Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI


SOSIAL ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA AIKMEL
KECAMATAN AIKMEL, KAB. LOMBOK TIMUR

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Dasar Metode Penelitian

Dosen Pengampuh :

Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos

Disusun Oleh :

Nama : Melissa Tita Oktavina


NIM : L1C019069
Prodi : Sosiologi
Semester :3

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas


selesainya tugas inikarena berkat limpahan Rahmat dan Karunia Nya sehingga penulis
dapat menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan Pengaruh Penggunaan
Teknologi Smartphone Terhadap Interaksi Sosial Anak Dalam Lingkungan Keluarga Di
Desa Aikmel , Kecamatan Aikmel, Kab. Lombok Timur.

Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad


SAW dan semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari akhir.

Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdhani
S.Th.I.,M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Dasar Metodologi
Penelitiansehingga saya bisa mengerjakan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat bagi kita semua

Mataram, 7 Oktober 2020

Penyusun,

MELISSA TITA OKTAVINA


L1C019069

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ........................................................................................................1

KATA PENGANTAR ......................................................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I . PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..............................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................6

1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................6

1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................................6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................7

2.1. Penelitian Terdahulu yang Relevan...............................................................7

2.2. Landasan Teori..............................................................................................9

BAB III. METODE PENELITIAN .....................................................................................12

3.1 Paradigma dan Desain Penelitian..................................................................12

3.2 Lokasi dan waktu penelitian ..........................................................................12

3.3 Populasi dan Sampel penelitian.....................................................................12

3.4 Metode Pengumpulan Data ..........................................................................13

3.5 Validitas dan Reabilitas Data ........................................................................13

BAB IV. KERANGKA PENELITIAN ..............................................................................15

4.1. Kerangka Berfikir..........................................................................................15

4.2 Hipotesis .......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Diera globalisasi yang serba canggih sekarang, dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat.Media komunikasi telah mengalami perkembangan
yang signifikan, telephone genggam (handphone) bukan lagi merupakan barang
mewah dan sulit dimiliki. Bagaimana tidak, hampir setiap orang pasti memiliki benda
yang satu ini. Kebutuhan akan kelancaran komunikasi menjadi alasan tingginya angka
kepemilikan telephone genggam (handphone) dikalangan masyarakat pada umumnya.
Telphone genggam yang semulanya hanya memiliki fungsihanya sebatas untuk
mengirim pesan dan digunakan untuk menelpon dan menerima telpon kini telah
berevolusi menjadi telepon pintar (smartphone) yang sangat canggih dan memiliki
berbagai fitur diantaranya internet yang memungkinkan pengguna smartphoneuntuk
mengakses informasi dan perkembangan dunia luar yang mempercepat revolusi
tersebut.Dengan perkembangan revolusi smartphone dari masa ke masa,telah
membawa dampak besar terhadap tingginya angka kepemilikan smartphone di
masayarakat.Indonesia sendiri termasuk dalam peringkat ”lima besar” Negara
pengguna telepon pintar atau lebih akrab di sebut smartphone (detik│NET 3/2/2014).
Data yang diambil tahun 2018 itu menunjukan bahwa pengguna aktif smartphone
adalah sekitar 100 juta, dan menjadi negara dengan pengguna smartphone terbanyak
ke – 5 di dunia.

Tingginya pengguna smartphone banyak memberikan kemudahan dan manfaat


yang diperoleh dari smartphone tersebut.Selain untuk mempermudah proses
komunikasi dengan orang lain, pengguna smartphonejuga sangat mudah untuk
mengakses informasi publik yang sedang hangat diperbincangkan, informasi yang bisa
menambah pengetahuan kita, bahkan melalui telpon pintar (smartphone) ini juga bisa
banyak membantu seorang pelajar atau kalangan akademik dalam menunjang
aktivitasnya dalam menyimpan dan mengaplikasikan dokumen-dokumen, foto-foto dan
video aktivitas keseharian kita. Namun tatkala smartphone ini disalahgunakan dengan
penggunaan yang berlebihan pada anak, misalnya, dalam kemudahan mengakses
game dan fitur-fitur menarik lainnya, tentunya hal inimenjadi hobi para anak.Ibarat
magnet yangakan membuat anak-anak sulit melepaskan barang ini dari
genggamannya dan akan menatapnya secara terus menerus. Survey yang dilakukan
oleh Kementrian Informasi(KOMINFO) dan Unicef tahun 2014 bahwa “persentase

4
penggunaan smartphone yang termasuk kategori anak-anak dan remaja di indonesia
cukup tinggi, yaitu 79,5 persen dari sekitar 47 juta semua pengguna smartphone”
(sumber, Liputan6.com). Hal ini justru akan berdampak negatif bagi proses
perkembangan anak, khususnya proses-proses sosial di lingkungan keluarga akan
menjadi terganggu, dan apa yang dicita-citakan oleh sebuah institusi keluarga akan
tidak mampu tercapai.

Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama yang diharapkan mampu


membentuk karakter seorang anak. Baik dan buruknya perilaku seorang anak di
lingkukangan masyarakat tergantung sejauh mana kemampuan lembaga keluarga
dalam hal mendidik dan mengajarkan perilaku-perilaku terpuji kepada sang anak.
Selain berfungsi sebagai agen sosialisasi keluarga juga memiliki fungsi produksi,fungsi
menjaga dan merawat, fungsi ekonomi, dan fungsi status.Untuk menjalankan
fungsinya tersebut hendaknya didalam sebuah keluarga, yang terdiri dari bapak, ibu,
dan anak menjalin pola hubungan dan intraksi yang baik agar tercipta fungsi keluarga
yang diharapkan.

Akan tetapi realitas yang terjadi pada masyarakat dengan merebaknya


teknologi smartphone dikalangan masyarakat pada umumnya,khususnya kepada
anak-anak, selain memberikan efek positif juga memberi efek negatif yang
ditimbulkan yakni sebuah permasalahan sosial berupa intraksi yang kurang intens
antara anak dan lingkungan keluarganyaakan menimbulkan sebuah jarak diamana
anak akan apatis terhadap lingkungan sekitar dan sosialnya. Dibandingkan dengan
sebelum merebaknya teknologi smartphone ini, interaksi antara orang tua dan anak
begitu intens dilakukan dan terbuka,sehingga anak dan orang tua serta keluarga saling
mengenal secra intim. Pada saat ini, anak-anak lebih sibuk bermain dengan
smartphone miliknya dibandingkan dengan sibuk berinteraksi dengan bapak, ibu, dan
saudaranya yang lain yang tinggal didalam satu keluarga kecil. Masalah tersebutlah
mendorong peneliti untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tekhnologi smartphone
terhadap interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga.Khususnya pada masyarakat
Desa Aikmel.Sebagai bagian dari masyarakatnya, penulis sedikit mengamati fenomena
sosial yang terjadi pada masyarakat, dalam hal ini adalah maraknya penggunaan
tekhnologi smartphone pada anak akibat dari perkembangan tekhnologi yang sangat
cepat dan modern.Bagi penulis, penggunaan smartphone pada anak memiliki
pengaruh pada interaksi yang terjalin antara lingkungan sosial keluarganya. Fenomena
seperti ini mungkin saja tidak terjadi di desa Aikmel, tetapi juga di tempat-tempat yang

5
lain. Dari hasil penelitian yang akan dihasilkan mungkin juga dapat dijadikan referensi
untuk mengkaji dan memberikan jalan keluar dalam penyelesaian sebuah masalah.

Melihat latar belakang yang telah dipaparkan di atas, sehingga peneliti


terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN
SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL ANAK DALAM LINGKUNGAN
KELUARGA DI DESA AIKMEL, KECAMATAN AIKMEL, KAB. LOMBOK TIMUR”

1.2. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh penggunaan teknologi smartphone terhadap intraksi anak


dalam lingkungan keluarga di Desa Aikmel, Kecamatan Aikmel, Kabupaten
Lombok Timur ?

2. Bagaimana mengantisipasi dampak dari penggunaan teknologi smartphone


pada anak dalam lingkungan keluarga di Desa Aikmel, Kecamatan Aikmel,
Kabupaten Lombok Timur ?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan teknologi smartphone
terhadap intraksi anak dalam lingkungan keluarga di Desa Aikmel , Kecamatan Aikmel,
Kabupaten Lombok Timur.

1.4 Manfaat Penelitian


Sebagai ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sebaik baiknya oleh khalayak
publik serta mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap interaksi anak
dalam keluarga dan lingkungan, guna mengantisiapasi dampak dari penggunaan
smartphone ,sehingga dapat diambil langkah antisipasi dalam mendidik anak dengan
mengetahui indikator dan penyebab kurangnya interaksi anak akibat pengaruh
smartphone.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu yang relevan


Penelitian terdahulu ini dijadikan sebagai acuan bagi peneliti terkait dengan
rencana penelitian yang akan dilakukan hal ini dapat memperluas pemahaman peneliti
mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk mengkaji suatu fenomena di
lapangan. Peneliti mengangkat beberapa judul penelitian terdahulu untuk dijadikan
referensi dalam memperkaya bahan kajian. Berikut merupakan beberapa jurnal
penelitian terdahulu yang digunakan, adalah sebagai berikut :

Nama Peneliti Judul penelitian Hasil Penelitian


Mufilah-Mufilah, PENGGUNAAN Hasil penelitian
Hamzah- Hamzah, SMARTPHONE DAN didapatkan bahwa
Wayan Agus Puniawan INTERAKSI SOSIAL penggunaan
PADA REMAJA DI SMA smartphone sebagian
NEGERI I KALASAN besar kurang baik
SLEMAN YOGYAKARTA sebanyak 121 (58,5%),
tingkat ketergantungan
sebagian besar rendah
sebanyak 112 (54,1%),
interasi sosial
sebagian besar baik
sebanyak 107 (51,7%).
Penggunaan
smartphone
berhubungan
signifikan terjadinya
tingkat ketergantungan
pada remaja (p value
0,004) dan tingkat
ketergantungan
smartphone
berhubungan
signifikan dengan
interaksi sosial pada

7
remaja (p value 0,000;
OR 2,838).
Sumber: jurnal.unsyiah.ac.id

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Vindy Elsa Ahmad Teknologi Komunikasi dan Hasil penelitian
Intraksi Sosial (Studi menunjukkan bahwa,
Korelasional Pengaruh dari hasil uji-t
Smartphone Terhadap “Independent Samples
Intraksi sosial Remaja di Test” perhitungan
Kalangan Siswa SMA 1 statistik yang diperoleh,
Harapan Medan) diketahui semua nilai
thitung lebih besar jika
dibandingkan dengan
nilai ttabel 1,645. Maka
artinya bahwa H1
diterima dan H0 ditolak.
Dengan kata lain, hasil
Hipotesa yang diterima
adalah Ha yakni
Terdapat Pengaruh
antara Penggunaan
Teknologi Smartphone
terhadap Interaksi Sosial
Remaja di Kalangan
SMA Swasta Harapan 1
Medan.

Sumber: portalgaruda.org

8
2.2 Landasan Teori
1. Interaksi Sosial

Dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar karya Prof. Dr.Soerjono Soekanto.


Menjelaskan didalamkehidupan bermasyarakat penting untuk memahami proses sosial
didalam masyarakat, pentingnya pengetahuan tentang proses sosial mengingatkan
bahwa pengetahuan prihal tentang struktur masyarakat belum sepenuhnya untuk
memahami gambaran nyata mengenai kehidupan bersama manusia. Proses sosial
adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-
kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan tersebut atau
apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan
goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Proses sosial juga dapat diartikan sebagai
pengaruh timbal balik antara berbagai kehidupan bersama.

Proses sosial tidak dapat lepas dari interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap
individu, baik secara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun
kelompok dengan kelompok. Karena interaksi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial
yang bersifat dinamis menyangkut hubungan individu dengan individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok.Apabila dua orang bertemu dan saling
meberikan respon antar satu sama lainnya, maka disanalah interaksi sosial itu terjadi.

Berlangsungnya interaksi sosial didasarkan pada berbagai faktor antara lain


yaitu, faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Imitasi yaitu, dimana sebuah
tindakan peniruan terhadap orang lain. Sugesti merupakan pemberian pengaruh
seseorang terhadap orang lain yang kemudian akan mengikutinya tanpa berfikir
panjang. Identifikasi merupakan adanya perasaan seseorang ingin sama dengan pihak
lain. Sedangkan Simpati merupakan dimana adanya perassan seseorang untuk
tertarik pada sesuatu. Dapat dikatakan bahwa factor imitasi dan sugesti terjadi lebih
cepat dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang relative lambat didalam
proses keberlangsungannya.

2. Teori Struktural Fungsional

Teori struktural-fungsional melihat sistem sosial sebagai suatu sistem yang


seimbang, harmonis dan berkelanjutan. Konsep struktur sosial meliputi bagian-bagian
dari sistem dengan cara kerja pada setiap bagian yang terorganisir. Pendekatan teori
ini mengakui adanya segala keragaman dalam kehidupan sosial yang kemudian

9
diakomodasi dalam fungsi sesuai dengan posisiSeseorang dalam struktur sebuah
sistem. Jadi apabila seorang anak kecanduan terhadap smartphone, maka dapat
disimpulkan bahwa adanya fungsi dari kontrol sosial dari lembaga keluarga tersebut
tidak berjalan dengan semestinya, karena dalam teori Talcott sudah memaparkan
bahwa setiap bagian sudah terorganisir sesuai dengan sistem dan fungsinya masing –
masing .

Talcott Parsons dalam konsep pendekatan sistem melalui AGIL (Adaptation;


Goal Attainment; Integration; and Latency), yaitu adaptasi dengan lingkungan, adanya
tujuan yang ingin dicapai, integrasi antar sub-sub sistem, dan pemeliharaan budaya
atau norma/ nilai-nilai/ kebiasaan.

Pendekatan struktural-fungsional menekankan pada keseimbangan sistem


yang stabil dalam keluarga dan kestabilan sistem sosial dalam masyarakat.Eshleman
(1991), Gelles (1995), Newman dan Grauerholz (2002) menyatakan bahwa
pendekatan teori struktural-fungsional dapat digunakan dalam menganalisis peran
keluarga agar dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga keutuhan keluarga dan
masyarakat.Adapun Farrington dan Chertok (Boss et al. 1993), Winton (1995), dan
Klein dan White (1996) menyatakan bahwa konsep keseimbangan mengarah kepada
konsep homeostasis suatu organisme yaitu suatu kemampuan untuk memelihara
stabilitas agar kelangsungan suatu sistem tetap terjaga dengan baik meskipun di
dalamnya mengakomodasi adanya adaptasi dengan lingkungan.

Jadi apabila dalam suatu keluarga terdapat perubahan secara sikis pada anak
yang di akibatkan oleh smartphone maka tentu ada fungsi dan peranan keluarga yang
tak berjalan dengan baik dalam mengontol sang anak untuk membatasi penggunan
smartphone terhadap anaknya. Sehingga bedampak pada perubahan tingkah laku dan
tingkat emosi pada anak yang tak menentut dan cendrung temperamental.Hal itu
mengapa peneliti mengunakan teori tersebut guna menganalisis kasus ini, karena
adanya perbedaan antara teori dan realitas senyatanya.

Adapun syarat-syarat terjadinya interaksi sosial didalam masyarakat yaitu :

1. Adanya kontak sosial (social-contact) yaitu adanya proses saling


mempengaruhi antara satu sama lain baik bersifat langsung maupun tidak
langsung. Terdapat tiga bentuk kontak sosial, antara lain, antar individu,
individu dengan kelompok, antar kelompok.

10
2. Adanya Komunikasi. yaitu, seseorang memberikan penafsiran terhadap
perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh
orang tersebut. Orang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap
perasaan orang yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Bentuk-bentuk interaksi sosial di dalam masyarakat adalah kerja


sama(cooperation), persaingan (competition), akomodasi (accommodation), dan
bahkan dapat juga membentuk pertentangan atau pertikaian (konflik).

11
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma penelitian dan desain penelitian


Peneliti menggunakan paradigma penelitian kuantitatif untuk mengkaji masalah
yang diangkat dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Smartphone Terhadap
Interaksi Sosial Anak Dalam Lingkungan Keluarga Di desa Aikmel, Kec. Aikmel,
Kab.Lotim.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif


merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek dan subjek yang sedang
diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan tentang kegiatan ,
pandangan, sikap, dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu fenomena yang
terjadi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di dusun Cepak Lauk, Desa Aikmel, Kecamatan Aikmel,
Kabaputen Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.Dan penelitiaan ini dilakukan dengan
observasi pada tanggal 4 september 2020 di dusun Cepak Lauk, desa Aikmel,
Kec.Aikmel.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi penelitian merupakan keseluruhan unit yang ingin diselidiki
karakteristiknya. Menurut Sugiyono (2010: 80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian,
Sukmadinata (2013:250-251).Maka dari pendapat para para ahli diatas, peneliti
menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak di Desa Aikmel, Kec.
Aikmel, Kabupaten Lombok Timur.Kriteria anak menurut Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak menerangkan bahwa, anak adalah seorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk anak yang masih didalam kandungan.Berdasarkan data yang
diperoleh dari desa,dengan jumlah populasi penelitian ini adalah150.

Sampel penelitian, pemilihan sampel dari sebuah penelitian bermaksud


mewakili populasi karena dalam penarikan kesimpulan membutuhkan sebuah
informasi yang menyeluruh dari semua populasi, hal tersebutlah yang membuat

12
sampel itu perlu dilakukan, sampel yang dipilih haruslah mampu mewakili dari setiap
populasi. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulan dari populasi (Sukmadinata :2015).Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus Taro Yamane, yakni sebagai berikut :

n= Sampel 50

N= Populasi = 150

d= tingkat presisi = 10%

Berdasarkan paparan data diatas terdapat populasi sebesar 150 anak-anak


yang ada di Desa aikmel, dan dari populasi tersebut diambil 50 sampel penelitian
guna mewakili keseluruhan populasi yang ada di Desa tersebut. Dalam pengambilan
sampel 50 anak tersebut peneliti mengambil masing masing beberapa anak sebagai
sampel dari setiap Dusunnya untuk mewakili sampel dari setiap populasi setiap Dusun.

3.4. Pengambilan Data


Teknik pengambilan data yang digunakan didalam penelitian ini adalah dengan
teknik observasi, karna berhubung lokasi nya adalah tempat tinggal dari peneliti.
Teknik observasi ini dipilih karna peneliti ingin melihat langsung apa yang terjadi di
lokasi, dan menurut peneliti teknik ini cukup efektif dan efisien.

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung di lokasi.

b. Data skunder

Yaitu data yang diproleh melalui studi kepustakaan dengan penelitian dan data-data
dari Desa Aikmel.

3.5. Validitas dan Reliabilitas Data


a. Uji Validitas

13
Uji validtas menurut Arikunto dalam Ridwan (2012:97) “Validitas adalah
keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu
mengukur apa yang di ukur. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah
LogicalValidity, yaitu dengan melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing
berdasarkan konsultasi tersebut diadakan revisi atau perbaikan.

b.Uji Reliabilitas

Menurut Sugiarto dan Situnjuk (2006), uji reliabilitas (reliability) adalah


pengujian yang menunjukkan apakah suatu instrumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi dapat dipercaya untuk mengungkap informasi di lapangan
sebagai alat pengumpulan data. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten dari waktu ke waktu.

Tinggi rendahnya reliabilitas dinyatakan oleh suatu nilai yang disebut koefisien

reliabilitas, berkisaran antara 0-1. Koefisien reliabilitas dilambangkan   dengan x


adalah adalahindex kasus yang dicari. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus
AlphaCronbach's.

 = reliabilitas yang dicari

n = jumlah item pertanyaan

 = jumlah varians skor tiap item

 = varians total

14
BAB IV

KERANGKA PENELITIAN

4.1 Kerangka Penelitian

Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebagaimana yang diuraikan pada latar


belakang masalah dan rumusan masalah tersebut, memperhatikan teori dan konsep
yang mendukung, maka dapat diungkapkan kerangka berfikir penelitian yang
menggambarkan hubungan antara variable bebas (Penggunaan smartphone pada
anak ) dan variable tergantung (minimnya interaksi anak di keluarga) sebagai berikut:

a. Variabel bebas : Penggunaan smartphone pada anak, dimana variabel ini


disimbolkan dengan huruf X

b. Variabel terikat : minimnya interaksi anak di keluarga, sedangkan variabel ini


disimbolkan dengan huruf Y

4.2 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H0= Tidak ada pengaruh intesitas penggunaan smartphone pada anak terhadap
interkasi di keluarga yang ada di desa Aikmel, kecamatan Aikmel,

H1= ada pengaruh intesitas penggunaan smartphone terhadap interaksi anak di


keluarga yang ada di desa Aikmel, kecamatan Aikmel.

15
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :

Mokalu. Juniver V. Dkk, 2016, DAMPAK TEKNOLOGI SMARTPHONE TERHADAP


PERILAKU ORANG TUA DI DESA TOUURE KECAMATAN TOMPASO

Prisgunanto. Ilham, 2015, PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP TINGKAT


KEPERCAYAAN BERGAUL SISWA, Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian – Perguruan
Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan

Mufilah, dkk. 2017. PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN INTERAKSI SOSIAL PADA


REMAJA DI SMA NEGERI I KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA.Universitas Rispati
Yogyakarta.

Ramadhani, Vindy Elsa, TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INTERAKSI SOSIAL


(STUDI KORELASIONAL PENGARUH SMARTPHONE TERHADAP INTERAKSI
SOSIAL REMAJA DI KALANGAN SISWA SMA HARAPAN 1 MEDAN).

Artikel dan Media :

Detik.net, 2015, 59% Pengguna Internet Indonesia Ada di Jawa dan Bali.

Karyatulisku.com, 6 Contoh Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Eurekapendidikan.com, Definisi Sampling Serta Jenis Metode dan Teknik Sampling

Liputan6.com

16

Anda mungkin juga menyukai