1. LINGKUNGAN BUDAYA
a. Pengertian Budaya
Budaya adalah simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk
berperilaku yang dimiliki kelompok masyarakat tertentu. Budaya juga diartikan sebagai
konvensi-konvensi kebiasaan, sikap dan perilaku sekelompok orang. Jadi kebudayaan meliputi
pola perilaku yang umum atau gaya hidup dari suatu kelompok masyarakat tertentu.
b. Elemen Budaya
Menurut Cateora (1996), terdapat lima elemen dalam budaya, yaitu budaya material, organisasi
sosial, sistem kepercayaan atau keyakinan, estetika, dan bahasa.
4) Estetika
Estetika berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik dan tari-tarian yang ada di suatu
kelompok masyarakat.
5) Bahasa
Bahasa merupakan cara seseorang menyampaikan atau mengungkapkan sesuatu melalui simbol-
simbol tertentu kepada orang lain.
c. Pentingnya Budaya Dalam Bisnis Internasional
RIDHO RAIDHITYA LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
1916030091 BISNIS INTERNASIONAL 2
MBS`A
Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, perusahaan-perusahaan yang
melakukan kegiatan bisnis internasional menghadapi permasalahan budaya dalam upaya
pengembangan bisnisnya.
Contoh permasalahan budaya yang mungkin muncul dalam kegiatan bisnis di antaranya adalah
sebagai berikut.
1) Perusahaan sangat sulit untuk menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) yang
sama di berbagai negara akibat keanekaragaman sikap dan nilai masyarakat.
2) Warna memiliki arti yang berbeda di dalam budaya yang berbeda, sehingga para agen
pemasaran harus berhati-hati dan memeriksa apakah suatu warna memiliki arti khusus sebelum
menggunakannya untuk produk, kemasan atau iklan.
3) Sikap terhadap waktu yang berbeda di beberapa negara. Misalnya di Amerika Serikat,
jika seseorang tidak tepat waktu atau terlambat menghadiri pertemuan yang telah dijanjikan,
maka diasumsikan bahwa orang tersebut tidak menganggap pertemuan itu penting. Akan tetapi
di negara lain, misalnya di Timur Tengah, dapat berarti kebalikannya.
4) Di beberapa negara, sikap seseorang terhadap pekerjaan diasosiasikan dengan gengsi.
Banyak penduduk di negara berkembang yang menilai bahwa pekerjaan fisik gengsinya lebih
rendah dari pekerjaan non fisik.
POLITIK
Banyak kekuatan politik yang harus dihadapi bisnis internasional yang bersumber
dari faktor ideologi, serta faktor lainnya seperti masalah stabilitas pemerintah, nasionalisme,
terorisme, hubungan dengan organisasi internasional dan lain-lain.
a. Faktor Ideologi
Dari sudut keyakinan ideologi, maka pemerintah, partai, dan masyarakat di suatu negara
menganut salah satu dari tiga ideologi, komunisme, kapitalisme atau sosialisme. Dalam
melaksanakan kebijakan ekonominya, suatu negara dapat menganut sistem ekonomi yang
didasarkan pada ideologi tersebut.
Sebagai pengecualian, dalam melaksanakan kebijakan ekonominya ada beberapa negara yang
menganut dua sistem, khususnya komunisme dan kapitalisme. Disamping itu juga dikenal
feodalisme, golongan konservatif dan liberal.
1) Feodalisme
Istilah feodalisme mengacu pada suatu sistem ekonomi, sosial dan politik, yang dibatasi
secara tegas oleh struktur kelas-kelas, dimana kaum bangsawan berada di bagian puncak dan
RIDHO RAIDHITYA LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
1916030091 BISNIS INTERNASIONAL 2
MBS`A
petani di bagian bawah. Di antara keduanya terdapat beragam strata, seperti kaum pedagang
dan pekerja kerajinan, yang bertindak selaku perantara atas kedua ekstrim tersebut..
