Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah

AKUNTANSI MANAJEMEN

Materi:
COST VOLUME PROFIT RELATIONSHIP-2

Fakultas/Jurusan
EKONOMI / AKUNTANSI

SEMESTER
2007/2008

TATAP MUKA KE: 4

Penyusun:
YUDHI HERLIANSYAH

UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA 2008

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN

COST VOLUME PROFIT RELATIONSHIP-2

Pokok Bahasan:

1. ASSUMPTIONS OF CVP ANALYSIS FOR MULTIPLE PRODUCT


2. SALES MIX

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
PERTEMUAN-4

COST VOLUME PROFIT RELATIONSHIP-2

1. ASSUMPTIONS OF CVP ANALYSIS FOR MULTIPLE PRODUCT


Beberapa pembahasan di modul terdahulu memberikan sudut pandang prinsip-
prinsip dalam analisis biaya volume laba dan juga beberapa contoh yang menjelaskan
bagaimana prinsip ini digunakan oleh manajer. Sebelum bahasan analisis biaya volume
laba berakhir terlebih dahulu dijabarkan bagaimana dampak biaya volume laba terhadap
produk dimana perusahaan menghasilkan produk yang berbeda harga jual dan biaya
variabel sedangkan fixed cost sama untuk produk yang berbeda tersebut. Produk jenis
ini disebut pula dengan bauran produk atau mulitple produk disebut pula Product Mix..
Penerapan model CVP untuk masalah ini memerlukan satu asumsi utama, yaitu
penjualan produk selalu terjadi pada komposisi atau bauran penjualan yang sama.
Artinya penjualan dari masing-masing produk akan tetap dalam proporsi yang sama dari
total penjualan.

Untuk praktisnya, pendekatan ini paling baik digunakan untuk jumlah prodk yang
kecil. Untuk jumlah produk yang besar, pendekatan yang terbaik adalah dengan
mengestimasi rasio margin kontribusi keseluruhan dan menentukan titik impas
penjualan dalam dolar secara keseluruhan.
Beberapa asumsi yang mendasari analisis C-V-P adalah:
1. Harga jual produk dan jasa konstan dalam batas yang relevan, meskipun
volumenya berubah.
2. Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan relevan dan dapat dialokasikan
secara akuran ke dalam elemen Fixed Cost (total) dan Variable Cost (per unit).
Elemen variabel per-unit konstan dan elemen total biaya tetap juga konstan
dalam cakupan yang relevan.
3. Bauran penjualan bagi perusahaan multi-produk adalah konstan.
4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit
yang diproduksi sama dengan unit yang terjual.
5.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Linearitas dan Rentang yang relevan
Model CVP mengasumsikan bahwa pendapatan dan total biaya adalah linier
pada rentang aktivitas yang relevan. Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak linier
dengan rentang output yang terbatas, total biaya yang diharapkan meningkat
mendekati tingkat yang linier.

2. Mengidentifikasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel untuk Analisis CVP


Pada analisis jangka pendek, biaya tetap yang relevan adalah biaya tetap yang
diperkirakan berubah sehubungan dengan peluncuran produk baru. Biaya ini
meliputi biaya beberapa fasilitas produk baru, gai pegawai produk yang baru, dan
biaya-biaya lain yang sejenis. Untuk mengukur biaya variable per unit, akuntan
manajemen harus teliti memasukan semua biaya variable yang relevan, tidak hanya
biaya produksi tetapi juga biaya penjualan dan biaya distribusi. Jadi penegluaran
untuk komisi dimasukan sebagai biaya variable per unit. Biaya transportasi atau
penyimpanan di gudang akan relevan jika biay atersebut berubah sesuai dengan
tingkat output

2. SALES MIX
Pada bauran penjualan manajer akan selalu berusaha untuk mencapai
kombinasi atau bauran yang akan memberikan laba besar. Kebanyakan perusahaan
memiliki beberapa produk dan tingkat laba masing-asing produk yang berbeda. Laba
tergantung pada bauran penjualan perusahaan. Laba yang lebih besar akan diperoleh
jika produk dengan marjin yang lebih besar mendapatkan proporsi yang besar pula dari
total penjualan.

Perubahan bauran penjualan akan menyebabkan variasi (kadang-kadang)


membingungkan laba yang diperoleh perusahaan. Pergeseran bauran penjualan dari
produk yang memiliki marjin yang tinggi ke produk yang memiliki marjin rendah dapat
menyebabkan laba menurun meskipun tingkat penjualan meningkat. Sebaliknya
pergeseran bauran penjualan dari produk yang memiliki marjin rendah ke produk yang
memiliki marjin tinggi akan menyebabkan laba meningkat meskipun total penjualan
turun. Pertimbangan untuk mencapai volume penjualan tertentu sangat berbeda dengan
pertimbangan untuk menjual bauran produk yang memberikan laba tinggi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Bauran Penjualan dan Analisis Titik Impas.
Jika perusahaan menjual lebih dari satu jenis produk, analisis titik impas lebih
kompleks dibandingkan dengan yang sudah dibahas diawal. Alasannya adalah bahwa
produk yang berbeda memiliki harga jual, biaya, dan marjin kontribusi yang berbeda
pula.

Konsekuensinya, titik impas akan bergantung pada bauran berbagai macam


produk yang dijual. Untuk menggambarkannya dicontohkan bahwa Rizone Co adalah
perusahaan kecil yang melakukan impor CD-ROM dari Perancis. CD-ROM tersebut
akan digunakan untuk perlengkapan PC. Untuk saat ini perusahaan mendistribusikan
barang-barang berikut ini ke toko komputer; Antique CD dan Bantique CD. Kedua
produk tersebut dilengkapi dengan sound, photo, vidio clip, dan program yang canggih.
Penjualan pada bulan september, biaya dan titik impas disajikan dalam tabel berikut:
Rizone CO
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Bulan September (dl 000)
Produk Antique Produk Bantique Total
Jml % Jml % Jml
%
Penjualan Rp 20.000 100 Rp 80.000 100 Rp 100.000 100
Variable Cost Rp 15.000 75 Rp 40.000 50 Rp 55.000 55
Contribution Margin Rp 5.000 25 Rp 40.000 50 Rp 45.000 45
TotalFixed Cost Rp 27.000
Laba Bersih Rp 18.000

Maka Titik Impas dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:


Fixed Cost
BEP (Rupiah) =
CM Ratio

27.000.000
BEP (Rupiah) =
0.45

BEP (Rupiah) = Rp 60.000.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Dengan demikian maka Tingkat penjualan Rizone Co agar tidak menderita
kerugian dan tidak pula mendapatkan keuntungan adalah pada penjualan sebesar Rp
60.000.000,-

Penjualan sebesar Rp 60.000.000 yang merupakan perhitungan BEP dengan


pendekatan Marjin kontribusi dapat dibuktikan dengan memperhitungkan alokasi
penjualan tersebut sebagai berikut:
1. Alokasi biaya variabel Total adalah sebesar 55%, yaitu :
55% x 60.000.000 = 33.000.000
2. Hitung %tase Alokasi Total penjualan didasarkan pada rasio penjualan
masing-masing produk sebagai berikut:

20.000.000
Produk A = x 100%
100.000.000

Rasio Produk = 20%

80.000.000
Produk B = x 100%
100.000.000

Rasio Produk = 80%

3. Hitung %tase Alokasi total biaya variabel didasarkan pada rasio biaya
variabel masing-masing produk sebagai berikut:

15.000.000
Produk A = x 100%
55.000.000

Rasio Biaya variabel produk A = 27,28%

40.000.000
Produk B = x 100%
55.000.000

Rasio Biaya Variabel Produk B = 72,72%

4. Alokasi Total penjualan didasarkan pada rasio penjualan masing-masing


produk sebagai berikut:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Penjualan Produk A = 20% x 60.000.000
= 12.000.000

Penjualan Produk B = 80% x 60.000.000


= 48.000.000

5. Alokasi Total Biaya Variabel didasarkan pada rasio biaya variabel masing-
masing produk yang telah dihitung sebelumnya, sebagai berikut:

Penjualan Produk A = 27,28% x 33.000.000


= 9.000.000

Penjualan Produk B = 72,72% x 33.000.000


= 24.000.000

6. Adapun Laba rugi Rizone pada BEP adalah sbb


Rizone CO
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Bulan September (dl 000)
Produk Antique Produk Bantique Total
Jml % Jml % Jml
%
Penjualan Rp 12.000 100 Rp 48.000 100 Rp 60.000 100
Variable Cost Rp 9.000 75 Rp 24.000 50 Rp 33.000 55
Contribution Margin Rp 5.000 25 Rp 40.000 50 Rp 27.000 45
TotalFixed Cost Rp 27.000
Laba Bersih Rp 0

Dari laporan laba rugi diatas menunjukkan bahwa laba bersih perusahaan sama dengan
nol (0) pada penjualan yang dilakukan untuk dua produk yang memiliki karakteristik
harga dan biaya variabel yang berbeda.

Titik impas (BEP) pada penjualan 60.000.000 akan berubah apabila ada
perubahan bauran penjualan. Jika bauran penjualan berubah, maka titik impas juga
akan berubah. Kondisi ini dapat digambarkan dengan penjualan pada bulan oktober
berikutnya yang mengalami pergeseran bauran penjualan dari Produk B yang lebih
menguntungkan (rasio kontribusi marjin 50%) ke penjualan produk A (rasio kontribusi
marjin 25%), dimana penjualan produk A adalah sebesar 80.000.000,- sementara
produk B sebesar 20.000.000, walaupun total penjualan adalah sebesar 100.000.000,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
namun kondisinya berbeda karena marjin kontribusi yang berbeda diantara kedua
produk tersebut. Perbedaan kedua produk ditunjukkan pada laba-rugi berikut:

Rizone CO
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Bulan Oktober (dl 000)
Produk Antique Produk Bantique Total
Jml % Jml % Jml
%
Penjualan Rp 80.000 100 Rp 20.000 100 Rp 100.000 100
Variable Cost Rp 60.000 75 Rp 10.000 50 Rp 70.000 70
Contribution Margin Rp 20.000 25 Rp 10.000 50 Rp 30.000 30
TotalFixed Cost Rp 27.000
Laba Bersih Rp 3.000

Laporan laba-rugi diatas menunjukkan bauran penjualan dimana penjualan pada


produk A sebesar 80.000.000 sementara penjualan produk B sebesar 20.000.000,
bauran ini menghasilkan laba sebesar 3.000.000, hasil ini berbeda seperti pada
penjualan bulan september, dimana walaupun total penjualan sebesar 100.000.000
namun berbeda bauran penjualannya sehingga tidak menghasilkan laba bersih, namun
pulang pokok.

Tabel diatas dapat diuraikan dengan perhitungan yang sama dengan kasus
bulan september diatas. Berikut uraian perhitungan masing-masing produk.
1. Alokasi biaya variabel untuk masing-masing produk adalah:
-Produk A = 75% x 80.000.000
= 60.000.000
-Produk B = 50% x 20.000.000
=10.000.000

2. Alokasi Kontribusi marjin untuk masing-masing produk adalah:


-Produk A = 25% x 80.000.000
= 20.000.000
-Produk B = 50% x 20.000.000
=10.000.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Bauran penjualan pada bulan oktober diatas berbeda dengan bauran penjualan
bulan september (bulan sebelumnya). Penjualan bulan oktober lebih banyak didominasi
oleh produk A yang kurang menguntungkan dibanding dengan produk B. Perhatikan
bahwa pergeseran bauran penjualan ini menyebabkan perubahan rasio margin
kontribusi dan total laba turun drastis dibanding bulan sepetember. Rasio marjin
kontribusi turun dari 45% menjadi hanya 30% dan laba bersih turun dari 18.000.000
menjadi 3.000.000,-. Selanjutnya dengan penurunan rasio marjin kontribusi , titik impas
tidak lagi penjualan pada tingkat 60.000.000. karena marjin kontribusi rata-rata lebih
rendah, diperlukan lebih banyak unit unit yang terjual untuk menutup biaya tetap. Oleh
karenanya, titik impas meningkat dari penjualan 60.000.000 menjadi 90.000.000.
kenaikan biaya variabel produk A menyebabkan kenaikan total biaya variabel produk
bauran yang mengakibatkan kenaikan %tase total biaya variabel dari 55% menjadi 70%
sehingga marjin kontribusi juga turun dari 45% bulan september menjadi 30% saja pada
bulan oktober.

Dalam membuat analisis titik impas, ada beberapa asumsi yang harus dibuat
berkaitan dengan bauran penjualan. Biasanya asumsi ini tidak berubah. Meskipun
demikian, jika manajer mengetahui bahwa pergeseran berbagai faktor (selera
konsumen, pangsa pasar, dan sebagainya) akan menyebabkan pergeseran dalam
bauran penjualan, maka faktor-faktor ini harus secara eksplisit ditentukan dalam analisis
biaya volume laba. Jika tidak manajer akan membuat keputusan dengan data yang
salah.

THE IMPACT OF INCOME TAX


Pajak yang dipungut terhadap produk juga berdampak terhadap hubungan biaya
volume dan laba. Hubungan biaya volume laba dan pajak yang dipungut dapat
digambarkan sebagai berikut:
After Tax Profit = Before Tax Profit – (Before Tax Profit x Tax Rate)

Sehingga
After Tax Profit = Before Tax Profit x ( 1 – Tax Rate)
Persamaan diatas dapat pula dimodifikasi sebagai berikut:
After Tax Profit
Before Tax Profit =
1 – Tax Rate

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Sehingga persamaan penjualan yang diinginkan untuk tarif pajak tertentu dapat dihitung
dengan pendekatan marjin kontribusi yang dapat diturunkan sebagai berikut;
Fixed Cost + Before Tax Profit
Penjualan =
CMR

Jika manajemen menginginkan laba setelah pajak 18.000,000, dimana dengan tax rate
40 % dan fixed cost sebesar 20.000.000 maka
Before tax profit = 18.000.000 = 18.000.000
1–0,4 0,6
= Rp 30.000.000
Jika marjin kontribusi sebesar 20% maka
Sales = Fixed cost + Before tax profi
20%
= 20.000.000 + 30.000.000
0,2
=Rp 250.000.000
Sedangkan biaya variabel adalah sebesar:
Biaya variabel = 80% x Rp 250.000.000
=Rp 200.000.000

Berikut laporan laba rugi dengan perhitungan diatas :


Rizone CO
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Bulan Oktober (dl 000)

Jml %
Penjualan Rp 250.000 100
Variable Cost Rp 200.000 80
Contribution Margin Rp 50.000 20
TotalFixed Cost Rp 20.000
Laba sebelum Pajak Rp 30.000
Pajak 40% x 30.000 Rp 12.000
Laba Bersih Rp 18.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Berikut contoh komprehensif:
WIDURI Co. memproduksi dan menjual mesin penjawab telepon. Laporan laba
rugi yang disusun berdasarkan format kontribusi adalah sebagai berikut :
Persentase
Total Per Unit
Penjualan
Penjualan (20.000 1.200.000 60 100%
unit) 900.000 ____________45 _________?%
300.000 15 ?%
240.000
60.000

Manajemen merasa cemas untuk meningkatkan kinerja laba dan meminta beberapa
informasi dibawah ini :
1. Hitunglah rasio margin kontribusi dan rasio biaya variabel
2. Hitunglah titik impas baik dalam nilai penjualan maupun unit. Gunakan metode
persamaan.
3. Asumsi bahwa penjualan meningkat $400.000 tahun depan. Jika perilaku biaya
tetap, berapakah peningkatan laba bersih ? gunakan rasio laba kontribusi untuk
menghitungnya.
4. kembali kedata awal. Asumsikan bahwa tahun depan manajemen menginginkan
laba minimum $90.000 berapa unit harus terjual untuk mencapai target tersebut ?
5. kembali kedata awal. Hitunglah margin of safety baik dalam nilai dollar maupun
dalam persentase.
6. a.) Hitunglah tingkat operating reverage pada penjualan saat ini.
b.) Asumsikan bahwa setelah melakukan usaha yang keras, penjualan meningkat
8% tahu depan . berapa persenkah kenaikan laba ? Gunakan konsep operating
leverage untuk menjawab hal ini.
c.) Verifikasi jawaban saudara (b) dengan membuat laporan laba rugi dengan
menunjukan adanya peningkatan penjualan 8%.
7. dalam usaha untuk meningkatkan penjualan dan laba, managemen
mempertimbangkan untuk gunakan speaker yang lebih berkualitas. Speaker
berkualitas lebih tinggi akan menigkatkan biaya variabel per unit sebesar $3 tetapi
perusahaan menghapus satu petugas inpeksi yang digaji $30.000 per tahun.
Manager penjualan mengestimasikan bahwa speaker yang lebih baik dapat
meningkatkan penjualan tahunan setidaknya 20%.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
 Asumsikan bahwa perusahaan menjalankan program tersebut. Buatlah proyeksi
laporan laba rugi untuk tahun depan. Tunjukan data dalam total, per unit dan
persentase.
 Hitunglah titik impas perusahaan baik dalam nilai pernjualan maupun unit.
Gunakan metode margin kontribusi.
 Apakah saudara akan merekomendasikan perubahan tersebut ?

