LANDASAN TEORI
A. Multimedia.
Setiap elemen memiliki pixel tertentu yang dapat mengontrol setiap pendar
objek kecil sehingga dapat terlihat oleh kasat mata, juga memperjelas objek
yang jauh dan besar menjadi dapat dijangkau oleh pandangan mata.
semesta. Karunia ini akan ada sepanjang masa dan dapat dikembangkan dalam
al-Qur’an sejak 1400 tahun silam, seperti yang terkandung dalam QS. An-
Nur: 35:
1
IT Community, Prinsip kerja Monitor. http://kakompu.blogspot.com/2013/06/prinsip-kerja-
monitor.html
26
tersebunyi di angkasa, kedalaman laut, dan dalam sel. Sinyal cahaya melalui
Sebelum tahun 1980-an atau pada era 60-an, multimedia diartikan sebagai
2
Sunaryo Soenarto, “Model pembelajaran berbasis komputer. Inotek: Jurnal inovasi dan
aplikasi teknologi” Volume 9, Nomor 1, Februari 2005, hlm.116
27
3
Tan Seng Chee & Angela F. L. Wong (Eds.), Teaching and learning with technology: An
asia-pacific perspective, (Singapore: Prentice Hall, 2003)., hlm.217
4
M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, (Yogyakarta :
Penerbit Andi, 2005), hlm.21
5
Hackbarth, S. The educational technology handbook: A comprehensive Guide. (Englewood
Cliffs: Educational Technology Publication, Inc., 1996), hlm.229
6
Philips, R., A practical guide for educational applications, (London: Kogan Page limited,
1997), hlm.8
7
Sanjaya Mishra & Ramesh C. Sharma, Interactive Multimedia in Education and Training,
(USA: Idea Group Inc, 2004), hlm.vii
8
Richard A Schwier & Earl R Misanchuk, Interactive Multimedia Instruction, (New Jersey:
Educational Technology Publication, Inc., 1993), hlm.6
9
Robin & Linda, Pengantar multimegia untuk media pembelajaran, (………2001), hlm.5
28
offline maupun online) dan terdapat interaktivitas antara media dan user.11
suara, gambar, animasi, dan video yag disampaikan dengan komputer atau
berikut ini:
10
Perry, P. Multimedia: Developer’s guide, (Indianapolis IN: Sams Publishing, 1994), hlm.
11
Agnew, P. W., Kellerman, A. S. & Meyer, M. J., Multimedia in the classroom, (Boston:
Allyn and Bacon, 1996), hlm.8
12
Constantinescu, A. I., “Using technology to assist in vocabulary acquisition and reading
comprehension”. The Internet TESL Journal, Vol. XIII, No. 2, February 2007, diakses 7 April
2014, dari http://iteslj.org/Articles/Constantinescu-Vocabulary.html, hlm.2
13
Iwan Binanto, Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya, (Yogyakarta:
ANDI, 2010), hlm.2
29
2. Jenis Multimedia
audio, dan video. Secara garis besar, terdapat dua model penyampaian
a. Linear Multimedia
kontrol, dan media ini berjalan pada instruksi yang sangat dasar, yaitu
sederhana, yaitu turn on untuk memulai dan turn off untuk mengakhiri.
berhenti sendiri.
14
M. Savage & Karla E. Vogel, An Introduction to Digital Multimedia, (Burlington: Jones &
Bartlett Publishers, 2013), hlm.3
15
Allan Walker, Joomla! 1.5 Multimedia, (Birmingham: Packt Publishing Ltd, 2010), hlm.2
16
Balagurusamiy E., Fundamentals of Komputers, (New Delhi: Tata McGraw Hill, 2009)
hlm.453
30
(WBI).20
c. Hypermedia
hyperactive.
lain.25
Sampai sekarang masih belum ada standard yang baku dalam definisi
23
Robin & Linda, Pengantar multimegia untuk media pembelajaran, (………2001), hlm.5
24
Fred Thomas Hofstetter, Multimedia Literacy. Third Edition, (New York: McGraw-Hill
International Edition, 2001), hlm.
25
Sujono, Pengantar e-Learning dan Implementasinya di UNY, http://elearning.uny.ac.id
diakses tgl 15 Juni 2014
32
media internet, atau media jaringan lainnya. Secara utuh, e-learning dapat
web page dalam internet adalah multimedia yang interaktif. Selama bertahun-
XML, Java, Java Script, AJAX, dan plug-in khusus seperti Flash dan
kamampuan aslinya.27
yang sulit terpisahkan. Multimedia dalam web page internet banyak bersifat
26
Nursalam F. Efendi, Pendidikan Dalam Keperawatan, (Jakarta Selatan: Penerbit Salemba,
……), hlm.134
27
Tay Vaughan, Multimedia: Making It Work, 8th Edition, (New York City: McGraw-Hill.
2011), hlm.374
33
Jadi, yang menimbulkan kesan interaktif pada suatu multimedia adalah adanya
pengguna, menu navigasi tersebut lebih dari sekedar turn-on dan turn-off pada
a) Text
sekarang. Kejelasan arti dan kepadatan kata dalam teks menjadi sangat
penting, oleh karena itu teks menjadi elemen vital dalam menu sistem
navigasi MMI.28
dan bentuk yang sangat menarik, bahkan teks bisa dibuat bergerak
1) Kelebihan Teks
padat (condensed).
28
Iwan Binanto, Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya, (Yogyakarta:
ANDI, 2010), hlm.25
34
yang panjang
(feedback).
2) Kelemahan Teks
motivasi.
b) Animation
memberi kekuatan besar pada proyek MMI dan dalam Web. 29 Berikut
suatu obyek)
29
Op. Cit., Tay Vaughan, Multimedia: … hlm.375
35
c) Image
gambar.
d) Audio
suara asli.30
1) Kelebihan Audio
30
Op. Cit., Iwan Binanto, Multimedia ......., hlm.50
36
motivasi.
2) Kelemahan Audio
komputer.
komputer.
e) Video
1) Kelebihan Video
kejadian
37
televisi.
atau psikomotor.
Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat
2) Kelemahan Video
scene.
materi.
dapat dibuat dan dipilih dari berbagai format yang telah tersedia dalam
38
yaitu: [1] Merupakan sistem yang dikontrol oleh komputer, [2] Merupakan
secara digital, [4] Antarmuka pada media tampilan akhir biasanya bersifat
interaktif. 31
Adaptability.
Optical Disc.
31
Op. Cit., Iwan Binanto, Multimedia … hlm.1
39
Cartridges,
Online System.
sound, dan video pada beberapa monitor komputer secara live dan
Wireless Network.
Hybrids.
Internet, dan
Interactive Television.
40
Digital form.
analog, dan tidak juga seperti film yang menyimpan gambar dalam
Plasticity.
Informasi digital sangat lentur dan lunak. Sekali isi sudah bisa
mulus dan tidak terdeteksi, seperti, sampel rekaman suara dan sample
Interactivity.32
32
Michael D. Scott, Scott on Multimedia Law, (United State: Aspen Publisher, 2008), hlm.6-
11
41
a. Offline Access
Bentuk media yang umum digunakan dalam metode CBI ini adalah
b. Online Access
Sama halnya dengan CBI di atas, multimedia yang satu ini juga
35
Wikimedia Fooundation, inc.,E-Learning, http://en.wikipedia.org/wiki/E-learning diakses
01 April 2014
36
Criswell, E. L., The design of komputer-based instruction, (New York: Macmillan
Publishing Company, 1989), hlm.1
37
Wikimedia Fooundation, inc., E-Learning, http://en.wikipedia.org/wiki/E-learning, diakses
01 April 2014.
38
Iwan Binanto, Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya, (Yogyakarta:
ANDI, 2010), hlm.2
43
a. Linier
39
Op. Cit., Allan Walker, Joomla! ... hlm.3
40
Wikimedia Fooundation, inc., Node_(networking),
http://en.wikipedia.org/wiki/Node_(networking), diakses 01 April 2014
41
David H. Jonassen, Hypertext – Hypermedia, (New Jersey: Englewood Cliffs, 1989), hlm.7
42
William W. Lee & Diana L. Owens, Multimedia Based Instructionl Design: Komputer-
Based Training, Web-Based Training, Distance Broadcast Training, Performance-Based
Solutions, (San Francisco: Pfeiffer. 2004) hlm.193
43
Wikimedia Fooundation, inc., HTML, http://id.wikipedia.org/wiki/HTML, diakses 01 April
2014
44
Op.Cit. William W. Lee & Diana L. Owens, Multimedia… hlm.191
44
b. Hirarki
c. Non-Linear
45
a. CD/DVD Interaktif
46
Flash. Media ini tidak jauh berbeda dengan media CD/DVD interaktif
bentuk file ekstensi (exe. file). Oleh karena itu, media ini hanya bisa
smartmobile.
Seperti applikasi untuk video call dan chat room. Applikasi ini
internet,
d. Televisi Interaktif
e. Radio Interaktif
47
saja dan kapan saja, dan sikap dan minat belajar belajar siswa dapat
ditingkatkan.
a. Kelebihan
1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata.
48
b. Kekurangan
diprogramkan.
C. Pembelajaran
1. Pengertian
49
belajar.45
adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
pembelajaran.
2. Fasilitas Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran
45
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.62
46
Ibid.,, Syaiful Sagala, Konsep dan … hlm.61
50
apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Robert F. Meager
yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang
apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia melewati kegiatan
ditentukan.
b. Materi Pembelajaran
47
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hlm.10
48
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif, (Jakarta: Publisher, 2005),
hlm.58
51
lingkup dan urutan yang jelas. Lingkup dan urutan itu dibuat bertolak
49
Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm43.
52
keterampilan.
yang berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi
diri.
53
cara ini diharapkan sisi materi tersebut akan lebih mudah diserap
c. Metode Pembelajaran
50
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Bandung: 2005), hlm.222
54
pembelajaran melalui proses. Dalam hal ini guru dituntut agar mampu
d. Media Pembelajaran
51
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), hlm. 92
55
terprogram.
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
52
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009),
hlm.179
56
minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki
proses pembelajaran.
b. Keaktifan
c. Keterlibatan Langsung/Pengalaman
terjun mengalaminya.
d. Pengulangan
teori psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-
daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati,
57
e. Tantangan
mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan
g. Perbedaan Individual
58
yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik
4. Teori Pembelajaran
a. Pembelajaran Behaviorisme
1) Pengondisian Klasik
2) Pengondisian Operan
53
Ivan Pavlov, The Work of The Digestive Glands, (London: Charles Griffin, 1902), hlm.23
59
b. Pembelajaran Sosial
pembelajaran.55
c. Pembelajaran Kognitif
dilihat sebagai tingkah laku (tidak selalu dapat diamati).56 Dalam teori
56
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran; Landasan Dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), Hlm.69
57
Muhaimin, Sutia’ah, & Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan PAI
di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), Hlm.199
58
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran; Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: PT
Rosda Karya, 2001), Hlm.75
61
sebagai berikut:
pendidikan.60
MMI adalah salah satu dari sekian alat penyampai pembelajaran, maka
yang bisa dibawa pulang siswa sebagai media belajar mandiri di rumah, atau
kelas.
61
Philips, R., A practical guide for educational applications, (London: Kogan Page limited,
1997), hlm.12
62
Stephen P. & Shahrzad V., Design and Development of Interactive Multimedia for Library
Research Instruction, (Texas; University of Houston, …….), hlm.1
63
Johann Fouche, Instructional Design for Interactive Multimedia: A Guide (……), hlm.4
63
diketahuinya.