2) Komunisme
Komunisme yang dicetuskan oleh Karl Marx merupakan teori perubahan sosial dengan cita-
cita masyarakat tanpa perbedaan kelas sosial. Dalam sistem ekonomi komunis, semua faktor
produksi utama dimiliki oleh pemerintah, umumnya produksi dilakukan oleh pemerintah, dan
serikat sekerja dikendalikan oleh pemerintah.
3) Kapitalisme
Dalam pengertian yang paling dasar, kapitalisme terdiri dari serangkaian prinsip-prinsip
ekonomi yang didasarkan pada konsep properti pribadi dan kewirausahaan. Menurut
kapitalisme yang ideal adalah bahwa bisnis sebagian besar dijalankan oleh perusahaan-
perusahaan swasta pengejar laba, sedangkan faktor produksi dimiliki oleh swasta atau
perseorangan, dan fungsi pemerintah hanya menangani fungsi yang tidak dapat dilakukan
oleh swasta atau perseorangan, misalnya hubungan luar negeri, pertahanan, polisi dan
pelayanan umum lainnya.
4) Sosialisme
Istilah sosialisme mengacu kepada sistem ekonomi yang menuntut perencanaan pusat
(sentral), dimana pemerintah memiliki kontrol langsung dan seutuhnya atas perlengkapan
produksi. Menurut pandangan sosialisme, alat-alat produksi dan distribusi dasar dimiliki,
dioperasikan dan digunakan oleh masyarakat secara kolektif dengan pengawasan dari
pemerintah, dan keuntungan bukan merupakan tujuan.
5) Perekonomian Sosialis-Pasar
Pemerintah Cina dewasa ini memadukan doktrin politik komunis dengan bentuk kapitalisme
terbatas, sebagai “pasar sosialis”. Dalam sistem ini, bagian-bagian tertentu dari
perekonomian yang direncanakan secara terpusat diperbolehkan untuk mengejar sasaran-
saran kapitalis. Kepemilikan pribadi dan upaya memperoleh laba diperbolehkan. Perusahaan
swasta baru diperbolehkan untuk menjual saham dan bersaing dengan industri-industri yang
dimiliki pemerintah.
HUKUM
Sistem hukum yang ada di suatu negara yang dapat mempengaruhi bisnis internasional di
negara tersebut secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu hukum adat, hukum
perdata dan hukum agama.
1) Hukum adat (common law)
Hukum adat atau biasa disebut juga hukum kebiasaan menginterpretasikan apa yang
diartikan hukum atas subyek tertentu sangatlah dipengaruhi oleh adat istiadat atau kebiasaan
dan keputusan-keputusan pengadilan sebelumnya. Hukum adat didasarkan pada tradisi,
RIDHO RAIDHITYA LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
1916030091 BISNIS INTERNASIONAL 2
MBS`A
preseden dan kebiasaan serta pemakaian di masa lalu, dan pengadilan melakukan peran
penting dalam menafsirkan undang-undang menurut karakteristik-karakteristik tersebut.
Akibatnya hukum adat yang mempengaruhi praktik bisnis di berbagai negara sangat
bervariasi.
2) Hukum perdata (code law) atau hukum sipil (civil law)
Hukum perdata didasarkan pada seperangkat undang-undang atau peraturan-peraturan yang
sangat rinci serta komprehensif dan diorganisasikan menurut subyek permasalahan menjadi
sebuah kitab undang-undang. Kitab undang-undang ini merupakan dasar bagi suatu
perusahaan dalam melaksanakan bisnis.
3) Hukum Agama (theocratic law)
Hukum agama didasarkan pada perintah agama. Contoh yang paling baik adalah hukum
Islam yang digunakan di Arab Saudi dan sampai kadar tertentu digunakan oleh berbagai
negara yang mayoritas penduduknya muslim. Hukum Islam lebih merupakan hukum moral
daripada hukum komersial, dan dimaksud untuk mengatur semua aspek kehidupan. Di dalam
bisnis perbankan, misalnya, telah berkembang bank syariah.
