Anda di halaman 1dari 5

KISAH GAJAH DAN KAWAN-KAWAN

Pada suatu pagi, disebuah hutan yang sangat lebat hiduplah sekelompok sahabat
(gajah, kura-kura, kerbau, monyet) yang sedang berkumpul di pinggir hamparan tanah yang
subur. Mereka berbincang tentang buah apa saja yang ingin di tanam di ladang. Kemudian
kura-kura pun berpendapat untuk menanam buah apel saja. Lalu monyet mengusulkan untuk
menanam buah pisang karena buah pisang cepat berbuah dan buah nya lezat. Sementara
kerbau bersikap acuh atas usulan dari sahabatnya. Namun pada akhirnya, gajah mengambil
kesimpulan untuk menanam buah pisang, karena setuju dengan pendapat monyet.
Kura-kura berkata “aduh besok kita menanam apa ya, kalau menanam buah apel saja
bagaimana, kan buahnya besar?”.
“Tidak mau ah, buahnya kurang manis, kalau diganti buah pisang bagaimana? kan buahnya
lezat dan cepat berbuah” cakap si monyet.
Kerbau pun berkata “ ya sudah terserah kalian aku sih enak-enak saja dengan keduanya”.
Gajah pun menyimpulkan “ ya sudah kita menanam buah pisang saja ya karena bisa cepat
berbuah dan buahnya sangat lezat”.
Lalu semua sahabatnya pun mengiyakan apa yang di sampaikan oleh gajah. Kemudian
mereka bergegas pulang karena hari sudah semakin siang.
Keesokan harinya gajah sedang menunggu para sahabatnya untuk menanam buah
pisang. Lalu dari kejahuan kura-kura dan kerbau mulai menghampiri gajah dengan
berkejaran sambil tertawa riang. Dan di arah yang berbeda monyet sedang membawa bibit
bohon pisang.
“Loh mana nih sahabat-sahabat ku kok belum datang ya?” tutur batin si gajah.
“Halo gajah selamat pagi!!!! Aku tadi masih menghampiri kura-kura, dia sangat lambat
berjalan hhhaaahahaa” kerbau berteriak sambil lari, sedangkan kura-kura mengejar kerbau
yang sedang berlarian.
“Wah teman-teman sudah kumpul semuanya ya, ini aku membawa benih pohon pisang yang
banyak” kata monyet menghampiri tiga sahabatnya.
Kemudian mereka bergegas pergi ke ladang yang sangat subur untuk menanam pohon pisang
yang dibawa si monyet.
Sesampainya di ladang, empat sahabat tersebut menanam bibit pohon pisang yang
dibawa monyet. Mereka berempat berbagi tugas, gajah dan kura-kura menanam pohon
pisang sedangkan monyet dan kerbau menyirami pohon yang sudah ditanam.
“Hei kura-kura bawa sini pohon pisangnya ditanam disini saja!!!” kata si gajah.
Lalu kura-kura bergegas membawa pohon pisang yang tadi dibawa monyet.
“Ayooo kerbau kita menyirami tanaman yang ditanam gajah dan kura-kura. Bawa airnya
yaa” kata monyet yang tidak mau membantu kerbau membawakan air. Dan kerbau berjalan
menuju tempat yang sudah ditanami pohon pisang. Dan akhirnya keempat sahabat tersebut
selesai menanam pohon pisang dan mereka kembali menuju rumah masing-masing karena
hari semakin gelap.
Pada hari dimana buah pisang sudah siap dipanen, keempat sahabat tersebut
berkumpul lagi dan membicarakan kapan dapat memanen buah pisang.
"Kawan-kawan setelah dilihat-lihat buah pisang sudah siap dipanen ya." Ucap gajah.
“Bagaimana kalau besok pagi saja kita panen bersama.” Jawab si monyet.
“Wah setuju…setuju…lebih cepat lebih baik!” Saut kura-kura dan kerbau.
Namun secara tidak disangka-sangka, monyet sudah merencanakan untuk memanen duluan
buah pisangnya tanpa sepengetahuan ketiga sahabatnya.
“Hehehe lebih baik nanti sore aku pergi ke ladang untuk memanen semua buah pisang yang
sudah matang2 dan akan kumakan!!” Tutur batin monyet.
Pada saat waktu sudah menunjukkan sore hari, monyet pun bergegas pergi ke ladang
sambil menengok kanan kiri agar tidak ketahuan oleh para sahabatnya. Ketika di tengah
perjalanan monyet tidak sengaja berpapasan dengan kura-kura.
“Hei monyet, hendak kemana kau sore-sore begini?” ucap si kura-kura.
“E e e e…itu aku mau pergi ke ladang untuk membersihkan rumput liar.” Jawab monyet agak
ketakutan.
Dan kemudian monyet lansung berlari menghindari kura-kura. Namun kura-kura merasa
curiga dengan tingkah monyet, kemudian ia pergi mengikuti monyet. Sesampainya di ladang
kura-kura sudah melihat monyet mulai memetik buah pisang yang matang.
“Hei monyet apa yang kau lakukan, mengapa kau memetik buah pisang duluan? Padahal kita
sudah bersepakat untuk memanennya bersama besok pagi!” ucap kura-kura.
Monyet tidak menghiraukan kura-kura dan tetap memetik buah pisang hingga tinggal separuh
sambil bergelantungan dari satu pohon pisang ke pohon pisang lainnya. Dan pada akhirnya
tanpa disengaja monyet tergelincir dari pohon pisang sampai terjatuh di kubangan lumpur.
“Aduh apa-apaan ini, kenapa ada kubangan lumpur disini…aduuhh sakit!!” teriak si monyet.
“Rasakan kau monyet, itu salahmu sendiri karena kau mengingkari kesepakatan bersama!”
jawab si kura-kura.
Dan monyet terdiam kesakitan sambil tersipu malu di kubangan lumpur. Kemudian kura-kura
bergegas pergi untuk memanggil gajah dan kerbau.
“Gaajaaaah huh..huh.. kerbaauuu… huh..huh.” teriak kura-kura pada gajah dan kerbau sambil
terengah-engah.
Gajah dan kerbau yang saat itu masih sibuk membuat keranjang untuk panen besok terkejut
dengan suara kura-kura.

