DOSEN PENGAMPU :
RITA YUANITA TOENDAN, SE, M.Si
DI BUAT OLEH :
NAMA : ANGGI SAPUTRA
NIM : BBA 118 015
MATA KULIAH : BISNIS INTERNASINAL
KELAS : E
Kekuatan Politik
Kekuatan Politik dapat dibagi menjadi beberapa hal seperti yang disebutkan sebagai berikut:
• Kekuatan Ideologi-ideologi
• Nasionalisme,terorisme,
• Kekerasan tradisional,
• Pemerintah yang tidak stabil
• Organisasi Internasional
• BUMN
Setiap bangsa memerlukan ideologi dalam setiap aspek kehupan bernegara. Oleh
karenanya, ideologi sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara. Begitu pentingnya
suatu ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ideologi dapat berfungsi
sebagai berikut:
a. Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-kejadian
dalam alam sekitarnya.
b. Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar, yaitu adalah membuka wawasan sehingga
memberikan rnakna dan menunjukkan tujuan di dalam kehidupan manusia.
c. Fungsi Ideologi Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang atau masyarakat untuk melangkah dan bertindak.
d. Fungsi Ideologi Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk
menemukan identitasnya.
e. Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang ataumasyarakat untuk memahami, menghayati, dan membuat
pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di
dalamnya.
Kekuatan ideologi tergantung kepada kualitas tiga dimensi yang terdapat dalam ideologi
tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Dimensi Realita
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalarn ideologi tersebut secara riil hidup di dalam dan
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau bangsanya.
b. Dimensi Idealisme
Nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberikan harapan masa
depan yang lebih baik melalui pengalaman di dalam praktik kebidupan sehari-hari secara
bersama-sama.
c. Dimensi Fleksibllitas (Pengembangan)
Ideologi tersebut mempunyai keluwesan yang merangsang pengembangan pemikiran-
pemikiran baru yang relevan dengan ideologi yang bersangkutan tanpa menghilangkan atau
mengingkari jati diri yang tenkandung pada nilai-niai dasar tersebut
b. Komunisme
• Komunisme yang dicetuskan Karl Marx adalah teori perubahan social yang diarahkan
kepada cita-cita masyarakat tanpa kelas. Komunis yang dikembangkan oleh Lenin melibatkan
penguasaan kekuatan melalui partai politik, konspirasi., memelihara kekuatan dengan
menekan oposisi internaldan komitmen menuju negara komunis dunia.
• Pengambilalihan atau expropriation kepada kepemilikan asing sering dilakukan dengan
tidak memberi kompensasi secara penuh atau tidak sama sekali (disita).
• Dalam doktrin komunis, semua factor produksi utama dikuasai oleh negara walaupun ada
pengecualian. Semua produksi , serikat kerja dikendalikan oleh pemerintah.
• Dewasa ini komunis telah hancur, akibat sistim yang terlalu menekankan pada pemerintah
atau militer dan mengabaikan kepentingan konsumsi rakyat banyak.
c. Sosialisme
• Paham sosialis menganjurkan kepemilikan atau pengawasan pemerintah produksi, distribusi
dan pertukaran yang pokok. Keuntungan bukan merupakan tujuan utama.
• Contoh di Inggris, Perancis, Spanyol, Yunani, Jerman. Negara yang kurang maju
menjalankan faham sosialisme karena umumnya kekurangan modal, teknologi, keahlian,
manajemen dan buruh.
d. Konservatif
• Keinginan untuk meminimalkan kegiatan pemerintah dan memaksimalkan kepemilikan
swasta dan bisnis sayap kanan posisi konservatif yang lebih extrim.
• Tetapi ada hal yang berkaitan dengan moral seperti anti aborsi disebut sebagai kelompok
konservatif. Ada pula di bekas negara komunis yang menghalangi perubahan pada bentuk
pemerintah dan pasar disebut kaum konservatif (ingin mempertahankan status quo).
e. Liberal
• Keinginan seseorang atau sekolompok orang atas pemerintah untuk lebih banyak terlibat
dalam sebagian besar aspek kegiatan manusia (ekonomi, kepemilikan dan pengaturan usaha.)
• Sayap kanan dan sayap kiri adalah bentuk lebih extrim dari liberal. Tetapi relatif berubah
tergantung siapa yang memerintah negara tersebut. Dan biasanya oposisinya akan disebut
berbeda.
2. Privatisasi
Proses pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi. Lawan dari
privatisasi adalah nasionalisasi. Privatisasi sering diasosiasikan dengan perusahaan
berorientasi jasa atau industri, seperti pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat
pula diterapkan pada aset apa saja, seperti tanah, jalan, atau bahkan air. Secara teori,
privatisasi membantu terbentuknya pasar bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang
oleh para pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih kompetitif kepada
publik. Sebaliknya, para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang negatif, karena
memberikan layanan penting untuk publik kepada sektor privat akan menghilangkan kontrol
publik dan mengakibatkan kualitas layanan yang buruk, akibat penghematan-penghematan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan profit.
