Isi PDF
Isi PDF
dAsAr
Dwi Wahyudiati, M.Pd
Kimia Dasar
© Dwi Wahyudiati, M.Pd, 2016
Judul:
Kimia Dasar
Penulis:
Dwi Wahyudiati, M.Pd
Editor:
Bahtiar, M.Pd.Si
Layout:
Luthi Hamdani
Desain Cover:
Sanabil Creative
All rights reserved
Hak Cipta dilindungi Undang Undang
DIlarang memperbanyak sebagian atau keseluruhan isi buku baik
dengan media cetak ataupun digital tanpa izin dari penulis
Cetakan 1:
Oktober 2016
ISBN:
978-602-6223-48-7
Diterbitkan oleh:
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram
Jln. Pendidikan No. 13 Mataram
Telp. 0370-621298, Fax. 0370-625337
Email: iainmatarampress@gmail.com
website: www.iainmataram.ac.id
iv Kimia Dasar
kata PenGantaR
Pengantar_iii
Daftar Isi_vii
Bab I
Materi Dan Perubahannya_1
A. Materi_1
B. Penggolongan Materi_4
C. Perubahan Materi_11
D. Reaksi Kimia_14
E. Macam Reaksi Kimia_18
F. Rangkuman_19
G. Latihan (Soal-Soal)_20
Bab II
Pemisahan Dan Pembuatan Campuran_23
A. Cara Pemisahan Komponen Campuran_23
B. Pembuatan Larutan_30
C. Rangkuman_44
D. Latihan_45
Bab III
Stoikiometri_49
A. Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia _49
B. Rumus Molekul_67
Bab IV
Asam Basa, Penyangga Dan Hidrolisis Garam_89
A. Konsep Asam Basa_89
B. Kesetimbangan Ion Dalam Larutan_92
C. Reaksi Asam Dengan Basa_104
D. Larutan Penyangga_105
E. Hidrolisis Garam_116
F. Rangkuman_127
G. Latihan (Soal-Soal)_129
Bab V
Struktur Atom_131
A. Teori – Teori Dan Struktur Atom_131
B. Konigurasi Elektron_137
C. Bilangan Kuantum_140
D. Rangkuman_144
E. Latihan (Soal-Soal)_146
Bab VI
Tabel Periodik Unsur_147
A. Perkembangan Tabel Periodik_147
B. Penggolongan Periodik Unsur-Unsur_149
C. Konigurasi Elektron Kation Dan Anion_151
D. Keragaman Periodik Dalam Sifat-Sifat Fisika_153
E. Keragaman Sifat-Sifat Kimia Dalam
Unsur-Unsur Golongan Utama_169
F. Rangkuman_180
G. Latihan (Soal-Soal)_182
Bab VII
Ikatan Kimia_185
A. Konigurasi Elektron Yang Stabil_185
Bab VIII
Hidrokarbon (Alkana, Alkena Dan Alkuna)_215
A. Kekhasan Atom Karbon _215
B. Kedudukan Atom Karbon_217
C. Senyawa Hidrokarbon _217
D. Keisomeran_219
E. Alkana_219
F. Alkena_225
G. Alkuna_228
H. Rangkuman_229
I. Latihan_232
Bab IX
Karbohidrat, Protein, Dan Lemak_235
A. Peranan Karbohidarat, Proten, Dan Lemak_235
B. Karbohidrat_237
C. Lemak/Lipid _247
D. Protein_254
E. Reaksi-Reaksi Khas Protein_268
F. Kekurangan Protein_269
G. Rangkuman_270
H. Latihan Soal_271
Daftar Pustaka_275
a. mateRI
1. Deinisi Materi
Materi dideinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki
massa, menempati ruang, memiliki sifat dapat dilihat, dicium,
didengar, dirasa, atau diraba. Dari batasan ini dapat dinyatakan
bahwa semua benda di alam ini termasuk diri kita sendiri
adalah materi. Contoh materi: bintang; bumi; tumbuhan;
hewan; manusia; batuan; minyak bumi; kayu; tanah, udara,
air; logam; bakteri; molekul; atom; elektron; dst.
Pertanyaan mungkin muncul, mengapa udara tergolong
materi? Mempunyai massa dan menempati ruangkah udara
itu? Bagaimana cara membuktikannya?
2. Sifat Materi
Setiap materi memiliki sifatnya masing-masing. Sifat
materi menunjuk pada karakteristik materi yang menjadi ciri
atau identitas dari materi itu. Mengenal sifat-sifatnya berarti
mengenal materi itu; demikian juga sebaliknya. Sifat materi
meliputi:
3. Massa
Massa materi menunjuk pada jumlah (kuantitas) materi itu
yang dinyatakan menurut ukuran SI dengan satuan: kilogram
(simbol: kg).
Contoh:
1 ton = 1000 kg
1 kg = 1000 g
1g = 1000 mg dst
Contoh konversi satuan massa:
Contoh:
2 g = ………… mg.
Penyelesaian:
2 g = (2) x (1000) mg
= 2.000 mg
= 2,0 x 103 mg.
250 mg = ………… kg.
1
Widi Prasetiawan, Kimia Dasar 1 ( Jakarta: Cerdas Pustaka, 2009), 6.
2 Kimia Dasar
Penyelesaian:
250 mg = (250) : {(1000)(1000)} kg
4. Volum
Salah satu sifat materi adalah menempati ruang2; berarti
materi mempunyai volum. Volum materi menunjuk pada
jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut ukuran
SI dalam satuan desimeter-kubik (simbol: dm3).
Contoh:
1 m3 = 1000 dm3
1 dm3 = 1000 cm3
1 galon = 3,8 L
1 barel = 159 L.
1 dm3 = 1 L = 1000 mL = 1000 cc
Keterangan:
a. Satuan volum yang sering digunakan dalam kimia selain
2
Yahdi dan Wahyudiati, Modul Kimia Dasar. (2014), 4.
= 0,05 dm3
b. PenGGoLonGan mateRI
Materi dapat dibedakan menurut bagan skematik pada
Gambar1.1. Dari bagan klasiikasi tersebut, materi dapat
dibedakan atas 2 kelompok besar materi, yaitu zat dan
campuran. Kelompok zat dapat dibedakan sebagai unsur dan
senyawa. Sedangkan kelompok campuran dapat dibedakan
sebagai campuran heterogen, campuran homogen, dan
koloid.
4 Kimia Dasar
Gambar 1.1. Bagan Klasiikasi Materi3
1. Zat
Melalui beberapa cara pemisahan, materi yang tidak murni
itu dapat dipisahkan kembali (dimurnikan) dari campurannya;
misalnya melalui cara penguapan, cara penyaringan, cara
tarikan magnet, dll. Cara-cara ini dapat diterapkan bergantung
pada sifat campurannya.
Campuran serbuk besi dan serbuk belerang dapat kita
pisahkan besinya dari belerang dengan menggunakan magnet.
Besi akan memisah dari belerang karena besi menempel
(tertarik) pada magnet. Dalam hal lain, air sumur dapat kita
uapkan melalui pemanasan untuk memperoleh air murni
(akuades).
Materi seperti besi, belerang, dan air inilah yang
digolongkan sebagai zat. Contoh lain dari materi di sekitar
kita yang tergolong zat adalah gula, alkohol, tembaga, emas,
oksigen, nitrogen, asam sulfat, dan sebagainya.
Zat dideinisikan sebagai materi yang bersifat tunggal dan
homogen4. Bersifat tunggal artinya hanya satu-satunya zat
dan tidak ada zat lain selain dirinya; bersifat homogen artinya
sifat di semua bagian zat itu bersifat serbasama baik sifat isis
3
Widi Prasetiawan, Kimia Dasar 1 ( Jakarta: Cerdas Pustaka, 2009), 8.
4
Dedi Permana, Inti Sari Kimia SMA (Bandung: Pustaka Setia, 2004), 17.
5
Sunjaya Akhmad, Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya,1982).
6 Kimia Dasar
Dimanakah unsur itu dijumpai? Unsur alam ditemukan
dimana-mana; di luar angkasa, di udara, di air, di permukaan
tanah, sampai di perut bumi. Unsur alam yang paling dekat
dengan kehidupan kita di antaranya besi, aluminium, tembaga,
emas, seng, karbon, fosfor, belerang, raksa, nitrogen, oksigen,
hidrogen, neon, dst.
Unsur ada yang berwujud padat, cair, dan ada yang
berwujud gas. Manusia kini telah mengenal paling tidak, ada
110 unsur. Di antara 110 unsur, ada 94 unsur alam (unsur yang
telah tersedia di alam), dan selebihnya berupa unsur buatan,
yakni unsur yang berhasil dibuat manusia di laboratorium.
Jumlah keseluruhan unsur relatif tidak berubah, namun bukan
tidak mungkin di masa datang, manusia akan berhasil lagi
dalam membuat unsur buatan.
b. Senyawa
Senyawa dideinisikan sebagai zat yang dapat diurai menjadi
unsur-unsur pembentuknya melalui cara kimia.
Berdasar batasan di atas, senyawa merupakan hasil
penggabungan dua jenis unsur atau lebih secara kimia. Peristiwa
penggabungan secara kimia sering dinyatakan dengan istilah
persenyawaan. Dapat diduga, betapa banyaknya senyawa di
alam ini yang dapat dibentuk dari 110 unsur yang ada. Senyawa
alami merupakan senyawa yang terbentuk melalui proses
kimia alami; sedangkan senyawa yang terbentuk sebagai hasil
rakayasa manusia secara kimia disebut senyawa buatan atau
senyawa sintetis.
Contoh senyawa, antara lain: Air, gula, alkohol, asam
klorida, asam cuka, karbon dioksida, karbon monoksida, karat
besi, karet, dst. Senyawa yang dapat dibuat oleh manusia, di
antaranya gula, alkohol, asam cuka, asam sulfat, karet, dst.
Air dapat diurai dari unsur pembentuknya berupa gas
hidrogen (H2), dan gas oksigen (O2). Contoh senyawa lain,
gas karbon dioksida terbentuk dari unsur karbon dan unsur
Dwi Wahyudiati, M.Pd 7
oksigen; gula terbentuk dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen; sementara garam dapur terbentuk dari unsur natrium
dan unsur klor.
Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa suatu materi
tergolong senyawa sedangkan materi lainnya tergolong bukan
senyawa? Uraian lebih rinci tentang senyawa akan diberikan
pada bagian khusus.
c. Campuran
Campuran dideinisikan sebagai, materi yang terbentuk
dari hasil penggabungan 2 jenis zat atau lebih secara isis6.
Jelas bahwa campuran merupakan hasil penggabungan
beberapa zat. Atau campuran tergolong “materi yang terdiri
dari sekumpulan zat”. Sifat isis zat asal pembentuknya tidak
hilang seluruhnya, dan sebagian sifat isis lain muncul sebagai
sifat campurannya. Dengan demikian, campuran dapat terjadi
antar unsur dan unsur, unsur dan senyawa, atau senyawa
dan senyawa. Jadi dapat dinyatakan bahwa antar zat dapat
bergabung membentuk campuran. Di alam ini banyak sekali
ditemui campuran, baik di atmosfer, di hidrosfer, dari litosfer
sampai di perut bumi.
Tabel 1.2 Ciri-ciri pembeda jenis-jenis campuran
6
Chang, Raymond.Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid.
( Jakarta: Erlangga, 2004).
8 Kimia Dasar
Campuran dapat dibedakan sebagai campuran heterogen,
campuran homogen, dan campuran koloid. Bagaimana
caranya sehingga kita dapat mengelompokkan campuran
sebagai campuran heterogen (serbaneka), campuran homogen
(campuran serbasama), atau sebagai campuran koloid? Ciri-
ciri pada tabel 1.2 di atas dapat kita terapkan.
1) Campuran heterogen
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, di antara ketiga jenis
campuran, campuran heterogen paling mudah dikenal dan
mudah ditemukan di sekitar kehidupan. Campuran heterogen
di sekitar kita dapat dijumpai sebagai tanah, air lumpur, pasir
bangunan, pasir-semen, air-minyak, dan lain-lain.
2) Campuran homogen
Campuran homogen dapat dijumpai di sekitar kita misalnya
udara, air gula, air hujan, air cuka, paduan logam, dsb.Udara
terdiri dari campuran gas-gas seperti gas nitrogen, gas oksigen,
gas karbon dioksida, dan gas lainnya. Air gula terbentuk dari
campuran antara air dan gula, sedangkan paduan logam
merupakan campuran homogen antara 2 logam atau lebih.
Campuran homogen memiliki satu ciri khas, yaitu tidak
akan memisah sendiri sampai waktu kapan pun. Oleh karena
itu campuran homogen disebut juga campuran sejati atau
populer dengan sebutan larutan. Jadi dapat dideinisikan
bahwa larutan merupakan “campuran homogen antara dua
zat atau lebih”. Dalam larutan, zat dalam jumlah terbanyak
berperan sebagai pelarut, sementara zat lainnya berperan
sebagai zat terlarut.
3.) Campuran koloid
Campuran koloid dapat ditemukan dalam kehidupan
misalnya berupa asap, kabut, busa, sirup, air susu, air sumur,
cat, dst.Asap terbentuk dari campuran antara partikel karbon
dan udara; sedangkan kabut merupakan titik-titik air dalam
7
Anonim,Kimia Dasar. (Surabaya:Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, 1991).
10 Kimia Dasar
ciri-ciri yang merupakan perpaduan ciri dari kedua sistem
lainnya. Ciri sistem koloid itu antara lain:bidang batas antara
zat terdispersi dan medium pendispersi hanya dapat dideteksi
dengan bantuan mikroskop-ultra (ukuran partikel cukup
kecil),bersifat 2 fasa tetapi sukar memisah (cukup stabil),
dantak dapat disaring dengan kertas saring biasa.
C. PeRubaHan mateRI
Setiap materi di alam ini selalu berubah. Materi tak
pernah diam; tidak terkecuali diri termasuk di dalam diri kita.
(Benarkah?). Contoh perubahan pada materi: pertumbuhan,
pergerakan, pembelahan, penguapan, pencernaan,
pembakaran, perkaratan, pelapukan, pembusukan, dst.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan
sifat dari materi itu sendiri. Perubahan sifat ini ada yang hanya
melibatkan perubahan sifat isisnya saja, dan ada pula yang
melibatkan perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan
sifat kimia selalu melibatkan perubahan sifat isis dari materi
itu.
Apa yang menyebabkan suatu materi mengalami
perubahan?Energilah penyebab materi berubah. Materi selalu
mengandung energi; materi berubah maka berubah pula
kandungan energinya. Pembebasan energi menyebabkan
kandungan energi dari materi asal berkurang; sementara
penyerapan energi menyebabkan materi asal bertambah
kandungan energinya8. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa
perubahan materi selalu disertai dengan perubahan energi.
1. Perubahan Fisis
Salah satu bentuk energi penyebab suatu materi berubah
ialah energi panas. Pemanasan dapat menyebabkan lilin
meleleh; air menguap; kamper (kapur barus) dan iodium
8
Sukardjo, Kimia Fisika, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1997).
12 Kimia Dasar
untuk memperoleh iodium murni dapat menerapkan teknik
penyubliman terhadap iodium kotor. Teknik pemisahan isis
bergantung pada sifat isis komponen penyusun campuran.
2. Perubahan Kimia
Bila kita memanaskan kayu, maka suhunya akan naik; dan
bila suhu ini sampai pada titik bakarnya, maka kayu itu akan
terbakar dengan sendirinya. Contoh lain perubahan kimia
pada materi di alam sekitar kita adalah besi menjadi karat besi,
kayu menjadi kayu lapuk, daun hijau berubah menguning,
buah-buahan membusuk, dsb.
Di laboratorium dapat dilakukan 2 percobaan dengan
menggunakan bahan yang sama, yaitu 1 bagian serbuk belerang
dan 1 bagian serbuk besi:
a. Percobaan-1, campur kedua serbuk sehomogen mungkin
ke dalam sebuah tabung reaksi. Amati hasilnya (inderalah
sifat isis materi yang diperoleh). Dekatkan materi hasil
pencampuran dengan magnet. Amati apa yang diperoleh.
b. Percobaan-2, campur kedua serbuk sehomogen mungkin
ke dalam sebuah tabung reaksi, lalu panaskan campuran
secara perlahan. Hentikan bila sebagian campuran telah
berubah. Amati hasilnya (inderalah sifat isis materi yang
diperoleh kedua zat). Dekatkan materi hasil pencampuran
dengan magnet. Amati apa yang diperoleh.
Beberapa contoh perubahan materi yang dikemukakan di
atas memiliki perbedaan dengan perubahan isis. Pada contoh
tersebut, sifat isis maupun sifat kimia dari materi sebelum
dan sesudah perubahan sangat berbeda. Pada perubahan isis,
tidak semua sifat asal hilang dan masih tampak pada materi
setelah perubahan. Namun pada perubahan kimia, sifat asal
menghilang tidak tampak pada materi setelah perubahan.
Dikatakan, materi hasil perubahan merupakan materi baru
yang sifatnya baru. Materi baru ini bersifat kekal (sukar
D. ReakSI kImIa
Istilah perubahan kimia lebih populer dengan sebutan
reaksi kimia; atau kadangkadang cukup dengan sebutan
reaksi. Di atas telah disinggung bahwa perubahan kimia atau
reaksi kimia memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya
dari perubahan isis.
9
Chang, Raymond, Kimia DasarKonsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,
( Jakarta: Erlangga:2004).
14 Kimia Dasar
Perubahan kimia (reaksi kimia) selalu melibatkan
perubahan pada sifat kimia maupun sifat isis dari materi. Jika
kedua materi dicampurkan, dan ciri bahwa reaksi keduanya
terjadi adalah (a) terjadinya perubahan warna, (b) timbulnya
gas, atau (3) terbentuknya endapan.Secara lebih rinci perubahan
kimia atau reaksi kimia dapat dijelaskan seperti berikut.Reaksi
kimia menyebabkan perubahan pada sifat kimia maupun sifat
isis materi. Pada prakteknya perubahan ini dapat diamati
gejalanya melalui ciri isis antara lain:
1. Terjadi Perubahan Warna
Gejala ini dapat diamati langsung melalui penginderaan.
Beberapa contoh reaksi:
a. Kertas atau kayu yang terbakar.
b. Daging buah apel yang terkelupas kulitnya.
c. Logam besi (abu2) yang berubah menjadi karat besi
(merah kecoklatan)
2. Timbul gas
Gejala ini dapat dideteksi dari gelembung-gelembung gas,
bau, atau perubahan volum/tekanan.Beberapa contoh reaksi:
a. Lantai keramik/marmer yang tersiram oleh air aki
(terbentuk gas CO2).
b. Mencelupkan paku ke dalam air aki (terbentuk gas
hidrogen, H2).
c. Meneteskan air pada karbid (terjadi gas etuna; gas
untuk mengelas logam).
Selain contoh di atas adalah “makanan yang terbungkus
plastik” yang sering menggelembung karena terbentuknya
gas. Berarti makanan itu telah mengalami perubahan kimia.
Gas apa yang terbentuk dari suatu reaksi dapat diperkirakan
dari bau atau warna yang khas dari gas itu; tetapi kadang-
3. Terbentuk Endapan
Gejala ini dapat diketahui langsung seperti terjadi
kekeruhan, penggumpalan, atau pengkristalan. Beberapa
contoh reaksi:
karbon dioksida + air kapur à (terbentuk endapan putih)
CO2 + Ca(OH)2 à CaCO3 + air
tak berwarna tak berwarna endapan putih tak berwarna
Catatan:
Di samping ciri di atas, ada reaksi yang keberlangsungannya
dicirikan oleh adanya perubahan suhu. Misalnya pada
16 Kimia Dasar
reaksi antara -kapur tohor dan air-; -karbid dan air-; atau
-pembakaran bahan bakar-. Reaksi ini tergolong pada reaksi
yang membebaskan energi panas (kalor).
Ada suatu reaksi memberikan beberapa gejala sekali gus
(lihat pada contoh di atas). Tetapi ada pula reaksi tanpa gejala
sehingga tak terdeteksi oleh indera. Misalnya: reaksi soda api
dan asam klorida membentuk garam dapur dan air.
Soda api + asam klorida à (tak ada gejala)
NaOH + HCl à NaCl + H2O
tak berwarna tak berwarna (larutan tak berwarna).
10
Sukardjo, Kimia Fisika, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 1997).
18 Kimia Dasar
penyerapan energi panas).
b. Reaksi fotosintesis (reaksi pembentukan materi oleh
penyerapan energi cahaya); reaksi fotoanalisis (reaksi
penguraian materi oleh penyerapan energi cahaya);
reaksi kemiluminesen (reaksi kimia yang memancarkan
energi cahaya).
3. Reaksi elektrolisis (reaksi penguraian materi oleh
penyerapan energi listrik); reaksi elektrokimia (reaksi
kimia yang dapat menghasilkan energi listrik).
4. Reaksi nuklir (reaksi kimia yang melibatkan energi radiasi
nuklir).
f. RanGkuman
1. Materi dideinisikan segala sesuatu yang mempunyai
massa, menempati ruang, dan memiliki sifat antara lain
dapat dilihat, dicium, didengar, diraba, atau dapat dirasa.
2. Materi memiliki sifat isis maupun sifat kimia; sifat isis
meliputi wujud, rasa, bau, warna, bentuk, dan beberapa
tetapan isis; dan sifat kimia meliputi kereaktifan
(kemudahan bereaksi; mudah terbakar), rumus kimia,
struktur ikatan. Materi juga memiliki 2 macam sifat lain
yakni sifat intensif (yang tidak bergantung pada jumlah/
ukuran materi), dan sifat ekstensif (yang bergantung pada
jumlah/ukuran materi).
3. Energi dideinisikan sebagai sesuatu yang dapat melakukan
kerja atau usaha. Energi tak dapat diciptakan dan
dimusnahkan; energi dapat berubah dari bentuk energi
yang satu ke bentuk energi lainnya.
4. Materi mencakup 2 golongan besar materi yakni zat
dan campuran. Zat dapat dibedakan sebagai unsur dan
senyawa; sedangkan campuran dapat dibedakan sebagai
campuran heterogen, campuran homogen (larutan), dan
G. LATIHAN (SOAL-SOAL)
1. Apakah yang dimaksud materi? Perjelaslah dengan disertai
10 contoh dari lingkungan tempat tinggal Sdr.!
2. Ada berapa jenis energi berdasar sifatnya?
3. Energi apa yang terkandung di dalam kayu yang terletak
di atas meja?
4. Apa beda unsur dan senyawa?
5. Kelompokkanlah deretan materi berikut mana yang
tergolong unsur dan senyawa.
20 Kimia Dasar
-air-air-hujan-logambesi-kuningan-tanah liat-logam emas-
oksigen-gula-
6. Sebutkanlah ada berapa macam campuran yang Sdr ketahui?
7. Apakah beda antara larutan dan suspensi?
8. Jika Sdr menemui deretan materi seperti di bawah ini,
maka kelompokkanlah mana yang tergolong campuran
dan mana zat.
–gula-air gula-air mata-aluminium-air raksa-pasta gigi-
tanah-
9. Air dalam botol tertetesi 4-5 tetes minyak kelapa. Apa
pendapat Sdr mengenai campuran yng terjadi?
10. Ambil sebatang tusuk sate, lalu bakarlah. Amati segera
apa yang terjadi dengan menyebutkan semua hasil
penginderaan Sdr dihubungkan dengan materi dan
energi.
11. Apa yang dimaksud dengan perubahan isis dan perubahan
kimia?
12. Berikanlah masing-masing 1 contoh perubahan isis yang
disebabkan oleh bentuk energi berikut.
a. energi panas
b. energi listrik
c. energi translasi
d. energi cahaya
13. Sebutkan perbedaan antara perubahan isis dan perubahan
kimia!
14. Sebutkan tanda atau ciri yang menunjukkan bahwa materi
berikut ini telah mengalami perubahan kimia!
a. besi
b. kertas
Dwi Wahyudiati, M.Pd 21
c. daun
d. makanan
15. Berikanlah 1 contoh materi di sekitar kehidupan yang
dapat mengalami reaksi kimia dikarenakan oleh:
a. pemanasan
b. pembakaran
c. benturan/gon
d. penyinaran
16. Nyalakan sebatang lilin pada tempat yang bebas tiupan
angin. Setelah 5 menit amati dan catat apa yang terjadi
pada materi tersebut.
22 Kimia Dasar
bab II
PemISaHan Dan Pembuatan
CamPuRan
24 Kimia Dasar
3. Pemisahan Berdasar Perbedaan Titik Didih
Distilasiatau penyulingan merupakan proses pemisahan
komponen berdasarkan perbedaan titik didih dari komponen
cairnya yang membentuk campuran. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah (atau yang mudah menguap), maka uap
yang terbentuk dialirkan untuk diembunkan dan ditampung
pada tempat khusus. Air yang diperoleh dari hasil penyulingan
dikenal sebagai akuades (berasal kata “aquadestilata”). Teknik
distilasi juga diterapkan pada pemisahan komponen dari
minyak bumi dengan cara distilasibertingkat.
5. Ekstraksi
Pemisahan campuran dengan cara ekstraksi didasarkan
pada perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang
berbeda. Campuran dua komponen(misal A dan B) dimasukkan
dalam pelarut X dan Y. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat
bercampur, seperti air dan minyak. Semuanya dimasukkan ke
dalam corong pisah dan dikocok agar bercampur sempurna
dan kemudian didiemkan sampai pelarut X dan Y memisah
26 Kimia Dasar
kembali. Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y,
tetapi perbandingannya tidak sama.
Misalkan A lebih banyak larut dalam X, sedangkan B lebih
banyak larut di Y. Akhirnya A dan B telah terpisah walaupun
tidak sempurna. Kedua pelarut dipisahkan menggunakan
corong pisah.Jumlah B dalam pelarut X dapat dikurangi
dengan cara diatas, yaitu menambahkan pelarut Y sehingga
B tertarik lebih banyak ke Y. Demikian juga untuk menarik A
dari pelaruy Y, dengan menambahkan pelarut X.
Proses ekstraksi dapat berlangsung pada:
a. Ekstraksi parfum, untuk mendapatkan komponen dari
bahan yang wangi.
b. Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga dengan nama ekstraksi
solven. Ekstraksi jenis ini merupakan proses yang umum
digunakan dalam skala laboratorium maupun skala
industri.
c. Leaching, adalah proses pemisahan kimia yang bertujuan
untuk memisahkan suatu senyawa kimia dari matriks
padatan ke dalam cairan.
6. Kromatograi
Kromatograi adalah suatu teknik pemisahan molekul
berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan
fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul)
yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase
gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam.
Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan
cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang
berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul
dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut
dapat dianalisis dengan menggunakan detektor atau dapat
dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut. Beberapa alat-alat
28 Kimia Dasar
dan dibiarkan agar eluen naik perlahan sambil membawa
komponen yang terdapat pada P dan Q.
b. Pembuatan LaRutan
Pekerjaan di laboratorium, adakalanya bertujuan untuk
memisahkan komponen dari campurannya, dan ada pula
bertujuan untuk memperoleh campuran tertentu dengan
pencampuran beberapa komponen. Tujuan yang terakhir
ini biasanya untuk memperoleh macam campuran berupa
larutan, terutama larutan padat-cair dan larutan cair-cair. Zat
yang berperan sebagai pelarut disebut zat pelarut (solven),
30 Kimia Dasar
dan zat yang melarut disebut zat terlarut (solute)13. Biasanya
pada sistem cair-cair, zat dalam larutan yang berada dalam
jumlah terbesar berfungsi sebagai pelarut, sedangkan zat-zat
lainnya sebagai zat terlarut. Reaksi-reaksi kimia banyak yang
berlangsung dalam sistem larutan, terutama dalam pelarut
air.
1. Pelarutan
Melarut merupakan suatu proses masuk dan menyebarnya
partikel-partikel zat terlarut ke dalam pelarut. Dengan demikian
proses pelarutan atau pembentukan larutan membutuhkan
waktu. Dapatkah proses pelarutan dipercepat? Atau adakah
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pelarutan?
Pertanyaan di atas dapat dijawab dengan melakukan
serangkaian percobaan di laboratorium atau di rumah seperti
berikut.
a. Ke dalam 2 gelas masing-masing diisi 100 mL pelarut air
kemudian masing-masing dimasukkan 10 g butiran gula
pasir. Gelas 1 tanpa pengadukan dan gelas 2 dibantu
dengan pengadukan. Amati apa yang terjadi.
b. Ke dalam 2 gelas masing-masing diisi 100 mL pelarut air.
Gelas 1 dimasukkan dimasukkan 10 g butiran gula pasir,
dan gelas 2 dimasukkan 10 g serbuk halus gula pasir. Biarkan
dan tunggu (amati) apa yang terjadi.
c. Siapkan 3 kertas yang berisi 10 g butiran gula pasir. Isi gelas 1
dengan 100 mL air dingin (beri tanda batas); gelas 2 dengan air
panas (sampai tanda batas), dan gelas 3 dengan air mendidih
(sampai tanda batas). Ukur suhu pelarut dan kemudian
masukkan ketiga gula setakaran di atas ke dalam ketiga gelas.
Biarkan melarut dan tunggu (amati) apa yang terjadi.
13
Saito, Taro, Kimia Anorganik(Diterjemahkan oleh Ismunandar).
(Reproduced by permission of Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo, 1996).
2. Membuat Larutan
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi pelarutan, maka
agar larutan dapat diperoleh dengan waktu lebih cepat, dan
terutama lebih aman, diperlukan beberapa tindakan awal
seperti berikut, antara lain:
a. Perkecil dulu butiran padatan (dalam lumpang), baru
kemudian dipindahkan untuk dilarutkan sedikit demi
sedikit ke dalam gelas kimia berisi sejumlah pelarutnya,
sambil diaduk perlahan. Setelah selesai pindahkan ke
dalam botol kemasannya yang telah diberi etiket.
b. Jika zat terlarutnya berupa asam-asam pekat, maka asam
pekat dialirkan melalui batang pengaduk ke dalam gelas
kimia berisi sejumlah pelarut. Setelah selesai pindahkan ke
dalam botol kemasannya yang telah diberi etiket.
%(b/b) A
34 Kimia Dasar
Disebut: besi 90%.
Contoh lain: Ditimbang 10 g gula, dan diukur 90 mL air
(beratnya 90 g karena massa jenis air adalah 1). Larutan yang
diperoleh, kadarnya adalah Larutan Gula 10%(b/b), biasa
hanya ditulis sebagai Larutan Gula 10%.
2) Persen Volum; %(v/v)
Persen-volum komponen A, atau %(v/v) A dideinisikan
sebagai volum zat A (dalam mL) dalam 100 mL total volum
komponen. Dari deinisi ini dapat dinyatakan sebagai:
%(v/v) A =
(v/v)
36 Kimia Dasar
Contoh soal :
1. Konsentrasi maksimum yang diizinkan arsen di dalam air
minum adalah 0,05 bpj, berarti di dalam 1 liter air minum,
maksimal terdapat 0,05 miligram arsen.
2. Udara mengandung gas karbon dioksida, CO2 sebesar
0,032%. Berapakah kadar gas CO2 jika dinyatakan dalam
satuan ppm?
Jawab:
dengan:
M = molaritas (mol/Liter atau mmol/mL)
g = massa zat terlarut (gram)
Ar = massa atom relatif
Mr = massa moleku
mL = volume dalam mililiter
14
James E. Brady, Kimia Universitas, (Jakarta: Erlangga, 2000).
38 Kimia Dasar
Contoh:
1. Tentukan molaritas 0,2 mol HCl dalam 1 liter larutan!
Dik
n = 0,2 mol
V = 1 liter
M = n/V = 0,2 mol/1 liter = 0,2 M
2. Tentukan molaritas larutan yang dibuat dari 2 gram NaOH
yang dilarutkan ke dalam air sampai volumenya menjadi
500 mL!
Jawab
Dik
massa NaOH = 2 g
V = 500 mL = 0,5 L
Mol = g/Mr
Mr NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H
= 23 + 16 + 1 = 40
Mol = 2 /40 = 0,05
M = mol/Liter = 0,05/0,5 = 0,1 M
Atau
= 0,1 M
M=
10 x d x % massa
M
r
M = molaritas (mol/L)
D = berat jenis (g/mL)
Mr = massa molekul relatif
Contoh:
Tentukan molaritas dari asam sulfat pekat yang mengandung
96% H2SO4 dan massa jenis 1,8 kg L–1! (diketahui Ar H = 1,
S = 32, dan O = 16)
Jawab:
Dik:
% massa= 96%
d = 1,8 g/ml
Mr = 98
7) Pengenceran Larutan
Seringkali di laboratorium, larutan yang tersedia
mempunyai molaritastidak sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika
larutan yang tersedia mempunyaimolaritas yang lebih besar dari yang
kita butuhkan, maka kita harus melakukanpengenceran. Pengenceran
menyebabkan volume dan molaritas larutan berubah,tetapi jumlah mol
zat terlarut tidak berubah.Rumus yang digunakan adalah:
40 Kimia Dasar
V1 x M1 = V2 x M2
Dan kita sepakati bahwa:
V1 = volumelarutan pekat yang akan diencerkan
M1 = molaritas larutan pekat
V2 = volume larutan yang akan kita buat
M2 = Konsentrasi larutan yang akan dibuat
Contoh
Tentukan molaritas larutan yang terjadi, jika 50 mL larutan
H2SO4 2 M ditambahdengan 150 mL air!
Jawab:
Dik:
V1 = 50 mL
M1 = 2 M
V2 = V1 + 150 mL = 50 mL + 150 mL = 200 mL
M2 = ......?
V1 x M1 = V2 x M2
M2 = (V1 x M1) / V2
M2 = (50 x 2) / 200 = 0,5 M
Konsentrasi Campuran
Jika dua atau lebih larutan sejenis yang konsentrasinya
berbeda dicampurkan, maka konsentrasi campuran dapat
ditentukan dengan:
Contoh:
100 ml larutan 0,1 M HCl dicampur dengan 150 ml larutan
0,2M HCl. Berapa molaritas campuran tersebut?
Jawab:
8) Kemolalan (m)
Kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam
1 kg zat pelarut.
42 Kimia Dasar
Contoh
Tentukan molalitas dari 3 gram urea (CO(NH2)2), Mr = 60
yang dilarutkan dalam 500 ml air!
Jawab
9) FraksiMol (X)
Fraksi mol menunjukkan perbandingan jumlah mol zat
terlarut terhadap jumlah mol larutan.
X terlarut + X pelarut = 1
Contoh
Jika di dalam 414 gram air ter larut 73 gram HCl, berapa
fraksi mol HCl dalam Air? (Mr HCl = 36,5 dan H2O = 18)
Jawab
Mol HCl = 73/36,5 = 2 mol
Mol H2O = 414/18 = 23 mol
C. RanGkuman
Pemahaman atas sifat materi dapat memudahkan
manusia dalam memperlakukan materi itu sesuai dengan
kebutuhan hidupnya. Manusia dapat memisahkan logam dari
campurannya; air lumpur dapat dijernihkan; garam dapat
dipisahkan dari air laut; minyak bumi dapat dipecah menjadi
berbagai minyak bakar; dan banyak lagi. Ada 7 cara pemisahan
komponen campuran menjadi komponen penyusun-
penyusunnya yaituPemisahan Berdasar Ukuran PartikeL,
Pemisahan Berdasarkan Perbedaan Fasa, Pemisahan Berdasar
Perbedaan Titik Didih, Pemisahan Berdasar Kristalisasi,
Ekstraksi, Kromatograi, dan Elektroforesis.Pekerjaan di
laboratorium, adakalanya bertujuan untuk memisahkan
komponen dari campurannya, dan ada pula bertujuan untuk
memperoleh campuran tertentu dengan pencampuran
beberapa komponen. Tujuan yang terakhir ini biasanya untuk
memperoleh macam campuran berupa larutan, terutama
larutan padat-cair dan larutan cair-cair. Zat yang berperan
sebagai pelarut disebut zat pelarut (solven), dan zat yang
melarut disebut zat terlarut (solute)15. Biasanya pada sistem
15
Saito, Taro, Kimia Anorganik(Diterjemahkan oleh Ismunandar).
44 Kimia Dasar
cair-cair, zat dalam larutan yang berada dalam jumlah terbesar
berfungsi sebagai pelarut, sedangkan zat-zat lainnya sebagai
zat terlarut. Reaksi-reaksi kimia banyak yang berlangsung
dalam sistem larutan, terutama dalam pelarut air.
D. LatIHan
1. Glukosa di pasaran memiliki kemurnian 95%. Hitunglah
berapa g zat asing (pengotor) untuk setiap 1 kg glukosa
95%. ( Jawab: 50 g.)
2. Udara merupakan campuran dari gas nitrogen (79%),
gas oksigen (20%), dan gas-gas lainnya (1%). Sebutkan
mana zat yang bertindak sebagai pelarut, dan mana yang
berindak sebagai zat terlarutnya?
3. Lima mL alkohol 95% dituangkan ke dalam 100 mL
akuades. Berapa kadar alkohol yang diperoleh? ( Jawab:
alkohol 4,5%.)
4. Di laboratorium tersedia alkohol 95%(v/v) dengan massa-
jenis 0,8. Hitunglah berapa mL alkohol 95% yang harus
diukur untuk memperoleh 20 g alkohol 95%? Diketahui:
5. Seseorang yang akan melangsungkan percobaan
membutuhkan 100 mL larutan iodium dalam larutan
alkohol. Orang itu mencampurkan 1 g kristal iodium ke
dalam 50 mL alkohol 25%(v/v).
6. Nyatakan kadar larutan iodium tersebut dalam %(b/v).
Anggap padatan iodium tidak mengubah volum
campuran.
7. Nyatakan kadar larutan iodium tersebut dalam %(b/b).
Anggap massa-jenis dari air adalah 1, dan alkohol adalah
0,8.
(Reproduced by permission of Iwanami Shoten, Publishers, Tokyo, 1996).
16
Widi Prasetiawan, Kimia Dasar 1,( Jakarta: Cerdas Pustaka, 2009).
17
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga, 2004).
50 Kimia Dasar
teorinya yang terkenal dengan sebutan, Hukum Perbandingan
Tetap, yang berbunyi “Perbandingan massa unsur-unsur penyusun
suatu senyawa selalu tetap”18.
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram
oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
Jawab:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1
: 8. Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang
dicampurkan = 4 : 40. Karena perbandingan hidrogen dan
oksigen = 1 : 8, maka 4 gram hidrogen yang diperlukan 4 x
8 gram oksigen yaitu 32 gram. Untuk kasus ini oksigen yang
dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa
sebanyak ( 40 – 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan
menghitung berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram
hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja 36 gram. Oksigen
bersisa = 8 gram.
Contoh. Hasil pemeriksaan garam dari Madura dan Lombok
menghasilkan data sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data hasil percobaan
Massa garam Massa natrium Massa klor
Madura 0,2925 g 0,1150 g 0,1775 g
Lombok 1,7750 g 0,6900 1,0650 g
18
Sunjaya Akhmad, Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya, 1982).
% klor =
% klor =
19
Widi Prasetiawan, Kimia Dasar I, ( Jakarta: Cerdas Pustaka,2009).
52 Kimia Dasar
Contoh: Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-
senyawa N2O,NO, N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Data percobaan .
Massa Massa
Senyawa Perbandingan
Nitrogen (g) Oksigen (g)
N 2O 28 16 7:4
NO 14 16 7:8
N 2 O3 28 48 7 : 12
N 2 O4 28 64 7 : 16
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat
tetap (sama), sebanyak 7 gram, maka perbandingan massa
oksigen dalam: N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau.1
: 2 : 3 ..: 4.
5. Simbol Atom
Untuk memudahkan dalam penulisan unsur-unsur kimia,
maka Pada tahun 1814, Johs Berzelius (1779-1884) seorang ahli
kimia yang berasal dari Swedia, telah menciptakan symbol
Atom, yang sampai sekarang masih tetap dipakai. Cara
penulisannya, adalah sebagai berikut : Simbol Atom diambil
dari huruf pertama dari nama unsur itu (dalam bahasa latin)
dan ditulis dengan huruf besar. Bila huruf pertama dari
beberapa unsur itu sama, maka symbol atom akan diikuti oleh
huruf keduanya dan ditulis dengan huruf kecil. Bila huruf
Erlangga, 2004).
54 Kimia Dasar
pertama dan kedua juga sama maka symbol atom akan diikuti
oleh huruf ketiganya (ditulis dalam huruf kecil). Dan begitu
seterusnya.
Contoh:
Carbon (C)
Calcium ( Ca )
Cadmium ( Cd )
Boron (B)
Barium ( Ba )
Bismuth ( Bi )
Tapi ada beberapa pengecualian yang perlu diketahui
yakni sodium, potassium dan Tungsten, symbol symbolnya
diambil dari bahasa Jerman yakni Natrium (Na), kalium (K)
dan Wolfram (W).
Tabel 3.5 Nama dan Simbol Unsur-Unsur Kimia Yang Sering
Digunakan Dalam Ilmu Kimia.
NAMA SIMBOL N A M A SIMBOL
Aluminium Al Mangan Mn
Stibium Sb Hydrarygrum (Air Hg
(Antinomium) Raksa)
Argon Ar Neon Ne
Arsenicum (Arsen) As Nickel (Nikel) Ni
Berillium Be Oksigen O
Barium Ba Nitrogen N
NAMA SIMBOL NAMA SIMBOL
Bismuth Bi Palladium Pd
56 Kimia Dasar
Untuk membandingkan massa atom yang berbeda-beda,
para ahli menggunakan skala massa atom relatif dengan
lambang “ Ar “Para ahli juga menggunakan isotop karbon
C-12, sebagai standar dengan massa atom relatif sebesar 1221.
Contohnya :Massa atom rata-rata Oksigen 1,33 kali lebih
besar dari pada massa atom karbon - 12.
Maka :Ar O = 1,33 x Ar C-12
= 1,33 x 12 = 15,96
Dengan ditetapkannya massa atom relatif karbon – 12
sebesar 12,000 , maka satuan massa atom relatif adalah :
Massa atom relatif suatu unsur menunjukkan berapa kali
lebih besar massa atom unsur itu dibandingkan terhadap
atau
21
Achamad, H. dan Tupamahu, M.S, Struktur Atom, Struktur Molekul, dan
Sistem Periodik, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001).
Mr H2O =
Mr H2O = 2 x Ar H + 1x Ar O
Sehingga Mr =
Contoh Soal :
1. Diketahui massa atom relatif H= 1, O = 16. Tentukan
massa molekul relatif H2O!
Penyelesaian:
Satu molekul H2O mengandung 2 atom H dan 1 atom O.
Maka,
Mr H2O = 2 x Ar H + 1x Ar O
Mr H2O = (2 x 1) + (1 x 16)
= 2 + 16
= 18
58 Kimia Dasar
2. Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai
berikut :
Ca= 40; O = 16; H = 1
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Ca(OH)2
Penyelesaian :
Satu molekul Ca(OH)2 mengandung 1 atom Ca, 2 atom O,
dan 2 atom H
Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + ( 2 Ar O ) + ( 2 Ar H )
= 40 + ( 2 x 16 ) + ( 2 x 1 )
= 40 + 32 + 2
= 74
7. Konsep Mol dan Tetapan Avogadro
Erlangga, 2004).
60 Kimia Dasar
besar atom Karbon dan sejumlah besar molekul Oksigen. Oleh
karena itu jumlah atom atau jumlah molekul yamg bereaksi
begitu besarnya, maka untuk menyatakannya, para ahli kimia
menggunakan “ mol “ sebagai satuan jumlah partikel (molekul,
atom, atau ion).Satu mol dideinisikan sebagai jumlah zat yang
mengandung partikel zat itu sebanyak atom yang terdapat dalam
12,000 gram ato1m Karbon – 12. Jadi dalam satu mol suatu zat
terdapat 6,022 x 1023 partikel. Nilai 6,022 x 1023 partikel/mol
disebut sebagai tetapan Avogadro, dengan lambang L atau N.
Hubungan mol dan jumlah partikel dapat dirumuskan:
N= nxL
N = jumlah partikel (atom, ion, molekul)
n = mol zat
L = bilangan Avogadro (6,022x1023)
Dalam kehidupan sehari-hari, mol dapat kita analogikan
sebagai “ lusin “. Jika lusin menyatakan jumlah 12 buah, maka
mol menyatakan jumlah 6,022 x 1023 partikel zat.Kata partikel
pada NaCl, H2O, N2 dapat dinyatakan dengan ion dan molekul,
sedangkan pada unsur seperti Zn, C, dan Al dapat dinyatakan
dengan atom. Perhatikan tabel berikut:
Tabel 3.6 Mol dan Jumlah Partikel
Unsur lambang jumlah Jenis Jumlah partikel`
partikel
Seng Zn 1 mol Atom 6,022 x 1023 atom
Aluminium Al 1 mol Atom 6,022 x 1023 atom
Natrium NaCl 1 mol Ion 6,022 x 1023 molekul
Klorida H2O 1 mol molekul 6,022 x 1023 molekul
Air
Rumus kimia suatu senyawa menunjukkan perbandingan
jumlah atom yang ada dalam senyawa tersebut.Tabel dibawah
inimenunjukkan Perbandingan atom-atom dalam H2SO4
9. Volume Molar ( Vm )
“Volume satu mol zat dalam wujud gas dinamakan volume
molar (dengan lambang, Vm) zat tersebut”23.Berapakah volume
molar gas? Bagaimana menghitung volume sejumlah tertentu
gas pada suhu dan tekanan tertentu?
Dengan mengandaikan gas yang akan kita ukur bersifat
ideal, maka persamaan yang menghubungkan jumlah mol (n)
gas, tekanan, suhu dan volume, adalah:
P . V = n . R . T
Dimana:
P =tekanan (satuan atmosir, atm)
V =volume (satuan liter, L)
n =jumlah mol gas
23
Anonim, Kimia Dasar. Surabaya. ( Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya,1991).
Jika, n = 1 mol
R=0,08205 L atm/mol. ?K
P=1atm, dan
T=273 ?K
Vm = 22,4 L
Contoh:
a. Hitung volume molekul gas CH4 pada keadaan STP!
Erlangga, 2004).
64 Kimia Dasar
Jawab:
3,01 x 10 23 molekul gas CH4 = 0,5 mol
0,5 mol gas = 0,5 mol x 22,4 L/mol
= 11,2 L
Jadi volume gas CH4 tersebut = 11,2 L
b. Berapa Liter volume 17 gram gas H2S pada keadaan
STP?
Diketahui Ar H = 1 ; S = 32
Jawab:
Mr H2S = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 32 ) = 34
Mol H2S =
Mol CH =
P = 1 atm
R = 0.082
T = 27 + 273 oK = 300 oK
P . V = n . R .T
1 . V = 0,2 . 0,082 . 300
V = 164 x 3 x 10-2
V = 4,92 liter
Dwi Wahyudiati, M.Pd 65
11. Gas-Gasa pada Suhu dan Tekanan Sama
Menurut Avogadro “ Pada suhu dan tekanan yang
sama, gas-gas dengan volume sama, mengandung
jumlah molekul yang sama, karena jumlah
molekul sama, maka jumlah molnya pasti sama”.
Jadi “Pada suhu dan tekanan yang sama (TP sama), maka
perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume gas”25.
Dimana:
n1 = mol gas 1
n2 = mol gas 2
V1 = volume gas 1
V2 = volume gas 2
Contoh:
Tentukan volume 22 gram gas CO2, jika pada suhu dan
tekanan yang sama, 8 gram gas SO3 volumenya = 10 liter. Mr
CO2 = 44, Mr SO3 = 80.
Jawab:
mol gas CO2 = 22/44 = 0,5
mol gas SO3= 8/80= 0,1
Jadi,
n1 = 0,5,
n2 = 0,1
V1 = ?
V2 = 10 L
Karena suhu dan tekanan sama, perbandingan mol
menunjukkan perbandingan volume gas.
25
Sunjaya Akhmad.Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya:1982).
66 Kimia Dasar
Jadi V1 atau volume gas CO2 = L
b. RumuS moLekuL
Contoh :
a. Berapakah kadar C dan N dalam urea (CO(NH2)2)?
Dimana, Ar C = 12 ; N = 14 ; O = 16 ; dan H = 1.
Jawab:
1 mol urea mengandung 1 atom C, 1 atom O, 2 atom
N dan 4 atom H.
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60
= 1,41 : 3,52
= 1 : 2,5
=2:5
Jadi rumus empirisnya P2O5
b. Suatu senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen,
dan sisanya Nitrogen. Jika Mr senyawa itu = 80 (Ar C
= 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan rumus empiris dan
rumus molekul senyawa itu!
Jawab :
Persentase Nitrogen = 100% - ( 60% + 5% ) = 35%
Misal massa senyawa = 100 gram
Maka massa C : N : H = 60 : 35 : 5
Perbandingan mol C : mol H : mol N = 5 : 5 : 2,5= 2 : 2 :1
Maka rumus empiris = C2H2N
Rumus molekul ( C2H2N ) n = 80
( 24 + 2 + 14 ) n = 80
( 40 ) n = 80
n = 80/40 = 2
Jadi rumus molekul senyawa tersebut = ( C2H2N )2=
C4H4N2
Jadi CuSO4 : H 2O
1 : 5
Jadi Rumus hidrat dari tembaga (II) sulfat adalah
CuSO4.5H2O
b. Bagaimanakah Rumus kimia garam Barium Klorida
Berhidrat (BaCl2.x H2O) bila 12,2 gram garam tersebut
dipanaskan menghasilakan zat yang tersisa sebanyak 10,4
gram. Ar Ba = 137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1
Jawab:
....BaCl2 . x H2O àBaCl2+ x H2O
=1:2
Jadi rumus kimia garam tersebut BaCl2.2 H2O
72 Kimia Dasar
diatas, satu unit Pb(NO)3(aq) bereaksi dengan dua unit KI dan
menghasilkan satu unit PbI2 dan dua unit KNO3.
Pb(NO)3(aq) + 2 KI à PbI2 + KNO3
Bagaimana cara menentukan koeisien-koeisien dalam
suatu reaksi kimia? Dalam bagian berikut anda akan mengetahui
bagaimana cara menentukan koeisien pada persamaan reaksi
kimia.
b. Mengecek Kesetaraan Persamaan Reaksi Kimia
Bercak perak adalah perak sulida, Ag2S. Senyawa ini
terbentuk ketika senyawa yang mengandung belerang di udara
atau ma kanan bereaksi dengan perak. Penulisan persamaan
reaksi kimia ini adalah.
Ag(s) + H2S(g) → A
g2S(s) + H2(g).
Sekarang perhatikan persamaan tersebut. Ingat bahwa
zat tidak tercipta atau musnah dalam reaksi kimia. Perhatikan
bahwa terdapat satu atom perak pada pereaksi, yaitu Ag(s).
Akan tetapi, terdapat dua atom perak dalam hasil reaksi,
yaitu Ag2S(s). Satu atom perak tidak dapat begitu saja menjadi
dua. Persamaan tersebut harus disetarakan sehingga dapat
menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dalam reaksi
tersebut. Persamaan reaksi kimia yang setara mempunyai
jumlah atom masing-masing unsur yang sama pada kedua ruas
persamaan tersebut. Untuk memastikan apakah persamaan itu
setara, buatlah bagan yang ditunjukkan dalam Tabel berikut.
Atom Jumlah atom
Ag + H2S Ag2S + H2
Ag 1 2
H 2 2
S 1 1
H 2 2
S 1 1
74 Kimia Dasar
Jika sepotong pita magnesium terbakar dalam labu berisi
oksigen, terbentuklah serbuk putih yang disebut magnesiun
oksida. Untuk menulis persamaan reaksi kimia yang setara
untuk sebagian besar reaksi, ikuti 4 langkah berikut ini:
Langkah 1. Gambarkan reaksi dalam kata-kata, letakkan
pereaksi disisi kiri dan hasil reaksi di sebelah kanan.
Magnesium plus oksigen menghasilkan magnesium oksida.
Langkah 2. Tulispersamaan reaksi kimia untuk reaksi
tersebutmenggunakan rumus-rumus dan lambang-
lambang. Rumus untuk unsur-unsur umumnya hanya
lambang-lambang. Akan tetapi, harus diperhatikan
bahwa oksigen adalah molekul diatomik, O2. Mg(s) + O2(g)
→MgO(s).
Langkah 3. Hitunglah atom dalam persamaan. Buatlah bagan
(tabel) untuk membantumu. Atom-atom magnesium
sudah setara, namun atom-atom oksigen belum. Oleh
karenanya persamaan ini belum setara.
Atom Jumlah atom
Mg + O2 MgO
Mg 1 1
O 2 1
Langkah 4.Tentukan koeisien yang menyetarakan persamaan
tersebut. Ingat, untuk menyetarakan persamaan jangan
mengubah angka pada rumus yang sudah benar. Coba
dengan memberi koeisien 2 di depan MgO untuk
menyetarakan oksigen. Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)
Sekarang terdapat dua atom Mg di sisi kanan sedangkan di
sisi kiri hanya satu jadi koeisien 2 juga dibutuhkan oleh Mg.
2Mg(s) + O2(g) →2MgO(s).
Atom Jumlah atom
Mg + O2 MgO
d. Perhitungan Kimia
Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat
dalam reaksi harus diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya,
satuan-satuan yang diketahui harus diubah kedalam bentuk
mol. Metode ini disebut metode pendekatan mol.
Adapun langkah-langkah metode pendekatan mol tersebut
antara lain:
1). Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan
dan setarakan
2). Ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap-tiap zat
ke dalam mol
3). Gunakan koefesien reaksi untuk menyeimbangkan
banyaknya mol reaktan dan produk.
4). Ubah satuan mol dari zat yang ditanyakan ke dalam
satuan yang ditanya (L atau gram atau volume dll).
Contoh:
1) Berapa gram air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi
pembakaran 4 gram H2 dengan O2? Ar H= 1; O = 16.
Penyelesaian:
Setarakan reaksinya: 2 H2 + O2à2H2O
78 Kimia Dasar
Agar penyelesain lebih mudah gunakan alur berikut:
g H2àmol H2àmol H2Oàg H2O
ubah kecari ubah ke
H2= 4/2mol = 2 mol
H2O = x mol H2 =2/2 x 2 mol = 2 mol
g H2O = 2 x Mr H2O = 2 x 18 = 36 g
2) Satu mol logam Aluminium direaksikan dengan asam
klorida secukupnya menurut reaksi:
Al (s) + HCl (aq) àAlCl3 (aq) + H2 (g)
Ditanya:
a. Berapa gram AlCl3 yang terbentuk?
b. Berapa Volume gas H2 (STP)?
c. Berapa pertikel H2 yang terjadi?
Ar Al = 27 ; Cl = 35,5
Penyelesaian:
2 Al (s) + 6 HCl (aq) à 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Al = 1 mol
a. mol AlCl3 =
=
= 1 mol
g AlCl3 = mol AlCl3 x Mr AlCl3
= 1 x { (27) + (3 x 35,5) }
= 1 x 133,5
= 133,5 g
b. mol H2=
=
= 1,5 mol
80 Kimia Dasar
b. Berapa gram CO2 yang dihasilkan?
Penyelesaian:
2 C2H6 (g) + 7O2 (g) à4 CO2 (g) + 6 H2O (g)
a. Pereaksi Pembatas
X + 2Y à ......XY2
26
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga,2004).
mol F2 =
82 Kimia Dasar
* Jika semua F2 habis bereaksi, maka S yang
dibutuhkan
mol S =
= 1/3 x 10 mol
= 3,33 mol
Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya
2 mol.Jadi yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S!
Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S
a. mol SF6 =1 x 2 mol = 2 mol
2 mol 10 mol
Sehingga ditulis:
S+3 F2 SF6
2 mol 10 mol
a. mol SF6=
= 6 mol
10 gram3,2 gram
10/56mol 3,2/32mol
84 Kimia Dasar
0,178 mol0,1 mol
0,178/1 0,1/1 (Nilai 0,1 < 0,178)
a. Pereaksi pembatas S
b. FeS yang terbentuk= 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol
Massa FeS = 0,1 x Mr FeS
= 0,1 x 88
= 8,8 gram
C. RanGkuman
Stoikhiometri berasal dari bahasaYunani yang artinya
mengukur unsur (stoichion = unsur, metrein = mengukur).
Unsur bisa berarti atom, molekul, ion, ataupun partikel
pembentuk atom (proton, neutron, dan elektron). Sedangkan
mengukur bisa berarti meninmbang ataupun menghitung
(analisa kwantitatif ).
Hukum-hukum Dasar Ilmu Kimia terdiri dari: Hukum
Kekekalan Massa, Hukum Ketetapan Perbandingan, Hukum
Perbandingan Berganda, Hukum Perbandingan Setara,
Hukum Avogadro, Hukum Gay Lussac.
Pada perhitungan konsep Sthoikiometri mencakup; Massa
Atom, Massa Molar Unsur dan Bilangan Avogadro, Massa
Molekul, Komposisi Persen Senyawa, Penentuan Rumus
Empiris Hasil Percobaan, Reaksi Kimia dan Persamaan Kimia,
Jumlah Reaktan dan Produk, Pereaksi Pembatas, dan Hasil
Reaksi.
Dwi Wahyudiati, M.Pd 85
D. LATIHAN (Soal-Soal)
1. a. Bagaimana bunyi Hukum perbandingan berganda dari
Dalton
b. Bagaimana perbandingan massa O dalam senyawa CO
dan CO2. (dengan ...massa C yang sama atau tetap)
2. Diketahui persamaan reaksi
N2 (g) + H2 (g) NH3 (g)
Jika volume gas H2 sebanyak 60 ml, pada (T,P) sama,
tentukan:
a. Volume gas N2 dan NH3
b. Perbandingan volume antara N2 : H2 : NH3
c. Apakah berlaku Hukum Gay Lussac?
3. 22,4 L gas SO2 direaksikan deangan 33,6 L gas O2 (STP)
membentuk gas SO3. Berapa gram SO3 yang terjadi? ( Ar S
= 32 ; O = 16 )
4. Jika diketahui Ar C = 12; H = 1; N = 14
Berapa mol kah zat-zat di bawah ini?
a. 3,2 gram CH4
b. 170 gram NH3
c. 5,6 L gas NH3 (STP)
5. Stirena adalah komponen penyusun Polistirena,
mempunyai massa molekul relatif (Mr) sebesar 104. Jika
diketahui rumus empirisnya (CH), maka tentukan rumus
molekul Stirena! (Ar C = 12 ; H = 1)
6. Massa molekul relatif suatu senyawa yang dianalisis 58.
Jika senyawa itu terdiri dari 82,8% Karbon dan 17,2%
Hidrogen, tentukan rumus molekulnya!
7. 7 gram Nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan Hidrogen
86 Kimia Dasar
membentuk Amoniak (NH3)
a. Tulis reaksi setaranya!
b. berapa liter Amoniak dihasilkan (stp)? (Ar N = 14)
8. Sejumlah Karbon direaksikan dengan Oksigen membentuk
Karbon dioksida (CO2). Jika CO2 dihasilkan 11,2 L (STP),
berapa gram Karbon yang bereaksi? (Ar C = 12)
9. Diketahui reaksi
Al (s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
Jika pada reaksi tersebut 8,1 gram Al direaksikan dengan
29,4 gram H2SO4 (Ar Al = 27 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1)
a. Setarakan reaksi tersebut
b. Tentukan pereaksi pembatasnya
c. Berapa liter gas H2 (STP) dihasilkan?
10. Pada suhu 0 dan tekanan 1 atm, volume gas hidrogen (H2)
adalah 10 L dengan jumlah mol (H2) sebanyak 5 mol.
Tentukan volume gas nitrogen tersebut!
11. Berapakah volume 14 gram gas nitrogen (N2) pada suhu
27 dan tekanan 2 atm?(Ar N = 14)
12. Diketahui 0,01 mol gas Cl2 (Ar Cl = 35,5). Berapakah
massa, jumlah pertikel, dan volume Cl2 jika dihitung pada
suhu 0 dan tekanan 1 atm (STP)?
13. Suatu gas yang berwarna coklat ternyata mengandung 2,34
g nitrogen dan 5,34 g oksigen. Tentukan rumus empiris
senyawa tersebut, jika diketahui Ar N = 14 dan O = 16.
14. Suatu senyawa karbon (Mr = 60) mempunyai massa
3 g. Senyawa tersebut tersusun atas 1,2 g karbon; 0,2 g
hidrogen; dan sisanya oksigen. Tentukan rumus empiris
dan rumus molekul senyawa tersebut! ( Ar H = 1; C = 12;
dan O = 16).
88 Kimia Dasar
bab IV
aSam baSa, PenYanGGa Dan
HIDRoLISIS GaRam
28
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2).
( Jakarta: Erlangga,2005).
90 Kimia Dasar
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah ion H+ yang
dihasilkan untuk setiap molekul asam dapat satu, dua, atau
tiga. Asam yang menghasilkan sebuah ion H+ disebut sebagai
asam monoprotik atau asam berbasa satu, sedangkan asam
yang menghasilkan dua ion H+ disebut asam diprotik atau
berbasa dua.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan ke dalam
air akan menghasilkan ion OH29-. Yang menyebabkan sifat basa
adalah ion OH-.
Contoh:
NaOH merupakan suatu basa sebab dapat melepaskan
OH- jika dilarutkan ke dalam air.
NaOH(aq) à Na+(aq) + OH–(aq)
Tabel 4.2 Basa dan reaksi ionisasinya
Rumus Nama Basa Ionisasi Basa
Basa
NaOH Natrium hidroksida NaOH(aq) àNa+(aq) + OH-(aq)
KOH Kalium hidroksida KOH(aq) à K+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2(aq) à Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2(aq) àBa2+(aq) + 2OH-(aq)
NH3 Amonia NH4OH(aq) à NH4+(aq) + OH-(aq)
Dari tabel di atas NH3 tidak mempunyai gugus OH
namun NH3 dalam larutannya dapat menghasilkan OH- .
Namun tidak semua senyawa yang mengandung gugus OH-
merupakan suatu basa. Misalnya, CH3COOH dan C6H5OH
justru merupakan asam.
29
Sunjaya Akhmad.Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya,1982).
1. Kesetimbangan air
Air merupakan elektrolit lemah, karena sebagian molekul
air dapat terionisasi sebagai berikut:
92 Kimia Dasar
2. Pengaruh asam dan basa terhadap kesetimbangan air
Adanya ion H+ atau OH– yang dihasilkan oleh suatu asam
atau basa akan mengakibatkan terjadinya pergeseran kesetimbangan
air.
H2O(l)⇌ H+(aq) + OH-(aq)
Sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi ion H+ dan
OH- dalam larutan tersebut.
a. Asam kuat dan asam lemah
Asam kuat adalah asam yang dapat terionisasi sempurna
atau mendekati sempurna dalam larutannya30. Bila dalam air
dilarutkan asam kuat, maka kesetimbangan air akan terganggu.
Misalnya: ke dalam air dimasukkan HCl 0,1 M, maka:
H2O(l) ⇌ H+(aq) + OH-(aq)
10-7 M 10-7 M
HCl(aq) ⇌ H+(aq) + Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Adanya ion H+ yang berasal dari HCl menyebabkan
kesetimbangan air bergeser ke kiri, sehingga [H+] dan [OH-]
dari air menjadi kurang dari 10-7. Oleh karena itu, [H+] dari air
akan dapat diabaikan terhadap [H+] dari HCl.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam larutan asam kuat,
[H ] hanya dianggap berasal dari asam saja, sebab ion [H+]
+
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2).
30
( Jakarta: Erlangga,2005).
94 Kimia Dasar
Dari tetapan ionisasi (Ka) asam lemah, maka konsentrasi
H dapat diketahui:
+
[H+]2= Ka x [HA]
[H+] =
Setimbang : (a – a )α aα aα
Dengan memakai hubungan:
[H+] =
aα =
96 Kimia Dasar
Di atas kita telah mengenal asam monoprotik, sekarang
akan dibahas asam poliprotik. Asam poliprotik adalah asam
yang dapat mengahsilkan lebih dari satu ion H+. Contohnya
H2CO3, H3PO4, dll.
Asam-asam tersebut terionisasi secara bertahap, oleh
karena itu asam poliprotik mempunyai lebih dari satu harga
Ka.
Contoh:
H2S yang terionisasi secara bertahap sebagai berikut:
H2S(aq) ⇌ H+(aq) + HS-(aq) …………………..(1)
98 Kimia Dasar
Mula-mula : 0,1 M
Terurai : 0,1 M 0,1 M 0,1 M
33
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2).
( Jakarta: Erlangga,2005).
D. LaRutan PenYanGGa
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah
larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH
tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia
berlangsung34. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah
34
Sunjaya Akhmad.Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya,1982).
35
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2).
( Jakarta: Erlangga,2005).
[H+] =
[H+] =
[H+] =
Dapat disederhanakan:
Contoh:
1. Ke dalam larutan CH3COOH ditambahkan padatan
CH3COONa sehingga konsentrasi CH3COOH 0,1 M dan
konsentrasi CH3COONa 0,05 M.
Jika Ka CH3COOH = 1,8 x10-5, tentukan pH campuran
tersebut!
Jawab:
Konsentrasi yang diketahui adalah setelah dicampurkan
e. HIDRoLISIS GaRam
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian zat oleh air, reaksi
ini juga dapat terjadi jika garam bereaksi dengan air36. Reaksi
hidrolisis garam juga memegang peranan penting untuk
memberikan sifat larutan garam tersebut apakah larutan
garam bersifat asam, basa ataupun netral.
Peristiwa hidrolisis garam sangat tergantung dari komposisi
pembentuk garam, sehingga kita dapat kelompokan kedalam
empat bagian yaitu; 1)garam yang berasal dari asam kuat dan
basa kuat, 2) asam kuat dan basa lemah, 3) asam lemah dan
basa kuat dan 4) asam lemah dan basa lemah.
36
Chang, Raymond, Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga,2004).
Kalikan dengan
37
Sunjaya Akhmad,Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya, 1982).
Berarti: =
maka
jadi
[H+]2 = Kh.[NH4+]
[H+] =
Berarti
Jadi
= 1,34 . 10-3
pOH = -log [OH-] = - log 1,34 . 10-3
= 3 –log 1,34
pH = 14 – pOH = 14 – (3-log 1,34)
= 11 + log 1,34 = 11,13
b. [H+] = [HCl] = 0,2 = 2. 10-1
pH = -log [H+] = -log 2.10-1
= 1 – log 2
= 0,7
c. Kedua larutan direaksikan, kemudian keadaan
sisanya.
mmol NH4OH = V . M = 100 ml x 0,1 M = 10 mmol
mmol HCl = V . M = 50 ml x 0,2 M = 10 mmol
NH4OH + HCl à NH4Cl + H 2O
Awal : 10 mmol 10 mmol
Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
10 mmol
Sisa : - - 10 mmol 10 mmol
Tersisa NH4Cl dan terbentuk H2Oberarti terjadi hidrolisis
dengan sifat garam asam.
f. RanGkuman
Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam
mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka,
asam tartrat pada anggur, asam laktat ditimbulkan dari air susu
yang rusak. Sedangkan basa umumnya mempunyai sifat yang
licin dan berasa pahit, misalnya sabun, para penderita penyakit
maag selalu meminum obat yang mengandung magnesium
hidroksida.
Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan ke dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam umumnya merupakan
senyawa kovalen.Adanya ion H+ atau OH– yang dihasilkan
oleh suatu asam atau basa akan mengakibatkan terjadinya
pergeseran kesetimbangan air.
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
Sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi ion H+ dan
OH- dalam larutan tersebut.
Asam kuat adalah asam yang dapat terionisasi sempurna
atau mendekati sempurna dalam larutannya.Asam lemah adalah
asam yang dalam larutannya terionisasi sebagian. Karena yang
39
Achamad, H. dan Tupamahu, M.S, Struktur Atom, Struktur Molekul, dan
Sistem Periodik, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,2001).
40
Amiruddin, Achmad. Kimia Anorganik II. (Bandung: ITB,1997).
41
Siregar, Morgong, Dasar-dasar Kimia Organik, ( Jakarta: P2LPTK, 1988).
X zA
X = Lambang Atom
A = Nomor Massa/Massa Atom
Z = Nomor Atom
Contoh perhitungan :
Tentukan proton, neutron, dan elektron dari atom 2311Na !
b. konfIGuRaSI eLektRon
Elektron tersusun dalam kulit – kulit (n) yang dapat
dinyatakan dalam huruf kapital, yaitu K, L, M, N, O, … atau
angka, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, … . Tiap kulit memiliki sub – sub kulit
yang dinyatakan dengan huruf, yaitu s, p d, f. Dalam sub – sub
Contoh :
1. Unsur Cl (nomor atom 17)
Jumlah elektron = 17
Konigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
2. Ion Fe3+ (nomor atom 26)
Karena ion bermuatan +3 à kehilangan 3 elektron à hanya
23 elektron yang terlibat dalam konigurasi
Konigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
3. Ion F- (nomor atom 9)
Karena ion bermuatan -1 à bertambah 1 elektron à ada 10
elektron yang terlibat dalam konigurasi
Konigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6
4. Unsur Ar (nomor atom 18)
Jumlah elektron = 18
Konigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Catatan :
- Ion positif terjadi apabila suatu unsur melepaskan
elektron à jumlah elektron dalam konigurasi lebih
sedikit daripada jumlah elektron pada nomor atom
Dwi Wahyudiati, M.Pd 139
- Ion negatif terjadi apabila suatu unsur menerima
elektron à jumlah elektron dalam konigurasi lebih
banyak daripada jumlah elektron pada nomor atom
- Suatu unsur membentuk ion positif atau negatif agar
memiliki konigurasi seperti gas mulia
- Gas mulia memiliki konigurasi dengan orbital penuh,
umumnya berakhir pada orbital np6, kecuali unsur He
(konigurasi elektron = 1s2)
C. bILanGan kuantum
Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam
atom, digunakan empat bilangan kuantum yaitu :
1. n, bil kuantum utama à kulit
2. l, bil kuantum azimuth à sub kulit
s = 0, p = 1, d = 2, f = 3
- m, bil kuantum magnetik à orbital
harga antara –l s.d. +l.
- S, bil. Kuantum spin à putaran elektron
harga + ½ dan – ½
1. Bilangan kuantum utama
Bilangan kuantum utama (n) menunjukkan nomor lintasan
atau tingkat energi dari elektron dalam atom, atau juga bisa
diartikan sebagai kulit atom. Berapa nilai “n”? n memiliki
nilai semua bilangan positif yaitu 1,2,3, dan seterusnya hingga
tak terbatas. Simbol lain untuk menyebut urutan ini adalah
dengan menyebut kulit K, L, M, N, dan seterusnya. Nilai n
yang berbeda menunjukkan tingkatan energi yang berbeda.
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah
elektron. Jumlah elektron maksimum yang dapat menempati
tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli = 2n2. Contoh
D. RanGkuman
Konsep atom sudah dikenal sejak peradaban Yunani (500
SM). “Atom” berasal dari bahasa Yunani, yaitu atomos, yang
berarti tidak dapat dibagi. Menurut ilosof Yunani, atom
dianggap sebagai partikel sangat kecil yang tidak dapat diurai
lagi.
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang konsep atom,
antara lain :Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan
hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa
(Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust). Postulat
Dalton ini bertahan selama hampir seratus tahun. Kunci
keberhasilan teori ini adalah adanya konsep yang menjelaskan
bahwa tiap unsur memiliki atom dengan karakteristik massa
tertentu.
Pada tahun 1897 seorang isikawan Inggris, Joseph
John Thomson menemukan elektron, yaitu suatu partikel
bermuatan negatif yang lebih ringan daripada atom. Dia
E. LATIHAN (Soal-Soal)
1. Mengapa model atom Rutherford tidak dapat diterima?
2. Apa perbedaan antara model atom Bohr dan model
mekanika kuantum?
3. Atas asumsi apa sehingga disimpulkan bahwa sinar katode
itu terdiri atas partikel-partikel dan bermuatan negatif
4. Sebutkan dua dasar hukum kimia yang dipakai oleh Dalton
dalam menggunakan teori atomnya!
5. Model atom mana yang dipakai hingga saat ini? Mengapa?
6. Jelaskan aturan aufbau yang berhubungan dengan
pengisian elektron pada kulit atom!
7. Mengapa dalam suatu atom yang sama tidak mungkin
2 elektron memiliki keempat bilangan kuantum yang
sama?
8. Tentukan bilangan kuantum n, l, m, dan s dari 17 Cl dan 30 Zn!
9. Apa yang dimaksud dengan orbital
10. Tentukan harga-harga bilangan kuantum yang paling
mungkin untuk elektron ke-21 dari atom 21Sc!
11. Tentukan kulit valensi untuk unsur yang konigurasi
elektronnya :
a. 1s2 2s2 2p6 3s2
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
12. Berapa banyaknya elektron yang tidak berpasanganuntuk
atom 15P?
43
Sunjaya Akhmad. Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya, 1982).
44
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga,2004).
45
Achamad, H. dan Tupamahu, M.S, Struktur Atom, Struktur Molekul, dan
Sistem Periodik, (Bandung :PT. Citra Aditya Bakti, 2001).
46
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga,2004).
48
Amiruddin, Achmad. Kimia Anorganik II. (Bandung: ITB,1970).
2. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom suatu logam adalah setengah jarak antara
2 inti pada atom-atom yang berdekatan. Untuk unsur yang
berupa molekul diatomik, jari-jari atomnya adalah setengah
jarak antara inti dua atom dalam molekul tertentu. Jari-
jari atom ditentukan oleh bagaimana kuatnya elektron kulit
bagian luar ditahan oleh inti. Makin besar muatan inti efektif,
makin kuat elektron-elektron ditahan dan semakin kecil jari-
jari atomnya. Unsur-unsur ynag berada pada periode kedua
dari Li-F, dari kiri ke kanan, ditemukan bahwa jumlah elektron
dalam kulit bagian dalam (1s2) adalah tetap, sedangkan muatan
inti bertambah.
Elektron-elektron yang ditambahkan untuk mengimbangi
bertambahnya muatan inti tidak efektif dalam memerisai satu
sama lainnya. Akibatnya muatan inti efektif bertambah terus
menerus sedangkan bilangan kuantum utamanya tetap (n=2).
Misalnya elektron 2s pada bagiam luar litium diperisai dari inti
(3 proton) oleh 2 elektron 1s. Diasumsikan efek perisai dari
2 elektron 1s meniadakan 2 muatan positif dalam inti. Jadi,
elektron 2s hanya merasakan gaya tarik yang disebabkan oleh 1
proton dalam inti (muatan inti efektifnya +1). Dalam berilium
(1s22s2), setiap elektron 2s diperisai oleh 2 elektron 1s bagian
dalam yang meniadakan 2 dari 4 muatan positif dalam inti.
Oleh karena 2s tidak saling melindungi satu sama lain secara
efektif, hasil keseluruhannya yaitu muatan inti efektif untuk
masing-masing elektron 2s lebih besar dari +1. Jadi, karena
muatan inti efektif bertambah, jari-jari atom terus berkurang
dari litium ke lorin.
49
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga,2004).
IA II A III A IV A VA VI A VII A
3. Jari-Jari Ion
Jari-jari ion (ionic radius) adalah jari-jari kation atau anion.
Jari-jari ion mempengaruhi sifat-sifat isika dan kimia suatu
senyawa ionik. Misalnya, struktur berdimensi tiga dari suatu
senyawa ionik bergantung pada ukuran relatif kation dan
anionnya.
Jika atom netral diubah menjadi suatu ion, diharapkan
ukurannya berubah. Jika atom membentuk anion, ukurannya
Gambar 6.2 Ukuran Jari-Jari atom dan Ion Dalam Satu Periode dan
Golongan
Pada kation isoelektron, untuk jari-jari ion tripositif (ion
yang mempunyai 3 muatan positif ) lebih kecil daripada ion
diposotif ( mempunyai 2 muatan positif ) yang lebih kecil dari
ion unipositif (1 muatan positif ), misalnya pada unsur dalam
4. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron dari atom, ion atau molekul. Energi
untuk melepaskan elektron pertama disebut energi pengionan
pertama, untuk melepaskan elektron kedua disebut energi
pengionan kedua, dan seterusnya, di mana besarnya energi
pengionan dipengaruhi oleh jari-jari atom dan susunan
elektron, dalam tiap golongan, dari atas ke bawah, energi
pengionan semakin kecil, karena jari-jari ion semakin besar50.
Sifat-sifat kimia setiap atom dipengaruhi oleh konigurasi
elektron valensi atom tersebut. Energi ionisasi adalah energi
minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron
dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Besarnya
energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang diperlukan
untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya,
atau bagaimana ”eratnya” elektron terikat dalam atom.
Makin besar energi ionisasi, makin sukar untuk melepaskan
elektronnya.
Untuk atom berelektron banyak, besar energi yang
diperlukan untuk melepaskan elektron pertama dari atom
pada keadaan dasarnya, disebut energi ionisasi pertama (I1).
50
Sukardjo, Kimia Fisika, (Yogyakarta:Rineka Cipta,1997).
51
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga,2004).
1 H 1.312
2 He 2.373 5.251
3 Li 520 7.300 11.815
4 Be 899 1.757 14.850 21.005
5 B 801 2430 3.660 25.000 32.820
6 C 1.086 2.350 4.620 6.220 38.000 47.261
7 N 1.400 2.860 4.580 7.500 9.400 53.000
8 0 1.314 3.390 5.300 7.470 11.000 13.000
9 F 1.680 3.370 6.050 8.400 11,000 15.200
10 Ne 2.080 3.950 6.120 9.370 12.200 15.000
11 Na 495,9 4,560 6.900 9.540 13.400 16.600
12 Mg 738,1 1.450 7.730 10.500 13.600 18.000
13 Al 577,9 1.820 2.750 11.600 14.800 18.400
14 Si 786,3 1.580 3.230 4.360 16.000 20.000
1S P 1.012 1.904 2.910 4.960 6.240 21.000
16 S 999,5 2.250 3.360 4.660 6.990 8.500
17 Cl 1.251 2.297 3.820 5.160 6.540 9.300
18 Ar 1.521 2.666 3.900 5.770 6.240 8.800
19 K 418,7 3.052 4.410 5.900 8.000 9.600
20 Ca 589,5 1.145 4.900 6.500 8.100 11.000
5. Ainitas Elektron
Sifat lain yang sangat mempengaruhi perilaku kimia
atom-atom adalah kemampuannya untuk menerima satu atau
lebih elektron. Kemampuan ini disebut ainitas elektron yaitu
perubahan energi yang terjadi ketika satu elektron diterima
oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas.
X(g) + e- X − (g)
Pada bahasan sebelumnya telah diketahui bahwa energi
ionisasi positif berarti bahwa energi harus diberikan untuk
melepas satu elektron. Di sisi lain, ainitas elektron bernilai
positif berarti bahwa energi dilepaskan ketika satu elektron
ditambahkan ke suatu atom, contoh; proses atom lourin
menerima satu elektron dalam keadaan gas:
F(g) + e- F − (g) ∆H = -328 kJ
6. Keelektronegatifan
Elektronegativitas unsur adalah kecenderunagn suatu
unsur untuk menarik elektron dari atom lain untuk digunakan
secara bersama. Besaran ini pada umumnya untuk atom-atom
yang berjari-jari kecil, dan mempunyai harga elektronegativiats
lebih besar bila dibandingkan dengan atom-atom yang
berjari-jari lebih besar. Harga elektronegativitas suatu unsur
setara dengan harga potensial ionisasi unsur tersebut, artinya
semakin besar harga potensial ionisasinya, semakin besar pula
keelektronegatifan unsur tersebut.
Tarikan atom netral dalam molekul stabil terhadap elektron,
merupakan sifat yang oleh Pauling disebut keelektronegatifan.
Pengertian kualitatif mengenai keelektronegatifan yang
umumnya dipelajari pertama kali dikemukakan oleh Pauling
dan keelektronegatifan dideinisikan sebagai daya atom dalam
molekul untuk menarik elektron.
Ditemukan berbagai cara yang telah diusulkan untuk
menghitung keelektronegatifan, diantaranya adalah yang
diusulkan oleh Mulliken, yang berdasarkan teori yang
(D(A )X D(B ) )
dengan:
∆ = D (AB)
X M = (1 + A)
berikut:
1
2
Unsur-unsur yang sukar diionisasi dan mudah menarik
elektron memiliki nilai ke-elektronegativan yang besar.
Walaupun ke-elektronegativan dideinisikan dengan keadaan
valensi dalam molekul dan memiliki dimensi energi, hasil yang
diperoleh dianggap bilangan tak berdimensi, walaupun deinisi
Mulliken jelas sebab berhubungan langsung dengan orbital
atom, biasanya nilai ke-elektronegativan Pauling atau Allred-
Rochow yang digunakan, karena nilai-nilai ini tidak terlalu
banyak berbeda, ke-elektronegativan Pauling biasanya cukup
7. Potensial Ionisasi
Potensial ionisasi suatu unsur dideinisikan sebagai tenaga
yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron di kulit terluar
dari atom netral atau ion. Bila dari atom netral dinamakan
potensial ionisasi pertama, sedang untuk melepaskan elektron
berikutnya disebut potensial ionisasi tingkat kedua. Potensial
ionisasi suatu unsur ditentukan oleh dua faktor yaitu muatan
inti dan jari-jari atom. Makin besar muatan inti maka makin
besar pula gaya elektrostatik muatan inti terhadap elektron
sehingga makin tinggi pula potensial ionisasinya. Untuk unsur
dalam satu periode dari kiri ke kanan muatan intinya akin
besar dan jari-jari atomnya makin kecil, sehingga potensial
ionisasinya dari kiri ke kanan semakin besar. Untuk unsur
dalam satu golongan dari atas ke bawah muatan intinya makin
besar dan jari-jarinya juga semakin besar, ternyata pengaruh
jari-jari atom makin besar diabandingkan muatan inti sehingga
potensial ionisasinya dari atas ke bawah makin rendah..
Istilah potensial ionisasi yang paling dikenal adalah
potensial ionisasi pertama yang dideinisikan sebagai kerja
yang diperlukan untuk mengambil elektron yang terikat
paling lemah dari suatu atom normal dan meghasilkan atom
yang bermuatan positif. Jumlah energi yang diperlukan untuk
melakukan kerja ini dapat dinilai baik dalam kilo kalori ataupun
dalam elektronvolt.
Potensial ionisasi pertama diukur untuk elektron atau
elektron-elektron paling luar, sedangkan tiap baris dalam atom
168 Kimia Dasar
berkala terdiri atas unsur-unsur yang sesuai dengan urutan
pengisian kulit paling luarnya dengan elektron. Kenaikan
muatan inti dan pengurangan jari-jari, bekerja untuk mengikat
tiap elektron tambahan lebih kuat kepada inti. Faktor yang
mempengaruhi besarnya potensial ionisasi adalah; besarnya
muatan inti, jari-jari atom, efek pemerisaian kulit elektron, dan
bentuk elips lintasan elektron.
Menurut hukum Coulomb, gaya yang bekerja antara dua
muatan listrik berbanding langsung dengan hasil kali besar
muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, tetapi
dalam atom berbagai pengaruh mengganggu, menghalangi
penggunaan yang tidak lebih dari hanya pendekatan kepada
penggunaan hukum Coulomb. Pada kenyataannya hukum
tersebut berfungsi sebagai alat ramalan kasar mengenai
pengaruh kedua faktor yang pertama.
Keberkalaan potensial ionisasi, dihasilkan oleh kenaikan
tiba-tiba jarak rata-rata antara inti sehubungan dengan
dimulainya kulit baru. Pada saat yang sama, terdapat penurunan
sehubungan dengan muatan inti efektif yang disebabkan oleh
pemerisaian elektron-elektron dalam kulit dalam. Apabila
elektron berada di sekitar inti atom, maka dapt dianggap
bahwa kulit dalam bertindak sebagai perisai yang berperan
dalam menurunkan gaya tarikan muatan positif inti untuk
elektron-elektron yang berada di luar kulit tersebut sehingga
setiap kulit dalam yang berada diantara inti dan kulit paling
luar, menghasilkan efek perisai yang melemahkan gaya yang
menahan elektron luar kepada atom.
Baum, S. J., and Scaife, C. W. J., 1980, Chemistry, A Life Science Approach
54
f. RanGkuman
Menurut jenis sub kulit yang terisi, unsur-unsur dapat
dibagi menjadi beberapa golongan; unsur utama, gas mulia,
unsur transisi (logam transisi), lantanida dan aktinida. Unsur-
unsur utama (representative elements) adalah unsur-unsur dalam
golongan 1A-7A, yang semuanya memiliki sub kulit s atau p
dengan bilangan kuantum utama tertinggi yang belum penuh.
Dengan pengecualian pada helium, seluruh gas mulia (noble
gas) yaitu unsur-unsur golongan 8A yang mempunyai sub
kulit p yang terisi penuh. (Konigurasi elektronnya adalah
G. LATIHAN (Soal-Soal)
1. Mengapa ada upaya mengelompokkan unsur dengan cara
tertentu?
2. Apa dasar pengelompokan Dobereiner dan Newland?
3. Terangkan perbedaan penggolongan unsur menurut cara
Mendeleyev dan Lothar Meyer!
4. Apakah unsur dibawah ini mempunyai sifat yang mirip
menurut teori triad?
5. Terngkan hukum periodik versi modernn!
6. Apakah dasar sistem periodik modern?
7. Apakah yang dimaksud:
a. Blok s dan d
b. Unsur logam dan non logam
c. Golongan utama dan transisi
d. Perioda pendek dan perioda panjang.
8. Tentukan golongan dan periode dari unsur-unsur yang
mempunyai konigurasi elektron:
a. 1s2 2s1
55
Sukardjo, Ikatan Kimia, (Yogyakarta:Rineka Cipta,1990).
56
ibid, Ikatan Kimia, (Yogyakarta:Rineka Cipta,1990).
c. Ikatan logam.
Logam mempunyai sifat khusus seperti penghantar listrik
yang baik, mempunyai titik leleh yang tinggi, berupa padatan
yang mengkilat dan ulet. Dalam bentuk padatan atom-atom
logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat. Unsur-
unsur logam pada umumnya mempunyai elektronegativitas
yang relatif rendah.
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat daya
tarik menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion
logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang
bergerak bebas. Dalam ikatan logam terjadi delocalized ikatan
elektron yang bergerak mengelilingi ion positip. Elektron yang
aktif dalam ikatan ini adalah elektron valensi yang merupakan
medan listrik karena itu logam aktif sebagai konduktor listrik.
60
Achamad, H. dan Tupamahu, M.S,Struktur Atom, Struktur Molekul, dan
Sistem Periodik, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001).
61
Sukardjo, Ikatan Kimia, (Yogyakarta, Rineka Cipta,1990).
62
ibid, Ikatan Kimia, (Yogyakarta, Rineka Cipta,1990).
3. Teori VSEPR
Teori VSEPR merupakan satu metode untuk memprediksi
bentuk molekul berdasarkan pada pasangan elektron dan
penolakan elektrostatik63. Teori ini didasarkan atas hipotesis
bahwa semua elektron valensi (pasangan ikatan dan pasangan
bebas) menempati kedudukan di sekitar atom pusat sedemikian
rupa sehingga tolak menolak antara pasangan elektron
seminimal mungkin. Kedudukan baru dari pasangan elektron
ini menentukan bentuk molekul (Achmad dan Tupamahu,
2001; 79).
Menurut teori ini, jumlah pasangan elektron menentukan
penyusunan pasangan-pasangan elektron disekitar atom pusat
molekul. Terdapat gaya tolak elektrostatik antara dua pasangan
elektron yang cenderung menolak orbital atom sejauh mungkin
satu sama lain. Karena pasangan elektron menempati orbital
atom, pasangan elektron bebas juga mempunyai dampak yang
sama dengan pasangan elektron ikatan. Dengan kata lain,
pasangan elektron bebas dan pasangan elektron ikatan juga
tolak menolak sejauh mungkin.
D. bentuk moLekuL
Teori yang mendasari :
1. VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulstion), teori tolakan
pasangan elektron. Bentuk molekul dan ion ditentukan
63
Miessler, G. L., and Tarr, D. A., Inorganic Chemistry, Second Edition, (New
Jersey, Prentice Hall International,1999).
CH4,
4 Tetrahedral
CH3Cl
Trigonal
5 PCl5
Bipiramid
e. RanGkuman
Atom-atom pada umumnya tidak ditemukan dalam
keadaan bebas (kecuali pada temperatur tinggi), melainkan
sebagai suatu kelompok atom-atom atau sebagai molekul.
Hampir semua atom membentuk ikatan dengan atom-atom
lain. Tetapi ada enam unsur lain yang tidak bersifat demikian,
yaitu unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari : helium (2He),
neon (10Ne), argon (18Ar), krypton (36Kr), xenon (54Xe), dan
radon (86Rn). Unsur-unsur gas mulia hampir tidak membentuk
ikatan dengan atom lain dan karena ketidakreaktifannya maka
sering disebut gas inert. Gas mulia yang paling dikenal adalah
helium, neon, dan argon.
Kestabilan atom gas mulia karena atom ini memiliki
elektron oktet di kulit terluar. Kecuali helium yang memiliki 2
elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (oktet)
pada kulit terluarnya. Susunan yang demikian menurut Kossel
dan Lewis sangat stabil, sehingga atom-atom gas mulia tidak
menerima elektron ataupun melepaskan elektron terluarnya.
Atom-atom lain agar stabil berusaha memiliki konigurasi
elektron seperti gas mulia. Kecenderungan ini bisa terjadi
dengan membentuk ikatan kimia antar atom yang satu dengan
atom lainnya. Atom yang mendekati konigurasi gas mulia
akan berusaha untuk mencapai konigurasi gas mulia baik
dengan cara menerima maupun memberikan elektron kulit
terluarnya.
f. LatIHan
1. Apakah yang dimaksud dengan atom stabil?
2. Apakah yang dimaksud elektron valensi suatu unsur?
3. Hitunglah elektron valensi unsur dengan nomor atom:
a. 12 b. 37 c. 14 d. 7
4. Apakah yang dimaksud dengan aturan oktet?
5. Mengapa atom unsur golongan gas mulia bersifat
monoatom?
6. Mengapa jari-jari ion Cl- lebih besar dari Cl?
Dwi Wahyudiati, M.Pd 213
7. Mengapa jari-jari ion K+ lebih kecil dari atom K?
8. Apakah yang dimaksud ikatan ion, kovalen dan logam?
berikan contoh!
9. Bagaimana cara terbentuknya ion positif dan ion negatif ?
10. Ikatan ion dapat terjadi antara unsur-unsur dari golongan
berapa?
11. Tuliskan rumus ion di bawah ini:
Ion sianida b. ion perklorat c.ion permanganat
12. Tentukan senyawa kovalen antara unsur:
a. Oksigen dengan karbon
b. Oksigen dengan belerang
c. Karbon dengan luor
13. Tentukan rumus Lewis senyawa di bawah ini
a. CO2 b. SO c. SO3 d. NCl3
14. Apa yang dimaksud ikatan kovalen Koordinasi? Berikan
contoh!
15. Tentukan struktur resonansi dari:
a. O3 b. CO2 c. NO3-
16. Tentukan struktur molekul
a. GaCl3 b. AsF3 c. BrF4-
C. SENYAWA HIDROKARBON
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang
paling sederhana. Disebut Hidrokarbon karena mengandung unsur
C dan H Terdiri dari; Alkana (CnH2n+2), Alkena (CnH2n) Alkuna
(CnH2n-2)
Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon
yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon,
misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-lain.
Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon.
64
Sunjaya Akhmad.Ilmu Kimia Umum Untuk Universitas dan Pendidikan
Tinggi Lainnya. (Surabaya: Sinar Wijaya,1982).
1. Keisomeran Struktur
Dapat dibedakan menjadi 3 yaitu; (1) keisomeran kerangka,
jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka
atom) berbeda, (2) keisomeran posisi, jika rumus molekul dan
rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi cabang /
gugus penggantinya berbeda, (3) keisomeran gugus fungsi
2. Keisomeran Ruang
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu; (1) keisomeran geometri,
keisomeran karena perbedaan arah (orientasi) gugus-gugus
tertentu dalam molekul dengan struktur yang sama, (2)
keisomeran optik .
e. aLkana
Struktur ALKANA : CnH2n+2 CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 (heksana)
sikloheksana
Wilbraham, C. Antony dan Matta, S. Michael. Pengantar Kimia Organik
65
3. Isomer Alkana
Isomer Alkana ialah alkana yang mempunyai rumus
molekul sama, tetapi rumus struktur beda, akan tetapi
perkecualian pada CH 4, C 2 H 6, C 3 H 8 tidak mempunyai isomer.
