NERACA
Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai kasus dana talangan Bank Mutiara
merupakan dampak dari kinerja internal perusahaan yang kurang baik. Hal ini
tercermin dari kinerja bekas Bank Century itu mencatat kerugian hingga
Rp545,51 miliar hingga kuartal III 2013. Akhirnya masalah tersebut menjadi
beban baru bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lebih jauh menyoroti kasus Bank Mutiara, Agus mengatakan pada perusahaan
tersebut telah terjadi penurunan kualitas aset dan portofolio kredit bank tersebut.
Untuk itu diperlukan langkah strategis agar Bank Mutiara dapat tetap berdiri.
Pasalnya jika tidak diusakakan untuk membuat bank tersebut kembali sehat
maka akan ada dampaknya terhadap kinerja industri keuangan lainnya.
Untuk itu Agus menghimbau kepada manajemen Bank Mutiara untuk terus
melakukan pengelolaan bank secara profesional. Juga menjunjung asas kehati-
hatian dan memperbaiki kualitas kredit serta asetnya. "Prioritas utama untuk
ditangani supaya kondisi keuangan tidak berat adalah masalah penurunan
kualitas kredit akibat beberapa debitur bermasalah.”