Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

BAB 8 ARTIKEL TENTANG KEKUATAN POLITIK

DOSEN PENGAMPU :
RITA YUANITA TOENDAN, SE, M.Si

DI BUAT OLEH :
NAMA : ANGGI SAPUTRA
NIM : BBA 118 015
MATA KULIAH : BISNIS INTERNASINAL
KELAS : E

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2020
ARTIKEL TENTANG KEKUATAN POLITTIK

Kekuatan Politik

Kekuatan Politik dapat dibagi menjadi beberapa hal seperti yang disebutkan sebagai berikut:
• Kekuatan Ideologi-ideologi
•  Nasionalisme,terorisme,
•  Kekerasan tradisional,
•  Pemerintah yang tidak stabil
•  Organisasi Internasional
•  BUMN

Perusahaan internasional yang besar sendiri dapat merupakan kekuatan politik


karena sudah dapat mengatur atau ikut serta dalam mengambil keputusan mengeluarkan
anggaran, atau menjual jasa/produknya terutama kepada negara yang mempunyai asset atau
fasilitas besar yang dapat digunakan untuk bernegosiasi.

1. Kekuatan Ideologi beserta Fungsinya

Setiap bangsa memerlukan ideologi dalam setiap aspek kehupan bernegara. Oleh
karenanya, ideologi sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara. Begitu pentingnya
suatu ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ideologi dapat berfungsi
sebagai berikut:
a. Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-kejadian
dalam alam sekitarnya.
b. Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar, yaitu adalah membuka wawasan sehingga
memberikan rnakna dan menunjukkan tujuan di dalam kehidupan manusia.
c. Fungsi Ideologi Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi
seseorang atau masyarakat untuk melangkah dan bertindak.
d. Fungsi Ideologi Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk
menemukan identitasnya.
e. Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang ataumasyarakat untuk memahami, menghayati, dan membuat
pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di
dalamnya.

Kekuatan ideologi tergantung kepada kualitas tiga dimensi yang terdapat dalam ideologi
tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Dimensi Realita
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalarn ideologi tersebut secara riil hidup di dalam dan
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau bangsanya.
b. Dimensi Idealisme
Nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberikan harapan masa
depan yang lebih baik melalui pengalaman di dalam praktik kebidupan sehari-hari secara
bersama-sama.
c. Dimensi Fleksibllitas (Pengembangan)
Ideologi tersebut mempunyai keluwesan yang merangsang pengembangan pemikiran-
pemikiran baru yang relevan dengan ideologi yang bersangkutan tanpa menghilangkan atau
mengingkari jati diri yang tenkandung pada nilai-niai dasar tersebut

Beberapa ideologi yang dianut negara-negara didunia


a. Kapitalisme
• Sistem ekonomi dimana alat produksi dan distribusi sebagian besar dimiliki dan
dioperasikan oleh swasta untuk keuntungan pribadi. Pemerintah kapitalis hanya membatasi
fungsinya dengan menangani fungsi yang tidak dapat ditangani oleh swasta seperti
pertahanan nasional, polisi, pemadam kebakaran, dan pelayanan umum lainnya.
•  Perlu persetujuan pemerintah untuk kegiatan profesi dan negara bagian atau pem lokal
mengatur izin usaha dan berbagai larangan mengenai bangunan dan wilayah.

b. Komunisme
• Komunisme yang dicetuskan Karl Marx adalah teori perubahan social yang diarahkan
kepada cita-cita masyarakat tanpa kelas. Komunis yang dikembangkan oleh Lenin melibatkan
penguasaan kekuatan melalui partai politik, konspirasi., memelihara kekuatan dengan
menekan oposisi internaldan komitmen menuju negara komunis dunia.
• Pengambilalihan atau expropriation kepada kepemilikan asing sering dilakukan dengan
tidak memberi kompensasi secara penuh atau tidak sama sekali (disita).
• Dalam doktrin komunis, semua factor produksi utama dikuasai oleh negara walaupun ada
pengecualian. Semua produksi , serikat kerja dikendalikan oleh pemerintah.
• Dewasa ini komunis telah hancur, akibat sistim yang terlalu menekankan pada pemerintah
atau militer dan mengabaikan kepentingan konsumsi rakyat banyak.

c. Sosialisme
• Paham sosialis menganjurkan kepemilikan atau pengawasan pemerintah produksi, distribusi
dan pertukaran yang pokok. Keuntungan bukan merupakan tujuan utama.
• Contoh di Inggris, Perancis, Spanyol, Yunani, Jerman. Negara yang kurang maju
menjalankan faham sosialisme karena umumnya kekurangan modal, teknologi, keahlian,
manajemen dan buruh.

d. Konservatif
• Keinginan untuk meminimalkan kegiatan pemerintah dan memaksimalkan kepemilikan
swasta dan bisnis sayap kanan posisi konservatif yang lebih extrim.
• Tetapi ada hal yang berkaitan dengan moral seperti anti aborsi disebut sebagai kelompok
konservatif. Ada pula di bekas negara komunis yang menghalangi perubahan pada bentuk
pemerintah dan pasar disebut kaum konservatif (ingin mempertahankan status quo).

e. Liberal
• Keinginan seseorang atau sekolompok orang atas pemerintah untuk lebih banyak terlibat
dalam sebagian besar aspek kegiatan manusia (ekonomi, kepemilikan dan pengaturan usaha.)
• Sayap kanan dan sayap kiri adalah bentuk lebih extrim dari liberal. Tetapi relatif berubah
tergantung siapa yang memerintah negara tersebut. Dan biasanya oposisinya akan disebut
berbeda.

2. Privatisasi
Proses pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi. Lawan dari
privatisasi adalah nasionalisasi. Privatisasi sering diasosiasikan dengan perusahaan
berorientasi jasa atau industri, seperti pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat
pula diterapkan pada aset apa saja, seperti tanah, jalan, atau bahkan air. Secara teori,
privatisasi membantu terbentuknya pasar bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang
oleh para pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih kompetitif kepada
publik. Sebaliknya, para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang negatif, karena
memberikan layanan penting untuk publik kepada sektor privat akan menghilangkan kontrol
publik dan mengakibatkan kualitas layanan yang buruk, akibat penghematan-penghematan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan profit.
Pengertian menurut sumber lain ialah Nugraha (2002) menyatakan setidaknya ada dua
pengertian dari privatisasi.  Pertama, privatisasi merupakan aksi untuk mengurangi campur
tangan pemerintah dalam berbagai kehidupan masyarakat sehari – hari dengan tanpa
mengurangi tanggung jawab pemerintah untuk hal tersebut.  Kedua, privatisasi juga berarti
dikuranginya secara maksimal campur tangan pemerintah dalam pengelolaan badan usaha
yang dimiliki oleh pemerintah atau di Indonesia dikenal dengan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Dua pengertian tersebut sebenarnya kembali kepada konsep privatisasi yang ada di
dunia.  Dewasa ini menurut Nugraha terdapat dua haluan terkait dengan privatisasi, yaitu
model Amerika Serikat dan Model Inggris.  Model Amerika Serikat lebih memfokuskan
privatisasi pada pelayanan publik. Di sisi lain, model Inggris lebih memfokuskan pada
privatisasi BUMN.  Nugraha sendiri mendefinisikan privatisasi sebagai kegiatan yang
bertujuan untuk melepaskan ketergantungan BUMN terhadap negara dan memandirikan
BUMN agar tidak lagi terjebak dalam persaingan para politikus dan birokrat di suatu negara.
Ada lagi pengertian dari ahli luar, yaitu Emanuel S. Savas. Menurut Savas, privatisasi
dapat terjadi dari “derajat” yang paling rendah hingga yang paling tinggi. 
Savas sendiri mengartikan privatisasi sebagai tindakan mengurangi peran dari pemerintah dan
meningkatkan peran institusi lain dalam memproduksi barang dan jasa serta memiliki
properti

3. Nasionalisme

Satu paham yang menciptakan dan mempertahankan  kedaulatan sebuah negara


(dalam bahasa Inggris: nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.

Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik"


(political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau
gabungan kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot.
Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak
beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong
mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari
sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini
pun tampak pula dalam dunia hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang
atau menaklukkan suatu negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan
musuh itu terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.

Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik


dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang
dinyatakan di bawah. Parailmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan mereka
kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasional sosialisme, pengasingan dan sebagainya.

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau gerakan
(bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan
dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme
mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme kewarganegaraan
(atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini
mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan. Antara
tulisan yang terkenal adalah buku berjudul Du Contract Sociale (atau dalam Bahasa
Indonesia "Mengenai Kontrak Sosial"). Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di
mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa
Jerman untuk "rakyat"). Nasionalisme romantis (juga disebut nasionalisme organik,
nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh
kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat
romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwujudan budaya etnis
yang menepati idealisme romantik; kisah tradisi yang telah direka untuk konsep nasionalisme
romantik. Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan oleh Herder merupakan koleksi
kisah-kisah yang berkaitan dengan etnis Jerman. Nasionalisme Budaya adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah
rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras
telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain masih dianggap
sebagai rakyat negara Tiongkok.
4. Perlindungan Pemerintah
Berdasarkan fakta sejarah, fungsi, pemerintah, apapun ideologinya, pasti melakukan
perlindungan atas kegiatan ekonomi, pertanian, pertambangan dan sebagainya dalam wilayah
kekuasaannya. Perlindungan ini dilakukan bila ada serangan, kerusakan, perampokkan oleh
teroris, bandit atau gerakan revolusioner serta penyerbuan dari negara lain.

5. Stabilitas Pemerintah
Pemerintah stabil apabila ia dapat mempertahankan kekuasaannya sendiri dan jika
kebijaksanaan fiskal, moneter, dan politik dapat diramalkan, dan tidak terkena perubahan
radikal. Sedangkan instabilitas adalah adanya perubahan kebijaksanaan yang tidak dapat
diprediksi dan tiba-tiba.
Stabilitas pemerintah dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama sekedar
memelihara kemampuan untuk sekedar memerintah, atau membuat kebijaksanaan pemerintah
yang stabil dan permanen. Dengan terciptannya kestabilan, kebijaksanaan pemerintah atau
bila ada perubahan secara bertahap, dapat meningkatkan dan menstabilkan dunia usaha.

Kesinambungan kebijaksanaan dan stabilitas pemerintah:


• Bisnis akan sulit berkembang bila selalu terjadi perubahan pemerintah maupun peraturan
yang berlaku. Stabilitas pemerintah dapat dilakukan dengan dua pendekatan:
• Memelihara kemampuan untuk tetap memerintah
• Membuat kebijaksanaan yang stabil dan permanen.

6. Kebencian Tradisional
Kebencian Tradisional adalah permusuhan yang telah berlangsung lama antara suku,
ras, agama, ideologi, atau negara.
Salah satu contoh Kebencian Tradisional:
Apartheid di afrika selatan merupakan suatu konflik tentang perbedaan warna kulit hitam
danputih. Pada akhirnya warga Afrika Selaan telah memilih pemerintahan baru yang terdiri
daribanyak suku dan akhirnya apartheid pun berakhir.Banyak Negara di dunia memberikan
sanksi berupa larangan investi, memberikan pinjaman danmelakukan hubungan dagang
dengan Afrika Selatan sebagai protes dilakukannya politik apartheid. Kini semuanya itu telah
berakhir dan Afrika Selatan yang kaya sumber daya alamdapat kembali menjadi tempat yang
makmur untuk berusaha. Itu merupakan salah satu contoh kebencian tradisional yang
membantu berkembangnya bisnisinternasional.
7. Organisasi Internasional
Organisasi internasional merupakan suatu kelompok dimana didalamnya terdapat
anggota dan ketua, menyeluruh ke berbagai kawasan dan tidak terbatas. Terdapat dua
cangkupan didalam organisasi tersebut, yaitu publik dan privat. Jika didalam publik maka
Negara ikut campur dalam segala kegiatannya dan dapat pula menjadi anggota. Namun jika
yang bersifat privasi, maka Negara tidak termasuk menjadi anggota, karena biasanya
dijalankan per individu
Beberapa organisasi selain PBB yang termasuk didalamnya adalah World Health
Organization yang merupakan organisasi kesehatan, kemudian ada UNICEF dan UNESCO
untuk pendidikan.

Contoh lainnya:
WHO : World Health Organization 
NATO : North Atlantic Treaty Organisation
NGO : Non-Governmental Organizations
UNICEF : United Nations International Childrens Emergency Fund
UNESCO : the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
UNCHR : United Nations Commission on Human Rights
UNDPR : The United Nations Division for Palestinian Rights
UNHCR : Uited Nations High Commissioner for Refugees
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations 
OPEC : Organization of the Petroleum Exporting Countries 

8. Perusahaan Internasional (Inernational Companies)


Perusahaan internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam sembarang kombinasi
aktivitas (mulai dari ekspor-impor, sampai pada sekala penuh proses pemanufakturan) di luar
negeri. Sedangkan perusahaan multinasional merupakan pengembangan lebih jauh
perusahaan internasional dengan keterlibatan mencakup seluruh dunia dan manajemen serta
pengambilan keputusannya mempunyai perspektif global.
Contohnya : M. E. Porter menyatakan MNC beroperasi dalam sebuah rangkaian
kesatuan mulai dari multi domestic sampai global. Industri multi domestic adalah spesifik
bagi setiap negara atau sekelompok negara dan biasanya merupakan industry domestic yang
penting,seperti usaha eceran dan asuransi.
Aktivitas-aktivitas di dalam perusahaan anakcabang MNC pada dasarnya bersifat
independen dari aktivitas-aktivitasperusahaan-perusahaan anak cabang MNC yang berada di
negara lain.Sedangkan industry global cakupan operasinya meliputi seluruh dunia, dengan
hanya membuat penyesuaian kecil pada kebiasaan-kebiasaan di negara-negaratertentu.
Industri global adalah industry dimana aktivitas-aktivitas MNC suatunegara dipengaruhi
secara siknifikan oleh aktivitas-aktivitasnya di negara lain.

STUDI KASUS POLITIK BISNIS


“Polemik mobil Timor sebagai mobil Nasional”
Di era 1990-an Pemerintah Indonesia memperkenalkan sebuah Program Intensif yang
dikenal dengan Paket Kebijakan Otomotif 1993. Produsen mobil diperbolehkan memilih
kebijakan sendiri atas komponen mana yang akan menggunakan produk lokal dan akan
mendapatkan potongan bea masuk atau bahkan dibebaskan dari bea masuk, jika berhasil
mencapai tingkat kandungan komponen lokal tertentu. Program ini telah dijalani oleh Toyota
dengan merek “Kijang” generasi ketiganya (1986-1996) di mana kandungan lokalnya sudah
mencapai 47%. Begitu pula yang dilakukan oleh Indomobil yang mengeluarkan “Mazda MR”
(MR adalah singkatan Mobil Rakyat).
Surat Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1996 tentang Program Mobil Nasional
dikeluarkan untuk memperbaiki sistem deregulasi untuk menyambut adanya pasar bebas
tahun 2003. PT Timor Putra Timor Nasional yang bermitra dengan KIA Motors dari Korea
Selatan adalah perusahaan pertama yang mendapatkan pembebasan bea masuk barang mewah
melalui program ini. PT TPN dipercaya untuk memproduksi mobil nasional yang bernama
“Timor” (akronim dari Teknologi Industri Mobil Rakyat).
Timor adalah merek mobil yang dipasarkan di Indonesia yang merupakan versi sama
dengan mobil dari Korea Selatan yakni Kia Sephia. Mobil ini dimaksudkan sebagai mobil
nasional Indonesia layaknya Proton di negara Malaysia. Oleh karenanya, mobil dengan
merek Timor dibebaskan dari pajak-pajak dan bea lainnya yang biasa dikenakan pada mobil-
mobil lain yang dijual di Indonesia.
Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dengan Korean International Automotive
(KIA) dinilai sebagai bentuk diskriminasi hukum di bidang perekonomian dunia. Salah satu
negara pengekspor produk otomotif yaitu Jepang kemudian melakukan pengaduan/gugatan
ke World Trade Organization (WTO). Gugatan Jepang bermula dengan dikeluarkannya
Inpres No. 2 Tahun 1996 yang menunjuk PT Timor Putra Nasional sebagai pionir yang
memproduksi Mobnas. Namun, karena belum dapat memproduksi di dalam negeri, maka
keluarlah Keputusan Presiden No. 42 Tahun 1996 tentang Pembuatan Mobil Nasional yang
membolehkan PT Timor Putra Nasional untuk mengimpor mobil nasional yang kemudian
diberi merek “Timor” dalam bentuk jadi atau completely build up (CBU) dari Korea Selatan.
Hak istimewa atas pajak dan bea terhadap PT Timor Putra Nasional diberikan dengan syarat
menggunakan komponen lokal hingga 60% dalam tiga tahun sejak mobil nasional pertama
dibuat. Namun, bila mana penggunaan komponen lokal yang ditentukan secara bertahap yaitu
20% pada tahun pertama dan 60% pada tahun ketiga tidak terpenuhi, maka PT Timor Putra
Nasional harus menanggung beban pajak barang mewah dan bea masuk barang impor.
Namun, mengenai komponen yang menjadi syarat utama agaknya diabaikan, sebab pada
faktanya Timor masuk ke Indonesia dalam bentuk jadi dari Korea Selatan tanpa bea masuk
apa pun termasuk biaya pelabuhan dan lainnya.
Pada 4 Oktober 1996, Pemerintah Jepang resmi mengadukan Indonesia ke WTO yang
didasarkan pada Pasal 22 ayat (1) GATT. Inti dari pengaduan Jepang adalah ingin agar
masalah sengketa dagangnya dengan Indonesia diselesaikan sesuai dengan kesepakatan
perdagangan multilateral sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam WTO bahwa jika
dalam tempo lima sampai dengan enam bulan setelah pengaduan ke WTO belum dapat
diselesaikan, maka Jepang akan membawa perkara tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.
PERTANYAAN KASUS KECIL
1. Haruskah praktik tenaga kerja di negara lain dijadikan pertimbangan yang relavan dalam
perdagangan internasional? Mengapa atau mengapa tidak?
Jawab
Ya, karena dengan melihat praktik kerja dari negara lain, suatu negara dapat
melakukan proses produksi barang dengan biaya yang lebih murah dari negara lain.
Efisiensi biaya produksi yang dicapai melalui pembagian kerja internasional dinilai
mampu mendorong perolehan keunggulan absolut di saat negara melakukan perdagangan
internasional.

