Kelas : X OTKP 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya, karena penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Pengaruh Intensitas
Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit”
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
BAB I PaENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pengamatan 1
A. Tanaman Cabai 2
A. Fase Perkecambahan 4
B. Proses pertumbuhan 4
BAB V KESIMPULAN 7
A. daftar pustaka 7
BAB I
PENDAHULUAN
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia khususnya penduduk
Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat penting. Dikarenakan Indonesia
sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah
Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian
besar penduduk Indonesia juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan
kebutuhan sehari-hari khususnya cabai rawit.
B. Tujuan Pengamatan
Untuk mengetahui perkembangan cabai pada fase perkecambahan hingga berbuah dan
untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai rawit.
C. Rumusan Masalah
LANDASAN TEORI
A. TANAMAN CABAI
Cabai secara umum memiliki ciri-ciri morfologi dengan struktur perakaran yang
diawali dari akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang ke samping dengan akar
rambut. Akar tunggang yang kuat pada cabai dapat menghujam ke dalam hingga mencapai
kedalaman satu meter atau bahkan lebih. Ciri lainnya adalah tanaman ini berbatang utama
tegak, bagian pangkanya berkayu dan bercabang lebat, serta memiliki tinggi yang berkisar
50-150 cm dengan diameter batang ± 1 cm. Bagian batang yang muda berambut halus.
Secara umum warna batangnya adalah hijau dan coklat kehijauan pada ujung batang utama
hingga mendekati percabangan, sedangkan pada ‘node’ atau titik percabangan biasanya
diwarnai oleh bercak ungu. Tanaman cabai memiliki bentuk daun datar, berkilau, sederhana,
panjang tangkai 0,5- 2,5 cm, helaian daun bulat telur memanjang atau ellips bentuk lanset,
dengan pangkal meruncing dan ujung runcing, 1,5-12 kali 1-5 cm. Selain itu, daun cabai agak
kaku, berwarna hijau sampai hijau tua dengan tepinya rata. Daun tumbuh pada tunas-tunas
samping secara berurutan, sedangkan pada batang utama daun tunggal tersebut tersusun
secara spiral. Daun berbulu lebat atau jarang, tergantung pada spesiesnya.
Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan
terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada
umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit
dan paprika. Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya
Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain digunakan
untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan industri
diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau
jamu.
Biji cabai terletak di dalam buah. Melekat di sepanjang ‘placenta’, berjumlah 140 biji
per gram. Biji mempunyai kulit yang keras. Di dalam biji terdapat ‘endosperm’ dan ‘ovule’.
Biji C. annuum berwarna kuning jerami, hanya biji C. pubescens yang berwarna hitam. Cabai
dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian antara 01.200 m dpl. Berarti tanaman ini
toleran terhadap dataran tinggi maupun dataran rendah. Jenis tanah yang ringan ataupun
yang berat tak ada masalah asalkan diolah dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan dan
produksi terbaik, scbaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah atau gembur dan kaya
bahan organik. Sedang pH tanah yang dikehendaki antara 6,0-7,0.
Benih Benih cabai dapat diperoleh dari buah yang tua dan bentuknya sempurna,
tidak cacat, serta bebas hama dan penyakit. Benih dapat diperoleh dengan cara buah cabai
dibelah secara memanjang, dikeluarkan bijinya, dijemur, dan dibiarkan hingga kering. Biji
seperti ini bisa langsung disemai. Apabila ingin disimpan lama sebaiknya buah cabai
dibiarkan tetap utuh dan dijemur hingga kering. Bila sudah ingin disemai, biji yang kering
dikeluarkan. Apabila benih terlanjur lama disimpan maka sebelum disemaikan direndam
dahulu dalam air hangat. Biarkan sebentar. Nanti akan terlihat sebagian biji terendam dan
sebagian mengapung. Biji yang mengapung dibuang karena biji tersebut sudah rusak dan
bila dipaksakan ditanam akan sulit tumbuh. Biji yang terpilih untuk ditanam sebaiknya
mengalami perlakuan benih dahulu. Benih direndam dalam larutan kalium hipoklorit 10 %
sekitar 10 menit. Tindakan ini sebagai penangkal penyakit virus yang sering terdapat pada
benih. Benih juga dapat direndam dalam air hangat (suhu 50°C) selama semalam. Tujuan
perendaman agar benih cepat tumbuh
PEMBAHASAN
A. Fase Perkecambahan
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.
B. Proses Pertumbuhan
d. Setelah seminggu
akar sudah mulai terlihat dan sudah mulai muncul batang daun kecil
e.setelah 12 hari kemudian
Panjang batangnya 1,3 cm, daun sedikit terbuka lebar dan Jumlah daun ada 2 helai
BAB V
KESIMPULAN
1. Hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman cabe kecil (Capsicum
frustescens) yaitu di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl,
dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan
kelembaban yang tidak terlalu tinggi, ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang
gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air., pH tanah yang optimal antara 5,5
sampai 7, pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
2. Dalam persemaian hal-hal yang harus diperhatikan yaitu syarat pupuk kandang yang
baik, jarak tanaman cabe rawit yaitu 50 x 100 cm, 60 x 70 cm, 50 x 90 cm, dan cara
pembuatan jarak tanaman
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe kecil (Capsicum frustescens)
ini sama halnya seperti proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman lainnya,
yaitu mulai dari proses dormansi biji, kemudian perkecambahan, pertumbuhan organ
tanaman, perkembangan generatif tanaman, pembuahan, penuaan, sampai akhirnya
pada proses kematian.
4. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masak
berwarna merah terang.
5. Daun akan mengalami tahap-tahap perubahan warna dari hijau muda, hijau, hijau tua,
hijau kekuning-kuningan, kuning, kuning kecoklatan, coklat tua dan akhirnya layu
dan gugur atau memasuki proses penuaan.
A. Daftar Pustaka
http://aqilahtmcomputer.blogspot.com/2016/05/laporan-ilmiah-pertumbuhan-
tanaman-cabai.html
http://ketikans.blogspot.com/2016/06/biologi-xii-laporan-pertumbuhan-dan.html