“Ada apa kura-kura? Kenapa kamu berteriak sambil berlari?” ucap gajah.

“Sudah tau jalanmu itu lambat, tapi masih berlari juga” tambah kerbau.

“Anuu.. ituu si monyeet huh..huh.. dia memetik buah pisang kita duluaan huhh..huh..” jawab
kura-kura.

“Laah curang banget si monyet dimana diaa? Memang licik sekali monyet itu!!” sela kerbau.

“Dia masih di ladang dan jatuh di lumpur, dia kesakitan perlu pertolongan kita” lanjut kura-
kura.

“Monyet jatuhh? Kita harus segera kesana” jawab gajah.

Mereka bertiga begegas menghampiri monyet di ladang. Sesampainya di ladang kerbau


marah melihat tumpukan pisang yang telah dipetik oleh monyet. Kerbau tidak peduli ia tetap
memarahi monyet yang masih kesakitan.

“Dasar monyet licik, itu akibatnya kalau kamu rakus!!. Dengan memetik buah pisang sendiri
tanpa ssepengetahuan kami berarti kamu itu mencuri!!” bentak kerbau.

“Aduuh sakiit….”rintih monyet.

“Sudah sudah.. kasihan monyet, kita harus menolongnya terlebih dahulu. Dia memang
bersalah tapi dia juga sedang kesakitan” ucap gajah yang bijak.

“Iya betull itu kata gajah, kita harus membantu monyet dahulu.” Ucap kura-kura.

Gajahpun membantu monyet untuk bangun dari lumpur. Karena posisi monyet di kubangan
lumpur yang luas pertolongan gajah tidak cukup. Ia membutuhkan kerbau tetapi kerbau tetap
tidak mau membantu.

“Ayo dong kerbau kamu bantu tarik tangannya. Aku tidak bisa sendiri” ucap gajah.

“Gak mau .! biarkan saja monyet begitu sampai dia kapok” jawab kerbau.
Monyet yang saat itu kesakitan akhirnya mengakui kesalahannya selain itu agar teman-
temannya mau membantunya.

“Aku minta maaf ke kalian semua telah memetik buah pisang terlebih dahulu tanpa memberi
tau kalian.”ucap monyet meminta maaf.

“Itu monyet sudah meminta maaf .. ayo kerbau bantu kami mengangkat monyet.”ucap gajah.

Tanpa berkata kerbau terpaksa menolong monyet, namun di hati kerbau masih tidak ikhlas
memaafkan monyet. Lalu monyetpun berhasil diangkat dan mereka berempat memutuskan
untuk pulang ke rumah monyet untuk mengobati monyet terlebih dahulu.Sesampai di rumah
monyet, gajah dan teman- temanya segera mengobati kaki monyet yang terluka. Pada saat
mengobati, monyet terus menangis kesakitan sampai kerbau mulai merasa sedih melihat
kondisi kaki monyet yang terluka parah.

“Cepat – cepat bawa masuk ke rumah dan segera ambil kotak obat.” ucap kura – kura.
“hmmm hmmm hmmm hmmm, sakit sekali kakiku.” ucap monyet, yang menangis tersedu
sedu.

“tenang monyet lukamu sedang diobati gajah, sebentar lagi selesai kok.” Ucap kerbau.

“Nah, sudah selesai aku mengobati lukamu monyet.” Ucap gajah

“ Wah terimakasih sudah menyelamatkan aku dan mengobati luka aku teman teman.” Ucap
Monyet.

Setelah monyet di obati,ia meminta maaf kepada semua teman – temanya atas perbuatanya
yang telah memanen buah pisang terlebih dahulu. Monyetpun mengembalikan semua hasil
panenan yang telah ia kumpulkan kepada teman-temannya.

“Teman – teman aku minta maaf ya, atas perbuatanku untuk memanen buah pisang untuk
diriku sendiri.” Ucap Monyet.

“ Iya sudah tidak apa- apa, aku memaafkanmu dan jangan diulangi kembali ya.”ucap gajah

“ Iya jangan diulangi, bila ini terulang maka kami sudah tidak percaya dengan mu
monyet.”ucap kura- kura

“Baik teman – teman aku berjanji tidak akan mengulangi lagi, ini buah pisang yang sudah
aku panen, akan aku kembalikan” ucap monyet
“Buah pisang yang telah monyet panen mari kita makan bersama – sama.” Ucap gajah

“ Ayo – Ayo kita makan bersama – sama.” Ucap kura-kura, kerbau dan monyet.

Akhirnya Gajah, Kura- Kura, dan Kerbau telah memaafkan perbuatan yang telah dilakukan
monyet, dan memakan hasil panen buah pisang yang didapatkan monyet dengan bersama –
sama.

KODA/ AMANAH

Anda mungkin juga menyukai