Pengertian menurut sumber lain ialah Nugraha (2002) menyatakan setidaknya ada dua
pengertian dari privatisasi. Pertama, privatisasi merupakan aksi untuk mengurangi campur
tangan pemerintah dalam berbagai kehidupan masyarakat sehari – hari dengan tanpa
mengurangi tanggung jawab pemerintah untuk hal tersebut. Kedua, privatisasi juga berarti
dikuranginya secara maksimal campur tangan pemerintah dalam pengelolaan badan usaha
yang dimiliki oleh pemerintah atau di Indonesia dikenal dengan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Dua pengertian tersebut sebenarnya kembali kepada konsep privatisasi yang ada di
dunia. Dewasa ini menurut Nugraha terdapat dua haluan terkait dengan privatisasi, yaitu
model Amerika Serikat dan Model Inggris. Model Amerika Serikat lebih memfokuskan
privatisasi pada pelayanan publik. Di sisi lain, model Inggris lebih memfokuskan pada
privatisasi BUMN. Nugraha sendiri mendefinisikan privatisasi sebagai kegiatan yang
bertujuan untuk melepaskan ketergantungan BUMN terhadap negara dan memandirikan
BUMN agar tidak lagi terjebak dalam persaingan para politikus dan birokrat di suatu negara.
Ada lagi pengertian dari ahli luar, yaitu Emanuel S. Savas. Menurut Savas, privatisasi
dapat terjadi dari “derajat” yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
Savas sendiri mengartikan privatisasi sebagai tindakan mengurangi peran dari pemerintah dan
meningkatkan peran institusi lain dalam memproduksi barang dan jasa serta memiliki
properti
3. Nasionalisme
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak
beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong
mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari
sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini
pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang
atau menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan
musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan
(bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan
dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme
mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme kewarganegaraan
(atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini
mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa
Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial"). Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di
mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa
Jerman untuk "rakyat"). Nasionalisme romantis (juga disebut nasionalisme organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis
yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi
kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman. Nasionalisme Budaya adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah
rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras
telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap
sebagai rakyat negara Tiongkok.
4. Perlindungan Pemerintah
Berdasarkan fakta sejarah, fungsi, pemerintah, apapun ideologinya, pasti melakukan
perlindungan atas kegiatan ekonomi, pertanian, pertambangan dan sebagainya dalam wilayah
kekuasaannya. Perlindungan ini dilakukan bila ada serangan, kerusakan, perampokkan oleh
teroris, bandit atau gerakan revolusioner serta penyerbuan dari negara lain.
5. Stabilitas Pemerintah
Pemerintah stabil apabila ia dapat mempertahankan kekuasaannya sendiri dan jika
kebijaksanaan fiskal, moneter, dan politik dapat diramalkan, dan tidak terkena perubahan
radikal. Sedangkan instabilitas adalah adanya perubahan kebijaksanaan yang tidak dapat
diprediksi dan tiba-tiba.
Stabilitas pemerintah dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama sekedar
memelihara kemampuan untuk sekedar memerintah, atau membuat kebijaksanaan pemerintah
yang stabil dan permanen. Dengan terciptannya kestabilan, kebijaksanaan pemerintah atau
bila ada perubahan secara bertahap, dapat meningkatkan dan menstabilkan dunia usaha.
6. Kebencian Tradisional
Kebencian Tradisional adalah permusuhan yang telah berlangsung lama antara suku,
ras, agama, ideologi, atau negara.
Salah satu contoh Kebencian Tradisional:
Apartheid di afrika selatan merupakan suatu konflik tentang perbedaan warna kulit hitam
danputih. Pada akhirnya warga Afrika Selaan telah memilih pemerintahan baru yang terdiri
daribanyak suku dan akhirnya apartheid pun berakhir.Banyak Negara di dunia memberikan
sanksi berupa larangan investi, memberikan pinjaman danmelakukan hubungan dagang
dengan Afrika Selatan sebagai protes dilakukannya politik apartheid. Kini semuanya itu telah
berakhir dan Afrika Selatan yang kaya sumber daya alamdapat kembali menjadi tempat yang
makmur untuk berusaha. Itu merupakan salah satu contoh kebencian tradisional yang
membantu berkembangnya bisnisinternasional.
7. Organisasi Internasional
Organisasi internasional merupakan suatu kelompok dimana didalamnya terdapat
anggota dan ketua, menyeluruh ke berbagai kawasan dan tidak terbatas. Terdapat dua
cangkupan didalam organisasi tersebut, yaitu publik dan privat. Jika didalam publik maka
Negara ikut campur dalam segala kegiatannya dan dapat pula menjadi anggota. Namun jika
yang bersifat privasi, maka Negara tidak termasuk menjadi anggota, karena biasanya
dijalankan per individu
Beberapa organisasi selain PBB yang termasuk didalamnya adalah World Health
Organization yang merupakan organisasi kesehatan, kemudian ada UNICEF dan UNESCO
untuk pendidikan.
Contoh lainnya:
WHO : World Health Organization
NATO : North Atlantic Treaty Organisation
NGO : Non-Governmental Organizations
UNICEF : United Nations International Childrens Emergency Fund
UNESCO : the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
UNCHR : United Nations Commission on Human Rights
UNDPR : The United Nations Division for Palestinian Rights
UNHCR : Uited Nations High Commissioner for Refugees
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations
OPEC : Organization of the Petroleum Exporting Countries
2. Terkait dengan perdagangan pada produk-produk seperti kakao, pilihan apa yang tersedia
bagi pemerintah, bisnis, dan konsumen untuk menghadapi praktik-praktik seperti pekerja
anak dan perbudakan di negara lain? Apa implikasi yang berhubungan dengan masing-
masing pilihan tersebut?
Jawab
Pilihan bagi pemerintah yaitu memboikot produk tersebut tetapi salah satu implikasi
yang ditimbulkan nantinya adalah akan ada banyak pekerja yang menjadi pengangguran,
sedangkan pilihan bagi pebisnis dan konsumen adalah memperbaiki dan memastikan
akan produk yang akan diproduksi atau dikonsumsi nantinya tidak menimbulkan sesuatu
yang bisa membuat bahaya.