Anda di halaman 1dari 5

DOKUMENTASI

Mengisi labu bundar Tambahkan 2 mL Didestilasi sebelum


dengan 21 mL Sikloheksanol H2SO4 dan tambahkan 95oC
5 butir batu didih

Dicuci dengan 10 mL Dicuci dengan 10 mL air Dimasukkan kedalam


NaHCO3 dan dikeringkan corong pisah dan
buang lapisan bawah

Disaring
Pengujian Ketidakjenuhan
1. Dengan KMnO4

1 tetes Sikloheksena ditambahkan 1 mL KMnO4

2. Dengan H2SO4

1 tetes Sikloheksena ditambahkan 1 mL H2SO4


A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Botol semprot 1 buah
b. Erlenmeyer 100 mL 1 buah
c. Batang pengaduk 1 buah
d. Pipet tetes 2 buah
e. Tabung reaksi 3 buah
f. Gelas ukur 25 mL 1 buah
g. Gelas ukur 10 mL 1 buah
h. Corong biasa 1 buah
i. Spatula 1 buah
j. Labu destilasi 250 mL 1 buah
k. Pendidingin Liebig 1 buah
l. Corong pisah 500 mL 1 buah
m. Termometer 110o C 1 buah
n. Gelas kimia 250 mL 1 buah
o. Gelas kimia 500 mL 1 buah
p. Kaca Arloji 1 buah
q. Neraca Analitik 1 buah
r. Lap kasar 1 buah
s. Lap Halus 1 buah
2. Bahan
a. Sikloheksanol 21 mL (C6 H12)
b. Asam sulfat pekat 2 mL (H2SO4)
c. Larutan natrium bikarbonat (NaHCO3)
d. Larutan Kalium Permanaganat (KMnO4)
e. Air (H2O)
f. Aluminium foil
g. Kertas Saring
h. Batu didih
i. Tissue
B. PROSEDUR KERJA
1. Sebanyak 20 gram (21 ml) sikloheksanol dimasukkan ke dalam labu destilasi
200 ml
2. Sebanyak 2 mL asam sulfat pekat ditambahkan ke dalam labu destilasi
kemudian dikocok dengan baik.
3. Sebanyak 2-3 butir batu didih ditambahkan ke dalam labu distilasiLabu
destilasi dipasangkan pada pendidingin liebig untuk dilakukan proses destilasi
suhu penyulingan tidak melampaui 95°C. Destilasi dilanjutkan hingga residu
yang tertinggal hanya sedikit, residu mulai mengeluarkan asap putih.
4. Hasil destilasi dipindahkan ke dalam corong pisah, lalu kedua lapisan
dibiarkan memisah.
5. Lapisan bawah kemudian dikeluarkan dengan membuka kran pada corong
pisah.
6. Lapisan organik yang tertinggal dicuci di dalam corong pisah berturut-turut
dengan 10 ml air dan 10 ml larutan NaHCO 3 10% perlahan-lahan dan sekali
dengan air 10 ml.
7. Lapisan hidrokarbon dituangkan melalui mulut corong ke dalam labu
erlenmeyer yang kering, lalu ditambahkan 3-4 gram CaCl 2 kering Labu
erlenmeyer kemudian kemudian dikocok selama 2-3 menit, lalu dibiarkan
selama 15 menit sambil sesekali dikocok.
8. Hidrokarbon kering dituangkan ke dalam corong biasa yang dilengkapi
dengan kertas saring yang “ fluted ”
9. Untuk membuktikan bahwa zat yang didapat tersebut adalah sikloheksena,
maka dilakukan pengujian terhadap 1-2 tetes sikloheksena yang digunakan 1-2
ml bahan uji berikut: (a) Larutan KMnO4 1%(uji beyer) dan,(b) Asam sulfat
dingin

C. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan Sikloheksena
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 21 mL Sikloheksanol (tidak Larutan berwarna cokelat dan terasa
berwarna) + 2 mL asam sulfat . panas.
Larutan dikocok, ditambahkan 5
butir batu didih kemudian
campuran di destilasi suhu tidak Pada suhu 94o C destilat pertama
melampaui 95oC. keluar
Pada suhu 88oC destilat berhenti
menetes.
2. Hasil destilasi dimasukkan ke Terbentuk 2 lapisan :
dalam corong pisah, buang  Lapisan atas berwarna putih
lapisan bawah(air) kemudian cuci keruh (sikloheksena)
lapisan atas dengan 10 mL H20,  Lapisan bawah tidak berwarna
10 mL NaHCO2 dan 10 mL H20. (bening)
3. Sikloheksena + 2,5 gram CaCl2 Lapisan berwarna putih dan terdapat
dan dikocok selama 2 menit gumpalan putih.
kemudian didiamkan selama 15 Larutan berwarna bening dihasilkan.
menit dan disaring.

2. Uji Ketidakjenuhan
No Aktivitas Hasil Pengamatan
.
1. 1 tetes sikloheksena (bening) + Berwarna cokelat dan terdapat
1mL KMnO4 (ungu) endapan
2. 1 tetes Sikloheksena (bening) + 1 Terbentuk 3 lapisan yaitu, atas
mL H2SO4 (bening). (keruh), tengah (bening) dan bawah
(kuning).

Anda mungkin juga menyukai