Anda di halaman 1dari 15

RANGKUMAN

-PRANATA KOMPUTER-
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 66/KEP/M.PAN/7/2003
tentang Jabatan Fungsional Pranata Komputer dan Angka Kreditnya;

KEPUTUSAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1.Pranata Komputer adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan sistem
informasi berbasis komputer.
2. Sistem Informasi berbasis computer adalah kesatuan yang terdiri dari komputer, database,
sumber daya manusia, system jaringan dan prosedur yang dioperasikan secara terpadu untuk
menghasilkan informasi.
3. Angka kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan
yang harus dicapai oleh Pranata Komputer dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan.
4. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Komputer adalah tim yang dibentuk
dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Pranata
Komputer.

BAB II
RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN
DAN TUGAS POKOK
Pasal 2
(1) Jabatan Fungsional Pranata Komputer termasuk dalam rumpun kekomputeran.
(2) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Komputer adalah Badan Pusat Statistik.

Pasal 3
(3)Pranata Komputer adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional penyelenggaraan kegiatan system informasi berbasis komputer di lingkungan
instansi pemerintah.
(4) Pranata Komputer terdiri dari Pranata Komputer tingkat terampil dan Pranata Komputer
tingkat ahli.
(5) Pranata Komputer adalah jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 4
Tugas pokok Pranata Komputer adalah merencanakan, menganalisis, merancang,
mengimplementasikan, mengembangkan dan atau mengoperasikan system informasi berbasis
komputer.
BAB V
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Pasal 8
(1)Rincian kegiatan Jabatan Fungsional Pranata Komputer tingkat terampil adalah :
a. Pranata Komputer Pelaksana Pemula, meliputi :
1. melakukan penggandaan data dan atau program;
2. melakukan perekaman data tanpa validasi; dan
3. melakukan perekaman data dengan validasi.

b.Pranata Komputer Pelaksana, meliputi :


1. membuat laporan operasi komputer;
2. membuat dokumentasi file yang tersimpan dalam media komputer;
3. melakukan verifikasi perekaman data;
4. melakukan dijitasi data spasial;
5. melakukan editing data spasial;
6. membuat laporan hasil perekaman data;
7. melakukan pemasangan peralatan system komputer/sistem jaringan komputer;
8. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem komputer;
9. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem jaringan komputer;
10. membuat program dasar;
11. mengembangkan dan atau meremajakan program dasar;
12. membuat data ujicoba untuk program dasar;
13. melaksanakan ujicoba program dasar;
14. membuat petunjuk pengoperasian program dasar; dan
15. menyusun dokumentasi program dasar.

c. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan, meliputi :


1. melakukan verifikasi data spasial;
2. membuat program menengah;
3. mengembangkan dan atau meremajakan program menengah;
4. membuat data ujicoba untuk program menengah;
5. melaksanakan ujicoba program menengah;
6. membuat petunjuk operasional program menengah;
7. menyusun dokumentasi program menengah;
8. melakukan instalasi dan atau meningkatkan (upgrade) sistem operasi komputer/perangkat
lunak/sistem jaringan komputer;
9. melakukan ujicoba sistem operasi komputer;
10. melakukan deteksi dan atau memperbaiki kerusakan sistem operasi komputer; dan
11. membuat dokumentasi pengelolaan komputer.
Tingkat Terampil
1. Pranata Komputer Pelaksana Pemula (2A)
2. Pranata Komputer Pelaksana (2B,2C,2D)
3. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan (3A,3B)
4. Pranata Komputer Penyelia (3C,3D)

Tingkat Ahli
1. Pranata Komputer Pertama (3A,3B)
2. Pranata Komputer Muda (3C,3D)
3. Pranata Komputer Madya (4A,4B,4C)
4. Pranata Komputer Utama (4D,4E)

1. Pejabat yang berwenang mengangkat


a. Presiden Republik Indonesia untuk pengangkatan Pranata Komputer Utama;
b. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan Pranata
Komputer Madya;
c. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan Pranata
Komputer Penyelia dan Pranata Komputer Muda; dan
d. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan
Pranata Komputer Pelaksana Pemula s.d. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan dan Pranata
Komputer Pertama.

-SIG-
Definisis SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah
dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG.

Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai : is an a computer system for capturing,
storing, querying,analyzing, and displaying geographic data.

Arronoff (1989), mendefinisiskan SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki
kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen
data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran
sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan pada masalah yang
berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).

Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan
spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-
karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup
metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak
dan struktur organisasi Gistut (1994)
(Burrough,1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang
mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan.

Menurut Demers definisi GIS adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasi-informasi yang berhubungan dengan
permukaan bumi.

Sedangkan menurut ESRI definisi GIS adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras
komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang didesain untuk memperoleh,
menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk
informasi yang bereferensi geografi.

Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas
beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan
analysis (Prahasta, 2005)

Komponen Sistem Informasi Geografi

1. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer, scanner,Central Procesing Unit
(CPU), mouse , printer, plotter

2. Perangkat lunak (Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain)

3. Data dan informasi geografi Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung
dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara
langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data atributnya dari
table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard

4. Pengguna (user), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem
dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG
akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki
keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.

Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :


Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi
format data, pemberian atribut dll.

Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan


jaringan pencarian atribut dll.

Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah


penyanggga, overlay, dll.
Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta topografi,
peta statistic, tampilan perspektif.

GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi
sudah merambah ke berbagai bidang seperti:
• analisis penyakit epidemik (demam berdarah)
• analisis kejahatan (kerusuhan)
• navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek)
• analisis bisnis (sistem stock dan distribusi)
• urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah)
• peneliti: spatial data exploration
• utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management
• pertahanan (military simulation), dll

Data Spasial berupa


1. titik,
2. garis,
3. poligon (2-D),
4. permukaan (3-D).

Data Atribut adalah data yang memberikn penjelasan atau deskripsi atas setiap objek di
permukaan bumi.
Data Kuantitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bilangan. Data
kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek.
Data Kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinytakan dalam bentuk deskriptif. Data
kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket, wawancara, dan tanya jawab.
Data Raster objek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan
pixel(Picture Element)
Data Vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan kedalam kumpulan garis, area,
titik, dan nodes.

4-Tingkat Model Data Spasial:


Gambar kenyataan (reality): persis seperti yang kita lihat;
Gambar abstrak (conceptual);
Gambar kejadian tertentu (logical): berbentuk diagram atau tabel;
Berkas struktur fisik (physical): bentuk penyimpanan pada perangkat keras

Karakteristik SIG
Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk
tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam satu system berbasis komputer.
Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.
Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model
dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision
support system serta penerapannya
Perbedaannya dengan Sistem Informasi lainnya: data dikaitkan dengan letak geografis, dan
terdiri dari data tekstual maupun grafik
Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta
dijital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali
Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi,
memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.
Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu masalah. Contoh :
penyelesaian masalah perubahan iklim memerlukan informasi dasar seperti curah hujan, suhu,
angin, kondisi awan. Data dasar biasanya dikumpulkan secara berkala dalam jangka yang cukup
panjang.

Lima Cara Perolehan Data/Informasi Geografi


• Survei lapangan: pengukuran fisik (land marks), pengambilan sampel (polusi air),
pengumpulan data non-fisik (data sosial, politik, ekonomi dan budaya).
• Sensus: dengan pendekatan kuesioner, wawancara dan pengamatan; pengumpulan data
secara nasional dan periodik (sensus jumlah penduduk, sensus kepemilikan tanah).
• Statistik: merupakan metode pengumpulan data periodik/per-interval-waktu pada stasiun
pengamatan dan analisis data geografi tersebut, contoh: data curah hujan.
• Tracking: merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan
pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan, gunung meletus, debit air
sungai.
• Penginderaan jarak jauh (inderaja): merupakan ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi
suatu obyek, wilayah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dari sensor pengamat
tanpa harus kontak langsung dengan obyek, wilayah atau fenomena yang diamati (Lillesand &
Kiefer, 1994).

-MULTIMEDIA-
Pengertian Multimedia
- “Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996)
- Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan
teks (McCormick 1996)
- Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data,
media dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk,
2002)
- Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin
dan Linda, 2001).
Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,
audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link yang
memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

Elemen-elemen Multimedia
Multimedia dapat menyampaikan dan menyebarkan informasi dengan cara baru yang
informatif dan efisien. Menurut James A Senn. Multimedia terdiri dari beberapa unsur program
yang masing-masing unsur menyediakan fasilitas bagi penggunanya, yaitu:
Teks
Gambar
Film
Animasi
Suara

Multimedia dapat memberikan keuntungan terhadap penyampaian dan penerima informasi ,


antara lain:
a. Lebih komunikatif
b. Mudah dilakukan perubahan
c. Interaktif
d. Lebih leluasa menuangkan kreatifitas

Secara garis besar, terdapat dua model penyampaian multimedia untuk presentasi ataupun
pembelajaran, yaitu:
1. Linear Multimedia
Linear Multimediaatau Multimedia linier, juga dikenal dengan non-ineractive multimedia,
umumnya menyajikan sebuah presentasi yang tidak membutuhkan navigasi. Seperti tampilan
film dalam layar atau tayangan televisi.15 Multimedia ini tidak memiliki menu navigasi
antarmuka (interface) pengguna sehingga pengguna tidak punya kontrol, dan media ini berjalan
pada instruksi yang sangat dasar, yaitu turn-on dan turn off.

2. Interactive Multimedia
MMI adalah sebuah applikasi yang dikontrol oleh program yang mana pengalaman belajar
berdasarkan pada interaksi antara pelajar dan applikasi yang menggunakan teks, grafik, video,
animasi dan sound,17 serta memberi wewenang penuh kepada user untuk mengontrol
applikasi multimedia tersebut

3. Hypermedia
Hypermediaberisi miliaran penggalan bingkai text (hypertext) atau informasi lainnya. Nodes
(titik sambungan, distribusi, dan komunikasi21) dan associative links (himpunan tautan yang
saling berkaitan) adalah bentuk/balok bangunan dasar system hypertext.22 Hypertext memiliki
kemampuan untuk membentuk beberapa tautan elemen-elemen (linked elements) yang dapat
ditambahkan pada interactive multimedia sehingga menjadi sebuah perangkat yang hyperactive.

Multimedia Interaktif (MMI)


Multimedia interaktif adalah alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.

Menurut Marshal, sistem MMI mempunyai empat karakter dasar, yaitu:


[1] Merupakan sistem yang dikontrol oleh komputer,
[2] Merupakan sebuah sistem yang terintegrasi,
[3] Informasi yang direpresentasikan secara digital,
[4] Antarmuka pada media tampilan akhir biasanya bersifat interaktif.

Scott dalam bukunya memberikan penjelasan yang lebih detail tentang karakteristik MMI, yaitu
sebagai berikut:
Multiple types or catagories of works.
Multimedia mengandung beberapa tipe/kategori file yang tergabung dalam satu karya
multimedia.
Adaptability.
Multimedia memiliki tingkat adaptasi yang baik untuk berbagai aplikasi, termasuk pelayanan
yang profesional, pendidikan, pelatihan, penjualan, bahkan juga hiburan.
Storage and delivery medium.
Multimedia sebagai sistem penyimpan dan penghantar beberapa tipe file yang berbeda namun
bisa ditampilkan secara bersama dalam satu aktifitas.
Digital form.
Tidak seperti suara yang tersimpan dalam kaset tape yang analog, dan tidak juga seperti film
yang menyimpan gambar dalam bentuk frame tunggal, multimedia menyimpan, memproses,
dan
mentranmisi informasi (teks, video, audio, ataupun software komputer) dalam bentuk digital.
Plasticity.
Informasi digital sangat lentur dan lunak. Sekali isi sudah bias didigitalkan, materi-materi bisa
diambil dari satu sumber dan dikombinasi dengan informasi digital melalui sumber lainnya
untuk
membuat hasil kerja baru yang mana penggabungan informasi tersebut mulus dan tidak
terdeteksi, seperti, sampel rekaman suara dan sample penyertanya (rekaman suara lain)
dikombinasi menjadi sempel+rekaman suara baru.
Interactivity.
Salah satu karakter utama multimedia adalah interaktifitas. Maksudnya bahwa pengguna
multimedia bisa mempengaruhi kinerja multimedia melalui penggunaan peralatan masukan
(input device), seperti, mouse, keyboard, LCD projektor, dsb.

Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Interaktif


a. Kelebihan
1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan
multimedia maka dapat ditampilkan benda-benda seperti kuman, bakteri, elektron, dll. dengan
demikian benda-benda tersebut akan mudah dipahami oleh siswa.
2) Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah. Dengan
demikian kita dapat menyajikan benda-benda seperti gedung, gajah, gunung, candi, rumah, dll.
Sehingga memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara riil melaui gambar, movie
atau animasi.
3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit,da berlangsung cepat atau lambat.
Adanya kemampuan ini maka guru dapat menyajikan melaui gambar animasi atau movie
tentang susunan atom, sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet-
planer, berkembangnya bunga, dll.
4) Menyajikan suatu benda atau peristiwa yang jauh. Melalui multimedia maka guru dapat
menghadirkan obyek-obyek seperti planet, bulan, bintang, salju ke dalam ruang kelas.
5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya. Dengan kemampuan ini maka guru
dapat menyajikan peristiwa-peristiwa yang berbahaya seperti ledakan bom, peluncuran roket,
letusan gunung berapi, kebakaran, binatang buas, racun, dll.
6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Dengan kemampuan ini maka pembelajaran
dapat berlangsung secara menarik dan meningkatkan motivasi belajar siswa

Kekurangan
1) Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan.
2) Memerlukan peralatan komputer/ laptop dan smartmobile yang harganya relatif mahal..
3) Memerlukan kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk
pemanfaatan atau penggunaan
4) Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional
5) Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama

-Basis Data (database)-


BASIS DATA adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu
organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan
menggunakan metode tertentu dengan menggunakan komputer sehingga mampu
menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya.

SISTEM BASIS DATA adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan
menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara
data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan
informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

Evolusi Teknologi Basis Data


1960s:
Sistem Pemrosesan Berkas, DBMS dan Layanan Informasi Online berbasis teks.
1970s:
Penerapan Sistem Pakar pada sistem Pendukung Keputusan dan basis data berorientasi objek.
1980s:
Sistem Hypertext yang memungkinkan melihat basis data secara acak berdasarkan suatu kunci.

1990s:
Sistem Basis Data cerdas dan sistem basis data multimedia.

Keuntungan Pemakaian Sistem Basis Data


– Terkontrolnya kerangkapan data
– Konsistensi Data
– Data dapat dipakai bersama
– Memudahkan standarisasi
– Keamanan data terjamin
– Terpeliharanya integritas data
– Data independence

Sistem Basis Data


merupakan sistem yang terdiri atas basis data dan sekumpulan program (DBMS) yang
memungkinkan beberapa user mengakses dan memanipulasi data tersebut.
Komponen Sistem Basis Data
– Hardware
– Operating System
– Basis Data
– DBMS
– Pemakai / User
– Software lain
DBMS ( Database Management System )
adalah suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memanipulasi, dan memperoleh data / informasi secara praktis dan efisien.

Bahasa Basis Data :


merupakan cara berinteraksi pemakai dengan basis data yang sesuai dengan aturan yang
ditetapkan oleh pembuat DBMS.

Bagian Basis Data :


– Data Definition Language (DDL)
bahasa yang digunakan untuk menggambarkan basis data secara keseluruhan. Operasi yang
dapat dijalankan adalah membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan
struktur. Hasil Kompilasi dari DDL ini adalah Kamus Data ( Data Dictionary ).
– Data Manipulation Language (DML)
Bahasa untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data, seperti :
penyisipan, penghapusan dan update.

-MANAJEMEN INFRASTRUKTUR TI-


Insfrastruktur Teknologi Informasi (TI) didefinisikan sebagai sumber daya teknologibersama
yang menyediakan platform* untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yangterperinci.

Layanan-layanan Infrastruktur TI
a. Layanan Platform komputasi
b. Layanan telekomunikasi yang menyediakan data, suara dan konektivitas video
c. Layanan pengaturan data yang menyimpan dan mengelola data perusahaan dan
menyediakan kemampuan untuk menganalisis data
d. Layanan peranti lunak aplikasi
e. Manajemen fasilitas fisik
f. Layanan manajemen TI (merencanakan dan mengembangkan infrastruktur)
g. Layanan standar TI (kebijakan standar IT)
h. Layanan pendidikan TI (menyediakan system pelatihan)
i. Layanan pelatihan dan pengembangan TI

Komponen-komponen Infrastruktur
• Infrastruktur Teknologi Informasi menghasilkan tujuh (7) komponen utama:
1. Platform Peranti Keras Komputer
2. Platform Peranti Lunak Komputer
3. Manajemen Dan Penyimpanan Data
4. Platform Jaringan / Telekomunikasi
5. Platform Internet
6. Layanan Dan Konsultasi Integrasi Sistem
7. Platform Sistem Operasi

-INSIDEN & PELAYANAN TI-


Prosedur penanganan insiden merupakan panduan yang berisi alur dan langkah-langkah untuk
melakukan aktivitas penanganan insiden terkait insiden layanan teknologi informasi yang
dilaporkan oleh klien kepada pihak pengelola layanan TI.

Insiden Layanan
Insiden merupakan suatu aktivitas pengelolaan untuk penanganan terhadap sebuah masalah
layanan TI dan mengembalikannya agar dapat bekerja dengan semestinya. Karena insiden
dapat terjadi pada suatu layanan karena adanya kesalahan, baik kesalahan dari klien, sistem
atau lingkungan. Sehingga insiden mengakibatkan terganggunya aktivitas operasional dan
menyebabkan layanan tidak tersedia bagi klien akibat layanan tersebut tidak dapat digunakan.
Oleh karena itu tujuan utama dari incident management yaitu mengembalikan layanan TI ke
kondisi normal saat insiden terjadi sehingga diharapkan dapat mempersempit dampak yang
dapat ditimbulkan oleh insiden tersebut.

Ada 5 proses service lifecycle dalam ITIL [ITL07], yaitu:


1. Service Strategy: Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi untuk mengubah
manajemen service TI menjadi sebuah aset strategis dari organisasi.
2. Service Design: Pada tahap ini dilakukan pembangunan panduan manajemen layanan TI
berdasarkan strategi yang sudah dikembangkan sebelumnya pada tahap Service
Strategy. Selain itu panduan dibangun berdasarkan policy yang berlaku dalam organisasi
dan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan.
3. Service Transition: Pada tahap ini dilakukan proses transisi dari tata kelola yang lama kepada
tata kelola yang baru yang sudah dikembangkan dalam tahap Service Design.
4. Service Operation: Pada bagian ini berisi langkah-langkah best practice untuk melakukan
manajemen service TI.
5. Continual Service Improvement: Pada bagian ini dilakukan pengelolaan masukan dari
pelanggan yang kemudian dikolaborasikan kedalam empat tahap diatas. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil keluaran dari kegiatan Service Strategy, Service Design, Service
Transition, dan Service Operation.

Menurut framework ITIL, pengertian insiden adalah sebuah interupsi atau pengurangan
kualitas dari layanan TI. Selain itu sebuah kesalahan konfigurasi pada sistem dapat
dikatakan sebagai insiden walaupun belum menimbulkan masalah yang berarti pada
sistem tersebut.
Manajemen insiden (incident management) adalah proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu insiden. Proses manajemen insiden (incident management) dilakukan
berdasarkan input dari user melalui service desk, laporan teknisi, dan juga deteksi
otomatis dari sebuah tool event management.

Tujuan utama dari manajemen insiden (incident management) adalah untuk mengembalikan
kondisi layanan TI ke keadaan normal secepat mungkin, dan meminimalkan dampak negatif
yang ditimbulkan terhadap kegiatan bisnis utama organisasi. Keadaan normal layanan TI adalah
keadaan yang telah didefenisikan sebelumnya dalam sebuah SLA (Service Level Agreement).

Berikut adalah aktifitas-aktifitas dalam manajemen insiden (incident management) menurut


framework ITIL v3 :

1. Identifikasi insiden (incident identification)


Proses manajemen insiden (incident management) dimulai dengan identifikasi. Identifikasi
yang paling umum dilakukan adalah melalui layanan service desk dan laporan dari staf teknisi.
Selain itu identifikasi insiden dapat dilakukan secara otomatis oleh tool event management
yang dipasang pada perangkat- perangkat utama. Kondisi ideal dari langkah identifikasi adalah
insiden dapat teridentifikasi sebelum terjadi implikasi terhadap user.

2. Pencatatan insiden (incident logging)


Langkah ini wajib dilakukan untuk setiap jenis insiden baik yang berskala besar maupun kecil.
Beberapa informasi yang harus dicatat terkait suatu insiden adalah ID, kategori insiden,
waktu terjadi, deskripsi insiden, nama orang/grup yang bertanggungjawab atas penanganan,
implikasi insiden, dan waktu penutupan kasus.

3. Pengkategorisasian insiden (incident categorization)


Dalam membuat kategori insiden dibutuhkan sebuah proses khusus antara pengelola TI
dan pihak manajemen organisasi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kategori insiden dan
prioritas penanganannya sejalan dengan proses bisnis organisasi. Kategori insiden dapat
dibuat berdasarkan perkiraan lamanya penanganan, implikasi terhadap proses bisnis
organisasi, dan jumlah staf teknis terkait.

4. Prioritas insiden (incident priorization)


Langkah prioritas insiden dilakukan berdasarkan kategorisasi yang telah dibuat
sebelumnya. Prioritas penanganan insiden dapat dilakukan berdasarkan besarnya implikasi
insiden terhadap kegiatan bisnis utama organisasi, ataupun berdasarkan lamanya penanganan
insiden.

5. Diagnosa awal (initial diagnosis)


Diagnosa awal terhadap insiden wajib dilakukan oleh setiap pihak yang pertama kali
berhubungan dengan insiden baik itu service desk, staf teknis, maupun perangkat otomatis
seperti event management. Jika insiden ditemukan oleh service desk melalui telepon dari
user, maka diusahakan service desk tersebut yang menyelesaikan insiden selama user masih
berhubungan telepon.

6. Eskalasi insiden (incident escalation)


Eskalasi insiden adalah tindakan menaikkan level penanganan insiden. Hal ini berkaitan erat
dengan hasil diagnosa awal terhadap insiden. Jika dari diagnosa ditemukan insiden yang tidak
dapat ditangani, maka wajib dilakukan eskalasi insiden. Eskalasi insiden ada 2 macam, yaitu
eskalasi fungsi dan eskalasi hierarki. Eskalasi fungsi adalah tindakan menaikkan level
penanganan kepada satu level diatasnya. Sedangkan eskalasi hierarki adalah tindakan
menaikkan level penanganan melintasi hirarki organisasi misalnya kepada manajer IT atau
manajer bisnis yang terkait.

7. Investigasi (investigation and diagnosis)


Tindakan investigasi dilakukan untuk menemukan sumber masalah dari insiden. Dalam
melakukan investigasi, setiap tindakan wajib dilaporkan juga ke dalam formulir insiden. Hal ini
berguna sebagai data historis tindakan penanganan suatu insiden.

