Anda di halaman 1dari 4

Nim: 2300706

Nama: Taris Barikan


Kelas: A
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Dr. Hj. Neiny Ratmaningsih, M.Pd.
Hari,tanggal: Rabu, 6 Desember 2023
Tempat: Gedung Achmad Sanusi (BPU) UPI
Judul Materi: Ministerial Lecture: Tantangan dan Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Dunia
Modern
Pembawa materi: Prof. Anwar Sanusi Ph.D (Sekretaris jendral kementrian ketenagakerjaan
RI)

Pengantar: Baru 40% yang mendapatkan UMP dari mahasiswa setelah lulus, ketermpilan
yang didapat pada saat kuliah hanyalah 20Pada % sisanya didapat pada saat belajar di
lapangan, akan ada 15 jenis pekerjaaan baru pada 2023-2027, UPI sudah memili 44 skema
lsp, ada banyak sekali hal-hal yang bisa menggantikan skripsi salah satunya mengupload
jurnal terindeks nasional atau internasional
Isi Forum:
Pokok Pembahasan
- Profil tenaga kerja berpendidikan tinggi di Indonesia
276jt hampir 70% masuk usia produktif, hanya 11% yang mengenyam Pendidikan
tinggi Sebagian besar yang berpendidikan tinggi tinggal di perkotaan, dalam
mengakses pendidikan tidak ada perbedaan anatara laki-laki dan perempuan, dalam
dunia PNS banyak didominasi perempuan.

- Kondisi penduduk bekerja pada kelompok Pendidikan tinggi


1. Pekerja berpendidikan tinggi cenderung bergerok
di sektor formal, tersier (Perdagangan dan Jasa) di
Perkotaan
2. Halyong patut diperhatikon bahwa pekerja
berpendidikan tinggi di sektor primer, khususnya
pertanian, cenderung menurun. Atau dengan kata
lain, terjadi de-agrikulturalisasi dalam hal

distribusi pekerja berpendidikan tinggi.


- Kesenjangan sisi suplai dan sisi peminatan pasar tenaga kerja Indonesia
Sebanyak 1,8 Juta lulusan SMA/SMK/MA setiap tahun tak tertampung di
PT dan masuk pasar kerja. Pola permintaan tenaga kerja
di masa depan:
1. Pekerjaan-pekerjaan akan bersentuhan dengan pemanfaatan teknologi digital
(Hardskill digital)
2. Dari sisi Softskill: kemampuan analitis, orientasi pemecahan
masalah, kreatifitas, dan komunikasi sangat diperlukan. Namun demikian,
keterampilan digital yang dimiliki tenaga kerja Indonesia masih bersifat teoretis dan
umum, sehingga terjadikesenjangan sisi supply dan demand.

- Penduduk usia produktif Indonesia akan mengalami puncak


Saat ini, proporsi penduduk usia muda di negara berpendapatan tinggi mengalami penurunan.
Di negara berkembang, penduduk usia muda mengalami puncaknya pada tahun 2030-an.
Proporsi penduduk usia muda di Indonesia jauh lebih tinggi dari rata-rata negara Asia
Tenggara Hanya penduduk di benua Afrika yangterus mengalami pertumbuhan relati tinggi.
Penduduk usia produktif di Afrika mengalami puncak sekitar 2070-an.

- Perubahan jenis pekerjaan dan adopsi teknologi di tempat kerja


Dampak penerapan teknologi di tempat kerja mampu menciptakan lapangan
pekerjaan lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan yang hilang Namun pekerjaan
yang bersifat teknis/clarical menjadi pekerjaan yang paling terdampak.
- Fleksibilitas hubungan
Digitalisasi mendorong berkembangnya hubungan kerja yang semakin fleksibel. Hal
ini menemukanmomentumnya seiring dengan besarnya penduduk generasi Milenial
dan Z di Indonesia. Kedua generasi ini memiliki karakteristik yang relatif selaras
dengan hubungan kerja yang fleksibel.

• Generasi Z merupakan digital native di mana penggunaan teknologi digital pada


kehidupan keseharian sangatlah mendalam dibandingkan generasi Y (milenial).
Padahal, pada generasi milenial teknologi digital juga telah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari.
• Generasi Z tidak memiliki suatu komitmen jangka panjang
Gen Z
dan hanya melakukan pekerjaan selama hal itu membuat mereka merasa senang.
Mereka juga tidak memiliki Batasan yang jelas antara work dengan entertainment
salah satu bentuknya adalah pekerja digital nomaden yang mengusung konsep
worktainment.
Milenia

- Semakin cairnya konsep tempat kerja


REMOTE WORKING
• Working From Home
• Perusahaan Tidak Segan-segan
Menawarkan Lowongan dengan PolaRemote Working Untuk Menarik Perhatian
Calon Pekerja. Berakhirnya Pandemi Tidak Serta Merta Akan Menghapus Pola
Remote Working akan muncul pola Hybrid ketimbang kembali sepenuh ke pola Work
Form Ofice.

- KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN ADAPTIF, RESILIEN, DAN INKLUSIF


ACTIVE LABOUR MARKET POLICIES

AMANAT PERPRES 68/2022:


KEMNAER
REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI DAN PELATIHAN VOKASI
Untuk penguatan koordinasi (orkestrasi) dalam revitalisasi Tim Pelaksana paling
sedikit mencakup unsur kementerian/lembaga, KADIN pendidikan dan pelatihan
vokasi.
Indonesia, asosiasi usaha/industri, dan asosiasi profesi.
Menko PMK menetopkan Strategi Nasional Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
Dibentuk Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV). Tim Pengarah
sebagai pedoman revitalisasipendidikan dan pelatihan vokasi.
RPPV terdiri atas Menko PMK sebagai Ketua merangkap
Anggota, Menko Perekonomian dan Menko Marves sebagai
PEMBAGIAN URUSAN:
Wakil Ketua merangkap anggota dan anggota terdiri dari
a. Pendidikan Vokasi menjadi tanggung jawab Kemendikbudristek
Menteri PPN/Bappenas, Mendikbudristek, Menaker, Menkeu,
b. Pelatihan Vokasi menjadi tanggung jawab Kemnaker.
Mendagri, dan KADIN Indonesia
c Penyediaan sistem informasi pasar kerja menjadi tanggung jawab Kemnaker.
Organisasi dan Tata Kerja TKNV ditetapkan oleh Menko PMK sebagai Ketua Tim
Penegasan Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PPV),
Pengarah.
yaitu menjadikan supply side (penyelenggaraan pendidikan
Kesekretariatan TKNV ditetapkan di
dan pelatihan) mengacu kepada kebutuhan dari demand side
Kemenko PMK
(kebutuhan tenaga kerja dan lapangan usaha).
Sumber Kenenka PMC, tahap tandatanpan Presiden dari Setkath Apnl 2022

- SARAN UNTUK PARA TENAGA KERJA MUDA


MENJAGA MOTIVASI DALAM DIRI Dunia pasar kerja adalah dunia yang sangat
kompetitif. Kalah-menang, berhasil-gagal, adalah hal yang biasa. Namun yang
terpenting, jangan menyerah dan jangan terlalu fokus pada kegagalan. Gagal adalah
bagian dari proses belajar dan kesuksesan akhirnya akan datang jika Anda terus
mencoba dan belajar dari kesalahan. Cobalah untuk berpikir positif dan terus mencari
peluang baru. Temukan motivasi dalam diri Anda sendiri dan tetap termotivasi dalam
mencapai tujuan hidup Anda.
TERUS BELAJAR Lulus bukanlah akhir dari proses pembelajaran Anda. Teruslah
belajar dan berkembang dalam kompetensi diri. Hal itu akan meningkatkan peluang
untuk sukses di masa depan.
BANGUN JEJARING Jalin hubungan baik dengan orang-orang di sekitar Anda,
seperti teman, keluarga, dan rekan kerja. Bekerja sama dan bertukar informasi dapat
membantu Anda mencapai kesuksesan di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai