HSG, Vaginografi, Vetografi (Teori) PDF
HSG, Vaginografi, Vetografi (Teori) PDF
HISTERO SALPHYNGOGRAPHY
(HSG)
6
Pengertian Hysterosalpingography
7
Indikasi
1. Infertilitas
2. Abortus berulang
3. Sterilitas primer maupun sekunder, untuk melihat patensi
tuba
4. Menentukan keberhasilan tindakan operasi sterilitas
5. Untuk melihat translokasi
6. Untuk melihat ketidaknormalan dari uterus, saluran telur
(tuba fallopi) dan kanalis serviks
7. Perdarahan pervaginam sedikit, misalnya yang disebabkan
oleh miomi uteri, polip endometrium, adenomatorus, dll.
8. Tumor maligna kavum uteri
9. Pada kasus inseminasi buatan, dapat melihat adanya
kelainan pada traktus genitalis
8
Kontra Indikasi
1. Kehamilan
2. Menstruasi
3. Post curetase
4. Perdarahan pada vagina yang
berat
5. Alergi terhadap media kontras
9
Persiapan pasien
a. Pasien diberitahu bahwa pemeriksaan HSG akan dilaksanakan pada
hari ke 9-10 dihitung dari hari pertama menstruasi. Sebelum dilakukan
pemeriksaan ini pasien juga tidak diperkenankan berhubungan intim
dengan suami
2. Spekulum vagina
11
3. Tenakulum (Tangportio)
3
1
2 5
Keterangan :
1. Conus
2. Pertubator (metal canula)
3. Spigmomanometer
4. Kran pembuka kontras
5. Spuit glass
13
Non Steril
1. Lampu ginekologi
2. Bengkok
3. Pesawat Sinar-X
4. Kaset dan film ukuran 24x30 cm + grid
5. Alat fiksasi
6. Peralatan Proteksi Radiasi
14
Persiapan Bahan Kontras
Bahan kontras yang sering digunakan di Indonesia adalah
bahan kontras yang larut dalam air, misalnya urografin 60%
(meglumin diatrizoate 60% atau sodium diatrizoate 10%).
Bahan kontras ini sifatnya encer, memberikan opasitas yang
memuaskan dan mudah masuk ke dalam tubuh dan
menimbulkan pelimpahan kontras ke dalam rongga
peritoneum dengan segera
15
Foto pendahuluan pelvis proyeksi
Anteroposterior (AP).
Bertujuan untuk melihat persiapan pasien, melihat
gambaran umum rongga pelvis dan menentukan faktor
eksposi
a. Posisi pasien : Pasien supine dimeja pemeriksaan.
b. Posisi obyek : Pelvis di atur sehingga jarak pelvis
kanan dan kiri sama. Atur MSP (Mid Sagital Plane) tubuh
tegak lurus dengan garis tengah meja pemeriksaan.
c. Arah Sinar : Vertikal tegak lurus kaset
d. Titik Bidik : 5 cm di atas simpisis pubis
e. FFD : 100 cm
f. Kaset : 24x30 cm
g. kV : ± 80 kV
h. mAs : 10
16
Proyeksi AP Radiograf AP Pendahuluan
17
Cara Pemasukan
media kontras
a. Pasien tidur dengan posisi kaki lithotomi di atas meja
pemeriksaan, kemudian vulva bersihkan dengan
desinfektan atau betadine
b. bagian eksterna vagina dilebarkan dengan menggunakan
spekulum vagina untuk melihat portio dan bagian dalam
vagina dibersihkan dengan desinfektan
c. Sonde uteri digunakan untuk mengetahui kavum uteri dan
posisi uterus
d. Portio bagian atas dijepit dengan tenakulum
e. Hysterosalpingography set disambung dengan spuit berisi
media kontras, untuk memasukkan media kontras.
Kemudian dilakukan fiksasi agar tidak terjadi kebocoran
media kontras.