8. Resolusi (resolution and recovery)


Langkah ini merupakan tindakan yang diambil untuk menyelesaikan suatu insiden. Langkah
resolusi dapat dilakukan oleh service desk sebagai pihak yang pertama menemukan insiden
dari user, staf teknisi yang sedang mengerjakan kegiatan konfigurasi, maupun oleh
supplier terhadap perangkat yang masih dalam garansi.

9. Penutupan (incident closure)


Langkah penutupan adalah langkah yang dilakukan oleh service desk maupun staf teknisi
terkait untuk memastikan apakah insiden telah benar selesai ditangani. Yang harus
diperhatikan dalam langkah penutupan ini adalah dokumentasi proses penanganan insiden,
perkiraan terhadap perulangan insiden, dan survei kepuasan user atas penanganan insiden.

-PERANGKAT TI END USER-


End User Computing (EUC) adalah sistem informasi berbasis komputer yang secara
langsung mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Dalam EUC sistem,
end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam perangkat lunak untuk
mendapatkan kembali informasi, pendukung keputusan, dan pengembangan aplikasi.
End User Computing dapat digolongkan menjadi empat tingkatan berdasarkan
pengetahuannya antara lain sebagai berikut :
Pemakai akhir tingkat menu (menu-level end-users).
Pemakai akhir tingkat perintah (command-level end-users).
Programer pemakai akhir (end-users programmers).
Personil pendukung fungsional (functional support personnel).

Manfaat End User Computing :


1. Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai.
2. Mengurangi kesenjangan komunikasi antar user dan spesialisasi informasi.
3. Kreasi, pengendalian, dan implementasi oleh pemakai
4
4. Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai
5. Ketepatan waktu
6. Membebaskan sumber daya system
7. Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaan

Faktor yang mendorong End User Computing :


1. Menjngkatkan pengetahuan tentang computer (knowledge).
2. Antrian jasa informasi (time-process).
3. Perangkat keras yang murah (technology-hardware).
4. Perangkat lunak saiap pakai (technology-software).

Resiko penerapan End User Computing, yaitu :


1. Sistem yang buruk sasarannya.
2. Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien.
4. Hilangnya integritas data.
5. Hilangnya keamanaan.

-SISTEM JARINGAN LAN-


Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai jaringan komunikasi yang
menghubungkan beberapa device, seperti personal computer, workstation, printer, mainframe,
dan data peripheral yang dapat mentransmisikan data dalam area yang terbatas.

 Sifat-sifat LAN :
Jaringan komputer lokal mempunyai sejumlah sifat-sifat yang umum diantara topologi
yang membentuk konfigurasinya. Adapun sifat-sifat tersebut adalah:
1. Fleksibilitas (Keluwesan)
2. Kecepatan
3. Reliabilitas (Keandalan)
4. Hardware dan Software yang digunakan bersama-sama
5. Interface Transparansi
6. Adaptability (Kemampuan menyesuaikan diri)
7. Akses ke LAN lain atau WAN
8. Keamanan
9. Pengelolaan Terpusat
10. Kepemilikan Pribadi

 Komponen LAN :
Ada dua hal utama yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan atau memasang
LAN, yaitu komponen hardware jaringan dan software jaringan. Ada tiga kategori utama
peralatan yang membentuk komponen hardware dari jaringan area lokal. Ketiga kategori utama
tersebut adalah :
 Server
 Sistem komunikasi LAN (Host)
 Workstation
 Topologi Jaringan :
Sebuah LAN dapat diimplementasikan dengan berbagai macam topologi, adapun
topologi tersebut adalah :

1. Topologi Bus termasuk konfigurasi multi titik. Seluruh stasiun terhubung melalui suatu
interface perangkat keras yang disebut tap yang langsung terhubung kesuatu jalur transmisi
linier
2. Topologi Cincin (Ring) Hubungan yang terdapat pada topologi cincin adalah topologi point
to point dalam suatu loop tertutup
3. Dalam topologi bintang (star), sebuah elemen pusat (misalnya hub, bridge, atau switch)
bertindak sebagai pengatur dan pangendali semua komunikasi data yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai