Anda di halaman 1dari 12

Sabtu, 04 Februari 2012

VULNUS (LUKA)

A.PENGERTIAN
Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam ukuran besar/berat, gergaji. Luka
membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong. Perdarahan hebat, resiko infeksi
tinggi, terdapat gejala pathom limb.

B.ETIOLOGI
1.Mekanis / traumatis
2.Perubahan suhu
3.Zat kimia
4.Ledakan
5.Sengatan listrik
6.Gigitan hewan

C.TIPE VULNUS
1.Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek)
Jenis luka ini disebabkan oleh karena benturan dengan benda tumpul, dengan ciri luka tepi
luka tidak rata dan perdarahan sedikit luka dan meningkatkan resiko infeksi.

2.Vulnus Excoriasi (Luka Lecet)


Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang menyebabkan lecet pada permukaan kulit
merupakan luka terbuka tetapi yang terkena hanya daerah kulit.

3.Vulnus Punctum (Luka Tusuk)


Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang masuk ke dalam kulit, merupakan
luka terbuka dari luar tampak kecil tapi didalam mungkin rusak berat, jika yang mengenai
abdomen/thorax disebut vulnus penetrosum(luka tembus).

4.Vulnus Contussum (Luka Kontusio)


Penyebab: benturan benda yang keras. Luka ini merupakan luka tertutup, akibat dari
kerusakan pada soft tissue dan ruptur pada pembuluh darah menyebabkan nyeri dan berdarah
(hematoma) bila kecil maka akan diserap oleh jaringan di sekitarya jika organ dalam
terbentur dapat menyebabkan akibat yang serius.

5.Vulnus Scissum/Insivum (Luka Sayat)


Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam atau jarum merupakan luka terbuka
akibat dari terapi untuk dilakukan tindakan invasif, tepi luka tajam dan licin.

6.Vulnus Schlopetorum (Lika Tembak)


Penyebabnya adalah tembakan, granat. Pada pinggiran luka tampak kehitam-hitaman, bisa
tidak teratur kadang ditemukan corpus alienum.

7.Vulnus Morsum (Luka Gigitan)


Penyebab adalah gigitan binatang atau manusia, kemungkinan infeksi besar bentuk luka
tergantung dari bentuk gigi.

8.Vulnus Perforatum (Luka Tembus)


Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol. Penyebab oleh karena panah, tombak
atau proses infeksi yang meluas hingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan.

9.Vulnus Amputatum (Luka Terpotong)


Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam ukuran besar/berat, gergaji. Luka
membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong. Perdarahan hebat, resiko infeksi
tinggi, terdapat gejala pathom limb.

10.Vulnus Combustion (Luka Bakar)


Penyebab oleh karena thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia Jaringan kulit rusak dengan
berbagai derajat mulai dari lepuh (bula – carbonisasi/hangus). Sensasi nyeri dan atau
anesthesia.

D.TANDA DAN GEJALA


1.Deformitas: Daya terik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari
tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti: rotasi pemendekan tulang,
penekanan tulang.
2.Bengkak: edema muncul secara cepat dari lokasi dan ekstravaksasi darah dalam jaringan
yang berdekatan dengan fraktur
3.Echumosis dari Perdarahan Subculaneous
4.Spasme otot spasme involunters dekat fraktur
5.Tenderness/keempukan
6.Nyeri mungkin disebabkan oleh spasme otot berpindah tulang dari tempatnya dan
kerusakan struktur di daerah yang berdekatan.
7.Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya saraf/perdarahan)
8.Pergerakan abnormal
9.Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah
10.Krepitasi (Black, 1993).

E.PATOFISIOLOGI
Vulnus terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai tubuh yang bisa disebabkan oleh
traumatis/mekanis, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, dan gigitan hewan
atau binatang. Vulnus yang terjadi dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala seperti
bengkak, krepitasi, shock, nyeri, dan deformitas atau bisa juga menimbulkan kondisi yang
lebih serius. Tanda dan gejala yang timbul tergantung pada penyebab dan tipe vulnus.

F.DAMPAK PADA SISTEM TUBUH


1.Kecepatan metabolisme
Jika seseorang dalam keadaan immobilisasi maka akan menyebabkan penekanan pada fungsi
simpatik serta penurunan katekolamin dalam darah sehingga menurunkan kecepatan
metabolisme basal.

2.Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit


Adanya penurunan serum protein tubuh akibat proses katabolisme lebih besar dari
anabolisme, maka akan mengubah tekanan osmotik koloid plasma, hal ini menyebabkan
pergeseran cairan intravaskuler ke luar keruang interstitial pada bagian tubuh yang rendah
sehingga menyebabkan oedema. Immobilitas menyebabkan sumber stressor bagi klien
sehingga menyebabkan kecemasan yang akan memberikan rangsangan ke hypotalamus
posterior untuk menghambat pengeluaran ADH, sehingga terjadi peningkatan diuresis.

3.Sistem respirasi.
a.Penurunan kapasitas paru
Pada klien immobilisasi dalam posisi baring terlentang, maka kontraksi otot intercosta relatif
kecil, diafragma otot perut dalam rangka mencapai inspirasi maksimal dan ekspirasi paksa.
b.Perubahan perfusi setempat
Dalam posisi tidur terlentang, pada sirkulasi pulmonal terjadi perbedaan rasio ventilasi
dengan perfusi setempat, jika secara mendadak maka akan terjadi peningkatan metabolisme
(karena latihan atau infeksi) terjadi hipoksia.
c.Mekanisme batuk tidak efektif
Akibat immobilisasi terjadi penurunan kerja siliaris saluran pernafasan sehingga sekresi
mukus cenderung menumpuk dan menjadi lebih kental dan mengganggu gerakan siliaris
normal.

4.Sistem Kardiovaskuler
a.Peningkatan denyut nadi
Terjadi sebagai manifestasi klinik pengaruh faktor metabolik, endokrin dan mekanisme pada
keadaan yang menghasilkan adrenergik sering dijumpai pada pasien dengan immobilisasi.
b.Penurunan cardiac reserve
Dibawah pengaruh adrenergik denyut jantung meningkat, hal ini mengakibatkan waktu
pengisian diastolik memendek dan penurunan isi sekuncup.
c.Orthostatik Hipotensi
Pada keadaan immobilisasi terjadi perubahan sirkulasi perifer, dimana anterior dan venula
tungkai berkontraksi tidak adekuat, vasodilatasi lebih panjang dari pada vasokontriksi
sehingga darah banyak berkumpul di ekstremitas bawah, volume darah yang bersirkulasi
menurun, jumlah darah ke ventrikel saat diastolik tidak cukup untuk memenuhi perfusi ke
otak dan tekanan darah menurun, akibatnya klien merasakan pusing pada saat bangun tidur
serta dapat juga merasakan pingsan.

5.Sistem Muskuloskeletal
a.Penurunan kekuatan otot
Dengan adanya immobilisasi dan gangguan sistem vaskuler memungkinkan suplai O2 dan
nutrisi sangat berkurang pada jaringan, demikian pula dengan pembuangan sisa metabolisme
akan terganggu sehingga menjadikan kelelahan otot.
b.Atropi otot
Karena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan fungsi
persarafan. Hal ini menyebabkan terjadinya atropi dan paralisis otot.
c.Kontraktur sendi
Kombinasi dari adanya atropi dan penurunan kekuatan otot serta adanya keterbatasan gerak.
d.Osteoporosis
Terjadi penurunan metabolisme kalsium. Hal ini menurunkan persenyawaan organik dan
anorganik sehingga massa tulang menipis dan tulang menjadi keropos.

6.Sistem Pencernaan
a.Anoreksia
Akibat penurunan dari sekresi kelenjar pencernaan dan mempengaruhi sekresi kelenjar
pencernaan dan mempengaruhi perubahan sekresi serta penurunan kebutuhan kalori yang
menyebabkan menurunnya nafsu makan.
b.Konstipasi
Meningkatnya jumlah adrenergik akan menghambat pristaltik usus dan spincter anus menjadi
kontriksi sehingga reabsorbsi cairan meningkat dalam colon, menjadikan faeces lebih keras
dan orang sulit buang air besar.

7.Sistem perkemihan
Dalam kondisi tidur terlentang, renal pelvis ureter dan kandung kencing berada dalam
keadaan sejajar, sehingga aliran urine harus melawan gaya gravitasi, pelvis renal banyak
menahan urine sehingga dapat menyebabkan: Akumulasi endapan urine di renal pelvis akan
mudah membentuk batu ginjal dan tertahannya urine pada ginjal akan menyebabkan
berkembang biaknya kuman dan dapat menyebabkan ISK.

