ُ ْ﴿ابراهوإِ ْذ َتأ َ َّذ َن َر ُّب ُك ْم َلئِن َش َكرْ ُت ْم أَل َ ِزيدَ َّن ُك ْم ۖ َو َلئِن َك َفر
ت َ (يم ْم إِنَّ َع َذ ِابى َل َشدِي ٌد: ٧
"Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sessungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (kufur), sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih." (QS Ibrahim : 7).
Sama-sama kita ketahui catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad saw. dan para sahabat beliau
mengembangkan risalah Islam di Mekkah banyak menemui rintangan, hambatan dan tantangan yang
tidak ringan. Orang-orang Quraisy menentangnya, mereka melakukan penganiayaan terhadap
sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi menghentikan dakwahnya.
Semakin hari kekejaman dan penganiayaan semakin keras, namun sungguh suatu keajaiban, semakin
keras penindasan dan semakin keras penganiayaan, Islam pun semakin berkembang. Tidak satupun
orang yang begitu masuk Islam lalu sudi keluar atau menjadi murtad bagaimanapun kerasnya
kekejaman dan penganiayaan yang mereka lakukan.
Makin hari kekejaman itu semakin menjadi-jadi, dan kemudaian mencapai puncaknya. Mereka
(kaum Quraisy) sepakat berencana untuk menangkap dan membunuh Nabi Muhammad saw. Dalam
keadaan genting itulah Rasulullah mendapat perintah hijrah ke Madinah. Maka berhijrahlah Beliau
bersama para shabat menuju kota Yatsrib, yang sekarang menjadi kota Madinah.
Peristiwa hijrah ini sebagai tonggak perjuangan umat Islam untuk selanjutnya mereka tidak hanya
dikagumi oleh kawan tapi juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan atau cocok
dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang
terkandung dalam peristiwa hijrah itu akan tetap dijadikan rujukan kehidupan. Banyak sekali hikmah
yang dapat kita petik dari peristiwa tersebut. Dari sekian banyak hikmah, kita ambil saja, 3 dari
peristiwa hijrah sebagai berikut :
Para jama'ah, iman akan membuat hidup seseorang menjadi ter-arah dalam hidupnya. Kekuasaan dan
kebebasan berfikir harus seimbang. Allah tidak hanya menganugerahkan akal pada manusia tapi juga
hati.
Kita memang butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan keimanan akan
membuat manusia semakin sadar akan hakikat dirinya, dan timbul pengakuan sebagai mana tersebut
dalam surat Ali Imran ayat 191 berikut :
ِ ال َّن
ار اب َ ت ٰه َذا ٰبطِ اًل ُسب ْٰح َن
َ ك َف ِق َنا َع َذ َ َر َّب َنا َما َخ َل ْق
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa api neraka". (QS Ali Imran : 191)
Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama Malaikat cuma dianugerahi
akal saja tanta nafsu, karena itu tidak ada malaikat yang mendurhakai Allah. Lain halnya dengan
manusia yang diberikan iman dan nafsu, maka wajarlah kita hampir setiap hari berbuat salah. Maka
jika akal yang menguasai dirinya kebenaran akan menang dan meningkat kepada derajat bagaikan
malaikat. Namun kalau nafsu yang mengendalikan dirinya, maka sifat-sifat binatang yang menghiasi
pelakunya. Sehingga ia turun derajatnya seperti binatang. Hal ini seperti difirmankan Allah sebagai
berikut :
نس َن ف ِٓى أَحْ َس ِن َت ْق ِو ٍيم ﴿التين
ٰ ِ ( َل َق ْد َخ َل ْق َنا< اإْل٤ ﴿التين َ (ث َّم َردَ ْد ٰن ُه أَسْ َف َل ٰس ِفل
ِين ُ ٥
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (QS at-Tin : 4)
"Kemidian Kami kembalikan dia ke-tempat yang serendah-rendahnya". (QS at-Tin : 5)
Kaum Muhajirin dan Anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga. Sebagaimana Allah
berfirman di dalam al-Qur'an sebagai berikut :
"Dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk Isalam) di antara orang-orang
Mujahajirin dan Anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada
mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah
kemenangan yang besar". (QS At-Taubah : 100)
Demikian khutbah ini, sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi Muhammad saw. Semoga bermanfaat
bagi saya selaku khotib dan para jama'ah jum'ah sekalian. Aamiin... ya Robbal 'alamin.
Khotbah ke-Dua
Hadirin Jama'ah jum'ah yang dimuliakan Allah,
Pada khutbah kedua marilah kita berdoa semoga Allah akan selalu membimbing kita pada jalan yang
lurus dan diridhaiNya.