Gugus Alkil yaitu Alkana yang telah kehilangan 1 atom H.
Tabel.8.2 Jumlah Isomer Pada Alkana
66
Chang, Raymond. Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1).
( Jakarta: Erlangga, 2004).
4. Keisomeran Geometris.
Keisomeran ruang pada alkena tergolong keisomeran
geometris yaitu : karena perbedaan penempatan gugus-gugus
di sekitar ikatan rangkap.
Contohnya :
Keisomeran pada 2-butena. Dikenal 2 jenis 2-butena
yaitu cis -2-butena dan trans -2-butena. Keduanya mempunyai
struktur yang sama tetapi berbeda konigurasi (orientasi gugus-
gugus dalam ruang). Pada cis -2-butena, kedua gugus metil
terletak pada sisi yang sama dari ikatan rangkap; sebaliknya
pada trans -2-butena, kedua gugus metil berseberangan. Tidak
semua senyawa yang mempunyai ikatan rangkap pada atom
karbonnya (C=C) mempunyai keisomeran geometris. Senyawa
itu akan mempunyai keisomeran geometris jika kedua atom C
yang berikatan rangkap mengikat gugus-gugus yang berbeda
8. Reaksi Pembakaran
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar.
Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga
lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena
mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga
pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak
oksigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO
2
dan uap air.
G. aLkuna
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuhyaitu
hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga (–CC–)
. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3 disebut
alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan
rangkap 3 disebut alkenuna . Rumus umum alkuna yaitu :C n
H 2n-2 ; n = jumlah atom C. Adapun Sifat-sifatnya yaitu suatu
senyawaan endoterm (maka mudah meledak), berupa gas, tak
berwarna,dan baunya khas.
4. PembuatanAlkuna
a. Dehidrohalogenasi alkil halida
b. Reaksi metal asetilida dengan alkil halida primer
H. RanGkuman
Atom karbon mempunyai keistimewaan dapat
membentuk persenyawaan yang stabil yang begitu besar
jumlahnya, sebab atom karbon mempunyai beberapa kekhasan,
yaitu: Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen. Atom
karbon mempunyai nomor atom 6. Di dalam sistem periodik
67
Ibid, Kimia Dasar (Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1). ( Jakarta: Erlangga,
2004).
I. LatIHan
1. Buatlah struktur dari senyawa berikut:
a. 2,3-dimetil butana
b. 2,2,3-trimetil pentana
c. 3-etil-2,2,4,6-tetrametil oktana
2. Buatlah struktur senyawa dari 3-etil-2,2,4-trimetil heptana,
kemudian tetntukan dan tunjukkan atom karbon primer,
skunder, tersier dan kuartener dari senyawa tersebut.
3. Buatlah struktur dari senyawa berikut :
a. 2-pentena
b. 3,4,4-trimetil-1-pentena
c. 3-isopropil-1-pentena
4. Tuliskan struktur dari senyawa :
a. 3-metil-1-butuna
b. 4,5-dimetil-2-heksuna
c. 3-metil-1-butuna
5. Jelaskan bagaimana terjadinya :
a. Reaksi substitusi
b. Reaksi adisi
c. Reaksi eliminasi
68
Krisno, Agus. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Universitas Muhammadiyah Malang.
(Malang: UM,2002).
b. kaRboHIDRat
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton
polihidroksil atau turunannya. selain itu, ia juga disusun
oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai
oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum
Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu
menganggap karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Pada
umumnya karbohidrat merupakan zat padat berwarna putih
yang sukar larut dalam pelarut organik tetapi larut dalam air
(kecuali beberapa polisakarida).
Selain itu, karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat
gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana
setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total
kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya
sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang
mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan
sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras,
gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-
bijian yang tersebar luas di alam. Sebagaimana Allah berirman
dalam Al-Quran yang artinya: Dialah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah – buahan sebagai rezeki bagimu,
karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu – sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengatahui. Dalam surat Yasin ayat
Dwi Wahyudiati, M.Pd 237
33 Allah berirman: Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi
mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi
itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian,maka dari biji-bijian
itu mereka makan. “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air
hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala
macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar adalah tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu
yang memikirkan” (An-nahl, 11).
Dari ayat di atas telah membuka lebar mata dan ikiran kita
bahwa Allah telah menciptakan atau menjadikan bumi sebagai
pijakan atau tempat tumbuhnya berbagai macam kebutuhan
bagi makhluk hidup baik manusia, maupun hewan. Yang
salah satunya adalah buah – buahan, karena buah – buahan
diciptakan oleh Allah karena mempunyai manfaat yang besar
bagi umat manusia, begitu juga dengan sayur – sayuran. Tetapi
meskipun demikian manusia tetap tidak boleh melampaui
batas. Karena Allah telah berirman dalam Al- Qur’an Surat
Al – A’ raf ayat 31, yang berbunyi: ” makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih – lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang – orang yang berlebih – lebihan “.
Secara umum deinisi karbohidrat adalah senyawa organik
yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan
pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber
bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk
glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat
dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi
CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel
tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (kloroil).
238 Kimia Dasar
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa
matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Reaksi fotosintese sinar matahari :
6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2
Pada proses fotosintesis, kloroil pada tumbuh-tumbuhan
akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk
membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara
dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah
dan biji-bijian.
2. Penggolongan Karohidrat
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat
molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa
yang sederhana yang mempunya berat molekul 90 hingga yang
mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Berbagai
senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida69.
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam
arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja
dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi
lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling
sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Macam-macam contoh monosakarida adalah :
1) Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan erring disebut
dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi kea rah kanan. Di alam glukosa terdapat pada
buah-buahan dan madu lebah. Terkadang orang menyebutnya
69
Syukri,S. Kimia Dasar Jilid II, (ITB:Bandung, 1999).
C. LEMAK/LIPID
Kata lemak berasal dari bahasa Yunani (Greece) yaitu lipos.
Sedangkan dalam bahasa inggris berarti lipid70. Secara umum
lemak merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam
air tetapi dapat diekstrasi dengan pelarut non polar seperti
klorofom, eter dan benzena. Pengertian ini didasarkan dari
salah satu kesepakatan Kongres Internasional Kimia Murni dan
Terapan (International Congres of Pure and Applied Chemistry)
karena sukarnya memberikan deinisi yang jelas tentang lemak.
Senyawa-senyawa lemak tidak memiliki rumus struktur yang
sama dan sifat kimia serta biologinya juga bervariasi .karena
Penggolongan Lipid
Senyawa-senyawa yang termasuk dalam lpid ini terbagi
dalam beberapa golongan. Secara umum lipid digolongkan
dalam tiga golongan besar yaitu: (1) Lipid sederhana yaitu
ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak/
gliserida dan lilin; (2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak
yang mempunyai gugus tambahan yaitu fospolipid dan
serebrosida; (3) derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan
oleh proses hidrolisis lipid, contonhya asam lemak, gliserol,
dan sterol. Disamping itu berdasarkan sifat kimianya, lipid
dibagi dalam dua golongan besar yaitu lipid yang disabunkan,
yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan
lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid.
Lemak, disebut juga lipid adalah suatu zat yang kaya akan
energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk
proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam
tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak
sebagai cadangan energi.
1. Lemak
a. Struktur
Adapun yang dimaksud lemak disini adalah suatu ester
asam lemak dengan gliserol. Gliserol adalah suatu rihidroksil
alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon, di mana setiap atom
karbonnya memiliki gugus –OH. Satu molekul gliserol dapat
mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk
ester yang disebut monoglserida, digliserida atau trigliserida.
Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam
lemak, oleh karena itu, lemak adalah suatu trigliserida.
b. Sifat
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada
suhu ruangan sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan
berupa zat cair. Lemk yang mempunyai titik lebur tinggi
mengandung asam lemak jenuh, sednagkan lemak cair
(minyak) mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan
dan tumbuhan mempunyai susunan asam lemak yang berbeda
–beda. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak
yang terkandung di dalamnya diukur dengan menggunakan
bilangan iodium. Iodium dapat berekasi dengan ikatan rangkap
dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi
aidisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu, makin
banyak ikatan rangkap, makin banyak pula ikatan iodium yang
dapat berekasi.
Pada umumnya lemak apabila dibiarkan lama di udara
akan menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak. Hal
ini disebabkan oleh proses hidrolisis yang menghasilkan
asam lemak bebas. Di samping itu juga dapat terjadi proses
oksidasi terhadap asam emak tidak jenuh yang hasilnya akan
2. Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh
masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada
struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel
otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk
pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D
(untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat),
hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam
empedu (untuk fungsi pencernaan ). Pembentukan kolesterol
di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan
sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai
sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung
kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan
produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya
banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
3. Lipid Plasma
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti
juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut
ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat
larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut
dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan
4. Asam Lemak
a. Struktur
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai
ester rigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan
ataupun dari tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat
dengan yang mempunyai ranatai karbon panjang dengan
rumus umum R-COOH, di mana R adalah rantai karbon yang
jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap) atau rantai karbon
tidak jenuh (mengandung ikatan rangkap) dan pada umumnya
asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.
b. Penggolongan Asam Lemak
Menurut ada atau tidaknya ikatan rangkap yang terkandung
dalam asam lemak, maka asam lemak dapat digolongkan
menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
(1). Asam lemak jenuh (Tidak Mengandung Ikatan
Rangkap), saturated Fatty Acid (SFA)
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang
mempunyai ikatan tunggal atom karbon (C), di mana masing-
masing atom C ini akan berikatan dengan atom H, contohnya
adalah: asam butirat(C4),asam kaproat(C6),asam kaprotat(C8)
dan asam kaprat(C10). Umumnya sampai denagan asam
kaprat(C10) ini bersifat cair dan mulai asam laurat sampai asam
lignoserat bersifat padat.
Tabel 9.1 Macam-macam Asam Lemak Jenuh dan sumbernya
D. PRoteIn
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti
pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting
1. Sumber Protein
Protein dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat
berasal dari hewani maupun nabati. Protein yang berasal dari
hewani seperti daging, ikan, ayam, telur, susu, dan lain-lain
disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tempe, dan
tahu disebut protein nabati. Dahulu, protein hewani dianggap
berkualitas lebih tinggi daripada menu seimbang protein
nabati, karena mengandung asam-asam amino yang lebih
komplit. Tetapi hasil penelitian akhir-akhir ini membuktikan
bahwa kualitas protein nabati dapat setinggi kualitas protein
hewani, asalkan makanan sehari-hari beraneka ragam.
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan,
pembentukan otot, pembentukan sel-sel darah merah,
pertahanan tubuh terhadap penyakit, enzim dan hormon,
dan sintesa jaringan-jaringan badan lainnya. Protein dicerna
menjadi asam-asam amino, yang kemudian dibentuk protein
tubuh di dalam otot dan jaringan lain. Protein dapat berfungsi
sebagai sumber energi apabila karbohidrat yang dikonsumsi
tidak mencukupi seperti pada waktu berdiet ketat atau pada
2. Fungsi Protein
a. Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu
oleh senyawa mikro molekul spesiik;dari reaksi yang sangat
72
Sukardjo, katan Kimia,( Yogyakarta:Rineka Cipta,1990)
1. Reaksi Millon
Perekasi millon adalah larutan merkuro dan merkuri
nitrat dalam asam nitrat. Apabila perekasi ini ditambahkan
pada larutan protein akan menghasilkan endapan putih yang
dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya
rekasi ini positif untuk enol-fenol karena terbentuknya
senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna.
Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil
yang positif.
2. Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati
ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan
putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan.
3. Reaksi Sakaguchi
Perekasi yang digunakan adalah naftol dan
natriumhipobromit. Pada dasarnya reaksi ini member hasil
positif apabila ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein
yang mengandung arginin dapat menghasilkan warna merah.
f. kekuRanGan PRoteIn
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh
kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel
tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus
sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya.
Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang
mengandung dan atlet-atlet. Kekurangan Protein bisa
berakibat fatal seperti; kerontokan rambut (Rambut terdiri
dari 97-100% dari Protein), yang paling buruk ada yang disebut
dengan kwaskiorkor (busung lapar)biasanya pada anak-anak
kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang busung lapar
yang disebabkan oleh iltrasi air di dalam pembuluh darah
serta gangguan kekurangan protein yang terus menerus
menyebabkan kematian.
H. LatIHan SoaL
1. Sebutkan penggolongan senyawa karbohidrat dan
contohnya!
2. Jelaskan apa yang dimaksud aldo heksosa, keto heksosa,
dan aldo pentosa!
3. Sebutkan hasil hidrolisis senyawa karbohidrat berikut:
a. Maltosa à
b. Sukrosa à
c. Laktosa à
Dwi Wahyudiati, M.Pd 271
d. Amilum à
e. Selulosa à
4. Sebutkan sumber yang mengandung karbohidrat berikut:
a. Sukrosa d. Selulosa
b. Laktosa e. Glukosa
c. amilum
5. Tentukan jenis masing-masing ikatan dan orbital yang
digunakan untuk berikatan pada senyawa-senyawa dibawah
ini! Jenis ikatan yang dimaksud adalah apakah ikatan sigma
(σ) atau ikatan phi (π).