Istilah sumber ilmu tidak hanya mengarah pada fungsi guru, MMI
mampu mewakili fungsi guru sebagai sumber ilmu, namun tetap saja MMI
bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu guru bukan mengganti
materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa, sehingga materi ini
menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak.
bergerak (animasi) yang juga dapat ditambahkan suara. Sajian audio visual
orang mampu mengingat 20% dari yang dilihat, mampu mengingat 30%
64
serta mampu mengingat 60% dari yang didengar, dilihat dan dilakukan.
isyarat (gesture), dan sikap tubuh (posture) merupakan bagian yang paling
ke arah yang lebih dinamik. Namun yang lebih penting adalah pemahaman
diri dalam menggunakan teknologi ini dengan cara yang paling berkesan.
65
interaktif.
seperti dalam bentuk CD/DVD dan bentuk applikasi, baik yang berbayar
ataupun gratis. Contoh yang dapat kita temukan seperti, materi pelajaran
lagi.
keberhasilan siswa akan diuji. Jika siswa tidak mencapai tahap yang
66
“.64
bidangnya.
64
Soekartawi, A. Haryono and F. Librero, “Greater Learning Opportunities through Distance
Education: Experiences in Indonesia and the Philippines”. Journal of Southeast Asian Education,
2002, Volume 3, No. 2 (ISSN: 15134001)
65
Onno W. Purbo, E-Learning Berbasis PHP dan MySql, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2002), hlm.5
67
baik keselarasan antar content dan alat penyampai dengan gaya belajar,
66
Tung, K.Y., Pendidikan dan Riset di Internet, (Jakarta: Dinastindo, 2000), hlm.15
68
mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua
dalam paket.
67
Munir, “Konsep dan Aplikasi Program Pembelajaran Berbasis Komputer (Komputer Based
Interaction)”, P3MP, UPI., 15 Februari 2005
69
a) Drill
68
Ibid., Munir, “Konsep dan Aplikasi ….
70
soal
b) Tutorial
dalam model ini disajikan melalui teks atau grafik yang ditampilkan
sebelumnya.69
69
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm.159
71
c) Simulation
70
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta,
Bumi Aksara, 2003), hlm.73-74
71
Ibid., Oemar Hamalik, Perencanaan…
72
Op. Cit., Azhar Arsyad, Media … hlm.135-137
72
fisik, situasi, prosedur, dan proses. Secara umum tahapan materi model
miniatur atau bentuk nyata dari mobil berikut fungsi dari bagian-
bagiannya.
komputer
d) Games
73
Alessi, S. M. & Trollip, S. R., Komputer-based instruction methods and development,
(New Jersey: Prentice Hall, 1985), hlm.171
74
Ibid., Alessi, S. M. & Trollip, S. R., Komputer-based…, hlm.21
73
sebab itu, media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games atau
e) Problem Solving
f) Hybrid
75
Roblyer, M. D., Integrating Educational Technology Into Teaching, (Upper Saddle River:
Pearson Merrill Prentice Hall, 2006), hlm.
76
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 150
74
model yang unik, tetapi model ini menyajikan metode yang berbeda
Pembelajaran
1. Faktor Pendidik
dapat berhasil baik maka seorang guru harus Memiliki persiapan pada
yang diajarkan.
77
Hannafin, M. J. & Peck, K. L., The design, development, and evaluation of instructional
software. (New York: Macmillan Publishing Company, 1988), hlm.158
75
dengan bidang studi dan media yang digunakan, karena dalam pengajaran
siswa tidak hanya dituntut menguasai materi, tapi juga harus bisa
sebab pada suatu saat anak didik diharapkan mampu berdiri sendiri. Oleh
pembelajaran interaktif.80
78
Winarno Surakhmad, Metode Pengajaran Nasional (PT. Jemmars, 1986), hlm. 133
79
Abu Bakar Muhammad, Pedoman Pendidikan dan Pengajaran (Surabaya: PT. Usaha
Nasional, 1981), hlm. 69-71
80
Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT Citra Aditya Bakhti, 1994), hlm 12
76
untuk giat belajar dan akan membuat anak didik betah tinggal ruang
tersebut. Oleh sebab itu, hendaknya suasana ruang belajar selalu dibuat
77