Anda di halaman 1dari 3

Resume Webinar

Oleh: Oky Yuwanda 1702114659

“Sinergi Auditor Internal dan Auditor Eksternal dalam Mewujudkan Good


Governance pada Masa Pandemi Covid-19”

Doni Widiyanto, S.Sos., M.Si., AK., CA.


Inpektur Pembantu Khusus
Inspektorat Prov. Jateng

Korupsi di masa pandemi covid 19 sangat berpotensi terjadi dan harus


diwaspadai. Untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah, yang pertama itu ialah:

1. Mengutamakan Pencegahan.
2. Sinergi APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah), BPK dan APH (Aparat
Penegak Hukum),
3. dan yang ketiga Preventif untuk Represif.

Menurut penyampaian Bareskrim area yang sangat beresiko dalam penanganan


covid 19 ialah:

Badan Pengadaan Barang dan Jasa, rawan terjadi, penentuan pemenang tender
yang tidak fair, penyerapan anggaran yang tidak maksimal, memanfaatkan situasi atau
kongkalikong, pemberian insentif kepada yang tidak berhak, rekayasa data, pungutan
liar, yang terakhir fraud pertanggungjawaban dalam laporan keuangan.

Closing Statement

“Sinergi apapun antara APIP, APH, dan BPK tanpa partisipasi masyarakat tidak
akan maksimal karena kita perlu masukan dan aduan atas penyimpangan yang ada”.
Dr. Mohammad Iqbal Aruzzi, MBIT., AK., CA.
Auditor BPK RI

Mengingat besarnya alokasi anggaran pada penanganan covid 19 maka peran


BPK sangat dibutuhkan di dalamnya. Untuk itu BPK merekomendasikan solusi berupa
Remote Audit, Remote audit bukan barang baru di masa perkembangan Teknologi 4.0
Digital.

Remote Audit menjadi solusi atas keterbatasan ruang gerak Auditor BPK untuk
melaksanakan obsevasi lapangan dan review bukti audit. Kendala Remote Audit di
masa Pandemi Covid-19:

1. PSBB membatasi teknik audit yang butuh uji fisik lansung.


2. Tidak dapat merasakan psikologi Auditee secara emosional, sehingga
membuat potensi fraud semakin besar.
Sinergi Auditor Internal dan Eksternal:

1. Langkah Audit yang telah ditetapkan wajib dilakukan, agar diperoleh


kevakinan audit yang signifikan.
2. Sebagai Sinergi dengan APIP, BPK mendirikan IPKN untuk memacu
penyempurnaan Audit Keuangan Negara.
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA.
Kaprodi Magister Akuntansi FEB UGM
Ketua Asosiasi Program Studi S2
Akuntansi Indonesia (APSAI)

Pengaruh Pandemi Covid 19 pada APBN 2020 Perubahan

Melihat dari angka-angka tabel di atas, besarnya kucuran dana dari pemerintah
pusat membuat banyak potensi untuk tingkat kebocoran anggaran. Mengingat Good
Governance sangat berkaitan erat transparansi dan akuntabilitas publik, maka
transparansi dan akuntabilitas publik itu tak terlepas dengan isu pengelolaan keuangan
negara, dengan demikian wajarlah keuangan negara dikelola dengan good governance.
Oleh karena itu Sinergitas antara Auditor Internal dan Eksternal sangat dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai