Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB VI

PENGUJIAN EXRACTION ASPAL

(METODE SENTRIFUGAL)

A. TUJUAN

Untuk mengetahui kadar aspal dan gradasi material pada campuran agregat dan

aspal.

B. DASAR TEORI

Campuran pada perkerasan jalan raya terdiri dari campuran agregat dan aspal,

yang mana keawetan dari suatu perkerasan jalan tergantung juga pada komposisi

bahan yang digunakan sebagai campuran beraspal. Sehingga perencanaan dari suatu

campuran beraspal untuk perkerasan jalan sangat diperlukan, karena perencanaan dan

kombinasi campuran yang tepat dapat meningkatkan kualitas dari perkerasan jalan,

selain itu hal tersebut juga dapat menambah umur dari perkerasan jalan itu sendiri.

Salah satu metode yang telah dikembangkan untuk menguji kandungan kadar

aspal dalam campuran (Mix Design) adalah dengan menggunakan metode Ekstraksi

menurut prosedur pemeriksaan AASTHO (T – 164 – 80)

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan

bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang

diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.

Pengujian Ekstraksi menunjukan bahwa gradasi agregat berubah menjadi lebih

halus dari gradasi semula perubahan gradasi agregat diakibatkan oleh kehancuran,

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

beberapa partikel agregat ini menaikan volume rongga udara dalam campuran yang

menghasilkan penurunan kepadatan serta peningkatan VIM dan VMA.

Agregat yang hancur, tidak terlapisi aspal, Hal ini mengakibatkan penurunan

stabilitas dan indeks perendaman dan memasukan kelelehan sehingga menurunkan

marshall Qoutient dari benda uji Marshall. Immersion, Proses Ekstraksi merupakan

proses pemisahan campuran dua atau lebih bahan dengan cara menambahkan pelarut

yang bisa melarutkan salah satu bahan yang ada dalam campuran tersebut dapat

dipisahkan. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses ekstraksi antara lain spiritus,

bensin minyak tanah, Trichlor Ethylen Teknis, dll salah satu contoh tujuan dilakukan

proses ekstraksi yaitu untuk mengetahui kadar aspal yang terdapat dalam campuran

aspal yang dibuat (mix design) yang menggunakan alat centrifuge Extractor dengan

bensin sebagai pelarutnya selain itu dapat pula digunakan alat soklet dengan

menggunakan Trichlor Ethylen Teknis Sebagai bahan pelarutnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah :

a. Tipe persiapan sampel

b. Waktu ekstraksi

c. Kuantitas pelarut

d. Suhu pelarut

e. Tipe Pelarut

Berdasarkan hal tersebut yang telah disebutkan diatas, maka dibutuhkan sebuah

pengujian yang dilakukan untuk memisahkan/ ekstrak bahan agregat dan aspal,

sehingga kita dapat mengetahui kembali komposisi bahan sesuai perencanaan, saat ini

terdapat dua metode pemisahan perkerasan beraspal yang sering dijumpai dan

digunakan, yaitu sentrifugal dan refluk. Kedua metode ini pada dasarnya memiliki

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

teori yang sama tetapi memliki perbedaan dalam cara memisahkan campuran. Pada

metode sentrifugal memisahkan campuran dengan cara mengaduk larutan dan benda

uji secara mekanis dan waktu pengujian relatif lebih cepat (SNI 03-6894-2002). Pada

metode refluk memisahkan campuran dengan cara penguapan pelarut dan

membutuhkan waktu pengujian yang relatif lebih lama (RSNI M-05-2004).

C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN

a. Alat

1. Alat ekstraksi fungsinya sebagai mengetahui kadar aspal dan gradasi

material pada campuran agregat dan aspal.

2. Saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan bagian yang


tidak diinginkan berdasarkan ukurannya. Dengan kata lain, saringan
digunakan untuk menyeleksi benda uji sesuai ukurannya.
3. Timbangan digital adalah berfungsi untuk mengukur dan mengetahui
massa (bobot) benda uji. Timbangan digital bekerja secara elektronik
(bantuan energi listrik).
4. Oven adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan atau mengeringkan
benda uji.
5. Spatula sebagai alat pengaduk benda uji

6. Cawan berfungsi untuk meletakkan atau menampung benda uji.

7. Stopwatch adalah alat yang berfungsi untuk mengukur waktu saat


percobaan dilakukan.

b. Bahan

1. Campuran aspal yang digunakan pada praktikum adalah briket


2. Minyak tanah (Kerosene) fungsinya sebagai pelarut benda uji.
3. Kertas filter berfungsi sebagai bahan pemisah larutan aspal dengan

aggregate

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan benda uji dan peralatan.

2. Benda uji dimasukkan kedalam oven kemudian tumbuk benda uji dalam cawan

hingga terpisah, setelah itu timbang benda uji yang akan diextraksi.

3. Campurkan benda uji dengan minyak tanah yang dimaksudkan untuk

memudahkan aspal terpisah dari agregat

4. Aduk campuran menggunakan spatula sampai kira-kira agregat sudah terpisah

dari aspal

5. Memasukkan campuran yang telah dilaburkan kedalam alat extraction lalu

menuang minyak tanah hingga campuran terendam semua kemudian memasang

kertas filter

6. Mengoprasikan alat extraction (kecepatan 300 rpm) selama ±25 menit.

7. Menunggu minyak tanah yang keluar sampai habis dari alat extraction kemudian

alat dimatikan.

8. Mengulangi langkah 5 sampai langkah 7 sampai minyak tanah yang keluar dari

alat extraction jernih (percobaan dilakukan sebanyak 3 kali)

9. Mengeringkan agregat dan kertas filter di dalam oven pada suhu (110˚c) selama ±

24 jam

10. Agregat dan kertas filter dikeluarkan dari oven kemudian didinginkan pada suhu

ruangan lalu timbang.

11. Melakukan analisa saringan terhadap agregat tersebut.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E. PENGOLAHAN DATA

Tabel 6.1 Pengolahan Data

No. Description Code Formula Koefisien Unit


1 Berat Sampel Briket Sebelum Ekstraksi A Checked 500.04 gr
2 Berat Kertas Filter Sebelum Eksraksi B Checked 14.37 gr
3 Berat Kering Kertas Filter Setelah Ekstraksi C Checked 14.8 gr
4 Berat Kering Sampel Setelah Ekstraksi D Checked 462.12 gr
A-((C - B)+D) /
5 Kadar Aspal F 7.50 %
A * 100

Tabel 6.2 Sieve Analysis Extraction Test

ASTM Sieve Komulat SpekUmum


Weight Percentage ive Komulati
No. Unit
Number Dimension Retained Retained Retaine ve Passed Min - Max
d
G = F / ΣF H =Fn I = 100 -
A B C F J K
* 100 + HA-1 H
1 (1") 25.00 0 0.00 0 100 - %
2 (3/4") 19.00 0 0.00 0.00 100.00 100 - 100 %
3 (1/2") 12.70 29.46 6.37 6.37 93.63 90 - 100 %
4 9,5 (3/8") 9.50 22.77 4.93 11.30 88.70 75 - 85 %
5 No.4 4.75 202.72 43.87 55.17 44.83 - %
6 No.8 2.38 79.99 17.31 72.48 27.52 35 - 55 %
7 No.16 1.19 45.07 9.75 82.23 17.77 - %
8 No.30 0.59 29.68 6.42 88.65 11.35 15 - 35 %
9 No.50 0.30 19.64 4.25 92.90 7.10 5 - 35 %
10 No.100 0.15 12.99 2.81 95.72 4.28 - %
11 No.200 0.07 8.97 1.94 97.66 2.34 - %
12 Pan 10.83 2.34 100.00 0.00 %
13 Total 462.12 100
Σ(PersentageKomulative Passed
Sieve No.100 s/d Sieve Maximum)
14 Modulus Kehalusan 4.952 -
100

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

GRAFIK SIEVE ANALYSIS EXTRACTION


110.00
100.00
90.00

Komulative Passed
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
0.01 0.10 1.00 10.00 100.00
Sieve Dimension

Komulative Min Max

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian ekstraksi sentrifugal yang dilakukan, maka hasil yang

diperoleh adalah kadar aspal sebanyak 7.50 %. Sedangkan spesifikasi untuk

pengujian ekstraksi adalah 5,5 % - 6,5 % sesuai SNI. Dengan demikian pengujian

yang dilakukan tidak memenuhi spesifikasi. (SNI 03-6822-2002)

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

G. DOKUMENTASI
a. Alat

Alat Ekstraksi Saringan ASTM

Saringan Timbangan

Oven Spatula

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Cawan Stopwatch

b. Bahan

Campuran Aspal Minyak Tanah

Kertas Filter

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

c. Langkah Kerja

Menimbang kertas Filter Mengambil Aspal

Menimbang aspal Mencampurkan Aspal dan minyak


tanah

Memasukkan campuran aspal Menyediakan saringan dan kertas

Dan minyak tanah kedalam alat filter

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Menyalakan alat sentrifugal Menimbang sampel kering yang

Dengan (kecepatan 300 rpm) telah di ekstraksi

selama ±25 menit

Menimbang berat kertas filter Melakukan analisa saringan pada

Yang telah dioven sample yang telah diekstraksi

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai