cirinya:

1. Berpandangan bahwa karya sastra dibentuk untuk memberi efek tertentu


kepada pembaca

2. Cenderung menilai karya berdasarkan keberhasilannya mencapai tujuan

c. Kritik ekspresif

Cirinya:

1. Mengutamakan kebebasan penulis dalam mengekspresikan idenya

2. Cenderung menimbang karya sastra dengan menunjukan kemampuan


pencurahan,kesejatian, dan visi penyair.

d. Kritik objektif

Cirinya:

1. Meyakini bahwa karya sasra adalah karya yang mandiri

2. Menekankan pada unsur untrinsik

2.Bagaimana ciri-ciri teks esai?

Secara umum, teks esai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


a. Cenderung singkat, padat, dan terfokus pada objek yang ditulis.

Esai ditulis dengan jumlah kalimat yang singkat atau pendek sehingga isi
kajian hanya terfokus pada objek yang dibahas dan harus ditulis singkat
padat dan jelas.

4
b. Menggunakan gaya bahasa yang sangat pribadi atau personal sesuai dengan
karakter penulis.
Esai yang ditulis oleh penulis memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda-
beda karena esai dapat ditulis oleh semua orang yang ingin menanggapi suatu
permasalahan atau mengangkat permasalahan sesuai dengan pendapatnya.
c. Selalu tidak utuh
Penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan
subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk
disampaikan kepada para pembaca.
d. Memenuhi keutuhan penulisan
Walaupun tidak utuh, namun tetap memiliki nilai kesatuan dan
memenuhi syarat-syarat penulisan.
e. Berbentuk prosa
Berbentuk karangan bebas dalam bentuk komunikasi biasa serta
mengindari penggunaan bahasa figuratif.

Namun, sama halnya dengan kritik sastra, esai juga memiliki berbagai jenis
dimana semuanya memiliki ciri khas masing-masing. Berikut merupakan jenis-
jenis esai beserta ciri khasnya.

1. Esai deskriptif.

Cirinya:

Penulis dapat menuliskan subjek apa saja yang menarik perhatiannya.


Contoh : Sepatu, pantai, dll.

2. Esai tajuk

Cirinya:

1. Dapat dilihat di surat kabar atau majalah

2. Menyatakan pandangan terhadap isu tertentu

5
3. Tidak perlu mencantumkan nama penulis

3. Esai cukilan

Cirinya:

1. Memperbolehkan penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan


individual seseorang kepada pembaca.

2. Penulis tidak menuliskan biografi.

4. Esai pribadi

Cirinya:

1. Hampir sama dengan esai cukilan. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri
oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.

2. Penulis membuka tabir tentang dirinya sendiri.

5. Esai reflektif

Cirinya:

1. Ditulis secara formal dengan nada baca serius.

2. Mengungkapkan secara mendalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati


tentang topik yang penting berhubungan dengan hidup(kematian, politik,
pendidikan dan hakikat manusiawi).

3. Ditujukan kepada cendekiawan.

6. Esai kritik

Cirinya:

1. penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni; misalnya lukisan, tarian,
pahat, patung, teater, dan kesusastraan.

2. membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis


tentang karya seni.

6
3.Bagaimana perbedaan teks kritik dan esai berdasarkan pengetahuan dan
sudut pandang penulisnya? Jelaskan dalam bentuk tabel!

Tabel 1 : Perbandingan Kritik dan Esai

Berdasarkan Pengetahuan yang Disajikan

No Kritik Esai

1 Objek kajian adalah karya, Objek kajian dapat berupa karya


misalnya seni musik, sastra, tari, atau fenomena.
drama, film, pahat, dan lukis.

2 Ada deskripsi karya, bila karya Tidak ada ringkasan atau sinopsis
berwujud buku deskripsinya karya.
berupa sinopsis atau novel.

3 Menyajikan data objektif. Tidak selalu menyajikan data.

Tabel 2 : Perbandingan Kritik dan Esai

Berdasarkan Pandangan Penulisnya

No Kritik Esai

1 Penilaian terhadap karya Kajian dilakukan secara subjektif,


dilakukan secara objektif disertai menurut pendapat pribadi penulis
data dan alasan yang logis. esai.

2 Dalam memberikan penilaian Jarang atau hampir tidak pernah


seringkali menggunakan kajian mencantumkan kajian teori.
teori yang sudah mapan.

3 Pembahasan terhadap karya secara Objek atau fenomena yang dikaji


utuh dan menyeluruh. tidak dibahas menyeluruh, tetapi
hanya pada hal yang menarik
menurut pandangan penulisnya.
Meskipun demikian, pembahasan

7
dilakukan secara utuh.

4.Bagaimana struktur/sistematika teks kritik dan teks esai?Jelaskan secara


detail! Berikan contoh teksnya.(Boleh mengambil dari buku paket)

Teks kritik dan esai termasuk ke dalam teks eksposisi, karena menyatakan
pendapat atau argumentasi. Maka, untuk mengetahui struktur teks kritik dan esai,
bisa merujuk pada struktur teks eksposisi. Struktur teks eksposisi terdiri dari
pernyataan pendapat(tesis), argumen, dan penegasan ulang.

Dalam teks kritik, terdapat beberapa struktur yang harus dicantumkan:

1) Pendapat/ tesis, berisi tentang hasil penilaian terhadap sebuah karya. Bagian
tesis ini haruslah berisi pengantar yang memadai tentang topik yag sedang
dibahas. Unsur yang paling penting di sini adalah kalimat tesis yang
disampaikan secara jelas dan eksplisit yang nantinya akan mengontrol jalan
pikirn yang akan disampaikan pada bagian argumen.

2) Argumen, berisi tentang data-data obyektif dalam karya serta alasan yang
logis guna membuktikan argumen yang disampaikan. Argumen ini berisi
penjabaran tentang gagasan utama pada kalimat tesis. Umumnya disusun
dalam bentuk paragraf per poin penyampaiannya yang masing-masing
paragraf berisi gagasan utama argumen(minimal dua paragraf). Setiap
paragraf haruslah menjelaskan gagasan yang lebih spesifik lagi agar argumen
lebih meyakinkan dengan cara menggunakan penjelasan yang logis.

3) Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa ringkasan atau pengulangan


kembali tesis dalam kalimat yang berbeda. Paragraf ini biasanya berisi
rangkuman pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup
ini juga bisa berupa penegasan atas pendapat yang telah disampaikan di
bagian argumen.

Perhatikan hasil analisis sistematika kritik Capaian Eksperimen Novel Lelaki


Harimau” berikut ini.

8
Sistematika Kutipan teks

Pernyataan pendapat ...Sebuah novel yang juga masih


memendam semangat eksperimen.
Berbeda dengan Cantik ituLuka yang
mengandalkan kekuatan narasi yang
seperti lepas kendali dan deras
menerjang apa saja, Lelaki Harimau
memperlihatkan penguasaan diri
narator yang dingin terkendali, penuh
pertimbangan, dan kehati-hatian.

Argumen 1. Di sana, ada semacam kompromi


antara semangat eksperimen dengan
hasratnya untuk tidak terlalu memberi
beban berat bagi pembaca. Rangkaian
kalimat panjang yang melelahkan itu,
diolah dalam kemasan yang lain
sebagai alat untuk membangun
peristiwa.

2. Secara tematik, Lelaki Harimau


tidaklah mengusung tema besar,
pemikiran fi lsafat, atau fakta historis.
Ia berkisah tentang kehidupan
masyarakat di sebuah desa kecil.

3. Pencerita seperti sengaja tidak


membiarkan dirinya berdiri terpaku
pada satu titik. Ia menyoroti satu
tokoh. Kemudian, secara perlahan
beralih ke tokoh lain.

4. Meski begitu, Lelaki Harimau,

9
dilihat dari sudut itu, tetap saja
menghadirkan kekhasannya sendiri.
Selain pola alur yang demikian, Eka
menggunakan kalimat-kalimat itu
sebagai pintu masuk menghadirkan
rangkaian peristiwa. Sistematika
Kutipan teks

5. Hal lain yang juga ditampilkan Eka


dalam novel ini menyangkut cara
bertuturnya yang agak janggal, tetapi
benar secara semantis. Ia banyak
menghadirkan metafora yang terasa
agak aneh, tetapi tidak menyalahi
makna semantisnya.

Penegasan ulang Dalam beberapa hal, Lelaki Harimau


harus diakui, berhasil memperlihatkan
sejumlah capaian. Ia menjelma tak
sekadar mengandalkan imajinasi,
tetapi juga bertumpu lewat proses
berpikir dan tindak eksploratif kalimat
dengan berbagai kemungkinannya.

Dalam teks esai, pendapat/tesis yang disampaikan adalah pandangan penulis


terhadap objek atau fenomena yang disorotinya. Argumen yang disajikan berupa
alasan yang logis yang subjektif. Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa
ringkasan atau pengulangan kembali

10
Perhatikan contoh analisis sistematika, berdasarkan struktur teks, teks esai:
”Batman” berikut ini.

Sistematika Kutipan teks

Pernyataan pendapat Batman tak pernah satu, maka ia tak


berhenti.

Argumen 1. Tiap kali, kita memang bisa


mengidentifi kasinya dari sebuah
topeng kelelawar yang itu-itu juga.
Tapi tiap kali ia dilahirkan kembali
sebagai sebuah jawaban baru terhadap
tantangan baru. Sebab selalu ada
hubungan dengan hal-ihwal yang tak
berulang, tak terduga—dengan
ancaman penjahat besar The Joker
atau Bane, dalam krisis Kota Gotham
yang berbeda-beda.

2. Sebab itu, Batman bisa bercerita


tentang asal mula, tetapi asal mula
dalam posisinya yang bisa diabaikan:
wujud yang pertama tak menentukan
sah atau tidaknya wujud yang kedua
dan terakhir. Wujud yang kedua dan
terakhir bukan cuma sebuah fotokopi
dari yang pertama.

3. Satu topeng, satu nama—sebuah


sintesis dari variasi yang banyak itu.
Tapi sintesis itu berbeda dengan
penyatuan.

11
Penegasan ulang Walhasil, akhirnya selalu harus ada
kesadaran akan batas tafsir. Akan
selalu ada yang tak akan terungkap—
dan bersama itu, akan selalu ada
Gotham yang terancam kekacauan dan
keambrukan. Itu sebabnya dalam “The
Dark Knight Rises”, Inspektur Gordon
tetap mau menjaga misteri Batman,
biarpun dikabarkan Bruce Wayne
sudah mati. Dengan demikian bahkan
penjahat yang tecerdik sekalipun tak
akan bisa mengklaim ”aku tahu”.

12
5.Bagaimana unsur kebahasaan teks kritik dan teks esai?Jelaskan masing-
masing dengan contoh!

Pada dasarnya, sebagai teks eksposisi, teks kritik dan esai memiliki unsur
kebahasaan yang tidak jauh berbeda dari unsur kebahasaan teks eksposisi.

1) Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif

Guna meyakinkan opini yang disampaikan, penulis pastilah


menambahkan banyak ataupun sedikit kalimat persuasi pada teks yang ia
tulis. Kalimat persuasi ini yang dapat meyakinkan pembaca terhadap teksnya.

Contoh:

a. Maka dari itu, kita seharusnya sudah bisa menjadi negara maju apabila
negara kita bersih dari tikus-tikus berdasi. Bukankah banyak orang-orang
pemimpin negeri yang nyatanya terikat korupsi dan akhirnya masuk bui?

b. Dengan adanya hal tersebut, pastilah para warga akan berbondong-


bondong datang untuk membeli novel terbaru, karena satu buku sama dengan
satu langkah Indonesia maju, dan lima langkah berantas kemiskinan.

2) Menggunakan kalimat pendapat dan kalimat fakta

Saat mengungkapkan pendapat pribadi, pastilah dalam kritik akan


dibantu dengan fakta yang bisa mendorong posisi argumen tadi agar lebih
dipercaya.

Contoh:

a. Menurut penelitian ahli sastra, setelah hadirnya novel yang lebih baik,
maka tingkat penjualan novel lama tersebut menurun 40%.

b. Dengan struktur bacaan yang cukup panjang dan rumit, maka pastilah
tidak akan ada orang yang mau membaca karya tersebut.

3) Menggunakan kalimat yang bersifat menilai atau mengomentari

13
Kalimat yang mengomentari sangat diperlukan guna mengetahui kurang dan
lebihnya suatu karya yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi penulis.

Contoh:

a. Salah satu kumpulan novel karya Habibullah tersebut sangatlah


fenomenal di kalangan remaja.

b. Kedua karya tersebut nyaman untuk dibaca karena bahasanya yang


sederhana dan lugas.

4) Menggunakan kata-kata teknis sesuai dengan konteks yang dibahas

Dalam penulisannya, kritik maupun esai akan menggunakan kata teknis,


yaitu kata-kata yang sesuai hanya dengan konteks pembahasan tersebut, tidak
untuk konteks lainnya.

a. Film terbaru tersebut telah menarik banyak penghargaan baik dari


sutadara domestik maupun mancanegara.

b. Dikatakan dalam novel tersebut, saat luas geografis kota sudah tidak
memungkinkan, maka akan ada urbanisasi sesuai instruksi pelaku utama.

c. Dapat dilihat bahwa artis yang sedang naik daun selalu sukses karena
membintangi film ternama.

5) Menggunakan kata kerja mental


Hal ini berkaitan dengan karakteristik teks eksposisi yang bersifat
argumentatif.
a. Sebuah novel yang juga masih memendam semangat eksperimen.

b. Dengan hanya mengandalkan sebuah alinea dan 21 kalimat, Eka bercerita


tentang sebuah tragedi pembantaian yang terjadi di negeri antah-berantah
(Halimunda).

c. Kadang kala muncul di sana-sini pola kalimat yang mengingatkan kita pada
style penulis Melayu Tionghoa.

14
e. Tiap kali kita memang bisa mengidentifi kasinya dari sebuah topeng kelelawar
yang itu-itu juga.

6.Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menulis teks kritik dan teks
esai?

Hal-hal yang harus diperhatikan menyangkut pada prinsip penulisan teks


kritik dan esai, antara lain:

a. Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas. Hasil ulasannya pun
harus memberikan keterangan atau memperlihatkan sebab-musabab yang
berkaitan dengan suatu peristiwa yang nyata. Jadi, yang terpenting bukan apa
yang diulas, tetapi bagaimana cara penulis memberikan ulasannya.

b. Pendekatan yang digunakan harus jelas, apakah persoalan didekati dengan


pendekatan faktual atau imajinatif.

c. Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukung oleh fakta yang
nyata dan objektif. Penulis tidak boleh mengubah fakta untuk mendukung
pandangannya. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, tidak samar-samar,
harus dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan
kebenarannya.

d. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, jangan samar-samar, harus dapat


dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan kebenarannya.

7.Bagaimana langkah-langkah menyusun teks kritik dan teks esai?

15
Penyusunan teks kritik dan teks esai berbeda karena hal yang diamati dari
kedua teks tersebut sudah berbeda. Teks kritik lebih mengamati karya, sedangkan
esai bisa mengamati apa saja termasuk fenomena.
A. Langkah mengonstruksi/menyusun teks kritik
1. Memilih karya yang akan dikritik(film, buku, novel, dll)
2. Mendata identitas karya yang telah dipilih(tebal, tahun terbit, dll)
3. Membuat deskripsi karya tersebut(untuk film, drama, wujud deskripsinya
adalah sinopsis
4. Mendata kelebihan dan kelemahan karya tersebut.
5. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah didata, mulai menyusun
teks kritik sederhana.
6. Jangan lupa untuk memperhatikan unsur kebahasaan dan sistematika
penulisan, sertakan pula fakta.
B. Langkah mengonstruksi/menyusun teks esai
1. Mengamati fenomena yang terjadi di sekitar, dari koran, majalah, berita,
dll yang aktual!
2. Menentukan satu bagian saja dari fenomena tersebut yang menarik
perhatian dan kita memiliki cukup pengetahuan untuk membahasnya.
3. Membuat pernyataan pribadi mengenai hal dari fenomena yang dipilih.
4. Menyiapkan argumen guna mendukung pernyataan pribadi.
5. Mulai menulis esai dari pernyataan pribadi dan argumen yang telah dibuat
menggunakan bahasa sendiri tanpa terpengaruh bahasa orang lain.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim(-). Pengertian, Jenis-jenis, dan Struktur dalam Kritik Sastra dan Esai.
Dikutip pada 25 Juli 2019 dari Jaddung:
http://jaddung.blogspot.com/2018/02/pengertian-jenis-jenis-dan-struktur-
dalam-kritik-sastra- dan-esai.html?m=1

Anonim(2007, 11 Februari). Pengertian Kritik dan Esai. Dikutip 23 Juli 2019


dari Intipena: https://intipena.blogspot.com/2017/03/pengertian-ciri-ciri-
kritik-dan-esai-lengkap-beserta-co ntohnya.html?m=1

Anonim(2018, 19 April). Kumpulan Contoh Teks Esai, Esai Sastra dan Kritik
Sastra Lengkap. Dikutip 25 Juli 2019 dari Yulia Rahmawati 10:
http://yuliarahmawati10.blogspot.com/2018/04/kumpulan-contoh-teks-esai-
esai-sastra.html? m=1

Heryansyah, Tedy Rizkha(2017, 3 Oktober). Hal-hal Penting pada Penulisan


Kritik dan Esai. Dikutip 25 Juli 2019 dari Ruang Guru:
https://blog.ruangguru.com/hal-hal-penting-pada-penulisan-kritik-dan-esai

Sabarina, Yuli(2017, 30 Desember). RRP TEKS KRITIK DAN ESAI KELAS XII
SEMESTER 2. Dikutip 25 Juli 2019 dari Zuhri Indonesia:
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/12/rpp-teks-kritik-dan-esai-kelas-
xii.html?m=1

Suryaman, Maman, Suherli dan Istiqomah. 2018. Bahasa Indonesia


SMA/MA/SMK/MK KELAS XII. Jakarta: Kemendikbud.

17

Anda mungkin juga menyukai