Anda di halaman 1dari 3

Harimau dan Kerbau

Dahulu kala, di suatu padang kering dan tandus hiduplah seekor kerbau kurus. Karena
hampir tiap hari tak mendapatkan rumput, maka kerbau itu pergi ke padang yang lain. Sampailah
dia ke padang dimana banyak rumputnya. Hatinya gembira melihat rumput hijau itu. Tapi tiba-
tiba muncullah seekor harimau besar menghadangnya.

Kerbau : “Nah, inilah makananku,” gumamnya sendiri dan tersenyum.


Harimau : “O, tidak mudah kau ambil makan di sini kecuali sudah mendapat ijinku.”
Kerbau : “Kalau begitu ijinkanlah aku memakannya,”
Harimau : “Silakan, asal kau mau memberikan sesuatu padaku, sebab setiap siapa datang
kemari untuk makan rumput pasti berjanji akan memberikan sesuatu untukku.
Bagaimana kalau kau besok memberikan hatimu kepadaku?”
Kerbau : “Biarlah akan kuberikan padamu,” (akhirnya kerbau berjanji akan memberikan
hatinya kepada harimau).

Beberapa hari kemudian harimau menemui kerbau, tapi si kerbau sudah mengerti maksud
kedatangan harimau.

Harimau : “Bagaimana janjimu, kerbau?”


Kerbau : “Kau terlalu cepat menagih janjimu, sabarlah besok kalau badanku sudah
gemuk.”

Selang beberapa bulan kemudian badan kerbau memang sudah nampak gemuk. Karena itulah,
maka harimau ingin segera kerbau memenuhi janjinya. Tapi si kerbau tak mau menyerahkan
hatinya. Dia ingin mempertahankannya.
Kerbau : “Kenapa aku harus menyerahkan satu-satunya hatiku? Padahal hanya karena aku
makan rumput di sini. Bukankah rumput ini juga milikku?” Pikirnya. (lari-lari dikejar harimau)

Kuda : “Ada apa kau lari terengah-engah?”


Kerbau :“Aku dikejar harimau. Hendak membunuhku.”
Kuda :“Jangan kuatir! Bersembunyilah di balik badanku!”

Ketika harimau datang terjadilah perkelahian antara harimau dan kuda. Mereka saling dorong
mendorong. Saling memagut. Saling ingin merobohkan. Tapi akhirnya kuda pun terpaksa
mengakui keperkasaan si raja hutan.
Kuda dan kerbau terpaksa lari menemui banteng.

Kuda :“Tolong kawan, kami akan dibunuh harimau. Dia mengejarku sekarang.
Tolonglah …” kata kuda gelisah.
Banteng :“Baiklah. Jika harimau ingin membunuhmu, biarlah dia membunuh si banteng
perkasa ini lebih dulu, mana dia sekarang?”

Terjadilah pertarungan sengit, tapi akhirnya bantengpun terpaksa menyerah kalah. Mereka
bertiga lari tunggang langgang. Sedangkan harimau terus mengejarnya, seolah belum puas bila
belum memakan ketiga binatang itu.
Sampailah mereka di sebuah padang rumput dimana terdapat sebuah sumur tua. Mereka bertemu
dengan kambing dan memberitahukan kalau mereka dalam keadaan bahaya, hendak dibunuh
harimau. Dan tanpa banyak kata kambing segera bersiap membantunya. Dia mengoleskan buah
kaktus hingga badannya merah.
Tiba-tiba harimau datang dengan geramnya.

Harimau : “Kamu lihat kerbau dan kawan-kawannya?” tanya harimau garang.


Kambing :“Ya, kenapa?”.
Harimau :“Mereka hendak kubunuh.”
Kambing :“Mereka telah kubunuh semua, karena menggangguku. Kau pun akan kubunuh
jika menggangguku. Lihatlah badanku sampai merah begini. Ketiga binatang itu
telah kubinasakan.”
Harimau :“Dimana mereka sekarang ?” kejar harimau belum puas.
Kambing :“Kalau kau ingin melihat mereka, tengoklah sumur itu!”
Harimau heran. Lalu dia melongokkan kepalanya ke dalam sumur. Tapi belum lagi dia melihat
isi sumur, banteng mendorongnya dari belakang hingga harimau terjerembab ke dalam sumur tua
itu. Matilah harimau.

Anda mungkin juga menyukai