Anda di halaman 1dari 4

Monyet Yang Rakus Dan Licik Tipu

Seekor Kerbau

Pada suatu hari, ada seekor monyet yang sangat nakal sekali, selain nakal monyet tersebut
rakus dan suka mencuri buah-buahan para petani.

Perbuatannya membuat para petani resah dan para petani pun menjaga ladang mereka
dengan ketat.

Dan tentu saja hal itu membuat si monyet kebingungan, karena jika sampai tertangkap,
nyawanya bisa melayang.

Suatu hari si monyet meringis menahan lapar, dia melihat burung gagak sedang membawa


buah anggur. Melihat itu air liur si monyet mulai berjatuhan.

Si monyet berteriak kepada si gagak, "Hai gagak,"

Merasa di panggil gagak pun berhenti dan bertengger didekat monyet.

"Gagak, dari mana kau dapat buah anggur yang ranum itu?" tanya si monyet

"Aku mendapatkan buah ini dari kebun diseberang sungai, para petaninya baik hati, mereka
tidak akan mengusir dan melukai jika hanya mengambil buah yang sudah terjatuh ke tanah.
Asal jangan makan buah-buahan yang masih ada dipohonnya." jawab si gagak.

Mendengar jawaban si gagak, monyet pun menjadi sangat girang. Dia pun segera menuju
kebun diseberang sungai yang diceritakan si gagak.

Tapi sial, ia tidak bisa menyebrangi sungai karena airnya sedang meluap. Hal tersebut
membuat si Monyet menjadi kebingungan, karena ia tidak bisa berenang untuk menyebrangi
sungai.

Monyet pun terdiam berfikir untuk bisa menyebrangi sungai tersebut. Akhirnya si monyet
teringat kepada sahabatnya si kerbau. Si monyet pun segera mencari si kerbau.

"Hai, kerbau sahabatku," sapa si monyet

"Ada apa monyet? wah monyet kau sekarang terlihat gemuk," kata si kerbau.

"Hehe... bagaimana aku tidak gemuk kerbau, aku makan enak setiap hari, petani disebrang
sungai sana selalu memberikan makanan enak kepada ku. Dan aku diperbolehkan
menghabiskan buah-buahan di kebunnya," kata si monyet mulai merayu dan berbohong
kepada si kerbau.

"Waahh... benarkah itu monyet? beruntung sekali kau, pantas saja kau terlihat tambah
gemuk." kata sikerbau tanpa sedikit pun curiga kepada si monyet.

"Apakah kau mau ikut dengan ku sahabatku, kita makan sama-sama disana...!" monyet
mulai menipu si kerbau.

"Kau baik sekali monyet, baiklah aku ikut dengan mu, ayo kita kesana monyet,"
kata kerbau sangat girang.

"Tapi tunggu sebentar kerbau sahabatku, saat ini untuk kesana agak susah karena air
sungai sedang meluap dan aku tidak bisa berenang," kata si monyet.

"Itu masalah gampang monyet, aku bisa berenang. Nanti kau bisa naik kepunggung ku,"
jawab si kerbau tanpa curiga.
Merasa rayu tipunya berhasil, si monyet merasa sanagt senang, akhirnya si monyet dan si
kerbau pun segera pergi menuju kebun di sebrang sungai. Dan saat menyebrangi sungai si
monyet naik di punggung si kerbau.

Setelah sampai di kebun, monyet pun si monyet yang rakus segera makan buah-buahan
dengan lahapnya. Ia tidak memperdulikan buah yang masih ada di pohon, semuanya di
makan.

Begitu pula si kerbau, ia pun makan dengan lahap. Karena si kerbau merasa buah-buahan
memang sengaja diberikan kepada si monyet.

Tanpa mereka sadari, gerak-gerik mereka telah diperhatikan oleh para petani. Setelah si
kerbau dan si monyet tengah kekenyangan, para petani langsung menyergap monyet dan
kerbau.

Monyet yang sadar akan bahaya yang datang, segera berlari menyelamatkan diri
meninggalkan kerbau yang kebingungan karena tidak tahu masalah yang sebenarnya.

Para petani melempari batu dan mengusir mereka, si kerbau pun berlari menyelamatkan diri
dan tubuh sikerbau pun penuh dengan luka. Sedangkan si monyet sudah tidak kelihatan
batang hidung nya. Si kerbau mulai sadar bahwa dirinya telah di tipu oleh monyet.

Akhirnya setelah berlari dari kejaran para petani, si kerbau pun sampai ditepi sungai.
Dengan segera si kerbau terjun ke sungai untuk menyebrang.

Tiba-tiba si monyet muncul, "Hai... kerbau sahabatku, tunggu aku... Apa kau tega
meninggalkan sahabat mu disini," teriak si monyet memanggil si kerbau.

Melihat kemunculan si monyet, si kerbau sebenarnya sangat dongkol, "Jika kau mau ikut
menyebrang, cepatlah kau melompat ke punggung ku," jawab si kerbau dengan nada ketus.

Si monyet pun berlari dengan sekuat tenaga, monyet semakin takut dan panik ketika
mendengar suara para petani yang mengejar ada dibelakangnya.

Setelah sampai di pinggir sungai si monyet pun segera melompat ke punggung si kerbau.
Tapi naas, karena perut si monyet terlalu kenyang, membuat tubuhnya bertambah berat dan
kurang lincah.

Lompatan si monyet tidak sampai di punggung si kerbau, dan akhirnya si monyet pun
tercebur ke sungai dan hanyut terbawa arus.

Anda mungkin juga menyukai