18
f. Setelah selesai pasien digeser perlahan-lahan ke tengah
meja pemeriksaan
g. Media kontras dimasukkan melalui kanalis uteri secara
bertahap. Pengambilan gambar dilakukan untuk melihat
media kontras sudah mengisi rongga uterus, tuba fallopi
dan tumpahan media kontras menuju rongga peritoneum
h. Pengambilan gambar dapat dilakukan dengan
menggunakan fluoroscopy sehingga perjalanan kontras
dapat diikuti
i. Setelah dilakukan pemeriksaan, spekulum vagina dan
kanula uteri dilepas dan pasien diijinkan untuk istirahat
selama beberapa menit dan kemudian dilakukan
pengambilan gambar dengan proyeksi Anteroposterior post
evakuasi. Pemotretan ini bertujuan untuk melihat spill.
19
Posisi Pemasukan media kontras
20
Proyeksi AP Post Kontras
Pemasukan media kontras sebanyak 5 ml tahap pertama.
Untuk melihat pengisian media kontras pada cavum uteri
21
Radiograf AP Post Kontras
22
Proyeksi Right Posterior
Oblique (RPO) Post Kontras
Pemasukan media kontras sebanyak 5 ml tahap kedua.
Tujuan proyeksi RPO adalah untuk melihat pengisian media kontras pada
tuba fallopi kanan
27
Proyeksi AP Post Evakuasi
28
29
Pemeriksaan BNO Sonde itu adalah
pemeriksaan radiologi organ reproduksi wanita bagian dalam
pada daerah corpus uterus, dengan dibantu menggunakan alat
yaitu sonde uterus.
30
Persiapan Pasien :
pasien diminta untuk buang air kecil untuk
mengosongkan vesica urinaria agar tidak
mengganggu gambaran uterus.
31
32
Proyeksi pemeriksaan :
33
34
35
36
PENGERTIAN
Vaginografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada
bagian vagina dengan menggunakan sinar-x dan bantuan
media kontras positif untuk menegakkan diagnosa.
TUJUAN
Investigasi malformation.Investigasi fisiologis dan
penyakit patologis dalam vagina.
INDIKASI
Investigasi penyakit kongenital dalam vagina.Kelainan
patologis seperti vesicavaginalfistula dan
enterovaginalfistula.
37
KONTRA INDIKASI
Alergi terhadap media kontras
PERSIAPAN ALAT
•Pesawat sinar-x •Kaset dan film 18 x 24
•Grid/lysolm •Marker
•Kateter •Vaselin
•Spuit disposible Contrast media : BaSO4 Konsentrasi
sama seperti pemeriksaan colon yaitu 1 : 8 dan jumlah
media kontras 40 – 60 cc.
•Steril cass •Obat antiseptic
•Larutan desinfektan (alkohol, betadine)
•Bengkok, mangkuk
•Peralatan kegawat daruratan (tabung O2, alat suction,
dan lain-lain)
38
PERSIAPAN PASIEN
PERSIAPAN ALAT
• Pesawat kemampuan cukup (80 – 90 kV)
• Kaset dan film 30 x 40
• Grid/lysolm
• Marker
• Gonad shield
50
PROTEKSI RADIASI
• Faktor ekspose yang cukup dengan menggunakan
High kV Technique.
• Hindari pengulangan foto, lakukan prosedur
dengan tepat.
• Luas penyinaran seminimal mungkin.
51
PROYEKSI PEMERIKSAAN
1. AP/PA
Posisi Pasien Supine/prone
Posisi Obyek
• MSP tubuh di pertengahan kaset.
• Rongga abdomen di pertengahan kaset.
• Batas atas kaset diafragma dan batas bawah kaset
simphisis pubis.
• Posisikan knee joint sejajar.
Central Ray Vertikal/tegak lurus
Central Point Pertengahan kedua SIAS setinggi Lumbal 3
FFD 90-100 cm
Ekspose : Saat pasien ekspirasi dan tahan nafas.
52
Kriteria Gambar
• Tampak gambaran tulang fetus.
• Densitas dan kontras dapat memperlihatkan
persendiaan & tulang fetus.
• Tidak tampak rotasi abdomen.
53
54
2. Proyeksi Lateral
Posisi Pasien Miring salah satu sisi tubuh
Posisi Obyek
• Daerah abdomen pada pertengahan film.
• Kedua lengan di atas sebagai ganjalan kepala.
• Kedua tungkai fleksi maksimal.
• Axilare plane tegak lurus meja pemeriksaan.
56
REFERENSI/ SUMBER BACAAN
Bushong, S.C., 2013. radiologic Science for Technologist Phisics,
Biology and Protection St. Louis : Mosby