8.Sistem integumen
Tirah baring yang lama, maka tubuh bagian bawah seperti punggung dan bokong akan
tertekan sehingga akan menyebabkan penurunan suplai darah dan nutrisi ke jaringan. Jika hal
ini dibiarkan akan terjadi ischemia, hyperemis dan akan normal kembali jika tekanan
dihilangkan dan kulit dimasase untuk meningkatkan suplai darah.

G.KOMPLIKASI
1.Kerusakan Arteri: Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi,
CRT menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas
yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit,
tindakan reduksi, dan pembedahan.
2.Kompartement Syndrom: Kompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang
terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini
disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah.
3.Infeksi: System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan.
4.Shock: Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas
kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi.

H.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah

I.PENATALAKSANAAN
1.Pembedahan
2.Imunisasi tetanus
3.Immobilisasi
4.Terapi antibiotik

J.PROSES PENYEMBUHAN LUKA


1.Stadium Satu-Pembentukan Hematoma: Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma
disekitar. Sel-sel darah membentuk fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai
tempat tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast. Stadium ini berlangsung 24 – 48 jam dan
perdarahan berhenti sama sekali.
2.Stadium Dua-Proliferasi Seluler: Pada stadium ini terjadi proliferasi dan differensiasi sel
menjadi fibro kartilago yang berasal dari periosteum,`endosteum, dan bone marrow yang
telah mengalami trauma. Sel-sel yang mengalami proliferasi ini terus masuk ke dalam lapisan
yang lebih dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis.
Dalam beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua fragmen tulang
yang patah. Fase ini berlangsung selama 8 jam.
3.Stadium Tiga-Pembentukan Kallus: Sel–sel yang berkembang memiliki potensi yang
kondrogenik dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast
dan osteoklast mulai berfungsi dengan mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati. Massa sel yang
tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan
endosteal dan periosteal.
4.Stadium Empat-Konsolidasi: Bila aktivitas osteoclast dan osteoblast berlanjut, anyaman
tulang berubah menjadi lamellar. Sistem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan
osteoclast menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur, dan tepat dibelakangnya
osteoclast mengisi celah-celah yang tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru. Ini
adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk
membawa beban yang normal.
5.Stadium Lima-Remodelling: Telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat.
Selama beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi
dan pembentukan tulang yang terus-menerus. Lamellae yang lebih tebal diletidakkan pada
tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga
sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya.

K.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis, fisik.
Tujuan: Nyeri akut teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24jam dengan
kriteria hasil:
Pasien tidak mengeluh nyeri
Pasein tidak mengeluh sesak
Pernapasan 12-21x/mnt
Tekanan darah 120-129/80-84mmHg
Nadi 60-100x/mnt
Intervensi:
1)Ukur tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, saturasi
R/mengetahui kondisi pasien
2)Monitor derajat dan kualitas nyeri (PQRST)?
R/mengetahui rasa nyeri yang dirasakan
3)Ajarkan teknik distraksi/relaksasi/napas dalam
R/mengurangi rasa nyeri
4)Beri posisi nyaman
R/untuk mengurangi rasa nyeri
5)Beri posisi semifowler
R/memenuhi kebutuhan oksigen
6)Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien
R/memenuhi kebutuhan pasien
7)Anjurkan untuk cukup istirahat
R/mempercepat proses penyembuhan
8)Kolaborasi/lanjutkan pemberian analgetik; nama, dosis, waktu, cara, indikasi
R/mengurangi rasa nyeri
2.Perfusi jaringan serebral/perifer tidak efektik berhubungan dengan aliran arteri terhambat.
Tujuan: Perpusi jaringan serebral teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1x24jam dengan kriteria hasil:
Pasien tidak mengeluh pusing
Pasien tidak mengeluh sesak napas
Pernapasan 12-21x/mnt
Tekanan darah 120-129/80-84mmHg
Nadi 60-100x/mnt
CRT: <3 detik Intervensi: 1)Ukur tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu,
saturasi R/mengetahui kondisi pasien 2)Monitor capillary refill time R/mengetahui status
keadaan pasien 3)Monitor kemampuan aktivitas pasien R/mengetahui kemampuan pasien
4)Anjurkan untuk cukup istirahat R/mempercepat pemulihan kondisi 5)Beri posisi semi
fowler R/memenuhi kebutuhan oksigen 6)Bantu aktivitas pasien secara bertahap
R/mengurangi beban kerja pasien 7)Cegah fleksi tungkai R/menghindari penurunan staus
kesadaran pasien 8)Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien R/mencukupi
kebutuhan pasien 9)Beri cukup nutrisi sesuai dengan diet R/mempercepat pemulihan kondisi
10)Kolaborasi/lanjutkan terapi oksigen R/mencukupi kebutuhan oksigen
11)Kolaborasi/lanjutkan terapi transfusi R/mempercepat pemulihan kondisi pasien
12)Kolaborasi/lanjutkan pemberian obat; nama, dosis, waktu, cara, indikasi R/mempercepat
proses penyembuhan 3.Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat,
prosedur invasif, pertahanan sekunder tidak adekuat. Tujuan: Pasien tidak mengalami infeksi
setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 2x24jam dengan kriteria hasil: Daerah
tusukan infus tidak ada tanda peradangan Hasil laboratorium darah normal(Leukosit, Hb)
Intervensi: 1)Monitor tanda-tanda peradangan R/untuk melihat tanda-tanda peradangan
2)Monitor pemeriksaan Laboratorium darah R/untuk melihat kandungan darah 3)Cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan tindakan R/untuk menghindari inos 4)Anjurkan untuk bed
rest R/mempercepat pemulihan kondisi 5)Batasi pengunjung R/untuk mencegah inos 6)Rawat
luka setiap hari dwengan teknik steril R/mencegah infeksi 7)Beri nutrisi tinggi zat besi,
vitamin C R/untuk membantu proses penyembuhan luka 8)Kolaborasi/lanjutkan pemberian
obat antibiotik ; nama, dosis, waktu, cara R/mempercepat penyembuhan 4.Resiko defisit
volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan melalui abnormal
(perdarahan). Tujuan: Resiko defisit volume cairan teratasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24jam dengan kriteria hasil: BB dalam batas normal Tekanan darah
120-129/80-84mmHg Nadi 60-100x/mnt C/axilaSuhu: 36-37 Finger print <3 detik
BAK 3-5x/hari Tidak ada perdarahan Intevensi: 1)Ukur tanda-tanda vital: tekanan darah,
nadi, pernapasan, suhu, saturasi R/mengetahui keadaan pasien 2)Anjurkan untuk banyak
minum ± 2 L/hari R/memenuhi kebutuhan cairan 3)Hitung balance cairan R/mengetahui
klebihan dan kekurang cairan 4)Anjurkan untuk bed rest R/mempercepat pemulihan kondisi
5)Kolaborasi/lanjutkan pemberian terapi elektrolit; nama, dosis, waktu, cara, indikasi
R/mempercepat penyembuhan 6)Kolaborasi/lanjutkan program therapi transfusi
R/mempercepat pemulihan kesehatan pasien DAFTAR PUSTAKA Carpenitto, Lynda Juall.
(2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica Ester, Edisi 8, Jakarta:
EGC Doengoes, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
perencanaan Keperawatan dan masalah kolaboratif. Alih Bahasa : I Made Kanosa, Edisi III,
Jakarta: EGC Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. Jakarta: EGC Sudart
dan Burnner, (1996). Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8. Vol 3, Jakarta: EGC Nanda.
2005. Definisi dan klasifikasi, Jakarta: Prima Medika
1. Anatomi Fisiologi Adalah Cabang ilmu kesehatan / medis yang mempelajari bagian
tubuh beserta fungsinya
2. Abses gigi adalah koleksi pus yang disebabkan oleh infeksi bakteri dalam pulpa gigi
3. Akut adalah gejala atau tanda-tanda yang dimulai dan memburuk dengan cepat, Lihat
disini perbedaan penyakit akut dan kronis
4. Abdomen adalah Rongga perut
5. Abdominal adalah berhubungan dengan abdomen, merupakan bagian tubuh antara
dada dan pinggul yang berisi pankreas, lambung, usus, hati, kandung empedu, dan
organ lainnya
6. Absorpsi adalah Proses Penyerapan zat yang memasuki tubuh melalui mata, kulit,
perut, usus, atau paru-paru
7. Adrenal adalah kelenjar yang terletak di atas setiap ginjal, berfungsi membuat kortisol
hormon, aldosteron dan androgen
8. Adrenalin adalah Zat kimia / Hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah oleh
kelenjar adrenal. Hormon ini sekresinya akan meningkat selama stres dan ketegangan,
Adrenalin = epinefrin
9. Ab0rsi adalah keguguran janin sebelum usia kehamilan
10. Abses adalah kumpulan  nanah. Exs = Bisul dan lain lain.
11. Abnormal adalah Suatu kondisi tidak normal, Menyimpang dari struktur, posisi,
kondisi, atau perilaku biasa atau apa yang dianggap normal
12. AIDS adalah Penyakit akibat Defisiensi sistem kekebalan tubuh akibat infeksi HIV
13. Adenoma kolorektal  adalah pertumbuhan pada lapisan usus besar atau rektum
14. Adenoma basofilik adalah Tumor jinak kelenjar hipofisis (pituitari) yang terdiri dari
sel-sel basofilik.
15. Adenomyoma adalah Adenomiosis yang terenkapsulasi oleh jaringan miometrium.
Karena adanya adenomyosis
16. ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis)  adalah kelemahan progresif cepat berupa
pengecilan dan kekakuan otot, kesulitan berbicara, menelan, dan bernapas
17. Adiksi adalah Suatu kondisi dimana kecanduan atau sebuah pola maladaptif dari
penggunaan n4rkoba.
18. Alzheimer adalah gangguan akibat kematian sel-sel otak secara hampir bersamaan
yang berakibat otak mengecil dan kehilangan fungsi otak
19. Aerosol adalah partikel halus yang tersebar diudara, atau obat yang diubah menjadi
kabut semprotan halus dengan nebulizer untuk dihirup
20. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai penurunan jumlah eritrosit, kadar
hemoglobin, dan volume sel darah merah
21. Amiotrofi adalah mengecilnya otot akibat penyakit pada saraf yang terdapat pada otot
tersebut
22. Adenoid adalah jaringan yang terletak di belakang rongga hidung di antara hidung
dan tenggorokan
23. Adenoidectomy  adalah Prosedur medis untuk pengangkatan adenoid
24. Anemia aplastik  adalah penyakit yang ditandai dengan sumsum tulang yang tidak
mampu memproduksi sel darah
25. Angioplasti adalah tindakan pembedahan pada pembuluh darah akibat penyempitan
atau sumbatan
26. Aneurysma adalah pelebaran pembuluh darah akibat kelemahan dinding pembuluh
darah
27. Anterior horn cells adalah kumpulan saraf motorik yang terletak di substansia abu-abu
tulang belakang sisi depan
28. Aflatoksin adalah toksin jamur yang merupakan karsinogen hati yang kuat
29. Angiografy adalah teknik pencitraan untuk melihat bagian dalam pembuluh darah dan
organ tubuh, terutama arteri, vena, dan ruang jantung
30. Anoreksia nervosa adalah gangguan makan akibat rasa takut berlebihan terhadap
peningkatan berat badan
31. Antinuclear antibodi adalah antibodi yang menyerang inti sel
32. Aorta abdominal adalah pembuluh darah utama bagian perut
33. Aorta thoracal adalah pembuluh darah utama bagian dada
