Anda di halaman 1dari 5

PEMELIHARAAN

KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN 1


SISTEM KELISTRIKAN BODY
1
SISTEM KELISTRIKAN BODY
BODY ELECTRICAL OLD VS BODY ELECTRIVAL NEW

Semakin berkembangnya teknologi, system konvensional akan


ditinggalkan. Sama seperti pada beberapa system penunjang pada kendaraan.
System konvensional akan digantikan oleh system control elektrik, yang
bertujuan untuk menambah efesiensi mesin dan mempermudah pengoperasian
serta menambah kenyamanan dan keamanan pengendara

Namun demikian kita awali dengan mempelajari dasar dari kelistrikan


yang masih sederhana, karena itu sebagai rangkaian dasar yang tentunya sudah
mengalami perkembangan pada mobil – mobil yang terbaru sekarang ini.

Berikut adalah bagian dari system kelistrikan body :


1. Lampu Penerangan Luar 3. Klakson (horn)
- Lampu Kepala 4. Central Lock
- Lampu Kota 5. Power Window
- Lampu Tanda Belok & Hazzard 6. Alarm & Remote
- Lampu Rem 7. Audio
- Lampu mundur 8. AC
- dll DLL
2. Lampu Penerangan Dalam
- Lampu ruangan
- Lampu Panel Instrumen
- dll
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN 1
SISTEM KELISTRIKAN BODY
2
KOMPONEN KELISTRIKAN BODY
Komponen - komponen pendukung rangkaian sistem kelistrikan body :

1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah
DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan
sebagai sumber tenaga pada sistem
kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12
Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH
(Ampere Hour).

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi
kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

2. Kunci Kontak (Switch)


Kelistrikan otomotif pada mobil
menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch)
sebagai saklar utama yang menghubungkan
semua sistem kelistrikan dengan sumber
tenaga (baterai).

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu :


Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start

3. Saklar Kombinasi
Saklar dapat dioperasikan dengan cara
menekan dan melepas atau menarik dan
melepas sehingga kontak gerak akan
berpindah. Beberapa system kelistrikan
dikontrol melalui saklar kombinasi.
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN 1
SISTEM KELISTRIKAN BODY
3
4. Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi
untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu,
untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian
saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan Sekring jenis blade (a)
adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu,
kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak
bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat
karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada
bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis
filamennya. Sekring jenis (tabung (b)

5. Pengedip (Flaser)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis
pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

Detail flaser (a) fotoflaser (b)


6. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,
kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung.
Ada dua jenis relay, yaitu open normaly relay bila dialiri arus listrik kontak poin
akan terhubung dan close normaly relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN 1
SISTEM KELISTRIKAN BODY
4
Relay digunakan untuk mengalirkan arus listrik yang besar, seperti lampu kepala,
starter, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan arus yang kecil dari kunci
kontak atau saklar pengendali, arus akan masuk ke kumparan relay (terminal 85
dan 86), kumparan menjadi magnet dan menarik saklar (terminal 30 dan 87),
saklar langsung terhubung dengan baterai, sehingga kunci kontak atau saklar
kombinasi akan lebih aman karena tidak dilewati arus yang besar dari baterai.

7. Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas
berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada
berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus
menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,
cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

8. Lampu
Lampu berfungsi mengubah energi listrik menjadi
cahaya dan panas. Terdapat bermacam – macam
lampu, jenis lampu disesuaikan dengan
penggunaannya. Lampu biasa singgel/doble filamen ,
lampu halogen, lampu HID, lampu LED, dll.

Jenis lampu mobil halogen


Jenis lampu mobil ini yang paling jamak ditemukan
dan digunakan pada mobil. Ia bekerjan
menggunakan filamen layaknya lampu pijar. Halogen
mengoperasikan filamen dalam suhu yang tinggi
sehingga dapat memancarkan cahaya yang lebih
terang dan suhu warna lebih tinggi dari lampu pijar
rumahan. Biasanya lampu mobil halogen digunakan
pada lampu utama (headlamp) dan memiliki daya
mulai dari 35 watt hingga 55 watt.
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN 1
SISTEM KELISTRIKAN BODY
5
Jenis lampu mobil HID
Lampu ini tidak memiliki filamen seperti pada
halogen. Ia bekerja dengan memanfaatkan
pengapian gas Xenon yang ada di dalam tabung.
Lampu jenis ini memiliki intensitas cahaya yang lebih
terang dan ketahanan lebih lama tanpa
membutuhkan watt yang tinggi dibanding lampu
halogen. Normalnya sebuah lampu HID memiliki
daya 35 watt. Sayangnya untuk melakukan
pergantian pada lampu HID lebih rumit, sebab ia
menggunakan arus listrik yang berbeda dan
memerlukan ballast untuk menyeimbangkannya.

Jenis lampu mobil LED


Lampu LED awalnya lebih banyak digunakan
sebagai lampu penerang ruangan, lampu rem,
maupun lampu plat nomor. Namun, saat ini
sudah banyak digunakan sebagai lampu
utama berkat teknologi yang semakin
berkembang. Kelebihan LED adalah
ketahanannya yang lebih baik serta intensitas
cahaya yang didapat lebih terang dengan
daya yang lebih kecil bahkan dibanding HID.
Dalam pengaplikasiannya LED tak membutuhkan ballast seperti HID, tetapi ia
tetap perlu penambahan relay maupun conversion kit yang normalnya sudah
tersedia dalam satu paket saat pembelian.

SMK Bina Patria 1 Sukoharjo


Oleh : Shopan Pangestu, ST
e-mail : Shopanpangestu@gmail.com
No. HP : 081236002423

Anda mungkin juga menyukai