6 Oktober 2020
Sumber: Global Uncertainties in Digital Era: Issues, Challenges, and Policies, Dean, School of Management and Administrative Sciences Chair, Kementerian
Department of 4
Pendidikan dan Kebudayaan
Economics, 2018 dikuti dari website Bank Indonesia
Dampak Industri 4.0: Disrupsi Pekerjaan
% pekerjaan
(100% = 820 pekerjaan)
Dengan teknologi yang ada saat ini, terdapat 9% pekerjaan yang 90% - 100% aktivitasnya dapat diotomasi (mis. buruh
perakitan dan operator mesin). Selain itu, masih terdapat 42% pekerjaan yang lebih dari 50% aktivitasnya dapat diotomasi.
Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bernalar dan interpersonal seperti psikiater dan legislator merupakan di
antara jenis pekerjaan yang tidak banyak terdampak otomasi.
Kementerian Pendidikan 5
dan Kebudayaan
Sumber: McKinsey, 2018
Dampak Industri 4.0: Meningkatnya Kebutuhan Dunia Kerja
terhadap Keterampilan Aras Tinggi (High-Order Skills)
✔Dalam kurun hampir setengah
abad, 1960-2009, terdapat tren
penurunan permintaan tenaga
kerja untuk pekerjaan manual
dan rutin
✔Sebaliknya, terjadi peningkatan
secara konstan permintaan
tenaga kerja untuk pekerjaan
non rutin yang membutuhkan
kemampuan interpersonal dan
analitis
✔Secara rata-rata, empat tahun
lagi, sepertiga keterampilan
yang dibutuhkan oleh mayoritas
okupasi akan terdiri dari
keterampilan-keterampilan
yang belum dianggap penting
Sumber: hari ini.
World Economic Forum, 2015 dan 2016
6
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hasil PISA membuktikan kurang memadainya hasil belajar
pendidikan dasar dan menengah
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018) OECD Indonesia Perundungan 41% siswa Indonesia dilaporkan
(% siswa; 2018) mengalami perundungan beberapa
525
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata
475 OECD)
70% siswa berada di • Konsisten
425 +129 +122 sebagai salah
bawah kompetensi
Membaca 375 minimum satu negara 41% Siswa yang sering mengalami
2018 Peringkat: 72 dari 77 dengan perundungan memiliki skor 21 poin lebih
23% rendah dalam membaca1, merasa sedih,
1995 2000 2005 2010 2015 2020
peringkat
hasil PISA ketakutan, dan kurang puas dengan
hidupnya. Mereka juga memiliki
500 terendah
kecenderungan membolos sekolah
450 • Skor PISA
+139 +115 71% siswa berada yang stagnan
400
350 di bawah kompetensi dalam 10-15 Pola pikir untuk Hanya 29% siswa Indonesia setuju
Matematika minimum tahun terakhir
2018 Peringkat: 72 dari 78 berkembang bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
• Namun (% siswa; 2018) yang bisa berubah banyak’ (vs. 63%
1995 2000 2005 2010 2015 2020 demikian, rata-rata OECD)
selisih skor
500
dengan rata- 63% Siswa dengan pola pikir berkembang
450 +101 rata skor memiliki skor 32 poin lebih tinggi dalam
+93 60% siswa berada di 29%
OECD sudah membaca1, mengekspresikan ketakutan
400 bawah kompetensi sedikit terhadap kegagalan yang lebih rendah,
Sains minimum lebih termotivasi dan ambisius, menjadikan
2018 Peringkat: 70 dari 78 meningkat
pendidikan sebagai hal yang penting
1995 2000 2005 2010 2015 2020
SD 54,8% 6.920
6.376 6.276 6.438
5.914 6.3 640 1.018
1.016 824 810
766 46
3.752
SMP 58,6% 509
5.360 5.452 5.536 5.798 5.902
5.148
3.243
SMA 62,3%
41,2
Besarnya ketimpangan hasil belajar antara Pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia
10
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Contoh soal yang lazim ditemukan untuk
mengukur penguasaan konsep bilangan…
KD kelas 7: menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan
negative) dan pecahan (biasa, campuran, decimal, persen)
KD kelas 7: menjelaskan dan menentukan urutan pada bilangan bulat (positif dan negative) dan pecahan
(biasa, campuran, decimal, persen)
Arti 50%+20% adalah memberikan diskon 50% terhadap harga barang, kemudian
menambahkan diskon 20% terhadap harga sesudah diskon pertama.
Misal harga barang Rp100.000,00 maka :
(1) harga sesudah diskon 50% adalah
Rp100.000 –Rp50.000,00= Rp50.000,00
(2) Harga sesudah diskon tambahan 20% adalah
Rp50.000,00-Rp10.000,00 = Rp40.000,00
1. Jika ibu membeli tas seharga Rp200.000,00 dan mendapatkan diskon 50%+20%, berapakah harga yang harus
dibayarkan?
2.
3.
Mutu diukur menggunakan 3 instrumen. Diikuti oleh murid, guru, dan kepala satuan.
Murid/warga belajar
Asesmen Kompetensi Minimum ● Untuk persekolahan peserta adalah sampel siswa Kelas
Mengukur literasi membaca dan numerasi 5, 8, dan 11 (dipilih secara acak)
sebagai hasil belajar kognitif ● Untuk pendidikan kesetaraan peserta adalah warga
belajar kelas 6, 9, 12 yang memerlukan
● Setiap peserta mengerjakan AKM, Survei Karakter, dan
Survei Lingkungan Belajar.
Survei Karakter
Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai
Guru
(values) sebagai hasil belajar non-kognitif
Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan
Belajar secara mandiri.
Survei Lingkungan Belajar
Kepala Satuan Pendidikan
Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim
Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan
sekolah yang menunjang pembelajaran
Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.
Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1 Tantangan era disrupsi dan kondisi pendidikan Indonesia
2 Apa itu Asesmen Nasional
3 Tujuan Asesmen Nasional
4 Penggunaan hasil Asesmen Nasional
5 Pelaksanaan Asesmen Nasional
6 AKM kelas untuk membantu guru
Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 17
1 Tantangan era disrupsi dan kondisi pendidikan Indonesia
2 Apa itu Asesmen Nasional
3 Tujuan Asesmen Nasional
4 Penggunaan hasil Asesmen Nasional
5 Pelaksanaan Asesmen Nasional
6 AKM kelas untuk membantu guru
Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1 Tantangan era disrupsi dan kondisi pendidikan Indonesia
2 Apa itu Asesmen Nasional
3 Tujuan Asesmen Nasional
4 Penggunaan hasil Asesmen Nasional
5 Pelaksanaan Asesmen Nasional
6 AKM kelas untuk membantu guru
Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ALOKASI WAKTU
Materi diskusi rapat koordinasi Asesmen Nasional (06.10.2020) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rancangan Jadwal Pelaksanaan
Asesmen Nasional (AKM, Survei Karakter, Survei Lingkungan Belajar)
Pendataan mulai awal November, dibahas lebih lanjut dalam pertemuan teknis
AKM Nasional tidak melaporkan di tingkat individu murid. Diagnosa hasil belajar setiap murid dapat didiagnosa
oleh guru menggunakan AKM Kelas.
Hasil AKM Kelas digunakan untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi murid
(teaching at the right level)
AKM Kelas bebas diakses oleh guru di semua sekolah
Berfungsi untuk mengevaluasi kualitas sistem Fungsi formatif untuk memahami hasil belajar
pendidikan individu peserta didik
Sampel peserta didik kelas 5, 8, dan 11 Peserta didik kelas 2-12 sesuai kebutuhan
ditentukan oleh Kemdikbud diagnosa guru
1 Peran Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Terkait Pelaksanaan Asesmen Nasional
3 Bantuan Sarana TIK Sekolah Tahun 2020 dan Rencana Tahun 2021
2 Pelaksanaan
a. Penyediaan sarana Identifikasi sekolah yang memiliki sarana perangkat komputer
untuk pelaksanaan Asesmen Nasional
b. Koordinasi dengan daerah Koordinasi dengan Daerah terkait kesiapan sekolah yang
melaksanakan Asesmen Nasional baik yang mandiri maupun
menumpang
c. Pelaksanaan di sekolah • Memastikan sekolah melaksanakan Asesmen Nasional
• Memastikan penyaluran dana BOS untuk mendukung
pelaksanaan Asesmen Nasional di sekolah
Keterangan:
1. Jumlah sekolah yang memiliki computer (kolom 4) sudah termasuk pengadaan TIK APBN Kemdikbud Tahun 2020
2. Pemda Provinsi dan Kab/Kota bersinergi dalam hal resource sharing infrastruktur TIK antar jenjang dalam pelaksanaan Asesmen Nasional.
SD 5.444 Paket
SMP 3.255 Paket Bantuan Terdiri dari:
TRANSFER DAERAH 2020 • PC/Laptop
Rp 1,49 T SMA 1.959 Paket
Rp 3,52 T DAK FISIK • Server
11.296 paket SLB 317 Paket • Perangkat Jaringan
SKB 321 Paket
Klasifikasi Radius dari Satuan Pendidikan SMP/SMA/SMK Grafik Persentase Jumlah Satuan Pendidikan SD
Dari kesiapan TIK Menurut Radius Kondisi Kesiapan TIK SMP/SMA/SMK dan Lima Kab-Kota
R 3Km Rasio 1:
1,3
Rasio 1:
R 1Km R 2Km 2,5
Rasio 1:
3,5
Rasio 1:
8,0
Rasio 1:
4,0
Keterangan:
1. Radius yang digunakan berjarak 1 km, 2 km dan 3 km dengan asumsi lokasi asesmen masih terjangkau.
2. Rasio pada tiap kabupaten/kota menggambarkan ketersediaan TIK. Semakin tinggi rasio bermakna peralatan TIK di
wilayah tersebut semakin sedikit.
Radius 3 km 1 27 1
Punya TIK
Radius >3 km - - Tidak punya TIK
Seluruh daerah harus melaksanakan Daerah perlu mapping kesiapan Perlu melakukan sinergi antara
Asesmen Nasional di seluruh satuan pelaksanaan Asesmen Nasional serta pemerintah provinsi, pemerintah
pendidikan. perlu mengupayakan ketersediaan kabupaten/kota, Kanwil Kemenag, dan
infrastruktur yang dibutuhkan. masyarakat dalam hal resource sharing
infrastruktur Asesmen Nasional.
Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan
LAMPIRAN
Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan
SD Sederajat SMP, SMA, SMK, Sederajat
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-1 Hari ke-2
• Siswa dengan literasi membaca yang baik tidak hanya paham dengan
isi wacana, namun juga mampu merefleksi isi wacana tersebut untuk
mengenali langkah penelitian ilmiah yang benar.