Anda di halaman 1dari 23

EPIDEMIOLOGI GIZI

1. KONSEP HOST,AGENT,ENVIRONMENT
DIBIDANG GIZI
2. TRANSISI EPIDEMIOLOGI GIZI

Dr.Denas Symond, MCN**)


Handout: Epidemiologi S-1 Gizi FKM Unand

**)STAF PENGAJAR FKM UNAND


I.PENDAHULUAN

 Epidemiologi
Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari kejadian
penyakit dan status kesehatan pada manusia
 Epidemiologi Gizi
Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari malnutrisi
(kelainan gizi) pada manusia
 Asumsi Penyakit dan Kelainan Gizi
a. Kelainan gizi tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara
acak.
b. Kelainan gizi pada manusia mempunyai faktor penyebab
(resiko)

 Epidemiologi Gizi mempelajari :


- Populasi yang mana terjadi kelainan gizi
- Umum, jenis kelamin dan tingkat sosek yang terkena
kelainan gizi
- Geografis dan budaya suatu etnis yang terkena
- Faktor apa penyebabnya ?
 Epidemiologi gizi mempelajari :
 Distribusi kelainan gizi
 Frekuensi kelainan gizi pada suatu kelompok populasi
 Kelompok yang cenderung mengalami kelainan gizi

 Ukuran :
 Prevalensi
 Frekwensi
 Insiden

II. Konsep Dasar timbulnya kelainan gizi :

1. Sumber dari kelainan gizi (agent)


2. Penjamu (Host)
3. Lingkungan (Envinoment)
Ad 1. Agent kelainan gizi
a. asupan zat gizi yang tidak seimbang
b. Penyakit  infeksi

Ad 2. Penjamu (Host)
Kelompok usia rentan :
- Bayi - Pekerja pasar
- Balita - Manula
- Ibu Hamil
- Ibu menyusui
Ad 3. Lingkungan :
Geografis terpencil
Pegunungan  kurang yodium
Lingkungan padat
Kemiskinan
Pendidikan rendah
Banyak pantangan, dll
III. HUBUNGAN KAUSAL DARI FAKTOR RESIKO
KELAINAN GIZI

1. Contoh hubungan

Asupan
Kekurangan gizi

Penyakit

2.
Konsep Hubungan Kausal :
a. Necessary (diperlukan)
b. Sufficient (dicukupkan)
3. Model untuk menentukan Hubungan Kausal
kelainan Gizi :
a. Deterministik  Etiologi
b. Probabilitas  Prediksi resiko misal : OR dan RR

4. Kriteria hubungan Kausal :


a. Kronologis waktu
b. Kekuatan hubungan
c. Spesifitas
d. Konsistensi
e. Efek respon dari dosis
f. Biological Plansibility
g. Koheren
h. Analogi
i. Ada bukti Eksperimen
IV. Model teori penyebab kelainan gizi :

1. Model Unicef
2. Model Martorell
3. Model Andersen
4. Model Pradilla

V. Masalah Gizi utama di negara berkembang:

1. KEP besar masalah 30 %  balita

Faktor resiko : asupan, penyakit,


pengasuhan dan sosek keluarga

- Bumil 10 – 30 %olik, pengasuh,


sosek
- Faktor resiko :
Asupan, metabolik, pengasuh,
sosek
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

Induk semang (host)

Penyebab penyakit
Lingkungan

Segitiga ini menjelaskan hubungan antara penyebab penyakit, induk semang, dan lingkungan.
JARING-JARING SEBAB AKIBAT
…faktor 8
faktor 3
…faktor 9 faktor 1
faktor 4
…faktor 10
faktor 5 penyakit X
…faktor 11 faktor 2
faktor 6 Model ini menunjukkan
…faktor 12 bahwa perubahan dari salah
satu faktor akan mengubah
faktor 7 keseimbangan antara
mereka yang berakibat
bertambah atau
berkurangnya penyakit yang
bersangkutan.
RODA
Manusia (Inti Genetik)

Induk semang
Lingkungan Fisik
Lingkungan sosial

Lingkungan Biologis

Seperti halnya model jaring-jaring sebab akibat, model roda


memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan
dalam timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan
pentingnya agen. Disini dipentingkan hubungan antara
manusia dengan lingkungan hidupnya.
MODEL UNICEF
2. Anemia Difesiensi Fe
a. Ibu hamil ± 45%
Faktor resiko
- Asupan Fe
- Cacing
- Fisologis
kehamilan
- Pendarahan
b. Balita ± 30%
- asupan
- Parasit
3. Defisiensi Vitamin A
a. Balita - 10 – 15%
- Faktor resiko :
- Asupan Vitamin A
- Lemak
4. GAKY
a. Bayi Kretin <1%
T3 & T4 kurang (1)
b. Anak SD ≥ 20%
- Asupan Geografis
Fortisikasi tdk jalan
Suplementasi tidak jalan

5. Obesitas
- Anak SD - 10%
- Ibu -14%
V. STUDI EPIDEMIOLOGI KELAINAN GIZI
1. Menentukan besar masalah dan distribusi
Masalah  Cross-Sectional (Survei)
2. Menentukan Faktor resiko kelainan gizi :
a. Cross-Sectional Analitik
b. Case Control
c. Kohort
d. Eksprimental
VI. KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI GIZI
1. Menentukan besar masalah kelainan gizi 
program penanggualangan
2. Distribusi masalah berdasarkan umur, seks,
geografi, Sosial  cara menanggulangi
masalah
3. Menetukan Faktor Resiko  untuk
pencegahan pengobatan
VII. TRANSISI EPIDEMIOLOGI: PERUBAHAN
DISTRIBUSI DAN FREKUENSI PENYEBAB YANG
MEMUNGKINKAN MUNCULNYA MASALAH PENYAKIT BARU.

Transisi epidemiologi berkaitan dengan:


1. Perubahan struktur masyarakat (agraris ke
industri)
2. Perubahan struktur penduduk (golongan lansia
meningkat)
3. Peningkatan yankes dalam menanggulangi
penyakit infeksi dan meningatnya usia harapan
hidup penduduk (perbaikan pola kehidupan)
4. Perbaikan sanitasi (lingkungan diperbaiki maka
penyakit menular menurun)
5. Peningkatan Sosek maka kesejahteraan
penduduk meningkat dgn catatan terjadi
perubahan behaviour.
RUJUKAN
1. Margaret B.Metal 1991.Design Conseps in
Nutrisional Epidemiologi
2. Willet W.1998.Nutritional Epidemiology
3. Jaliffe and jeliffe,1989.Comunity Nutrional
Assesment
4. Murti B,1997.Prinsip dan Metode Riset
epidemiologi
ATROFI OTOT
PASIEN MARASMIK KWASHIORKOR RAWAT RSU
DR.M.JAMIL KONDISI I
Anak lk 21 bl 6,5 Kg PB 70Cm ; BB/TB 45% ( -3SD )
THANKYOU MOM

Anda mungkin juga menyukai