OLEH:
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
A. Definisi
Ventilasi mekanik adalah upaya bantuan nafas dengan alat bantu nafas
mekanik atau ventilator sebagai alat pengganti fungsi pompa dada yang mengalami
kelelahan atau kegagalan. Ventilasi mekanik digunakan untuk membantu atau
menggantikan nafas spontan. Ventilas mekanik ini diaplikasikan dengan alat khusus
yang dapat mendukung fungsi ventilasi dan memperbaiki oksigenasi melalui
penggunaan gas dengan konten tinggi oksigen dan tekanan positif.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya tindakan pemasangan Ventilator Mekanik yaitu
sebagai berikut :
1. Menjamin ventilasi-oksigenasi yang adekuat
2. Mengurangi kerja napas
3. Memperbaiki gangguan pertukaran oksigen di alveoli.
C. Fungsi
Fungsi dilakukannya tindakan pemasangan Ventilator Mekanik yaitu sebagai
berikut : mengembangkan paru selama inspirasi, dapat mengatur waktu dari
inspirasi ke ekspirasi, mencegah paru untuk menguncup sewaktu ekspirasi, serta
dapat mengatur waktu dari fase ekspirasi ke fase inspirasi.
D. Indikasi
Indikasi dilakukannya tindakan pemasangan Ventilator Mekanik adalah
untuk mensuport pasien dengan gagal napas, termasuk kegagalan dalam ventilasi
(hiperkarbia), kegagalan oksigenasi (hipoksia) ataupun keduanya.
Prosedur 40%
1. Pasang set tubing ventilator,
humidifier, test lung.
2. Sambungkan ventilator ke sumber
listrik
3. Set tombol utama di belakang
ventilator dengan cara menarik dulu
baru menekan ke atas.
4. Yakinkan indicator lampu hijau
menyala.
5. Yakinkan EXPIRED MINUTE
VOLUME dan AIRWAY
PRESSURE pada posisi 0
6. Yakinkan GAS SUPPLY
ALARM aktif ( lampu merah
menyala )
7. Yakinkan SET. MIN. VOL. ALARM
& SET O2 ALARM lampu menyala
8. Hubungkan selang O2 ke konektor
O2 sentral
9. Hubungkan selang pressure air ke
konektor sentral.
a) Set WORKING PRESSURE
normal : 60 cm H2O
b) Set PRESET INSP. MIN.
VOL. Pada 7,5 L/menit, constant
flow, BREATHS/MIN
10, INSP.TIME 25 % dan PAUSE
TIME 30%.
c) Tutup Y-piece/servo humidifier
d) Yakinkan AIR PRESSURE meter
menunjukkan nilai yang sama
selama inspirasi dan saat berhenti
dengan WORKING PRESSURE,
yaitu 60 cm H2O
10. Cek UPPER PRESS. LIMIT alarm
dengan cara :
a) Set mode VOL. CONTROL
b) Tutup Y-piece/servo humidifier
c) Putar tombol UPPER PRESS
LIMIT ke 55 cmH2O, yakinkan
inspirasi berhenti dan alarm
menyala.
d) Kembalikan lagi tombol ke 80
cmH2O
11. Cek MINUTE VOLUME
a) Set frekuensi nafas
( BREATHS/MIN )pada 20
x/menit
b) Pasang test lung
c) Set tombol parameter pada posisi
EXP. MIN. VOL. L/Min
d) Lihat pada display, EXPIRED
MINUTE VOLUME meter akan
terbaca 7,5 ± 0,5 l/menit setelah
beberapa menit.
12. Cek MINUTE VOLUME alarm
a. Pada Lower alarm limit : Putar
tombol LOWER ALARM LIMIT
pada 7,5 l/menit, yakinkan alarm
akan menyala pada kisaran
7,5 ± 0,5 l/menit
b. Pada Upper Alarm Limit : Putar
tombol UPPER ALARM LIMIT
pada 7,5 l/menit, yakinkan alarm
akan menyala pada kisaran
7,5 ± 0,5 l/menit
13. O2 alarm
a. Set tombol parameter pada O2
CONC. %
b. Set mixer O2 pada 40% sehingga
terbaca pada display
c. Putar tombol LOWER ALARM
LIMIT searah jarum jam ,
yakinkan alarm menyala pada
kisaran 36 – 44 %, lalu putar
kembali ke 18%
d. Putar tombol UPPER ALARM
LIMIT berlawanan arah jarum
jam, yakinkan alarm akan
menyala pada kisaran 36-40%,
lalu putar kembali ke 100%.
14. APNEU ALARM
a. Set mode CPAP
b. Alarm akan menyala setelah ± 15
detik setelah mode diubah
15. Digital Display
a. Set tombol parameter pada
BREATHS/MIN
b. Nilai akan terbaca pada display
sesuai dengan nilai yang di set
pada tombol BREATHS/MIN
16. Cek PRESSURE LEVEL
a. Set mode pada PRESS. CONTR.
b. Set BREATHS/Min pada nilai
paling rendah
c. Set PEEP pada + 10 cmH2O
d. Set INSP. PRESS. LEVEL pada
+ 10 cmH2O
e. Yakinkan nilai yang terbaca pada
AIRWAY PRESSURE meter
pada kisaran +20 ± 2 cmH2O.
f. Kembalikan posisi PEEP
dan INSP.PRESS. LEVEL pada
0
g. Kembalikan set mode ke VOL.
CONTR,
17. Set mode sesuai kebutuhan dan
kondisi
VOLUME CONTROL atau
VOL. CONTR. + SIGH
1. Set WORKING PRESSURE pada 60
2. Set mode VOL. CONTR. Atau VOL.
CONTR. + SIGH
3. Set MINUTE VOLUME : 5-10 cc/kg
BB x RR
4. Set kurva aliran flow inspirasi
5. Set frekuensi nafas BREATHS/MIN :
12 – 20x/menit
6. Set INSP. TIME % :25 %
7. Set PAUSE TIME % : 10 %
8. Set Mixer O2 : 35 – 100 %
9. Set O2 LOWER ALARM LIMIT : –
10 % O2 conc. dan UPPER ALARM
LIMIT O2 CONC.% : + 10 % dari
O2 Conc.
10. Set parameter selector
11. Set PEEP 5 – 15 cmH2O
12. Set UPPER PRESS.LIMIT untuk
AIRWAY PRESSURE
13. Set TRIG. SENSITIVITY – 2 s/d –
20
14. Set skala INFANTS/ADULTS
15. Sambungkan ke pasien dan cek
pergerakan dada pasien sesuai dengan
respirasi rate yang diset, tidal volume
pada display, AIRWAY PRESSURE
meter
16. Set LOWER ALARM LIMIT : – 10
% MINUTE VOL dan UPPER
ALARM LIMIT : + 10 % MINUTE
Vol. untuk EXPIRED MINUTE
VOLUME
Evaluasi 10 %
Jumlah 100%
Keterangan:
0= tidak dilakukan
1= dilakukan tapi tidak sempurna
H. Referensi
1. Mangku, G., Senapathi, T.G., Wiryana, I.M., Sujana, I.B., Sinardja, K. 2010.
Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: PT Indeks Permata Puri
Media.
2. Harrison, T.R., Dennis L. Kasper, and Eugene Braunwald. 2005. Harrison's
Principles Of Internal Medicine. 16th ed. United States: McGraw-Hill, 1595-
1600.
3. Latief, S.A., Suryadi, K.A., dan Dachlan, M.R. 2007. Petunjuk Praktis
Anestesiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
4. Handbook of Mechanical Ventilation. 2015. 1st ed. London: Intensive Care
Foundation;.
5. Truwit, J., Epstein, S. 2011. A Practical Guide to Mechanical Ventilation. 1st
ed. UK: Wiley-Blackwell;.