Anda di halaman 1dari 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA BESARNYA MODAL USAHA DAN


KESULITAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT PENDAPATAN
PENGUSAHA

Studi Kasus:
Sentra Industri Kerajinan Bambu di Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Muntari
NIM: 021334083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan,


menuailah menurut kasih setia.
(Hosea, 10:12)

Dalam hidup ini, tak sesuatu pun pantas ditakutkan.


Semuanya hanya harus dipahami.
(Madame Curie)

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.


(Pengkotbah 3:11a)

Kupersembahkan Skripsi ini


kepada :
Bapak dan Simbok Tercinta
Kakak-kakakku tercinta
Keponakanku
Semua saja yang kukasihi

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA BESARNYA MODAL USAHA DAN KESULITAN


PEMASARAN DENGAN TINGKAT PENDAPATAN PENGUSAHA

Studi Kasus:
Sentra Industri Kerajinan Bambu di Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman.

Muntari
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara besarnya


modal usaha dengan tingkat pendapatan pengusaha, dan (2) hubungan antara
kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan pengusaha.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2007 di Sentra
Industri Kerajinan Bambu Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman. Subjek
penelitian adalah seluruh pengusaha di sentra industri tersebut yang jumlahnya
sebanyak 35 pengusaha. Teknik pengumpulan data yang digunakan: (1) kuesioner,
(2) wawancara, (3) dokumentasi, dan (4) observasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah korelasi Spearman Rank.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan
antara besarnya modal usaha dengan tingkat pendapatan pengusaha ( ρ = 0,903; p =
0,000 < α = 0,05), dan (2) ada hubungan yang negatif dan signifikan antara kesulitan
pemasaran dengan tingkat pendapatan pengusaha ( ρ = -0,987; p = 0,000 < α = 0,05).

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN THE AMOUNT OF BUSINESS CAPITAL


AND THE MARKETING DIFFICULTIES AND THE LEVEL OF
BUSINESSMEN’S INCOME

A Case Study at
Bamboo-Craft Industrial Center in Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman.

Muntari
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007

This research aims to find out: (1) the correlation between the amount of
business capital and the level of income of the businessmen, and (2) the correlation
between the difficulties of marketing and the level of income of the businessmen.
This research was conducted in May-July 2007 in Bamboo-Craft Industrial
Center in Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman. The subjects of the research were
the 35 enterpreneurs in the Industrial Center. The technigues used to gather the data
were: (1) questionnaire, (2) interview, (3) documentation, and (4) observation. The
data analysis technigue applied was the Spearman Rank Correlations.
The result of the research shows: (1) there is a positive and significant correlation
between the amount of business capital and the level of income of the businessmen
( ρ = 0,903; p = 0,000 < α = 0,05), and (2) there is a negative and significant
correlation between the marketing difficulties and the level income of the
businessmen ( ρ = -0,987; p = 0,000 < α = 0,05).

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Tiada rangkaian kata dan puji yang dapat terungkapkan selain rasa syukur

yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Hubungan Antara Besarnya Modal Usaha dan Kesulitan Pemasaran Dengan Tingkat

Pendapatan Pengusaha”; Studi kasus pada Sentra Industri Kerajinan Bambu Brajan,

Sendangagung, Minggir, Sleman.

Skripsi ini saya susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat mengikuti

ujian akhir program S-1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini banyak hambatan dan keterbatasan yang penulis

temui baik pada tahap persiapan, tahap penyusunan, maupun pada tahap

penyelesaiannya. Namun demikian banyak pengalaman yang dapat penulis petik dari

padanya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada

berbagai pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini, khususnya kepada

yang terhormat:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., Selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan pengarahan, bimbingan, dan koreksi sehingga skripsi ini

dapat selesai.

5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., Selaku dosen penguji

terimakasih atas koreksinya.

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., Selaku dosen penguji

terimakasih atas koreksinya.

7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., terimakasih banyak atas pengarahan,

bimbingan, dan koreksinya.

8. Bapa di Surga, Tuhan Yesus dan Ibu Maria, Puji Syukur atas rahmat-Nya.

9. Bapak/Ibu/Saudara pengusaha kerajinan bambu yang telah bersedia menjadi

responden untuk penelitian saya ini.

10. Bapak, Simbok, kakak-kakak, serta adik ponakanku yang telah banyak

memberikan dorongan moral dan spiritual selama ini.

11. Johanes Santo (maz) yang telah memberikan semangat dan doanya.

12. Wiwin, Eri, Dwix, Indri, Rena, Iin dan Bulan yang telah banyak membantu

memberikan saran dan semangat.

13. Teman-teman PAK B’02: Goris, Elly, Tyas, Lusi, Yoyok, Kriwul, Lamdos,

Imas, Harso, Boim, Bowo, Epi, Yuni, Suster, Erma, dan semuanya saja yang

tidak bisa saya sebut satu persatu.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Semua teman mudika Santa ”Theresia Brajan” terima kasih atas

kebersamaannya selama ini.

15. Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pikiran, tenaga, saran, dan

dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya

segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis

berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi

semua pihak.

Yogyakarta, 4 Oktober 2007

Muntari

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4
C. Batasan Masalah .................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7


A. Kerangka Teoretik .................................................................................. 7
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 13
C. Kerangka Berfikir .................................................................................. 14
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 16

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 17


A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 17
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 17
D. Populasi ................................................................................................... 18
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 18
F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................. 19
G. Teknik Analisis Instrumen ..................................................................... 22
H. Teknik analisis Data ............................................................................... 26

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ......................... 29


A. Keadaan Geografis ................................................................................. 29
B. Kependudukan ...................................................................................... 30
C. Gambaran Umum Populasi Penelitian ................................................... 32

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 39


A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................................. 39
B. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 43
C. Pembahasan ............................................................................................ 45

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ..................... 49


A. Kesimpulan ............................................................................................. 49
B. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 50
C. Saran ....................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….53
LAMPIRAN....................................................................................................... 55

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

III. 1 Skor Penilaian Jawaban…………………………………………… 20

III. 2 Kisi-kisi Kuesioner……………………………………………….. 20

III. 3 Ringkasan Analisis Uji Validitas Pemasaran……………………... 23

III. 4 Ringkasan Analisis Uji Reliabel Pemasaran……………………… 25

III. 5 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap

Koefisien Korelasi………………………………………………... 27

IV. 1 Penggunaan Luas Tanah Dusun Brajan…………………………... 29

IV. 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian……………….. 30

IV. 3 Jumlah Penduduk Menurut Agama………………………………. 31

IV. 4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan…………………. 32

IV. 5 Tingkat Umur Pengusaha Industri Kerajinan Bambu……………. 33

IV.6 Tingkat Pendidikan Pengusaha Industri Kerajinan Bambu………. 34

V. 1 Deskripsi Modal Usaha…………………………………………… 40

V. 2 Deskripsi Tingkat Pendapatan……………………………………. 41

V. 3 Deskripsi Kesulitan Pemasaran…………………………………... 42

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Permohonan Penelitian………………………………….. 57

2. Lembar Kuesioner........................................................................... 58

3. Data Input Uji Validitas dan Reliabel............................................. 62

4. Output Uji Validitas dan Reliabel................................................... 63

5. Lembar Keterangan Telah Melakukan Penelitian.......................... 68

6. Data Input Uji Hipotesis................................................................. 69

7. Output Uji Hipotesis...................................................................... 72

8. Deskripsi Modal Usaha ............................................................... 73

9. Deskripsi Tingkat Pendapatan...................................................... 74

10. Deskripsi Kesulitan pemasaran.................................................... 75

11. Tabel R......................................................................................... 77

12. Gambar Produk Kerajinan Bambu.............................................. 81

13. Surat Ijin Penelitian.................................................................... 80

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia usaha dimanapun, golongan pengusaha kecil dan

menengah mampunyai kedudukan yang penting bagi perekonomian (Business

New, Desember 9:1994). Usaha kecil mempunyai peranan yang cukup besar

dalam menyokong perekonomian, dikatakan oleh Suryadharma Ali menteri

perekonomian dan UKM bahwa sektor usaha kecil dan menengah memberikan

sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2006 mencapai

53,3%. Nilai PDB UKM atas dasar harga berlaku meningkat 19,3%

dibandingkan tahun 2005 (Bisnis Indonesia, Maret 20: 2007). Usaha kecil juga

sangat potensial keberadaanya dalam memberikan pemecahan masalah

pengangguran, seperti yang terjadi di Kulonprogo merupakan salah satu

kabupaten yang memiliki potensi besar dibidang industri kecil dipropinsi DIY

dengan jumlah industri kecil yang cukup banyak dan variatif. Dengan rincian

terdiri dari 83 sentra industri dan 3.782 unit usaha dengan kemampuan

menyerap tenaga kerja lebih dari 50 ribu orang (Kedaulatan Rakyat, Maret

7:2007). Usaha kecil dan usaha rumah tangga yang terdapat disemua sektor

ekonomi merupakan usaha yang banyak memberikan lapangan usaha tanpa

harus mempunyai jenjang pendidikan maupun keahlian khusus sehingga

secara nasional dari usaha ini banyak menyumbangkan terhadap produk

domestik bruto (BPS, 2003:1).

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Keberhasilan usaha industri kecil selalu menjadi harapan bagi setiap

pengusaha. Keberhasilan usaha tidak bisa ditinjau hanya dari segi laba yang

diperolah, artinya keberhasilan itu sangat tergantung dari tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Berbagai tujuan itu antara lain adalah untuk mencapai

keuntungan sosial, untuk pertumbuhan dan pengembangan. Tujuan antara

pengusaha yang satu dengan yang lain belum tentu sama, tetapi ada satu

tujuan yang dipunyai setiap pengusaha yaitu mencapai pendapatan/keuntungan

dari sumber daya yang telah dialokasikan dalam usaha.

Pendapatan/keuntungan diperlukan agar kegiatan usaha itu tetap berjalan.

Usaha itu akan berhasil dan tetap terus berjalan dengan baik, apabila didukung

dengan modal usaha yang cukup. Dengan modal usaha yang cukup maka

pengusaha dapat mengoperasikan kegiatan usahanya dengan baik dan proses

produksinya tidak akan terhambat.

Kelancaran suatu usaha juga harus didukung dengan kegiatan

pemasaran. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan produknya kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial atau disebut juga pasar. Suatu usaha pada dasarnya

tidak dapat melangsungkan usahanya bilamana tidak mampu memasarkan dan

menjual barang/jasa yang dihasilkan. Kegiatan pemasaran mempunyai

pengaruh yang besar terhadap kelancaran arus barang/jasa dari produksen

kekonsumen.

Industri kecil sangat potensial keberadaanya dalam memberikan

pemecahan masalah pengangguran dan peningkatan pendapatan. Tinggi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

rendahnya tingkat pendapatan industri kecil dapat dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor, antara lain permodalan, pemasaran, tenaga kerja dan bahan

baku. Selama ini permasalahan yang masih banyak dialami oleh industri kecil

meliputi masalah permodalan, sulit memperoleh bahan baku, tenaga kerja

kurang trampil dan permasalahan pemasaran hasil produksi.

Modal merupakan kunci utama dalam pendirian usaha, tanpa modal

suatu usaha tidak dapat berdiri. Modal yang digunakan pada industri kerajinan

bambu adalah sejumlah aktiva lancar dan aktiva tetap untuk kegiatan yang

dilakukan setiap hari untuk menghasilkan suatu produk. Jika modal yang

dimiliki berjumlah besar, maka akan lebih memperlancar kegiatan produksi

dan operasional perusahaan. Terpenuhinya kebutuhan modal akan

memberikan keleluasaan bagi pengusaha dalam meningkatkan hasil produksi

baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Meningkatkan hasil produksi

mendorong pengusaha untuk meningkatkan volume penjualanya dan

memperluas daerah pemasaran. Dengan volume penjualan yang semakin

meningkat tentu akan memperbesar tingkat pendapatan/keuntungan yang akan

diperoleh pengusaha. Jika pengusaha didukung pula dengan kemampuan

memasarkan produk maka akan berpengaruh terhadap penjualan produk dan

peluang usaha. Semakin jumlah penjualan produk meningkat maka akan

berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh industri kecil itu juga semakin

meningkat.

Usaha industri kerajinan bambu yang ada di Brajan, Sendangagung,

Minggir, Sleman yang nantinya sebagai tempat penelitian juga mengalami


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

masalah yang tidak jauh berbeda dengan industri kecil pada umumnya yaitu

masalah permodalan, masalah pemasaran hasil produksi dan masih terbatasnya

tenaga kerja yang trampil serta kreatif sehingga industri kerajinan bambu ini

juga perlu mendapatkan perhatian. Dengan beberapa masalah yang dihadapi

oleh kebanyakan industri kecil tersebut peneliti menjadi tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Berdasarkan uraian di atas

maka penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan

antara besarnya modal usaha dan kesulitan pemasaran dengan tingkat

pendapatan pengusaha” dan studi kasusnya di sentra industri kerajinan bambu

Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifikasi

hal-hal yang dapat menyebabkan tinggi rendahnya tingkat pendapatan:

1. Permodalan dapat menyebabkan tinggi rendahnya tingkat pendapatan.

2. Pemasaran dapat menyebabkan tinggi rendahnya tingkat pendapatan.

3. Tenaga kerja dapat menyebabkan tinggi rendahnya tingkat pendapatan.

4. Bahan baku dapat menyebabkan tinggi rendahnya tingkat pendapatan.

C. Batasan Masalah

Masalah-masalah yang masih dialami oleh industri kecil pada umumnya

yang bisa mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan ada beberapa

hal, misalnya masalah permodalan, sulit memperoleh bahan baku, tenaga kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kurang trampil dan permasalahan pemasaran hasil produksi. Dalam penelitian

ini akan dibatasi pada permasalahan:

1. Modal usaha yang dimiliki

2. Kesulitan pemasaran

D. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara besarnya modal usaha dengan tingkat

pendapatan pengusaha?

2. Apakah ada hubungan antara kesulitan pemasaran dengan tingkat

pendapatan pengusaha?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui hubungan antara besarnya modal usaha dengan

tingkat pendapatan pengusaha.

2. Untuk mengetahui hubungan antara kesulitan pemasaran dengan tingkat

pendapatan pengusaha.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak antara lain:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengusaha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pengusaha industri kerajinan bambu mengenai hubungan besarnya

modal usaha dan kesulitan pemasaran yang dapat mempengaruhi tingkat

pendapatan.

2. Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi

pemerintah setempat untuk mengambil kebijakan dalam memberikan

bantuan pinjaman modal kepada para pengusaha dan memberikan

pelatihan ketrampilan teknis manajemen pemasaran.

3. Pihak-pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi semua

pihak yang berkepentingan terhadap keberadaan sentra industri kerajinan

bambu di Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.

5. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan kesempatan yang berguna untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam menerapkan teori

metodologi penelitian kedalam praktik yang sebenarnya. Serta untuk

mengetahui secara nyata hubungan antara besarnya modal usaha dan

kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan pengusaha.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoretik

1. Pendapatan

Setiap manusia memiliki dorongan yang berupa keinginan untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup manusia terdiri dari dua

macam yaitu kebutuhan material dan immaterial. Dalam memenuhi

kebutuhan material manusia memerlukan harta yang merupakan

pendapatan dari dirinya. Ada beberapa pengertian pendapatan dari para

ahli antara lain:

Menurut Soediyono (1992: 990) jumlah pendapatan yang diterima

oleh anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa

atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta

membentuk produk nasional.

Pengertian pendapatan dalam kamus istilah ekonomi (1994: 136)

pendapatan adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan berupa uang atau ekuivalen dengan uang selama periode


tertentu.
2. Penghasilan seseorang seperti gaji, bunga, sewa dan honorarium.
3. Hasil atas investasi.
4. Laba atau sisa pendapatan setelah dikurangi harga pokok produk
(HPP) dan biaya lain-lain.

Pendapatan menurut Haryono Yusuf (1996:24) definisi dari

pendapatan adalah aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari

konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Pendapatan

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam pengertian ekonomi makro diartikan sebagai penghasilan atau

penerimaan yang diperoleh para pemilik faktor produksi dalam kurun

waktu tertentu.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan

adalah semua jenis penerimaan atau penghasilan yang diterima seseorang

sebagai pemilik faktor produksi atau pendapatan adalah penerimaan yang

diperoleh dari laba setelah dikurangi HPP dan biaya lain-lain.

Pendapatan rumah tangga dapat berasal dari satu macam sumber

pendapatan maupun lebih, hal ini disebabkan bila masing-masing anggota

keluarga mempunyai beberapa variasi pekerjaan. Menurut Gilarso

(1985:47) sumber pendapatan dapat bersumber dari: usaha sendiri, bekerja

pada orang lain, dan hasil dari milik.

Dari berbagai sumber pendapatan di atas pendapatan dapat

digolongkan menjadi pendapatan pokok dan pendapatan sampingan.

Usaha yang ditempuh untuk memperoleh pendapatan adalah dengan

bekerja baik disektor perdagangan, industri, pertanian dan sebagainya.

Perkembangan kegiatan penduduk dalam bidang industri khususnya dalam

sektor industri kerajinan bambu akan semakin meningkatkan pendapatan.

Pendapatan pengusaha industri kerajinan bambu dalam penelitian

ini adalah dari penerimaan bersih rata-rata selama sebulan yang diterima

pengusaha sebagai hasil penjualan setiap produknya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Modal Usaha

Modal mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan ekonomi

sebab modal merupakan urat nadi bagi semua jenis usaha.

Pengertian modal secara klasik adalah sebagai hasil produksi yang


digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya,
sifat modal adalah “non-physical oriented”, dimana lebih ditekankan pada
nilai, daya beli atau kekuasaan memakai ataupun menggunakan yang
terkandung dalam barang modal (Bambang Riyanto, 1988:10).

Beberapa pengertian modal menurut beberapa ahli yang dikutip

dari bukunya Bambang Riyanto (1988:10-11) antara lain:

1. Menurut Lutge, modal diartikan sebagai uang (Geldkapital)


2. Menurut Schwiedland, modal tidak hanya berupa uang namun juga
dalam bentuk barang (Sachkapital), misalnya mesin, barang-barang
dagangan.
3. Menurut A. Amonn, J. Von Komorzynsky, modal dipandang sebagai
kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal
yang belum digunakan.
4. Menurut Meij, modal diartikan sebagai “kolektifitas dari barang-
barang modal”, yang dimaksudkan dengan barang-barang modal ialah
semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi
produktifnya untuk mendapatkan pendapatan.
5. Menurut Polak, modal ialah sebagai kekuasaan untuk menggunakan
barang-barang modal yang ada dalam perusahaan yang belum
digunakan.
6. Menurut Bakker, modal ialah baik yang berupa barang-barang konkrit
yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:588) modal

didefinisikan sebagai:

1. uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas


uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dsb) yang dapat
digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan.
2. barang yang dipergunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekarja.

Sementara dalam kamus istilah ekonomi (1984:111) definisi modal


adalah sebagai berikut:
1. sumber -sumber yang dimiliki untuk dimanfaatkan pada masa yang
akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2. jumlah yang diinvestasikan ke dalam perusahaan oleh pemilik.


3. kekayaan yang berbentuk harta benda atau barang-barang berharga
yang dapat dipakai dalam produksi, misalnya modal berupa uang,
mesin, dan tanah.

Modal merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan

industri karena modal digunakan sebagai sarana untuk memperoleh bahan

baku dan membayar biaya-biaya yang diperlukan dalam kegiatan industri.

Modal dalam jumlah besar akan memberikan keleluasaan bagi pengusaha

dalam usaha meningkatkan hasil produksinya baik dari segi kualitas

maupun kuantitas, kesempatan untuk memupuk lebih banyak modal lebih

besar sehingga mudah bagi pengusaha untuk mengembangkan usaha dan

meningkatkan pendapatannya. Modal yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah sejumlah total uang (rupiah) yang dikeluarkan pengusaha untuk

mendirikan dan mengoperasikan industri kerajinan bambu kecuali tanah

dan bangunan.

3. Pemasaran

A. Pengertian Pemasaran

Menurut william J. Stanton mendifinisikan pemasaran dalam

bukunya Basu Swatha (1984:10) sebagai berikut: pemasaran adalah

sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Philip Kotler

memberikan definisi pemasaran sebagai berikut: “pemasaran adalah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan melalui proses pertukaran”. (Philip Kotler, 1985:5).

Kegiatan pemasaran pada masyarakat yang lebih maju dan

mulai mengenal uang, bukan sekedar memindahkan barang atau jasa

dari gudang penjual ke gudang pembeli dan perusahaan menerima uang

dari pihak pembeli, akan tetapi dalam pemasaran terkandung tujuan

perusahaan untuk memuaskan para pembeli sehubungan dengan

pembelian hasil produksinya.

Kegiatan pemasaran sekarang ini berusaha menghasilkan laba

dari penjualan barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.

Sementara itu terdapat beberapa tantangan yang menghambat


perkembangan industri kecil dan kerajinan. Studi yang dilakukan oleh
Christian Limpelius dan Gert Thoma (Industri Kecil dan Kerajinan
Pendekatan Kebutuhan Pokok: LP3ES Jakarta, 1979), menunjukkan
betapa banyaknya permasalahan yang membelit perkembangan
industri kecil atau kerajinan. Berbagai permasalahan tersebut
(nampaknya masih dihadapi sampai sekarang). Secara garis besar
mencakup 4 aspek:
1. Kelemahan dalam sikap dan tingkah laku wiraswasta. Hal ini
tercermin dengan mudahnya merasa puas terhadap sesuatu
pencapaian hasil, enggan melakukan reinvestasi, kurang mampu
bekerjasama, takut mengambil resiko, dsb.
2. Kelemahan dibidang teknologi produksi. Proses produksi hanya
menggunakan alat seadanya. Desain produk terbatas dan tidak
berkembang. Kualitas produksi rendah, kapasitas produksi rendah,
tidak ada standarisasi, dan daya saing rendah.
3. Kelemahan di bidang sosial ekonomi. Belum dipisahkanya antara
kepentingan perusahaan dengan keluarga, tidak atau belum
dilakukannya administrasi/pembukuan sebagai alat pengendalian,
belum diterapkannya fungsi-fungsi manajemen, terbatasnya
pemasaran, serta terbatasnya kemampuan finansial.
4. Permasalahan yang bersifat makro, yang berada di luar
kemampuan pengusaha kecil untuk menguasainya. Misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

berupa kebijaksanaan dan peraturan pemerintahan. (Awan Setya


Dewanta, 1995: 211-212).

Hasil penelitian fakultas ekonomi dan LPPM Universitas Atma

Jaya (1992:140), masalah atau kesulitan-kesulitan pemasaran yang banyak

dialami oleh pengusaha industri kecil adalah menyangkut kesulitan

mengenal produk yang dimaui pasar, banyaknya saingan, harga yang

terlalu rendah dan kurangnya informasi pasar.

Menurut Achmad Anwari kegagalan dalam bidang pemasaran

antara lain:

1. Mutu barang jadi kurang baik


2. Lemahnya penilaian pasar
3. Lemahnya siasat pemasaran
4. Harga ditetapkan secara pasti untuk pesanan-pesanan yang besar
jumlahnya, jika dalam keadaan inflasi mengakibatkan kerugian.
(Achmad Anwari, 1980:28-30).

Hambatan-hambatan yang banyak dijumpai pada kebanyakan

industri kecil dalam kegiatan pemasaran adalah tentang keterbatasan

pemasaran yang membuat para pengusaha kurang kreatif dalam

memikirkan desain-desain baru yang lebih baik. Keterbatasan pemasaran

yang dimaksud tersebut mengenai kesulitan-kesulitan yang timbul dari

masing-masing variabel marketing mix yaitu sebagai berikut:

1. Produk meliputi: kualitas, karakteristik, jenis, gaya, kemasan, label,

ukuran, pelayanan penjualan, dan pengembalian. Kesulitan yang

timbul dari variabel ini terletak pada pengembangan produk

dikarenakan keterbatasan peralatan produksi dan keterbatasan tenaga

kerja yang trampil.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2. Harga meliputi: penentuan harga jual, potongan harga, keuntungan,

persaingan, dan jangka waktu pembayaran. Kesulitan yang timbul

dari variabel ini yaitu sulit dalam menentukan harga penjualan yang

lebih rendah dari pesaing tetapi tetap menguntungkan.

3. Promosi meliputi: periklanan, penjulan, promosi dan publikasi.

Kesulitan yang timbul dari variabel ini yaitu produk sulit menjangkau

pasar dan keterbatasan pengetahuan tentang kegiatan promosi.

4. Distribusi meliputi: saluran distribusi, lokasi penjualan, persediaan,

penyimpanan dan transportasi. Kesulitan yang timbul dari variabel ini

adanya keterbatasan alat pengangkutan dan keterbatasan tempat

penyimpanan hasil produk maupun bahan baku.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Anastasia Dhesi Prihatiningsih tentang “Hubungan antara

Kredit, Jiwa kewirausahaan, dan Kemampuan Memasarkan Produk dengan

Perkembangan Industri Kecil” menemukan bahwa ada hubungan yang positif

dan signifikan antara kemampuan memasarkan produk dengan perkembangan

industri kecil diketahui dari besarnya derajad hubungan 0,58 termasuk dalam

kategori cukup kuat (Anastasia Dhesi, 2005:59).

Demikian pula penelitian Darmini yang berjudul “Hubungan antara

Besarnya Modal usaha dan Pencurahan Jam Kerja dengan Pendapatan

Pedagang Kaki Lima ditinjau dari Barang yang Diperdagangkan”

mengungkapkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

besarnya modal usaha dengan pendapatan diketahui dari koefisien korelasi

determinasi sebesar 0,487. (Darmini, 2004:87).

Dari kedua hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan memasarkan produk memiliki hubungan positif dengan

perkembangan industri kecil sebaliknya kesulitan pemasaran yang baru akan

dilakukan penelitian ini diduga mempunyai hubungan yang negatif dengan

perkembangan industri kecil yang akan berpengaruh juga dalam perolehan

pendapatan industri nantinya. Sedangkan besarnya modal usaha mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan dengan tingkat pendapatan.

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara besarnya modal usaha dengan tingkat pendapatan

pengusaha.

Peranan modal pada aktivitas suatu industri kecil diduga sangat

menentukan maju tidaknya suatu usaha. Khususnya pada sektor industri

kecil modal usaha digunakan untuk pembayaran sehari-hari, misalnya

untuk membayar upah karyawan, pembelian bahan baku, pembelian

bahan penolong dan lain-lain maupun untuk keperluan kegiatan produksi

industri tersebut. Apabila modal dalam suatu usaha kurang terpenuhi

maka kegiatan produksi industri kerajinan tersebut juga akan mengalami

hambatan. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan untuk

meningkatkan pendapatan suatu usaha yang optimum yaitu tersedianya

kekayaan ataupun modal yang cukup dan dalam kombinasi yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Dengan modal yang cukup maka pengusaha dapat mengoperasikan

kegiatan usahanya dan bisa meningkatkan hasil produksi baik dari segi

kuantitas maupun kualitasnya. Meningkatkan hasil produksi mendorong

pengusaha untuk meningkatkan volume penjualannya juga, dengan

volume penjualan yang semakin meningkat tentu akan memperbesar

tingkat pendapatan yang akan diperoleh pengusaha. Dan kemampuan

pengusaha mengkombinasikan berbagai faktor produksi seperti modal

usaha, bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran dengan tepat

memungkinkan bagi pengusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi

dan pendapatan usahanya.

2. Hubungan antara kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan

Pengusaha.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan

pengusaha untuk meningkatkan perkembangan usahanya. Suatu usaha

akan sulit untuk berkembang manakala perusahaan tersebut masih

mengalami kesulitan-kesulitan dalam memasaran produknya. Kesulitan-

kesulitan yang secara umum masih banyak dialami oleh para pengusaha

industri kecil yaitu: kesulitan mengenal produk yang dimaui pasar,

banyaknya saingan, harga jual yang terlalu rendah, mahalnya biaya

pengangkutan, rendahnya daya beli mayoritas penduduk dan kurangnya

informasi pasar. Apabila pengusaha industri kecil belum mampu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

mengatasi kesulitan-kesulitan pemasaran diduga produknya sulit

menerobos pasar dan akibat selanjutnya produktivitas industri menurun

yang berarti juga pendapatan menurun atau rendah.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara besarnya modal usaha

dengan tingkat pendapatan pengusaha.

2. Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara kesulitan pemasaran

dengan tingkat pendapatan pengusaha.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan penelitian

korelasi yaitu penelitian yang tujuannya untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini termasuk jenis

penelitian studi kasus yaitu penelitian terhadap objek tertentu sehingga

kesimpulan yang diambil terbatas pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan pada sentra industri kerajinan bambu di Brajan,

Sendangagung, Minggir, Sleman.

2. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah para pengusaha di

Sentra Industri Kerajinan Bambu Brajan, Sendangagung, Minggir,

Sleman.

2. Objek

Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah modal

usaha, tingkat pendapatan dan kesulitan-kesulitan pemasaran yang

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dialami oleh para pengusaha di Sentra Industri Kerajinan bambu Brajan,

Sendangagung, Minggir, Sleman.

D. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan pengusaha kerajinan

bambu yang berada pada sentra industri kerajinan bambu di Brajan,

Sendangagung, Minggir, Sleman

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner

Metode kuesioner adalah cara mengumpulkan data dengan

meminta responden mengisi jawaban dengan memberi tanda check (V)

pada pertanyaan yang telah diberi alternatif jawaban. Metode ini

digunakan untuk mengumpulkan data primer tentang jumlah modal

usaha, kesulitan pemasaran dan tingkat pendapatan.

b. Metode wawancara

Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data sebagai pelengkap dari data hasil kuesioner.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

mempelajari dan mencatat data sekunder yang diperoleh di kantor

dukuh dan koperasi setempat dengan tujuan untuk mengetahui


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

gambaran tentang dusun Brajan yang meliputi keadaan alam, jumlah

penduduk, tingkat pendidikan penduduk dan mata pencaharian

penduduk serta untuk mengetahui data-data yang berkaitan dengan

industri kerajinan bambu.

d. Observasi

Metode obsevasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui proses produksi hasil kerajinan.

F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat. Jadi variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi. (Sugiyono, 2006: 3). Variabel bebas dalam penelitian ini

terdiri dari:

a. Modal usaha ( X1). Sebagai pengukurannya adalah rupiah atau

dinilai dengan uang.

b. Kesulitan pemasaran (X2). Pengukurannya menggunakan skala

Likert dengan memberikan skor 1 sampai 3 pada tiap alternatif

jawaban. Kesulitan pemasaran diukur dengan alternatif jawaban

selalu yang diberi bobot skor 1, jawaban kadang diberi bobot skor

2, dan jawaban tidak pernah memiliki bobot skor 3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Tabel III. 1

Skor Penilaian Jawaban

Pertanyaan Skor Positif (+) Skor Negatif (-)

Selalu 1 3

Kadang 2 2

Tidak Pernah 3 1

2. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2006: 3).

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah tingkat pendapatan

pengusaha (Y). Sebagai pengukurannya adalah rupiah atau dinilai

dengan uang. Pendapatan pengusaha industri kerajinan bambu dalam

hal ini adalah penerimaan bersih rata-rata yang diterima para

pengusaha sebagai hasil penjualan setiap produknya.

Indikator dari variabel kesulitan pemasaran adalah sebagai berikut:

Tabel III. 2

Kisi-Kisi Kuesioner

Dimensi Indikator No Butir No Butir Jumlah

Positif Negatif

Produk • Sulit melakukan inovasi produk karena 1,2,3 3

keterbatasan tenaga kerja yang trampil

dan keterbatasan alat produksi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

• Sulit memberikan pelayanan yang baik 4,5 2

kepada konsumen.

• Produktivitas rendah. 6 7 2

Harga • Sulit menentukan harga yang lebih rendah

dari pesaing. 8 1

• Sulit menentukan harga jual yang tepat dan

benar. 9 1

• Rendahnya daya beli mayoritas penduduk

lokal . 10 1

Promosi • Sulit menjangkau pasar yang lebih luas. 11 1

• Kurang pengetahuan dalam kegiatan

promosi. 12,14,15 13 4

16 1
• Jumlah penjualan produk rendah.
Distribusi 17,18 2
• Keterbatasan alat pengangkutan.

• Keterbatasan tempat untuk menyimpan hasil


19,20,21 22 4
produk maupun bahan baku.
23,25 24 3
• Sempitnya saluran distribusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

G. Teknik Analisis Istrumen

1. Analisis Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevaliditasan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen yang

valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid

jika mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi

Arikunta, 2001: 72). Untuk menguji validitas instrumen pada penelitian

ini menggunakan rumus Product moment dari Pearson sebgai berikut:

N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{N∑ X 2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
}
Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dengan y

N = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor dari x

∑Y = Jumlah skor dari y

∑X2 = Jumlah kuadrat skor x

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor y

∑XY = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

(Sutrisno Hadi, 2000: 294).

Untuk mengetahui apakah suatu intrumen valid atau tidaknya

diperlukan perbandingan antara r hitung dan r tabel. Bila r hitung lebih

besar dari r tabel maka instrumen tersebut valid. Dan bila r hitung lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

kecil dari r tabel maka intrumen tersebut tidak valid. Pelaksanaan

perhitungan validitas butir pada penelitian ini menggunakan bantuan

SPSS. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan r tabel

sebesar 0,239 pada taraf signifikansi 5% dan n = 30.

Tabel III.3

Rinkasan Analisis Uji Validitas Kesulitan Pemasaran

No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan

1 0,607 0,239 Valid

2 0,661 0,239 Valid

3 0,607 0,239 Valid

4 0,451 0,239 Valid

5 0,572 0,239 Valid

6 0,413 0,239 Valid

7 0,434 0,239 Valid

8 0,493 0,239 Valid

9 0,591 0,239 Valid

10 0,334 0,239 Valid

11 0,642 0,239 Valid

12 0,328 0,239 Valid

13 0,348 0,239 Valid

14 0,493 0,239 Valid

15 0,677 0,239 Valid

16 0,523 0,239 Valid


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

17 0,616 0,239 Valid

18 0,717 0,239 Valid

19 0,464 0,239 Valid

20 0,624 0,239 Valid

21 0,596 0,239 Valid

22 0,465 0,239 Valid

23 0,596 0,239 Valid

24 0,503 0,239 Valid

25 0,603 0,239 Valid

Uji validitas pada variabel modal usaha dan pendapatan tidak

dapat dihitung dan diketahui, karena variabel modal usaha dan

pendapatan hanya memiliki 1 butir soal.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel bila memberikan hasil yang tepat atau

ajeg walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga

instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Rumus yang digunakan

untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah rumus koefisien

Alpha Cronbach dengan taraf signifikan 5% (Sugiyono, 2006:282-283)

yaitu:

⎡1 − si ⎤
⎢ ∑
2

ri =
k ⎥
( K − 1 ) ⎢ s t2 ⎥
⎣⎢ ⎦⎥
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Keterangan:

K = mean kuadrat antar subyek

∑ S i2 = mean kuadrat antar kesalahan

S i2 = varians total

Jika koefisien alpha lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikan

5%, maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika

koefisien alpha lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka

kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Dari perhitungan dengan bantuan komputer program SPSS

diperoleh r alpha positif dan r alpha lebih besar dari r tabel, maka

variabel tersebut reliabel.

Tabel III. 4

Ringkasan Analisis Uji Reliabel Kesulitan Pemasaran

Variabel Penelitian Harga r alpha Harga r Tabel Keterangan

Kesulitan Pemasaran 0,925 0,239 Reliabel

Uji reliabel pada variabel modal usaha dan pendapatan tidak dapat

dihitung dan diketahui, karena variabel modal usaha dan pendapatan

hanya memiliki 1 butir soal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

H. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode statistik

non parametrik yaitu koefisien korelasi Spearman Rank, untuk analisis

koefisien korelasi Spearman Rank akan menggunakan alat bantu program

SPSS setelah diperoleh data-datanya dari variabel-variabel tersebut.

Metode analisis data untuk menguji hipotesis satu dan dua yang

digunakan adalah koefisien korelasi Spearman Rank menurut Sugiyono

(2001: 282) digunakan untuk mencari hubungan atau menguji signifikansi

hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk

ordinal dan sumber data antara variabel tidak harus sama serta data dari kedua

variabel tidak harus membentuk distribusi normal.

6∑ d 2
Rumus: ρ = 1 −
n3 − n

Keterangan:

ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank

∑d 2
= Selisih rank antara x dan y

n = Banyaknya pasangan rank

6 = Bilangan konstanta

Apabila koefisien korelasi mendekati positif 1 atau negatif berarti

terdapat hubungan yang kuat antara variabel x dan y, sebaliknya apabila

mendekati 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel x dan y.

+ = menunjukkan adanya korelasi yang positif

- = menunjukkan adanya korelasi yang negatif


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

0 = menunjukkan tidak adanya korelasi

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan

yang tertera pada tabel III. 5 sebagai berikut (Sugiyono, 2006: 216).

Tabel III. 5

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi.

No Koefisien Korelasi Interprestasi

1 0,00 – 0,199 Sangat rendah

2 0,20 – 0,399 Rendah

3 0,40 – 0,599 Sedang

4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Uji signifikansi angka korelasi:

Hipotesis 1:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) antara modal usaha dengan tingkat

pendapatan atau angka korelasi 0.

Hi = Ada hubungan (korelasi) antara modal usaha dengan tingkat

pendapatan atau angka korelasi tidak 0.

Hipotesis 2:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) antara kesulitan pemasaran dengan

tingkat pendapatan atau angka korelasi 0.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Hi = Ada hubungan (korelasi) antara kesulitan pemasaran dengan tingkat

pendapatan atau angka korelasi tidak 0.

Uji dilakukan dua sisi karena akan dicari ada atau tidak hubungan atau

korelasi, dan bukan lebih besar atau kecil.

Dasar pengambilan keputusan:

Berdasarkan pada probabilitas jika probabilitas > 0,05, Ho diterima dan jika

probabilitas < 0,05, Ho ditolak. (Singgih Santoso, 2005: 343).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografis

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada sentra industri kerajinan bambu yang

beralokasi di Dusun Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman dan

berbatasan dengan dusun-dusun disekitarnya. Adapun batas-batas wilayah

dusun Brajan adalah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Dusun VII

- Sebelah Selatan : Sendangmulyo

- Sebelah Barat : Dusun IX

- Sebelah Timur : Sendangmulyo

2. Keadaan dan Luas Tanah

Dusun Brajan secara keseluruhan mempunyai luas tanah 34,3 ha.

Luas tanah tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu tanah sawah,

perumahan dan kebun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel IV.1

Penggunaan Luas Tanah Dusun Brajan

No Keterangan Luas Tanah (ha)

1 Sawah 17 ha

2 Perumahan 13 ha

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

3 Kebun 4,3 ha

Jumlah 34,3 ha

Sumber: Monografi Dusun Brajan, 2007

B. Kependudukan

1. Jumlah Penduduk Umum

Berdasarkan data yang tertulis dalam monografi Dusun Brajan

tahun 2007 jumlah penduduk Dusun Brajan seluruhnya adalah 663 jiwa

yang terdiri dari:

a. Penduduk laki-laki = 348 jiwa

b. Penduduk Perempuan = 315 jiwa

Sedangkan jumlah kepala keluarga (KK) adalah 185 jiwa yang

terdiri dari:

a. Kepala keluarga laki-laki = 148 jiwa

b. Kepala keluarga perempuan = 37 jiwa

2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Sebagian besar penduduk Dusun Brajan mempunyai mata

pencaharian sebagai perajin bambu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel IV. 2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah

1 PNS 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

2 TNI/POLRI/ABRI 10

3 Pedagang 16

4 Perajin 189

5 Tani 119

6 Pegawai Swasta 56

Jumlah 403

Sumber monografi Dusun Brajan, Tahun 2007

3. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Jumlah penduduk Dusun Brajan berdasarkan agama, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel IV.3

Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Agama Jumlah

1 Islam 371

2 Katolik 292

Sumber monografi Dusun Brajan, Tahun 2007

4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Kesadaran penduduk Brajan dalam hal pendidikan bisa dikatakan

tinggi. Sebagian besar penduduknya ini menamatkan pendidikannya

sampai tingkat SMP dan SMA bahkan ada yang sampai akademi dan

perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Tabel IV. 4

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 TK 11

2 Tamat SD 13

3 Tamat SMP 19

4 Tamat SMA 18

5 Tamat Akademi 6

6 Tamat Perguruan Tinggi 2

7 Ketrampilan (kursus) 5

Jumlah 74

Sumber monografi Dusun Brajan, Tahun 2007

C. Gambaran Umum Populasi Penelitian

Gambaran umum populasi penelitian ini merupakan gambaran

mengenai keadaan seluruh pengusaha yang ada di Sentra Industri Kerajinan

Bambu Dusun Brajan. Untuk dapat memberikan gambaran mengenai

keadaan pengusaha yang dijadikan populasi penelitian, maka akan dianalisis

tentang identitas pengusaha dan identitas industri kerajinan bambu.

1. Identitas Pengusaha

a. Umur Pengusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Industri kecil kerajinan bambu pada umumnya dikelola

keluarga, maka pengusaha di samping sebagai pemilik biasanya juga

sebagai pekerja.

Umur pengusaha industri kerajinan bambu Dusun Brajan

berkisar antara 25 tahun sampai 65 tahun. Secara jelas umur

pengusaha industri kerajinan bambu dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV. 5

Tingkat Umur Pengusaha Industri Kerajinan Bambu

No Umur (Tahun) Jumlah

1 < 25 -

2 25-34 3

3 35-44 18

4 45-54 6

5 55-64 8

Jumlah 35

Sumber: Monografi Dusun Brajan, Tahun 2007

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengusaha industri

kerajinan bambu di Dusun Brajan terbanyak pada usia 35-44 tahun.

Hal ini menunjukkan para pengusaha sudah cukup banyak memiliki

pengalaman dibidang industri kerajinan bambu. Selain itu juga

didukung dengan kondisi fisik yang masih cukup muda dan kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b. Tingkat Pendidikan Pengusaha

Tingkat pendidikan pengusaha industri kerajinan bambu dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.6

Tingkat Pendidikan Pengusaha Industri Kerajinan Bambu

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak Tamat SD 6

2 Tamat SD 7

3 Tamat SMP 9

4 Tamat SMA 13

Jumlah 35

Sumber: Monografi Dusun Brajan, tahun 2007.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan

pengusaha industri kerajinan bambu Dusun Brajan terbanyak pada

tingkat pendidikan tamat SMA dari seluruh populasi penelitian.

Tingkat pendidikan tertinggi kedua ada pada tingkat pendidikan tamat

SMP, sedangkan pengusaha yang berpendidikan perguruan tinggi tidak

ada.

Dari kenyataan tersebut memberikan gambaran bahwa

pengusaha industri kerajinan bambu tidak mementingkan tingkat

pendidikan untuk dapat menjadi pengusaha industri kerajinan bambu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

c. Pengalaman Usaha

Pengusaha industri kerajinan bambu yang tinggal di pedesaan

dan pada umumnya tidak mementingkan pendidikan ini dalam

mengelola usahanya secara ilmiah, artinya tidak berdasarkan

pendidikan khusus. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dan

wawancara dari 35 pengusaha tersebut mereka menjadi pengusaha dan

berhasil karena berdasarkan pengalaman mereka dalam usaha, dimana

sebelum mendirikan usaha sendiri mereka sudah membantu keluarga

dalam mengelola usaha keluarganya dulu.

2. Identitas Industri Kerajinan Bambu

a. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam proses produksi, karena tenaga kerja merupakan

orang yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi. Tenaga

kerja yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan bambu ini tidak

tergantung pada usia dan pendidikan, karena yang mengerjakan

ada yang tua dan yang muda, ada yang tidak tamat SD dan ada

yang sampai tamat SMA.

Sentra industri kerajinan bambu, bergerak tidak menutup

kemungkinan untuk menyerap tenaga kerja, baik dari Dusun

Brajan maupun dusun disekitarnya. Pada awalnya yang

mengerjakan kerajinan bambu adalah anggota keluarga sendiri

sudah cukup, itu pun sambil mengerjakan sawah atau pertaniannya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Karena ada perkembangan dalam bentuk, desain, dan permintaan

konsumen akhirnya kebutuhan tenaga kerja semakin bertambah.

Ada yang dari lain dusun, namun demikian pengusaha selalu

mengutamakan tenaga kerja dari kalangan sendiri, terutama

anggota keluarga sendiri. Pada saat mendapat pesanan banyak,

pengusaha mendatangkan tenaga kerja dengan sistem borongan.

Pada sistem borongan ini mereka berorientasi pada keinginan

untuk segera memenuhi kebutuhan konsumen. Keadaan ini terjadi

jika pesanan melimpah yang terjadi pada musim tertentu seperti

lebaran dan masa libur sekolah.

b. Teknologi

Teknologi yang dipergunakan dalam proses produksi

pembuatan kerajinan bambu ini masih tergolong sederhana.

Peralatan yang dipergunakan meliputi mata pisau, landasan kayu,

gergaji pemotong, pisau pembelah, pisau pelubang, gunting dan

penggaris.

c. Proses Produksi

Secara umum proses produksi pada pembuatan barang-

barang kerajinan dari bambu adalah sebagai berikut:

1. Persiapan bahan

Dalam persiapan bahan ini, kegiatan yang dilakukan

adalah pemotongan bambu, pembelahan, dan pengiratan.

Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

bambu pecah sebelum dibelah. Jika kulit batang akan

digunakan, maka diusahakan agar kulit tersebut tidak

terkelupas sebelum dibelah terutama pada waktu pemotongan

ruasnya. Kegiatan lain yang dilakukan dalam persiapan bahan

adalah penjemuran. Kegiatan ini bertujuan agar bambu

mempunyai daya lentur tinggi.

2. Persiapan alat-alat

Alat-alat yang digunakan harus dipersiapkan dengan

baik agar tidak menganggu kelancaran proses produksi. Alat-

alat tersebut terutama adalah alat-alat untuk menganyam dan

kegiatan lain selain persiapan bahan.

3. Pengayaman

Pengayaman ini merupakan kegiatan pokok dalam

proses produksi. Pengayaman yang dilakukan oleh masing-

masing tenaga kerja bisa berbeda tergantung setiap orang atau

tenaga kerja menghendaki untuk membuat jenis produk bentuk

apa.

4. Assembling

Kegiatan dalam assembling adalah kegiatan

pemasangan bingkai atau kerangka.

5. Penyelesaian akhir

Dalam penyelesaian akhir yang dilakukan adalah

menutup pori-pori anyaman. Setelah itu dilakukan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

pengamplasan untuk menghaluskan anyaman. Untuk

mengkilapkan anyaman, dilakukan penyemprotan dan

melamid.

d. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan pengusaha industri kerajinan bambu dalam usahanya

untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Kegiatan

usaha akan dapat berjalan dengan lancar apabila hasil produksi

dapat terjual. Kepuasan konsumen merupakan faktor penting dalam

menentukan berhasil tidaknya pemasaran suatu produk. Para

pengusaha kerajinan bambu menerapkan pemasaran ini, yaitu

kepuasan konsumen yang lebih diutamakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh, maka dalam bab ini akan disajikan analisis

data. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu akan disajikan deskripsi data dengan

menggunakan distribusi frekuensi. Untuk menganalisis adanya hubungan positif

antara modal usaha dengan tingkat pendapatan dan hubungan negatif antara kesulitan

pemasaran dengan tingkat pendapatan pengusaha kerajinan bambu, digunakan

metode-metode statistik dan dibantu dengan program SPSS.

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi oleh para

pengusaha industri kerajinan bambu yang beralokasi di Dusun Brajan,

Sendangagung, Minggir, Sleman. Responden yang diteliti berjumlah 35 orang

pengusaha. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari 2 bagian, pertama berisi tentang

identitas responden yang menyatakan juga berapa besarnya modal dan

penjualannya, bagian kedua berisi tentang pemasaran. Deskripsi pada bab ini akan

dibahas mengenai modal usaha, tingkat pendapatan dan pemasaran.

1. Modal Usaha

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat disajikan

deskripsi modal usaha sebagai berikut:

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Tabel V.1

Deskripsi Modal Usaha

Pengusaha Kerajinan Bambu di Brajan, Minggir

Juli 2007

No Modal Usaha Frekuensi Frekuensi Kriteria

Relatif

1 Rp 20.100.000-Rp 29.999.999 1 2,857% Tinggi

2 Rp 10.200.000-Rp 20.099.999 4 11,428% Sedang

3 Rp 300.000-Rp 10.199.999 30 85,714% Rendah

Jumlah 35 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengusaha yang mempunyai

kelas interval modal usaha antara Rp 20.100.000-Rp 29.999.999 ada 1 orang

atau sebesar 2,857%, antara Rp 10.200.000-Rp 20.099.999 ada 4 orang atau

sebesar 11,428% dan antara Rp 300.000-Rp 10.199.999 ada 30 orang atau

sebesar 85,714%. Jadi berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai modal

usaha yang terbanyak antara Rp 300.000-Rp 10.199.999 ada 30 orang atau

sebesar 85,714% termasuk kriteria rendah.

2. Tingkat Pendapatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat disajikan

deskripsi data tingkat pendapatan sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel V.2

Deskripsi Tingkat Pendapatan

Pengusaha Kerajinan Bambu di Brajan, Minggir

Juli 2007

No Pendapatan Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria

1 Rp 41.500. 000-Rp 61.999.999 1 2,857% Tinggi

2 Rp 21.000.000-Rp 41.499.999 3 8,571% Sedang

3 Rp 500.000-Rp 20.999.999 31 88,571% Rendah

Jumlah 35 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengusaha kerajinan bambu yang

mempunyai tingkat pendapatan Rp 41.500.000-Rp 61.999.999 ada 1 orang

atau 2,857%, antara Rp 21.000.000-Rp 41.499.999 ada 3 orang atau 8,571%

dan antara Rp 500.000-Rp 20.999.999 ada 31 orang atau 88,571%. Jadi

berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendapatan yang

terbanyak antara Rp 500.000-Rp 20.999.999 ada 31 orang atau sebesar

88,571% termasuk kriteria rendah.

3. Pemasaran

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner, dapat disajikan

deskripsi kesulitan pemasaran sebagai berikut:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel V.3

Deskripsi Kesulitan Pemasaran

Pengusaha Kerajinan Bambu Di Brajan, Minggir Juli 2007

No Skor kesulitan Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria

Pemasaran

1 57 – 73 13 37,142% Tinggi

2 41 – 56 11 31,429% Sedang

3 25 – 40 11 31,429% Rendah

Jumlah 35 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengusaha yang mempunyai

skor kesulitan pemasaran antara 57-73 ada 13 atau 37,142%, antara 41-56 ada

11 atau 31,429% dan antara 25-40 ada 11 atau 31,429%. Jadi berdasarkan

tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesulitan pemasaran yang tinggi

antara 57-73 ada 13 orang atau sebesar 37,142%.

B. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada

hubungan yang positif antara besarnya modal usaha dengan tingkat

pendapatan pengusaha, digunakan teknik korelasi Spearman Rank dengan

dibantu program SPSS. Dari hasil analisis data (lampiran 7), pada output
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

antara modal usaha dengan tingkat pendapatan diperoleh koefisien korelasi

+ 0,903. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi

( ρ ) yang diperoleh tersebut dikonsultasikan menggunakan interprestasi

(tabel III. 5) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu +0,903

terletak antara 0,80 – 1,000 dengan interprestasi atau tingkat hubungan

sangat kuat. Sehingga dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan yang sangat kuat dan positif antara besarnya modal usaha

dengan tingkat pendapatan pengusaha.

Untuk uji signifikansi berdasarkan pada probabilitas :

Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima dan sebaliknya jika probabilitas < 0,05,

Ho ditolak dan Hi diterima. Pengujiannya secara dua sisi. Berdasarkan hasil

perhitungan pada bagian output (kolom sig. (2-tailed), untuk korelasi

variabel modal usaha dengan tingkat pendapatan didapat nilai probabilitas

0,000. oleh karena nilai tersebut dibawah 0,05, maka Hi diterima atau ada

hubungan yang signifikan antara besarnya modal usaha dengan tingkat

pendapatan pengusaha.

2. Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada hubungan

yang negatif antara kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan

pengusaha, digunakan teknik korelasi Spearman Rank dengan dibantu

program SPSS. Dari hasil analisis data, pada output antara kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

pemasaran dengan tingkat pendapatan diperoleh koefisien korelasi -0,987

(lampiran 7). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi ( ρ ) yang diperoleh tersebut dikonsultasikan menggunakan

interprestasi (tabel III. 5) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu -

0,987 menunjukkan tanda negatif berarti korelasinya negatif. Sehingga dari

hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang negatif

antara kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan pengusaha.

Untuk uji signifikansi berdasarkan pada probabilitas :

Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima dan sebaliknya jika probabilitas < 0,05,

Ho ditolak dan Hi diterima. Pengujiannya secara dua sisi. Berdasarkan hasil

perhitungan pada bagian output (kolom sig. (2 tailed), untuk korelasi

kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan didapat angka probabilitas

0,000. Oleh karena nilai tersebut dibawah 0,05, maka Hi diterima atau ada

hubungan yang signifikan antara kesulitan pemasaran dengan tingkat

pendapatan pengusaha.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisa di atas untuk mengetahui adanya hubungan positif

antara besarnya modal usaha dengan tingkat pendapatan pengusaha dan untuk

mengetahui adanya hubungan yang negatif antara kesulitan pemasaran dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

tingkat pendapatan pengusaha maka di bawah ini akan diuraikan mengenai

pembahasannya:

1. Hubungan yang positif antara besarnya modal usaha dengan tingkat

pendapatan pengusaha.

Dari hasil analisa diketahui bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara modal usaha dengan tingkat pendapatan pengusaha. Hal ini

ditunjukkan dari koefisien korelasi ( ρ ) dengan SPSS sebesar 0,903 dan nilai

probabilitas sebesar 0,000. Berdasarkan pada deskripsi data dari hasil

penelitian yang telah diuraikan pada bab V, nilai modal usaha yang terbanyak

antara 300.000-10.199.999 ada 30 orang dari 35 total responden atau sebesar

85,714% termasuk kriteria bermodal rendah.

Peranan modal usaha pada suatu aktivitas industri sangat menentukan

maju tidaknya suatu usaha, karena dengan modal yang cukup maka pengusaha

dapat pengoperasikan kegiatan usahanya dan bisa meningkatkan hasil

produksi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Meningkatnya hasil

produksi mendorong pengusaha untuk meningkatkan volume penjualannya

juga, dengan volume penjualan yang semakin meningkat tentu akan

memperbesar tingkat pendapatan yang diperolah pengusaha.

Untuk itu para pengusaha kerajinan bambu yang sebagian bermodal

rendah perlu meningkatkan atau menambah modalnya. Para pengusaha bisa

mengajukan pinjaman ke koperasi atau mengajukan pinjaman ke bank.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

2. Hubungan yang negatif antara kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan

pengusaha.

Dari hasil analisa diketahui bahwa ada hubungan negatif antara

kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan pengusaha. Hal ini

ditunjukkan dari koefisien korelasi ( ρ ) pada variabel pemasaran dengan

SPSS sebesar -0,987 dan nilai probabilitas sebesar 0,000.

Dari hasil penelitian kepada para pengusaha kerajinan bambu di Dusun

Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman masih ada yang mengalami kesulitan

pemasaran yaitu ada 13 pengusaha dari 35 yang masuk kriteria tinggi atau

sebesar 37,142%.

Pemasaran merupakan kegiatan yang penting agar suatu usaha tetap

berdiri. Suatu usaha akan sulit untuk berkembang manakala perusahaan

tersebut masih mengalami kesulitan-kesulitan dalam memasarkan produknya.

Apabila pengusaha industri kecil belum mampu mengatasi kesulitan-kesulitan

pemasaran diduga produknya sulit menerobos pasar dan akibat selanjutnya

produktivitas industri menurun yang berarti juga pendapatan menurun atau

rendah.

Hal-hal yang perlu dilakukan oleh para pengusaha kerajinan bambu ini

dalam bidang pemasaran:

1. Perlu lebih banyak belajar tentang kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah

dilakukan oleh pengusaha lain yang lebih sukses.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

2. Mengembangkan marketing mix. Pengembangan marketing mix ini

mencakup keputusan tentang produk, harga, promosi dan distribusi.

a. Keputusan tentang produk, pengusaha harus memperhatikan tentang

bentuk fisik (desain) yang bagaimana agar menarik konsumen dan

selalu berusaha mencari jalan bagaimana caranya dapat menghasilkan

produk yang lebih baik lagi.

b. Keputusan tentang harga, pengusaha harus menetapkan harga yang

dapat dijangkau oleh konsumen tetapi produksen tidak mengalami

kerugian bahkan mendapat keuntungan, dengan jalan menekan biaya

produksinya.

c. Agar masyarakat atau konsumen tahu tentang produk yang dihasilkan

perusahaan dan berniat untuk membelinya, perlu upaya untuk

mempromosikannya. Misalnya dengan membuat brosur dan membuat

iklan lewat radio atau surat kabar.

d. Setelah konsumen mengetahui suatu produk dan berkeinginan

menjadikan produk tersebut sebagai pemenuh kebutuhannya maka

produksen perlu mendistribusikan produk agar konsumen lebih mudah

dan dekat untuk menjangkaunya. Misalnya sebagian produknya dijual

ke toko-toko dan menyediakan jasa untuk mengantar produk pesanan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab V

maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara besarnya modal usaha

dengan tingkat pendapatan pengusaha. Hal ini ditunjukkan dengan

koefisien korelasi Spearman Rank sebesar 0,903. Hubungan tersebut nyata

atau signifikan kerana diperkuat dengan uji signifikan hasil yang

menunjukkan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 jadi Hi diterima.

2. Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara kesulitan pemasaran

dengan tingkat pendapatan pengusaha. Hal ini ditunjukkan dengan

koefisien korelasi Spearman Rank, sebesar -0,987. Hubungan tersebut

nyata atau signifikan karena diperkuat dengan uji signifikan hasil yang

menunjukkan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 jadi Hi diterima.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis merasakan masih banyak

menemui hambatan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi

antara lain, adanya keterbatasan waktu dan hambatan dalam pengumpulan data

yang diperlukan. Keterbatasan dan hambatan itu antara lain:

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

1. Dalam penelitian ini hanya dibatasi modal usaha dan kesulitan pemasaran,

padahal faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha kerajinan

bambu ada bermacam-macam antara lain: bahan baku, tenaga kerja dan lain-

lain. Faktor-faktor tersebut tidak diteliti dan diperhatikan, sehingga

penelitian ini masih kurang kecermatannya dibandingkan kalau seluruh

faktor diteliti.

2. Peneliti tidak dapat melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden.

Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak jujur, maka hasil

penelitian ini tentu tidak berlaku secara mutlak.

3. Kuesioner yang dibuat oleh peneliti masih kurang efektif karena mengulang

pertanyaan butir sebelumnya yang bersifat positif dengan pertanyaan yang

bersifat negatif.

C. Saran

Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan serta

berdasarkan hasil pengamatan dan kondisi pengusaha kerajinan bambu di Dusun

Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman, maka peneliti mengajukan beberapa

saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengusaha

kerajinan bambu dalam mengambil keputusan guna memajukan dan

mengembangkan usahanya. Saran yang peneliti kemukakan yaitu:

1. Berdasarkan analisa yang penulis lakukan yaitu bahwa ada hubungan yang

positif antara besarnya modal usaha dengan tingkat pendapatan pengusaha.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Untuk meningkatkan modal usaha para pengusaha sebagian besar mereka

berusaha sendiri, dengan cara mengeluarkan tabungan sendiri bila mereka

tidak dapat memenuhi kebutuhannya mereka lebih percaya pada teman atau

keluarganya untuk membantu kekurangannya, saran saya sebaiknya para

pengusaha kerajinan bambu bila kekurangan dalam memenuhi kebutuhannya

maka sebaiknya mereka pinjam ke bank atau ke koperasi desa agar koperasi

yang ada di desa merekapun tetap sehat dan berkembang. Pengusaha yang

mempunyai modal yang cukup besar akan dapat mengelola usahanya dengan

leluasa dan bisa meningkatkan hasil produksinya jadi diharapkan volume

penjualannya meningkat sehingga meningkat pula pendapatannya.

2. Berdasarkan analisa yang penulis lakukan bahwa ada hubungan yang negatif

antara kesulitan pemasaran dengan tingkat pendapatan. Untuk mengurangi

kesulitan pemasaran maka sebaiknya para pengusaha lebih banyak belajar

tentang kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha lain

yang sudah sukses dan pengusaha juga harus lebih aktif meningkatkan

kegiatan pemasaran secara efisien dan efektif serta mengembangkan

marketing mix.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Anwari, Achmad. (1980). Pedoman Mengatasi Kegagalan Perusahaan Kecil.


Jakarta: Balai Aksara.

Arikunto Suharsimi. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT. Bina Aksara.

BPS. (2003). Profil Usaha Kecil dan Menengah Tidak Berbadan Hukum Indonesia
Tahun 2003. Jakarta-Indonesia. Badan Pusat Statistik.

Bisnis Indonesia, 20 Maret 2007

Business New, 9 Desember 1994.

Daidumi Darmawan. (1984). Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Depdikbud.

………………………(1994). Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa. Depdikbud.

Dajan Anto (2000). Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta: Pustaka LP3ES

Darmini. (2004). Hubungan antara modal dan Curahan Jam Kerja dengan
Pendapatan Pedagang Kaki Lima Ditinjau dari jenis Barang yang
Diperdagangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Dhesi Anastasia. (2005). Hubungan antara Kredit, Jiwa Kewirausahaan, dan


Kemampuan Memasarkan Produk dengan Perkembangan Industri Kecil.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Gilarso, T. (1985). Dunia Ekonomi Kita. Yogyakarta: Kanisiaus.

Hadi Sutrisno. (2000). Analis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kedaulat Rakyat, 7 Maret 2007.

Kotler Philip. (1985). Dasar-dasar Pemasaran. (Penterjemah: Wilhelmus W.


Bokowaton). Jakarta: CV. Intermedia.

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

LPPM. (1992). Laporan Profil Industri Kecil Di Daerah Isrimewa Yogyakarta.


Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Riyanto Bambang. (1988). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:


BPFE.

Santoso Singgih. (2005). Menguasai Statistik Di Era Informasi dengan SPSS 12.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Setya Dewanta, Awan, dkk. (1995). Kemiskinan dan Kesenjangan Di Indonesia.


Yogyakarta: Aditnya Media.

Soediyono. (2006). Ekonomi Makro Pengantar Analisis Pendapatan Nasional.


Yogyakarta: Liberty.

Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

………… (2001). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Swastha, Basu, DH, Drs, MBA. (1984). Azas-azas Marketing Mix. Yogyakarta:
Liberty

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Depdikbud.

Yusuf Haryono. (1996). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Permohonan Penelitian………………………………….. 57

2. Lembar Kuesioner........................................................................... 58

3. Data Input Uji Validitas dan Reliabel............................................. 62

4. Output Uji Validitas dan Reliabel................................................... 63

5. Lembar Keterangan Telah Melakukan Penelitian.......................... 68

6. Data Input Uji Hipotesis................................................................. 69

7. Output Uji Hipotesis...................................................................... 72

8. Deskripsi Modal Usaha ............................................................... 73

9. Deskripsi Tingkat Pendapatan...................................................... 74

10. Deskripsi Kesulitan pemasaran.................................................... 75

11. Tabel R......................................................................................... 76

12. Gambar Produk Kerajinan Bambu.............................................. 77

13. Surat Ijin Penelitian.................................................................... 81


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

LAMPIRAN 1
Yogyakarta, Mei 2007

Kepada:
Yth. Pengusaha Kerajinan Bambu
Di tempat

Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi
Pendidikan Akuntansi. Tujuan saya mengadakan wawancara dan menyebar kuesioner
kepada Bapak/Ibu adalah dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun judul skripsi saya adalah “Hubungan antara Besarnya Modal Usaha dan
Kesulitan Pemasaran dengan Tingkat Pendapatan Pengusaha”.
Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk kalangan sendiri dan saya menjamin
kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya mohon Bapak/Ibu/Saudara bersedia untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan ini sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara dalam membantu penelitian
ini saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya,

Muntari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden

Nama Responden :

Umur :

Pendidikan :

Nama Usaha Kerajinan Bambu :

Besarnya Modal :

Penjualan rata-rata per bulan :

B. Pemasaran

Petunjuk: Bapak/Ibu dimohon menjawab setiap pertanyaan di bawah ini dengan

memberikan tanda V pada alternatif jawaban yang anda pilih!

Alternatif jawaban SL: Selalu, KD: Kadang-kadang, dan TP: Tidak Pernah.

No Pertanyaan SL KD TP

1 Selama ini apakah bapak/ibu melakukan perbaikan-

perbaikan terhadap produk yang anda hasilkan.?

2 Apakah bapak/ibu dan tenaga kerja anda pernah

mandapat pelatihan ketrampilan?

3 Apakah jumlah jenis produk yang bapak/ibu hasilkan

selama 1 bulan selalu bisa melebihi 10 buah jenis produk?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

4 Apakah bapak/ibu selalu melayani pembeli dengan sikap

ramah dan sopan?

5 Apakah bapak/ibu selalu menanggapi dengan ramah dan

sopan jika ada pembeli yang mengeluhkan produk anda?

6 Apakah bapak/ibu selalu berproduksi walaupun belum

ada pesanan?

7 Apakah bapak/ibu tidak berproduksi jika belum ada

pesanan?

8 Apakah bapak/ibu selalu menentukan harga jual produk

lebih rendah dari pesaing (pengusaha lain)?

9 Dalam menentukan harga jual produk apakah bapak/ibu

selalu menghitung dulu biaya-biaya yang sudah keluar?

10 Apakah pembeli lokal bersedia membeli produk

bapak/ibu dengan harga yang sama di pasaran?

11 Apakah jangkauan pemasaran hasil kerajinan bapak/ibu

selalu sampai ke pasar nasional atau bahkan sampai

keluar negeri?

12 Apakah bapak/ibu menjual hasil kerajinan sampai ke

toko-toko?

13 Apakah bapak/ibu tidak menjual hasil kerajinan sampai

ke toko-toko?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

14 Apakah bapak/ibu juga membuat pengumuman di surat

kabar dan radio tentang produk kerajinan anda?

15 Apakah bapak/ibu pernah mengikuti kegiatan

pameran/bazaar?

16 Apakah rata-rata penjualan bapak/ibu setiap bulannya

bertambah?

17 Apakah bapak/ibu selalu menggunakan sepeda motor atau

bahkan mobil untuk membeli bahan baku?

18 Apakah bapak/ibu menggunakan sepeda motor atau

bahkan mobil untuk pengiriman dan penjulan hasil

produksi anda?

19 Apakah bapak/ibu selalu menempatkan persediaan bahan

baku di tempat khusus?

20 Apakah bapak/ibu juga meletakkan hasil kerajinan di

tempat khusus?

21 Apakah bapak/ibu selalu menata rapi hasil kerajinan

anda?

22 Apakah bapak/ibu tidak menata rapi hasil kerajinan

anda?

23 Apakah saluran distribusi bapak/ibu selalu lewat

pedagang besar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

24 Apakah bapak/ibu tidak menjual hasil produksinya pada

konsumen secara langsung?

25 Apakah saluran distribusi yang bapak/ibu gunakan selalu

lancar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

LAMPIRAN 3
DATA INPUT UJI VALIDITAS

Kesulitan Pemasaran
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2

2 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2

4 2 2 1 1 2 1 3 1 2 3 2 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1

5 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2

6 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 1 2

7 3 1 1 3 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 1

8 1 1 1 3 1 3 3 1 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 2 1

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3

10 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3

11 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2

12 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2

13 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 1 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3

14 2 2 3 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3

15 1 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3

16 2 3 3 3 2 3 1 3 2 1 3 2 1 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 2 1

17 2 2 3 3 2 3 1 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3

18 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 2 3

19 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3

21 1 2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 1 3 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1

22 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1

23 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3

24 3 3 1 1 3 1 1 1 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3

25 2 2 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1

26 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 1 3 1 3 3 1 3 1 2 3 2 3 1 3

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2

28 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3

29 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 3 1 1 1 3 1 2 2 2 1 3

30 1 1 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 3 3 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

LAMPIRAN 4

Reliability
Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.


The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based
on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing
values.

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 93,8
Excluded
2 6,3
(a)
Total 32 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,925 ,920 25

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


item1 2,13 ,860 30
item2 1,83 ,648 30
item3 1,97 ,850 30
item4 2,20 ,847 30
item5 1,83 ,648 30
item6 2,20 ,847 30
item7 2,27 ,828 30
item8 1,60 ,724 30
item9 1,83 ,648 30
item10 2,27 ,828 30
item11 2,20 ,714 30
item12 1,70 ,837 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

item13 2,00 ,910 30


item14 1,60 ,724 30
item15 1,60 ,621 30
item16 2,13 ,730 30
item17 2,10 ,885 30
item18 2,00 ,788 30
item19 1,80 ,887 30
item20 2,03 ,964 30
item21 2,20 ,847 30
item22 2,30 ,877 30
item23 2,20 ,847 30
item24 2,13 ,730 30
item25 1,97 ,850 30

Inter-Item Correlation Matrix

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7


item1 1,000 ,536 ,289 ,151 ,536 ,151 ,239
item2 ,536 1,000 ,428 ,189 1,000 ,189 ,150
item3 ,289 ,428 1,000 ,249 ,428 ,249 -,085
item4 ,151 ,189 ,249 1,000 ,189 1,000 ,462
item5 ,536 1,000 ,428 ,189 1,000 ,189 ,150
item6 ,151 ,189 ,249 1,000 ,189 1,000 ,462
item7 ,239 ,150 -,085 ,462 ,150 ,462 1,000
item8 ,365 ,368 ,426 ,304 ,368 ,304 ,127
item9 ,536 1,000 ,428 ,189 1,000 ,189 ,150
item10 ,239 ,150 -,085 ,462 ,150 ,462 1,000
item11 ,404 ,447 ,636 ,160 ,447 ,160 -,035
item12 ,584 ,223 ,179 -,010 ,223 -,010 -,080
item13 ,264 ,293 ,178 ,045 ,293 ,045 ,092
item14 ,365 ,368 ,426 ,304 ,368 ,304 ,127
item15 ,490 ,600 ,692 ,288 ,600 ,288 -,121
item16 ,410 ,340 ,452 ,290 ,340 ,290 ,281
item17 ,299 ,692 ,555 ,202 ,692 ,202 ,104
item18 ,458 ,608 ,669 ,052 ,608 ,052 ,159
item19 ,353 ,240 ,174 ,009 ,240 ,009 ,310
item20 ,535 ,396 ,254 ,160 ,396 ,160 ,248
item21 ,199 ,314 ,297 ,279 ,314 ,279 ,167
item22 ,311 ,273 ,060 ,056 ,273 ,056 ,314
item23 ,199 ,314 ,297 ,279 ,314 ,279 ,167
item24 ,410 ,340 ,452 ,290 ,340 ,290 ,281
item25 ,289 ,428 1,000 ,249 ,428 ,249 -,085
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14


,365 ,536 ,239 ,404 ,584 ,264 ,365
,368 1,000 ,150 ,447 ,223 ,293 ,368
,426 ,428 -,085 ,636 ,179 ,178 ,426
,304 ,189 ,462 ,160 -,010 ,045 ,304
,368 1,000 ,150 ,447 ,223 ,293 ,368
,304 ,189 ,462 ,160 -,010 ,045 ,304
,127 ,150 1,000 -,035 -,080 ,092 ,127
1,000 ,368 ,127 ,427 ,137 ,052 1,000
,368 1,000 ,150 ,447 ,223 ,293 ,368
,127 ,150 1,000 -,035 -,080 ,092 ,127
,427 ,447 -,035 1,000 ,392 ,478 ,427
,137 ,223 -,080 ,392 1,000 ,544 ,137
,052 ,293 ,092 ,478 ,544 1,000 ,052
1,000 ,368 ,127 ,427 ,137 ,052 1,000
,552 ,600 -,121 ,497 ,358 ,183 ,552
-,026 ,340 ,281 ,410 ,237 ,260 -,026
,226 ,692 ,104 ,567 ,135 ,386 ,226
,242 ,608 ,159 ,551 ,262 ,241 ,242
,193 ,240 ,310 ,229 ,195 ,043 ,193
,366 ,396 ,248 ,340 ,355 ,079 ,366
,304 ,314 ,167 ,388 ,088 ,179 ,304
,141 ,273 ,314 ,231 ,080 ,303 ,141
,304 ,314 ,167 ,388 ,088 ,179 ,304
-,026 ,340 ,281 ,410 ,237 ,260 -,026
,426 ,428 -,085 ,636 ,179 ,178 ,426

item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21


,490 ,410 ,299 ,458 ,353 ,535 ,199
,600 ,340 ,692 ,608 ,240 ,396 ,314
,692 ,452 ,555 ,669 ,174 ,254 ,297
,288 ,290 ,202 ,052 ,009 ,160 ,279
,600 ,340 ,692 ,608 ,240 ,396 ,314
,288 ,290 ,202 ,052 ,009 ,160 ,279
-,121 ,281 ,104 ,159 ,310 ,248 ,167
,552 -,026 ,226 ,242 ,193 ,366 ,304
,600 ,340 ,692 ,608 ,240 ,396 ,314
-,121 ,281 ,104 ,159 ,310 ,248 ,167
,497 ,410 ,567 ,551 ,229 ,340 ,388
,358 ,237 ,135 ,262 ,195 ,355 ,088
,183 ,260 ,386 ,241 ,043 ,079 ,179
,552 -,026 ,226 ,242 ,193 ,366 ,304
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

1,000 ,350 ,577 ,563 ,163 ,426 ,419


,350 1,000 ,512 ,599 ,043 ,140 ,067
,577 ,512 1,000 ,742 ,070 ,279 ,202
,563 ,599 ,742 1,000 ,395 ,454 ,413
,163 ,043 ,070 ,395 1,000 ,734 ,652
,426 ,140 ,279 ,454 ,734 1,000 ,667
,419 ,067 ,202 ,413 ,652 ,667 1,000
,165 ,043 ,182 ,299 ,656 ,559 ,752
,419 ,067 ,202 ,413 ,652 ,667 1,000
,350 1,000 ,512 ,599 ,043 ,140 ,067
,692 ,452 ,555 ,669 ,174 ,254 ,297

item22 item23 item24 item25


,311 ,199 ,410 ,289
,273 ,314 ,340 ,428
,060 ,297 ,452 1,000
,056 ,279 ,290 ,249
,273 ,314 ,340 ,428
,056 ,279 ,290 ,249
,314 ,167 ,281 -,085
,141 ,304 -,026 ,426
,273 ,314 ,340 ,428
,314 ,167 ,281 -,085
,231 ,388 ,410 ,636
,080 ,088 ,237 ,179
,303 ,179 ,260 ,178
,141 ,304 -,026 ,426
,165 ,419 ,350 ,692
,043 ,067 1,000 ,452
,182 ,202 ,512 ,555
,299 ,413 ,599 ,669
,656 ,652 ,043 ,174
,559 ,667 ,140 ,254
,752 1,000 ,067 ,297
1,000 ,752 ,043 ,060
,752 1,000 ,067 ,297
,043 ,067 1,000 ,452
,060 ,297 ,452 1,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
item1 47,97 121,620 ,607 . ,912
item2 48,27 123,513 ,661 . ,981
item3 48,13 121,844 ,607 . ,916
item4 47,90 125,334 ,451 . ,953
item5 48,27 123,513 ,572 . ,911
item6 47,90 125,334 ,413 . ,915
item7 47,83 126,971 ,434 . ,913
item8 48,50 125,362 ,493 . ,914
item9 48,27 123,513 ,591 . ,909
item10 47,83 126,971 ,334 . ,917
item11 47,90 123,197 ,642 . ,911

item12 48,40 127,007 ,328 . ,917


item13 48,10 125,955 ,348 . ,917
item14 48,50 125,362 ,493 . ,914
item15 48,50 124,121 ,677 . ,911
item16 47,97 125,137 ,523 . ,934
item17 48,00 121,103 ,616 . ,911
item18 48,10 120,852 ,717 . ,910
item19 48,30 123,941 ,464 . ,914
item20 48,07 119,789 ,624 . ,911
item21 47,90 122,024 ,596 . ,912
item22 47,80 124,028 ,465 . ,914
item23 47,90 122,024 ,596 . ,912
item24 47,97 125,137 ,503 . ,914
item25 48,13 121,844 ,603 . ,912

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


50,10 133,886 11,571 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

LAMPIRAN 6
DATA INPUT UJI HIPOTESIS

Variabel
Variabel Modal
No Variabel Pendapatan Kesulitan
Usaha
Pemasaran
1 24.000.000 18.000.000 25
2 21.500.000 13.000.000 26
3 18.000.000 12.000.000 26
4 3.000.000 1.500.000 43
5 10.000.000 5.000.000 42
6 62.000.000 30.000.000 25
7 2.500.000 1.500.000 41
8 2.500.000 1.500.000 55
9 1.000.000 500.000 58
10 8.000.000 400.000 53
11 16.000.000 1.200.000 27
12 16.000.000 1.000.000 28
13 13.000.000 7.000.000 27
14 9.000.000 5.000.000 55
15 14.000.000 9.000.000 41
16 8.000.000 6.000.000 56
17 10.000.000 7.000.000 29
18 15.000.000 8.000.000 29
19 2.200.000 1.500.000 44
20 2.000.000 1.500.000 46
21 2.400.000 1.500.000 43
22 21.000.000 12.500.000 26
23 500.000 300.000 73
24 600.000 300.000 65
25 1.100.000 400.000 52
26 900.000 400.000 57
27 600.000 300.000 64
28 900.000 300.000 62
29 600.000 300.000 67
30 600.000 300.000 66
31 12.000.000 6.000.000 27
32 500.000 300.000 67
33 800.000 300.000 63
34 500.000 300.000 71
35 700.000 300.000 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

DATA INPUT UJI HIPOTESIS YANG SUDAH DIPERINGKAT URUT

No Modal Peringkat No Kesulitan Peringkat No Pendapatan Peringkat


Usaha Pemasaran
1 300.000 5.5 1 25 1.5 1 500.000 2
2 300.000 5.5 2 25 1.5 2 500.000 2
3 300.000 5.5 3 26 4 3 500.000 2
4 300.000 5.5 4 26 4 4 600.000 5.5
5 300.000 5.5 5 26 4 5 600.000 5.5
6 300.000 5.5 6 27 7 6 600.000 5.5
7 300.000 5.5 7 27 7 7 600.000 5.5
8 300.000 5.5 8 27 7 8 700.000 8
9 300.000 5.5 9 28 9 9 800.000 9
10 300.000 5.5 10 29 10.5 10 900.000 10.5
11 400.000 12 11 29 10.5 11 900.000 10.5
12 400.000 12 12 41 12.5 12 1.000.000 12
13 400.000 12 13 41 12.5 13 1.100.000 13
14 500.000 14 14 42 14 14 2.200.000 14
15 1.000.000 15 15 43 15.5 15 2.400.000 15
16 1.200.000 16 16 43 15.5 16 2.500.000 16
17 1.500.000 19.5 17 44 17 17 2.500.000 17.5
18 1.500.000 19.5 18 46 18 18 3.000.000 17.5
19 1.500.000 19.5 19 52 19 19 8.000.000 19
20 1.500.000 19.5 20 53 20 20 8.000.000 20.5
21 1.500.000 19.5 21 55 21.5 21 8.000.000 20.5
22 1.500.000 19.5 22 55 21.5 22 9.000.000 22
23 5.000.000 23.5 23 56 23 23 10.000.000 23.5
24 5.000.000 23.5 24 57 24 24 10.000.000 23.5
25 6.000.000 25.5 25 58 25 25 12.000.000 24
26 6.000.000 25.5 26 62 26 26 13.000.000 25
27 7.000.000 27.5 27 63 27.5 27 14.000.000 26
28 7.000.000 27.5 28 63 27.5 28 15.000.000 27
29 8.000.000 29 29 64 29 29 16.000.000 28.5
30 9.000.000 30 30 65 30 30 16.000.000 28.5
31 12.000.000 31 31 66 31 31 18.000.000 31.5
32 12.500.000 32 32 67 32.5 32 18.000.000 31.5
33 13.000.000 33 33 67 32.5 33 21.500.000 33
34 18.000.000 34 34 71 34 34 24.000.000 34
35 30.000.000 35 35 73 35 35 62.000.000 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

DATA INPUT UJI HIPOTESIS YANG SUDAH DIPERINGKAT ACAK

No Modal Peringkat No Kesulitan Peringkat No Pendapatan Peringkat


Usaha Pemasaran
1 18.000.000 34 1 25 1.5 1 24.000.000 34
2 13.000.000 33 2 26 1.5 2 21.500.000 33
3 12.000.000 31 3 26 4 3 18.000.000 31.5
4 1.500.000 19.5 4 43 4 4 3.000.000 19
5 5.000.000 23.5 5 42 4 5 10.000.000 23.5
6 30.000.000 35 6 25 7 6 62.000.000 35
7 1.500.000 19.5 7 41 7 7 2.500.000 17.5
8 1.500.000 19.5 8 55 7 8 2.500.000 17.5
9 500.000 14 9 58 9 9 1.000.000 12
10 400.000 12 10 53 10.5 10 8.000.000 20.5
11 1.200.000 16 11 27 10.5 11 16.000.000 28.5
12 1.000.000 15 12 28 12.5 12 16.000.000 28.5
13 7.000.000 27.5 13 27 12.5 13 13.000.000 25
14 5.000.000 23.5 14 55 14 14 9.000.000 22
15 9.000.000 30 15 41 15.5 15 14.000.000 26
16 6.000.000 25.5 16 56 15.5 16 8.000.000 20.5
17 7.000.000 27.5 17 29 17 17 10.000.000 23.5
18 8.000.000 29 18 29 18 18 15.000.000 27
19 1.500.000 19.5 19 44 19 19 2.200.000 15
20 1.500.000 19.5 20 46 20 20 2.000.000 14
21 1.500.000 19.5 21 43 21.5 21 2.400.000 16
22 12.500.000 32 22 26 21.5 22 21.000.000 31.5
23 300.000 5.5 23 73 23 23 500.000 2
24 300.000 5.5 24 65 24 24 600.000 5.5
25 400.000 12 25 52 25 25 1.100.000 13
26 400.000 12 26 57 26 26 900.000 10.5
27 300.000 5.5 27 64 27.5 27 600.000 5.5
28 300.000 5.5 28 62 27.5 28 900.000 10.5
29 300.000 5.5 29 67 29 29 600.000 5.5
30 300.000 5.5 30 66 30 30 600.000 5.5
31 6.000.000 25.5 31 27 31 31 12.000.000 24
32 300.000 5.5 32 67 32.5 32 500.000 2
33 300.000 5.5 33 63 32.5 33 800.000 9
34 300.000 5.5 34 71 34 34 500.000 2
35 300.000 5.5 35 63 35 35 700.000 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

LAMPIRAN 7

Nonparametric Correlations

Correlations

Pendapatan Modal Usaha Kesulitan


Pemasaran
Spearman Pendapatan Correlation 1,000 ,903 -,987
's rho Coefficient
Sig. (2-tailed) , ,000 ,000
N 35 35 35
Modal Usaha Correlation ,903 1,000 -,913
Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 , ,000
N 35 35 35
Kesulitan Correlation -,987 -,913 1,000
Pemasaran Coefficient
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,
N 35 35 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

LAMPIRAN 8

Untuk menentukan penilaian kelas-kelas dalam data deskripsi variabel modal

usaha, tingkat pendapatan dan pemasaran (Anton dajan, 1983: 85).

Untuk menentukan interval digunakan rumus:

r
i=
k

Keterangan:

i = Besarnya interval kelas

r = Range

k = Jumlah interval kelas

1. Variabel Modal Usaha

Dari data responden diperoleh modal usaha tertinggi Rp 30.000.000 dan

modal usaha terendah Rp 300.000.

30.000.000 − 300.000
Maka, i = = 9.900.000
3

Rp 30.000.000-9.900.000 = 20.100.000

Rp 20.100.000-9.900.000 = 10.200.000

Rp 10.200.000-9.900.000 = 300.000

Golongan Tingkat Modal

1. Tinggi 20.100.000-29.999.999

2. Sedang 10.200.000-20.099.999

3. Rendah 300.000-10.199.999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

LAMPIRAN 9

2. Variabel Tingkat Pendapatan

Dari data responden diperoleh pendapatan tertinggi Rp 62.000.000 dan

terendah Rp 500.000

62.000.000 − 500.000
Maka, i = = 20.500.000
3

Rp 62.000.000-20.500.000 = 41.500.000

Rp 41.500.000-20.500.000 = 21.000.000

Rp 21.000.000-20.500.000 = 500.000

Golongan Tingkat Pendapatan

1. Tinggi 41.500.000-61.999.999

2. Sedang 21.000.000-41.499.999

3. Rendah 500.000-20.999.999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

LAMPIRAN 10

3. Variabel Kesulitan Pemasaran

Dari data responden diperoleh skor kesulitan pemasaran tertinggi 73 dan skor

terendah 25.

73 − 25
Maka, = 16
3

Skor 73 – 16 = 57

Skor 57 – 16 = 41

Skor 41 – 16 = 25

Golongan Tingkat Skor Kesulitan Pemasaran

1. Tinggi 57 – 73

2. Sedang 41 – 56

3. Rendah 25 – 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

LAMPIRAN 11

Tabel r

1 tail 0,01 0,05 0,15 0,3


1 0,985 0,929 0,814 0,649
2 0,881 0,770 0,640 0,486
3 0,776 0,663 0,542 0,404
4 0,695 0,590 0,479 0,353
5 0,634 0,536 0,433 0,317
6 0,586 0,495 0,399 0,290
7 0,548 0,462 0,371 0,270
8 0,516 0,434 0,349 0,253
9 0,489 0,411 0,330 0,237
10 0,465 0,392 0,314 0,227
11 0,445 0,375 0,300 0,216
12 0,427 0,360 0,288 0,207
13 0,411 0,346 0,277 0,199
14 0,397 0,334 0,267 0,192
15 0,384 0,323 0,258 0,186
16 0,373 0,310 0,250 0,180
17 0,362 0,305 0,243 0,175
18 0,352 0,296 0,237 0,170
19 0,343 0,289 0,230 0,165
20 0,335 0,282 0,225 0,161
21 0,327 0,275 0,219 0,157
22 0,320 0,269 0,214 0,154
23 0,313 0,263 0,210 0,150
24 0,307 0,258 0,206 0,147
25 0,301 0,253 0,201 0,144
26 0,295 0,248 0,198 0,141
27 0,290 0,244 0,194 0,139
28 0,285 0,239 0,191 0,136
29 0,280 0,235 0,187 0,134
30 0,275 0,231 0,184 0,132
31 0,271 0,228 0,177 0,130
32 0,268 0,225 0,170 0,128
33 0,264 0,222 0,163 0,127
34 0,261 0,219 0,156 0,125
35 0,257 0,216 0,149 0,123
36 0,253 0,213 0,142 0,121
37 0,250 0,210 0,135 0,119
38 0,246 0,207 0,128 0,118
39 0,243 0,204 0,121 0,116
40 0,239 0,201 0,114 0,114
41 0,237 0,199 0,113 0,113
42 0,235 0,197 0,112 0,112
43 0,233 0,196 0,111 0,111
44 0,230 0,194 0,110 0,110
45 0,228 0,192 0,109 0,109
46 0,226 0,190 0,108 0,108
47 0,224 0,188 0,107 0,107
48 0,222 0,187 0,106 0,106
49 0,220 0,185 0,105 0,105
50 0,218 0,183 0,104 0,104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Lampiran 12

Gambar 1.1 Tempat Tisu

Gambar 1.2 Nampan

Gambar 1.3 Besek Besar di Lukis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Gambar 2.1 Besek Besar

Gambar 2.2 Lampu

Gambar 2.3 Hiasan Dinding


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Gambar 3.1 Lampu Gantung

Gambar 3.2 Produk Tempat Tisu Setengah Jadi

Gambar 3.3 Besek Besar Berlukis


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Gambar 4.1 Lampu Gantung

Gambar 4.2 Tempat Koran

Gambar 4. 3 Bakul (Tempat Nasi)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

LAMPIRAN 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Anda mungkin juga menyukai