Anda di halaman 1dari 5

RESUME PRAKTIKUM VENTILATOR 2

KEPERAWATAN KRITIS

DISUSUN OLEH:
Uswatun Khasanah 1130017015/7A

FASILITATOR :
Ainur Rusdi, S.Kep., Ns.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
VENTILATOR

A. Pengertian
Ventilasi mekanik merupakan alat bantu nafas, yang bekerja sesuai dengan
setting yang diprogram atau yang ditentukan, yang mengambil kerja paru-
paru baik sebagian maupun secara keseluruhan
B. Peran Ventilator
1. Memberi nafas buatan untuk mencukupi kebutuhan supply oksigen
dan membuang karbondioksida
2. Mengurangi work of breathing
3. Untuk membantu kompensasi respiratorik atas penyimpanan
metabolik tanda tambahan beban bagi pasien
C. Indikasi Pemasangan Respirator
1. Gangguan ventilasi (disfungsi otot nafas, asma, COPD)
2. Gangguan oksigenasi (gagal nafas)
3. Pemberian sedasi berat
4. Mencegah atelektasis
5. Anestesi
6. Operasi besar (open heart, tranplantasi ginjal)
D. Pemeilihan Mode Respirator
1. Bernafas tapi tidak adekuat (bantuan sebagian)
a. IMV
b. SIMV (Sinkronaiz Intermitent Mandator Vent) : Mode ini
bantuan sebagian dengan target volume., SIMV memberikan
bantuan ketika usaha nafas spontan pasien mentrigger
respirator, Jika usaha nafas px. tdk mampu memicu alat, maka
respirator tetap memberikan nafas sesuai setting, Mode ini
menjamin keamanan jika pasien apnu.
c. PS (Pressure Support)
d. BIPAP (Biphasic Positip Airway Pressure) : Tekanan udara
Biphasic positip, Tekanan terkontrol dikombinasikan dengan
nafas spontan pasien, Mode ini merupakan gabungan takanan
ventilasi dengan nafas spontan
e. DUOPAP
f. SPONTAN
g. CPAP (Continous Positive Airway Pressure) : Mode ini
digunakan pada pasien yang sudah dapat bernafas spontan
dengan komplain paru adekuat ( complain statis < 50 ) atau
jika dengan mode PS dan IPL rendah ( < 5 cmH2O) sudah
cukup menghasilkan Tv secara optimal, Bantuan yang
diberikan : PEEP dan FiO2 saja, Mode ini digunakan pada
pasien siap ektubasi
2. Tidak bisa bernafas apnue (bantuan penuh)
a. IPPV (Intermittent Positive Pressure)
b. CMV
c. VCV(Volume Control) : Pasien tidak diberikan kesempatan
untuk nafas., Mode ini diberikan karena pasien tidak mampu
memenuhi TV sendiri
d. PC (Pressure Control) : Mode ini efektif digunakan pd kasus
odem paru
E. Prosedur
a. Alat:
1) Cubing / circuit
2) Water trap
3) Humidifier
4) Elbo
5) Central oksigen dan air
6) Test lung
7) Handscon
8) HME
9) Flowsensor
b. Langkah-langkah:
1) Hubungkan cubing pada ventilator. Dihubungkan ke alur
inspirasi dan ekspirasi
2) Pasang flowsensor di cubing
3) Selang flowsensor dihubungka ke ventilator sesuai dengan
warna selang
4) Pasang HMF
5) Pasang elbo
6) Pasang testlung
7) Mesin ventilator dihubungkan ke sumber oksigen dan sumber
listrik dan sumber tekanan udara
8) Klik tombol power on
9) Sebelum menyiapkan ventilasi mekanik, settinglah dulu
breathing circuit, kemudian mengkalibrasi thickness atau
kerapatan cubing, mengkalibrasi flow sensor, kalibrasi oksigen
set, dan lump test sebagai pengganti paru-paru pasien.
10) Menyiapkan kalibrasi. Jika menggunakan breathing circuit,
kita dapat menggunakan yang disposable dengan satu cubing
atau dua cubing. Kalibrasi thickness atau kerapatan cubing,
dapat diuji pada layar monitor dengan memilih tombol test and
kalibrasi thickness, kemudian memilih tombol on off, dan pilih
set, untuk segera mengetahui bila ada kebocoran pada cubing.
Uji kalibrasi dengan cara menutup flow sensor dan tunggu
sampai layar di monitor terdapat tanda centang hijau yang
berati tidak ada kebocoran.
11) Uji kalibrasi yang kedua yaitu mengecek flow sensor, tekan
flow sensor sampai dilayar muncul in progress kemudian
tunggu perintah untuk membalik flow sensor. Jika monitor
sudah muncul centang hijau semua, beraarti alat sudah siap
dipakai.
12) Setelah itu pilih mode volume control, pressure control
13) Kemudian pilih mode, mode yang tersedia yaitu bantuan
pernapasan penuh (PVC) atau bantuan penuh dengan
menggunakan volume, kemudia ada mode bantuan pernapasan
sebagian yang dipilih ketika pasien masih ada pernapasan
tetapi tidak adekuat
14) Misal jika memilih mode volume control ( klik continue, klik
confrim, klik kontrol untuk mengatur setting parameter, setelah
itu pilih sesuai dengan pasien dewasa, pediatric, neonatus,
setelah itu klik start ventilator)
15) Mengatur tinggi badan pasien pada layar monitor
16) Atur pilihan jenis pasien, apakah dewasa, neonatus, atau
pediatrik, juga jenis kelaminnya, apakah laki-laki atau
perempuan
F. Pemasangan Masker NIV
1. Ukuran masker dapat disesuaikan dengan kondisi pasien, lebar masker
dapat menutup hidung dan mulut dengan tidak terlalu lebar daan tidak
terlalu kecil agar tidak terjadi kebocoran, terdapat beberapa ukuran yaitu
S, M, L.
2. Satu set masker terdiri dari masker, hamet untuk pengikatnya. Pasangkan
bagian hamet yang bagian atas dengan masker. Tulisan berada dibelakang
kepala pasien. Pasang pada muka pasien, lalu kencangkan tali agar rapat.
3. Sambungkan antara masker dengan cubing ventilasi yang sebelumnya
sudah diseting kebutuhan oksigennya.

Anda mungkin juga menyukai