Anda di halaman 1dari 8

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN TANTANGAN DUNIA BISNIS DAN

ISO-14001 LINGKUNGAN HIDUP:

Pergeseran Paradigma
dalam
Dr. Ngudiantoro Pengelolaan Lingkungan Hidup
FMIPA Matematika Unsri
HP: 08129827133
Email: ngudiantoro@unsri.ac.id

TEKANAN LUAR TERHADAP INDUSTRI TEKANAN DARI DALAM ORGANISASI

 Konvensi/protokol antarbangsa  Mutu produk


 Peraturan perundang-undangan  Kepuasan karyawan
 Pelanggan dan konsumen  Kesehatan dan keselamatan karyawan
 Kelompok lingkungan  Kenyamanan lingkungan
 Masyarakat setempat  Produktivitas
 Penanam modal  Nilai asset
 Pihak asuransi  Pencapaian sasaran usaha
 Pengelolaan resiko bisnis

PERGESERAN PARADIGMA PERGESERAN PARADIGMA


PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(1) (2)
 Dari pengelolaan limbah ujung pipa (end of pipe) ke  Dari cara penanganan yang bersifat parsial ke cara
pengelolaan limbah di setiap titik proses sejak awal penanganan yang bersifat sistemik

 Dari peraturan perundangan (command & control) ke  Dari cara pengelolaan yang bersifat sendiri-sendiri ke cara
instrumen pasar (market based instrument) pengelolaan yang bersifat jaring kerjasama (net works)

 Dari yang bersifat wajib ke sukarela  Dari yang bersifat instrumental ke yang bersifat
fundamental (value, ethics)

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 1


PERANGKAT MANAJEMEN LINGKUNGAN
PERANGKAT MANAJEMEN LINGKUNGAN
Organisasi Ekosistem

Audit Cleaner
Marked based Instrumen Uraian AMDAL Ekolabel ISO-14001
Lingkungan Production
Pelaksanaan Tahap studi Tahap operasi Tahap operasi Tahap operasi Tahap operasi
Program DAS Kritis kelayakan

Teknologi Fungsi  Evaluasi Penilaian Implementasi dan Implementasi dan Implementasi


Cleaner Langit Kebijakan kelayakan ketaatan sertifikasi sertifikasi pencegahan
Poduct Biru Lingkungan lingkungan operasi kesesuaian operasi kesesuaian pencemaran
Prokasih Audit proyek terhadap terhadap praktek, sistem lingkungan
 Pencegahan praktek, prosedur, dan manajemen
AMDAL UKL & dampak prosedur, dan peraturan menurut stándar
UPL lingkungan peraturan tertentu ISO-14001
PROTOKOL Eko- Pantai &
Peraturan tertentu
Perundang- label Laut
KYOTO ISO- Kepedulian
Lestari Sifat Wajib Sukarela Sukarela Sukarela Sukarela
undangan 14000 Konsumen
Manfaat  Perolehan  Status  Status  Status  Efisiensi
Keanekaragaman
ijin operasi pentaatan pentaatan pentaatan  Pentaatan
KONVENSI Hayati Adipura  Pedoman  Kinerja  Perolehan  Perolehan peraturan
BAZEL pengelolaan manajemen/ sertifikat sertifikat  Kinerja
dan lingkungan  Efisiensi  Efisiensi lingkungan
Good Environmental Governance pemantauan  Efisiensi  Kinerja  Kinerja
lingkungan manajemen/ manajemen/
PROTOKOL lingkungan lingkungan
Global PROTOKOL MONTREAL CARTAGENA
Nasional/Prov/Kab/Kota

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN APA TUJUAN MEMBANGUN SML ???


ISO-14001
 Untuk mendapatkan sertifikat ISO-14001 ?
DEFINISI:  Tidak perlu sertifikat:
- Memelihara ketaatan terhadap peraturan LH
Bagian dari sistem manajemen - Melakukan penghematan sumberdaya
keseluruhan yang mencakup struktur - Melindungi lingkungan dan karyawan
organisasi, perencanaan, kegiatan, - dan lain-lain
tanggung jawab, praktek, prosedur, proses,
dan sumberdaya untuk membangun,
menerapkan, mencapai, mengkaji ulang,
dan memelihara kebijakan lingkungan

ISU POKOK PENERAPAN SML MANFAAT DAN IMPLIKASI SML


(1)

 Perbaikan berkelanjutan MANFAAT:


 Ketaatan terhadap peraturan  Melindungi kesehatan manusia dan lingkungan
 Peran dan tanggung jawab  Memelihara dan meningkatkan mutu lingkungan
 Tingkat kepedulian lingkungan manajemen dan  Menumbuhkan kepercayaan pihak-pihak peminat bahwa:
karyawan -
Ada upaya-upaya manajemen yang mampu memastikan
kebijakan, tujuan, dan sasaran manajemen dapat tercapai
 Pencapaian tujuan dan sasaran lingkungan
- Langkah-langkah pencegahan lebih diprioritaskan
 Akutansi biaya lingkungan dibandingkan langkah-langkah koreksi
- Dapat menunjukkan bukti-bukti organisasi mentaati
peraturan perundangan yang berlaku
 Memiliki kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan
menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan lingkungan

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 2


MANFAAT DAN IMPLIKASI SML MANFAAT DAN IMPLIKASI SML
(2) (3)
MANFAAT: MANFAAT:
 Meningkatkan daya saing & keunggulan kompetitif  Biaya operasi (terutama pengendalian dampak) lebih terkendali
 Memberikan keuntungan ekonomi  Menurunkan resiko insiden
 Menjamin konsumen bahwa organisasi memiliki komitmen
untuk mengimplementasikan SML  Mampu menunjukkan adanya upaya pengelolaan lingkungan
yang baik
 Meningkatkan citra organisasi
 Memenuhi kriteria investor dan memperbaiki akses ke modal  Mengurangi input materi dan energi
usaha  Memfasilitasi perolehan perijinan
 Mendorong biaya asuransi usaha pada tingkat yang lebih layak  Mendorong pembangunan dan saling berbagi pengalaman untuk
 Mempertinggi nilai saham solusi masalah lingkungan
 Mempengaruhi persyaratan sertifikasi yang diminta oleh vendor  Memperbaiki hubungan antara industri dan pemerintah
 Mengendalikan aspek lingkungan penting yang berkaitan dengan
organisasi lain

MANFAAT DAN IMPLIKASI SML PRINSIP DAN UNSUR-UNSUR SML


(4)
IMPLIKASI: Prinsip 1 - Komitmen dan Kebijakan
Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki
 Diperlukan ekstra sumberdaya dari organisasi ketika komitmen terhadap SML

mengadopsi dan membangun SML Prinsip 2 - Perencanaan


Organisasi harus menyusun rencana untuk mentaati kebijakan lingkungan
 Birokrasi organisasi cenderung/berpotensi meningkat karena yang ditetapkan sendiri
adanya prosedur, instruksi kerja, dan proses sertifikasi Prinsip 3 - Implementasi
Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan
dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mentaati kebijakan
lingkungan, tujuan, dan sasaran manajemen
Prinsip 4 - Pengukuran & Evaluasi
Organisasi harus mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja
lingkungannya
Prinsip 5 - Peninjauan & Perbaikan
Organisasi harus mengkaji-ulang dan terus menerus memperbaiki SML dengan
maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah dicapai

SIKLUS SML ISO-14001 KEBIJAKAN


LINGKUNGAN PRINSIP 1 – KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Perbaikan
PERENCANAAN
Berkelanjutan
• Aspek Lingkungan  Pucuk Manajemen
• Peraturan Perundangan - Menunjukkan punya komitmen
- Menetapkan kebijakan lingkungan
• Tujuan & Sasaran
KAJI ULANG • Program Manajemen  Memuat Komitmen untuk:
MANAJEMEN - Mencegah pencemaran
- Mentaati peraturan perundang-undangan
IMPLEMENTASI & OPERASI - Terus menerus melakukan perbaikan
TINDAKAN KOREKSI &
• Peran, Struktur & Tanggungjawab
PENCEGAHAN  Digunakan sebagai:
• Pelatihan, Kepedulian & Kompetensi - Arahan untuk implementasi & pemeliharaan SML
• Pemantauan & Pengukuran
• Komunikasi - Landasan penetapan tujuan dan sasaran
• Ketidaksesuaian, Tindakan
Koreksi & Pencegahan • Dokumen SML
 Dikaji ulang secara periodik dan direvisi sebagai refleksi atas
• Rekaman • Pengendalian Dokumen
berubahnya situasi dan kondisi organisasi
• Audit SML • Pengendalian Operasi
• Kesiagaan & Tanggap Darurat

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 3


PRINSIP 2 – PERENCANAAN ASPEK LINGKUNGAN
(1)
Bagaimana kita membuat perencanaan yang sistematis, terarah, PERTIMBANGAN:
dan menjamin kebijakan lingkungan organisasi ditaati?  Apa aspek-aspek lingkungan dari aktivitas, produk atau jasa
organisasi itu?
 Aspek Lingkungan
 Apakah aktivitas, produk atau jasa organisasi menghasilkan
 Peraturan Perundang-undangan dan Ketentuan Lain berbagai dampak lingkungan yang nyata-nyata merugikan?
 Tujuan dan Sasaran
 Apakah organisasi memiliki prosedur untuk mengevaluasi
 Program Manajemen Lingkungan dampak proyek-proyek baru bagi lingkungan?
 Apakah lokasi organisasi tersebut membutuhkan pertimbangan
lingkungan khusus, misalnya bidang-bidang lingkungan yang
sensitif?

ASPEK LINGKUNGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


(2) DAN KETENTUAN LAIN
PERTIMBANGAN: Peraturan Perundang-undangan Lingkungan:
 Bagaimana segala perubahan atau tambahan yang dimaksud  Peraturan pemerintah (nasional, daerah)
terhadap aktivitas, produk atau jasa mempengaruhi aspek-  Perijinan (ijin lokasi, lisensi, dll)
aspek lingkungan serta dampak-dampak terkait?

 Seberapa signifikan dampak-dampak potensial lingkungan


Ketentuan lain:
seandainya suatu kegagalan proses terjadi?  Konvensi/protokol internasional
 Seberapa sering situasi tersebut akan muncul sehingga dapat  Standar atau spesifikasi teknis
menimbulkan dampak?  Standar konsumen
 Apa saja aspek-aspek lingkungan yang signifikan dalam lingkup
lokal, regional, atau global?

TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN

 APA yang mau dicapai?  Program kerja lingkungan untuk mencapai kebijakan,
tujuan, dan sasaran lingkungan yang telah ditetapkan
 KAPAN mau tercapai?
 Terdiri dari:
- Sasaran adalah tanggung jawab seluruh karyawan - APA yang akan dilakukan?
(pelaksana dan manajemen) - BAGAIMANA melakukannya?
- Sasaran hanya dapat tercapai melalui kerjasama - SIAPA yang bertanggung jawab?
dan partisipasi seluruh karyawan - KAPAN dilakukan dan KAPAN selesai?

 Sasaran harus terukur, dapat dicapai, dan memiliki


target waktu

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 4


PRINSIP 3 – IMPLEMENTASI DAN OPERASI STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB

Bagaimana kita mengimplementasikan dan mengoperasikan Setiap karyawan memiliki peran dan tanggung jawab dalam
kegiatan yang menimbulkan aspek lingkungan penting agar tujuan menjaga lingkungan sesuai dengan lingkup tugas pekerjaannya
dan sasaran tercapai? masing-masing

 Struktur dan Tanggung Jawab  Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP/IK


 Pelatihan, Kepedulian, dan Kompetensi  Mencegah semaksimal mungkin ceceran, tumpahan,
 Komunikasi pemborosan, dan pencemaran lingkungan
 Dokumentasi SML  Membersihkan dan melaporkan bilamana terjadi
 Pengendalian Dokumen
tumpahan/ceceran, cemaran, kebakaran, dll
 Pengendalian Operasi
 Kesiagaan dan Tanggap Darurat

PELATIHAN, KEPEDULIAN, DAN KOMUNIKASI


KOMPETENSI
 Setiap karyawan wajib memperoleh pelatihan kepedulian  Komunikasi Internal
lingkungan diantara fungsi kerja dan tingkat organisasi
 Karyawan yang bekerja di tempat yang menimbulkan dampak  Komunikasi Eksternal
lingkungan penting harus kompeten berdasar pendidikan, kepada pihak luar yang berkepentingan
pelatihan, dan/atau pengalaman

DOKUMENTASI SML PENGENDALIAN DOKUMENTASI

LINGKUP DOKUMENTASI: Seluruh dokumentasi SML harus:

 APA yang harus dilaksanakan?  Ditempatkan dan dipelihara dengan baik


 KAPAN harus dilaksanakan?  Jelas terbaca dan dapat diidentifikasi
 DIMANA akan dilaksanakan?  Diberi tanggal terbit, masa berlaku, dan nomor revisi
 MENGAPA perlu dilaksanakan?  Disetujui oleh staf yang bertanggung jawab
 SIAPA yang akan melaksanakannya?  Secara periodik diperiksa, direvisi bila diperlukan
 BAGAIMANA cara melaksanakannya?  Tersedia pada seluruh lokasi kegiatan yang penting
 Dipelihara dalam masa berlaku dan dimusnahkan bila sudah
kadaluarsa

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 5


PENGENDALIAN OPERASI PENGENDALIAN OPERASI
(1) (2)
 Aspek lingkungan penting harus dikendalikan  Manajemen limbah padat
 Pengendalian operasional dilakukan dengan:  Manajemen limbah cair
- Membuat dan melaksanakan prosedur/instruksi kerja  Manajemen bahan
kegiatan dan operasi  Manajemen limbah B3
- Menetapkan kriteria untuk kerja pelaksanaan kegiatan dan  Manajemen emisi udara
operasi  Manajemen kebisingan
- Mengkomunikasikan prosedur/instruksi kerja terkait kepada  Manajemen getaran
kontraktor dan suplier
 Manajemen kontraktor dan pemasok
 Manajemen air
 Manajemen energi
 Manajemen kemasan bebas

KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT


(1) (2)
 Keadaan darurat  Kesiagaan dan tindakan:
- Keadaan yang tidak diharapkan dan tidak diketahui kapan - Pencegahan
akan terjadi - Penanggulangan
- Perlu kesiagaan agar selalu siap sedia bila terjadi kondisi - Berulangnya kembali kejadian
darurat  Setiap karyawan wajib memahami kondisi-kondisi darurat yang
 Jenis keadaan darurat mungkin terjadi di satuan/unit kerjanya
- Kebakaran/ledakan  Pelatihan dan uji coba secara periodik situasi dan kondisi
- Tumpahan bahan kimia/BBM dalam jumlah besar keadaan darurat
- Kecelakaan  Tim tanggap darurat harus terlatih dan kompeten
- Kegagalan peralatan pengendalian lingkungan
- Gempa bumi
- Banjir

PRINSIP 4 – PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN


TINDAKAN KOREKSI (1)
Implementasi dan operasi SML harus diperiksa dan dievaluasi untuk  Apa saja yang dipantau dan diukur?
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana - Unjuk kerja lingkungan
 Pemantauan dan Pengukuran
- Unjuk kerja manajemen
 Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi, dan Pencegahan
- Ketaatan terhadap peraturan lingkungan
 Rekaman  Pemantauan dan pengukuran memastikan:
 Audit Sistem Manajemen Lingkungan - Unjuk kerja lingkungan dan manajemen sesuai dengan
tujuan dan sasaran lingkungan
- Status ketaatan terhadap peraturan lingkungan

