Anda di halaman 1dari 15

Kuesioner Analitic Hierarchi Process (AHP) Bagi

Responden atas Perumusan Kebijakan Pengembangan


Sektor Unggulan Dalam Rangka Perluasan Kesempatan
Kerja Di Kabupaten Kantong TKI

1. Penjelasan Singkat Kuesioner

a. Tujuan kuesioner AHP ini adalah untuk mengetahui presepsi atau penilaian
responden yang dianggap ekspert atas perumusan suatu kebijakan yang prioritas
dalam rangka Pengembangan Sektor Unggulan Dalam Rangka Perluasan
Kesempatan Kerja Di Kabupaten Kantong TKI
b. Persepsi atau penilaian responden atas aspek dan kriteria yang mempengaruhi
proses pengambilan keputusan dari masyarakat yang dianggap ekspert, mengerti
akan permasalahan yang Pengembangan Sektor Unggulan Dalam Rangka
Perluasan Kesempatan Kerja Di Kabupaten Kantong TKI, maka yang
dijadikan responden dalam penelitian ini adalah pihak pemerintah dalam hal ini
Bappeda, Disnaker, pemerintah kecamatan, DPRD, dan akademisi.
c. Mengingat pentingnya masukan dari Bapak/Ibu, mohon kiranya dapat
memberikan penilaian dalam kuesioner berikut. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa tanpa bantuan Bapak/Ibu, maka penulisan hasil penelitian ini tidak akan
dapat terwujud.
d. Karena sifatnya penelitian, maka segala masukkan yang Bapak/Ibu berikan
akan dijamin kerahasiannya.

2. Prinsip Dasar dan Petunjuk Pengisian Kuesioner AHP

2.1 Prinsip Dasar AHP


AHP adalah suatu metode pengambilan keputusan, bentuknya sederhana,
fleksibel dan berdaya guna besar (power full) untuk mendukung suatu proses
pengambilan keputusan yang multi criteria, multi tujuan dan penuh dengan situasi
kompleks. Ciri utama proses AHP adalah dengan memecah suatu masalah yang
kompleks dan tidak tersturktur ke dalam kelompok-kelompok, kemudian diatur
menjadi suatu bentuk hirarki.
Input utama model AHP adalah persepsi atau penilaian responden. Sedangkan
inti dari proses AHP adalah membandingkan tingkat prioritas beberapa elemen atau
variable pada suatu level atau tingkatan dari suatu susunan hirarki. Hasil dari proses
perbandingan tersebut diberi bobot secara numerik sehingga variable yang mendapat
prioritas tertinggi dalam akhir proses analisis akan menjadi pilihan yang terbaik.
Ada dua struktur hierarki dalam pengisian kuesioner ini dapat dilihat pada
diagram berikut :

1
I. Hierarki AHP Penentuan Sektor Unggulan

1. Tingkat Pertama : adalah tujuan/goal Penentuan Sektor Unggulan Dalam


Rangka Perluasan Kesempatan Kerja di Kabupaten Kantong TKI
2. Tingkat Kedua : adalah kriteria yang digunakan dalam proses penentuan
sektor unggulan
3. Tinggi Ketiga : adalah pemilihan alternatif sektor unggulan di kabupaten
kantong TKI

Kriteria yang digunakan untuk penentuan sektor unggulan dalam rangka


perluasan kesempatan kerja di kabupaten kantong TKI adalah sebagai berikut :

a. Penyerapan Tenaga Kerja


Keadaan yang mencerminkan seberapa besar jumlah dari total angkatan kerja
yang dapat diserap atau dapat ikut serta secara aktif dalam suatu sektor kegiatan
perekonomian

b. Daya Saing Komoditi/Produk


Output dari sektor perekonomian mampu menghasilkan komoditi/produk yang
berkualitas sama baiknya dengan output sektor perekonomian wilayah lain tetapi
memberikan harga yang lebih rendah atau mampu menghasilkan output dengan
kualitas yang lebih baik sehingga hasilnya lebih bernilai

c. Peluang Investasi
Suatu kesempatan atau daya tarik yang dapat menciptakan penanaman modal
atau barang yang dapat menghasilkan nilai tambah seiring berjalannya waktu
sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi secara makro. Dalam hal ini
peluang investasi yang dimaksud lebih mengarah kepada penanaman modal baik
PMA maupun PMDN.

d. Teknologi
Sektor-sektor unggulan yang memerlukan penggunaan teknologi untuk dapat
menghasilkan output yang lebih baik. Semakin baik dan semakin canggih teknologi

2
yang digunakan akan membuat proses produksi semakin efisien sehingga semakin
baik juga output yang dihasilkan.

e. Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Dalam penentuan sektor unggulan salah satu kriteria yang digunakan adalah
besarnya kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga diharapkan dengan
berfokus pada pengembangan sektor unggulan diharapkan pertumbuhan ekonomi
kabupaten kantong TKI akan semakin cepat meningkat sekaligus dapat menciptakan
kesempatan kerja yang lebih besar.

II. Hierarki AHP Pemilihan Strategi Kebijakan


Pengembangan Sektor Unggulan Dalam Rangka Perluasan
Kesempatan Kerja

1. Tingkat pertama : adalah tujuan atau goal yakni Strategi kebijakan


Pengembangan Sektor Unggulan Dalam Rangka Perluasan Kesempatan Kerja Di
Kabupaten Kantong TKI
2. Tingkat kedua : adalah aspek Strategi kebijakan Pengembangan Sektor
Unggulan Dalam Rangka Perluasan Kesempatan Kerja Di Kabupaten Kantong
TKI
3. Tingkat ketiga : kriteria kebijakan Pengembangan Sektor Unggulan Dalam
Rangka Perluasan Kesempatan Kerja Di Kabupaten Kantong TKI

Dengan masing-masing penjelasan struktur hierarki sebagai berikut :

3
1. Tingkat Pertama adalah tujuan keputusan (Goal)

Dalam analisis ini yang menjadi tujuan keputusan (goal) dari penyusunan hirarki
adalah strategi kebijakan pengembangan sektor unggulan dalam rangka perluasan
kesempatan kerja yang didasarkan pada kondisi struktur perekonomian kabupaten
kantong TKI.

2. Tingkatan kedua adalah :

Hirarki yang menjelaskan mengenai beberapa aspek dan kriteria terkait dengan
strategi kebijakan pengembangan sektor unggulan dalam rangka perluasan
kesempatan kerja yang didasarkan pada kondisi struktur perekonomian kabupaten
kantong TKI yang terdiri dari enam aspek yaitu :

a. aspek pengembangan/pengelolaan sumber daya manusia


Pengembangan/pengelolaan sumber daya manusia maksudnya adalah
pengembangan/pengelolaan dari sebuah manajemen terkait dengan sumber daya
manusia itu sendiri, dengan tujuan untuk menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya sehingga dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Sumber daya manusia merupakan komponen terpenting dalam
instansi/organisasi. Penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi tidak bermakna
tanpa SDM, sehingga hal ini menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan. Aspek
pengembangan sumber daya manusia dalam penelitian ini dibagi dalam 4 kriteria
yaitu :

a.1 Kuantitas/kualitas pendidikan dan pelatihan


Untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia maka hal pertama yang perlu
dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang pendidikan dan
pelatihan sehingga mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan lapangan
kerja di setiap sektor khususnya sektor unggulan.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang
diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan
dengan peningkatan atau keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu
pekerjaan atau tugas tertentu. Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya
pada tugas yang harus dilaksanakan (job orentation), sedangkan pendidikan lebih
pada pengembangan kemampuan umum.

a.2 Peningkatan Kapasitas Aparat


Peningkatan kualitas aparat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lembaga
dan tata kerja aparat yang diarahkan pada penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang semakin efektif dan efisien. Peningkatan kualitas aparat ditandai
dengan respon aparat terhadap perkembangan aspirasi masyarakat dan melakukan
upaya untuk meningkatkan keterpaduan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan serta pengendalian seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh aparat
tersebut.
Peningkatan produktivitas kerja aparat ditujukan agar mampu menjadi aparat
yang professional dalam melaksanakan tugas, serta menjadi aparat yang efektif,
efisien, bersih dan berwibawa serta berinisiatif dalam menjalankan tugas-tugas

4
pemerintah dengan didasari semangat dan sikap pengabdian yang tinggi terhadap
masyarakat.

a.3 Perencanaan tenaga kerja


Perencanaan Tenaga Kerja adalah suatu proses penyediaan tenaga kerja dalam
kuantitas dan kualitas yang diperlukan suatu instansi/perusahaan/organisasi pada
waktu yang tepat agar tujuannya secara daya guna dapat terlaksana. Sasaran
perencanaan tenaga kerja adalah untuk memastikan instansi/perusahaan/organisasi
mendapatkan dan mempertahankan kuantitas dan kualitas SDM yang diperlukan dan
mampu mengantisipasi masalah-masalah yang muncul dari potensi kelebihan dan
kekurangan SDM. Dengan adanya perencanaan tenaga kerja dimungkinkan tenaga
kerja yang ada dapat dimanfaatkan secara efisien dan lebih efektif.

a.4 Pengawasan dan perlindungan tenaga kerja


Tujuan utama dari pengawasan tenaga kerja adalah untuk memastikan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berarti
serangkaian standar nasional yang dirancang untuk melindungi seluruh pekerja dan
bila mungkin keluarga pekerja. Sistem moderen mencakup juga pekerja mandiri dan
lingkungan kerja dari bahaya-bahaya yang terkait dengan pekerjaan.
Perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak
dasar pekerja dan menjamin kesamaan serta perlakukan tanpa diskriminasi atas dasar
apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha.
Meningkatkan fungsi pengawasan dan perlindungan tenaga kerja sesuai
dengan norma hukum yang berlaku, serta meningkatkan peran lembaga
ketenagakerjaan sangat penting dalam rangka mengoptimalkan kapasitas sumber daya
manusia yang tersedia.

b. aspek pengembangan/pengolaan sumber daya alam


Penentuan aspek mengembangan sumber daya alam ini dasarkan pada fakta
bahwa di setiap wilayah kabupaten kantong TKI memiliki sumber daya alam yang
memiliki keunggulan kompetitif, komperatif maupun spesialisasi, yang menjadi
permasalahan adalah dalam upaya pengembangan dan pengelolaannya SDA. Aspek
pengembangan/ pengelolaan sumber daya alam dalam penelitian ini dibagi dalam 5
kriteria yaitu :

b.1 Pengembangan Komoditas Unggulan


Pengembangan komoditas unggulan sangat penting dalam upaya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wiliyah yang diharapkan akan berefek
langsung pada perluasan kesempatan kerja. Pengembangan komoditas unggulan harus
didasarkan pada pertimbangan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial untuk menjamin
keberlanjutan dari sistem produksi komotitas tersebut.
Secara ekologi pemilihan komoditas disesuaikan dengan daya dukung lahan ,
aspek ekonomi mempertimbangkan keuntungan atau nilai tambah komoditas,
sedangkan dari aspek sosial mempertimbangkan aspirasi dan penguasaan teknologi
masyarakat (stakeholder). Penentuan arahan pengembangan komoditas unggulan
didasarkan pada pertimbangan bahwa komoditas itu merupakan pilihan masyarakat,
didasarkan pada ketersediaan dan kesesuaian lahan serta layak diusahakan secara
ekonomi.

5
b.2 Penyediaan Sarana, Prasarana yang memadai
Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai bisa menjadi salah satu faktor
penghambat dalam rangka pengembangan dan pengelolaan sumber daya alam secara
optimal.

b.3 Teknologi
Kriteria ini terkait dengan ketersediaan dan kemudahan menggunakan
teknologi dalam rangka pengembangan/pengelolaan SDA. Semakin baik dan semakin
canggih teknologi yang digunakan, maka akan membuat proses
pengembangan/pengelolaan sumber daya alam semakin efektif dan efisien sehingga
diharapkan dapat memberi lapangan kerja yang lebih luas.

b.4 Pengawasan dan Penegakan Hukum


Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum sangat diperlukan untuk
pengendalian eksploitasi, eksplorasi, distribusi, rehabilitasi serta konservasi terhadap
sumber daya alam sehingga memberi manfaat yang sebesar-besarnya dan
berkelanjutan.

b.5 Ketersediaan Pasar


Kriteria ini menyangkut kemudahan menjual dan mendistribusikan komoditi
unggulan. Optimalisasi promosi dan pemasaran hasil komoditas unggulan sangat
diperlukan untuk meningkatkan daya saing/nilai tambah sehingga selain dapat
memenuhi kebutuhan di dalam wilayah dapat meningkatkan potensi untuk ekspor.

c. Aspek kerja sama lintas sektor


Aspek kerja sama lintas sektor sangat diperlukan dalam rangka penyerapan
tenaga kerja regional, nasional maupun internasional, perlu ditingkatkan koordinasi
dan kerjasama lintas sektor dalam upaya memperluas kesempatan kerja dengan cara
mengoptimalkan potensi wilayah di kabupaten kantong TKI. Aspek kerjasama lintas
sektor dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kriteria yaitu :

c.1 Infrastruktur
Kerja sama lintas sektor mutlak diperlukan dalam rangka pengembangan
infrastruktur untuk penunjang pengembangan sektor/komoditas unggulan dalam
rangka perluasan kesempatan kerja di kabupaten kantong TKI.

c.2 Pengembangan/Pengelolaan Sumber Daya Manusia


Kerja sama lintas sektor mutlak diperlukan dalam rangka
pengembangan/pengelolaan sumber daya manusia sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dari segi kuantitas maupun kualitas untuk menunjang pengembangan
sektor/komoditas unggulan dalam rangka perluasan kesempatan kerja di kabupaten
kantong TKI.

c.3 Pengembangan/Pengelolaan Sumber Daya Alam


Kerja sama lintas sektor mutlak diperlukan dalam rangka
pengembangan/pengelolaan sumber daya alam dalam upaya pengembangan
sektor/komoditas unggulan dalam rangka perluasan kesempatan kerja di kabupaten
kantong TKI.

6
d. Aspek promosi potensi daerah
Aspek promosi potensi daerah memberi gambaran terkait dengan upaya
pemerintah dalam mengembangkan potensi daerah melalui seluruh sektor usaha. Ini
dilakukan dengan cara mempromosikan potensi tersebut baik pada tingkat lokal,
nasional mapun manca negara, sehingga diharapkan dapat memberi nilai tambah
dalam upaya pengembangan sektor unggulan dalam rangka perluasan kesempatan
kerja. Aspek promosi daerah dalam penelitian ini memiliki 4 kriteria yaitu :

d.1 Masterplan Daerah


Maksud dari kriteria masterplan ini adalah memetakan berbagai macam
potensi sumber daya yang ada di daerah. Potensi yang dimaksud adalah penyesuaian
lokasi dengan potensi dari masing-masing sektor usaha yang dikembangkan, sehingga
masing-masing wilayah sudah mempunyai fokus terhadap berbagai jenis usahanya.

d.2 Pemasaran Daerah


Kriteria ini dimaksudkan agar daerah senantiasa giat dalam memasarkan hasil-
hasil produksi dari berbagai macam sektor usahanya, membuka kegiatan berupa
promosi daerah melalui pameran pembangunan, memperluas jaringan informasi
produksi dan pasar sehingga dari kegiatan tersebut dapat ditawarkan berbagai macam
jenis-jenis produk dari berbagai sektor usaha.

d.3 Daya saing produk


Kriteria ini dimaksudkan agar daerah senantiasa mengupayakan output dari
sektor perekonomian wilayahnya mampu menghasilkan produk yang berkualitas sama
baiknya dengan output sektor perekonomian wilayah lain tetapi memberikan harga
yang lebih rendah atau mampu menghasilkan output dengan kualitas yang lebih baik
sehingga hasilnya lebih bernilai.

d.4 E-Marketing
Maksud dari kriteria ini adalah untuk mempromosikan berbagai jenis komoditi
unggulan daerah terutama terkait dengan sektor/komoditi unggulan kabupaten
kantong TKI melalui media internet. Menyikapi era globalisasi sekarang ini, maka
sudah sepantasnya kehadiran promosi daerah melalui media internet

e. Aspek investasi
Suatu kesempatan atau daya tarik yang dapat menciptakan penanaman modal
atau barang yang dapat menghasilkan nilai tambah seiring berjalannya waktu
sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi secara makro. Dalam hal ini
peluang investasi yang dimaksud lebih mengarah kepada penanaman modal baik
PMA maupun PMDN. Aspek investasi dalam penelitian ini memiliki 5 kriteria yaitu :

e.1 Iklim investasi yang kondusif


Untuk menciptakankan realisasi investasi yang berkesinambungan diperlukan
sebuah iklim investasi yang kondusif. Iklim investasi yang kondusif dalam
perekonomian merupakan harapan bagi masyarakat, investor, pelaku usaha dan
pemerintah. Penciptaan iklim investasi yang kondusif tidak hanya berdasarkan factor
ekonomi saja seperti suku buang, inflasi, PDB, upah minimum, dan nilai tukar, namun
faktor-faktor non ekonomi lainnya juga sangat berpengaruh, seperti masalah perizinan
usasha, kestabilan politik, penegakan hukum, masalah pertanahan untuk lahan usaha,
tingkat kriminalitas dalam masyarakat, demontrasi buruh, komitment pemerintahan,
komitmen perbankang, perpajakan dan infrasturktur.
7
e.2 Pembangunan/Pengembangan Industrialisasi
Pembangunan/pengembangan industri ditujukan agar sektor industri dapat
tumbuh lebih cepat sehingga dapat berperan lebih besar dalam penciptaan nilai
tambah yang berujung pada peran sektor industri pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

e.3 Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM)


Usaha mikro, kecil dan menengh (UMKM) memegang peranan yang sangat
penting dalam system perekonomian di Indonesia. Peranan tersebut terlihat dari
jumlah unit usaha dan daya serap tenaga kerja serta sumbangan UMKM terhadap
produk domestik bruto (Data Kementrian Negara Koperasi & UKM tahun 2008 :
jumlah industri UMKM 99,9% dari total unit usaha, penyerapan tenaga kerja 97,04%
dari total angkatan kerja, pembentukan PDB 55,56% dari total PDB). Kenyataan ini
memposisikan UMKM sebagai suatu sektor strtegis yang perlu mendapat perhatian
dan pengembangan secara kosisten dan berkesinambungan.

e.4 Perbaikan Sistem Pengupahan


Banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri salah satunya di
dorong oleh faktor upah yang lebih tinggi. Dengan memperbaiki sistem pengupahan
di dalam negeri diharapkan dapat mengurangi minat TKI untuk bekerja di luar negeri
dengan tersedianya lapangan kerja di dalam negeri dengan upah yang memadai.

e.5 Kerjasama dengan Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan mempunyai
peranan yang strategis dalam pengembangan industri/UMKM, hal ini terkait dengan
fungsi lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi keuangan. Kebijakan
finansial dan kebijkan teknis yang dilakukan pihak lembaga keuangan akan sangat
mempengaruhi proses pembangunan/pengembangan industrialisasi maupun
pemberdayaan UMKM. Diperlukan kerjasama yang sinergis dan harmonis antara
lembaga keuangan dengan pelaku usaha.

f. Aspek pengembangan infrastruktur


Infrasturktur mengacu pada system fisik yang menyediakan transportasi, air,
bangunan, dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia secara ekonomi dan sosial. Infrastruktur adalah elemen dasar dari suatu kota,
bangunan utama dari suatu kegiatan dan banguan penunjang kegiatan.
Aspek pengembangan infrasturtur dianggap hal penting terkait dengan berbagai
instalasi dan kemudahan yang sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas
perekonomian. Aspek investasi dalam penelitian ini memiliki 2 kriteria yaitu :

f.1 Penyediaan dan Pemeliharaan infrastrukur


Kriteria ini dimaksudkan bahwa dalam kegiatan usaha perlu didukung oleh
ketersediaan fasilitas atau infrastrukur fisik seperti jalan raya, pelabuhan laut dan
udara, sarana komunikasi dan sumber energi atau penerangan.

f.2 Kerja Sama Antar Dearah


Kriteria kerjasama antar daerah dalam penyediaan infrastruktur pendukung
dianggap penting sebab untuk melengkapi berbagai macam keterbatasan terhadap
infrasruktur pada suatu daerah, sehingga perlu diadakan kerjasama dengan dearah
lain.

8
I. Berdasarkan persepsi Bapak/Ibu berilah bobot untuk setiap kriteria (mulai
yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang dianggap paling tidak
penting beri nilai 5) untuk mencapai goal penentuan sektor unggulan dalam
rangka perluasan kesempatan kerja di kabupaten kantong TKI

II. Untuk Kriteria Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja, berilah bobot pada setiap pilihan
alternatif sektor (mulai dari yang paling penting beri nilai 1 sampai yang paling
tidak penting beri nilai 9)

9
III. Untuk kriteria Daya Saing Komoditi/Produk, berilah bobot pada setiap pilihan
alternatif sektor (mulai dari yang paling penting beri nilai 1 sampai yang paling
tidak penting beri nilai 9)

IV. Untuk kriteria Peluang Investasi, berilah bobot pada setiap pilihan alternatif sektor
(mulai dari yang paling penting beri nilai 1 sampai yang paling tidak penting beri
nilai 9)

10
V. Untuk kriteria Teknologi, berilah bobot pada setiap pilihan alternatif sektor (mulai
dari yang paling penting beri nilai 1 sampai yang paling tidak penting beri nilai 9)

VI. Untuk kriteria Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, berilah bobot pada
setiap pilihan alternatif sektor (mulai dari yang paling penting beri nilai 1 sampai
yang paling tidak penting beri nilai 9)

VII. Berdasarkan persepsi Bapak/Ibu berilah bobot untuk setiap aspek strategi (mulai
yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang dianggap paling tidak

11
penting beri nilai 6) untuk mencapai goal strategi kebijakan pengembangan
sektor unggulan rangka perluasan kesempatan kerja di kabupaten kantong TKI

VIII. Untuk aspek strategi Pengembangan/Pengelolaan SDM berilah bobot setiap


kriteria strategi (mulai yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang
dianggap paling tidak penting beri nilai 4)

IX. Untuk aspek strategi Pengembangan/Pengelolaan SDA berilah bobot setiap


kriteria strategi (mulai yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang
dianggap paling tidak penting beri nilai 5)

12
X. Untuk aspek strategi Kerja Sama Lintas Sektor berilah bobot setiap kriteria strategi
(mulai yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang dianggap paling
tidak penting beri nilai 3)

XI. Untuk aspek strategi Promosi Potensi Daerah berilah bobot setiap kriteria strategi
(mulai yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang dianggap paling
tidak penting beri nilai 4)

13
XII. Untuk aspek strategi investasi & industrialisasi berilah bobot setiap kriteria
strategi (mulai yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang dianggap
paling tidak penting beri nilai 5)

XIII.Untuk aspek strategi investasi & industrialisasi berilah bobot setiap kriteria
strategi (mulai yang dianggap paling penting beri nilai 1 sampai yang dianggap
paling tidak penting beri nilai 5)

14
15

Anda mungkin juga menyukai