3. LINGKUNGAN TEKNOLOGI
a. Pengertian
Lingkungan teknologi (technological environment) adalah bagian lingkungan eksternal
perusahaan yang berkaitan dengan perkembangan dan perubahan teknologi. Kata ‘teknologi’
biasanya dikaitkan dengan teknik dan peralatan. Perubahan mereka memunculkan ancaman dan
peluang bagi perusahaan.
Lingkungan teknologi mempengaruhi berbagai aspek dalam bisnis. Itu bisa jadi peluang atau
ancaman. Dan, perusahaan tidak dapat mengontrol faktor teknologi, tetapi harus meresponnya.
Karena itu, perusahaan harus dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru.
Perkembangan teknologi mempengaruhi semua aspek bisnis, tidak hanya pada produk dan
layanan. Dalam produksi, teknologi dapat meningkatkan total output melalui:
RIDHO RAIDHITYA LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
1916030091 BISNIS INTERNASIONAL 2
MBS`A
Peningkatan output pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Itu menggeser kurva kemungkinan produksi ke arah luar.
Teknik penjualan produk. Misalnya, lebih banyak toko beralih ke online daripada toko.
Perubahan tersebut tentu saja membawa dampak signifikan pada strategi bisnis.
Cara pembuatan produk. Misalnya otomatisasi proses
Riset pasar. Pemasar dapat lebih mudah menganalisis pasar dengan sistem basis data.
Elemen teknologi memungkinkan pemasar untuk mengakses data yang lebih akurat yang
memungkinkannya untuk merencanakan pemasaran dengan lebih baik.
Pengelolaan dan operasional perusahaan. Karyawan mungkin tidak perlu hadir ke
kantor untuk bekerja. Melainkan, mereka dapat melakukannya di rumah, asalkan
tersambung dengan internet.
Pilihan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, seperti melalui website,
media sosial, dan email.
Kebutuhan keahlian baru. Perusahaan semakin memerlukan analis data dan
programmer untuk interpretasi data dan proses informasi digital.
Mengubah kebutuhan dan keinginan konsumen.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada konsumen tidak hanya seputar masalah penyediaan
produk atau jasa saja tetapi juga harus memperhatikan aspek-aspek lain. Merujuk pendekatan
utilitarian, maka perusahaan harus menghasilkan produk atau jasa yang memiliki banyak manfaat
kepada masyarakat.
Perusahaan wajib memberikan rasa aman dan nyaman kepada karyawannya, memperlakukan
karyawan dengan adil. Selain itu, perusahaan juga memberikan kesempatan dan fasilitas untuk
pengembangan diri karyawan.
Misalnya pada saat perusahaan harus menyelesaikan kewajiban atau utangnya namun ia sedang
memiliki masalah keuangan maka perusahaan wajib memberitahukan kepada kreditor.
Perusahaan juga bertanggung jawab kepada pemegang saham. Sehingga dalam operasional nya,
perusahaan juga harus memastikan keputusan yang diambil juga untuk kepentingan pemegang
saham.
Tanggung jawab ini berkaitan dengan lingkungan, misal dengan tidak membuang limbah
sembarangan, mencegah polusi disekitar tempat usaha, mencegah penggunaan bahan berbahaya.
Jadi perusahaan diharapkan ramah terhadap lingkungan.
Tanggung jawab sosial ini dapat dilakukan dengan cara memberikan corporate social
responsibility atau CSR. Memberikan bantuan seperti sarana prasarana untuk pendidikan,
kesehatan, infrastuktur, wadah usaha atau hal lain yang dibutuhkan oleh masyarakat.
5. ORGANISASI INTERNASIONAL
Beberapa organisasi perdagangan dalam skala internasional adalah sebagai berikut: