EKONOMI ISLAM
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Syari‟ah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
ISNAINI MAKRIFATUL FAJARWATI
NIM. 15.21.1.1.021
MOTO
َوًٌََِ ٌٍُّْٔؽَفِّفٔني
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”
(Q.S Al-Muthaffifin: 1)
6
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikanku kekuatan, membekali dengan ilmu melalui dosen-dosen IAIN
Surakarta, Atas karunia dan kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya skripsi ini
dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW. Kupersembahkan karya ini kepada mereka yang
tetap setia berada di ruang dan waktu kehidupanku, khususnya teruntuk :
1. Allah SWT dan Muhammad SAW atas segala ridhonya sehingga saya di
berikan kekuatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Sugiman dan Alm Ibu Suniyarni
yang selalu membimbingku serta do‟a yang tiada henti untuk
kesuksesanku, karena tiada kata seindah lantunan do‟a dan tiada do‟a yang
paling khusuk selain do‟a dari orang tua.
3. Saudaraku Eky Ugi dan Partnerku Wahyu Nur Prasetyo yang selalu
memberiku semangat dan selalu mendukungku
4. Sahabat-sahabatku (Tika, Daham, Intan, Rakhmat, Risma, Dian, Regita,
Endah) dan rekan kerjaku di konter (Villa, Zahra) yang selalu memberikan
semangat, menemani setiap langkahku dan yang selalu membantuku.
5. Semua rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2015, khususnya Hukum
Ekonomi Syariah Kelas A yang menjadi keluarga kecilku selama empat
tahun belajar, susah senang kita rasakan selama kuliah.
6. Kampus IAIN Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan
pengalaman-pengalaman untuk bekal dikehidupan pasca kuliah.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan
mendapat ridha dan pahala dari Allah SWT.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya
7
PEDOMAN TRANSLITERASI
ا Alif
Tidak
Tidak dilambangkan
dilambangkan
ة Ba B Be
د Ta T Te
ط Jim J Je
د Dal D De
س Ra R Er
ط Sin S Es
ن Gain G Ge
ف Fa F Ef
ق Qaf Q Ki
ن Kaf K Ka
ي Lam L El
َ Mim M Em
ْ Nun N En
و Wau W We
ٖ Ha H Ha
ٌ Ya Y Ye
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin Nama
( )ـــَــ Fathah A A
(ِ)ـــــ Kasrah I I
(ْ) Dammah U U
Contoh:
No Kata Bahasa Arab Transiterasi
1. وزت Kataba
2. روش Żukira
3. َز٘ت Yażhabu
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf maka transliterasinya gabungan huruf, yaitu :
Tanda dan Nama Gabungan Huruf Nama
Huruf
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. وُف Kaifa
2. حىي H}aula
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut :
Harakat dan Nama Huruf dan Nama
Huruf Tanda
و...أ Dammah
wau
dan
Ū u dan garis di atas
Contoh:
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. لبي Qāla
2. ًُل Qīla
3. َمىي Yaqūlu
4. ٍِس Ramā
11
4. Ta Marbutah
Transliterasi untuk Ta Marbutah ada dua (2), yaitu :
2. ؼٍحخ T}alh}ah
5. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau Tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda yaitu tanda Syaddah atau Tasydid. Dalam transliterasi ini
tanda Syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
dengan huruf yang diberi tanda Syaddah itu.
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. سثٕٓب Rabbana
2. ٔضٓي Nazzala
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan huruf yaitu ال.
Namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang
yang diikuti oleh huruf Syamsiyyah dengan kata sandang yang diikuti oleh
huruf Qamariyyah.
12
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. ًاٌشٓج Ar-rajulu
2. اجلالي Al-Jalālu
7. Hamzah
Sebagaimana yang telah disebutkan di depan bahwa Hamzah
ditransliterasikan dengan apostrof, namun itu hanya terletak di tengah dan di
akhir kata. Apabila terletak diawal kata maka tidak dilambangkan karena
dalam tulisan Arab berupa huruf alif. Perhatikan contoh berikut ini :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
1. ًأو Akala
2. ْرأخزو Ta'khuzūna
3. إٌؤ An-Nau'u
8. Huruf Kapital
yang ditulis dengan huruf kapital adalah nama diri tersebut, bukan huruf awal
atau kata sandangnya.
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam
tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan tersebut
disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan,
maka huruf kapital tidak digunakan.
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
9. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi‟il, isim, maupun huruf ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan
maka penulisan kata tersebut dalam transliterasinya bisa dilakukan dengan dua
cara yaitu bisa dipisahkan pada setiap kata atau bisa dirangkai.
Contoh :
No Kata Bahasa Arab Transliterasi
Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqin /
وإْ اهلل هلىخرياٌشاصلني Wa innallāha lahuwa khairur-rāziqīn
Fa aufū al-Kaila wa al-mīzāna / Fa
ْفأوفىا اٌىًُ واملُضا auful-kaila wal mīzāna
14
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR SEKUNDER MENURUT HUKUM
EKONOMI ISLAM”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Jenjang
Strata 1 (S1) Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Fakultas Syari‟ah
IAIN Surakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis telah banyak mendapatkan
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,
waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
setulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Mudhofir, S.Ag., M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Surakarta.
2. Dr. Ismail Yahya, S.Ag., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah.
3. Masjupri, S.Ag, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah),
Fakultas Syari‟ah.
4. Diana Zuhroh, M.Ag, selaku wali studi akademik Jurusan Hukum Ekonomi
Syari‟ah.
5. Ahmad Hafidh, S.Ag., M.Ag, selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis menyelesaikan
skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari‟ah IAIN Surakarta yang telah
memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
7. Ibuku dan Bapakku, terima kasih atas do‟a, cinta dan pengorbanan yang tak
pernah ada habisnya, kasih sayangmu tidak akan pernah kulupakan.
8. Teman-teman angkatan 2015 yang telah memberikan keceriaan kepada
penulis selama penulis menempuh studi di Fakultas Syari‟ah IAIN Surakarta.
15
16
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ...................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH .............................................. v
HALAMAN MOTO ........................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... xvii
ABSTRAK ...................................................................................................... xix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ….…………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………...…………………………… 11
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 11
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 12
E. Kerangka Teori ……………………………………………………... 12
F. Tinjauan Pustaka ……………………………………………………. 18
G. Metode Penelitian …………………………………………………... 22
H. Sistematika Penulisan ….………………………………………….... 25
BAB II LANDASAN TEORI
A. Khiyar ………………………………………………………..……... 27
B. Akad-akad dalam perdagangan saham:
1. Akad Jual beli …………………………………………….…….. 30
2. Akad Musyarakah ………………………………………………. 40
3. Akad Wakalah ………………………………………………….. 46
4. Jual beli Musawamah …………………………………………... 50
5. Akad Ijarah ……………………………………………………... 52
6. Akad Hawalah Bil Ujrah ……………………………………….. 55
19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………...… 110
B. Saran ………………………………………………………………..... 111
DAFTAR PUSTAKA
20
BAB I
PENDAHULUAN
orang-orang yang memiliki modal yang dapat bersaing. Untuk itu Islam
memandang masalah ekonomi tidak dari sudut pandang kapitalis, dan juga
masyarakat.
dipesan. Tetapi dengan syarat harus dinyatakan sifat benda itu secara
berdasarkan persetujuan kedua belah pihak atas suka sama suka.1 Oleh
1
Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi Islam,
(Yogyakarta: UII Press, 2001), hlm. 3.
21
rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing, salah satu cara yang
yang cukup strategis, yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan jangka
panjang bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat pemodal.2
2
Ibid..hlm. 5.
22
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
sekunder.
melebihi dari harga nominal (harga yang tertera pada lembaran saham),
3
Ana Rokhmatussa‟dyah dan Suratman, Hukum Investasi dan Pasar Modal, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2015), hlm. 166.
4
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, (Yogyakarta: YKPN, 2006) hlm. 13.
23
gain yang lebih besar, para investor bersama pedagang perantara mulai
manipulasi pasar.
hanya mungkin terjadi apabila ada sesuatu yang salah dalam efisiensi
5
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2013) hlm. 113.
6
Abnormal return (imbal hasil abnormal.) imbal hasil suatu saham yang melebihi
perkiraan pergerakan pasar, dikutip Zvi Bodie, Alex Kane, dkk “Investment” (Jakarta: Salemba
Empat, 2008), hlm. 627 pada 24 Juni 2019 pukul 23:25 WIB.
24
7
Ibid.
8
SRO (Self Regulatory Organizations) adalah organisasi yang menyediakan sarana dan
prasarana perdagangan efek.
9
Bursa Efek Jakarta adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka (UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 ayat
4).
25
dengan ajaran Islam. Pada intinya, produk tersebut harus memenuhi syarat,
antara lain:10
1. Jenis usaha, produk barang, atau jasa yang diberikan dan akad,
prinsip syariah.
lain:
yang dilarang
ta’min konvensional
haram
10
Pusat Pengkaji Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 161-163.
26
bidang yang diharamkan. Pasar modal syariah harus bebas dari transaksi
dengan prinsip jual beli dalam Islam. Tadlis ini terjadi karena adanya
lain atau tadlis jelas merugikan pihak lain, karena itu Al-Qur‟an melarang
secara tegas segala bentuk transaksi yang mengandung unsur penipuan, hal
ََْوٌَب رَ ْمشَثُىا َِبيَ اٌَُْزُُِٔ إٌَِّب ثِبٌَّزٍٔ ٍَ٘ٔ أَحِغَُٓ حَزًٰٖ َِجٍُهَ أَؽُذُٖٖ وََأوِفُىا اٌْىًََُِ وَأٌُّْضَا
ٌٍٔٗا
َّ ٔثِبٌْمٔغِػٔ ٌَب ُٔىٍَِّفُ َٔفْغّب إٌَِّب وُعِ َمهَب وَِإرَا ُلٍْزُُِ فَبلِذٌُٔىا وٌََىِ وَبَْ رَا ُلشِثًَٰ وَثِ َمهِذ
ََْوشُوَّ َأوِفُىا رٌَٰٔىُُِ َوصٖبوُُِ ِثٗٔ ٌَمٍََّىُُِ رَز
Artinya : “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali
dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu
berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji
Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
ingat.”
11
Gusniarti, “Distori Pasar dalam Proses Transaksi Sekuritas Syariah di Pasar Sekunder”,
Jurnal Etikonomi, (Jakarta) Vol 14 Nomor 2, 2015, hlm. 150.
28
frekuensi.
kemudian membeli pada hari yang sama, yaitu pada saat harga turun.
langsung dijual pada hari yang sama dalam posisi harga beli lebih
sebagai wasit pasar modal. Kasus seperti itu, akan mempengaruhi calon-
calon investor, khususnya kalangan muda dan pemula yang saat ini
menjadi sasaran empuk dari praktik manipulasi harga saham ini. Tentu,
Kasus manipulasi harga saham bukan kali ini saja terjadi. Tahun
2002, transaksi seperti ini pernah terjadi pada saham PT. Dharma
12
Desmon Silitonga, “Analisis PT. Capital Asset Management” dikutip dari capital-
asset.co.id/ind/news/80.html diakses 2 Mei 2019 pukul 20:32 WIB.
29
(BIMA).
perdagangan yang sesuai syariah antara lain persyaratan efek syariah agar
spekulasi, short selling, dan perdagangan syariah margin yang tidak sesuai
13
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyetoran kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka
atas efek, dan setiap derivatif dari efek (UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 ayat 5).
30
B. Rumusan Masalah
ini. Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka disini
C. Tujuan Penelitian
Ekonomi Islam
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
E. Kerangka Teori
spekulasi.
32
1. Saham
14
Khaerul Umam, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar… , (Bandung: Pustaka Setia,
2013) hlm 113.
15
Mohamad Samsul, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, (Jakarta: Erlangga, 2016),
hlm 12.
33
2. Pasar Sekunder
16
P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 301.
34
dan penjual.17
market).
a. Perdagangan
17
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan… , (Yogyakarta: YKPN, 2006) hlm. 13.
18
Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang dari emiten yang menerbitkan,
dikutip Martalena, Maya Malinda, “Pengantar Pasar Modal”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011)
hlm. 69.
19
Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
35
pemakaiannya.20
lain.
mempunyai nilai secara suka rela di antara kedua belah pihak, yang
disepakati.
20
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, cet ke 4, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2010), hlm. 13.
36
berkesinambungan.
pembayaran sewa/ujrah
e. Hawālah bil ujrah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang
21
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001) hlm. 90.
37
penyerahannya
untung-untungan.
F. Tinjauan Pustaka
22
Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
38
tentang Hukum Jual Beli Saham di Pasar Modal skripsi milik Mohamad
jual beli saham di pasar modal yang perusahaannya bergerak pada bidang
usaha yang halal adalah boleh secara hukum Islam. Sedangkan Taqyuddin
perusahaannya bergerak pada bidang usaha yang halal tidak sah secara
yang berkaitan dengan jual beli saham tersebut tidak melanggar aturan-
23
Mohamad Isa Ansori, “Pemikiran Husain Syahatah dan Taqyuddin An-Nabhani tentang
jual beli saham di Pasar Modal”, Skripsi, Jurusan Syariah IAIN Purwokerto, Purwokerto 2016,
hlm. 62.
39
teknikal.25
Tinjauan hukum Islam terhadap praktik spekulasi dalam jual beli saham
24
M. Satrika, “Saham Menurut Perpektif Ekonomi Islam dan Relevansinya dalam
Investasi Modern”, Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru,
2011, hlm. 77-78.
25
Hanny Sarah, “Penerapan Prinsip Syariah pada Praktik Perdagangan Saham melalui
Sharia Online Trading System di First Asia Capital Yogyakarta”, Skripsi, Jurusan Syariah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2017, hlm.ii.
40
penelitian ini diantaranya, praktik jual beli saham syariah di Bursa Efek
saham dan transaksinya sudah sesuai, namun praktik jual beli saham di
saham BAPA, WICO, RAJA yang di posisi bid tebal sampai ribuan lot
sedangkan posisi ofer tipis, sehingga saham tersebut bisa naik turun tidak
dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian dari thesis ini adalah
keluar dari prinsip-prinsip syariah, hal ini juga diperkuat dengan adanya
26
Zaenal Abidin, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Spekulasi dalam Jual Beli
Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia cabang Semarang”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Walisongo Semarang, Semarang, 2017, hlm. viii.
27
Hasbulloh, “Perdagangan Saham di Pasar Sekunder Perspektif Ekonomi Islam”, Tesis,
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011, hlm. 140.
41
di bursa efek apakah sesuai dengan syariah, dan juga dalam penelitian
pada etika bisnis dalam ekonomi Islam dan hasil dari penelitiannya adalah
penawaran saham, mekanisme harga saham, dan juga dilihat dari sisi
akad apa saja yang terkandung dalam jual beli saham di pasar sekunder,
saham juga harus terhindar dari spekulasi, dan juga penulis akan
G. Metode Penelitian
28
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2002, hlm. 2.
42
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
29
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2017), hlm. 107.
30
Imam Makruf, Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Bahasa IAIN
Surakarta, (FATABAPress, 2012), hlm. 17-18.
43
lain atau lewat dokumen.31 Dalam skripsi ini, yang akan dijadikan
dianalisa.32
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
diri sendiri maupun orang lain.33 Dengan sumber data yang akan
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabet,
2013), hlm. 225.
32
Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2002), hlm.
206.
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 244.
44
H. Sistematika Penulisan
maysir, ikhtikar, tadlis dan bāi’ najasy, yang kemudian akan membahas
Hukum Ekonomi Islam. Dalam bab ini sebagai inti penulisan skripsi,
penutup. Pada bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, daftar riwayat hidup
penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KHIYAR
1. Pengertian Khiyar
transaksi itu ada beberapa item yang harus dipilih, dalam fiqh
manusia.
34
Moh. Ah. Subhan ZA, Hak Pilih (Khiyar) Dalam Transaksi Jual Beli Di Media Sosial
Menurut Perspektif Hukum Islam, Jurnal Akademika, (Lamongan) Vol 11 Nomor 1, 2017, hlm.
65.
46
47
لَِٓ اثِٓ لَُّشَ سَظٍَ اهللُ لَِٕهَُّب لَِٓ سَ ُعىِيِ اهللِ صًٍَٖ اهللُ لٍَُِٗٔ وَ عٍَََُّ أَُٖٔٗ لَبيَ ِإرَا
رَجَبَكَ اٌشٖجُالَْٔ فَىًُُ وَاحٔذٕ ِِٕٔهَُّب ثِبٌْخَُٔبسِ َِبٌَُِ َزَفَشٖلَب وَ وَبَٔب جَُِّٔمّب َأوِ َُخَُِّ ُش
ٌََُِأَحَذَُُّ٘ب اِ َخشَفَزَجَبَمَب َلًٍَ رٌَٔهَ فَمَذِ وَ َجتَ اٌْجَُِكُ وَإِْْ رَ َفشٖلَب ثَمِذَ أَْْ َزَجَبَمَب و
َُِزشُنِ وَاحٔذْ ِِٕٔهَُّب اٌْجَُِكَ فَمَذِ وَ َجتَ اٌْجَُِك
Artinya: “dari Abdullah bin Umar ra, dari Rasulullah SAW, beliau
bersabda, “apabila ada dua orang mengadakan akad jual beli,
maka masing-masing boleh khiyar selagi belum berpisah,
sedangkan mereka berkumpul; atau salah seorang dari mereka
mempersilahkan yang lain untuk khiyar kemudian mereka
mengadakan akad sesuai denan khiyar tersebut, maka jual beli
jadi; dan apabila mereka berpisah sementara tidak ada
seorangpun yang meninggalkan jual beli (tetap memilih). Khiyar,
maka harus jadi”.
3. Bentuk-bentuk khiyar
1) Khiyar Ta’yin
35
Ibid.,hlm. 66.
36
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), cet ke 3, hlm. 96-100.
48
masyarakat.
2) Khiyar Syarat
menggunakannya.
Akad jual beli ini tidak sah karena adanya jahalah fashiyah
jangka waktu 3 hari habis, maka akd jual beli menjadi sah.
3) Khiyar „Aib
beli karena adanya unsur „aib dalam objek akad. „aib diartikan
4) Khiyar Ru’yah
penjual.
beli.37
mata uang, yang dapat disebut jual beli. Salah satu dari benda yang
37
Shobirin, “Jual Beli dalam Pandangan Islam”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam,
(Kudus) Vol 3 Nomor 2, 2015, hlm. 240-241.
38
Siah Khosyi‟ah, Fiqh Muamalah Perbandingan, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), cet.
1, hlm. 45.
50
sesuatu yang lain. Bāi’ menurut syara‟ jual beli artinya: membalas
suatu harta benda seimbang dengan harta benda yang lain, yang
adalah:40
tertentu.
39
Siswadi, “Jual Beli dalam Perspektif Islam”, Jurnal Ummul Qura, (Lamongan) Vol III
Nomor 2, 2013, hlm. 60.
40
Siah Khosyi‟ah, Fiqh Muamalah Perbandingan…, hlm. 47-49
51
memberikan kelezatan.
Allah berfirman:
َََِٓب أََٗهَب اٌَّزََٔٓ إََُِٓىا ٌَب رَأْ ُوٍُىا أَ ِِىَاٌَىُُِ ثََُِٕىُُِ ثِبٌْجَبؼًِٔ إٌَِّب أَْْ رَىُىَْ رٔجَبسَحً ل
َُُِرشَاضٍ ِِٕٔى
jual beli itu di atas dasar saling ridha”. Ketika ditanya tentang
mabrur”. Jual beli yang mabrur adalah setiap jual beli yang tidak
41
Abdul Aziz M. Azzam, Fiqh Muamalat Sistem Transaksi dalam Fiqh Islam, (Jakarta:
Amzah, 2017), Cet. 3, hlm. 26-27.
53
sesuai.42
sehingga jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara‟. Dalam
pembeli)
42
Rachmat Syafe‟I, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hlm. 75.
43
Abdul Rahman Ghazaly, Ghufron Ihsan, dll, Fiqh Muamalat, cet ke 1, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), hlm. 71.
54
tidak cakap, orang gila atau orang yang dipaksa. Hal ini
yang dilakukannya.
ِ لَِٓ ثَُِكِ اٌْحَصَبحٔ وَلَِٓ ثَُِكِ اٌْ َغشَس-ٍُصًٍ اهلل لٍُٗ وع- ٌٍٔٗا
َّ َُٔهًَ سَعُىي
56
Jual beli dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari segi
1) Jual beli yang sah menurut hukum dan batal menurut hukum
2) Dari segi objek jual beli dan segi pelaku jual beli
44
Munir Salim, Jual Beli Secara Online Menurut Pandangan Hukum Islam, Jurnal Al-
Daulah, (Makasar) Vol 6 Nomor 2, 2017 , hlm. 376-378.
57
Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat ialah
dengan ucapan, misalnya via pos dan giro. Jual beli ini
satu majelis akad, tetapi melalui pos dan giro, jual beli seperti
45
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 77-
78.
59
2. Musyarakah
a. Pengertian Musyarakah
dan keuntungan.46
1) Al Qur‟an
46
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2005), hlm. 115.
47
Maulana Hasanudin dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet. 1, hlm. 19.
48
Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori…, hlm. 90-91.
60
2) Al-Hadits
ٍِحَذٖصََٕب ُِحَّٖذُ ثُِٓ ُعٍََُِّبَْ أٌّْصُِّصٍٔٗ حَذٖصََٕب ُِحَّٖذُ ثُِٓ اٌضِِّثشِلَبْٔ لَِٓ أَث
ُاٌٍَٗ َمُىيُ أََٔب صَبٌٔش
َّ َِّْحَُٖبَْ اٌزٍُِِّّٖٔ لَِٓ أَثُِٗٔ لَِٓ أَثٍِ ُ٘شََِشَحَ سَفَ َمُٗ لَبيَ إ
ؾشَِىَُِِٓ َِب ٌَُِ َخُِٓ أَحَذَُُّ٘ب صَبحَٔجُٗ فَِئرَا خَبَُٔٗ َخشَ ِجذُ ِِٔٓ ثَُِِٕهَِّب ٖ ٌا
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Sulaiman Al Mishshishi], telah menceritakan kepada kami
[Muhammad bin Az Zibriqan], dari [Abu Hayyan At Taimi],
dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] dan ia merafa'kannya. Ia
berkata; sesungguhnya Allah berfirman: "Aku adalah pihak
ketiga dari dua orang yang bersekutu, selama tidak ada salah
seorang diantara mereka yang berkhianat kepada sahabatnya.
Apabila ia telah mengkhianatinya, maka aku keluar dari
keduanya." (HR Abu Dawud no. 2936)
pengkhianatan.
61
3) Ijma
c. Jenis-jenis al-Musyarakah
pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Dalam musyarakah
ini, kepemilikan dua orang atau lebih berbagi dalam sebuah aset
tersebut.
dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka
1) Syi>rkah al-Inan
49
Ibid, hlm. 91-93.
62
dalam dana maupun kerja atau bagi hasil, tidak harus sama dan
2) Syi>rkah Mufawadhah
3) Syi>rkah A’maal
4) Syi>rkah Wujuh
5) Syi>rkah al-Mudharabah
yang salah satu pihak disebut sahib al’amal atau rabb al mal
d) Gila.
beli.
50
Rachmat Syafe‟I, Fiqh Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hlm. 201
65
3. Akad Wakālah
a. Pengertian Wakālah
pekerjaannya.51
b. Landasan Syariah
tindakan tertentu kepada orang lain dimana orang lain itu bertindak
وَوَزٌَٰٔهَ ثَمَضَْٕبُُِ٘ ٌَُٔزَغَبءٌَُىا ثََُِٕهُُِ لَبيَ لَبئًٌٔ ِِٕٔهُُِ وَُِ ٌَجِضْزُُِ لَبٌُىا ٌَجِضَْٕب َىِِّب َأ ِو
ٔثَمِطَ َىٍَِ لَبٌُىا سَثٗىُُِ أَ ِلٍَُُ ثَِّب ٌَجِضْزُُِ فَبثِمَضُىا أَحَذَوُُِ ِثىَسِلٔىُُِ َٰ٘زٖٔٔ إًٌَِ اٌَّْذََٕٔخ
َفٍَُِْٕ ُفشِ أََٗهَب أَصِوًَٰ ؼَمَبِّب َفٍَُْأْرٔىُُِ ِثشِصِقٍ ُِِٕٔٗ وٌََُْزٍََؽَّفِ وٌََب َُؾِ ٔمشََّْ ثِىُُِ أَحَذّا
51
Ibid, hlm 239.
52
Sobirin, Konsep Akad Wakalah dan Aplikasinya dalam Perbankan Syariah (Studi
Kasus Bank BNI Syariah Cabang Bogor), Jurnal Ekonomi Islam Al-Infaq, (Bogor) Vol. 3 Nomor
2, 2012, hlm. 214-215.
66
وَإِْْ خٔفْزُُِ ؽٔمَبقَ ثَُِِٕهَِّب فَبثِمَضُىا حَىَّّب ِِٔٓ أَ ٍِ٘ٔٗٔ وَحَىَّّب ِِٔٓ أَ ٍِ٘ٔهَب إِْْ َُشَِذَا
اٌٍَٗ وَبَْ َلٍُّّٔب خَجِريّا
َّ َِّْاٌٍُٗ ثََُِٕهَُّب إ
َّ ِصٍَبحّب َُىَفِّك
ِ ِإ
Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara
keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki
dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang
hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah
memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS An-Nisa‟ ayat 35)
1) Rukun Wakālah
sebagai berikut:53
bukan haknya.
53
Ibid, hlm 216-217.
68
sejenisnya.
d) Shigat
2) Syarat Wakālah
diwakilkan).54
a) Syarat muwakil
b) Syarat wakil
dia adalah orang gila, orang idiot atau anak kecil yang
yang disepakati. Jual beli ini didasarkan pada dua hadits yang bersifat
ٌَُٔٗٔب َخِ ُؽتُ اٌشٖجًُُ َلًٍَ خٔؽَْجخٔ أَخُٔٗٔ وٌََب َغُىَُ َلًٍَ َعىَِِ أَخ
Artinya: “Janganlah meminang wanita yang telah dipinang
saudaranya, dan janganlah menawar barang yang telah ditawar
saudaranya” (HR Muslim, no: 2519)
َاٌٍُٗ َلٍَُِٗٔ وَ َعٍََُّ أَْْ َجُِكَ ثَمِعُىُُِ َلًٍَ ثَُِكِ ثَمِطٍ وٌََب َخِ ُؽت
َّ ًٍَََّٔهًَ إٌٖجٍِٗ ص
ُاٌشٖجًُُ َلًٍَ خٔؽَْجخٔ أَخُٔٗٔ حَزًٖ َِزشُنَ اٌْخَب ٔؼتُ لَجٍَُِٗ َأوِ َ ْأرََْ ٌَُٗ اٌْخَب ٔؼت
55
Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah Akad Jual-Beli, (Bandung:
Simbiosa Rekatama, 2017), hlm. 127.
71
oleh laki-laki lain. Dalam pinangan belum terjadi akad, tetapi baru
maksud larangan membeli barang yang telah dibeli pihak lain adalah
Dari segi praktik jual beli, dalam tawar-menawar harga suatu aset
terdapat dua pihak, yaitu calon penjual sebagai pemilik barang atau
dalam hadits adalah pihak lain, yaitu pihak ketiga dilarang menawar
barang yang sedang ditawar pihak kedua. Pihak pertama tidak boleh
5. Akad Ijārah
a. Pengertian Ijārah
Secara harfiah, al ijārah bermakna jual beli manfaat yang
juga merupakan makna istilah syar‟i. Al ijārah bisa diartikan
debagai akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa dalam
batasan waktu tertentu, melalui pembayaran upah sewa, tanpa
diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang.56
56
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh…, hlm. 153.
72
tertentu.
b. Landasan Syariah
„Aliyah, Hasan Basri dan lainnya. Dengan alasan, jika kita gunakan
akad.57
akad, namun akan bisa dipenuhi ketika akad telah berjalan. Berikut
أَُُِ٘ َمْغُِّىَْ سَحِ َّذَ سَثِّهَ َٔحُِٓ لَغََِّٕب ثََُِٕهُُِ َِمُٔؾََزهُُِ فٍٔ اٌْحََُبحٔ اٌذَُِٗٔب
َخشَِ٘ب وَسَحَِّذُ سَثِّه ِ ُعهُُِ ثَمِعّب ع ُ ِعهُُِ َفىِقَ ثَمِطٍ دَسَجَبدٕ ٌَُٔزٖخٔزَ ثَمَ ِوَسَفَمَِٕب ثَم
َْخَُِشْ ِّٖٔب َجَِّمُى
dari dua pihak yang melakukan kontrak, baik secara verbal atau
58
Ibid.,hlm. 158.
59
Ibid.,hlm. 158-159.
74
a. Pengertian
b. Landasan Syariah
: ٍُ لبي سعىي اهلل صًٍ اهلل لٍُٗ وع:لٓ أيب ٘شَشح سظٍ اهلل لٕٗ لبي
“ وإرا أُرِجك أحذوُ لًٍ ٍَِٔئٕفٍَُزِجك.ٍُِزفك لٍُٗ ”َِؽًْ اٌغنِّ ـ.
60
Hermansyah, Implementasi Akad Hawalah Pada Bank Syariah Dihubungkan Dengan
Pasal 26 Undang-undang No 21 Tahun 2008, Jurnal Scientica, (Semarang) Vol 1 Nomor 1, 2013,
hlm. 2.
61
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh…, hlm. 259-260.
75
benda.
1) Muhil/peminjam
2) Muha>l/pemberi pinjaman
4) Muha>l bihi/utang
5) Akad
62
Pusat Pengkaji Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), Kompilasi
Hukum…, hlm. 102.
63
Ibid.
76
tidak sah dilakukan oleh anak kecil atau orang gila yang tidak
kepemilikan.
2) Muha>l haruslah orang yang berakal dan sudah baligh, dan ada
majlis akad.
3) Muha>l ‘alaih, syarat yang ada atas diri muha>l atau muhtal juga
64
Nadratuzzaman Hosen, Analisis Bentuk Gharar dalam Transaksi Ekonomi, Jurnal Al-
Iqtishad, (Jakarta) Vol 1 Nomor 1, 2009, hlm. 54.
77
buruknya.
b. Hukum Gharar
Swt, yaitu:65
ِِٓٔ وٌََب رَأْ ُوٍُىا أَ ِِىَاٌَىُُِ ثََُِٕىُُِ ثِبٌْجَبؼًِٔ وَرُذٌُِىا ِثهَب إًٌَِ اٌْحُىَّبَِ ٌٔزَأْ ُوٍُىا َفشَِمًب
َْأَ ِِىَايِ إٌٖبطِ ثِبٌْئِصُِْ وَأَِٔزُُِ رَ ِمٍَُّى
2. Tadlis
a. Pengertian
Tadlis berasal dari bahasa Arab dengan bentuk mashdar
65
Ibid.
78
dan dalam hal apa saja adalah tidak menjelaskan aib (cacatnya). 66
barang, dan ini bisa terjadi baik oleh penjual maupun pembeli.
penjual.
b. Hukum Tadlis
oleh si penjual.
66
Ahmad Sofwan fauzi, Transaksi Jual Beli Terlarang Ghisy atau Tadlis Kualitas,
Journal of islamic law, (Bogor) Vol 1 Nomor 2, 2017, hlm. 145.
79
bentuk dari cara yang batil dalam mencari keuntungan harta. Allah
Swt melarang cara yang demikian itu dalam Al-Qur‟an surat An-
َََِٓب أََٗهَب اٌَّزََٔٓ إَُِٓىا ٌَب رَأْ ُوٍُىا أَ ِِىَاٌَىُُِ ثََُِٕىُُِ ثِبٌْجَبؼًِٔ إٌَِّب أَْْ رَىُىَْ رٔجَبسَحً ل
اٌٍَٗ وَبَْ ثِىُُِ سَحُّّٔب َّ ََِّْرشَاضٍ ِِٕٔىُُِ وٌََب رَمُْزٍُىا أَِٔفُغَىُُِ إ
3. Maysir
a. Maysir
Ada dua istilah populer yang menunjukkan makna maysir,
1) Istilah maysir
67
Ibid.,hlm. 146.
68
Adiwarman A. Karim, Oni Sahroni, Riba Gharar dan Kaidah-Kaidah Ekonomi Syariah
Analisi Fikih & Ekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), cet ke 2, hlm. 191-192.
80
juzur. Bahkan praktik judi saat itu menjadikan istri dan anak-
2) Istilah qimar
diketahui.
permainan tersebut.
b. Hukum Maysir
4. Ikhtikar
a. Pengertian
Mazhab Syafi‟i dan Hanbali mendefinisikan ikhtikar
b. Hukum Ikhtikar
normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang
kelangkaan tersebut.
tersebut ialah:71
َ أَْْ إٌيبُ صًٍَ اهلل لٍَُٗٔ وعٍُ هنًَ أْْ َحِز ٔىشُاٌؽٌمَب
Artinya: Nabi Saw melarang memonopoli makanan. (Hadits Abi
Umamah).
5. Bāi’ Najasy
a. Pengertian
Bāi’ najasy (rekayasa pasar dalam demand) yaitu bila
Para ahli hukum Islam berbeda pendapat dalam hal jual beli saham,
Aturan dan norma jual beli saham tetap mengacu kepada pedoman
jual beli barang pada umumnya, yaitu terpenuhinya rukun, syarat, aspek,
dhulm, ghisy, dan najasy. Praktik forward contract73, short selling, option,
kumpulan fatwa Dewan Syariah Nasional Saudi Arabia yang diketuai oleh
Syekh Abdul Aziz Ibn Abdillah Ib Baz fatwa nomor 4016 dan 5149
tentang jual beli saham dinyatakan sebagai berikut: jika saham yang
diperjualbelikan tidak serupa dengan uang secara utuh apa adanya, akan
tetapi hanya representasi dari sebuah aset seperti tanah, mobil, pabrik, dan
yang sejenisnya, dan hal tersebut merupakan sesuatu yang telah diketahui
73
Forward Contract adalah perjanjian untuk melakukan penyerahan aset di masa
mendatang pada harga yang telah disepakati, dikutip Zvi Bodie, Alex Kane, dkk “Investment”
(Jakarta: Salemba Empat, 2008), diakses pada 26 Juni 2019 pukul 10:11 WIB.
74
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet ke 1, hlm. 295-296.
85
praktik ribā.
syariat Islam. Tetapi semua itu bisa kemasukan unsur haram juka
bisnis. Akan tetapi orang tidak boleh terlalu tergantung dengan unsur
penjual dan pembeli sama mau dan tidak merasa tertipu. Jadi kalau ada
76
Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia… ,hlm. 77.
77
Pusat Pengkaji Hukum Islam dan Masyarakat Madani (PPHIMM), Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), Cet ke 1, hlm. 162.
78
Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia…, hlm. 77-78.
87
adalah terjadinya ijab dan qabul antara dua pihak baik dua orang
atau lebih. Dengan kata lain, di dalam transaksi tersebut harus ada
pihak atau tidak terdiri dari ijab dan qabul, maka transaksi tersebut
badan persero serta tanpa ada pengelola yang memiliki hak untuk
79
Taqyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,
(Surabaya: Risalah Gusti, 1996), hlm. 177-183.
BAB III
PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
A. SAHAM
1. Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang
menarik.80
(RUPS).81
80
https://www.idx.co.id/produk/saham/ diakses 18 Mei 2019 pukul 11.47 WIB.
81
Ibid.
90
91
macam, yaitu:
a. Dividen
uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau
82
Gatot Supramono, Transaksi Bisnis Saham & Penyelesaian Sengketa Melalui
Pengadilan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), Cet ke 1, hlm. 5.
92
b. Capital Gain
dijualnya.83
a. Capital Loss
Misalnya, saham PT. XYZ yang dibeli dengan harga Rp 2.000 per
b. Risiko Likuiditas
83
www.idx.co.id diakses 18 Mei 2019 pukul 11.47 WIB.
84
Martelina & Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011),
hlm. 14.
93
perusahaan.
2. Jenis-Jenis Saham
preferen.
biasa.
b. Dari cara peralihan hak, saham dapat dibagi menjadi saham atas
85
Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, (Yogyakarta:
BPFE, 2001), Cet ke 1, hlm. 18.
95
tertentu.
memuat sekurang-kurangnya:
fidusia tersebut.
stock.
86
Inda Rahadiyan, Hukum Pasar Modal di Indonesia Pengawasan Pasar Modal Pasca
Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan, (Yogyakarta: UII Press, 2014), Cet ke 1, hlm. 61-62.
97
dari rumah dan membayar dengan cara mentransfer uang melalui bank
bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan melalui
penjamin emisi dan agen penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan
Offering (IPO). IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali
87
Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen… ,(Yogyakarta: BPFE, 2001),
Cet ke 1, hlm. 14.
88
http://juruscuan.com/saham/396-pengertian-ipo-initial-public-offering diakses pada 24
Juni 2019, pukul 22:26 WIB.
89
Efek bersifat penyertaan yang berarti bahwa dengan membeli efek tersebut maka si
pembeli berkedudukan sebagai pemodal atau investor yang menanamkan modalnya ke dalam
99
1 2 3 4 5
Keterangan Gambar:92
perusahaan emiten penerbit efek. Misalnya saham, Inda Rahadiyan, Pokok-Pokok Hukum Pasar
Modal di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press, 2017), hlm. 17.
90
Efek bersifat utang adalah suatu bentuk hutang emiten kepada pemodal. Hutang
tersebut dibuktikan dengan bukti hutang yang dikeluarkan oleh emiten. Misalnya obligasi, Inda
Rahadiyan, Pokok-Pokok Hukum…,hlm. 18.
91
Efek turunan (derivatif efek) misalnya hak memesan efek lebih dulu, Inda Rahadiyan,
Pokok-Pokok Hukum…, hlm. 19.
92
Ida Hendarsih, Strategi Membeli Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Perdana
Indonesia, Jurnal Moneter, (Jakarta) Vol IV Nomor 2, 2017, hlm 167-168.
100
93
Underwiter adalah lembaga penunjang pasar modal yang berperan sebagai penjamin
emisi atau penjamin penjualan saham pada waktu pasar perdana. Dikutip di www.idx.co.id diakses
pada 9 September 2019, pukul 23.12 WIB.
94
Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan
kustodian sentral bagi Bank kustodian, perusahaan efek dan pihak lain, dan perseroan tersebut
berdasarkan perjanjian dengan bursa memberikan jasa kustodian sentral dan penyelesaian atas
transaksi bursa. Dikutip dari www.idx.co.id diakses pada 9 september 2019 pukul 23.08 WIB.
101
1-5 hari kerja. Dalam hal permintaan saham dari investor melebihi
Indonesia
Penjamin Emisi
Emiten 1 3 Investor Beli
(underwriter)
2 4
Agen Penjual
103
Keterangan:
emisi.
jawab atas hasil emisi kepada emiten, dan untuk itu mendapatkan
dengan harga yang telah disepakati antara emiten dan penjamin emiten
ditunjuk.
efek.96 Dikatan tempat karena secara fisik para perantara efek berada
Bursa Efek Jakarta. Dikatakan sarana karena para perantara efek tidak
jual dan tawaran beli dari para investor ini disebut juga dengan istilah
95
Mohamad Samsul, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, (Jakarta: Erlangga, 2016),
hlm 47.
96
Ibid,
105
tangan masyarakat, dan sudah melewati pasar perdana. Jadi, hasil jual
menerbitkan saham semula sudah tidak terlibat lagi dalam jual beli
harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut.99
Supply dan demand terjadi karena faktor, baik yang bersifat spesifik
97
Obligasi Konversi, obligasi yang dapat dikonversikan ke saham obligasi (bond) adalah
surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada
masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban
melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut,
Martelina & Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), hlm. 15.
98
Waran adalah salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan, dengan syarat yang
telah ditentukan terlebih dahulu. Syarat ini berkaitan dengan harga saham yang akan dibeli tanpa
menghiraukan harga pasar, Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia…, hlm. 15.
99
Martelina & Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011),
hlm. 14.
106
100
Suad Husnan, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, (Yogyakarta:
AMP YKPN, 1996), cet ke 2, hlm. 24.
101
Mohamad Samsul, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, (Jakarta: Erlangga, 2016),
hlm. 48.
107
secondary market.
Bursa Efek
Investor Investor
Beli/Jual WPPE WPPE Beli/Jual
Sistem
Perusahaan Tawar-menawar Perusahaan
Efek Efek
LKP
Kustodian Kustodian
Bank Bank
Rp/Efek
LPP
Rp/Efek Rp/Efek
Pemindah bukuan
BAE/Emiten
108
sekunder ini akan dilakukan terhadap dua proses utama yakni proses
istilah efek dalam pembahasan ini menunjuk pada saham sebagai jenis
tahapan-tahapan berikut:102
102
Inda Rahadiyan, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal…, hlm. 102-103.
109
ratusan terminal entry JATS yang dapat dipantau oleh floor trader,
investor terjadi dalam tahap ini. Dalam tahap ini pula investor
selama 3 hari bursa. Hal ini berarti seluruh hak yang timbul dari setiap
tahapan berikut:103
103
Ibid.,hlm. 104-105.
111
2) Melaksanakan pembayaran
3) Menerima saham
104
Ibid.,hlm. 105-106.
112
harga jual yang diinginkan serta jumlah saham yang ingin dijual
Pada dasarnya setiap order jual yang berasal dari investor akan
Sistem yang dimasud dalam hal ini adalah sistem perdagangan efek
ratusan terminal entry JATS yang dapat dipantau oleh floor trader,
investor terjadi dalam tahap ini. Dalam tahap ini pula investor
melalui sistem, para pihak tidak dapat seketika menerima ha-hak yang
selama 3 hari bursa. Hal ini berarti seluruh hak yang timbul dari setiap
nilai, levy kepada BEI, levy kepada KPEI serta pajak penghasilan.
2) Menerima uang
pasar, yaitu:105
a. Pasar Reguler
b. Pasar Negosiasi
105
Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia… ,hlm. 29-30.
106
JATS NEXT-G adalah sistem terkomputerisasi yang diterapkan oleh Bursa Efek
Indonesia, sistem ini memungkinkan order (pesanan) beli dan jual dicatat oleh sistem (JATS) dan
sistem tersebut akan langsung mencocokkan jumlah lembar saham dan harga saham antara order
beli dan jual yang masuk hingga terjadi transaksi jual beli (www.sahamok.com/jakarta-automated-
trading-system-jats/ , diakses pada 23 Mei 2019 pukul 06.36 WIB).
115
c. Pasar Tunai
diluar bursa. Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang
teroganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang
dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal. 107 Jadi,
dalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang
dinamakan floor trading (lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga
yang diberikan dalam pasar ini meliputi: harga saham, jumlah transaksi,
Quotation).
atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke
satu dengan pemodal yang lain, mekanisme kerja dalam pasar modal
bursa efek Jakarta secara terbuka. Jadi, pada akhirnya transaksi antar
SEKUNDER
yang ada dalam undang-undang pasar modal. Di dalam bab tiga sudah
instruksi beli atau jual kepada wakil perantara pedagang efek secara
instruksi beli atau jual dari investor kepada petugas yang berada di lantai
bursa. Kesepakatan harga antara pembeli dan penjual terjadi pada proses
tawar menawar di dalam sistem di Bursa Efek Indonesia. Data akan masuk
efek dan investor jual akan mendapatkan dana dari hasil penjualan saham.
118
119
antara para pihak yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak
tiap tiap akad yang menjadi dasar penerbitan efek syariah. Berikut ini
2. Akad Musyarakah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih untuk
109
Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek Tinjauan Hukum Islam, (Jakarta:
Yayasan Kalimah, 2000), cet ke 1, hlm. 71.
120
penggabungan modal dari dua orang atau lebih yang jumlahnya tidak
4. Akad Ijārah adalah pemindahan hak guna atas barang tanpa diikuti
Dalam hal ini anggota bursa dapat memberikan biaya sewa kepada
efek.
5. Hawālah bil Ujroh adalah akad pengalihan utang dari pihak yang
dengan ujrah. Dalam hal ini Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)
anggota bursa.
121
Menurut penulis dalam transaksi jual beli saham tidak ada yang
2. Objek barang
nilai/harga tertentu
keuangan perusahaan.
Harga saham di pasar sekunder tidak lagi ditentukan oleh emiten dan
Atas dasar itu, harga saham di pasar sekunder bisa lebih tinggi dari
harga saham di pasar perdana. Hal ini tergantung kepada permintaan pasar,
dan hal ini akan menjadikan para investor kebingungan dan melakukan
berikut:110
langsug dijual pada hari itu juga dalam posisi harga beli lebih rendah
mengeluarkan modal.
kemudian membeli pada hari yang sama, yaitu saat harga saham turun.
melakukan transaksi.
110
Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek…, hlm. 83-84.
124
kezhaliman.
Berikut ini adalah wujud dari gharar, tadlis, maysir, ikhtikar, dan bāi’
sekunder adalah short selling, praktik short selling ini dapat terjadi jika
ada kesepakatan baik antara dua investor atau lebih maupun antara
111
Gusniarti, “Distori Pasar dalam Proses Transaksi…”,Jurnal Etikonomi, (Jakarta) Vol
14 Nomor 2, 2015, hlm. 149-170
125
transaksi itu. Hak yang diberikan Islam ini disebut dengan Haqq al-
batil.112
2. Tadlis adalah dimana salah satu pihak tidak mengetahui kondisi yang
pihak lain. Wujud dari tadlis dalam proses transaksi saham di pasar
Hal ini dianggap melanggar kode etik karena dengan adanya informasi
terlebih dahulu.
Sikap insider trading ini sama dengan bāi’u al-hadhir li badin, yaitu
112
Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek…, hlm. 87.
113
Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek…, hlm 94.
126
Selain adanya insider trading, dalam kategori unsur tadlis adalah cross
trading, yaitu tidak mengetahui siapa yang akan jadi lawannya, apabila
akan mendapatkan keuntungan ganda yaitu fee dan capital gain. Cross
karena investor berasumsi harga saham turun, namun jika harga naik
dengan harga yang lebih tinggi untuk dikembalikan kepada pihak yang
meminjamkan.
Short selling dan netting masuk kategori ikhtikar karena ketika harga
stok barang sedikit, maka sesuai dengan hukum supply dan demand,
menjadi naik. Ketika harga telah naik itulah kemudian pelaku menjual
memuji barang tersebut atau menawar dengan harga tinggi agar orang
tidak riil (semu). Hal ini dilakukan untuk mengangkat harga saham dan
melepas sahamnya. Setelah itu ketika harga turun dan mereka akan
mendapatkan keuntungan.
melepaskan sekuritasnya.
bidang usaha yang dihalalkan. Akan tetapi jika saham saham yang
bāi’ najasy maka menurut hukum ekonomi Islam saham tersebut tidak
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kepemilikan efek dan investor jual akan mendapatkan dana dari hasil
penjualan saham.
129
130
dihalalkan.
trading dan front trading sebagai unsur permainan dalam harga saham,
dilarang oleh Islam. Penipuan, ihtikar, spekulatif dan yang lain yang
B. Saran
saham gorengan yang naik turun tidak sesuai dengan kondisi pasar,
Abidin, Zaenal, Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Spekulasi dalam Jual
Beli Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia cabang Semarang, Skripsi,
Jurusan Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, 2017.
Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2017.
An-Nabhani, Taqyuddin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,
Surabaya: Risalah Gusti, 1996.
Ansori, Mohamad Isa, Pemikiran Husain Syahatah dan Taqyuddin An-Nabhani
tentang jual beli saham di Pasar Modal. Skripsi. Jurusan Syariah IAIN
Purwokerto: Purwokerto, 2016.
Antonio, Muhammad Syafi‟I, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001.
Arikunto, Suharsimi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Reneka Cipta, 2002.
Aziz M. Azzam, Abdul, Fiqh Muamalat Sistem Transaksi dalam Fiqh Islam, cet
ke 3, Jakarta: Amzah, 2017.
Bodie, Zvi & Alex Kane, dkk, Investment, Jakarta: Salemba Empat, 2008.
Dewi, Gemala dkk, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2005.
Djuwaini Dimyauddin, Pengantar Fiqh Muamalah,cet ke 3 Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015.
Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,cet ke 1,
Yogyakarta: BPFE, 2001.
Fatwa DSN-MUI No 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
Fauzi, Ahmad Sofwan, Transaksi Jual Beli Terlarang Ghisy atau Tadlis Kualitas,
Journal of Islamic law, Bogor, Vol 1 Nomor 2, 2017.
Gusniarti, Distori Pasar dalam Proses Transaksi Sekuritas Syariah di Pasar
Sekunder”, Jurnal Etikonomi, Jakarta, Vol 14 Nomor 2, 2015.
Halim, Abdul, Analisis Investasi,cet ke 2, Jakarta: PT Salemba Emban Patria,
2005.
131
132
Haroen, Nasrun, Perdagangan Saham di Bursa Efek Tinjauan Hukum Islam, cet
ke 1, Jakarta: Yayasan Kalimah, 2000.
Hasanudin, Maulana dan Jaih Mubarok, Perkembangan Akad Musyarakah, cet ke
1, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Hasbulloh, Perdagangan Saham di Pasar Sekunder Perspektif Ekonomi Islam,
Tesis,UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.
Hendarsih, Ida, Strategi Membeli Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal
Perdana Indonesia, Jurnal Moneter, Jakarta, Vol IV Nomor 2, 2017.
Hermansyah, Implementasi Akad Hawalah Pada Bank Syariah Dihubungkan
Dengan Pasal 26 Undang-undang No 21 Tahun 2008, Jurnal
Scientica,Semarang, Vol 1 Nomor 1, 2013.
Hosen, Nadratuzzaman, Analisis Bentuk Gharar dalam Transaksi Ekonomi, Jurnal
Al-Iqtishad,Jakarta, Vol 1 Nomor 1, 2009.
Hulwati, Transaksi Saham di Pasar Modal Indonesia Perspektif Hukum Ekonomi
Islam, Yogyakarta: UII Press, 2001.Rokhmatussa‟dyah, Ana dan Suratman,
Hukum Investasi dan Pasar Modal, Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
Husnan, Suad, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, cet ke 2,
Yogyakarta: AMP YKPN, 1996.
Karim, Adiwarman A & Oni Sahroni, Riba Gharar dan Kaidah-Kaidah Ekonomi
Syariah Analisi Fikih & Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2016, cet ke 2.
Karim, Adiwarman Azwar, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta:
IIIT Indonesia, 2003.
Khosyi‟ah, Siah, Fiqh Muamalah Perbandingan, cet ke 1, Bandung: Pustaka
Setia, 2014.
Makruf, Imam, Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Bahasa IAIN
Surakarta: FATABA Press, 2012.
Manan, Abdul, Hukum Ekonomi Syariah Dalam Perspektif Kewenangan
Peradilan Agama, cet ke 1,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Martalena & Maya Malinda, Pengantar Pasar Modal, Yogyakarta: Andi Offset,
2011.
133
B. Riwayat Pendidikan
TK Aisyiyah : Lulus Tahun 2003
SDN Mojosongo II : Lulus Tahun 2009
SMP Negeri 13 Surakarta : Lulus Tahun 2012
SMK Negeri 9 Surakarta : Lulus Tahun 2015
IAIN Surakarta : Masuk Tahun 2015