2. Terkait dengan perdagangan pada produk-produk seperti kakao, pilihan apa yang tersedia
bagi pemerintah, bisnis, dan konsumen untuk menghadapi praktik-praktik seperti pekerja
anak dan perbudakan di negara lain? Apa implikasi yang berhubungan dengan masing-
masing pilihan tersebut?
Jawab
Pilihan bagi pemerintah yaitu memboikot produk tersebut tetapi salah satu implikasi
yang ditimbulkan nantinya adalah akan ada banyak pekerja yang menjadi pengangguran,
sedangkan pilihan bagi pebisnis dan konsumen adalah memperbaiki dan memastikan
akan produk yang akan diproduksi atau dikonsumsi nantinya tidak menimbulkan sesuatu
yang bisa membuat bahaya.

3. Bagaimana para penganut teori perdagangan internasional melihat pergerakan free-trade?


Jawab
Mungkin mereka melihat itu akan menjadi sebuah peluang untuk mendapatkan
keuntungan dan kemudahan dalam memperdagangkan produk mereka di negara lain.
Adanya hambatan atas impor untuk memproteksi industri dalam negeri baik tarif
ataupun kuota, telah membuat distorsi terhadap harga pasar internasional baik produk
lokal maupun impor. Terdapat penurunan consumer surplus dimana untuk kuantitas
yang sama, konsumen harus membayar lebih mahal. Berdasarkan analisa
makroekonomi, walaupun terdapat producer surplus dari kenaikan harga pasar global
dan tax revenue buat pemerintah, namun jumlahnya lebih kecil daripada penurunan
consumer surplus. Hal inilah yang menjadi net loss bagi seluruh masyarakat. Atas dasar
itulah, terdapat gagasan untuk melakukan liberalisasi perdagangan (free trade) dimana
tarif diminimalkan bahkan dihapuskan untuk meningkatkan consumer surplus.
Peningkatan consumer surplus ini dapat meningkatkan investasi maupun pajak
penghasilan serta memperbesar volume perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai