KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
TANYAKAN: LIHAT dan DENGAR : Terdapat salah satu atau Ÿ Bila sedang kejang beri diazepam
Perlu
Ÿ Apakah anak bisa minum Ÿ Apakah anak gelisah, lebih tanda berikut : Ÿ Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan
penanganan Ÿ Tidak bisa minum atau
atau menyusu? letargis atau tidak jalan napas
Ÿ Apakah anak sadar? SEGERA menyusu Ÿ Bila ada stridor, sianosis dan ujung tangan
memuntahkan semua Ÿ Apakah anak Ÿ Memuntahkan semua dan kaki pucat dan dingin berikan oksigen 3 -
makanan dan/atau mengalami kejang m a k a n a n d a n / a t a u PENYAKIT 5 liter/menit melalui nasal prong dengan
minuman? saat ini? minuman SANGAT perangkat oksigen standar (tabung O2 dan
Ÿ Apakah anak pernah Ÿ Apakah terdengar Ÿ Pernah atau sedang BERAT humidifier)
kejang selama sakit ini? stridor*? mengalami kejang Ÿ Cegah agar gula darah tidak turun
Ÿ Apakah anak tampak Ÿ Gelisah Ÿ Jaga anak tetap hangat
biru (sianosis) Ÿ Letargis atau tidak sadar Ÿ RUJUK SEGERA
Ÿ Apakah ujung tangan Ÿ Ada stridor
dan kaki pucat dan Ÿ Tampak biru (sianosis)
dingin? Ÿ Ujung tangan dan kaki
pusat dan dingin
* Untuk memeriksa stridor, anak harus dalam keadaan tenang
Ÿ Tidak cukup tanda-tanda Ÿ Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana
untuk diklasifikasikan DIARE Terapi A
sebagai diare dehidrasi TANPA Ÿ Nasihati kapan kembali segera.
berat atau DEHIDRASI Ÿ Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.
ringan/sedang.
Tes Malaria terdiri dari pemeriksaan RDT dan mikroskopis. Ÿ Ada tanda bahaya umum PENYAKIT Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
Jika tidak ada klasifikasi berat, LAKUKAN TES MALARIA : ATAU BERAT Ÿ Cegah agar gula darah tidak turun
- pada semua kasus demam di daerah Endemis tinggi Ÿ Kaku kuduk DENGAN Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
atau Non Endemis RUJUK SEGERA
Malaria dan ATAU DEMAM Ÿ
- jika tidak ditemukan penyebab pasti demam di daerah Ÿ Usia ≤ 3 bulan
endemis rendah tidak ada riwayat
bepergian ke Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C
Jika tidak tersedia pemeriksaan malaria di daerah endemis malaria tinggi Ÿ Tidak ada tanda bahaya DEMAM Ÿ Obati penyebab lain dari demam
atau rendah, klasifikasikan sebagai MALARIA daerah malaria umum BUKAN Ÿ Nasihati kapan kembali segera
Jika demam lebih dari 14 hari dan atau berulang tanpa sebab yang jelas DAN MALARIA Ÿ Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
rujuk untuk pemeriksaan TB Ÿ Tidak ada kaku kuduk Ÿ Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk
penilaian lebih lanjut
Klasifikasikan Demam untuk LIHAT dan RABA : Klasifikasikan Ÿ Ada tanda tanda syok
Demam Berdarah Dengue, hanya DEMAM ATAU
jika : demam atau riwayat demam Periksa tanda-tanda syok :
2 sampai dengan 7 hari Ÿ Ujung ekstremitas teraba
BERDARAH Ÿ Nyeri ulu hati Ÿ Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
TANYAKAN : dingin DAN nadi sangat DENGUE ATAU segera cairan intravena sesuai petunjuk
Ÿ Apakah demam mendadak tinggi lemah/tidak teraba Ÿ Muntah-muntah Ÿ Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
dan terus menerus? ATAU DEMAM minum, beri cairan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat,
Ÿ Apakah ada nyeri ulu hati ? Lihat adanya : jumlah cairan rumatan
Ÿ Perdarahan (kulit/hidung BERDARAH Ÿ Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
Ÿ Apakah badan anak dingin ? Ÿ Perdarahan dari hidung/gusi /BAB)
Ÿ Bintik perdarahan di kulit DENGUE minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak mungkin
Ÿ Apakah ada muntah-muntah ? (petekie) ATAU dalam perjalanan ke rumah sakit
Ÿ Apakah ada perdarahan (di kulit/ Ÿ Uji torniket positif (DBD) Ÿ Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥
hidung/BAB) ? Lakukan :
38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
Ÿ Apakah di lingkungan sekitar ada Ÿ Uji torniket bia pasien tidak Ÿ RUJUK SEGERA
yang terinfeksi DBD ? syok dan tidak ada perdarahan
- Apakah sering?
- Apakah muntah dengan darah
atau seperti kopi?
Ÿ Apakah berak berwarna hitam?
Ÿ Apakah ada nyeri ulu hati atau
anak gelisah?
Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket Ÿ Demam mendadak tinggi
tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD.
dan terus menerus
ATAU
Ÿ Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi
Ÿ Bintik-bintik perdarahan
MUNGKIN (≥ 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
di kulit (-) Ÿ Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.
ATAU DBD Ÿ Nasihati kapan kembali segera
Ÿ Kunjungan ulang 1 hari
Ÿ Uji torniket (-)
BB/PB (TB) ≥ - 2 SD Ÿ Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian
Ÿ pemberian makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan
ATAU GIZI BAIK untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah
Ÿ
LiLA ≥ 12,5 cm pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari
Ÿ Anjurkan untuk menimbang berat badan anak setiap bulan
Ÿ Tidak ditemukan tanda Ÿ Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan pada anak.
kepucatan pada telapak TIDAK Jika ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7
tangan hari
ANEMIA
MEMERIKSA STATUS HIV
Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare persisten/berulang atau gizi buruk atau
anemia berat : GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Rujuk ke
TANYAKAN : LIHAT dan PERIKSA : Klasifikasikan
Ÿ Tes HIV anak positif
STATUS INFEKSI HIV puskesmas/RS Rujukan
Ÿ Apakah anak sudah pernah tes Ÿ Periksa apakah ada bercak HIV TERKONFIRMASI ARV untuk
HIV? Jika pernah, kapan? putih di rongga mulut mendapatkan terapi
Apakah hasilnya positif atau ARV dan Kotrimoksasol
negatif? Ÿ Jika ibu dan atau anak profilaksis
Ÿ Apakah ibu pernah tes HIV? belum tes HIV anjurkan
Jika pernah apakah hasilnya untuk tes.
Ÿ Ibu HIV positif atau riwayat kematian orang Rujuk ke puskesmas /
Positif atau Negatif?
tua atau saudara kandung yang didiagnosis RS Rujukan ARV untuk
Ÿ Apakah anak memiliki orang tua
HIV atau dengan gejala klinis AIDS mendapatkan
kandung dan/atau saudara DIDUGA pemeriksaan lebih
kandung yang terdiagnosis HIV TERINFEKSI
DAN lanjut dan terapi ARV
atau yang meninggal karena HIV
dan Kotrimoksasol
penyebab yang tidak diketahui
profilaksis
tetapi masih mungkin karena
HIV?
* Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan
** Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka segera lengkapi imunisasi
dasarnya, KECUALI ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA
Nasehati ibu kapan harus kembali untuk mendapat imunisasi berikutnya
PEMBERIAN VITAMIN A
Jadwal suplementasi : Setiap Februari dan Agustus
Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis sesuai umur
Zat Besi untuk pengobatan ANEMIA 50.000 IU (1/2 kapsul Hari ke 1, Hari Ke 2,dan
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun biru) Hari Ke 15
< 6 bulan
TABLET BESI (FOLAT) SIRUP BESI SIRUP BESI
BERAT BADAN (60 mg besi elemental (setiap 5 ml mengandung 100.000 IU (kapsul biru) Hari ke 1, Hari Ke 2, dan
dan 0,25 mg asam folat 30 mg besi elemental) Hari Ke15
6 bulan - 11 bulan
1 x sehari 1 x sehari
7 - < 10 kg ¼ 2,5 ml (½ sendok takar) 200.000 IU (kapsul Hari ke 1, Hari Ke 2, dan
12 bulan - 59 bulan merah) Hari Ke15
10 - < 19 kg ½ 5 ml (1 sendok takar)
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH
Ikuti dengan teliti petunjuk dosis dan lamanya pemberian obat
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan
<4 kg 4-6 >6-10 11-17 18-30 31-40 kg 41-59 >60 kg <45 kg 4-6 kg 6-10 kg 11-17 18-30 31-33 34-40 41-45 46-60 >60kg
kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg
Hari Jenis obat
0-1 2 6-11 1-4 5-9 10-14 >15 >15 0-1 2-5 6-11 1-4 5-9 10-14 10-14 >15 >15 >15
bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun Tahun
bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1/3
Hari 1-7 Kina sesuai 3x½ 3x½ 3x1 3x 3 x 1½ 3x2 3 x 2½ 3 x 2½ 3x3
1-3 DHP ½ ½ 1 1½ 2 3 4
BB 1½
1 Primakuin - - ¼ ¼ ½ ¾ 1 1 Primakuin - - ¼ ¼ ½ ¾ ¾ 1 1 1
Hari 1
Lini Kedua Variasi dengan Doksisiklin Lini Kedua Variasi dengan Tetrasiklin
Jumlah tablet perhari menurut kelompok berat badan Jumlah tablet perhari menurut berat badan
<5kg 6-10kg 11-17kg 18-30kg 31-40kg 41-49kg 50-59 kg = 60 kg
<5kg 6-19 kg 20-29 kg 30-44 kg 45-59 kg >60 kg Hari Jenis obat
Hari Jenis obat
0-1 2 bulan- >8 tahun 10-14 >15 tahun >15 0- 2– 1-4 5- >8 -14 > 15 > 15 tahun > 15
bulan 8 tahun tahun tahun 1bulan 11bulan tahun 8tahun tahun tahun tahun
Catatan : Dosis Kina diberikan sesuai BB (3x10mg/kg BB/hari) Catatan : Dosis Tetrasiklin 4 mg/kgBB/kali diberikan 4x sehari
Tidak diberikan pada anak umur <8 tahun
Dosis Doksisiklin 3.5 mg/kg BB/hari diberikan
2 x sehari(> 15 tahun)
Dosis Doksisiklin 2.2 mg/kg BB/hari diberikan
2 x sehari (8-14 tahun)
<4 kg 4-6 kg >6-10 11-17 18-30 31-40 41-59 >60 kg 6 - 10 11- 17 18- 30 31- 33 34- 40 41- 45 46- 60 >60
Jenis <5 kg
Jenis kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg
Hari Hari obat
obat
0-1 2 6-11 1-4 5-9 10-14 >15 >15 0-1 2- 11 1-4 5-9 10- 14 10-14 >15 >15 >15
bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun Tahun
Hari sesuai 3x 3x 3x 3x 3x 3x
1-3 DHP 1/3 ½ ½ 1 1½ 2 3 4 DH 3x2 3x3
1-7 BB ½ 1 1½ 1½ 2½ 2½
Hari Primaku
Primaku - ¼ ½ ¾ ¾ 1 1 1
1-14 - - ¼ ¼ ½ ¾ 1 1 1-14 in
in
1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1
Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap
MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI Ÿ Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari
Ÿ Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissu yang kuat,
INFEKSI LOKAL DI RUMAH menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas
Ÿ Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak
Ÿ Jelaskan alasan pemberian obat Ÿ Keluarkan sumbu jika sudah basah
Ÿ Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah di atas sampai telinga anak
Ÿ Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam kering
kotak yang sesuai
Untuk INFEKSI TELINGA KRONIS :
Ÿ Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik Ÿ Teteskan 3-5 tetes larutan NaCl 0,9% atau H2O2 3% pada telinga yang sakit,
Ÿ Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah lalu keringkan dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali sehari.
Ÿ Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan
Ÿ Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam selama 14 hari.
di rumah
Ÿ Cek pemahaman ibu. Mengobati Luka di Mulut dengan antiseptik mulut
Ÿ Cucilah tangan
Ÿ Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah
Mengobati Infeksi Mata dengan tetes/Salep Mata dibasahi larutan NaCl 0,9%
Ÿ Oleskan Nystatin 4x sehari selama 7 hari
Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari. Ÿ Cuci tangan kembali
Ÿ Cucilah tangan
Ÿ Mintalah anak untuk memejamkan mata
Ÿ Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah
Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/tetrasiklin 3 kali sehari Meredakan Batuk dan Melegakan tenggorokan dengan Bahan yang Aman
Ÿ Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke
arah bawah Bahan aman yang dianjurkan:
Ÿ ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
Ÿ Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di bagian
Ÿ Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak
dalam kelopak mata
Ÿ Cuci tangan kembali
dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK Pemberian Diazepam untuk menghentikan kejang
Ÿ Miringkan anak dan bersihkan jalan napas. Jangan masukkan apapun ke
Ÿ Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan dalam mulut anak
Ÿ Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan dan umur anak Ÿ Berikan 0,5 mg/kg diazepam cairan injeksi per rektal menggunakan syringe
Ÿ Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat kecil 1 cc tanpa jarum (seperti syringe tuberkulin) atau dengan menggunakan
Ÿ Berikan obat suntikan intramuskular kateter
Ÿ Periksa gula darah, lalu lakukan tatalaksana atau cegah agar tidak turun
Ÿ Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan Ÿ Beri oksigen dan RUJUK
Ÿ Jika kejang tidak berhenti setelah 5 menit ulangi dosis diazepam (maksimal 2
Beri antibiotik intramuskular kali),
Ÿ Jika sudah terpasang akses vena maka diberikan diazepam 0,25-0,5 mg IV
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK TAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL Ÿ Jika kejang belum teratasi, dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg IV yang
Ÿ Beri dosis pertama Ampisillin + Gentamisin intramuskular dan RUJUK SEGERA
dilarutkan dengan NaCl 0,9% atau fenorbarbital 20 mg/kg IV (bila tidak
tersedia fenobarbital iv berikan sediaan im dalam dosis sama)
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN
Ÿ Ulangi suntikan Ampisillin intramuskular setiap 6 jam selama 5 hari BERAT BADAN DIAZEPAM (10 mg/2 ml) DIAZEPAM per
Ÿ Lanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari rektum siap
pengobatan 5-7 kg 0,5 ml
BB < 10 kg sediaan 5 mg
7-<10 kg 1 ml
10-<14 kg 1,5 ml
BB > 10 kg sediaan 10 mg
AMPISILIN GENTAMISIN 14-19 kg 2 ml
14 - < 19 kg 3,75 = 750 mg 3 ml = 120 mg Jika anak sudah bisa makan dan minum, gantikan dengan pemberian obat
antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pertama selama 3 hari
Keterangan : dosis artesunat pada anak BB < 20 kg dengan malaria berat adalah
3 mg/kg BB/kali pemberian. Lebih tinggi dibanding anak BB > 20 kg (2,4 mg/kg BB)
PENGOBATAN UNTUK WHEEZING
Pemberian Bronkodilatator Kerja Cepat (Inhalasi) :
Ÿ Salbutamol nebulisasi
Ÿ Salbutamol MDI (Metered Doses Inhaler) dengan Spacer
Ÿ Bila kedua cara tidak tersedia berikan dengan epinefrin (adrenalin) secara subkutan
* Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI
(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)
Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat
IKUTI TANDA PANAH, JIKA JAWABAN "YA", LANJUTKAN KE KANAN. JIKA "TIDAK", LANJUTKAN KE BAWAH
TANYAKAN :
1. Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah ibu menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi :
- Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
- Apakah anak mendapat porsi sendiri?
- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
- Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya, bagaimana?
ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT
Neonatus sampai umur 1 minggu Umur 1 minggu sampai 6 bulan Umur 6 sampai 9 bulan Umur 9 sampai 12 bulan Umur 12 bulan sampai 2 tahun Umur 2 tahun lebih
Ÿ Berikan ASI siang dan malam, Ÿ Berikan juga bubur kental atau
sesuai keinginan bayi, makanan yang dilumatkan
Ÿ Jangan berikan makanan atau Ÿ Berikan 1/2 sampai 3/4 Ÿ Berikan 3/4 mangkuk sampai 1
sedikitnya 8 kali dalam 24 jam. dengan halus, termasuk
minuman lain selain ASI. ASI mangkuk setiap makan (1 mangkuk setiap makan (1 Ÿ Berikan 3-4 kali setiap hari
Menyusui dengan sering, sumber makanan hewani tinggi
lah yang bayi perlukan mangkuk = 250 ml) mangkuk = 250 ml)
menyebabkan produksi ASI zat besi dan buah-buahan kaya
lebih banyak. vitamin A serta sayuran.
BUKU BAGAN 23
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
24 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
Ÿ Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
- Bangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya
- Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
- Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain
Ÿ Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Peragakan cara memberi susu dengan cangkir/mangkuk/gelas
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur
Ÿ Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring/mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya Menasihati tentang Penggunaan Kelambu untuk Pencegahan malaria
Ÿ Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau Ÿ Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu
RUJUK Ÿ Kelambu yang tersedia, mengandung obat anti nyamuk yang dapat membunuh
Ÿ Jika ibu mempunyai masalah payudara nyamuk tapi aman bagi manusia
(misalnya: bengkak, nyeri pada puting susu, Ÿ Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga tak ada nyamuk
infeksi payudara), berikan perawatan atau Ÿ Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu
RUJUK untuk pertolongan lebih lanjut Ÿ Ujung kelambu harus ditempatkan di bawah kasur atau tikar
Ÿ Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk Ÿ Cuci kelambu bila kotor, tapi jangan lakukan di saluran air atau di sungai,
menjaga kesehatan karena obat anti nyamuk tidak baik untuk ikan
Ÿ Periksa status imunisasi ibu, jika dibutuhkan Ÿ Perhatikan juga hal berikut :
berikan imunisasi tetanus Toksoid (TT) - Jangan menggantung pakaian di dalam kamar tidur
Ÿ Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan - Jika berada di luar rumah, gunakan pakaian lengan panjang dan celana/rok
pelayanan terhadap: panjang
- Program Keluarga Berencana - Bila memungkinkan, semprot kamar tidur dengan obat anti nyamuk dan
- Konseling perihal Penyakit Menular Seksual oleskan obat anti nyamuk saat bepergian
dan Pencegahan HIV/AIDS - SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM
KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk datan kembali sesuai waktu yang paling awal untuk
KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
permasalahan anaknya
Nasihati Ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sebaga berikut A. Kunjungan Ulang Pasti ada Anak dengan : Kunjungan Ulang
Ÿ Tidak bisa minum atau menyusu 1. Pneumonia 2 hari
Setiap anak sakit Ÿ Bertambah parah
Ÿ Timbul demam 2. Disentri 3 hari
3. Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut 3 hari
Anak dengan Batuk : Bukan Ÿ Napas cepat
Pneumonia juga kembali jika : Ÿ Sukar bernapas 4. Diare Persisten 3 hari
5. Mungkin DBD 1 hari
Ÿ Tinja campur darah
Jika anak DIARE, juga kembali jika : 6. Infeksi Telinga Akut 5 hari
Ÿ Malas minum
7. Infeksi Telinga Kronis 5 hari
Ÿ Ada tanda-tanda perdarahan
Ÿ Nyeri ulu hati 8. Masalah Pemberian Makan 7 hari
Jika anak : MUNGKIN DBD atau Ÿ Muntah yang terus menerus 9. Gizi Buruk tanpa Komplikasi 7 hari
DEMAM MUNGKIN BUKAN DBD, Ÿ Gelisah
juga kembali jika : Ÿ Tidak aktif / lemaas 10. Anemia 14 hari
Ÿ Ada penurunan kesadaran 11. Gizi Kurang 30 hari
Ÿ Kejang
Catatan : B. Kunjungan Ulang Bila Tidak Ada Perbaikan: Kunjungan Ulang
Kejadian ini bisa terjadi pada saat demam 1. BATUK BUKAN PNEUMONIA, Jika tidak ada perbaikan 2 hari
turun, pada umumnya pada hari ke 3-5
2. DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG, Jika tidak ada perbaikan 3 hari
3. DIARE TANPA DEHIDRASI, Jika tidak ada perbaikan 3 hari
4. DEMAM : MALARIA, jika tetap demam 3 hari
5. DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA, jika tetap demam 3 hari
6. DEMAM : Bukan Malaria, jika tetap demam 2 hari
7. DEMAM : Mungkin bukan DBD, jika tetap demam 2 hari
C. Kunjungan Berikutnya untuk Anak Sehat :
Nasehati ibu kapan harus membawa anaknya kembali untuk imunisasi dan Vit A
berikutnya sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN
PNEUMONIA DISENTERI
Sesudah 2 hari : Sesudah 3 hari :
Tanyakan : Tanyakan :
Ÿ Apakah napas lebih lambat ? Ÿ Apakah mencretnya berkurang ?
Ÿ Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam ? Ÿ Apakah darah dalam tinja berkurang ?
Ÿ Apakah nafsu makan anak membaik ? Ÿ Apakah nafsu makan membaik ?
Periksa : Periksa :
Ÿ Tanda bahaya umum Ÿ Lakukan penilaian untuk diare
Ÿ Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
Tindakan : Ÿ Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau stridor atau tarikan dinding dada ke dalam beri 1 Ÿ Jika frekuensi mencret, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan
dosis antibiotik pra rujukan, Selanjutnya RUJUK SEGERA tetap atau memburuk:
Ÿ Jika napas melambat dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik hingga
seluruhnya 5 hari 1. Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela. Beri
Ÿ Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan perbaikan atau lebih untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari. Jika 2 hari
buruk, RUJUK SEGERA pemberian antibiotik pilihan ke dua tidak membaik, ganti
metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium sebelumnya.
2. Jika anak:
DIARE PERSISTEN - Berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Sesudah 3 hari - Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU RUJUK
- Menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Tanyakan :
Ÿ Apakah diare sudah berhenti ? Ÿ Jika mencretnya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Ÿ Berapa kali anak mencret setiap hari ? dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama
hingga selesai
Tindakan :
Ÿ Jika diare belum berhenti (anak masih mencret 3 kali sehari atau lebih), lakukan penilaian Pastikan ibu mengerti metode pemberian rehidrasi oral dan perlunya
ulang lengkap. Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten porsi makan lebih banyak setiap harinya selama seminggu.
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya HIV/AIDS.
Ÿ Jika diare sudah berhenti (anak mencret kurang dari tiga kali sehari), nasihati ibu untuk
menerapkan Anjuran makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian untuk demam
Ÿ Cari penyebab lain dari demam
Tindakan :
Ÿ Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
Ÿ Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan
Ÿ Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam 2 hari jika tetap demam. Pastikan anak mandapat tambahan cairan dan mau makan
Ÿ Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
Periksa :
Ÿ Lakukan penilaian ulang masalah telinga
Ÿ Ukur suhu tubuh anak
Tindakan
Ÿ Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau demam tinggi (suhu ≥ 38,5°C). RUJUK SEGERA
Ÿ Infeksi telinga akut :
- Jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati dengan antibiotik yang sama 5 hari lagi. Lanjutkan mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau keluar nanah, pujilah ibu
Ÿ Infeksi telinga kronis :
- Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan
- Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah ibu. Lanjutkan pemberian tetes telinga sampai 14 hari
Ÿ Jika infeksi telinga berulang (3x dalam 6 bulan), RUJUK untuk penilaian fungsi pendengaran.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
MASALAH PEMBERIAN MAKAN GIZI BURUK TANPA KOMPLIKASI
Sesudah 7 hari : Sesudah 7 hari :
Periksa :
Tanyakan :
Ÿ Lakukan penilaian lengkap
Ÿ Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika kunjungan pertama
Ÿ Lakukan pemeriksaan BB/TB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama
Ÿ Periksa adanya edema pada tungkai
Periksa :
Ÿ Nilai nafsu makan anak
Ÿ Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan
Ÿ Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan
Tindakan :
Tindakan :
Ÿ Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada atau yang baru dijumpai.
Ÿ Jika anak Gizi Buruk dengan Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
Jika saudara menganjurkan suatu perubahan mendasar dalam cara pemberian makan,
LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai dan mengalami
minta ibu untuk datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling
komplikasi medis atau muncul edema), RUJUK SEGERA
pemberian makan.
Ÿ Jika anak Gizi Buruk tanpa Komplikasi (BB/TB atau BB/PB < -3 SD atau
Ÿ Jika anak gizi kurang, kembali setelah 30 hari untuk mengetahui penambahan berat badan.
LiLA < 11,5 cm) atau ada edema pada kedua tungkai tanpa mengalami
komplikasi medis, konseling ibu dan beri semangat untuk melanjutkan
GIZI KURANG pemberian makanan. Minta ibu untuk kembali setelah 14 hari
Ÿ Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD
Sesudah 30 hari : dan 2 SD atau LiLA antara 11,5 dan 12,5 cm) :
- Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai
Periksa: - Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik
- Lakukan pemeriksaan BB/TB, BB/PB dan LiLA seperti pada kunjungan pertama dan BB/TB atau BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm.
- Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan Ÿ Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm)
- Periksa adanya edema pada tungkai pujilah ibu dan beri semangat untuk melanjutkan pemberian makan
Tindakan: Perhatian :
Ÿ Jika anak Gizi Baik (BB/TB atau BB/PB >-2 SD atau LiLA > 12,5 cm) pujilah ibu dan beri Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau
semangat untuk melanjutkan pemberian makan berat badan anak terus menurun, RUJUK.
Ÿ Jika anak Gizi Kurang (BB/TB atau BB/PB masih berada antara -3 SD dan -2 SD ata LiLA (Pikirkan kemungkinan TB atau HIV)
antara 11,5 dan 12,5 cm): ANEMIA
- Nasihati ibu untuk setiap pemberian makan yang dijumpai Sesudah 14 hari :
- Anjurkan anak kembali setiap 14 hari sampai makannya membaik dan BB/TB atau Tindakan :
BB/PB nya > -2 SD atau LiLA > 12,5 cm. Ÿ Beri zat besi. Nasihati ibu untuk untuk kembali dalam 14 hari
Ÿ Lanjutkan pemberian zat besi setiap 14 hari selama 2 bulan
Perhatian: Ÿ Jika sesudah 2 bulan telapak tangan anak masih pucat, RUJUK untuk
Jika Saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan atau berat badan anak pemeriksaan lebih lanjut
terus menurun, RUJUK (pikirkan kemungkinan TB atau HIV). Ÿ Jika sesudah 2 bulan, telapak tangan tidajk pucat, tidak ada pengobatan
tambahan
Minta ibu untuk melakukan kunjungan ulang secara teratur sesuai dengan pedoman nasional
PEMERIKSAAN HIV
Ÿ Jika hasil tes HIV baru diperoleh, lakukan klasifikasi ulang untuk infeksi HIV
Ÿ Rencanakan untuk memeriksa status HIV 6 minggu setelah berhenti menyusu.
RUJUKAN :
Ÿ Segera lakukan rujukan
Ÿ Sementara, teruskan pemberian nutrisi (makanan/minuman) seperti biasa, hindari pemberian Mix Feeding*
*Mix Feeding adalah pemberian ASI yang bercampur dengan susu formula. Sebaiknya pada ibu HIV positif, bayi diberikan susu formula dengan
memenuhi syarat AFASS (Affordable/terjangkau, Feasible/mampu laksana, Acceptable/dapat diterima, Sustainable/berkesinambungan dan
safe/aman). jika persyarat AFASS tidak terpenuhi maka berikanlah ASI ekslusif sampai usia 6 bulan pada bayi, selanjutnya pemberian ASI dihentikan.
Pembengkakan tulang/sendi
Skor ≥ 6 - Ada pembengkakan - -
Skor < 6 panggul, lutut, falang
Normal/Kelainan Gambaran sugestif
Uji Tuberkulin (+) UjiUjiTuberkulin
tuberkulin(-)
Foto toraks - -
Uji tuberkulin
dan ATAU
/ atau ada dan Tidak
DAN ada
tidak jelas (mendukung) TB
kontak TB paru kontak TBTB
paru
kontak TB
**)
kontak Skor Total
**)
paru dewasa paru dewasa
(+) (-)
TB anak Tabel. Dosis kombinasi pada TB anak
terkonfirmasi Berkontak Tidak ada/ tidak
bakteriologis Ada kontak Tidak ada / Tidak
jelas berkontak
TB anak
klinis
TB
dengan
paruTB
pasien **) jelas kontak
dengan pasien Berat Badan (kg) 2 bulan RHZ (75/50/150) 4 bulan RHZ (75/50)
pasien TB paru **)
paru dewasa TB paru dewasa
5-7 1 Tablet 1 Tablet
Terapi OAT ***)
Observasi gejala selama 2 minggu,
8-11 2 Tablet 2 Tablet
Menetap Menghilang 12-16 3 Tablet 3 Tablet
Bukan TB 17-22 4 Tablet 4 Tablet
*) Dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan sputum
**) Kontak TB paru dewasa dan kontak TB paru anak terkonfirmasi bakteriologis
23-30 5 Tablet 5 Tablet
***) Evaluasi respon pengobatan. Jika tidak respon dengan pengobatan
adekuat, evaluasi ulang diagnosis TB dan adanya komorbiditas atau rujuk
Anak yang lahir dari Ibu penderita TB, tunda pemberian vaksin BCG, rujuk ke dokter
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter, apabila di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak tersedia tenaga dokter, pelimpahan wewenang terbatas
dapat diberikan pada petugas kesehatan terlatih strategi DOTSuntuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana TB mengacu pada Pedoman Nasional
Ÿ Jangan biarkan anak main dekat jalan raya; pengasuh harus selalu memantau
Ÿ Selalu gunakan helm jika anak mengendarai motor atau sepeda
Kecelakaan Lalu Lintas
Ÿ Jika bepergian dengan mobil, anak harus selalu menggunakan sabuk pengaman atau duduk di kursi belakang
Ÿ Anak harus selalu dalam pengawasan
Ÿ Menutup tempat air terbuka termasuk lubang toilet, sumur, dan kolam, agar tidak berbahaya
Ÿ Semua orang di rumah harus memperhatikan keamanan tempat penyimpanan air seperti bak, ember, dan drum
Tenggelam
Ÿ Ketika anak berada di dalam air, contohnya ketika berenang, anak harus selalu menggunakan alat pengaman
Ÿ Anak harus selalu dalam pengawasan
Ÿ Menjaga keamanan bangunan rumah agar anak tidak jatuh dari tempat tidur, tangga, jendela, ataupun atap
Jatuh
Ÿ Anak harus selalu berada dalam pengawasan
Ÿ Dampingi anak ketika makan dan bermain untuk mencegah anak menelan bagian mainan ataupun alat rumah tangga
Ÿ Biasakan anak untuk duduk tegak ketika makan
Ÿ Pastikan anak makan dengan tenang dan tidak terburu-buru
Tersedak Ÿ Hindari anak makan sambil berjalan, di dalam kendaraan, ataupun sambil bermain
Ÿ Potong makanan dalam potongan kecil, buang biji buah. Masak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya
Ÿ Beri contoh anak cara makan dan mengunyah yang baik
Ÿ Tawari anak untuk mium ketika makan, tapi hindari memberikan minuman ketika mulut anak penuh makanan
Ÿ Simpan benda tajam ataupun alat rumah tangga lain yang dapat membahayakan anak jauh dari jangkauan anak
Luka akibat benda tajam
Ÿ Pastikan menyimpan benda tajam ataupun alat rumah tangga dengan benar, agar tidak jatuh menimpa anak
ataupun tumpul
Ÿ Selalu dampingi anak
PENILAIAN KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN
BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Ÿ Tidak terdapat salah satu tanda MUNGKIN Ÿ Ajari ibu cara merawat bayi di rumah
diatas BUKAN INFEKSI Ÿ Lakukan asuhan dasar bayi muda
TIDAK ADA
Ÿ Tidak kuning Ÿ Lakukan asuhan dasar bayi muda
IKTERUS
APAKAH BAYI DIARE
JIKA YA, GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
LIHAT dan RABA :
Ÿ Lihat keadaan umum bayi Klasifikasikan
Diare untuk
- Apakah bayi bergerak atas kemauan sendiri ? dehidrasinya Terdapat 2 (dua) atau lebih
tanda berikut : Ÿ Jika tidak terdapat klasifikasi berat lain, tangani sesuai
- Apakah bayi bergerak hanya ketika dirangsang ? Ÿ Bergerak hanya jika rencana terapi C atau
- Apakah bayi tidak bergerak sama sekali ? dirangsang atau tidak DIARE Ÿ Jika terdapat klasifikasi berat lainnya
- Apakah bayi gelisah / rewel ? bergerak sama sekali DEHIDRASI RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat rujukan, dan
Ÿ Mata cekung BERAT berikan oralit sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan
Ÿ Lihat apakah matanya cekung ? Ÿ Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan
Ÿ Cubitan kulit perut
Ÿ Cubit kulit perut, apakah kembalinya : kembali sangat lambat
- Sangat lambat ( > 2 detik)
- Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)
- Segera
Ÿ Jika tidak terdapat klasifikasi berat lain, tangani sesuai
Terdapat 2 (dua) atau lebih
- Bayi dikatakan diare apabila terjadi perubahan bentuk feses, rencana terapi B.
dibanding biasanya lebih banyak dan lebih cair (lebih banyak air dari tanda berikut : Ÿ
DIARE Jika terdapat klasifikasi berat lainnya:
ampasnya) Ÿ Gelisah/rewel DEHIDRASI RUJUK SEGERA setelah memenuhi syarat rujukan,
- Pada bayi ASI eksklusif, buang air besar biasanya lebih sering dan Ÿ Mata cekung RINGAN / dan berikan oralit sedikit demi sedikit selama dalam
SEDANG perjalanan
bentuknya lebih lembek dan ini bukan diare. Ÿ Cubitan perut kembali Ÿ Nasihati agar ASI tetap diberikan jika memungkinkan
lambat Ÿ Lakukan asuhan dasar bayi muda
Ÿ Nasihati Ibu kapan untuk kembali segera
Ÿ Kunjungan ulang 1 hari
TANYAKAN : PERIKSA :
Klasifikasikan INFEKSI Rujuk ke RS/Puskesmas
Ÿ Apakah ibu pernah tes HIV? Ÿ Jika status ibu dan bayi tidak Status Ÿ Tes HIV anak positif HIV rujukan ARV untuk
diketahui ATAU belum dites HIV HIV mendapatkan terapi
Jika pernah apakah hasilnya Positif atau TERKONFI
Negatif? Jika positif apakah ibu sudah anjurkan tes serologis HIV pada RMASI selanjutnya.
meminum ARV? Jika sudah, apakah ibu.
ARV sudah diminum minimal 6 bulan? Ÿ Jika hasil tes HIV ibu Positif, maka Ÿ R u j u k k e
rencanakan tes HIV virologis untuk Ÿ Ibu HIV positif DAN bayi tes HIV negatif RS/Puskesmas
bayi mulai usia 6 minggu serta masih mendapatkan ASI atau r u j u k a n A RV u n t u k
TERPAJAN
Apakah bayi pernah mendapat atau berhenti menyusu <6 minggu mendapatkan terapi
HIV
masih menerima ASI? ATAU selanjutnya.
Ÿ Ibu HIV positif dan bayi belum di tes Ÿ Jika bayi belum dites
HIV rujuk bayi untuk tes
TINDAKAN/PENGOBATAN
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN BAYI DAPAT DIRUJUK (SYARAT RUJUKAN): MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital intravena
Ÿ Suhu ≥ 36,5˚C
Ÿ Jika bayi masih bisa menyusui : Obat anti kejang pilihan kedua : Fenobarbital intramuskular
Ibu diminta tetap menyusui bayinya Ÿ Denyut jantung ≥ 100 kali per menit (lihat pedoman Obat anti kejang pilihan ketiga : Diazepam rektal
resusitasi neonatus)
Ÿ Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan:
Ÿ Tidak ada tanda dehidrasi berat
Beri ASI, perah dengan cangkir kecil atau sendok atau Fenobarbital Diazepam
ditetesi dengan pipet. Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) sebelum 100 mg/2ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/2,5ml (dalam ampul 1 ml) atau 10 mg/2
dirujuk. Jika tidak memungkinkan, berikan 20-50 ml (10 ml / MENANGANI GANGGUAN NAPAS PADA PENYAKIT diberikan secara intramuskular ml (dalam ampul 2 ml) diberikan per rektal *
kg) air gula atau susu formula SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Dosis : 30mg = 0,6 ml § Berat < 2500 gram
Ÿ Jika bayi tidak bisa menelan : Diberikan 0,5 ml*
Berikan 20-50 ml (10 ml/kg) ASI perah, atau air gula, atau Ÿ Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu
susu formula melalui pipa lambung diganjal gulungan kain
§ Berat ≥ 2500 gram
Ÿ Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat pengisap Diberikan 1 ml*
lendir * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml tanpa jarum
Ÿ Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau
CARA MEMBUAT LARUTAN GULA nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit
Jika terjadi perlambatan nafas (<40x/menit) atau henti napas
§ Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian Fenobarbital 1
Ÿ Larutkan 4 sdt (20 gram) gula ke dalam 200 ml air matang kali lagi dengan dosis sama, minimal selang waktu 15 menit
(apneu), lakukan resusitasi, sesuai Bagan Alur Resusitasi di
Ÿ Aduk sampai larut Fasilitas Pelayanan Primer.