34. Apendisitis adalah peradangan mendadak atau pembengkakan usus buntu
35. Apendectomy adalah Operasi pengangkatan usus buntu / Apendisitis
36. Aritmia adalah Gangguan irama jantung yang tidak teratur, Irama jantung terlalu
cepat (takikardia), jika terlalu lambat (bradikardia)
37. Abduktor adalah Gerakan otot yang bergerak menjauh dari tubuh, seperti mengangkat
lengan ke samping.
38. Aduktor adalah kebalikan dari abduktoer, yaitu otot yang bergerak ke arah tubuh.
Menurunkan kembali lengan yang terangkat ke samping
39. Aduksi adalah gerakan ekstremitas ke arah tubuh.
40. Angina pektoris adalah nyeri dada yang terjadi ketika pembuluh darah yang sakit
membatasi aliran darah ke jantung
41. Atropi adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau organ
42. Aparatus lacrima adalah saluran air mata
43. Amnesia adalah gangguan amnestik atau sekelompok gangguan yang mencakup
kehilangan ingatan lama, atau ingatan baru
44. Arteri karotis adalah Arteri atau pembuluh darah yang mensuplai darah ke leher dan
kepala
45. Arteriografy adalah teknik pencitraan untuk melihat keadaan pembuluh darah arteri
bagian dalam
46. Arteri sirkumfleks adalah cabang dari pembuluh darah koroner sisi kiri, yang
mengalirkan darah terutama ke ventrikel kiri
47. Artritis adalah Peradangan sendi
48. Arthritis kronis adalah peradangan sendi yang sudah berlangsung lama
49. Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan kemampuan pendengaran
50. Asites adalah penumpukan abnormal cairan serosa di dalam rongga perut
51. Atrium adalah bagian serambi jantung
52. Auto-antibodi  adalah antibodi yang menyerang sel atau jaringan tubuh sendiri
53. Autoimun adalah respon imun tubuh yang menyerang jaringan atau organ tubuh itu
sendiri
54. Atherectomy adalah Teknik bedah minimal invasif untuk mengeluarkan sumbatan
lemak (aterosklerosis) pada pembuluh darah
55. Arterio venous malformation adalah Jaringan pembuluh darah arteri dan vena yang
bentuknya tidak normal
56. Atrofi tubular adalah berkurangnya ukuran tabung kecil yang terletak di dalam ginjal
57. Ablasi retina adalah lepasnya retina dari tisu penopangnya yang menutupi permukaan
di bagian belakang mata
58. Abraxane adalah obat yang untuk mengobati kanker payudara yang telah menyebar
atau yang tumbuh kembali setelah kemoterapi
59. Atrofi muskular adalah Berkurang nya ukuran dan jumlah serat otot akibat proses
penuaan, penurunan aliran darah, kurangnya gizi ataupun akibat hilangnya fungsi
saraf.
60. Afakia adalah Kondisi abnormal ketiadaan lensa mata
61. Afasia adalah ketidakmampuan untuk berbicara, menulis, atau mengerti bahasa lisan
atau tertulis
62. Adenoma Sebaseum adalah tumor kecil dengan penampilan transparan yang berasal
dari kelenjar sebasea
63. Adenokarsinoma adalah kanker yang dimulai di sel yang melapisi organ-organ
internal tertentu dan yang memiliki properti mirip kelenjar
64. Adenopati adalah setiap penyakit yang melibatkan atau menyebabkan pembesaran
kelenjar getah bening
65. Achromatopsia adalah Penyakit buta warna total yang sangat jarang di mana warna
dari semua spektrum terlihat hanya sebagai warna putih, abu-abu dan hitam
66. Acne vulgaris adalah atau jerawat yaitu seuta kondisi kulit yang ditandai dengan
sumbatan dan peradangan yang melibatkan folikel rambut dan kelenjar sebasea
67. Acne keloidalis adalah benjolan kecil keras, merah kecoklatan dengan plak di bagian
belakang kulit kepala di pangkal leher
68. Acetabulum adalah wadah untuk kepala femur yang dibentuk oleh ilium, iskium, dan
pubis.
69. Adenovirus adalah sekelompok virus yang menyebabkan berbagai penyakit
pernapasan, infeksi lambung dan usus (gastroenteritis), mata (konjungtivitis),
kandung kemih, dan ruam
70. Adenosin adalah Jenis obat yang biasa digunakan dalam pemindaian stres jantung
ketika seseorang tidak berolahraga untuk test stres farmakologis atau kimia
71. Adenomyosis adalah pertumbuhan sel-sel endometrium yang menembus jauh ke
dalam otot rahim
72. Adenohipofisis adalah kelenjar hipofisis anterior.
73. Adenoma Kromofob adalah adenoma kelenjar pituitari, yang terdiri dari sel-sel yang
tidak asidofilik atau basofilik
74. Acidemia adalah tingkat keasaman darah abnormal tinggi, pH darah rendah <7,35
75. Alkalemia  adalah pH darah di atas normal > 7,45
76. Asetaminofen adalah Dikenal Juga sebagai parasetamol, yaitu obat analgesik yang
digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot dan sendi dan untuk mengurangi
demam
77. Asam nitrat adalah cairan asam toksik yang korosif dan tidak berwarna yang
digunakan untuk membuat pupuk, pewarna, bahan peledak, dan bahan kimia lainnya
78. Albinisme adalah Albino yaitu suatu kondisi di mana orang dilahirkan dengan
kekurangan jumlah melanin, pigmen yang bertanggung jawab untuk warna rambut,
kulit, dan mata
79. Alergen adalah Istilah medis untuk menyebutkan Suatu antigen yang bertanggung
jawab untuk memproduksi reaksi alergi.
80. Alergi adalah Suatu kondisi di mana tubuh memiliki respon yang berlebihan terhadap
suatu zat seperti makanan atau obat tertentu.
81. Akupresur adalah teknik penyembuhan tradisional Cina di mana tekanan jari
diterapkan pada titik-titik tertentu pada tubuh untuk mengobati penyakit dan
memperbaiki gejala
82. Agen antiresorptif adalah obat atau hormon yang menghambat resorpsi tulang
83. Agen antimikroba adalah Jenis obat-obatan, bahan kimia, atau zat lain yang
membunuh atau memperlambat pertumbuhan mikroba
84. Agen infeksi adalah organisme hidup atau partikel yang menyebabkan penyakit
menular akibat Bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing, dan prion
85. Agen kemoterapi adalah senyawa yang digunakan dalam pengobatan penyakit yang
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
86. Amputasi adalah penghilangan ekstremitas tubuh oleh trauma atau melalui
pembedahan / prosedur operasi
87. Alveolektomi adalah operasi menghapus bagian-bagian dari tulang alveolar
88. Anamnesis adalah istilah lain untuk riwayat medis seseorang, data pasien
89. Antiseptik adalah agen kimia yang dapat diterapkan di jaringan hidup untuk
menghancurkan kuman
90. Antioksidan adalah Istilah kesehatan untuk zat kimia yang membantu melindungi
terhadap kerusakan sel-sel oleh radikal bebas
91. Antifungal adalah obat yang mengobati infeksi jamur. Obat antijamur ini termasuk
metronidazol, amfoterisin B dan nistatin
92. Anestetik adalah Jenis obat yang menghasilkan anestesi terkelola melalui inhalasi
(pernapasan) atau intravena (injeksi atau infus)
93. Anestesi lokal adalah teknik untuk menghilangkan atau mengurangi sensasi dan rasa
sakit di bagian tubuh tertentu
94. Anestesi adalah Istilah anatomi yang digunakan pada jenis obat yang bisa mengurangi
dan menghilangkan sensasi sementara, sehingga operasi atau prosedur lain yang
menyakitkan dapat dilakukan
95. Angina pektoris adalah ketidaknyamanan dada akibat penyumbatan di dalam arteri
koroner
96. Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah dari jantung
kesemua organ, jaringan, termasuk otot, otak dan hati
97. Arteri dorsalis pedis adalah kelanjutan dari arteri tibialis anterior, yang bercabang ke
arkuata tarsal lateral dan medial, dan arteri plantar dalam
98. Asam asetat adalah asam ditemukan dalam cuka. Asam asetat juga digunakan untuk
melarutkan zat-zat yang dibutuhkan untuk membuat obat dan produk-produk lainnya,
seperti plastik
99. Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat. Suplemen asam folat memiliki
bioavailabilitas yang berbeda dengan berbagai bentuk folat yang ditemukan dalam
makanan
100. Asam salisilat adalah Jenis obat keratolitik (yang menghilangkan lapisan luar
kulit) yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit
101. Asam palmitat adalah asam lemak jenuh utama dalam produk daging dan susu.
Asam palmitat merupakan komponen utama minyak dari pohon kelapa (minyak sawit
dan minyak kelapa)
102. Asam urat adalah zat kimia hasil metabolisme purin. Purin adalah protein yang
ditemukan dalam banyak makanan dan minuman, seperti jeroan, melinjo dan bayam.
103. Asbestosis adalah Penyakit paru-paru serius progresif jangka panjang yang
