1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan yaitu gelas kimia 250 ml sebanyak satu buah, gelas kimia 600 ml sebanyak satu buah, gelas kimia 1000 ml sebanyak satu buah, gelas ukur 10 ml sebanyak dua buah, gelas ukur 25 ml sebanyak satu buah, tabung reaksi besar sebanyak enam buah, tabung reaksi sedang sebanyak 20 buah, pembakar spritus sebanyak satu buah, kaki tiga sebanyak satu buah, kasa asbes sebanyak satu buah, botol semprot sebanyak satu buah, termometer 110oC sebanyak satu buah, batang pengaduk sebanyak satu buah, corong biasa sebanyak satu buah, rak tabung besar sebanyak satu buah, rak tabung sedang sebanyak dua buah, penjepit tabung sebanyak satu buah, pipet tetes sebanyak sepuluh buah, stopwatch sebanyak satu buah, lap kasar sebanyak satu buah, dan lap halus sebanyak satu buah. 2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan yaitu saliva, larutan asam asetat 0,1 M; 2 M (CH3COOH), aquades (H2O), pereaksi millon (HgNO3), pereaksi benedict (Cu2+), pereaksi molisch, larutan besi (III) klorida 0,1 M (FeCl3), larutan asam klorida pekat (HCl), larutan raksa (I) klorida 1 % (HgCl), larutan asam nitrat encer (HNO 3), larutan perak nitrat 0,5 M (AgNO3), larutan ammonium molibdat ((NH4)6Mo7O24), larutan barium klorida 5% (BaCl2), larutan ammonium oksalat 4 % ((NH4)2C2O4), larutan pati 1 % ((C6H12O6)n), es batu (H2O(s)), larutan iod 0,01 M; 0,1 M (I 2), larutan natrium klorida 0,1 M (NaCl), larutan-larutan buffer Ph 4, 7, 9, larutan raksa (II) klorida (HgCl2), larutan tollen (C6H5OH), kloroform (CHCl3), larutan fenol 2 % (C6H5OH), kertas saring biasa, tissue, label, dan korek api. B. Prosedur Kerja 1. Tes musin 5 ml saliva dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 2 tetes CH3COOH 0,1 M, kemudian disaring. Disiapkan 3 buah tabung reaksi lalu dimasukkan 1 ml filtrate kedalam tabung reaksi, untuk tabung reaksi I ditambahkan 5 tetes pereaksi millon, untuk tabung reaksi II ditambahkan 5 tetes pereaksi benedict, untuk tabung reaksi III ditambahkan 5 tetes pereaksi molisch. Selanjutnya diamati ketiga tabung reaksi tersebut. Gunakan pengontrol H2O masing-masing tabung untuk uji benedict, molisch, millon. 2. Tes tiosianat 5 ml saliva dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes FeCl3 dan 1 tetes HCl, dan ditambahkan 5 tetes HgCl 1 %, lalu diamati. Selanjutnya buat H 2O sebagai pengontrol lalu diamati. 3. Tes Penyusun Senyawa Anorganik Sakiva 15 ml saliva dimasukkan dalam gelas kimia, lalu ditambahkan beberapa tetes CH3COOH 2 M hingga keruh atau ada endapan, kemudian suspensi dipanaskan dan di saring, lalu filtrat yang ada di bagi kedalam 4 tabung reaksi sebanyak 3 ml, tabung 1 ditambahkan 3 tetes HNO 3 encer dan 5 tetes AgNO3. Pada tabung 2 ditambahkan 3 tetes HNO3 encer dan 1 ml (NH4)6Mo7O24 serta di panaskan. Pada tabung 3 ditambahkan 3 tetes HNO3 encer dan 1 ml BaCl 2 5%. Pada tabung 4 ditambahkan 3 tetes HNO3 encer dan 1 ml (NH4)2C2O4 4%. Perubahan yang terjadi pada tiap tabung diamati dengan teliti. 4. Tes pengaruh temperatur terhadap aktivasi pitiali 5 ml pati 1% di masukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang berbeda. Khusus tabung 1 didinginkan dalam air es, tabung 2 ditambahkan pada suhu kamar, dan tabung 3 dipanaskan hingga suhu 38 oC. Tabung 1,2 dan 3 ditambahkan 2 tetes saliva encer (1:9) dan tabung 4 ditambahkan 2 tetes saliva encer (1:9) yang telah dipanaskan sebelumnya. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan 2 tetes I2 0,01 M dan diamati perubahan yang terjadi setiap tabung. 5. Tes estimasi pitialin 10 pati 1% dimasukkan kedalam gelas kimia, kemudian ditambahkan 2 ml NaCl 0,1 M dan dipanaskan hingga suhu 38 OC. Disiapkan 8 yang telah diisi 3 ml air dan 3 tetes I 2 0,01 M, kemudian ditambahkan 1 ml saliva encer (1:9) ditambahkan larutan pati sebelumnya, selanjutnya 2 tetes campuran pati saliva ditambahkan pada setiap tabung reaksi. Dicatat waktu yang dibutuhkan untuk setiap tabung tidak menimbulkan perubahan warna. 6. Tes Penentuan pH yang cocok untuk kerja saliva Disiapkan 3 tabung reaksi kemudian 10 ml masing-masing larutan buffer dalam ph 4, 7 dan 9. Masing-masing di tambahkan 5 ml pati 1% dan 2 ml NaCl 0,1 N, kemudian ditambahkan lagi 2 ml saliva (1:9) encer pada masing-masing tabung reaksi, pada tabung reaksi 3 ditambahkan 4 tetes CH3COOH, dan ketiga tabung reaksi dipanaskan pada suhu 38oC, lalu 1 tetes I2 0,01 M ditambahkan kedalam 3 tabung reaksi tersebut. Hasilnya diamati dan dicatat. 7. Efek senyawa yang Menghambat atau Mengahancurkan Aktivitas Bakteri pada Amilase Saliva 2 ml saliva diencerkan dengan 8 ml H 2O dan diaduk hingga tidak ada lagi yang disisakan. 1 ml saliva enver (2:8) ditambahkan 5 tetes toluen dan didiamkan hingga 10 menit khuus tabung 1. Kemudian 1 ml saliva enver (2:8) ditambahkan 5 tetes fenol 2% dan didiamkan hingga 10 menit khuus tabung 2. Pada tabung 3 ditambahkan 1 ml saliva enver (2:8) ditambahkan 5 tetes HgCl2 dan didiamkan hingga 10 menit. Dan 1 ml saliva enver (2:8) ditambahkan 5 tetes CHCL 3 dan didiamkan hingga 10 menit khusus tabung 4. Dan 1 ml saliva enver (2:8) ditambahkan 5 tetes H2O dan didiamkan hingga 10 menit khusus tabung 5. Kelima tabung ditambahkan larutan pati 1% 5 ml, lalu kelima tabung dipanaskan diatas penangsas air (38oC) selama 15 menit. Lalu dibagi isinya menjadi dua bagian. Bagian atas tambahkan beberapa tetes larutan iod dan diamati perubahan yang terjadi. Dan bagian bawah ditambahkan pereaksi benedict lalu amati perubahan yang terjadi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Tes Musin
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 5 ml saliva + 2 tetes CH3COOH Larutan keruh a. 1 ml saliva + 2 tetes CH3COOH Larutan keruh + 5 tetes pereaksi millon b. 1 ml saliva + 2 tetes CH3COOH Larutan biru + 5 tetes pereaksi benedict c. 1 ml saliva + 2 tetes CH3COOH Larutan ungu + 5 tetes pereaksi mollisch 2. a. 5 ml H2O 2 tetes CH3COOH + Larutan tidak berwarna 5 tetes pereaksi millon b. 5 ml H2O + 2 tetes CH3COOH + Biru jernih 5 tetes pereaksi benedict c. 5 ml H2O + 2 tetes CH3COOH + Larutan coklat keruh 5 tetes pereaksi mollisch 2. Tes Tiosianat
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 5 ml saliva + 5 tetes FeCl3 0,1 M Larutan bening kekuningan (tidak menyatu) 2. Campuran + 1 tetes HCl pekat Larutan bening kekuningan (tidak menyatu) 3. Campuran + 5 tetes HgCl2 1 % Larutan keruh 4. Air sebagai kontrol Larutan tidak berwarna
3. Tes Penyusun Senyawa Anorganik Saliva
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 15 ml saliva + 3 tetes CH3COOH 2 Larutan keruh dan terdapat N + dipanaskan + disaring endapan kuning 2. a. 3 ml saliva + 3 tetes HNO3 Larutan keruh dan terdapat encer + 5 tetes AgNO3 endapan b. 3 ml saliva + 3 tetes HNO3 Larutan tidak berwarna encer + 1 ml (NH4)2Mo7O24 + dipanaskan c. 3 ml saliva + 3 tetes HNO3 Larutan tidak berwarna dan encer + 1 ml BaCl2 2 % terdapat endapan d. 3 ml saliva + 3 tetes HNO3 Larutan tidak berwarna encer + 1 ml (NH4)2C2O4 4 %
4. Tes Pengaruh Temperatur terhadap Aktifitas Ptyalin
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 5 ml pati 1 % (didinginkan) + 2 tetes Larutan tidak berwarna saliva encer + 2 tetes I2 0,01 M (setiap 5 menit) 2. 5 ml pati 1 % (suhu kamar) + 2 tetes Larutan tidak berwarna saliva encer + 2 tetes I2 0,01 M (setiap 5 menit) 3. 5 ml pati 1 % (38oC) + 2 tetes saliva Larutan berwarna biru encer + 2 tetes I2 0,01 M (setiap 5 bening menit) 4. 5 ml pati 1 % + 2 tetes saliva encer Larutan berwarna biru pekat yang dipanaskan + 2 tetes I2 0,01 M (setiap 5 menit) 5. Tes Estimasi Ptyalin
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 10 ml pati 1 % + 2 ml NaCl 0,1 M + Larutan keruh dipanaskan (38oC) + 1 ml saliva encer 2. a. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (4 tetes campuran saliva pati detik) b. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (4 tetes campuran saliva pati detik) c. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (5 tetes campuran saliva pati detik) d. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (4 tetes campuran saliva pati detik) e. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (5 tetes campuran saliva pati detik) f. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (4 tetes campuran saliva pati detik) g. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (3 tetes campuran saliva pati detik) h. 3 ml H2O + 3 tetes I2 0,01 M + 2 Larutan tidak berwarna (4 tetes campuran saliva pati detik) 6. Tes Penentuan pH yang cocok untuk Saliva No Aktivitas Hasil Pengamatan 1. 10 ml buffer pH 4 + 5 ml pati 1 % + Larutan berwarna biru (14 2ml NaCl 0,1 M + 2 ml saliva encer detik) 2. 10 ml buffer pH 7 + 5 ml pati 1 % + Larutan tidak berwarna (5 2ml NaCl 0,1 M + 2 ml saliva encer detik) 3 10 ml buffer pH 9 + 5 ml pati 1 % + Larutan sedikit keruh (19 2ml NaCl 0,1 M + 2 ml saliva encer detik)
7. Efek senyawa yang mengikat atau menghancurkan aktivitas bakteri pada
amilase saliva
No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. 2 ml saliva + 8 ml H2O Larutan tidak berwarna 2. Tabung 1 1 ml saliva encer + 5 tetes tollen Larutan tidak berwarna dan (didiamkan selama 10 menit) + 5 ml terbentuk dua lapisan pati 1 % + dipanaskan pada suhu Terbentuk dua lapisan 38oC selama 15 menit Lapisan atas + iod Biru bening Lapisan bawah + benedict Kuning bening 3. Tabung 2 1 ml saliva encer + 5 tetes kloform Larutan tidak berwarna dan (didiamkan selama 10 menit) + 5 ml terbentuk dua lapisan pati 1 % + dipanaskan pada suhu Terbentuk dua lapisan 38oC selama 15 menit Lapisan atas + iod Biru bening Lapisan bawah + benedict Kuning 4. Tabung 3 1 ml saliva encer + 5 tetes HgCl2 Larutan tidak berwarna dan (didiamkan selama 10 menit) + 5 ml terbentuk dua lapisan pati 1 % + dipanaskan pada suhu Terbentuk dua lapisan 38oC selama 15 menit Lapisan atas + iod Biru bening Lapisan bawah + benedict Biru pekat 5. Tabung 4 1 ml saliva encer + 5 tetes fenol Larutan tidak berwarna dan (didiamkan selama 10 menit) + 5 ml terbentuk dua lapisan pati 1 % + dipanaskan pada suhu Terbentuk dua lapisan 38oC selama 15 menit Lapisan atas + iod Biru bening Lapisan bawah + benedict Kuning kecoklatan 5. Tabung 5 1 ml saliva encer + 5 tetes H2O Larutan tidak berwarna (didiamkan selama 10 menit) + 5 ml pati 1 % + dipanaskan pada suhu Terbentuk dua lapisan 38oC selama 15 menit Lapisan atas + iod Biru Lapisan bawah + benedict Kuning bening