AMOKSISILIN
Berikan 2 kali sehari untuk 5 hari
BERAT BADAN
Tablet 250 mg Sirup 125 mg dalam 15 ml
Ada 2 Jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda CARA MENGOBATI LUKA ATAU "THRUSH" DI MULUT
yang dapat diobati di rumah
Lakukan empat kali sehari selama 7 hari
Ÿ Infeksi kulit atau pusar Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Ÿ Infeksi mata Ÿ Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain
bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam)
Ÿ Teteskan suspensi nistatin di mulut bayi baru lahir dengan dosis
Ÿ Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut 0,5ml/KgBB/hari dibagi dalam 4 kali pemberian
Ÿ Amati cara ibu mempraktikkan Ÿ Cuci tangan kembali
Ÿ Cek pemahaman ibu sebelum pulang
Ÿ Nasihati ibu untuk kembali jika infeksi bertambah parah
CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR CARA MENGOBATI INFEKSI MATA
Lakukan dua kali sehari selama 5 hari
Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi Ÿ Cuci tangan sebelum mengobati bayi
Ÿ Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang DDT Ÿ Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan kapas/kain
secara hati-hati bersih dengan air hangat
Ÿ Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering Ÿ Beri salep atau 1 tetes pada kedua mata.
Ÿ Untuk infeksi kulit olesi dengan antiseptik Antibiotik yang diberikan Tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 1%
Ÿ Cuci tangan kembali Ÿ Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
kelopak mata bawah
DTT(Desinfeksi Tingkat Tinggi): air dimasak sampai Ÿ Cuci tangan kembali
mendidih selama 10 - 15 menit kemudian dibiarkan dingin Ÿ Obati sampai kemerahan hilang
dan tertutup.
KONSELING BAGI IBU/KELUARGA
MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK MENGAJARI IBU CARA` MEMERAH ASI
§ Tunjukan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar Minta ibu untuk :
Ÿ Mencuci tangan pakai sabun.
Ÿ Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja Ÿ Mengatur posisi sehingga nyaman.
Ÿ Kepala dan tubuh bayi lurus Ÿ Memegang wadah bermulut lebar di bawah puting dan areola.
Ÿ Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan Ÿ Meletakkan jempol di bagian atas payudara, jari telunjuk dan jari lainnya
puting susu menopang di sisi bagian bawah sehingga posisinya berlawanan (setidaknya
Ÿ Dekatkan badan bayi ke badan ibu 4 cm dari puncak puting).
Ÿ Tekan dan lepaskan jaringan payudara antara jempol dan telunjuk beberapa
§ Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : kali.
Ÿ Jika ASI tidak keluar, ganti posisi jempol dan telunjuk mendekati puting, lalu
Ÿ Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi tekan dan lepaskan seperti sebelumnya.
Ÿ Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar Ÿ Tekan dan lepaskan mengelilingi payudara, jaga agar jarak jari dan puting
Ÿ Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga tetap. Hati-hati jangan menekan puting atau mengurut payudara.
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu Ÿ Perah satu payudara sampai ASI hanya menetes, lalu perah payudara
lainnya sampai ASI hanya menetes.
§ Cara melekatkan yang benar ditandai dengan : Ÿ Perah bergantian 5-6 kali, setidaknya selama 20-30 menit
Ÿ Berhenti memerah jika ASI tidak mengalir lagi tapi hanya menetes dari awal
Ÿ Dagu menempel pada payudara ibu
Ÿ Mulut bayi terbuka lebar
Ÿ Bibir bawah bayi membuka keluar
Ÿ Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada di bagian bawah
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
§ Bayi menghisap dengan efektif jika bayi menghisap47 secara dalam, teratur Ÿ Cara meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin
yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar
Ÿ Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi
suara bayi menelan
Ÿ Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian
Ÿ Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
Ÿ Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah
lainnya
mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi.
Ÿ Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui
Ÿ Letakkan kain bersih di atas pakaian bayi, untuk melindungi pakaian bayi dari tumpahan susu
Ÿ Posisikan bayi sedikit tegak di pangkuan ibu
Ÿ Ukur jumlah susu dalam cangkir
Ÿ Pegang cangkir dan letakkan mulut cangkir di bibir bawah bayi
Ÿ Sentuhkan tepi cangkir sampai susu menyentuh bibir bayi
Ÿ Biarkan bayi menghisap susu sesuai keinginannya, jangan menuangkan susu ke dalam mulut bayi
Ÿ bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian mulai minum
Ÿ Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah
Ÿ Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya
Ÿ Bayi menelan susu
Ÿ Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu
Ÿ Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar :
§ Berikan minum dalam waktu lebih lama
§ Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, tidak hanya sekali minum
Ÿ Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali,
gunakan salah satu alternatif :
§ Berikan ASI donor
§ Berikan susu formula
Ÿ Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup apabila bayi menelan sebagian besar susu dan menumpahkan
sebagian kecil serta berat badannya meningkat
· Jelaskan bahwa ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI.
· Periksa popok bayi, mungkin basah.
Bayi banyak menangis atau rewel
· Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.
· Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada yang lainnya.
· Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Bayi tidak tidur sepanjang malam · Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
· Jangan berikan makanan lain.
· Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
· Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting
· Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.
· Jangan berikan kempeng.
Bayi sakit · Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJUK
.
· Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak
cukup untuk bayi · Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara
terasa kosong. Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang)
· Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.
