0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang nazar sebagai ibadah kepada Allah yang wajib ditaati. Nazar tidak boleh dilakukan untuk selain-Nya atau untuk maksiat. Jika sudah bernazar, seseorang wajib menunaikannya kecuali jika berhubungan dengan kemaksiatan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Si.UTs H25 dari 25 Ushulu AtsTsalatsah Wa Adillatuha _ Landasan Pertama - Dalil Ibadah Bernadzar.pdf
Dokumen tersebut membahas tentang nazar sebagai ibadah kepada Allah yang wajib ditaati. Nazar tidak boleh dilakukan untuk selain-Nya atau untuk maksiat. Jika sudah bernazar, seseorang wajib menunaikannya kecuali jika berhubungan dengan kemaksiatan.
Dokumen tersebut membahas tentang nazar sebagai ibadah kepada Allah yang wajib ditaati. Nazar tidak boleh dilakukan untuk selain-Nya atau untuk maksiat. Jika sudah bernazar, seseorang wajib menunaikannya kecuali jika berhubungan dengan kemaksiatan.
ilmiyyah penjelasan kitab Al Ushul Tsalatsah wa adillatuha tiga landasan utama dan dalil- dalilnya yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi Rahimahullah.
ibadah adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya mereka menyempurnakan nazarnya dan takut pada sebuah hari dimana syar kejelekan pada hari tersebut menyebar itu pada hari kiamat Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji di dalam ayat ini orang-orang beriman yang mereka menyempurnakan nazarnya mereka menyempurnakan Nazar dan takut apabila tidak menyempurnakan nazar akan tertimpa kejelekaan di hari kiamat menunjukkan bahwasanya menyempurnakan Nazar adalah perkara yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena di dalam ayat ini Allah memuji orang-orang yang menunaikan nazarnya maksudnya adalah untuk berbuat taat seseorang bernazar untuk melakukan umrah bernazar untuk melakukan shadaqah menyempurnakan agar adalah ketaatan kepada Allah Subhanahu ta'ala dan dicintai diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan wajib seseorang untuk menyempurnakan nazarnya ﻓﻠﻴﻄﻌﻪ ﻣﻦ ﻧﺬر اي ﺿﻴﻊ اbarangsiapa yang bernazar untuk mentaati Allah maka hendaklah dia mentaati Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan para ulama menyebutkan bahwasanya memulai Nazar hukumnya adalah makruh dan Apabila seseorang sudah terlanjur bernazar maka dia wajib untuk menunaikan nadzar tersebut mulai negara adalah makro dibenci di dalam syariat berdasarkan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasalam اﻧﻪ ﻻ ﻳﺎﺗﻲ ﺑﺨﻴﺮ واﻧﻤﺎ ﻳﺴﺘﺨﺮج ﻣﻦ اﻟﺒﺨﻴﻞ sesungguhnya Nazar ini tidak mendatangkan kebaikan akan tetapi nazar ini keluar dari orang yang bakhil kenapa demikian karena orang yang bernazar misalnya mengatakan ya Allah seandainya aku lulus ujian maka aku akan berpuasa 3 hari atau aku akan berpuasa senin kamis bulan depan artinya apabila dia lulus ujian dia akan berpuasa tapi kalau dia tidak lulus ujian maka dia tidak berpuasa dia tidak melakukan ketaatan tersebut kecuali apabila hajatnya dipenuhi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan ia adalah orang yang bakhil di dalam ibadahnya dan nasehat kita Jangan sampai kita ber mudah-mudahan untuk berdagang karena belum tentu apabila kita terbunuh hajatnya kemudian saat itu kita mampu untuk melakukan nazar tersebut terkadang seseorang sakit terkadang dia memiliki kesibukan atau di sana ada keadaan keadaan kondisi yang menjadikan dia tidak bisa menunaikan Nazar nya seseorang beribadah kepada Allah dan berusaha taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tanpa harus bernazar dan bernazar disarankan tidak boleh di dalam kemaksiatan Apabila seseorang bernazar untuk berbuat maksiat maka tidak boleh menunaikan Nazar tersebut sebagaimana sabda nabi Shallallahu Alaihi Wasalam ﻓﻼ ﻳﻌﻄﻴﻪ وﻣﻦ ﻧﺬر ان ﻳﻌﻄﻲ ا barangsiapa yang bernazar untuk memaksa ya Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka janganlah dia berbuat maksiat karena ada sebagian orang bernazar untuk berbuat maksiat seandainya dia terpenuhi hajatnya tertentu maka dia akan berjudi atau akan berzina atau akan melakukan ini dan itu kalau itu adalah kemaksiatan maka tidak boleh dia menunaikan nazarnya jadi kesimpulannya bahasanya Nazar ini adalah ibadah tidak boleh kita serahkan agar ini kepada selain Allah bagaimana Natal kepada selain Allah seseorang bernazar untuk wali yang sudah meninggal seandainya aku begini Dan begitu ini saya aku akan menyembelih untuk wali fulan atau Aku akan melakukan ini untuk wali fulan ini adalah bernadzar untuk selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan ini hukumnya syirik bahkan termasuk syirik besar yang membatalkan amalan mengeluarkan seseorang dari Islam dan apabila dia meninggal tanpa bertaubat kepada Allah maka Allah Subhanahu Ta'ala tidak akan mengampuni dosa ini dengan demikian kita sudah menyelesaikan poin yang pertama dari apa ini beli sampaikan yaitu tentang ma'rifatullah mengenal Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada
kesempatan kali ini semoga apa yang kita sampaikan bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang akan datang.