disebabkan oleh inhalasi serat asbes selama jangka waktu lama
104. Istilah kesehatan dan definisinya yang lain akan menyusul follow blog id
medis untuk mendapatkan pemberitahun update terbaru kami.
105. Bulimia  adalah kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus
106. Burr hole adalah tindakan bedah berupa melubangi tengkorak
107. Biopsy adalah Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium
108. Basal cell cancer adalah kanker kulit yang berasal dari sel basal
109. Bulbar efferent neuron adalah otot motorik di sekitar wajah yang berfungsi
untuk menelan, berbicara, bernafas
110. Bilirubin adalah Pigmen empedu
111. Bakteriostatik adalah suatu zat yang menghentikan pertumbuhan bakteri
(seperti antibiotik)
112. Bisep adalah Otot pada lengan
113. Benzopyrone adalah obat untuk menghapus kelebihan protein dan cairan dari
anggota badan yang terkena limfedema
114. BCG (Bacille Calmette- Guerin)  adalah Vaksin yang dibuat dari
Mycobacterium bovis yang dilemahkan. Bakteri ini terkait erat dengan
Mycobacterium tuberculosis
115. Bed kapiler  adalah pembuluh kecil di mana darah mengalir sangat lambat
sehingga memungkinkan plasma mengalir masuk dan keluar untuk pertukaran nutrisi
dan limbah sel
116. Bedah Caesar  adalah prosedur pembedahan perut dan rahim seorang wanita
untuk melahirkan bayinya
117. Bronkus adalah salah satu dari dua cabang besar trakea yang dilalui udara
menuju dan dari paru-paru
118. Benztropine adalah obat yang diklasifikasikan sebagai agen antiparkinson
119. Beta blocker adalah agen yang menghambat aksi dari reseptor beta-adrenergik,
yang memodulasi fungsi jantung, fungsi pernafasan, dan pelebaran pembuluh darah
120. Bell’s palsy adalah mati rasa temporer di satu sisi otot-otot wajah, disebabkan
oleh Peradangan saraf
121. Bacillus adalah bakteri yang berbentuk batang; bertanggung jawab atas difteri,
tetanus, disentri, dan TBC, serta penyakit lainnya
122. Beevor’s Sign adalah Kelumpuhan atau ketidakmampuan untuk menghambat
otot-otot antagonis dalam kelumpuhan fungsional
123. Beta karoten adalah pigmen yang ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan,
yang diubah tubuh menjadi vitamin A
124. Beta agonis adalah kelas obat yang mengendurkan otot-otot di jalan nafas
125. Bifokal adalah lensa yang berisi dua jarak fokus, biasanya fokus untuk jarak
jauh di atas dan fokus untuk jarak dekat di bawah
126. Bilateral adalah suatu kondisi yang memengaruhi kedua sisi tubuh atau
pasangan organ, seperti ginjal
127. Bikuspid adalah gigi keempat dan kelima dari pusat mulut ke belakang mulut
128. Bifurkasi adalah terbelahnya tabung atau pembuluh menjadi dua cabang atau
saluran
129. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari kimia organisme hidup, termasuk
manusia.
130. Biopsi  adalah metode diagnostik, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk
pemeriksaan di bawah mikroskop oleh ahli patologi.
131. Bone scan adalah sebuah pemeriksaan yang digunakan untuk mengidentifikasi
lesi pada tulang seperti patah tulang, infeksi, atau tumor
132. Bisep adalah dua otot di bagian dalam lengan atas yang membantu Anda
menekuk siku,kebalikan dengan trisep
133. Bradikardia adalah detak jantung abnormal lambat
134. Bradipnea adalah penurunan tingkat pernapasan, biasanya di bawah sepuluh
kali pernapasan per menit
135. Bronkopneumonia adalah peradangan umum paru-paru yang dimulai di
saluran bronkial kecil (bronkiolus) dan menyebar tidak teratur ke alveoli
peribronkiolar dan saluran alveolar
136. Bronkioli adalah jalan napas kecil-kecil (cabang bronkus) yang mengarah ke
daerah-daerah paru-paru dan menyerap oksigen dari udara
137. Brakhiterapi adalah terapi yang melibatkan penempatan pelet radioaktif kecil
ke dalam kelenjar prostat
138. Bronkus intermedius adalah segmen bronkus di sebelah kanan antara awal dari
lobus bronkus atas dan bifurkasi sampai ke lobus bronkus tengah dan bawah
139. Bronkoskopi adalah prosedur pemeriksaan visual dari trakea, bronki dan
bronkiolus tertentu

Anda mungkin juga menyukai