Ibu mengatakan bahwa air susunya · Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI
tidak keluar. · Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
· Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
· Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Ibu mengeluhkan puting susunya · Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
terasa sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
· Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
· Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.
· Berikan antibiotik
· Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara · Kompres hangat.
· Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
· Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.
· Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui · Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya
· Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.
· Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
· Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja
· ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.
· Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok
Ÿ Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak ? Periksa : Lakukan penilaian lengkap
Ÿ Periksa pusar, apakah merah/keluar nanah? Apakah merah meluas
lebih dari 1 cm? Tindakan :
Ÿ Periksa pustul pada kulit
Ÿ Jika telapak tangan dan kaki terlihat kuning, RUJUK
Tindakan : Ÿ Jika telapak tangan dan kaki tidak kuning, tapi ikterus tidak berkurang,
nasihati ibu perawatan di rumah dan minta untuk kembali dalam 1 hari
Ÿ Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA. Ÿ Jika ikterus mulai berkurang, minta ibu untuk melanjutkan perawatan di
Ÿ Jika membaik, lanjutkan pengobatan infeksi lokal di rumah sampai rumah. Minta untuk kunjungan ulang dalam 14 hari. Jika ikterus berlanjut
seluruhnya 5 hari sampai lebih dari usia 2 minggu, rujuk untuk penilaian lebih lanjut.
§ Untuk pustul kulit dan pusar kemerahan teruskan pemberian
antibiotik oral dan pengobatan topikal
§ Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR
Sesudah 7 hari pada bayi baru lahir dan 14 hari untuk bayi muda lebih
lebih dari 28 hari:
DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG Periksa : Lakukan penilaian lengkap. Jika tidak ada indikasi RUJUK
DIARE TANPA DEHIDRASI Ÿ Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
Ÿ Lakukan penilaian cara menyusui
Sesudah 1 hari atau 2 hari : § Jika berat badan tidak lagi rendah menurut umur, puji ibu dan semangati
Tanyakan : Apakah diare berhenti? untuk melanjutkan pemberian ASI
Periksa : Lakukan penilaian lengkap § Jika masih berat badan rendah menurut umur , tapi menyusui baik, puji
ibu. Minta ibu untuk kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam
Ÿ Apakah Berat Badan turun ≥ 10% dari kunjungan sebelumnya ? 14 hari atau ketika kembali untuk imunisasi, pilih mana yang lebih cepat
§ Jika masih berat badan rendah menurut umur dan masih ada masalah
Tindakan menyusui, konseling ibu tentang masalah menyusui. Minta ibu untuk
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau berat kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam 14 hari (atau ketika
badan turun ≥ 10%, lakukan tindakan/pengobatan sesuai bagan kembali untuk imunisasi, jika masih dalam 14 hari) lanjutkan memeriksa
Terapi C anak setiap beberapa minggu sampai bayi dapat menyusu dengan baik
dan berat badan meningkat secara reguler dan tidak ada lagi berat
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/SEDANG,
rendah menurut umur.
lakukan Rencana Terapi B
Ÿ Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, lakukan
Kecuali :
Rencana Terapi A
Jika diduga pemberian ASI tidak akan membaik, atau jika berat badan menurun,
Ÿ Jika tidak ada diare, pujilah ibu dan diminta untuk melanjutkan
RUJUK
pemberian ASI
MEMERIKSA PEMBERIAN VITAMIN A Dibutuhkan suplemen vitamin A : Ya ___ Tidak ___ Diberikan vit A
hari ini :
Ya ___ Tidak ___
MENILAI MASALAH ATAU KELUHAN LAIN
Nama Pemeriksa
54
_____________________
ttd
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
FORMULIR PENCATATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Tanggal Kunjungan : _______________ Alamat : ______________________________________
Nama Bayi : ______________________ L/P Nama Ibu: ___________________________
o
Tanggal Lahir/Umur : _____________ BB: _____ gram PB : _____ cm Suhu: ____ C
Bayi sakit apa? ________________________ Kunjungan Pertama ____ Kunjungan Ulang ____ KN : 1 / 2 / 3
PENILAIAN TINDAKAN/
KLASIFIKASI
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) PENGOBATAN
MEMERIKSA IKTERUS
• Kuning timbul pada hari pertama setelah lahir ( < 24 jam )
• Kuning ditemukan pada umur 24 jam sampai dengan 14 hari
• Kuning ditemukan pada umur lebih dari 14 hari
• Kuning sampai telapak tangan atau telapak kaki
• Kuning tidak sampai telapak tangan atau telapak kaki
PENILAIAN TINDAKAN/
(Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI
PENGOBATAN
(lanjutan)
Jika bayi tidak akan dirujuk LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI,
• Lihat apakah posisi bayi benar :
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik - Kepala dan tubuh bayi lurus - Badan bayi
menghadap ke dada ibu - Badan bayi dekat ke ibu.
Posisi Benar - Posisi Salah
• Lihat apakah perlekatan baik :
Dagu bayi menempel payudara - Mulut bayi terbuka lebar - Bibir bawah membuka keluar -
Areola bagian atas tampak lebih banyak
Tidak melekat sama sekali - Tidak melekat dengan baik - Melekat dengan efektif
• Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif :
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, terdengar suara menelan
Tidak mengisap sama sekali - Tidak mengisap dengan efektif - Mengisap dengan efektif
Nama Pemeriksa
_____________________
ttd
BUKU BAGAN
56
GRAFIK BB / U BAYI MUDA LAKI-LAKI
10
≤ - 2 SD BB Rendah
9 3
> - 2 SD BB Tidak Rendah
8 2
1
7
0
Berat Badan (Kg)
6
-1
5 -2
-3
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
≤ - 2 SD BB Rendah
9
> - 2 SD BB Tidak Rendah
3
8
2
7
1
6
Berat Badan (Kg)
-1
5
-2
4 -3
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur (minggu)
WHO, 2005
GRAFIK BB / PB ANAK LAKI-LAKI
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 59
60 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
WHO, 2005
GRAFIK BB / TB ANAK LAKI-LAKI
WHO, 2005
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 BUKU BAGAN 61
62 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015
WHO, 2005
DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA
Dibawah ini adalah da ar Daerah Endemis Tinggi dan Endemis Rendah Malaria, daerah yang dak tercantum dalam da ar ini adalah Daerah Non Endemis Malaria
BUKU BAGAN
MTBS