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 6


KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN KOREKSI,
PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN DAN PENCEGAHAN
(2) (1)
 Pemantauan dan pengukuran  Penyimpangan terhadap aturan/ketentuan yang telah disepakati
- Indikator yang dipantau bersama
- Lokasi dan waktu (frekuensi)  Sumber ketidaksesuaian:
- Pengawasan mutu pengukuran - Penyimpangan terhadap ketentuan standar ISO-14001
- Analisis dan evaluasi hasil terhadap tolok ukur - Penyimpangan terhadap peraturan dan ketentuan lain
- Kecenderungan (trend) dari waktu ke waktu - Penyimpangan terhadap prosedur/instruksi kerja
 Kalibrasi peralatan - Tidak tercapainya tujuan dan sasaran
- Menjamin keabsahan pengukuran
- Identifikasi jenis kalibrasi (internal dan eksternal)

KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN KOREKSI,


DAN PENCEGAHAN REKAMAN
(2)
 Setiap karyawan wajib melaporkan terjadinya ketidaksesuaian  Rekaman adalah bukti suatu kegiatan telah dilaksanakan
 Rekaman lingkungan mencakup:
 Sumber informasi ketidaksesuaian:
- Rekaman pelatihan, hasil audit SML, dan evaluasi
- Informasi karyawan
manajemen
- Hasil inspeksi lingkungan
- Kepatuhan terhadap peraturan lingkungan
- Hasil pemantauan dan pengukuran
- Rekaman inspeksi, pemantauan, dan kalibrasi
- Hasil audit SML
- Laporan kejadian insiden dan komplain
 Setiap terjadi ketidaksesuaian harus dilakukan pemeriksaan dan - Informasi kontraktor dan suplier
diterbitkan laporan ketidaksesuaian serta dilakukan tindakan - Rekaman kejadian dan tindakan darurat
koreksi/perbaikan
- Rekaman komunikasi
- Rekaman pengendalian operasional

AUDIT SML PRINSIP 5 – KAJI ULANG MANAJEMEN

 Proses pengujian yang sistematik dan terdokumentasi untuk Pucuk pimpinan mengevaluasi secara berkala
mendapatkan bukti-bukti yang objektif untuk menetapkan kesesuaian (suitability), kecukupan (adequacy),
apakah sistem manajemen lingkungan yang berjalan sesuai
dengan kriteria Audit SML yang ditetapkan oleh organisasi, dan
dan efisiensi (efficiency) pelaksanaan keseluruhan
mengkomunikasikan hasil proses tersebut kepada manajemen sistem manajemen lingkungan untuk menjamin
keberlanjutannya
 Tujuan audit:
- Memastikan kesesuaian terhadap SML yang direncanakan dan
terhadap persyaratan standar ISO-14001
- Memastikan SML telah dilaksanakan dan dipelihara dengan
baik
- Memberikan informasi hasil audit kepada manajemen

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 7


KAJI ULANG MANAJEMEN KAJI ULANG MANAJEMEN
(1) (2)
 Evaluasi dan kemungkinan merubah kebijakan lingkungan,  Agenda kaji ulang manajemen:
tujuan dan sasaran, serta program dan prosedur lingkungan, - Hasil tindak lanjut evaluasi manajemen terdahulu
berdasar: - Hasil audit SML terakhir
- Hasil temuan audit lingkungan - Kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran, serta program
- Perubahan perhatian masalah lingkungan di masyarakat manajemen lingkungan
- Komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan - Pandangan pihak berkepentingan
- Peraturan lingkungan yang akan diberlakukan
- Keinginan dan tuntutan konsumen

 Manajemen menyusun rencana aksi perbaikan dan memastikan


tindak lanjut perbaikan SML berjalan efektif

Dr. Ngudiantoro | Sistem Manajemen Lingkungan 8

Anda mungkin juga menyukai