PEMECAHAN :
1. Rasio margin kontribusi : Rasio biaya variabel
Margin kontribusi, $ 15 Biaya variabel, $ 45
-------------------------- = 25 % ---------------------- = 75 %
harga jual, $60% Harga jual,$60%

2. Penjualan = Biaya variabel + Biaya tetap + Laba


$ 60Q = $ 45Q + $ 240.000 + $0
$ 15Q = $ 240.000
Q = $240.000 : $ 15
Q = 16.000 Unit atau $960.000
Alternatif :
X = 0.75 + $ 240.000 + $0
0.25X = $240.000 : 0.25
X = $960.000 atau 16.000 unit

3. Peningkatan penjualan $ 400.000


Dikalikan dengan rasio margin kontribusi 25%
Peningkatan kontribusi yang diharapkan $100.000
karena biaya tidak tetaptidak berubah, laba bersih akan meningkat sebesar $ 100.000

4. Metode persamaan
Penjualan = biaya variabel + biaya tetap + laba
$60Q = $45Q + $240.000 + $90.000
$15Q = $330.000 : $ 15
Q = $330.000 : $ 15
Q = 22. 000 unit

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Metode margin kontribusi :
Biaya tetap+target laba $240.000+$90.000
---------------------------- = ---------------------- = 22.000 unit
margin kontribusi per unit $15

5. Total penjualan – titik impas = margin of safety dalam nilai dollar


$1.200.000-$960.000 = $240.000-
Margin of safety dalam dollar, $240.000
---------------------------- =20%
total penjualan, $1.200.000

6. a.) Margin kontribusi, $300.000


---------------------------- = 5 (tingkat operating leverage)
laba bersih,$60.000
b.) peningkatan laba yang diharapkan 8%
tingkat operating leverage 5
Peningkatan laba bersih 40%
c.) Jika penjualan menigkat 8% menjadi 21.600 unit (20.000x1.80 = 21.600).
Laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
Total per unit Persentase Penjualan

Penjualan (21.600 unit) 1.296.000 60 100%


Dikurangi biaya variabel 972.000 ___45_ 75%
Margin kontribusi 324.000 15 25%

Dikurangi biaya tetap 240.000


Laba bersih 84.000

Peningkatan laba bersih menjadi $ 84.000 menunjukan 40% peningkatan dari


$60.000 laba yang diperoleh pada tahun ini.
$84.000 - $60.000 = $24.000
----------------------------------- = 40 %

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
$60.000
Catat bahwa dari laporan laba rugi tersebut peningkatan penjualan dari $ 20.000
menjadi $ 21.600 menyebabkan peningkatan baik total penjualan maupun total
biaya variabel. Biasanya sering terjadi kesalahan dlama memandang peningkatan
biaya variabel pada saat membuat proyeksi laporan laba rugi.

7. a.) Peningkatan 20% menjadi 24.000 unit :


Total per unit Persentase Penjualan

Penjualan (21.600 unit) 1.440.000 60 100%


Dikurangi biaya variabel 1.152.000 ___48*_ 80%
Margin kontribusi 288.000 12 25%

Dikurangi biaya tetap 210.000 #


Laba bersih 78.000

*$ 45 + $ 3 = $ 48 ; $ 48 : $ 60 = 80%
# $240.000 - $30.000 = $210.000
Catat bahwa perubahan biaya variabel per unit mengkibatkan perubahan baik
margin kontribusi per unit dan rasio margin kontribusi.

7. b.) biaya tetap, $210.000


----------------------------------- = 17.500 Unit
margin kontribusi per unit
biaya tetap, $210.000
----------------------------------- = 1.050.00 penjualan titik impas
rasio margin kontribusi
7. c.) ya, berdasarkan data diatas program tersebut dapat dijalankan. Perubahan
tersebut akan meningkatkan laba bersih dari $60.000 menjadi $78.000 per tahun.
Meskipun perubahan tersebut meningkatkan titik impas dari 16.000 unit menjadi
17.500 unit, margin of safety menjadi lebih besar dari sebel
Total penjualan – titik impas = margin of safety dalam dollar
$ 1.400.000 - $ 1.050.000 = $ 390.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN
Seperti ditunjukan dinomor 5, margin of safety perusahaan hanya $ 240.000, oleh
karena itu ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya
perubahan tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si


AKUTANSI MANAJEMEN

Anda mungkin juga menyukai